Ayat 52
َﻰ ٍء ﻓَ َﻌﻠُﻮهُ ﻓِﻰ ﱡ
ٱﻟﺰﺑ ُِﺮ ْ َو ُﻛﻞﱡ ﺷ
Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan
Ayat 53
ﯿﺮ ﱡﻣ ْﺴﺘَﻄَ ٌﺮ
ٍ ِﯿﺮ َو َﻛﺒ َ َو ُﻛﻞﱡ
ٍ ﺻ ِﻐ
Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.
Asbabun Nuzul
« Ayat ini turun karena Allah menegaskan kepada orang orang kafir bahwa seluruh amalan
makhluk tercatat oleh malaikat Allah dan tidak satupun yang terlewat. Maka segala yang
mereka perbuat akan dihisab oleh malaikat pencatat amal.
# Kemudian Allah menjelaskan bahwa seluruh dari amalan amalan makhluk, ucapannya,
perbuatannya, dan tindak tanduk dari makhluk telah ditetapkan di Lauhul Mahfudz baik
urusan kecil maupun besar, yang nampak maupun tersembunyi. (Tafsir Al Wajiz)
Kandungan Ayat
1. Segala sesuatu yang telah mereka perbuat kapan dan di mana pun tercatat dengan rinci
oleh malaikat Allah dalam buku buku catatan
2. Segala sesuatu baik yang kecil Maupun yang besar tertulis dengan rinci.
Ayat relevan
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
ِ ﺎن ﻋ َِﻦ ا ْﻟﯿَ ِﻤ
ِ ﯿﻦ َوﻋ َِﻦ اﻟ ﱢﺸ َﻤ
ﺎل ﻗَ ِﻌﯿ ٌﺪ ِ َإِ ْذ ﯾَﺘَﻠَﻘﱠﻰ ا ْﻟ ُﻤﺘَﻠَﻘﱢﯿ
“(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”. (QS. Qaf : 17).
َﻣﺎ ﯾَ ْﻠﻔِﻆُ ِﻣ ْﻦ ﻗَﻮْ ٍل إِ ﱠﻻ ﻟَ َﺪ ْﯾ ِﮫ َرﻗِﯿﺐٌ َﻋﺘِﯿ ٌﺪ
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir”. (QS. Qaf : 18).
Q.S. Qaf ayat 17-18 menceritakan tentang ketika dua orang malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada
suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir .
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
(12) َ( ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮنَ َﻣﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُﻮن11) َ( ِﻛ َﺮا ًﻣﺎ ﻛَﺎﺗِﺒِﯿﻦ10) ََوإِ ﱠن َﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﺤﺎﻓِ ِﻈﯿﻦ
10. Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
11. yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),
12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ibnu Abbas RA berkata: ”Malaikat itu mencatat segala sesuatunya dari perkara yang baik dan
yang buruk yang dikerjakan oleh hamba tersebut sampai pada perkara – perkara yang mubah
yang keluar dari mulutnya? Seperti: makan, minum, pergi, pulang dicatat semuanya tidak ada
yang luput.
Oleh karena itu, sepantasnya kita semakin menjaga apa yang kita ucapkan dan menjaga
tangan dari apa yang dituliskan karena tulisan bagian dari lidah yang tajam, diriwayatkan
oleh Imam Ahmad Rahimahullah dari sahabat yang mulia Bilal ibn Al Harist Al -Muzani RA
beliau berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda: “Sungguh seorang hamba
mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya
ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang
hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia
menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilempurkan ke dalam api
neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Betapa celaka
kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan
tercatat semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis).
Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun.
“Bacalah kitabmu, cukuplah dn sendiri pada waktu ini si sebagai penghisab terhadapmu.” (Qs
al Isra”: 14).
Karena itulah, betapa rugi orang orang yang menjadikan dunia adalah tujuan hidupnya. Ali
bin Abi Thalib berkata, “Setiap kenikmatan selain surga hanyalah tipuan, dan setiap musibah
selain neraka hanyalah peringatan.”
Lima pertanyaan yang kelak ditanyakan pada hari kiamat
Di dalam kitab Tafsir Surah Yasin, Syekh Hamami Zadah menuliskan tentang lima
pertanyaan yang kelak ditanyakan pada hari kiamat:
» Pertama, untuk hal apa umurmu dihabiskan?
» Kedua, untuk hal apa masa mudamu digunakan?
« Ketiga, dari mana kamu mendapatkan harta?
« Keempat, untuk apa harta itu dibelanjakan?
» Kelima, apa yang kamu perbuat dengan ilmumu?
Hadis-hadis tentang anjuran hisab di dunia
Dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas (RA), Rasulullah Saw. Bersabda, “Kita
adalah umat terakhir (di dunia), tapi yang pertama dihisab (di akhirat).” Seorang sahabat
bertanya, “Di manakah urnat umat yang lainnya dan nabi mereka?” Rasulullah Saw.
Menjawab, “Kita adalah yang terakhir dan yang pertama.” (HR. Ibn Majah)
Nabi Shalallahu alaihi wa salam. Mewanti wanti, “Hisablah diri kalian sebelum kalian
dihisab oleh Allah SWT kelak. Bersiaplah menghadapi hari perhitungan yang amat dahsyat.
Sesungguhnya, hisab pada hari kiamat akan terasa ringan bagi orang yang selalu menghisab
dirinya ketika di dunia.” (HR. Tirmidzi).
Nabi Saw. Bersabda, “Seorang hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi
dirinya sebagaimana dia mengoreksi temannya.” (HR. Tirmidzi).
Menghisab Diri
Menghisab Diri merupakan upaya mengelola hati dan mengendalikan diri
Nabi shalallahu alaihi wa salam Bersabda, “Orang yang paling bijak adalah orang yang selalu
mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.” (HR.
Tirmidzi).
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: Hisab menjadi ringan bagi orang yang menghisah
dirinya di dunia, Dan hisab menjadi herat pada hari kiamat bagi orang yang melakukan
urusan tanpa muhasabah.” (Hilyatul Auliya 2/157)
Orang yang menghisab diri adalah orang yang takut terhadap pengendalian Allah Subhanahu
wataa’la yang tidak bisa di bantah
Allah Subhanahu wataa’la berfirman, “Dan adapun orang yang takut berdiri di hadapan Allah
kelak dan menahan hawa nafsunya maka surga adalah tempat tinggalnya.” (OS. Al-
Nazi’at/79: 40 41). Inilah pahala bagi orang yang menghisab dirinya.