Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN SURAH YUNUS AYAT 30

“Mempersiapkan Bekal Akhir Karena Kematian Semakin Dekat”


Prof. Dr. H Saufyan Sauri, M.Pd.

Disusun Oleh : Darmasta Maulana

Q.S. Yunus Ayat 30

َ‫ﺿ ﱠﻞ َﻋ ْﻨﮭُ ْﻢ ﱠﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮْ ا ﯾَ ْﻔﺘَﺮُوْ ن‬


َ ‫ﻖ َو‬ ّ ٰ ‫ﺖ َو ُر ﱡد ْٓوا اِﻟَﻰ‬
‫ﷲِ َﻣﻮْ ٰﻟٮﮭُ ُﻢ ْاﻟ َﺤ ﱢ‬ ٍ ‫ﻚ ﺗَ ْﺒﻠُﻮْ ا ُﻛﻞﱡ ﻧَ ْﻔ‬
ْ َ‫ﺲ ﱠﻣﺎٓ اَ ْﺳﻠَﻔ‬ َ ِ‫ھُﻨَﺎﻟ‬

“Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah
dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang
sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.”

Asbabun Nuzul (Tafsir As-Sa’di)


Sebab ayat ini turun karena Allah hendak menjelaskan bahwa nanti akan ada satu tempat
pengadilan Allah. Tempat yang dimaksud yakni padang mahsyar. Di padang mahsyar setiap
jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya ketika di dunia dan setelah
kematian menjemputnya, mereka dikembalikan kepada Allah, pelindung mereka yang
sebenarnya, tidak ada pelindung selain Allah, dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka
ada-adakan sebagai sembahan dan pelindung palsu.

Kandungan Ayat – Tafsir Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an


Di padang Mahsyar, setiap jiwa akan merasakan pembalasan atas segala apa yang telah
dikerjakan dahulu, baik kebaikan maupun keburukan. Mereka dikembalikan kepada Allah
pelindung mereka yang sebenarnya serta pemberi balasan kepada mereka yang sebenarnya,
bukan kepada sesembahan mereka. Lenyaplah para sesembahan yang mereka elu-elukan,
tidak mampu memberikan pertolongan ataupun manfaat

Nilai-nilai Pendidikan
1. Jangan berbuat syirik dan mengkari perintah Allah
2. Mendidik menjadi insan yang senantiasa mengingat kematian dan mempersiapkannya
3. Senantiasa berbuat ihsan dan takut akan pengadilan Allah yang Maha Adil dan Maha
Menghakimi

Sakaratul Maut
ü Sebelum kematian menghampiri kita, kita akan menghadapi yang namanya sakaratul
maut. Secara etimologis kata sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yaitu “sakarat”
dan “maut”. Sakarat dapat diartikan dengan “mabuk” sedangkan “maut” berarti
kematian.
ü Dengan demikian, sakaratul maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-
masa kematiannya. Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan
kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. [Jami’u Al
Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101)].
ü Allah berfirman : “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang
kamu selalu lari darinya”. (QS. Qaaf [50]: 19). Sakaratul maut pasti akan datang
sebelum kematian hilangnya ruh dari jasad. Sehingga semua orang akan merasakannya
yang selalu lari dari keadaan sakaratul maut.

Kematian Pasti Terjadi


Berbagai cara dilakukan untuk menghindari kematian pasti kematian menjumpai
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu
akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS. Al-Jumu’ah [62]: 09).
Allah juga berfirman : Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda
dan dan mendahulukannya sedetikpun”. (QS. An-Nahl [16]: 61)
Setelah investigasi panjangnya, para ilmuwan menegaskan bahwa kematian adalah makhluk
seperti halnya kehidupan, dan seakan-akan kematian itu adalah dasar utamanya. Dan hal
tersebut dapat ditemukan isyaratnya dalam ayat Al-Quran. “Dialah Allah yang menciptakan
kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara kalian yang terbaik amalnya”. (QS.
Al-Mulk [67]: 02).
Ingat 5 M
Inilah 5 M yang harus menjadi bekal hidup berdasarkan Al-Qur’an dan hadis:
1. Mu’ahadah (selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT)
2. Mujahadah (orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah)
3. Muraqobah (Selalu Merasa diawasi Allah)
4. Muhasabah (Intropeksi diri)
5. Mu’aqobah (Memberi sanksi ketika lalai beribadah)

Perbanyaklah berdoa agar meninggal dalam keadaan syahi


Dari Nabi Saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah
dengan jujur dari dalam hatinya, maka Allah akan memberinya pahala syuhada meskipun ia
meninggal di atas kasur” (HR. Muslim)

Siapa saja yang wafat dalam keadaan syahid ??:


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un (wabah), orang
yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena
tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2829 dan
Muslim, no. 1914)

Keutamaan Mati Syahid


“Rasulullah Saw bersabda: Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam
keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya
di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat
dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik
dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk
memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah)

Syarat Mati Syahid


1. Syarat syahid adalah bersabar dan berharap pahala dari Allah
2. Iman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan sebenar-benar iman dan menjauhi segala
kesyirikan yang menjadi puncak terbatalnya seluruh amal.

Anda mungkin juga menyukai