Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN SURAH YUNUS AYAT 57

“Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia Petunjuk yang Benar”


Prof. Dr. H Saufyan Sauri, M.Pd.

Disusun oleh : Darmasta Maulana

QS.Yunus ayat 57

َ‫اﻟﺼﺪ ُۡو ۙ ِر َو ُھﺪًى ﱠو َر ۡﺣ َﻤﺔٌ ﻟﱢ ۡـﻠ ُﻤ ۡﺆ ِﻣﻨِ ۡﯿﻦ‬ ۤ


ِ ‫ﺎس ﻗَ ۡﺪ َﺟﺎٓ َء ۡﺗ ُﻜﻢۡ ﱠﻣ ۡﻮ ِﻋﻈَﺔٌ ﱢﻣ ۡﻦ ﱠرﺑﱢ ُﻜﻢۡ َو‬
‫ﺷﻔَﺎٓ ٌء ﻟﱢ َﻤﺎ ﻓِﻰ ﱡ‬ ُ ‫ٰﯾﺎَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﻨﱠ‬

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman.

Asbabun Nuzul
Sebab ayat ini turun karena Allah memperingatkan dan menyampaikan kepada manusia
keagungan Al Qur’an, Al Qur’an telah diturunkan kepada mereka yang mengandung
pelajaran bagi mereka dari Sang Pencipta, agar menjadi pengingat, pelembut dan obat hati,
penyelamat dari kepercayaan dan hawa nafsu yang rusak, cahaya yang melenyapkan
kegelapan jahiliyah, petunjuk menuju kebenaran, dan rahmat yang besar bagi orang-orang
yang beriman kepada Allah dan rasulNya (Tafsir Al-Muktasar).
Di dalam ayat ini disebutkan pedoman-pedoman hidup itu, sebagai jawaban atas keingkaran
mereka terhadap ayat-ayat Allah dan ancamanancaman-Nya.
Ayat ini menyimpulkan fungsi Al Quran al Karim dalam memperbaiki jiwa manusia di
antaranya: mauidzhah, syifa’, huda dan rahmat.

Kandungan Ayat
Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit,
dan bangsa. Allah mengajak seluruh makhluk Nya untuk kembali kepada Al Qur’an. Allah
menyebutkan di antara sifat-sifat Al-Quran yang indah dan sangat dibutuhkan oleh seluruh
hamba-Nya. Al-Quran adalah Maw’idzah yaitu pemberi nasihat agar kita selalu melakukan
amalan-amalan yang mendatangkan rida dan pahala dan Allah.
Al Qur’an adalah Syifaa’ yaitu obat penyembuh dari segala macam penyakit. Penyakit
syubhat disebabkan lemahnya iman dan kurangnya ilmu sehingga seseorang dipenuh: dengan
keragu raguan, kebimbangan, ketidakpastian, kebingungan, ketidakmantapan dan berbagai
macam kekacauan dalam jiwanya. Adapun penyakit syahwat adalah timbul dari hawa nafsu
dan keinginan untuk selalu memuaskannya sehingga sescorang tidak mau tunduk dan patuh
kepada Allah. Apabila hati seseorang telah sehat dan sembuh dari penyakitnya maka seluruh
anggota tubuhnya akan sehat pula. Al-Quran menunjukkan jalan yang lurus agar kita
melaluinya dan Al-quran mengajak kita untuk selalu membersihkan diri kuta dari segala
kotorannya.
Al-Quran adalah Rahmat yaitu apabila kita telah mengamalkan dan tunduk kepadanya maka
rahmat Allah akan turun kepada kita dan kitapun mendapatkan kesuksesan, keuntungan,
kebahagiaan, kesenangan dan kedamaian abadi di dunia dan di akhwat.
Nilai nilai Pendidikan
• Mendidik manusia agar senantiasa mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan Nya
• Belajar menerima nasihat yang baik dan menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman
• Senantiasa menjaga kesehatan ruh dan jasad dari penyakit lahir dan batin
• Senantiasa bertaubat, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dan kembali kepada Al
Qur’an sebagai obat penawar dari berbagai penyakit
“Dan Kami turunkan dari Al-Guran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al-Guran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian.” (OS. AlIsra : 82)

Penjelasan Ayat
Al-Quran itu mengandung penyembuh dan rahmat. Akan tetapi, kandungan itu bukan untuk
setiap orang. Itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang beriman yang membenarkan ayat
ayat Nya lagi mengetahuinya. Adapun orang-orang zalim yang tidak membenarkan atau tidak
mau mengamalkannya, maka ayat-ayat itu tidak menambah kepada mereka ketuali kerugian
betaka. Penyembuhan yang disebutkan dalam Al Ouran itu bersifat umum untuk
menyembuhkan hati dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak, dan penyimpangan yang
buruk, serta niat yang busuk. Al Qur’an dapat menyembuhkan tubuh dari rasa sakit dan
gangguan gangguannya.

Kisah Teladan Al-Quran Merupakan Obat dari Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir
Dikisahkan, suatu hari Ibnu Mas’ud RA, salah seorang sahabat Rasulullah Saw., didatangi
seseorang yang meminta nasihat nya. Orang tersebut mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud,
berikan aku nasihat dan berilah obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Hari hariku penuh
perasaan tak tenteram dan jiwaku sedang kusut.”
Kemudian Ibnu Mas’ud RA menasihatinya, “Kalau penyakit itu yang menimpamu, bawalah
hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, cngkau datangi tempat orang membaca Al-Guran,
engkau membaca Al Ouran, atau engkau dengarkan baik baik orang yang membaca Al
Ouran. Kedua, engkau datangi majelis taklhm yang mengingatkan hati kepada Allah.
Ketiga, engkau mencari waktu dan tempat yang sunyi. Di situ engkau menyendiri
menyembah Allah, seperti pada waktu tengah malam, saat orang sedang tidur nyenyak,
engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta kepada Allah ketenangan jiwa,
ketenteraman pikiran, dan keikhlasan hati,”
Setibanya di rumah, orang tersebut melaksanakan apa yang dinasihatkan Ihnu Mas’ud. Ia
berwudhu dan membaca Al-Gur’an dengan khusyuk. Scusai membaca Al Our’an, ia
merasakan ada sesuatu yang berubah. Jiwanya terasa tenang, hatinya tenteram, dan
pikirannya kembali jernih.

Makna Syifa
Asy Syifa” yang sejajar dengan al Kitab, al Huda, atau al Furgan merupakan nama lain dari al
Yuran yang hermakna “obat”. Kata Syifa’ discbut sebanyak 4 kali dalam al Guran, yaitu
dalam surat Yunus Ayat 57. An Nahl Ayat 69, Al Israa’ Ayat 82. Dan Fushshilat Ayat 44.
Al Qur’an sebagai Syifa’ terhadap penyakit ruhani maupun jasmani. Baik yang berbentuk
kesalahan akidah maupun kerusakan akhak. Menurut Ibnu Katsir sesungguhnya al-Gur’an
merupakan penawar dan rahmat bagi orangorang yang beriman.
Sebagaimana dalam penjelasan hadis Nabi Muhammad Saw.:
“Bacalah Alguran karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan hadir memberikan
pertolongan kepuda orang orang yang membacanya,” (HR Baihaqi).

Empat Sifat yang Terkandung So n dalam OS. Yunus : 57


Fakhrudin Ar-Razi dalam Kitab Mafatih Al-Ghaib Menyatakan pada surat Yunus ayat 57
bahwasanya Allah memberikan sifat al-Our an dengan empat macam yaitu:
1. Keberadaan Al Qur’an sebagai mawidzah atau pelayaran dari Allah
2. Al Qur’an sebagai Syifa atau obat terhadap penyakit hati
3. Al Qur’an sebapai hudan atau petunjuk
4. Al Qur’an sebagai rahmat bagi orangorang yang beriman
Empat Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an (OS. Yunus : 57)
Mauidzhah, yaitu pelajaran dari Allah kepada seluruh manusia agar mereka mencintai yang
hak dan benar, serta menjauhi perbuatan yang batil dan jahat.
Syifa, yaitu penyembuh bagi penyakit yang bersarang di dada manusia, seperti penyakit
syirik, kufur dan munafik, termasuk pula semua penyakit jiwa yang mengganggu
ketenteraman jiwa manusia, seperti putus harapan, dll.
Huda, yaitu petunjuk ke jalan yang lurus yang menyelamatkan manusia dari keyakinan yang
sesat dengan jalan membimbing akal dan perasaannya agar berkeyakinan yang benar dengan
memperhatikan bukti-bukti kebenaran Allah, serta membimbing mereka agar giat beramal,
Rahmah, yaitu karunia Allah yang diberikan kepada orang orang mukmin, yang dapat mereka
petik dari petunjuk petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Kekhususan Rahmah
Orang mukmin yang meyakini dan melaksanakan petunjuk petunjuk yang terdapat dalam Al
Qur’an akan merasakan buahnya. Mereka akan hidup tolong menolong, sayang-menyayangi,
bekerja sama dengan menegakkan keadilan, menumpas kejahatan dan kekejaman, serta saling
bantu membantu untuk memperoleh kesejahteraan
Allah berfirman:
Muhammad adalah utusan Allah dan arang orang yang bersama dengan dia bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, tetupi berkasih sayang sesama mereka. (QS. Al-Fath/48: 29)
Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan
saling berpesan untuk berkasih sayang. (QS. Al Balad/90: 17)
Rahmah dikhususkan bagi orang orang mukmin sebab merekalah yang mau menjadikan Al
Our’an sebagai pedoman, dan menjalankan perintah Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Sedang orang orang kafir dan orang-orang Musyrik tidak mau mempercayai apalagi
mengerjakan isi kandungannya

Tiga Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an (Tafsir Ibnu Katsir)


Pertama, peringatan terhadap perbuatan perbuat
Maksudnya adalah dari kebimbangan dan keraguan, yaitu sebagai penyembuh penyakit yang
bersumber di dalam dada.
Kedua, sebagai petunjuk
Ketiga, rahmah
Dengan mengamalkan Al Qur’an kita akan memperoleh petunjuk dan rahmat dari Allah
Subhanahu wataa’la Dan sesungguhnya hal itu hanyalah diperoleh bagi orang orang mukmin
dan orang orang yang percaya serta meyakini apa yang terkandung di dalam Al Qur’an,
Keistimewaan dan fungsi Al-Qur’an para ulama mengemukakan bahwa ayat-ayat al Qur’an
dapat menyembuhkan penyakit penyakit jasmani. Mereka merujuk kepada sekian riwayat
yang diperselwihkan nilai dan maknanya. Sehingga Al Qur’an merupakan obat bagi penyakit
ruhaniyyah dan jasmamyyah.

Makna Ruh dan Jasad


Menurut Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghaib, bahwa arwah itu hakikatnya bermacam-macam.
Di antaranya ada yang suci bersinar, ada yang jelek menyesatkan, ada yang terang, ada yang
rusak, ada yang baik ada yang hina.
Dikatakan dalam sabda Nabi Muhammad Saw.: “Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada
segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila
daging itu rusak,rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu
adalah kalbu (hati), (H.R. Bukhari).

Macam-macam penyakit hati yang harus diwaspadai Cinta Dunia


Cinta dunia
“.. “Akan datang suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar
memperebutkan makanan dalam hidangan,” Sahabat bertanya, “Apakah lantaran pada waktu
itu jumlah kami hanya sedikit, Wahai Rasulullah? Dijawab oleh beliau, Bukan, bahkan
sesungguhnya jumlah kamu pada waktu ita banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yany
terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam kelemahan jiwa,” Sahabat bertanya,
“Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya Rasulullah? Beliau menjawab, “Cinta dunia dan
takut mati,” (H.R. Abu Daud).
Iri dan dengki
Jauhilah olehmu sifat dengki, sesungguhnya dengki itu akan memakan kebajikan
sebagaimana api memakan kayu bakar,” (H.R. Abu Daud)
Sombong membanggakan diri
Allah berfirman, Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada
Adam) ketika Aku menyuruhmu”’ Iblis menjawab, ‘Aku lebth baik dari pada dia, Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah,” (Q.S. Al A’raf (7): 12).
Riya atau Suka Pamer
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terjadi pada kalian adalah Syirik kecil,” Sahabat
bertanya: “Apakah syirik kecil itu rosullullah? Rasulullah Sallahualaihiwassalam menjawab:
‘Riya,” (H.R. Ahmad).

Dua Hal yang Manusia Lalaikan


Kesehatan dalam Islam adalah perkara yang penting, ia merupakan nikmat besar yang harus
disyukuri oleh setiap hamba. Lerkait pentingnya kesehatan Rasulullah Shalallahu alaihi wa
salam bersabda:
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan
waktu luang,” (HR. Al Bukhari: 64412, at Tirmidzi: 2304, Ibnu Majah: 4170)
Rahasia Sehat Rasulullah
(Jejak Sejarah Kedokteran Islam) Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam telah memberikan
contoh hidup sehat antara lain:
1. Tidak berlebihan dalam makan dan minum. Allah berfirman: “Makan dan minumlah
kamu sekalian, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak nmenyukai
orang orang yang berlebihlebihan (Q.S. AL A’raf: 31)
2. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang
dicampur air untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya
kahan menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Al-Guran” (HR Ibnu Majah dan
Hakim).
3. Makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang.
4. Tidak berlebihan dalam makan dan minum. Allah berfirman: “Makan dan minumlah
kamu sekalian, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak nmenyukai
orang orang yang berlebihlebihan (Q.S. AL A’raf: 31)
5. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang
dicampur air untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya
kahan menggunakan dua mucam obat, yaitu madu dan Al-Guran” (HR Ibnu Majah dan
Hakim).
6. Makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang.
7. Menghindari makanan yang haram. “Diharamkan bagimu (memakan) bangkar, darah,
daging babe, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuah yang sempat
kamu menyembehhnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala,” (Al
Maidah :3)
8. Cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan
malam. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat
sampai waktu yang dusimkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan,
namun tidak pula menahan diri untuk tudur sekadar yang dibutuhkan.
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu sehal wal ‘afiyat di dunia dan akhirat. Ya
Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu maaf dan sehat wal ‘afiyat pada agamaku, dan
duniaku, dan keluargaku, dan harta bendaku”.

Anda mungkin juga menyukai