Anda di halaman 1dari 12

Percobaan Fisika 3 (Pf-3)

A. Judul
Penerapan Hukum Archimedes

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan pengukuran besaran-besaran fisika serta
melaporkannya dalam angka penting?
2. Bagaimana menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum
Archimedes?
3. Bagaimana menentukan peristiwa tenggelam, terapung dan melayang?
4. Bagaimana membuat kesimpulan tentang hasil percobaan?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran besaran-besaran fisika serta
melaporkannya dalam angka penting.
2. Mahasiswa dapat menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum
Archimedes.
3. Mahasiswa dapat menentukan peristiwa tenggelam, terapung dan
melayang.
4. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan tentang hasil percobaan.

D. Dasar Teori
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengampungan
di atas zat cair. Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di
dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas ( gaya apung ) pada
benda, di mana besarnya gaya keatas ( gaya apung ) sama dengan berat zat cair
yang di pindahkan (Depdiknas, 2005).
Pada prinsip Archimedes sebuah benda akan mengapung di dalam fluida
jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair
(Jewwet,2009).
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakkan di
dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara.
Jika benda dicelupkan di dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat
cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di
dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan sebagian
atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebu (Halliday dan
Resnick,1978)
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-
olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil.
Peristiwa ini tentu bukan hanya berarti ada massa benda yng hilang, namun
disebabkan oleh suatu gaya yang arahnya berlawanan dengan arah benda.
Apabila suatu benda dimasukkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mengalami gaya apung. Hal ini diungkapkan Archimedes hukumnya yang
berbunyi “gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dibenamkan sama
dengan fluida yang dipindahkan (Giancoli,2001).
Gaya apung yang terjadi pada benda adalah selisih gaya yang bekerja pada
benda apabila dicelupkan atau benda dalam fluida. Dari hukum Archimedes
didapatkan persamaan FA= pF. V. g. pada peristiwa melayang, volum fluida
yang dipindahkan 9volum benda yang tecelup) sama dengan volum total benda
yang melayang.
∑F = 0

Fa = m b g

pF.g.Vt = pb. G. Vb

karena Vt (volume benda yang tercelup) sama dengan Vb (volume benda total),
maka syarat benda melayang adalah:

1. Gaya apung Fa sama dengan berat benda W atau f2=W


2. Massa jenis benda harus sama dengaan massa jenis fluida pb=pf (Tipler,
1991).
Ketika benda ditimbang sambil dicelupkan ke dalam zat cair, ternyata
berat benda itu berkurang dibanding ketika ditimbang di udara.
Sesungguhnya benda yang dicelupkan ke dalam zat cair ada gaya keatas yang
dikerjakan zat cair terhadap benda sehingga berat benda seolah-olah
berkurang (Giancoli,2001).
Archimedes (287-212) seorang ilmuwan Yunani kuno menemukan cara
dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk
baku. Penemuannya terjadi saat mandi dalam bak yang airnya tumoah akibat
karenaa adanya gaya apung dari zat cair dan setelah diukur ternyata
sebanding dengan besar tubuhnya. Gaya apung yang terjadi karena tekanan
pada tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida
tekanan tersebut lebih bebas pada bagian benda yang tercelup lebih dalam
(Halliday dan Resnick,1978).
Jika suatu benda berada dalam fluida maka ada volume zat cair yang
dipindahkan sebesar volume bagian benda yang berada dalam zat cair. Jika
volume fluida yang dipindahkan besarnya V dan kecepatan fluida (massa per
satua volume) adalah p1 maka besarnya massa fluida yang dipindahkan
adalah m=p.V dan besarnya berat fluida yang dipindahkan adalah
Wf+m.g:p.V.g. Menurut prinsip Archimedes, besarnya gaya tekan keatas
adalaah Fa=Wt=p.V.g dengan Fa adalah gaya tekan ke atas atau gaya apung.
Jika benda mempunyai kecepatan massa pb dan fluida mempunyai kecepatan
pf maka perbandingan berat benda dengan gaya tekan keatasnya
Jika pb, maka w > Fa , benda tenggelam
Jika pb = pf, maka w=Fa , benda melayang
Jika pb<pf maka w<fa , benda mengapung
(Zaebani,2006).
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada tiga kemungkinan yang
tejadi, yaitu tenggelam, melayang dan terapung. Benda disebut tenggelam
dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair
berada. Benda melayang zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan
zat cair dan di atas zat cair berada. Benda terapung dalam zat cair apabila
posisi benda sebagian muncul di permukaan zat cair dan sebagian terendam
dalam zat cair (Supianto,2007).

Gaya apung yang terjadi karena adanya perbedaan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Kedalaman fluida bertambah terhadap ke dalam semakin
dalam fluida (zat cair) semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan
antara fluida bagian atas benda dengan tekanan fluida bagian bawah benda.
Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih
besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda (Tipler,2001).
E. Variabel

1. Variabel Bebas : Massa


2. Variabel Terikat : Berat benda saat berada di udara (Wu), berat benda saat
berada di air (Wa), volume air (H)
3. Variabel Kontrol : Vulume Air Mula

F. Alat dan Bahan

1. Alat
a) Gelas Ukur
b) Sendok Makan
c) Batang Pengaduk
2. Bahan
a) Garam
b) Gula
c) Tulis

G. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan wadah, di isi air 200 ML kedalam wadah.


2. Masukkan telur kedalam wadah yang diisi air.
3. Mengaduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada
telur.
4. Mengulangi kegiatan 2-3 dengan menambahkan garan dapur dan gula
sedikit demi sedikit.

H. Hasil Data dan Percobaan


No Jenis Bahan Ukuran Hasil
. (larutan) (Sendok Makan)
1. Air - Tenggelam
1 Tenggelam
2. Garam 2 Tenggelam
3 Terapung
1 Tenggelam
2 Tenggelam
3 Tenggelam
3. Gula 4 Tenggelam
5 Tenggelam
6 Tenggelam
7 Tenggelam
8 Melayang

I. Analisis dan Pengolahan Data


a. Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan tenggelan jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya keatas (F – A).

W>FA

Pb.Vb.g>Pf.Vf.g

Pb>Pf

b. Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya keatas ( FA ) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.

W=FA

Pb.Vb.g=Pf.Vf.g

Pb=Pf

c. Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan terapung jika benda
(W) lebih kecil dari gaya keatas (FA).

W<FA

Pb.Vb.g<Pf.Vf.g

Pb<Pf

J. Pembahasan

1. Tenggelam
Pada percobaan pertama ini, semua wadah yang telah terisi aior belum
dicampur dengan bahan lainnya,sehingga saat telur yang dimasukkan kedalam
wadah masih belum memiliki reaksi apa-apa. Reaksi tersebut akan timbul disaat
air yang diletakkan telur tersebut dicampurkan dengan garam atau gula. Namun
pada percobaan pada wadah yang pertama kami tidak mencampurkan bahan
tambahan, sehingga bahan tersebut tetap tenggelam. Telur tersebut tetap
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar dari pada massa jenis air.

2. Melayang

Pada percobaan kali ini, semua wadah yang telah terisi dengan air
kemudian untuk percobaan ini dicampurkan dengan beberapa sendok gula pada
takaran pertama hingga takaran ketujuh telur masih dalam keadaal tenggelam,
karena massa jenis belum sesuai. Telur tersebut melayang pada saat takaran gula
mencapai sendok kedelapan. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan
massa jenis telur. Gula tersebut berfungsi untuk memperbesar massa jenis benda
dan massa jenis air.

3. Terapung

Pada percobaan kali ini, semua benda diletakkan pada wadah yang telah
terisi dengan air. Untuk percobaan ini air dicampurkan garam dengan beberapa
takaran. Untuk takaran pertama hingga takaran kedua masih dalam keadaan
tenggelam. Telur terapung pada saat takaran garam mencapai angka ketiga.

Telur bisa terapung karena massa jenis air lebih besar dari pada massa
jenis telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak jumlah garam yang
dicampurkan kedalam air tersebut maka akan semakin besar pula massa jenis,dari
massa jenis zat cairnya atau air. Sehingga percobaan ini sesuai dengan bunyi
hukum Archimedes “ sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan
terapung jika berat benda (W) lebih kecil dari pada gaya keatas (FA) dan W >FA.

Telur akan melayang atau terapung apabila dimasukkan kedalam air yang
telah dilarutka gula dan garam. Hal ini terjadi karena massa jenis air yang
sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis air yang dimasukkan telur kedalam
air.

Percobaan dalam mencampurkan gula kedalam air yang telah diletakkan


telur diaduk secara merata untuk mendapatkan hasil yaitu telur dapat melayang
dipermukaan wadah, pada percobaan ini untuk dapat hasil yang baik memerlukan
beberapa takaran gula untuk kemudian telur dapat melayang kepermuakaan
setelah campuran gula dan air merata. Telur tersebut terapung disaat takaran gula
mencapai delapan sendok.

Setalah percobaan itu dilakukan, selanjutnya mencampurkan garam


kedalam larutan berupa air yang telah terisi air, telur tersebut belum dapat
mengapung sebab yang dapat meningkatkan volume pada tekanan tersebut adalah
garam itu sendiri. Gula dan air dapat dicampurkan secara merata agar
mendapatkan hasil yang baik namun memerlukan beberapa takaran garam untuk
kemudian garam dimasukkan kedalam wadah yang berisi telur maka telur tersebut
dapat mengapung dipermukaan. Telur tersebut mengapung pada saat takaran gula
mencapai garam mencapai tiga sendok.

Untuk percobaan lainnya yaitu percobaan untuk telur yang tidak melayang
bahkan tidak dapat terapung sebab didalam wadah yang telah terisi air tidak
dicampurkan dengan bahan kecuali dengan air itu sendir, jadi telur tersebut berada
didasar wadah dengan kata lain telur tersebut tetap tenggelam.ss

K. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

Telur akan melayang atau bahkan terapung apabila dimasukkan kedalam


air yang telah dilarutkan dengan gula atau garam. Hal ini dikarenakan massa air
yang sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis telur, dan massa jenis telur
akan bertambah apabila dicampurkan dengan garam yang membuat massa jenis
zat cair akan lebih besar dari pada massa jenis telur sehingga menyebabkan telur
menjadi terapung.

Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis


garam lebih besar dari pada massa jenis gula. Garam dapat menyebabkan telur
mengapung dengan tiga sendok makan dilarutkan kedalam air, sedangkan gula
delapan sendok makan baru dapat menyebabkan telur menjadi melayang.

L. Kemungkinan Kesalahan

1. Air telah tercampur dengan zat lain yang menyebabkan ketelitian dalam
pengamatan berkurang.
2. Wadah yang dipakai terlalu kecil.
3. Tekanan yang digunakan tidak sama semua.
4. Pengamatan tidak dilakukan dengan teliti
5. Kondisi telur yang digunakan pengamatan tidak terlalu baik.

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam – Fisika. Jakarta : Dirjen
Dikdasmen.

Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Jilid I Terjemahan Edisi Kelima. Jakarta :


Erlangga.

Halliday, D. Resnick, R. , dan Walker, J. 2010. Fisika Dasar. Jakarta :


Erlangga.

Serway, R. A, dan Jewwet, J. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Salemba Teknik.

Supianto. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta.

Tipler, A Paul. 2001. Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga Jilid I.
Jakarta: Erlangga

Zaelani, A. 2006. Bimbingan Pemanfaatan Fisika untuk SMA/MA. Bandung :


YRAMA WIDYA.
Tugas Akhir

1. Jelaskan mengapa telur bisa mengapung, melayang dan tenggelam berdasarkan


percobaan yang dilakukan menggunakan prinsip Archimedes!

2. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!

Jawaban

1. a. Tenggelam
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang tidak dicampur dengan apa-
apa maka telur tersebut akan tenggelam karena massa jenis air lebih besar
dari massa jenis telur.
b. Terapung
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang telah dicampurkan dengan 3
sendok garam dan diaduk, telur akan terapung karena massa jenis telur lebih
besar dari massa jenis air.
c. Melayang
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang telah dicampurkan dengan 8
sendok gula dan diaduk, telur akan melayang karena massa jenis telur sama
dengan massa jenis air.

2. Disimpulkan bahwa garam dan gula berfungsi untuk memperbesar massa jenis
air. Dengan begitu semakin banyak garam dan gula yang dicampurkan maka
semakin besar pula massa jenis airnya.

Anda mungkin juga menyukai