Nilai-nilai Pendidikan
1. Mendidik menjadi insan yang senantiasa berdzikir mengingat Allah
2. Meningkatkan tauhid kepada Allah
3. Menjaga, mengembangkan, dan merawat anugerah Allah
4. Meningkatkan muhasabah dan mahabbah atas kebesaran Allah menjadikan berpasang-
pasangan.
Makna Musibah
ü Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musibah diartikan dengan kejadian
menyedihkan yang menimpa, malapetaka, atau bencana.
ü Dalam beberapa kamus bahasa Arab, musibah diartikan sebagai sesuatu yang
kedatangannya tidak disukai oleh manusia. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah Saw.
dalam kitab Jami’ Sahih al-Bukhari, “Barang siapa yang dikehendaki Allah SWT untuk
mendapat kebaikan, maka dia akan ditimpa musibah. Yakni diuji dengan berbagai
bencana, supaya Allah SWT memberikan pahala kepadanya.
ü Musibah adalah perihal yang turunnya atau kehadirannya pada manusia tidak disukai).
Imam Baidawi, dalam tafsirnya Anwar at-Tanzil wa Asror at-Ta’wil mengatakan bahwa
musibah adalah semua kemalangan yang dibenci dan menimpa umat manusia.
Makna Muhasabah
q Muhasabah memiliki arti introspeksi diri sendiri dengan menghitung atau mengevaluasi
diri dengan amal-amal perbuatan yang pernah dilakukan di masa lalu.
q Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, muhasabah diri identik dengan istilah
introspeksi, koreksi diri atau memawas diri dengan melihat perbuatan, sikap, kelemahan,
kesalahan yang terkait dengan diri sendiri.
q Sementara Rasulullah Saw. juga bersabda mengenai muhasabah diri, “Dari Syadad
bin Aus r.a, dari Rasulullah Saw., bahwa beliau berkata, “Orang yang pandai adalah
yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah
kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya
serta berangan-angan terhadap Allah SWT” (HR. Imam Turmudzi)
Anjuran Muhasabah
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka
lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 18-19)