I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Polresta Pontianak Kota sebagai bagian dari organisasi Polda kalimantan Barat adalah pengemban
tugas pelaksana Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
dimana tugas Pokok Polri diatur dalam pasal 13 yaitu :
a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. menegakkan hukum; dan
c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Terkait dengan tugas
pokok tersebut pelaksanaan penyidikan kecelakaan lalu lintas diatur pada pasal 14 ayat (1) huruf g dimana
Polri dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 bertugas melakukan
penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Kewenangan tersebut terkait dengan kewajiban Polri untuk memberikan pelayanan public. Dengan
demikian ukuran keberhasilan dari kinerja Polri dalam hal penyidikan kecelakaan lalu lintas adalah pada rasa
keadilan bagi masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Untuk…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
Untuk itu segala bentuk inovasi dalam bidang pelayanan terus dilakukan oleh Sat Lantas Polresta
Pontianak Kota guna peningkatan kualitas pelayanan.
Standart Operasional prosedur (SOP) penyidikan kecelakaan lalu lintas ini merupakan komitmen Sat
Lantas Polresta Pontianak Kota dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. Dimana dalam SOP
penyidikan kecelakaan lalu lintas dapat digunakan sebagai acuan oleh anggota pelaksana bagaimana proses
yang harus dilaksanakan dalam penyidikan kecelakaan lalu lintas guna tercapainya pelayanan yang
profesional.
a. MAKSUD
Pembuatan Standart Operasional Prosedur (SOP) penyidikan kecelakaan lalu lintas dimaksudkan untuk
memberikan pedoman bagi anggota Polisi Lalu Lintas Polresta Pontianak Kota mengenai tata cara
penyidikan kecelakaan lalu lintas guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas serta rasa keadilan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. TUJUAN
Standart Operasional Prosedur bertujuan untuk tercapainya keseragaman dalam tata cara penanganan
Kecelakaan Lalu Lintas sesuai dengan ketentuan yang berlaku..
3.ASAS…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
a. ASAS
h) seimbang, adalah adanya saling ketergantungan pemenuhan kewajiban pemilik kendaraan dan
perusahaan asuransi serta petugas kepolisian untuk memenuhi hak korban mendapatkan
santunan kecelakaan; dan
i) terpadu, adalah diantara unsur-unsur internal kepolisian serta antara kepolisian dengan
instansi-instansi lain terkait saling berkoordinasi dan saling ketergantungan dalam memberikan
pertolongan pertama pada korban, melakukan olah tempat kejadian perkara, dan penyidikan.
j) Mandiri, adalah terbebasnya intervensi terhadap penyidik dalam proses penanganan
kecelakaan lalu lintas.
b. RUANG LINGKUP
II. PELAKSANAAN.
f. PP No.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
h. Perkap No15 Tahun 2013 tentang tata cara penanganan kecelakaan lalu lintas
c. Kecelakaan…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
3. Pengertian
a) Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta. Dimana
unsur-unsur kecelakaan lalu lintas tersebut meliputi pengemudi / pemakai jalan, kendaraan, jalan dan
lingkungan.
b) Korban.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
b) Korban mati adalah korban yang dipastikan mati sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka
waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari.
c) Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
d) Jalan Khusus adalah jalan selain dari pada jalan umum (jalan Inspeksi pengairan, minyak dan gas,
perkebunan, pertambangan, kehutanan, jalan komplek). Dalam penjelasan UU No. 34 Th 2005
dianalogkan bilamana oleh peraturan perundang-undangan atau oleh pemilik dinyatakan terbuka bagi
lalu lintas umum maka ruas jalan tersebut diberlakukan sebagai jalan umum.
e) Jalan Tol adalah jalan umum yang kepada para pemakainya dikenakan kewajiban membayar Tol.
f) Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan dengan peralatan teknik yang berada pada
kendaraan itu.
g) Tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas, adalah tempat dimana suatu kecelakaan lalu
lintas terjadi dengan segala akibat yang ditimbulkan serta tempat-tempat lain dimana korban dan atau
barang bukti sehubungan dengan kecelakaan lalu lintas diketemukan.
h) Penanganan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
h) Penanganan Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas adalah kegiatan dan tindakan
Kepolisian di TKP kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh penyelidik atau penyidik yang meliputi :
(1) Tindakan pertama di TKP kecelakaan lalu lintas. Adalah tindakan Kepolisian yang diharuskan
dilakukan segera setelah terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas, dalam bentuk penutupan dan
pengamanan TKP untuk kepentingan penyidikan selanjutnya dan mencegah terjadinya kemacetan
ataupun kecelakaan lalu lintas lain di TKP tersebut serta terciptanya keamanan bagi petugas, korban
dan barang bukti serta pemakai jalan lainnya.
(2) Pengolahan TKP lalu lintas berupa tindakan atau kegiatan setelah tindakan pertama di TKP dilakukan
dengan maksud untuk mencari, mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi bukti petunjuk, keadaan,
keterangan serta identitas tersangka menurut teori “bukti segi tiga”, guna memberi arah bagi
penyidikan selanjutnya.
Apabila kecelakaan lalu lintas berakibat kemacetan lalu lintas yang panjang perlu menyertai anggota
Binamitra untuk memberikan informasi kepada pengemudi agar pengemudi sabar untuk antri karena
telah terjadi kecelakaan lalu lintas.
b) Kendaraan
Persiapkan kendaraan dan alat komunikasi untuk kecepatan bertindak dan memelihara hubungan
petugas dengan markas kesatuan, selanjutnya adakan pengecekan kembali terhadap peralatan
kendaraan seperti Rem, lampu rotator,ban, lampu-lampu, sirene serta peralatan lainnya yang dianggap
penting.
c) Peralatan lain yang diperlukan dalam menangani TKP kecelakaan lalu lintas yang terdiri dari :
(2) Kelengkapan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(11) Dan lain-lain yang diangap perlu disesuaikan dengan situasi TKP dan jenis kecelakaan lalu
lintas yang terjadi.
d) Segera hubungi instansi terkait bilamana diperlukan seperti : Ambulans, pemadam kebakaran, mobil
derek dan lain-lain.
e) Setelah persiapan selesai maka langkah selanjutnya adalah memberikan APP kepada petugas yang
akan ke TKP mengenai peristiwa kecelakaan lalu lintas itu sendiri, pembagian tugas dan lain-lain.
(2) Posisi kendaraan menghadap keluar serong kanan dan berada dekat TKP apabila jalan lurus
sedangkan untuk TKP yang dekat dengan tikungan berada sebelum tikungan.
(3) Rotator kendaraan tetap dihidupkan sampai selesai kegiatan penanganan TKP.
Contoh :
Pada suatu jalur jalan dengan kecepatan yang diijinkan adalah 72 Km/jam maka
jarak berhenti suatu kendaraan dapat dihitung sebagai berikut :
2
v
S=(v x t) + ------
(2 x a)
Letakkan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
Letakan kerucut No.1 disamping kanan bagian belakang kendaraan petugas dan
segaris dengan sudut kanan depan kendaraan petugas, kemudian letakan kerucut
No.9 paling depan dari arah datangnya arus lalu lintas dengan jarak minimal 60
meter dari jarak berhenti kendaraan pada jalur jalan tersebut.
Kemudian diantara kerucut No.1 dan No.9 diletakan 7 (tujuh) buah kerucut lainnya,
sedangkan kerucut No.10 diletakkan diantara kendaraan petugas dan kendaraan yang
terlibat kecelakaan lalu lintas.
Kerucut No.9 diletakan ditepi jalan/pada garis tepi jalan dan didepan kerucut
tersebut ditempatkan lampu peringatan pada kedua sisi jalan dengan jarak antara 25
s/d 50 meter dari kerucut No.9 tersebut, namun apabila tidak memiliki lampu
peringatan agar menggunakan segi tiga pengaman.
- Pada jalur 2 (dua) arah
Posisi kendaraan petugas dengan cara penempatan pada jalur satu arah.
Penempatan kerucut pada prinsipnya sama dengan cara penempatan pada jalur satu
arah, hanya pada jalur jalan yang ditutup ditempatkan 7 (tujuh) buah kerucut
sepanjang jarak berhenti kendaraan.
Tiga buah kerucut lainnya ditempatkan pada arah yang berlawanan, sebagai batas
lajur yang ditutup .
Kemudian.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
Kemudian ditepi seberang jalan sejajar dengan kerucut No. 3 dan ditepi seberang
jalan lainnya ditempatkan lampu peringatan atau segi tiga pengaman.
Ditempat kerucut No.7 pada jarak antara 25 s/d 50 meter ditempatkan lampu
peringatan / segi tiga pengaman, kemudian disamping kerucut No.7 yang diletakan
ditepi jalan ditempatkan rambu lalu lintas (memberi kesempatan terlebih dahulu
pada kendaraan yang datang dari depan)
- Ketentuan penempatan alat-alat TKP laka lantas tersebut diatas hanya dapat
dilaksanakan pada TKP kecelakaan lalu lintas di jalur lalu lintas yang sepi, ruas
jalannya lebar dan kecepatan tinggi seperti jalan Tol dan Arteri.
d) Melarang setiap orang yang tidak berkepentingan masuk ke TKP yang telah diberi
batas (Police line)
e) Mengamankan tersangka dan saksi serta mengumpulkannya pada tempat diluar
batas yang telah ditentukan.
f) Memisahkan saksi dan tersangka dengan maksud untuk tidak saling mempengaruhi.
g) Membuat tanda di TKP kecelakaan lalu lintas.
(1) Terhadap.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
- Pembalut.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
- Apabila.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
c) Pemeriksaan....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
- Arah pemotretan
(g) Setelah seluruh kegiatan pemotretan selesai, segera dituangkan dalam bentuk Berita
Acara Pemotretan.
(6) Pembuatan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(6) Pembuatan gambar/sketsa TKP, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
(a) Cari arah mata angin (arah utara)
(b) Tentukan Skala ( 1 : 100 yang artinya 1 meter di TKP sama dengan 1 Cm di gambar
atau 1 : 200 yang artinya 1 meter di TKP sama dengan ½ Cm di gambar)
(c) Unsur-unsur yang harus dituangkan dalam gambar TKP kecelakaan lalu lintas adalah :
- Posisi korban
- Posisi kendaraan
- Posisi kendaraan yang terlibat (titik pengukuran dari bemper depan dan
belakang)
- Posisi korban
- Lebar jalan
(b) Metode…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
- Tentukan titik pokok pengukuran (tiang listrik, pal Km, tiang telepon/
bangunan-bangunan lainnya yang tidak dilakukan pemindahan dalam waktu
dekat)
- Tarik garis lurus melalui titik P dan sejajar dengan jalan dimana terjadi
kecelakaan tersebut.
- Tarik garis tegak lurus dari semua titik yang perlu diukur ke garis alas.
- Adakan pengukuran terhadap garis- garis tegak lurus tersebut.
- Ukur jarak antara titik P (garis alas) ke semua titik yang ada di garis alas.
(contoh terlampir)
Metode ini lebih cocok untuk jalan lurus.
(c) Metode.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
SIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT RESOR KOTA PONTIANAK KOTA
han Idrus 1, Pontianak 78121
P
R OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS
CONTOH
GAMBAR/SKETSA TKP LAKA
LANTAS
U
Keterangan…..
Keterangan :
b) Pembukaan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
b) Pembukaan TKP
Setelah TKP dibuka hal yang perlu diperhatikan bahwa arus lalu lintas harus normal kembali baru
anggota(anggota disini bukan termasuk dalam tim penyidik kecelakaan lalu lintas) dapat
meninggalkan TKP
c) Permintaan Visum et Repertum
(1) Setelah kembali dari TKP, segera ajukan permintaan Visum et Repertum ke Rumah Sakit
dimana korban di rawat.
(2) Isilah Blangko Visum sesuai kebutuhan (Visum luar untuk korban luka dan Visum dalam
untuk korban meninggal dunia)
(3) Pengiriman mayat ke Rumah Sakit untuk dimintakan Visum harus diperhatikan :
(a) Diberi label dan disegel pada ibu jarinya (guna menghindari kekeliruan)
(b) Pada label harus jelas disebutkan identitas korban ( nama, umur, jenis kelamin, suku
bangsa, agama, tempat tinggal, No.LP, tanda tangan petugas yang mengirim).
(4) Apabila keluarga korban keberatan diadakan bedah mayat maka kewajiban penyidik untuk
secara persuasif memberikan penjelasan tentang pentingnya bedah mayat tersebut (sebagai
pedoman gunakan pasal 222 KUHP).
(5) Pada.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(5) Pada dasarnya pencabutan Visum tidak dibenarkan, bilamana Visum harus dicabut maka
yang berwenang mencabut Visum adalah serendah-rendahnya Kapolres.
(6) Permohonan pencabutan Visum diajukan oleh keluarga korban ( ayah/ibu, suami/istri, dan
anak) yang disahkan oleh Lurah/ kepala desa setempat berdasarkan alasan yang dapat
diterima maisalnya : alasan agama, kepercayaan atau adat istiadat.
d) Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan di TKP
(1) Berita Acara Pemeriksaan di TKP dibuat oleh Penyidik/ Penyidik Pembantu yang
melakukan pengolahan TKP, dengan materi sebagai berikut :
(a) Hasil yang diketemukan di TKP baik TKP itu sendiri, korban, saksi-saksi, tersangka
maupun barang bukti.
(b) Tindakan yang dilakukan oleh petugas (TP TKP dan pengolahan TKP) tehadap hasil
yang ditemukan di TKP.
(2) Disamping Berita Acara Pemeriksaan di TKP dibuat juga Berita Acara Pemotretan di TKP
dan Berita Acara lain-lain sesuai tindakan yang dilakukan.
e) Adakan koordinasi dengan pihak Jasa Raharja dalam rangka mempercepat klaim asuransi bagi
korban luka maupun meninggal dunia.
1) Laksanakan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Pedomani ketentuan yang diatur dalam pasal 112, 113 dan 116.
(2) Surat panggilan harus ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang
( Kapolres / Kasat Lantas selaku penyidik) serta yang dipanggil.
(3) Nama, pekerjaan dan alamat yang dipanggil harus ditulis dengan jelas.
(4) Waktu pemanggilan (tanggal hari dan jam) dan tempat untuk menghadap
harus ditulis dengan jelas serta harus ada cukup tenggang waktu bagi yang
dipanggil (penerima surat panggilan) untuk menghadap.
b) Penahanan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
Bagi tersangka yang terlibat kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia atau
luka berat, untuk kepentingan penyidikan dapat dilakukan penahanan sementara
(pasal 20 KUHAP)
(2) Surat Perintah Penahanan Sementara harus ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang (Kapolres/ Kasat Lantas selaku penyidik).
(3) Atas.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Dalam hal dimulainya penyidikan terhadap peristiwa kecelakaan lalu lintas
yang terjadi, maka penyidik berkewajiban untuk memberitahukan hal itu
kepada Penuntut Umum (pasal 109 (1) KUHAP).
(2) Dalam....
(6) Saksi.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(6) Saksi diperiksa dengan tidak disumpah kecuali ada cukup alasan untuk dapat
diduga bahwa ia tidak akan dapat hadir dalam pemeriksaan di Pengadilan
(pasal 116 (1) KUHAP).
(7) Tersangka berhak meminta turunan Berita Acara Pemeriksaan atas dirinya.
(8) Dalam hal tersangka ditahan sementara, maka waktu 1 x 24 jam ( 1 hari )
setelah perintah penahanan dijalankan harus segera dilakukan pemeriksaan
(pasal 122 KUHAP).
d) Tersangka yang ditahan harus segera dibuatkan Surat Perintah Penahanan Tersangka
(SPPT) dan tembusan disampaikan kepada keluarga.
Perhatikan :
(1) Penyidik.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Penyidik selalu mengikuti perkembangan korban bila luka berat s/d hari ke
30 bilamana tetap bertahan hidup diklasifikasikan dalam penerapan Pasal
310 ayat (3) UU No.22 TH 2009 bila hari ke 31 meninggal dunia penerapan
Pasalnya 310 ayat (4) UU No.22 TH 2009 apabila korban luka ringan pasal
310 ayat ( 2 ) UU No.22 TH 2009, dan apabila kerugian materil pasal 310
ayat ( 1 ) UU No.22 TH 2009
(1) Terhadap kecelakaan lalu lintas yang korbannya meninggal atau luka berat
proses penyidikannya dilaksanakan sebagaimana prosedur pemeriksaan
biasa.
(2) Terhadap kecelakaan lalu lintas yang korbannya atau akibat yang
ditimbulakn sangat ringan, proses penyidikannya dapat dilakukan secara
Acara Pemeriksaan Singkat (Sumir / Tipiring).
f) Penyitaan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Pada prinsipnya sesuai Pasal 260 ayat ( 1) huruf d UU No. 22 Th 2009, dalan
hal penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas jalan Penyidik Kepolisian
RI melakukan penyitaan terhadap SIM, Kendaraan bermotor, muatan,surat
TNKB, Surat tanda coba kedaraan bermotor dan tanda lulus uji sebagai
barang bukti. Kecelakaan lalu lintas adalah perbuatan tertangkap tangan
(pasal 111 KUHAP). Setelah dari TKP penyidik segera menetapkan
berdasarkan bukti-bukti di TKP apakah perbuatan pelanggaran
mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dapat dilakukan penyidikan atau tidak.
Untuk melengkapi berkas perkara pemeriksaan maka penyidik segera minta
persetujuan Ketua Pengadilan atas
(3) Kendaraan tersebut sangat dibutuhkan oleh pemilik untuk mengurangi beban
ekonomi keluarga terutama kendaraan dari kredit.
(5) Kendaraan harus didata dari 4 dimensi (pada titik benturan, depan/ belakang,
kanan / kiri).
a) Persiapan pemeriksaan
(1) Pemeriksa.....
(1) Kecelakaan lalu lintas korban Meninggal dunia dan atau luka berat
dibuat dalam acara pemeriksaan biasa (pasal 310 ayat ( 4 ) dan ayat
( 3) Undang –Undang No. 22 Th 2009.
(2) Kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan atau rugi
material dibuat dalam acara pemeriksaan singkat 310 ayat ( 2 ) dan
ayat (1) Undang –Undang No. 22 Th 2009. Contoh terlampir.
Yaitu Berita Acara yang dibuat harus memenuhi syarat-syarat pembuktian yaitu
antara bukti-bukti yang diketemukan di TKP dengan unsur-unsur
kesalahan dan kelalaiannya yang disangkakan.
(1) Gelar perkara biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf a, dilaksanakan
pada tahap:
a. awal proses penyidikan;
b. pertengahan proses penyidikan; dan
c. akhir proses penyidikan.
(2) Gelar perkara pada tahap awal Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a bertujuan untuk:
a. menentukan status perkara pidana atau bukan;
b. merumuskan rencana penyidikan;
c. menentukan unsur-unsur pasal yang dipersangkakan;
d. menentukan saksi, tersangka, dan barang bukti;
e. menentukan target waktu; dan
f. penerapan teknik dan taktik Penyidikan.
(3) Gelar elar perkara pada tahap pertengahan penyidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b bertujuan untuk:
a. evaluasi dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam Penyidikan;
b. mengetahui kemajuan penyidikan yang dicapai dan upaya percepatan
penyelesaian penyidikan;
c. menentukan…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(4) Gelar perkara pada tahap akhir Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c bertujuan untuk:
a. evaluasi proses penyidikan yang telah dilaksanakan;
b. pemecahan masalah atau hambatan penyidikan;
c. memastikan kesesuaian antara saksi, tersangka, dan bukti;
d. penyempurnaan berkas perkara;
e. menentukan layak tidaknya berkas perkara dilimpahkan kepada penuntut
umum atau dihentikan; dan/atau
f. pemenuhan petunjuk JPU.
(1) Gelar…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Gelar perkara khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf b, bertujuan
untuk:
(2) Gelar perkara khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan terhadap
kasus-kasus tertentu dengan pertimbangan:
a. memerlukan persetujuan tertulis Pesiden/Mendagri/Gubernur;
b. menjadi perhatian publik secara luas;
c. atas permintaan penyidik;
d. Perkara terjadi di lintas negara atau lintas wilayah dalam negeri;
e. berdampak massal atau kontinjensi;
f. kriteria perkaranya sangat sulit;
g. Permintaan…..
(2) Tahap persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. penyiapan bahan paparan gelar perkara oleh tim penyidik;
b. penyiapan sarana dan prasarana gelar perkara; dan
c. pengiriman surat undangan gelar perkara.
(3) Tahap pelaksanaan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. pembukaan gelar perkara oleh pimpinan gelar perkara;
b. paparan tim penyidik tentang pokok perkara, pelaksanaan penyidikan, dan
hasil penyidikan yang telah dilaksanakan;
c. tanggapan para peserta gelar perkara;
d. diskusi permasalahan yang terkait dalam penyidikan perkara; dan
e. kesimpulan gelar perkara.
(4) Tahap…..
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(4) Tahap kelanjutan hasil gelar perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a. pembuatan laporan hasil gelar perkara;
b. penyampaian laporan kepada pejabat yang berwenang;
c. arahan dan disposisi pejabat yang berwenang;
d. tindak lanjut hasil gelar perkara oleh penyidik dan melaporkan
perkembangannya kepada atasan penyidik; dan
e. pengecekan pelaksanaan hasil gelar perkara oleh pengawas penyidikan.
9. Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas menyangkut Warga Negara Asing (CD atau CC)
(2) Tindakan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(c) Berkas perkara diteruskan ke DEPLU melalui Kaba Intelkam Mabes Polri.
b) Anggota CD/CC menggunakan kendaraan CD/CC bertabrakan dengan kendaraan sipil yang
dikemudikan oleh orang sipil.
(b) Catat identitas kendaraan dan kedua pengemudi yang terlibat tabrakan.
(e) Teruskan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(a) Melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pengemudi Sipil lebih lanjut
(b) Teruskan perkara ke pengadilan apabila terbukti pengemudi Sipil sebagai tersangka,
dengan tembusan DEPLU melalui Kaba Intelkam Mabes Polri / Dir Lantas
Babinkam Polri.
(c) Teruskan berkas perkara ke DEPLU melalui Kaba Intelkam Mabes Polri, apabila
terbukti anggota CD/CC sebagai tersangka.
c) WNI / WNA (bukan anggota CD/CC) yang menggunakan kendaraan CD/CC bertabrakan dengan
kendaraan Sipil yang dikemudikan oleh orang Sipil.
(1) Tindakan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
d) Anggota CD/CC menggunakan kendaraan CD/CC bertabrakan dengan anggota ABRI sebagai
(pejalan kaki / pengemudi kendaraan) :
(1) Amankan TKP
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(2) Segera hubungi POM TNI (penanganan oleh POM) bila diminta bantuan, berikan bantuan
dalam hal pengukuran dan penggambaran Sket TKP.
a) Anggota TNI yang menggunakan kendaraan Sipil / Kendaraan Dinas milik TNI, bertabrakan dengan
kendaraan sipil yang dikemudikan oleh orang sipil :
(b) Pemeriksaan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(b) Pemeriksaan saksi (pengemudi TNI) pemeriksaan dilakukan oleh POM TNI dan
atau penyidik Polri.
Apabila terbukti bahwa pengemudi anggota TNI sebagai tersangka, maka BAP di
TKP, BAP saksi dan barang-barang bukti yang disita oleh petugas POLRI,
diserahkan kepada POM TNI untuk diselesaikan melalui Mahmil.
(2) Segera hubungi POM TNI (penanganan di TKP oleh POM TNI dibantu oleh anggota
Polri/Polantas).
(3) Apabila diminta bantuan oleh POM TNI, berikan bantuan dalam hal pengukuran dan
penggambaran sketsa TKP.
11. Kecelakaan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Pejabat-pejabat Negara (Para Menteri Kabinet, Pejabat Tinggi Non Departemen, para
anggota MPR/DPR RI).
(2) Tamu Negara setingkat Pejabat Negara (Menteri) dan atau pejabat asing yang diperlakukan
sebagai tamu Negara.
(4) Kas.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
Proses penyidikan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota VVIP/VIP seperti tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
(2) Anggota.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(a) Proses penyidikannya sama dengan anggota VVIP dalam rangka acara Dinas /
Protokoler.
(b) Proses penyidikannya sesuai prosedur untuk umum dan khusus untuk pejabat tinggi
negara (Menteri anggota, MPR / DPR RI dalam hal tertentu dimintakan ijin melalui
Presiden.
12. Penyelidikan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(1) Mencari dan mengumpulkan informasi / keterangan dari korban / saksi dan masyarakat
setempat. Kemungkinan ada yang mengetahui / mengenal pengemudi yang melarikan diri,
nomor Polisi, warna, jenis, merek kendaraan dan sebagainya.
(2) Meneliti bukti-bukti yang tertinggal/barang bukti yang didapat di TKP untuk dijadikan
bahan penyelidikan lebih lanjut, antara lain : Bekas Rem, pecahan kaca, bekas ban, darah /
cat yang ada pada baju korban dan sebagainya.
(3) Mencari lebih lanjut tentang kemugkinan-kemungkinan arah larinya kendaraan tersebut, dari
tipe tabrakan dan arah datangnya kendaraan tersebut dan lain-lain.
(4) Mengadakan pemotretan terhadap TKP dan bukti-bukti yang tertinggal di TKP serta
korban / kendaraan yang terlibat.
b) Tindakan.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
b) Tindakan lanjut
(1) Segera menginformasikan kepada unit-unit operasional yang bergerak (bila telah diketahui
identitas kendaraan yang melarikan diri) untuk diadakan pencarian dan penangkapan.
(3) Segera melakukan pemblokiran STNK melalui Samsat (bila identitas kendaraan tersebut
sudah diketahui).
(4) Mengirimkan bukti-bukti yang ditemukan di TKP ke laboratorium forensik Kapolri untuk
dilakukan pemeriksaan. (bekas cat, darah dll).
13. Administrasi.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
a) Penyidikan kecelakaan lalu lintas perlu didukung dengan sistem admnistrasi yang baik meliputi :
(c) Resume.
(h) Berita.....
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
BARAT RESOR KOTA PONTIANAK
KOTA
Jalan Johan Idrus 1, Pontianak 78121
(v) Surat Permintaan Perpanjangan penahanan kepada Kepala Kejaksaan negeri (PU).
(y) Surat Permintaan izin Penetapan penyitaan barang bukti kepada Ketua Pengadilan
Negeri.
III. PENUTUP
Demikian Standart Operasional Prosedur ini dibuat untuk dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam
penyidikan kecelakaan lalu lintas dalam wilayah hukum Polresta Pontianak Kota....................................................