A. Judul
Penerapan Hukum Archimedes
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan pengukuran besaran-besaran fisika serta
melaporkannya dalam angka penting?
2. Bagaimana menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum
Archimedes?
3. Bagaimana menentukan peristiwa tenggelam, terapung dan melayang?
4. Bagaimana membuat kesimpulan tentang hasil percobaan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran besaran-besaran fisika serta
melaporkannya dalam angka penting.
2. Mahasiswa dapat menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum
Archimedes.
3. Mahasiswa dapat menentukan peristiwa tenggelam, terapung dan
melayang.
4. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan tentang hasil percobaan.
D. Dasar Teori
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengampungan
di atas zat cair. Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di
dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas ( gaya apung ) pada
benda, di mana besarnya gaya keatas ( gaya apung ) sama dengan berat zat cair
yang di pindahkan (Depdiknas, 2005).
Pada prinsip Archimedes sebuah benda akan mengapung di dalam fluida
jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair
(Jewwet,2009).
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakkan di
dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara.
Jika benda dicelupkan di dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat
cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di
dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan sebagian
atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebu (Halliday dan
Resnick,1978)
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-
olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil.
Peristiwa ini tentu bukan hanya berarti ada massa benda yng hilang, namun
disebabkan oleh suatu gaya yang arahnya berlawanan dengan arah benda.
Apabila suatu benda dimasukkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mengalami gaya apung. Hal ini diungkapkan Archimedes hukumnya yang
berbunyi “gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dibenamkan sama
dengan fluida yang dipindahkan (Giancoli,2001).
Gaya apung yang terjadi pada benda adalah selisih gaya yang bekerja pada
benda apabila dicelupkan atau benda dalam fluida. Dari hukum Archimedes
didapatkan persamaan FA= pF. V. g. pada peristiwa melayang, volum fluida
yang dipindahkan 9volum benda yang tecelup) sama dengan volum total benda
yang melayang.
∑F = 0
Fa = m b g
pF.g.Vt = pb. G. Vb
karena Vt (volume benda yang tercelup) sama dengan Vb (volume benda total),
maka syarat benda melayang adalah:
Gaya apung yang terjadi karena adanya perbedaan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Kedalaman fluida bertambah terhadap ke dalam semakin
dalam fluida (zat cair) semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan
antara fluida bagian atas benda dengan tekanan fluida bagian bawah benda.
Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih
besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda (Tipler,2001).
E. Variabel
1. Alat
a) Gelas Ukur
b) Sendok Makan
c) Batang Pengaduk
2. Bahan
a) Garam
b) Gula
c) Tulis
G. Prosedur Kerja
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan tenggelan jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya keatas (F – A).
W>FA
Pb.Vb.g>Pf.Vf.g
Pb>Pf
b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya keatas ( FA ) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.
W=FA
Pb.Vb.g=Pf.Vf.g
Pb=Pf
c. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan terapung jika benda
(W) lebih kecil dari gaya keatas (FA).
W<FA
Pb.Vb.g<Pf.Vf.g
Pb<Pf
J. Pembahasan
1. Tenggelam
Pada percobaan pertama ini, semua wadah yang telah terisi aior belum
dicampur dengan bahan lainnya,sehingga saat telur yang dimasukkan kedalam
wadah masih belum memiliki reaksi apa-apa. Reaksi tersebut akan timbul disaat
air yang diletakkan telur tersebut dicampurkan dengan garam atau gula. Namun
pada percobaan pada wadah yang pertama kami tidak mencampurkan bahan
tambahan, sehingga bahan tersebut tetap tenggelam. Telur tersebut tetap
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar dari pada massa jenis air.
2. Melayang
Pada percobaan kali ini, semua wadah yang telah terisi dengan air
kemudian untuk percobaan ini dicampurkan dengan beberapa sendok gula pada
takaran pertama hingga takaran ketujuh telur masih dalam keadaal tenggelam,
karena massa jenis belum sesuai. Telur tersebut melayang pada saat takaran gula
mencapai sendok kedelapan. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan
massa jenis telur. Gula tersebut berfungsi untuk memperbesar massa jenis benda
dan massa jenis air.
3. Terapung
Pada percobaan kali ini, semua benda diletakkan pada wadah yang telah
terisi dengan air. Untuk percobaan ini air dicampurkan garam dengan beberapa
takaran. Untuk takaran pertama hingga takaran kedua masih dalam keadaan
tenggelam. Telur terapung pada saat takaran garam mencapai angka ketiga.
Telur bisa terapung karena massa jenis air lebih besar dari pada massa
jenis telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak jumlah garam yang
dicampurkan kedalam air tersebut maka akan semakin besar pula massa jenis,dari
massa jenis zat cairnya atau air. Sehingga percobaan ini sesuai dengan bunyi
hukum Archimedes “ sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan
terapung jika berat benda (W) lebih kecil dari pada gaya keatas (FA) dan W >FA.
Telur akan melayang atau terapung apabila dimasukkan kedalam air yang
telah dilarutka gula dan garam. Hal ini terjadi karena massa jenis air yang
sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis air yang dimasukkan telur kedalam
air.
Untuk percobaan lainnya yaitu percobaan untuk telur yang tidak melayang
bahkan tidak dapat terapung sebab didalam wadah yang telah terisi air tidak
dicampurkan dengan bahan kecuali dengan air itu sendir, jadi telur tersebut berada
didasar wadah dengan kata lain telur tersebut tetap tenggelam.ss
K. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
L. Kemungkinan Kesalahan
1. Air telah tercampur dengan zat lain yang menyebabkan ketelitian dalam
pengamatan berkurang.
2. Wadah yang dipakai terlalu kecil.
3. Tekanan yang digunakan tidak sama semua.
4. Pengamatan tidak dilakukan dengan teliti
5. Kondisi telur yang digunakan pengamatan tidak terlalu baik.
Daftar Pustaka
Depdiknas. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam – Fisika. Jakarta : Dirjen
Dikdasmen.
Serway, R. A, dan Jewwet, J. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Salemba Teknik.
Tipler, A Paul. 2001. Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga Jilid I.
Jakarta: Erlangga
Jawaban
1. a. Tenggelam
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang tidak dicampur dengan apa-
apa maka telur tersebut akan tenggelam karena massa jenis air lebih besar
dari massa jenis telur.
b. Terapung
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang telah dicampurkan dengan 3
sendok garam dan diaduk, telur akan terapung karena massa jenis telur lebih
besar dari massa jenis air.
c. Melayang
Pada saat telur dimasukkan ke dalam air yang telah dicampurkan dengan 8
sendok gula dan diaduk, telur akan melayang karena massa jenis telur sama
dengan massa jenis air.
2. Disimpulkan bahwa garam dan gula berfungsi untuk memperbesar massa jenis
air. Dengan begitu semakin banyak garam dan gula yang dicampurkan maka
semakin besar pula massa jenis airnya.