Hasil Diskusi Akuntansi Rumah Sakit (Kelompok 6)
Hasil Diskusi Akuntansi Rumah Sakit (Kelompok 6)
2. Seberapa jelas PSAK mengatur tentang pelaporan aktivitas dari organisasi nirlaba yang
mampu menggambarkan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh organisasi nirlaba yaitu
RS?
JAWAB:
Dalam PSAK No. 45 mengatur jelas laporan aktivitas yang menunjukkan kinerja layanan yang
diberikan oleh entitas nirlaba.
3. Apa sumber pendanaan dari RS? Dan diakui sebagai apa sumber pendanaan tersebut?
JAWAB:
Sumber pendanaan rumah sakit berasal dari:
a. Pemilik
b. Pendapatan jasa pelayanan medika
c. Pendapatan jasa non medik
d. Sumbangan donatur
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk aktiva.
Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai
dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun, jika terdapat kebutuhan untuk melakukan
pencatatan, maka perkiraan nilai dari donasi jasa dicatat sebagai sumbangan yang langsung
diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva
dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan jika donasi aktiva
ini penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor atau donor maka dilaporkan dalam Dana
Terikat Sementara atau Dana Terikat Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak
berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari Dana Terikat ke Dana Umum.
Dari beberapa sumber pendanaan tersebut secara perincian dapat dilihat dalam laporan aktivitas.
5. Apa kekhasan dari lembaga RS yang membedakan dari organisasi nirlaba lainnya?
JAWAB:
Berdasarkan dari buku Beams bab 22, ada karakteristik unik dari entitas perawatan kesehatan
yang memerlukan diskusi khusus. Pertama, entitas perawatan kesehatan memiliki sumber
pendapatan yang unik, seperti pendapatan layanan pasien dan biaya premi, dan klasifikasi biaya
mereka relatif terspesialisasi. Organisasi kesehatan menyajikan laporan keuangan seperti:
Laporan posisi keuangan
Laporan operasi
Laporan perubahan aset bersih
Laporan arus kas.
Menurut Evan (Astaqualiyah, 2008) dibandingkan dengan kebutuhan hidup manusia yang lain,
kebutuhan pelayanan kesehatan mempunyai tiga ciri utama yang terjadi sekaligus dan unik yaitu:
uncertainly, asymmetri of information dan eksternality. ketiga ciri utama tersebut menyebabkan
pelayanan kesehatan sangat unik di bandingkan dengan produk atau jasa lainnya.
Uncertainly. Uncertainly atau ketidakpastian menunjukan bahwa kebutuhan akan pelayanan
kesehatan tidak bisa pasti, baik waktu tempat maupun besarnya biaya yang dibutuhkan.
Dengan ketidakpastian ini sulit bagi seseorang untuk menganggarkan biaya untuk memenuhi
kebutuhan akan pelayanan kesehatannya.
Asymmetry Of Information. Sifat kedua Asymmetry Of Information menunjukan bahwa
konsumen pelayanan kesehatan berada pada posisi yang lemah sedangkan provider (dokter
dan petugas kesehatan lainnya) mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat dan kualitas
pelayanan yang dijualnya.
Externality. Externality merupakan bahwa konsumsi pelayanan kesehatan tidak saja
mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Contohnya adalah pencemaran udara
yang mempunyai resiko besar pada bukan yang mencemarkan, akibat dari ciri ini, pelayanan
kesehatan membutuhkan subsidi dalam berbagai bentuk, oleh karena pembiayaan pelayanan
kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab diri sendiri, akan tetapi perlunya digalang
tanggung jawab bersama.