Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SURVEY 1

“KARANG TARUNA JAYA KARANA DESA KALIDESEL, KECAMATAN


WATUMALANG, KABUPATEN WONOSOBO”

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Pengelolaan Labsite

Dosen pengampu : Dr. I Ketut Atmadja J. A, M. Kes.

Disusun Oleh :

Risky Imama Azliah 18010034037

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI LEMBAGA
Sejarah Desa
Desa Kalidesel berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya.
Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan
Belanda. Sehingga Desa Kalidesel ini lahir sebelum Indonesia  merdeka pada tahun
1945. Hingga saat ini pemerintah Desa Kalidesel belum menemukan dokumen dan
bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya Desa Kalidesel. Sejarah Desa
Kalidesel hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun
menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Kalidesel didirikan oleh seorang prajurit
pengikut Pangeran Diponergoro pada abad ke 18 yang berasal dari Mataram sekarang
Yogyakarta. Salah satu tokoh pendiri Desa Kalidesel  adalah penyebar Agama Islam
bernama Kyai Pengging.. Hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang
menorehkan nama pendiri Desa Kalidesel pada saat itu.
Menurut riwayat dari cerita yang berkembang di penduduk, Desa Kalidesel
merupakan nama yang diambil dari nama Sungai (Kali)  sedangkan Desel adalah
Kapur  yang konon jaman dahulu,disebagaian sungai terdapat endapan kapur,sehingga
sungai tersebut di ambil sebagai nama Desa yaitu desa Kalidesel.  Kalidesel terdiri
dari 3 dusun yaitu. Dusun Kalidesel, karena wilayah dusun tersebut di lalui oleh
sungai yang ada endapan kapurnya, sedangkan dusun Lamuk di ambil dari  letaknya
yang ada diatas bukit yang selalu berkabut.sedangkan dusun jawera adalah nama
dusun yang diambil dari bahasa Jawa yaitu Reja yang artinya ramai, dan Wera artinya
terang..  Sejarah ini ditulis berdasarkan cerita secara turun-temurun. Salah satu
narasumber yang  menjadi rujukan penulisan sejarah Desa Kalidesel  adalah salah satu
Keturunan dari Lurah/Glondong/kepala desa ketiga Desa Kalidesel yaitu bapak Sutejo
kepada Sekdes Kalidesel yaitu Bapak Priyo Suparto.
Organisasi pemuda atau karang taruna di Dusun Lamuk memiliki keaktifan
dan kontibusi besar dalam melakukan pengembangan desa wisata. Karang taruna
yang juga tergabuung dalam kelompok sadar wisata berperan meningkatkan dan
mengembangkan wisata alam yang ada di Dusun Lamuk, berupa Curug Sigludug dan
Curug Sitepus yang memiliki pesona alam luar biasa. Mempromosikan serta
memperkenalkan potensi wisata ini dirasa sangat penting guna memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat desa setempat. Karang taruna yang berkolaborasi
dengan kelompok sadar wisata desa Kalidesel guna meningkatkan kegiatan branding
wisata alam sehingga mampu memperahankan eksistensi sebagai desa wisata di
Kecamatan Watumalang.

B. TUJUAN PELAKSANAAN SURVEY


Tujuan pelaksanaan survey pada lembaga pendidikan non formal yang berada
di Dusun Lamuk, Desa Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo
dilakukan didasarkan pada :
1. Untuk memenuhi tugas matakuliah pengelolaan labsite
2. Untuk memahami pengelolaan lembaga pendidikan non formal yang berbasis pemuda
3. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai karang taruna “Jaya Karana”
di Desa Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo
4. Untuk mempelajari praktik penyelenggaraan karang taruna secara langsung di
lapangan

C. MANFAAT PELAKSANAAN SURVEY


Manfaat dari pelaksanaan survey bagi mahasiswa diantaranya :
1. Terpenuhinya tugas matakuliah pengelolaan labsite
2. Mampu memahami pengelolaan lembaga pendidikan non formal yang berbasis
pemuda
3. Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai karang taruna di Desa
Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo
4. Mampu mempelajari praktik penyelenggaraan karang taruna secara langsung di
lapangan

D. ANALISIS SUMBER BELAJAR


Pada analisis sumber belajar ini, karang taruna merupakan kegiatan pemuda
yang bergerak untuk mengembangkan desa yang berdasarkan pengembangan sumber
daya manusia. Karang taruna “Jaya Karana” dikelola oleh Pemerintah Desa Kalidesel.
Sumber belajar diperoleh melalui diskusi dan forum – forum yang terbentuk saat
melakukan pertemuan serta membahas isu sosial masyarakat yang terjadi saat ini di
Desa Kalidesel. Secara keseluruhan, sumber belajar dari karang taruna ialah kegiatan
sosial kemasyarakatan yang dilaukan guna meningkatkan rasa kekeluargaan antar
masyarakat desa Kalidesel. Sumber belajar utama berasal dari sumber daya manusia
melalui kegiatan penyuluhan maupun kegiatan peningkatan kompetensii yang
diadakan oleh pemerintah desa dengan berkolaborasi dengan Disnaker maupun dinas
lainnya.
Minimalnya sumber belajar di desa Kalidesel berupa kompetensi sumber daya
manusia, menjadikan karang taruna belum mengalami peningkatan secara signifikan.
Terlebih lagi terjadi pandemi yang memberikan dampak ekonomi, soisal hingga
psikologi dan motivasi berorganisasi para pemuda karang taruna menjadi
problematika mendasar untuk lebih berjaya. Kurangnya minat mengembangkan
potensi desa juga menjadi alasan lainnya karena banyak pemuda yang lebih memilih
merantau untuk mendapatkan pekerjaan daripada meningkatkan sumber daya desa
yang telah ada. Perspektif yang muncul bahwa di kota akan mendapatkan pekerjaan
lebih layak dan sejahtera menjadikan hampir setengah pemuda desa memilih
meninggalkan kampung halaman.

E. ANALISIS KEBUTUHAN BELAJAR


Setelah melakukan survey, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan belajar pada
karang taruna Dusun “Jaya Karana” adalah kurangnya kesadaran pemuda dalam
upaya mengembangkan desa. Para pemuda yang memilih untuk meninggalkan desa
guna mencari pekerjaan lebih baik di kota menjadi alasan mendasar karang taruna
belum bisa berjalan secara efektif. Perlunya stakeholder untuk mengembangkan dan
meningkatkan minat pemuda dengan memberikan bekal kompetensi yang dapat
diberdayakan hingga dimanfaatkan dalam mendapatkan pekerjaan melalui pelatihan.
Memberdayakan pemuda dengan memanfaatkan potensi desa guna meningkatkan
perekonomian masayarakat bisa menjadi terobosan yang baik bagi kesejahteraan
masayarakat.
BAB II
PROFIL LEMBAGA
A. Identitas Lembaga
Nama Lembaga : Karang Taruna “Jaya Karana”
Jumlah Anggota : 30 anggota
Lembaga Pengelola : Pemerintah Desa Kalidesel

B. Lokasi Lembaga
Alamat : Desa Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah
Kode Pos : 56352

C. Struktur Organisasi Karang Taruna “Jaya Karana”


Ketua : Ahmad Ridho
Wakil Ketua : Mukaromin
Sekretaris : Sufian
Bendahara : Winarno

D. Visi dan Misi Karang Taruna


1. Tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan tanggung jawab moral dan
sosial setiap generasi muda dalam mencegah, menangkal, menanggulangi,
dan mengantisipasi berbagai masalah sosial;
2. Meningkatnya kerjasama antar generasi muda dalam rangka mewujudkan
taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat; 
3. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan Warga Karang Taruna yang
berkepribadian, berpengetahuan, dan terampil; 
4. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
meningkatnya keberdayaan Warga Karang Taruna; 
5. Termotivasinya setiap generasi muda untuk mampu menjalin toleransi
dalam kehidupan kemasyarakatan dan menjadi perekat persatuan dalam
keberagaman. 

Karang taruna desa Kalidesel memiliki nama “Jaya Karana” dengan mengambil dari
bahasa sansekerta yang berarti sebab dari suatu kejayaan. Harapannya, karang taruna dapat
menjadi suatu penyebab kejayaan di desa Kalidesel melalui aspek kepemudaan secara
mendasar dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Karang Taruna “Jaya Karana” berdiri pada bulan Desember 2019 dan mulai aktif
melakukan kegiatan pada awal tahun 2020. Namun, kegiatan karang taruna mengalami
pemberhentian sementara dikaarenakan dampak dari pandemi. Hal ini menjadikan beberapa
jadwal kegiatan tidak berjalan sesuai harapan.
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Karang taruna merupakan suatu wadah organisai bagi pemuda untuk
menuangkan kreativitas dan ekspresi. Melakukan peningkatan kompetensi melalui
berbagai aspek kegiatan yang dilakukan baik berupa softskills maupun lifeskills.
Pendirian karang taruna di desa Kalidesel menjadi langkah awal peningkatan kualitas
pemuda dengan memberi ruang berkarya. Sumber belajar yang minim menjadikan
lambatnya perkembangan karang taruna “jaya karana” karena baru di dirikan tahun
2019. Selain itu, hampir setengah pemuda di desa Kalidesel memilih untuk merantau
guna mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

B. Rekomendasi
Peningkatan kompetensi sangat diperlukan guna menunjang perkembangan
karang taruna dan memberikan semangat bagi pemuda untuk memanfaatkan potensi
alam yang ada di desa. Analisis kebutuhan belajar dengan menambahkan kegiatan
pelatihan guna meningkatkan lifeskills dan hardskills bagi pemuda desa agar mau dan
mampu mengembangkan potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai