Anda di halaman 1dari 132

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN BARAT


RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
DAN
MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN POLRES SINTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG


NOMOR : KEP /58/ IX / 2018 TANGGAL 3 SEPTEMBER 2018
2
3

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 1

SKEP KAPOLRES SINTANG TENTANG STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT


PELAYANAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG.................................. 1

DAFTAR STANDAR PELAYANAN DILINGKUNGAN POLRES SINTANG....................... 3

MAKLUMAT PELAYANAN KAPOLRES SINTANG........................................................... 5

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SKCK BARU..................................................... 6

STANDAR PELAYANAN PERPANJANGAN SKCK......................................................... 9

STANDAR PELAYANAN KARTU SIDIK JARI.................................................................. 12

STANDAR PELAYANAN LAPORAN POLISI.................................................................... 14

STANDAR PELAYANAN LAPORAN KEHILANGAN STNK/BPKB................................... 16

STANDAR PELAYANAN LAPORAN KEHILANGAN SERTIPIKAT TANAH..................... 18

STANDAR PELAYANAN LAPORAN KEHILANGAN SURAT IZIN MENGEMUDI /


BUKU TABUNGAN / KARTU ATM / SIMCARD HANDPHONE / PASPOR /
KARTU INDONESIA SEHAT / BUKU NIKAH / KARTU NPWP......................................... 20

STANDAR PELAYANAN LAPORAN KEHILANGAN KTP / KARTU KELUARGA /


AKTA KELAHIRAN............................................................................................................ 22

STANDAR PELAYANAN IZIN KERAMAIAN KEGIATAN UMUM...................................... 24

STANDAR PELAYANAN IZIN KERAMAIAN BILIAR / KARAOKE..................................... 26

STANDAR PELAYANAN IZIN KERAMAIAN KEMATIAN / KREMASI JENAZAH............. 28

STANDAR PELAYANAN PELAPORAN ORANG ASING (STM)........................................ 30

STANDAR PELAYANAN STTP KAMPANYE PEMILU...................................................... 32

STANDAR PELAYANAN PENGAWALAN.......................................................................... 34

STANDAR PELAYANAN TILANG...................................................................................... 36

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM C BARU...................................................... 38

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM C PERPANJANGAN.................................. 42

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM A, BI, BII..................................................... 45

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM A, BI, BII PERPANJANGAN...................... 50

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM A UMUM, BI UMUM, BII UMUM................ 56

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SIM A UMUM, BI UMUM, BII UMUM


PERPANJANGAN.............................................................................................................. 59

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN UJI KETERAMPILAN


PENGEMUDI (SKUKP)...................................................................................................... 62

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN STNK BARU...................................................... 65

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU...................................................... 70


4

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN STNK PERPANJANGAN (5 TAHUN).............. 76

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN STNK HILANG/RUSAK..................................... 81

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN BPKB HILANG/RUSAK..................................... 85

STANDAR PELAYANAN MUTASI RANMOR KE LUAR DAERAH.................................... 89

STANDAR PELAYANAN MUTASI RANMOR DARI LUAR DAERAH................................ 93

STANDAR PELAYANAN REGISTRASI RANMOR GANTI KEPEMILIKAN..................... 100

STANDAR PELAYANAN PENGESAHAN STNK (1 TAHUN) DI SAMSAT...................... 105

STANDAR PELAYANAN PENGESAHAN STNK (1 TAHUN) DI GERAI.......................... 109

STANDAR PELAYANAN REGISTRASI RANMOR UBAH BENTUK/GANTI WARNA... 112

STANDAR PELAYANAN PENERBITAN NRKB PILIHAN................................................ 117

STANDAR PELAYANAN PEMBERIAN INFORMASI PUBLIK......................................... 122

STANDAR PELAYANAN CALL CENTER POLRI 110..................................................... 124

STANDAR PELAYANAN PENGADUAN / KOMPLAIN PELAYANAN PUBLIK.............. 126


5

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG


Nomor : Kep /1131/ IX / 2018

tentang
STANDAR PELAYANAN DAN
MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

Menimbang : 1. bahwa untuk melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 25


Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik berdasarkan ketentuan
Pasal 15 huruf a yang menyatakan penyelenggara berkewajiban
menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan;
2. bahwa untuk memberikan kepastian, meningkatkan kualitas dan
kinerja pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat selaras dengan
kemampuan penyelenggara sehingga terciptanya pelayanan prima,
maka perlu disusun dan ditetapkan Standar Pelayanan;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
angka satu dan dua, dipandang perlu menetapkan keputusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Standar Pelayanan;
6. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat
Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

Memperhatikan : saran peserta pembahasan rancangan standar pelayanan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG TENTANG


STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN DI
LINGKUNGAN POLRES SINTANG.

1. menerapkan standar pelayanan dan maklumat pelayanan yang


ditetapkan sebagai dasar bagi setiap penanggung jawab
pelayanan pada Kepolisian Resor Sintang dalam memberikan
pelayanan kepada publik dan mengatur lebih lanjut pelaksanaan
pelayanan yang dilaksanakan pada setiap satuan pelayanan;
6

2. ruang lingkup standar pelayanan di lingkungan Kepolisian Resor


Sintang terdapat dalam daftar lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini;
3. standar pelayanan dan maklumat pelayanan di lingkungan
Kepolisian Resor Sintang secara lengkap tertuang dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan
ini;
4. memerintahkan kepada para kepala bagian, kepala satuan fungsi,
dan kepala seksi untuk menyusun standar operasional prosedur
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan mengacu pada
standar pelayanan dan maklumat pelayanan yang ditetapkan
sebagaimana diatur dalam lampiran Surat Keputusan ini;
5. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Sintang
pada tanggal : 3 September 2018

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

Tembusan : SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
1. Kapolda Kalbar.
2. Irwasda Polda Kalbar.
3. Karo Rena Polda Kalbar.
7

LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

DAFTAR STANDAR PELAYANAN


DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

1. Pelayanan penerbitan SKCK baru;

2. Pelayanan perpanjangan SKCK;

3. Pelayanan kartu sidik jari;

4. Pelayanan laporan polisi;

5. Pelayanan laporan kehilangan STNK/BPKB;

6. Pelayanan laporan kehilangan Sertipikat Tanah;

7. Pelayanan laporan kehilangan surat izin mengemudi / buku tabungan / kartu ATM /
simcard handphone / paspor / kartu indonesia sehat / buku nikah / kartu NPWP;

8. Pelayanan laporan kehilangan KTP / kartu keluarga / akta kelahiran;

9. Pelayanan izin keramaian kegiatan umum;

10. Pelayanan izin keramaian biliar / karaoke;

11. Pelayanan izin keramaian kematian / kremasi jenazah;

12. Pelayanan pelaporan orang asing (STM);

13. Pelayanan STTP kampanye pemilu;

14. Pelayanan pengawalan;

15. Pelayanan tilang;

16. Pelayanan penerbitan SIM C baru;

17. Pelayanan penerbitan SIM C perpanjangan;

18. Pelayanan penerbitan SIM A, BI, BII;

19. Pelayanan penerbitan SIM A, BI, BII perpanjangan;

20. Pelayanan penerbitan SIM A Umum, BI Umum, BII Umum;

21. Pelayanan penerbitan SIM A Umum, BI Umum, BII Umum perpanjangan;

22. Pelayanan penerbitan surat keterangan uji keterampilan pengemudi (SKUKP);

23. Pelayanan penerbitan STNK baru;

24. Pelayanan penerbitan BPKB baru;

25. Pelayanan penerbitan STNK perpanjangan (5 tahun);

26. Pelayanan penerbitan STNK hilang/rusak;

27. Pelayanan penerbitan BPKB hilang/rusak;


8

28. Pelayanan mutasi ranmor ke luar daerah;

29. Pelayanan mutasi ranmor dari luar daerah;

30. Pelayanan registrasi ranmor ganti kepemilikan;

31. Pelayanan pengesahan STNK (1 Tahun) di SAMSAT;

32. Pelayanan pengesahan STNK (1 Tahun) di GERAI;

33. Pelayanan registrasi ranmor ubah bentuk/ganti warna;

34. Pelayanan penerbitan NRKB pilihan;

35. Pelayanan pemberian informasi publik;

36. Pelayanan call center POLRI 110;

37. Pelayanan pengaduan / komplain pelayanan publik.

Ditetapkan di : Sintang
pada tanggal : 3 September 2018
38.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.IK., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
9

LAMPIRAN II
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP / 58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

MAKLUMAT KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG


Nomor : MAK / / IX / 2018

tentang
PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

”DENGAN INI, KAMI SELAKU PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK


DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG,
MENYATAKAN SANGGUP MENYELENGGARAKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PELAYANAN YANG DITETAPKAN, DAN
APABILA DALAM PELAYANAN KAMI TIDAK SESUAI STANDAR PELAYANAN, KAMI
SIAP MENERIMA SANKSI SESUAI PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU”

Dikeluarkan di : Sintang
pada tanggal : 3 September 2018
39.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
10

LAMPIRAN III
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
3. Perkap Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan
SKCK.
2. Persyaratan 1. Mendaftar online di skck.polri.go.id ;
Pelayanan 2. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli);
3. Fotokopi kartu keluarga;
4. Fotokopi akte lahir / ijazah terakhir;
5. Fotokopi kartu identifikasi / Sidik jari;
6. Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar latar belakang warna
merah;
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pemohon;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya pemohon diminta
mengisi daftar pertanyaan SKCK;
5. Selesai mengisi daftar pertanyaan, pemohon diarahkan oleh
petugas pelayanan informasi untuk mengambil nomor antrian;
6. Pemohon dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pelayanan SKCK memanggil pemohon melalui sistem
antrian;
8. Petugas pelayanan SKCK melakukan penelitian kesesuaian
kecocokan dokumen persyaratan dan ada tidaknya catatan
kepolisian pemohon;
9. Apabila ada hal-hal yang meragukan dalam hasil penelitian
maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak internal dan
eksternal;
10. Petugas melakukan penerbitan SKCK dengan atau tanpa
catatan kepolisian sesuai keperluan pemohon dan dilakukan
pencatatan dalam buku registrasi;
11. Petugas menerima pembayaran dari pemohon sesuai tarif
berlaku berupa uang tunai ;
12. Petugas memberikan kwitansi pembayaran kepada pemohon;
13. Petugas mengarsipkan lembar putih SKCK, dan menyerahkan
lembar SKCK asli kepada pemohon.
4. Jangka waktu 20 (lima belas) menit, terhadap pemohon yang telah melengkapi
pelayanan persyaratan dan menyerahkan daftar pertanyaan yang telah diisi.
11

5. Biaya / tarif Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);


Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu pemohon;
Prasarana 2. Kursi tunggu pemohon;
3. Nomor Antrian Manual;
4. Televisi;
5. Air Mineral Kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Pemindai barcode;
10. Kamera foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Kertas blangko SKCK;
16. Kertas ukuran F4;
17. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
18. Jaringan listrik dan internet;
19. Buku register SKCK;
20. Pulpen dan penggaris;
21. Buku Kwitansi pembayaran PNBP pembuatan SKCK;
22. Tempat arsip SKCK;
23. Meja dan kursi pengisian daftar pertanyaan SKCK;
24. Formulir dan alat tulis pengisian daftar pertanyaan SCKK;
25. Publikasi maklumat pelayanan;
26. Publikasi standar pelayanan;
27. Publikasi visi dan misi pelayanan;
28. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
29. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
30. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
31. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
32. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
33. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikat kompotensi petugas pelayanan masyarakat;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam Tim.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan SKCK.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
12

13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada


keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
13

LAMPIRAN IV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PERPANJANGAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
3. Perkap Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan
SKCK.
2. Persyaratan 1. Mendaftar online di skck.polri.go.id (untuk mendapat barcode);
Pelayanan 2. Fotocopy e-KTP (Dengan menunjukan e-KTP Asli);
3. SKCK asli yang akan diperpanjang / fotokopi SKCK yang
dilegalisir;
4. Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar latar belakang warna
merah;
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pemohon;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
4. Setelah dinyatakan lengkap, pemohon diarahkan oleh petugas
pelayanan informasi untuk mengambil nomor antrian;
5. Pemohon dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
6. Petugas pelayanan SKCK memanggil pemohon melalui sistem
antrian;
7. Petugas pelayanan SKCK melakukan penelitian kesesuaian
kecocokan dokumen persyaratan dan ada tidaknya catatan
kepolisian pemohon;
8. Apabila ada hal-hal yang meragukan dalam hasil penelitian
maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak internal dan
eksternal;
9. Petugas melakukan penerbitan SKCK dengan atau tanpa
catatan kepolisian sesuai keperluan pemohon dan dilakukan
pencatatan dalam buku registrasi;
10. Petugas menerima pembayaran dari pemohon sesuai tarif
berlaku baik berupa uang tunai maupun bukti pembayaran
melalui bank yang ditunjuk;
11. Petugas memberikan kwitansi pembayaran kepada pemohon;
12. Petugas mengarsipkan lembar putih SKCK, dan menyerahkan
lembar SKCK asli kepada pemohon.
4. Jangka waktu 15 (lima belas) menit, terhadap pemohon yang telah melengkapi
pelayanan persyaratan dan menyerahkan daftar pertanyaan yang telah
selesai diisi
5. Biaya / tarif Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI
14

6. Produk Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)


Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu pemohon;
Prasarana 2. Kursi tunggu pemohon;
3. Nomor Antrian Manual;
4. Televisi;
5. Air Mineral Kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Pemindai barcode;
10. Kamera foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Kertas blangko SKCK;
16. Kertas ukuran F4;
17. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
18. Jaringan listrik dan internet;
19. Buku register SKCK;
20. Pulpen dan penggaris;
21. Buku Kwitansi pembayaran PNBP pembuatan SKCK;
22. Tempat arsip SKCK;
23. Meja dan kursi pengisian daftar pertanyaan SKCK;
24. Formulir dan alat tulis pengisian daftar pertanyaan SCKK;
25. Publikasi maklumat pelayanan;
26. Publikasi standar pelayanan;
27. Publikasi visi dan misi pelayanan;
28. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
29. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
30. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
31. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
32. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
33. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil
dan menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikat kompotensi petugas pelayanan masyarakat;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam Tim.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinyu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana c. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
d. 1 (satu) petugas pelayanan SKCK.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan
Pelaksana
15

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
16

LAMPIRAN V
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN KARTU SIDIK JARI

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 81 Tahun 1981 tentang KUHAP;
3. Perkap Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan
SKCK.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP;
Pelayanan 2. Pasfoto 4x6 sebanyak 2 lembar;
3. Pasfoto 2x3 sebanyak 1 lembar;
4. Pasfoto menghadap samping kiri 4x6 sebanyak 1 lembar;
5. Pasfoto menghadap samping kanan 4x6 sebanyak 1 lembar.
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme, oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pemohon;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya pemohon diminta
mengisi bagian belakang blangko model AK-23;
5. Selesai mengisi blangko model AK-23, pemohon diarahkan
oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil nomor
antrian;
6. Pemohon dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pelayanan kartu sidik jari memanggil pemohon
melalui sistem antrian;
8. Petugas melakukan penelitian blangko yang telah diisi oleh
pemohon;
9. Setelah benar semua maka petugas merekam sidik jari
pemohon menggunakan tinta khusus sidik jari ke halaman
depan blangko model AK-23 yang sebelumnya telah diisi
pemohon;
10. Setelah petugas merekam sidik jari pemohon, petugas
mempersilakan pemohon untuk mencuci tangan, selanjutnya
petugas melakukan perumusan sidik jari pemohon;
11. Setelah selesai melakukan perumusan sidik jari, petugas
langsung melakukan penerbitan kartu sidik jari pemohon;
12. Petugas melakukan pencatatan ke buku register dan
mengarsipkan berkas persyaratan beserta blangko model AK-
23 yang telah terisi;
13. Petugas menyerahkan kartu sidik jari kepada pemohon.
4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan lengkap dan blangko model AK-32
penyelesaian diserahkan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya/ Tarif Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk Kartu Sidik Jari.
Pelayanan
17

7. Sarana, 1. Komputer;
prasarana, 2. Printer;
dan/ atau 3. Blangko AK-23;
fasilitas 4. Kartu Sidik Jari;
5. Pulpen;
6. Tinta sidik jari;
7. Meja;
8. Kursi tunggu;
9. Tinta printer;
10. Gunting;
11. Cap;
12. Tinta cap;
13. Buku arsip dan registrasi;
14. Kaca Pembesar;
15. Fasilitas cuci tangan.
8. Kompetensi 1. Pelatihan sidik jari ditingkat SPN;
Pelaksana 2. Pelatihan sidik jari ditingkat Polres;
3. Memiliki kemampuan merumus.
9. Pengawasan 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran, dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan kartu sidik jari / identifikasi.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
dan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
keselamatan
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
18

LAMPIRAN VI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
LAPORAN POLISI

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
2. Persyaratan Pelapor datang dengan menunjukan kartu identitas kepada
Pelayanan petugas pelayanan
3. Sistem, 1. Pelapor datang dan disambut oleh petugas pelayanan
mekanisme informasi kemudian dipersilakan duduk dan ditawari air minum
dan prosedur yang tersedia oleh petugas pelayanan;
2. Petugas pelayanan informasi menghubungi personel piket
fungsi reskrim untuk menemui pelapor dalam rangka
mendalami laporan yang disampaikan;
3. Apabila laporan yang disampaikan mengandung unsur tindak
pidana maka petugas piket fungsi reskrim membuat surat
rekomendasi yang ditujukan kepada petugas pelayanan SPKT
untuk dibuatkan laporan polisi;
4. Apabila laporan yang disampaikan tidak mengandung/belum
cukup unsur tindak pidana maka petugas piket fungsi reskrim
memberikan penjelasan dengan baik kepada pelapor bahwa
laporan yang akan disampaikan tidak mengandung unsur
tindak pidana dan belum dapat dibuatkan laporan polisi,
berikutnya pelapor diarahkan kepada petugas pelayanan
SPKT;
5. Setelah petugas pelayanan SPKT menerima surat
rekomendasi, selanjutnya petugas pelayanan SPKT membuat
laporan polisi dan mencatat dalam buku register kemudian
menyerahkan surat tanda terima laporan polisi (STTLP)
kepada pelapor. Selanjutnya petugas pelayanan SPKT
mengarsipkan dan mendistribusikan laporan polisi kepada
petugas piket reskrim sesuai hubungan tata cara kerja yang
berlaku untuk segera dilakukan tindak lanjut;
6. Setelah petugas pelayanan SPKT menerima informasi dari
piket fungsi reskrim bahwa laporan yang disampaikan tidak
mengandung/belum cukup unsur tindak pidana, maka petugas
pelayanan SPKT membuatkan laporan pengaduan bagi
pelapor, selanjutnya petugas meminta pelapor untuk
menandatangani laporan pengaduan tersebut;
7. Dalam kondisi yang memerlukan kehadiran petugas kepolisian
/ ancaman faktual (police hazard), maka Kanit SPKT yang
sedang bertugas wajib langsung mendatangi tempat kejadian
perkara, baik bersama pelapor atau tidak dan mengikut
sertakan piket fungsi sesuai kebutuhan seperti sabhara,
intelkam, reskrim, identifikasi, dan / atau fungsi lalu lintas.
4. Jangka waktu 10 menit sejak menerima surat rekomendasi dari petugas piket
pelayanan reskrim bahwa laporan yang disampaikan oleh pelapor ada unsur
tindak pidana.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.
19

6. Produk 1. Laporan Polisi (LP).


Pelayanan 2. Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP)
7. Sarana 1. Ruang tunggu pelapor;
Prasarana 2. Kursi tunggu pelapor;
3. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Jaringan listrik dan internet;
9. Buku register laporan polisi dan STTLP;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip laporan polisi dan STTLP;
12. Publikasi maklumat pelayanan;
13. Publikasi standar pelayanan;
14. Publikasi visi dan misi pelayanan;
15. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
16. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
17. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
18. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
19. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
20. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 4 (empat) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) Kanit SPKT;
c. 1 (satu) petugas pelayanan SPKT / Banit SPKT;
d. 1 (satu) petugas piket fungsi reskrim.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
20

LAMPIRAN VII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
LAPORAN KEHILANGAN STNK / BPKB

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Persyaratan 1. Fotokopi identitas (e-KTP/SIM);
Pelayanan 2. Untuk kehilangan STNK, membawa Fotokopi BPKB atau surat
keterangan dari leasing (apabila BPKB berada di pihak
leasing)
3. Untuk kehilangan BPKB, membawa Fotokopi STNK;
4. Apabila kehilangan STNK dan BPKB (keduanya), membawa
surat keterangan kepemilikan dari SAMSAT.
3. Sistem, 1. Pelapor datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pelapor;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pelapor;
4. Setelah dinyatakan lengkap, pelapor diarahkan oleh petugas
pelayanan informasi untuk duduk di kursi tunggu menunggu
antrian (apabila ada antrian) dan ditawari air minum;
5. Petugas pelayanan SPKT memanggil pemohon untuk
menyerahkan berkas persyaratan dilanjutkan dengan
memproses laporan kehilangan;
6. Petugas pelayanan SPKT mencatat laporan kehilangan yang
diterbitkan dalam buku register kemudian meminta pelapor
menandatangani laporan kehilangan;
7. Petugas pelayanan SPKT menyerahkan laporan kehilangan
kepada pelapor dan mengarsipkan rangkap laporan
kehilangan beserta berkas persyaratannya;
8. Selanjutnya petugas pelayanan SPKT mengarahkan pelapor
untuk langkah selanjutnya dalam pengurusan dokumen yang
hilang.
4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada
pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)
Pelayanan
21

7. Sarana 1. Ruang tunggu pelapor;


Prasarana 2. Kursi tunggu pelapor;
3. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Jaringan listrik dan internet;
9. Buku register laporan kehilangan;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip laporan kehilangan;
12. Publikasi maklumat pelayanan;
13. Publikasi standar pelayanan;
14. Publikasi visi dan misi pelayanan;
15. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
16. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
17. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
18. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
19. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
20. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan SPKT / Banit SPKT.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
22

LAMPIRAN VIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
LAPORAN KEHILANGAN SERTIPIKAT TANAH

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Persyaratan 1. Fotokopi identitas (e-KTP/SIM) yang namanya tercantum
Pelayanan sebagai pemegang hak, atau pihak lain yang merupakan
penerima hak berdasarkan Akta PPAT;
2. Surat kuasa (apabila dikuasakan kepada pelapor);
3. Fotokopi identitas pelapor (apabila dikuasakan);
4. Fotokopi sertipikat tanah yang hilang;
5. Surat pernyataan hilang (tidak dalam sengketa/dijaminkan);
6. Surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT) dari kantor
pertanahan / BPN.
3. Sistem, 1. Pelapor datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pelapor;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pelapor;
4. Setelah dinyatakan lengkap, pelapor diarahkan oleh petugas
pelayanan informasi untuk duduk di kursi tunggu menunggu
antrian (apabila ada antrian) dan ditawari air minum;
5. Petugas pelayanan SPKT memanggil pemohon untuk
menyerahkan berkas persyaratan dilanjutkan dengan
memproses laporan kehilangan;
6. Petugas pelayanan SPKT mencatat laporan kehilangan yang
diterbitkan dalam buku register kemudian meminta pelapor
menandatangani laporan kehilangan;
7. Petugas pelayanan SPKT menyerahkan laporan kehilangan
kepada pelapor dan mengarsipkan rangkap laporan
kehilangan beserta berkas persyaratannya;
8. Selanjutnya petugas pelayanan SPKT mengarahkan pelapor
untuk langkah selanjutnya dalam pengurusan dokumen yang
hilang.
4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada
pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)


Pelayanan
23

7. Sarana 1. Ruang tunggu pelapor;


Prasarana 2. Kursi tunggu pelapor;
3. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Jaringan listrik dan internet;
9. Buku register laporan kehilangan;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip laporan kehilangan;
12. Publikasi maklumat pelayanan;
13. Publikasi standar pelayanan;
14. Publikasi visi dan misi pelayanan;
15. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
16. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
17. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
18. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
19. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
20. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan SPKT / Banit SPKT.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
24

LAMPIRAN IX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
LAPORAN KEHILANGAN SURAT IZIN MENGEMUDI / BUKU TABUNGAN /
KARTU ATM / SIMCARD HANDPHONE / PASPOR / KARTU INDONESIA SEHAT /
BUKU NIKAH / KARTU NPWP

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP atau surat keterangan dari Dinas
Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
2. Untuk kehilangan SIM, membawa persyaratan poin 1 dan
diperlukan nomor SIM (dapat diminta ke SATPAS SINTANG);
3. Untuk kehilangan kartu ATM, membawa persyaratan poin 1
dan fotokopi buku tabungan;
4. Untuk kehilangan Buku Tabungan, membawa persyaratan
poin 1 dan diperlukan nomor rekening (dapat diminta ke bank
tempat menabung);
5. Untuk kehilangan simcard, membawa persyaratan poin 1 dan
diperlukan nomor handphone;
6. Untuk kehilangan paspor, membawa persyaratan poin 1 dan
diperlukan nomor paspor (dapat diminta ke Kantor Imigrasi);
7. Untuk kehilangan KIS, membawa persyaratan poin 1 dan
diperlukan nomor kartu (dapat diminta ke Kantor BPJS);
8. Untuk kehilangan buku nikah, membawa persyaratan poin 1
dan fotokopi buku nikah serta surat keterangan dari Kantor
Urusan Agama;
9. Untuk kehilangan kartu NPWP cukup membawa persyaratan
poin 1.
3. Sistem, 1. Pelapor datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pelapor;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pelapor;
4. Setelah dinyatakan lengkap, pelapor diarahkan oleh petugas
pelayanan informasi untuk duduk di kursi tunggu menunggu
antrian (apabila ada antrian) dan ditawari air minum;
5. Petugas pelayanan SPKT memanggil pemohon untuk
menyerahkan berkas persyaratan dilanjutkan dengan
memproses laporan kehilangan;
6. Petugas pelayanan SPKT mencatat laporan kehilangan yang
diterbitkan dalam buku register kemudian meminta pelapor
menandatangani laporan kehilangan;
7. Petugas pelayanan SPKT menyerahkan laporan kehilangan
kepada pelapor dan mengarsipkan rangkap laporan
kehilangan beserta berkas persyaratannya;
8. Selanjutnya petugas pelayanan SPKT mengarahkan pelapor
untuk langkah selanjutnya dalam pengurusan dokumen yang
hilang.
25

4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada


pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)


Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu pelapor;
Prasarana 2. Kursi tunggu pelapor;
3. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Jaringan listrik dan internet;
9. Buku register laporan kehilangan;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip laporan kehilangan;
12. Publikasi maklumat pelayanan;
13. Publikasi standar pelayanan;
14. Publikasi visi dan misi pelayanan;
15. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
16. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
17. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
18. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
19. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
20. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 5. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 6. Mampu mengoperasikan komputer;
7. Mampu bekerja dalam Tim;
8. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 5. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 6. Dilakukan oleh aparat fungsional;
7. Dilaksanakan secara kontinu;
8. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan SPKT / Banit SPKT.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
26

LAMPIRAN X
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
LAPORAN KEHILANGAN KARTU TANDA PENDUDUK / KARTU KELUARGA /
AKTA KELAHIRAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Persyaratan 1. Untuk kehilangan KTP membawa Fotokopi KK atau surat
Pelayanan keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
2. Untuk kehilangan KK membawa Fotokopi KTP atau surat
keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
3. Untuk kehilangan Akta Kelahiran membawa Fotokopi KTP dan
surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
3. Sistem, 1. Pelapor datang sendiri membawa persyaratan dan disambut
mekanisme oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan pelapor;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pelapor;
4. Setelah dinyatakan lengkap, pelapor diarahkan oleh petugas
pelayanan informasi untuk duduk di kursi tunggu menunggu
antrian (apabila ada antrian) dan ditawari air minum;
5. Petugas pelayanan SPKT memanggil pemohon untuk
menyerahkan berkas persyaratan dilanjutkan dengan
memproses laporan kehilangan;
6. Petugas pelayanan SPKT mencatat laporan kehilangan yang
diterbitkan dalam buku register kemudian meminta pelapor
menandatangani laporan kehilangan;
7. Petugas pelayanan SPKT menyerahkan laporan kehilangan
kepada pelapor dan mengarsipkan rangkap laporan
kehilangan beserta berkas persyaratannya;
8. Selanjutnya petugas pelayanan SPKT mengarahkan pelapor
untuk langkah selanjutnya dalam pengurusan dokumen yang
hilang.
4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada
pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)


Pelayanan
27

7. Sarana 1. Ruang tunggu pelapor;


Prasarana 2. Kursi tunggu pelapor;
3. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Jaringan listrik dan internet;
9. Buku register laporan kehilangan;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip laporan kehilangan;
12. Publikasi maklumat pelayanan;
13. Publikasi standar pelayanan;
14. Publikasi visi dan misi pelayanan;
15. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
16. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
17. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
18. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
19. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
20. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah minimal pelaksana 2 (dua) personel dengan rincian:
Pelaksana a. 1 (satu) petugas pelayanan informasi;
b. 1 (satu) petugas pelayanan SPKT / Banit SPKT.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
28

LAMPIRAN XI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/IX/ 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
IZIN KERAMAIAN KEGIATAN UMUM

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perijinan dan
pemberitahuan kegiatan masyarakat.
2. Persyaratan 1. Proposal kegiatan;
Pelayanan 2. Surat rekomendasi dari kelurahan setempat;
3. Surat rekomendasi penggunaan tempat / lokasi dari pemilik
tempat;
4. Surat rekomendasi dari Kepolisian Sektor (Polsek) tempat
diadakannya kegiatan;
5. Fotokopi e-KTP penyelenggara / penanggung jawab;
6. Membuat surat permohonan izin keramaian kepada Kapolres
Sintang ATAU mengajukan permohonan secara online ke
website Polres Sintang : www.polressintang.com
7. Apabila kegiatan memerlukan pengamanan, maka membuat
surat permohonan pengamanan yang ditujukan kepada
Kapolres Sintang;
8. Permohonan diajukan maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme menyerahkannya kepada petugas pelayanan;
dan prosedur 2. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
3. Apabila persyaratan dinyatakan lengkap, selanjutnya
melakukan koordinasi apakah diperlukan pengamanan oleh
Polres Sintang;
4. Dalam hal pengajuan permohonan izin keramaian secara
online, setiap pertanyaan wajib dijawab selengkapnya dengan
melampirkan berkas-berkas pendukung kegiatan;
5. Apabila diperlukan pengamanan, maka akan diteruskan ke
Bagops Polres Sintang dan dilakukan koordinasi lanjutan
terkait jenis kegiatan dan tingkat kerawanan untuk
menentukan jumlah personel serta cara bertindak dalam
pengamanan;
6. Petugas pelayanan memproses / mengetik surat izin
keramaian;
7. Petugas melakukan pengarsipan terhadap berkas dan
menghubungi pemohon kemudian menyerahkan surat izin
keramaian kepada pemohon.
4. Jangka waktu 1 (satu) hari sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada
pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Ijin Keramaian (SIK).


Pelayanan
29

7. Sarana 1. Kursi tunggu;


Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Jaringan Listrik & Internet / hotspot;
6. Komputer dan printer untuk pemohon melakukan pendaftaran
secara online
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Buku register surat ijin keramaian;
9. Pulpen dan penggaris;
10. Blangko surat permohonan;
11. Tempat arsip surat ijin keramaian.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 1 (satu) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
30

LAMPIRAN XII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
IZIN KERAMAIAN BILYARD / KARAOKE

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perijinan dan
pemberitahuan kegiatan masyarakat.
2. Persyaratan 1. Surat rekomendasi / keterangan dari RT / RW setempat;
Pelayanan 2. Surat rekomendasi dari kelurahan setempat;
3. Surat rekomendasi dari Disparpora;
4. Alamat lengkap tempat dilaksanakannya kegiatan;
5. Jumlah meja biliar;
6. Fotokopi e-KTP penyelenggara / penanggung jawab;
7. Membuat surat permohonan kepada Kapolres Sintang;
8. Permohonan dilakukan minimal 7 (Tujuh) hari sebelum
pelaksanaan kegiatan;

Khusus karaoke ditambah:


9. Surat rekomendasi ijin usaha dari Disperindagkop dan UKM;
10. Jenis / kategori karaoke (karaoke hall, keluarga, eksekutif).
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme menyerahkannya kepada petugas pelayanan;
dan prosedur 2. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
3. Apabila persyaratan dinyatakan lengkap, petugas pelayanan
memproses / mengetik surat izin keramaian;
4. Petugas melakukan pengarsipan terhadap berkas dan
menghubungi pemohon kemudian menyerahkan surat izin
keramaian kepada pemohon.
4. Jangka waktu 1 (satu) hari sejak persyaratan lengkap dan diserahkan kepada
pelayanan petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Ijin Keramaian (SIK).


Pelayanan
7. Sarana 1. Kursi tunggu;
Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Jaringan Listrik & Internet / hotspot;
6. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
7. Buku register surat ijin keramaian;
8. Pulpen dan penggaris;
9. Tempat arsip surat ijin keramaian.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mempu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
31

9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;


Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 1 (satu) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
32

LAMPIRAN XIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
IZIN KERAMAIAN KEMATIAN / KREMASI JENAZAH

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perijinan dan
pemberitahuan kegiatan masyarakat.
2. Persyaratan 1. Surat keterangan kematian dari RS / kelurahan setempat;
Pelayanan 2. Fotocopi KTP yang meninggal dunia;
3. Fotocopi KTP penanggung jawab terhadap pemakaman;
4. Fotocopi kartu keluarga;
5. Lokasi dan waktu pemakaman / kremasi;
6. Membuat surat permohonan kepada Kapolres Sintang;
7. Apabila memerlukan pengawalan, membuat surat permohonan
kepada Kapolres Sintang.
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme menyerahkannya kepada petugas pelayanan;
dan prosedur 2. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
3. Apabila persyaratan dinyatakan lengkap, petugas pelayanan
memproses / mengetik surat izin keramaian;
4. Petugas melakukan pengarsipan terhadap berkas dan
menghubungi pemohon kemudian menyerahkan surat izin
keramaian kepada pemohon.
4. Jangka waktu 30 (tiga puluh) menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan
pelayanan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Ijin Keramaian (SIK).


Pelayanan
7. Sarana 1. Kursi tunggu;
Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Jaringan Listrik & Internet / hotspot;
6. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
7. Buku register surat ijin keramaian;
8. Pulpen dan penggaris;
9. Blangko surat permohonan;
10. Tempat arsip surat ijin keramaian.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mempu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
33

10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;


pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 1 (satu) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
34

LAMPIRAN XIV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/IX/ 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PELAPORAN ORANG ASING (STM)

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Tentang Keimigrasian;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1994 Pasal 9,10 Dan Pasal 19 Tentang Pengawasan Orang
Asing Dan Tindakan Keimigrasian;
4. Juklak Kapolri No.Pol.: Juklak / 09 / II / 1995 tentang
Pengawasan Kewajiban Setiap Orang yang Memberikan
Kesempatan Menginap Kepada Orang Asing Untuk Melapor
Kepada Polri.
2. Persyaratan 1. Fotokopi passport;
Pelayanan 2. Fotokopi KTP sponsor / penanggungjawab;
3. Fotokopi KITAS / KITAP.
3. Sistem, 1. Pemohon datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme menyerahkannya kepada petugas pelayanan;
dan prosedur 2. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon;
3. Petugas pelayanan melakukan peneilitan terhadap berkas
persyaratan, apabila ada hal-hal yang meragukan dalam hasil
penelitian maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak
internal dan eksternal;
4. Apabila persyaratan dinyatakan lengkap, petugas pelayanan
memproses / mengetik surat tanda melapor;
5. Petugas melakukan pengarsipan terhadap berkas dan
menyerahkan surat tanda melapor kepada pemohon / sponsor.
4. Jangka waktu 30 (tiga puluh) menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan
pelayanan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk Surat Tanda Melapor (STM).


Pelayanan
7. Sarana 1. Kursi tunggu;
Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Stempel / cap STAF dan stamp pad;
6. Buku register surat tanda melapor;
7. Pulpen dan penggaris;
8. Tempat arsip surat tanda melapor.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mempu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
35

9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;


Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 1 (satu) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
36

LAMPIRAN XV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KAMPANYE (STTP)
KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Perkap Nomor 6 Tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012
tentang Tata Cara Pemberitahuan dan Penerbitan Surat
Tanda Terima Pemberitahuan Kampanye Pemilihan Umum.
2. Persyaratan 1. Surat pemberitahuan kampanye pemilu dari paslon / tim
Pelayanan kampanye memuat:
a. jadwal kampanye dari KPU;
b. nama paslon;
c. penanggung jawab;
d. bentuk kampanye;
e. waktu & lokasi;
f. pemandu & susunan acara;
g. jenis dan jumlah alat peraga
h. juru kampanye
i. kir jumlah peserta
j. kir jumlah ranmor peserta (R2, R4, dan R6)
k. titik kumpul;
l. rute pergi & pulang;
m. Fotokopi surat penunjukan tim kampanye.
2. Surat ijin dari pemilik bangunan milik perorangan / surat ijin
dari Pemkot Sintang jika menggunakan fasilitas umum.
3. Sistem, 1. Tim kampanye mengantar surat pemberitahuan kampanye
mekanisme paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan kegiatan;
dan prosedur 2. Setelah menerima surat pemberitahuan, petugas melakukan
penelitian terhadap kelengkapan persyaratan;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
pemohon paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat
pemberitahuan;
3. Setelah persyaratan dinyatakan lengkap, petugas melakukan
pencatatan dalam agenda surat pemberitahuan dan
melakukan koordinasi terkait proses pengamanan bersama tim
kampanye dan satuan fungsi terkait;
4. Petugas melakukan penerbitan / pengetikan STTP Kampanye;
5. Petugas melakukan pengarsipan terhadap berkas dan
menyerahkan STTP kampanye kepada tim kampanye.
4. Jangka waktu 30 (tiga puluh) menit sejak persyaratan lengkap dan diserahkan
pelayanan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tariff Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk Surat Tanda Terima Pemberitahuan Kampanye.
Pelayanan
37

7. Sarana 1. Kursi tunggu;


Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Jaringan Listrik & Internet / hotspot;
6. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
7. Buku agenda surat pemberitahuan;
8. Pulpen dan penggaris;
9. Tempat arsip STTP Kampanye Pemilu;
10. Dokumen keputusan KPU tentang jadwal kampanye pemilu.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mempu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 2 (dua) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
38

LAMPIRAN XVI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENGAWALAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Pengawalan.
2. Persyaratan 1. Mengajukan surat permohonan pengawalan kepada Kapolres
Pelayanan SINTANG u.p Kasat Sabhara (bagi perorangan, blangko surat
tersedia di tempat pelayanan);
2. Surat permohonan pengawalan diajukan 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan pengawalan, apabila permintaan pengawalan
mendesak agar pemohon datang langsung dan
menyampaikan permohonan baik melalui surat maupun
secara permintaan secara lisan kepada petugas pelayanan;
3. Fotokopi e- KTP.
3. Sistem, 1. Pemohon datang membawa persyaratan dan
mekanisme menyerahkannya kepada petugas pelayanan;
dan prosedur 2. Bagi perorangan dapat mengisi blangko surat permohonan
yang disediakan di tempat pelayanan;
3. Setelah menerima persyaratan, petugas pelayanan
mempersilakan pemohon menunggu dan menikmati minuman
yang disediakan, kemudian petugas mengantar surat
permohonan pengawalan tersebut kepada Sat Sabhara Polres
SINTANG;
3. Setelah diterima petugas yang berkepentingan pada Sat
Sabhara, kemudian permohonan pengawalan diteliti, dan
apabila memenuhi persyaratan akan diterbitkan surat perintah
pengawalan;
4. Petugas pada Sat Sabhara melakukan koordinasi kepada
pemohon terkait rute dan hal teknis lainnya serta memberikan
kepastian kepada pemohon bahwa pengawalan dapat
dilaksanakan;
5. Pada hari pelaksanaan pengawalan, petugas pengawalan
yang telah ditunjuk melakukan persiapan (sesuai SOP
pengawalan) dan berangkat menuju ke tempat pemohon atau
apabila pemohon berkenan dapat menjemput petugas
pengawalan di Polres Sintang.
4. Jangka waktu 15 (lima belas) menit sejak permohonan diterima petugas Sat
pelayanan Sabahara.
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.

6. Produk 1. Tembusan surat perintah pengawalan;


Pelayanan 2. Kegiatan pengawalan oleh petugas yang ditunjuk.
39

7. Sarana 1. Kursi tunggu;


Prasarana 2. Air mineral;
3. Blangko surat permohonan;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer, printer, dan kertas;
7. Stempel / cap KEPALA dan stamp pad;
8. Buku register pengawalan;
9. Pulpen dan penggaris;
10. Tempat arsip surat perintah pengawalan;
11. Senpi dalam pengawalan sesuai kebutuhan.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Memiliki kemampuan teknis dan taktis pengawalan;
4. Kemampuan inter personal skill yang mumpuni.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan berjenjang;
4. Surat perintah yang dibawa diketahui oleh
instansi/perusahaan/perorangan tujuan akhir pengawalan.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah minimal 2 (dua) personel dan / atau sesuai kebutuhan.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan penuh kepada subjek dan
keamanan objek pengawalan.
keselamatan
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.
Pelaksana

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
40

LAMPIRAN XVII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
TILANG

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tentang
Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan
Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2. Persyaratan 1. Surat tilang (warna merah / biru);
Pelayanan 2. Menunjukan BPKB / STNK / SIM asli;
3. Bukti pembayaran denda tilang sesuai putusan hakim.
3. Sistem, 1. Petugas melaksanakan pemeriksaan kendaraan bermotor
mekanisme kepada pengemudi (sesuai SOP pemeriksaan ranmor di jalan);
dan prosedur 2. Jika ditemukan pelanggaran lalu lintas, petugas melakukan
penilangan berupa mengisi belangko tilang sesuai dengan
pelanggaran pengemudi dan penyitaan terhadap dokumen
(SIM / STNK / Surat izin penyelenggaraan angkutan umum) /
barang muatan dan atau/ kendaraan bermotor yang digunakan
melakukan pelanggaran;
3. Petugas menanyakan kepada pelanggar terkait bersedia atau
tidak dan / atau menjelaskan perbedaan antara tilang dengan
surat tilang warna merah dan biru.
4. Apabila bersedia menghadiri persidangan, selanjutnya:
a. Petugas menyerahkan surat tilang (warna merah)
tertandatangani pelanggar kepada pelanggar;
b. Pelanggaran menghadiri persidangan sesuai dengan hari
sidang yang tersebut dalam surat tilang;
c. Selesai mengikuti persidangan dan mendapatkan sanksi
dari pengadilan, pelanggar menyerahkan bukti
pembayaran denda tilang kepada petugas untuk
ditukarkan dengan objek yang disita.
5. Apabila tidak bersedia menghadiri persidangan, selanjutnya:
a. Petugas menyerahkan blangko tilang (warna biru)
tertandatangani pelanggar kepada pelanggar;
b. Petugas mengisi aplikasi e-tilang ;
c. Pelanggar akan menerima SMS dari BRI berisikan nomor
rekening virtual (BRIVA) dan jumlah denda yang harus
dititipkan kepada bank;
d. Bukti penitipan denda melalui bank diserahkan kepada
petugas tilang untuk dilampirkan dalam surat tilang,
kemudian petugas menyerahkan objek yang disita saat
pemeriksaan kendaraan bermotor;
e. Pelanggaran tidak diwajibkan menghadiri sidang sesuai
dengan tanggal yang sudah ditetapkan;
f. Selesai tanggal sidang dan mendapatkan sanksi dari
pengadilan, pelanggar dapat mengambil kelebihan
putusan pengadilan di BRI dengan menunjukan slip
pembayaran titipan.
41

4. Jangka waktu 1. Proses penilangan: 30 menit, mulai saat petugas


pelayanan melaksanakan pemeriksaan kelengkapan ranmor hingga
petugas menyerahkan blangko tilang (merah / biru)
tertandatangani kepada pelanggar;
2. Proses persidangan: menyesuaikan jadwal dari Pengadilan
Negeri Sintang;
3. Proses pengambilan barang bukti / jaminan : 10 menit sejak
pelanggar menyerahkan bukti pembayaran denda kepada
petugas tilang.
5. Biaya / tarif Biaya yang dibayarkan sesuai putusan Hakim di Pengadilan Negeri
Sintang, sedangkan pada proses tilang oleh petugas Tidak ada
biaya/ tarif.
6. Produk Pelayanan tilang.
Pelayanan
7. Sarana 1. Buku blangko tilang;
Prasarana 2. Alat tulis;
3. Stapler;
4. Kertas karbon;
5. Telepon genggam berbasis android;
6. Perangkat EDC BRI;
7. Buku daftar dokumen sitaan;
8. Buku daftar barang sitaan;
9. Buku tilang;
10. Meja dan kursi;
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu bekerja dalam Tim;
3. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Jumlah pelaksana disesuaikan dengan jumlah personel yang
Pelaksana ditunjuk dalam surat perintah dengan minimal jumlah pelaksana 2
(dua) personel dengan rincian:
a. 2 (dua) petugas pemeriksaan kendaraan bermotor;
b. 2 (dua) petugas tilang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
42

LAMPIRAN XVIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM C BARU

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS).
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
peserta uji;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
5. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
6. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
8. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
9. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pangkalan
data komputer / database;
10. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
11. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem
antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
12. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam
ruang ujian teori dan peserta uji diminta menunggu panggilan
43

sistem antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang


tersedia;
13. Setelah menerima berkas pendaftaran SIM dari petugas
identifikasi, Petugas uji teori menginput data ke perangkat uji
teori dan kemudian memanggil peserta uji melalui sistem
antrian;
14. Peserta uji melaksanakan ujian teori dengan 2 dua model
pertanyaan yaitu 7 pertanyaan survei dan 30 pertanyaan uji
kompetensi dengan batas waktu pengerjaan 15 menit, peserta
uji dinyatakan lulus apabila menjawab secara benar paling
rendah 70% atau 21 dari 30 soal yang diujikan;
15. Petugas uji teori mencetak nilai ujian peserta uji dan
menempelkan ke berkas pendaftaran;
16. Apabila peserta uji dinyatakan lulus maka dilanjutkan ke tahap
Ujian Praktik, sedangkan peserta uji yang dinyatakan tidak
lulus pada ujian teori maka kembali melaksanakan ujian teori
ulang paling lama 7 (tujuh) hari sejak dinyatakan tidak lulus;
17. Peserta uji yang dinyatakan lulus ujian teori mengikuti ujian
praktik yang dilaksanakan dilapangan praktik SATPAS Polres
Sintang;
18. Ujian praktik dilaksanakan dengan 2 (dua) gelombang dalam
sehari yakni pertama pada pukul 11.00 s.d. 12.00 WIB dan
kedua pada pukul 13.30 s.d. 14.30 WIB;
19. Ujian praktik dibagi menjadi 2 tahap, yaitu ujian praktik I yang
dilaksanakan dilapangan praktik Satpas Polres Sintang,
sedangkan ujian Praktik II dilakukan di Jalan Umum;
20. Petugas uji praktik memberitahukan kepada peserta uji
mengenai kegiatan persiapan sepeda motor meliputi:
a. Pengecekan fungsi kemudi;
b. fungsi rem tangan dan kaki;
c. fungsi transmisi dan kopling;
d. oli mesin dan rem;
e. sistem pengapian listrik/busi;
f. kaca spion, lampu, dan bahan bakar;
g. kondisi ban depan dan belakang;
h. tekanan angin pada ban; dan
i. klakson.
21. Materi Ujian praktik SIM C meliputi:
a. uji pengereman/keseimbangan;
b. uji slalom (zig zag);
c. uji membentuk angka 8 (delapan);
d. uji reaksi rem menghindar; dan
e. uji berbalik arah membentuk huruf U (turn).
22. Materi ujian praktik tersebut harus sesuai dengan lampiran
naskah pada komponen 1 poin 5 dan setiap peserta uji
diberikan kesempatan 2 (dua) kali sebelum dinyatakan belum
lulus;
23. Setelah pelaksanaan ujian, petugas uji mencatatkan nilai ujian
pada lembar ujian dalam berkas pendaftaran SIM maupun
melakukan pemasukan data hasil ujian dalam pangkalan data
komputer penerbitan SIM, dan membubuhkan stampel LULUS
apabila nilai ujian mencukupi syarat kelulusan;
24. Peserta uji dinyatakan belum lulus dapat mengulang 7 hari
sejak dinyatakan belum lulus;
25. Setelah dilakukan proses ujian terakhir, maka oleh petugas uji
berkas pendaftaran SIM yang memiliki cap LULUS
dimasukkan ke loket pembayaran / bank dan peserta uji
diminta melakukan pembayaran kepada petugas bank yang
ditunjuk sesuai urutan antri;
26. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan
lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
44

menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas


pendaftaran SIM;
27. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
28. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
29. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
30. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 60 menit sejak peserta uji dinyatakan lulus pada ujian terakhir.
pelayanan
5. Biaya / tarif Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Izin Mengemudi golongan C (SIM C).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Buku register ujian teori;
21. Buku register ujian praktik;
22. Pulpen dan penggaris;
23. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
24. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
25. Komputer akses internet gratis;
26. Papan petunjuk setiap loket;
27. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
28. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;
29. Perangkat lengkap komputer ujian (AVIS)
30. Patok uji
31. Garis-garis lapangan sesuai komponen 1 poin 5;
32. Meja penguji;
33. Nomor, rompi, dan helm peserta uji;
34. Peluit dan pengeras suara;
35. Jas hujan;
36. Sepeda motor uji;
37. Kaca mata teduh (hitam);
45

38. Jam henti / stopwatch;


39. Blangko pengujian dan alat tulis;
40. Publikasi maklumat pelayanan;
41. Publikasi standar pelayanan;
42. Publikasi visi dan misi pelayanan;
43. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
44. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
45. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
46. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
47. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
48. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
46

LAMPIRAN XIX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM C PERPANJANGAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. SIM asli yang akan diperpanjangan;
4. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS);
5. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya
berakhir;
6. Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat waktu, harus
diajukan SIM baru sesuai dengan golongannya.

3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan


mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji, apabila
persyaratan belum lengkap, maka petugas akan menjelaskan
kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh peserta uji;
3. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
4. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
5. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
6. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
7. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
8. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pengkalan
data komputer / database;
9. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
47

10. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem


antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
11. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke loket
pembayaran / bank dan peserta uji diminta melakukan
pembayaran kepada petugas bank yang ditunjuk sesuai urutan
antri;
12. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan
lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas
pendaftaran SIM;
13. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
14. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
15. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
16. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 10 menit sejak peserta uji selesai melakukan pembayaran kepada
pelayanan petugas bank yang ditunjuk.
5. Biaya / tarif Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Izin Mengemudi golongan C (SIM C).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Pulpen dan penggaris;
21. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
22. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
23. Komputer akses internet gratis;
24. Papan petunjuk setiap loket;
25. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
26. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;
27. Publikasi maklumat pelayanan;
48

28. Publikasi standar pelayanan;


29. Publikasi visi dan misi pelayanan;
30. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
31. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
32. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
33. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
34. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
35. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
49

LAMPIRAN XX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM A, SIM BI, DAN SIM BII

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS);
4. Khusus penerbitan SIM BI dan SIM BII melampirkan surat
keterangan uji keterampilan pengemudi, dan membawa:
a. SIM A yang dimiliki minimal telah berlaku 12 (dua belas)
bulan untuk penerbitan SIM BI; atau
b. SIM BI / SIM BI Umum yang dimiliki minimal telah berlaku
12 (dua belas) bulan untuk penerbitan SIM BII.
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji, apabila
persyaratan belum lengkap, maka petugas akan menjelaskan
kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh peserta uji;
3. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
4. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
5. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
6. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
7. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
8. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pangkalan
data computer / database;
9. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
50

10. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem


antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
11. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam
ruang ujian teori dan peserta uji diminta menunggu panggilan
sistem antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
12. Setelah menerima berkas pendaftaran SIM dari petugas
identifikasi, Petugas uji teori menginput data ke perangkat uji
teori dan kemudian memanggil peserta uji melalui sistem
antrian;
13. Peserta uji melaksanakan ujian teori dengan 2 dua model
pertanyaan yaitu 7 pertanyaan survei dan 30 pertanyaan uji
kompetensi dengan batas waktu pengerjaan 15 menit, peserta
uji dinyatakan lulus apabila menjawab secara benar paling
rendah 70% atau 21 dari 30 soal yang diujikan;
14. Petugas uji teori mencetak nilai ujian peserta uji dan
menempelkan ke berkas pendaftaran;
15. Apabila peserta uji dinyatakan lulus maka dilanjutkan ke tahap
Ujian Praktik, sedangkan peserta uji yang dinyatakan tidak
lulus pada ujian teori maka kembali melaksanakan ujian teori
ulang paling lama 7 (tujuh) hari sejak dinyatakan tidak lulus;
16. Peserta uji yang dinyatakan lulus ujian teori mengikuti ujian
praktik yang dilaksanakan dilapangan praktik SATPAS Polres
Sintang;
17. Ujian praktik dilaksanakan dengan 2 (dua) gelombang dalam
sehari yakni pertama pada pukul 11.00 s.d. 12.00 WIB dan
kedua pada pukul 13.30 s.d. 14.30 WIB;
18. Ujian praktik dibagi menjadi 2 tahap, yaitu ujian praktik I yang
dilaksanakan dilapangan praktik Satpas Polres Sintang,
sedangkan ujian Praktik II dilakukan di Jalan Umum;
19. Petugas uji praktik memberitahukan kepada peserta uji
mengenai kegiatan persiapan ranmor roda empat meliputi:
a. pengecekan bagian luar ranmor;
b. ban maupun ban cadangan (serep);
c. ruang mesin dan kabin termasuk posisi tempat duduk;
d. tangan memegang kemudi;
e. posisi rem tangan;
f. transmisi netral;
g. kaca spion luar dan dalam;
h. semua pintu tertutup;
i. sabuk pengaman;
j. lampu dan kontak kontrol instrumen;
k. menjalankan ranmor dan berhenti; dan
l. keluar membuka pintu dengan tangan kanan memegang
handel dan melihat kaca spion untuk meyakinkan
keselamatan.
20. Materi ujian praktik I meliputi:
a. uji menjalankan ranmor maju dan mundur di jalur sempit;
b. uji slalom (zig zag) maju dan mundur;
c. uji parkir paralel dan parkir seri; dan
d. uji mengemudikan ranmor berhenti di tanjakan dan
turunan.
21. Ketentuan lulus ujian praktik I meliputi:
a. Melaksanakan pengecekan kendaraan sesuai ketentuan
pengujian;
b. Peserta uji tidak boleh menyentuh/menjatuhkan 1 (satu)
atau lebih patok pada saat pelaksanaan ujian, dan kepala
tidak boleh menengok ke belakang pada saat materi ujian
mundur pada jalur sempit, tetapi harus melihat melalui
51

spion ranmor uji; dan


c. Pada materi ujian menanjak, ranmor uji berhenti diawali
menekan rem kaki bersamaan dengan menekan pedal
kopling pada garis stop dan menarik rem tangan,
selanjutnya menetralkan perseleneng, dan saat ada
perintah dari petugas uji untuk menjalankan ranmor uji,
ranmor uji tidak boleh mundur atau mati mesin. Apabila
mundur atau mati mesin dinyatakan belum lulus.
22. Materi ujian praktik II meliputi:
a. Mengemudikan ranmor dengan sempurna di jalan yang
ramai, cara berbelok ke kanan dan ke kiri serta cara
melewati persimpangan atau mix traffic;
b. Tetap mengemudikan ranmor dibelakang kendaraan yang
sedang berjalan lambat;
c. Mendahului kendaraan lain dengan cara yang benar;
d. Berhenti di tempat yang telah ditentukan;
e. Memarkir ranmor dengan cepat dan tepat di tempat yang
benar di bagian jalan yang ramai, dan parkir sejajar
dengan trotoar tanpa menyentuh tepi trotoar;
f. Memutar ranmor di jalan yang sepi tanpa keluar dari jalur
lalu lintas;
g. Ketaatan pada peraturan, rambu lalu lintas, marka jalan,
dan alat pemberi isyarat lalu lintas pada waktu
mengemudikan ranmor di jalan;
h. Menjaga jarak aman pada saat mengikuti kendaraan lain;
i. Menggunakan lajur yang tepat pada saat akan mendahului
dan memberi kesempatan apabila didahului kendaraan
lain;
j. Menggunakan lajur, perpindahan lajur serta merubah arah
pada jalan sesuai etika dan ketentuan; dan
k. Melakukan pengamatan umum melalui tindakan
pemindaian, pengidentifikasian, perkiraan, keputusan, dan
pelaksanaan (scanning, identification, prediction, and
execution) pada saat menjalankan kendaraan uji.
23. Materi ujian praktik tersebut harus sesuai dengan lampiran
naskah pada komponen 1 poin 5 dan setiap peserta uji
diberikan kesempatan 2 (dua) kali sebelum dinyatakan belum
lulus;
24. Setelah pelaksanaan ujian, petugas uji mencatatkan nilai ujian
pada lembar ujian dalam berkas pendaftaran SIM maupun
melakukan pemasukan data hasil ujian dalam pangkalan data
komputer penerbitan SIM, dan membubuhkan stampel LULUS
apabila nilai ujian mencukupi syarat kelulusan;
25. Peserta uji dinyatakan belum lulus dapat mengulang 7 hari
sejak dinyatakan belum lulus;
26. Setelah dilakukan proses ujian terakhir, maka oleh petugas uji
berkas pendaftaran SIM yang memiliki cap LULUS
dimasukkan ke loket pembayaran / bank dan peserta uji
diminta melakukan pembayaran kepada petugas bank yang
ditunjuk sesuai urutan antri;
27. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan
lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas
pendaftaran SIM;
28. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
29. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
52

30. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya


telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
31. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 60 menit sejak peserta uji dinyatakan lulus pada ujian terakhir.
pelayanan
5. Biaya / tarif Rp. 120.000,- (seratus dua puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk SIM A / SIM BI / SIM BII.
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Buku register ujian teori dan praktik;
21. Pulpen dan penggaris;
22. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
23. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
24. Komputer akses internet gratis;
25. Papan petunjuk setiap loket;
26. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
27. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;
28. Perangkat lengkap komputer ujian (AVIS);
29. Patok uji;
30. Garis-garis lapangan sesuai komponen 1 poin 5;
31. Meja penguji;
32. Nomor peserta uji;
33. Peluit dan pengeras suara;
34. Ranmor roda uji praktik:
a. SIM A : ranmor roda 4 (empat) uji praktik tempat duduk
penumpang 8 orang kebawah (sesuai kebutuhan) atau
ramor milik peserta;
b. SIM BI : ranmor uji roda 4/6 (empat atau enam) yang
beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram atau
memiliki lebih dari 8 (delapan) tempat duduk penumpang;
c. SIM BII : ranmor uji jenis traktor, alat berat atau ranmor uji
dengan kereta tempelan / gandengan yang berat atau
tempelan tanpa gandengnya lebih dari 1000 (seribu)
kilogram;
35. Jam henti / stopwatch;
36. Blangko pengujian dan alat tulis;
53

37. Publikasi maklumat pelayanan;


38. Publikasi standar pelayanan;
39. Publikasi visi dan misi pelayanan;
40. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
41. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
42. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
43. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
44. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
45. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring / pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan / atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
54

LAMPIRAN XXI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM A, SIM BI, DAN SIM BII PERPANJANGAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. SIM asli yang akan diperpanjangan;
4. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS);
5. Khusus penerbitan SIM BI, dan SIM BII perpanjangan agar
melampirkan surat keterangan uji keterampilan pengemudi;
6. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya
berakhir;
7. Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat waktu, harus
diajukan SIM baru sesuai dengan golongannya.
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
peserta uji;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
5. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
6. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
8. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
9. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pengkalan
data komputer / database;
10. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
55

antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang


tersedia;
11. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem
antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
12. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke loket
pembayaran / bank dan peserta uji diminta melakukan
pembayaran kepada petugas bank yang ditunjuk sesuai urutan
antri;
13. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan
lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas
pendaftaran SIM;
14. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
15. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
16. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
17. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 10 menit sejak peserta uji selesai melakukan pembayaran kepada
pelayanan petugas bank yang ditunjuk.
5. Biaya / tarif Rp. 80.000,- (depalan puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Izin Mengemudi (SIM A / SIM BI / SIM BII).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Pulpen dan penggaris;
21. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
22. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
23. Komputer akses internet gratis;
24. Papan petunjuk setiap loket;
25. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
56

26. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;


27. Publikasi maklumat pelayanan;
28. Publikasi standar pelayanan;
29. Publikasi visi dan misi pelayanan;
30. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
31. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
32. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
33. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
34. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
35. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
57

LAMPIRAN XXII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM A UMUM, SIM BI UMUM, DAN SIM BII UMUM

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS);
4. Surat keterangan uji keterampilan pengemudi;
5. Penerbitan:
a. SIM A Umum : SIM A yang dimiliki minimal telah berlaku
12 (dua belas) bulan;
b. SIM BI Umum : SIM A Umum / SIM BI yang dimiliki
minimal telah berlaku 12 (dua belas)
bulan;
c. SIM BII Umum : SIM BI Umum / SIM BII yang telah dimiliki
minimal telah berlaku 12 (dua belas)
bulan.
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
peserta uji;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
5. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
6. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
8. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
9. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pangkalan
data computer / database;
58

10. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
11. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem
antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
12. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam
ruang ujian teori dan peserta uji diminta menunggu panggilan
sistem antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
13. Setelah menerima berkas pendaftaran SIM dari petugas
identifikasi, Petugas uji teori menginput data ke perangkat uji
teori dan kemudian memanggil peserta uji melalui sistem
antrian;
14. Peserta uji melaksanakan ujian teori dengan 2 dua model
pertanyaan yaitu 7 pertanyaan survei dan 30 pertanyaan uji
kompetensi dengan batas waktu pengerjaan 15 menit, peserta
uji dinyatakan lulus apabila menjawab secara benar paling
rendah 70% atau 21 dari 30 soal yang diujikan;
15. Petugas uji teori mencetak nilai ujian peserta uji dan
menempelkan ke berkas pendaftaran;
16. Apabila peserta uji dinyatakan lulus maka dilanjutkan ke tahap
Ujian Praktik, sedangkan peserta uji yang dinyatakan tidak
lulus pada ujian teori maka kembali melaksanakan ujian teori
ulang paling lama 7 (tujuh) hari sejak dinyatakan tidak lulus;
17. Peserta uji yang dinyatakan lulus ujian teori mengikuti ujian
praktik yang dilaksanakan dilapangan praktik SATPAS Polres
Sintang;
18. Ujian praktik dilaksanakan dengan 2 (dua) gelombang dalam
sehari yakni pertama pada pukul 11.00 s.d. 12.00 WIB dan
kedua pada pukul 13.30 s.d. 14.30 WIB;
19. Ujian praktik dibagi menjadi 2 tahap, yaitu ujian praktik I yang
dilaksanakan dilapangan praktik Satpas Polres Sintang,
sedangkan ujian Praktik II dilakukan di Jalan Umum;
20. Petugas uji praktik memberitahukan kepada peserta uji
mengenai kegiatan persiapan ranmor roda empat meliputi:
a. pengecekan bagian luar ranmor;
b. ban maupun ban cadangan (serep);
c. ruang mesin dan kabin termasuk posisi tempat duduk;
d. tangan memegang kemudi;
e. posisi rem tangan;
f. transmisi netral;
g. kaca spion luar dan dalam;
h. semua pintu tertutup;
i. sabuk pengaman;
j. lampu dan kontak kontrol instrumen;
k. menjalankan ranmor dan berhenti; dan
l. keluar membuka pintu dengan tangan kanan memegang
handel dan melihat kaca spion untuk meyakinkan
keselamatan.
21. Materi ujian praktik I meliputi:
a. uji menjalankan ranmor maju dan mundur di jalur sempit;
b. uji slalom (zig zag) maju dan mundur;
c. uji parkir paralel dan parkir seri; dan
d. uji mengemudikan ranmor berhenti di tanjakan dan
turunan.
22. Ketentuan lulus ujian praktik I meliputi:
a. melaksanakan pengecekan kendaraan sesuai ketentuan
59

pengujian;
b. peserta uji tidak boleh menyentuh/menjatuhkan 1 (satu)
atau lebih patok pada saat pelaksanaan ujian, dan kepala
tidak boleh menengok ke belakang pada saat materi ujian
mundur pada jalur sempit, tetapi harus melihat melalui
spion ranmor uji; dan
c. pada materi ujian menanjak, ranmor uji berhenti diawali
menekan rem kaki bersamaan dengan menekan pedal
kopling pada garis stop dan menarik rem tangan,
selanjutnya menetralkan perseleneng, dan saat ada
perintah dari petugas uji untuk menjalankan ranmor uji,
ranmor uji tidak boleh mundur atau mati mesin. Apabila
mundur atau mati mesin dinyatakan belum lulus.
23. Materi ujian praktik II meliputi:
a. mengemudikan ranmor dengan sempurna di jalan yang
ramai, cara berbelok ke kanan dan ke kiri serta cara
melewati persimpangan atau mix traffic;
b. tetap mengemudikan ranmor dibelakang kendaraan yang
sedang berjalan lambat;
c. mendahului kendaraan lain dengan cara yang benar;
d. berhenti di tempat yang telah ditentukan;
e. memarkir ranmor dengan cepat dan tepat di tempat yang
benar di bagian jalan yang ramai, dan parkir sejajar
dengan trotoar tanpa menyentuh tepi trotoar;
f. memutar ranmor di jalan yang sepi tanpa keluar dari jalur
lalu lintas;
g. ketaatan pada peraturan, rambu lalu lintas, marka jalan,
dan alat pemberi isyarat lalu lintas pada waktu
mengemudikan ranmor di jalan;
h. menjaga jarak aman pada saat mengikuti kendaraan lain;
i. menggunakan lajur yang tepat pada saat akan mendahului
dan memberi kesempatan apabila didahului kendaraan
lain;
j. menggunakan lajur, perpindahan lajur serta merubah arah
pada jalan sesuai etika dan ketentuan; dan
k. melakukan pengamatan umum melalui tindakan
pemindaian, pengidentifikasian, perkiraan, keputusan, dan
pelaksanaan (scanning, identification, prediction, and
execution) pada saat menjalankan kendaraan uji;
l. menaikkan dan menurunkan penumpang dan/atau barang,
baik di terminal maupun di tempat tertentu lainnya;
m. tata cara mengangkut orang dan/atau barang;
n. mengisi surat muatan;
o. etika pengemudi ranmor umum; dan
p. pengoperasian peralatan keamanan.
24. Materi ujian praktik tersebut harus sesuai dengan lampiran
naskah pada komponen 1 poin 5 dan setiap peserta uji
diberikan kesempatan 2 (dua) kali sebelum dinyatakan belum
lulus;
25. Setelah pelaksanaan ujian, petugas uji mencatatkan nilai ujian
pada lembar ujian dalam berkas pendaftaran SIM maupun
melakukan pemasukan data hasil ujian dalam pangkalan data
komputer penerbitan SIM, dan membubuhkan stampel LULUS
apabila nilai ujian mencukupi syarat kelulusan;
26. Peserta uji dinyatakan belum lulus dapat mengulang 7 hari
sejak dinyatakan belum lulus;
27. Setelah dilakukan proses ujian terakhir, maka oleh petugas uji
berkas pendaftaran SIM yang memiliki cap LULUS
dimasukkan ke loket pembayaran / bank dan peserta uji
diminta melakukan pembayaran kepada petugas bank yang
ditunjuk sesuai urutan antri;
60

28. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan


lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas
pendaftaran SIM;
29. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
30. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
31. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
32. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 60 menit sejak peserta uji dinyatakan lulus pada ujian terakhir.
pelayanan
5. Biaya / tarif Rp. 120.000,- (seratus dua puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk SIM A Umum / SIM BI Umum / SIM BII Umum.
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Buku register ujian teori dan praktik;
21. Buku register ujian praktik;
22. Pulpen dan penggaris;
23. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
24. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
25. Komputer akses internet gratis;
26. Papan petunjuk setiap loket;
27. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
28. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;
29. Perangkat lengkap komputer ujian (AVIS);
30. Patok uji;
31. Garis-garis lapangan sesuai komponen 1 poin 5;
32. Meja penguji;
33. Nomor peserta uji;
34. Peluit dan pengeras suara;
61

35. Ranmor roda uji praktik:


a. SIM A Umum : ranmor roda 4 (empat) uji praktik tempat
duduk penumpang 8 orang kebawah
(sesuai kebutuhan) atau ramor milik
peserta;
b. SIM BI Umum: ranmor uji roda 4/6 (empat atau enam)
yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu
lima ratus) kilogram atau memiliki lebih
dari 8 (delapan) tempat duduk
penumpang;
c. SIM BII Umum: ranmor uji jenis traktor, alat berat atau
ranmor uji dengan kereta tempelan /
gandengan yang berat atau tempelan
tanpa gandengnya lebih dari 1000 (seribu)
kilogram;
36. Jam henti / stopwatch;
37. Blangko pengujian dan alat tulis;
38. Publikasi maklumat pelayanan;
39. Publikasi standar pelayanan;
40. Publikasi visi dan misi pelayanan;
41. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
42. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
43. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
44. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
45. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
46. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
62

14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;


Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring / pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan / atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
63

LAMPIRAN XXIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SIM A UMUM, SIM BI UMUM, DAN SIM BII UMUM PERPANJANGAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli) bagi WNI
Pelayanan atau dokumen keimigrasian bagi WNA;
2. Surat keterangan sehat dari dokter / puskesmas;
3. Surat keterangan uji keterampilan pengemudi.
4. SIM asli yang akan diperpanjangan;
5. Mengisi formulir pendaftaran SIM (tersedia di SATPAS);
6. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya
berakhir;
7. Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat waktu, harus
diajukan SIM baru sesuai dengan golongannya.
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
peserta uji;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diminta
mengisi formulir pendaftaran SIM;
5. Selesai mengisi formulir pendaftaran SIM, peserta uji
diarahkan oleh petugas pelayanan informasi untuk mengambil
nomor antrian;
6. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas pelayanan;
7. Petugas pada loket pendaftaran memanggil peserta uji melalui
sistem antrian;
8. Setelah peserta uji tiba di loket pendaftaran dan menyerahkan
berkas persyaratannya, petugas kembali melakukan
pengecekan terhadap berkas pendaftaran SIM dan melakukan
registrasi dan pencatatan pada buku register;
9. Berkas pendaftaran SIM yang teregistrasi selanjutnya
diarahkan ke loket entry data untuk dilakukan pemasukan data
secara elektronik oleh petugas entry data ke dalam pengkalan
data komputer / database;
10. Setelah dilakukan entry data, maka oleh petugas entry data
berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke dalam ruang
identifikasi dan peserta uji diminta menunggu panggilan sistem
antrian di kursi tunggu sambil menikmati fasilitas yang
tersedia;
64

11. Petugas identifikasi memanggil peserta uji melalui sistem


antrian dan kemudian melakukan perekaman foto, sidik jari,
dan tanda tangan peserta uji;
12. Setelah dilakukan proses identifikasi, maka oleh petugas
identifikasi berkas pendaftaran SIM dimasukkan ke loket
pembayaran / bank dan peserta uji diminta melakukan
pembayaran kepada petugas bank yang ditunjuk sesuai urutan
antri;
13. Petugas bank yang telah menerima pembayaran memberikan
lembar 1 tanda bukti pembayaran kepada peserta uji dan
menempel lembar 2 tanda bukti pembayaran pada berkas
pendaftaran SIM;
14. Petugas cetak SIM mengambil berkas pendaftaran SIM yang
telah ditempeli bukti pembayaran oleh petugas Bank;
15. Sebelum melakukan pencetakan SIM, petugas cetak
melakukan verifikasi data (dan meminta peserta uji untuk turut
melakukan verifikasi data identitas) yang tercantum dalam
format SIM untuk menghindari kesalahan pada saat
pencetakan;
16. Petugas cetak melakukan pencetakan SIM yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi data, kemudian menyerahkan SIM
kepada peserta uji, dan peserta uji mengisi buku register
pengambilan SIM;
17. Setelah melakukan pencetakan, petugas cetak mengarsipkan
berkas pendaftaran SIM ditempat arsip yang telah ditentukan
dan membuat rekapitulasi penerbitan SIM per hari layanan.
4. Jangka waktu 10 menit sejak peserta uji selesai melakukan pembayaran kepada
pelayanan petugas bank yang ditunjuk.
5. Biaya / tarif Rp. 80.000,- (depalan puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk SIM A Umum / SIM BI Umum / SIM BII Umum.
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Kamera foto;
10. Latar belakang / background foto;
11. Perangkat tanda tangan elektronik;
12. Pemindai sidik jari;
13. Pemindai e-KTP;
14. Sarung tangan karet / latex gloves;
15. Formulir pendaftaran SIM kendaraan bermotor;
16. Stempel / cap LULUS dan stamp pad;
17. Jaringan listrik dan internet;
18. Buku register pendaftaran SIM;
19. Buku register pengambilan SIM;
20. Pulpen dan penggaris;
21. Buku tanda bukti pembayaran SIM;
22. Tempat arsip berkas pendaftaran SIM;
23. Komputer akses internet gratis;
24. Papan petunjuk setiap loket;
25. Meja pengisian formulir pendaftaran SIM;
26. Alat tulis pengisian dan formulir pendaftaran SIM;
27. Publikasi maklumat pelayanan;
65

28. Publikasi standar pelayanan;


29. Publikasi visi dan misi pelayanan;
30. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
31. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
32. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
33. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
34. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
35. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
66

LAMPIRAN XXIV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SURAT KETERANGAN UJI KETERAMPILAN PENGEMUDI (SKUKP)

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
5. Kep Kakorlantas Polri Nomor: KEP / 70 / XII / 2013 tentang
Standar Kompetensi Penguji SIM.
2. Persyaratan 1. Fotokopi e-KTP (dengan menunjukan e-KTP asli);
Pelayanan 2. Pasfoto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
3. Sistem, 1. Peserta uji datang sendiri membawa persyaratan dan
mekanisme disambut oleh petugas pelayanan informasi;
dan prosedur 2. Petugas pelayanan informasi melakukan pengecekan
kelengkapan berkas persyaratan peserta uji;
3. Apabila persyaratan belum lengkap, maka petugas akan
menjelaskan kekurangan persyaratan agar dilengkapi oleh
peserta uji;
4. Setelah dinyatakan lengkap, selanjutnya peserta uji diarahkan
menuju ke ruang klinik pengemudi;
5. Peserta uji dipersilakan duduk dan ditawari air minum yang
tersedia oleh petugas uji;
6. Sebelum pelaksanaan ujian keterampilan mengemudi,
petugas memberitahukan tata cara penggunaan simulator dan
tata cara penilaiannya;
7. Ujian keterampilan mengemudi melalui simulator, meliputi uji
materi:
a. reaksi;
b. pertimbangan perkiraan;
c. antisipasi;
d. sikap mengemudi; dan
e. konsentrasi;
8. Peserta uji melaksanakan ujian dan dinyatakan lulus jika dapat
mencapai nilai minimal 60 (enam puluh) untuk setiap jenis
materi yang diujikan;
9. Peserta uji yang dinyatakan belum lulus ujian keterampilan
mengemudi melalui simulator dapat mengikuti ujian ulang
paling banyak 3 (tiga) kali untuk setiap jenis materi yang
diujikan dan dapat datang kembali untuk melakukan ujian 7
(tujuh) hari sejak dinyatakan belum lulus;
10. Petugas uji mengarahkan peserta uji untuk membayar biaya
penerbitan SKUKP kepada petugas bank yang ditunjuk
kemudian petugas bank yang telah menerima pembayaran
memberikan tanda bukti pembayaran kepada peserta uji;
11. Petugas uji menerbitkan surat keterangan uji keterampilan
pengemudi dan menyerahkannya kepada peserta uji;
12. Petugas uji mengarsipkan berkas penerbitan SKUKP ditempat
yang telah ditentukan.
67

4. Jangka waktu 10 menit sejak peserta uji selesai melakukan pembayaran kepada
pelayanan petugas bank yang ditunjuk.
5. Biaya / tarif Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat keterangan uji keterampilan pengemudi (SKUKP).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian non-elektronik (manual);
4. Televisi, Kipas Angin, AC;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Buku tanda bukti pembayaran;
12. Tempat arsip berkas SKUKP;
13. Komputer akses internet gratis;
14. Papan petunjuk loket;
15. Perangkat ujian simulator;
16. Publikasi maklumat pelayanan;
17. Publikasi standar pelayanan;
18. Publikasi visi dan misi pelayanan;
19. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
20. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
21. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
22. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
23. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
24. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memiliki sertifikasi penguji SIM;
Pelaksana 2. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mampu mengoperasikan komputer;
4. Mampu bekerja dalam tim;
5. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan pada SATPAS Polres Sintang berjumlah 11
Pelaksana orang, dengan rincian:
1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur : 1 Orang;
3. Benma Pembantu : 1 Orang;
4. Petugas informasi : 1 Orang;
5. Petugas pendaftaran : 1 Orang;
6. Petugas identifikasi : 1 Orang;
7. Petugas uji teori : 1 Orang;
8. Petugas uji praktik : 1 Orang;
9. Petugas uji simulator : 1 Orang;
10. Petugas cetak : 1 Orang;
11. Petugas bank : 1 Orang.
68

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
69

LAMPIRAN XXV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN STNK BARU

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan Persyaratan penerbitan STNK ranmor baru meliputi:
Pelayanan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. Melampirkan faktur pembelian;
4. Tanda bukti pendaftaran BPKB.
Persyaratan penerbitan STNK baru untuk hasil lelang Ranmor
dinas TNI atau Polri yang belum diregistrasi dan hasil lelang
Ranmor temuan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
70

Republik Indonesia atau Polri:


1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan KTP dan surat kuasa bermaterai cukup bagi
yang diwakilkan oleh orang lain;
3. Melampirkan risalah lelang; dan
4. Tanda bukti pendaftaran BPKB.
3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil
mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon menuju loket pendaftaran dan menyatakan akan
membuat STNK kendaraan baru kemudian petugas
mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan
di lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan
cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir pada lembar hasil cek fisik, selanjutnya
pemohon diarahkan kembali ke loket pendaftaran;
5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik dan berkas persyaratan
ke loket pendaftaran, selanjutnya petugas pendaftaran
mengarahkan kepada pemohon untuk mengisi formulir sesuai
dengan data pemohon. Setelah dilakukan pengisian, pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Petugas pendaftaran akan melakukan pengecekan terhadap
kelengkapan dan keabsahan berkas persyaratan, serta
pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB
dengan berkas persyaratan, kemudian petugas
mestempel/cap dan membubuhkan paraf pada tanda bukti
pendaftaran BPKB dan mengembalikannya kepada pemohon;
7. Apabila ada berkas persyaratan yang belum dilakukan
fotokopi, petugas dapat membantu pemohon untuk melakukan
fotokopi menggunakan printer yang ada di kantor SAMSAT;
8. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara kepada
pemohon, kemudian pemohon dipersilakan kembali ke rumah
dan diminta untuk kembali ke SAMSAT sesuai dengan tanggal
yang dicatatkan pada STNK sementara tersebut;
9. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian dilakukan verifikasi data dalam sistem ERI
(electronic registration and identification) identitas pemilik dan
ranmor, apabila data sudah online (sesuai hasil entry data
dalam proses penerbitan BPKB), cukup melakukan
pemanggilan data di komputer dengan memasukkan nomor
registrasi kendaraan bermotor (nomor plat);
10. Setelah melakukan verifikasi data dalam sistem ERI, petugas
akan menstempel berkas tersebut dengan stempel tanggal,
pendaftaran baru, nama petugas dan membubuhkan paraf dan
selanjutnya menyerahkan berkas kepada petugas Dispenda
(masih pada loket pendaftaran);
11. Petugas Dispenda pada loket pendaftaran menerima berkas
pendaftaran dan kemudian petugas Dispenda melakukan
register terhadap STNK dengan melakukan pencatatan pada
71

blangko register pendaftaran NRKB, mencatat nomor kohir


(sesuai urutan), menentukan nomor SKUM (sesuai jenis dan
tahun ranmor), dan kemudian petugas Dispenda akan
menstempel berkas pendaftaran dengan stempel tanggal dan
menuliskan nomor kohir dan SKUM tersebut pada berkas
pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran diarahkan
kepada petugas penetapan;
12. Petugas bagian penetapan (petugas Dispenda) melakukan
pendataan kendaraan baru pada sistem komputer dengan
mengisikan data identitas sesuai KTP pemilik ranmor,
mengisikan data tipe ranmor, memasukkan nomor rangka dan
nomor mesin, selanjutnya petugas pencetakan SKPD (surat
ketetapan pajak daerah, lembaran yang umumnya berada
dibalik lembar STNK) pada bagian penetapan akan
memasukkan nomor daftar, SKUM, dan nomor kohir yang ada
pada berkas, kemudian dilakukan pencetakan (printing) SKPD
sebanyak 6 (enam) rangkap. Dan selanjutnya petugas
penetapan menyerahkan berkas dan hasil cetak SPKD
tersebut kepada korektor;
13. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan;
14. Oleh petugas penetapan, SKPD yang baru pada lembar 6 dan
lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning diarsipkan, dan
lembar 3 diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
15. Kemudian petugas penetapan menyerahkan berkas
pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1, lembar 2,
dan lembar 5 SKPD;
16. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran sesuai jumlah nominal yang tertera
dalam SKPD baru (BBN-KB, PKB, SWDKLLJ, Biaya adm
STNK, biaya adm TNKB);
17. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel lunas
bertanggal dan stampel bank pada lembar 1 SKPD dan
menstaplesnya pada berkas pendaftaran. Oleh petugas bank,
lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran kepada pemohon dan
mengarahkan pemohon untuk menyerahkan berkas tersebut
kepada petugas cetak STNK di loket pencetakan;
18. Setelah petugas cetak STNK menerima berkas dari pemohon,
petugas cetak STNK melakukan pengecekan data pada
berkas dengan data pada sistem ERI (electronic registration
and identification) yang telah didatakan sebelumnya. Apabila
data sudah benar, petugas melakukan pencetakan STNK
(berjumlah rangkap 3) dan menyatukannya pada berkas
pendaftaran;
19. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian berkas pendafatran tersebut
dibawa oleh petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk
diparaf. Selanjutnya berkas pendaftaran tersebut diserahkan
kepada petugas penyerahan;
20. Petugas penyerahan menerima berkas pendaftaran dari
petugas cetak STNK, selanjutnya memisahkan STNK yang
telah diparaf oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas
penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK (asli) kepada
72

pemohon dan meminta pemohon mencatat pengambilan


tersebut dalam buku register penyerahan STNK;
21. Petugas penyerahan menyampaikan waktu dan syarat
pengambilan TNKB kepada pemohon (syarat pengambilan
TNKB dengan menunjukkan STNK asli), dikarenakan TNKB
tidak dapat langsung jadi dan harus dicetak oleh Dit Lantas
Polda Kalbar di Pontianak;
22. Petugas penyerahan menyerahkan berkas arsip kepada
petugas arsip;
23. Petugas Arsip menerima berkas arsip STNK dari petugas
penyerahan dan selanjutnya petugas arsip melaksanakan
pengelolaan arsip sesuai ketentuan;
24. Petugas TNKB mengambil daftar orderan TNKB yang akan
dilakukan pencetakan pada buku register formulir (yang dalam
buku register tersebut tercatat nomor, bulan, dan tahun
orderan TNKB yang sudah melakukan pembayaran di bank);
25. Petugas TNKB selanjutnya melakukan pengiriman daftar
orderan TNKB ke Dit Lantas Polda Kalbar untuk dilakukan
pencetakan;
26. Setelah TNKB tercetak, maka petugas TNKB akan mengambil
TNKB tersebut dan menyerahkannya kepada pemohon saat
pemohon datang kembali ke SAMSAT sesuai waktu yang telah
disampaikan saat petugas penyerahan STNK menyerahkan
STNK kepada pemohon. Pada saat pengambilan TNKB,
pemohon menunjukkan STNK asli kepada petugas TNKB.
4. Jangka waktu 30 (tiga puluh) menit sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan
pelayanan diserahkan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Penerbitan STNK :
1. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
2. R4 atau lebih : Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
Penerbitan TNKB :
1. R2 atau R3 : Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
2. R4 atau lebih : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk 1. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK);
Pelayanan 2. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian Non-elektronik;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
73

24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;


25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
74

LAMPIRAN XXVI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN BPKB BARU

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan Persyaratan penerbitan BPKB baru untuk Ranmor yang diproduksi
Pelayanan dan/atau dirakit dalam negeri (completely knocked down) meliputi:
1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. Faktur untuk BPKB;
4. Sertifikat uji tipe dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe Ranmor
(SRUT);
5. Sertifikat NIK dari agen pemegang merek (APM), kecuali
75

ranmor khusus tanpa sertifikat NIK;


6. Rekomendasi dari instansi yang berwenang di bidang
penggunaan Ranmor untuk angkutan umum; dan
7. Hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor;

Persyaratan penerbitan BPKB baru untuk Ranmor impor


(completely built up) meliputi:
1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. Faktur untuk BPKB;
4. Dokumen pemberitahuan pabean dalam rangka impor barang
(PIB);
5. Surat keterangan pengimporan ranmor yang disahkan pejabat
bea dan cukai yang berwenang, bagi:
a. impor Ranmor tanpa penangguhan atau pembebasan bea
masuk atau formulir A;
b. impor Ranmor dengan penangguhan atau pembebasan
bea masuk atau formulir B; dan
c. formulir yang berlaku untuk kawasan perdagangan bebas
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
6. Sertifikat uji tipe dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe Ranmor
(SRUT);
7. Tanda pendaftaran tipe untuk keperluan impor, dari
Kementerian Perindustrian;
8. Sertifikat VIN dan/atau Sertifikat NIK dari Agen Pemegang
Merek (APM);
9. Surat keterangan rekondisi dari perusahaan yang memiliki izin
rekondisi yang sah khusus untuk Ranmor impor bukan baru
serta melampirkan izin impor dari Kementerian Perindustrian
dan Kementerian Perdagangan;
10. Izin penyelenggaraan untuk angkutan umum dan/atau izin
trayek dari instansi yang berwenang;
11. Surat hasil penelitian keabsahan surat keterangan
pengimporan Ranmor yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu
Lintas Kepolisian Daerah, atau Kepala Korps Lalu Lintas Polri
bagi Ranmor yang masuk melalui wilayah pabean DKI Jakarta;
dan
12. Hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor.

Persyaratan penerbitan BPKB baru untuk hasil lelang Ranmor


dinas TNI atau Polri yang belum diregistrasi:
1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan KTP dan surat kuasa bermaterai cukup bagi
yang diwakilkan oleh orang lain;
3. Surat keputusan penghapusan Ranmor dinas TNI atau Polri;
4. Surat keputusan lelang Ranmor dari instansi yang berwenang;
76

5. Fotokopi pengumuman lelang Ranmor pada media massa


cetak nasional, lokal, dan/atau website;
6. Risalah lelang Ranmor yang sah sesuai peraturan perundang-
undangan;
7. Berita acara penyerahan Ranmor yang di lelang;
8. Bukti pembayaran harga lelang;
9. Sertifikat Uji Tipe dan SRUT; dan
10. Hasil Pemeriksaan Cek Fisik Ranmor.

Persyaratan penerbitan BPKB baru untuk hasil lelang Ranmor


temuan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik
Indonesia atau Polri:
1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Melampirkan KTP dan surat kuasa bermaterai cukup bagi
yang diwakilkan oleh orang lain;
3. Surat keputusan lelang Ranmor dari instansi yang berwenang;
4. Fotokopi pengumuman temuan dan pengumuman lelang
Ranmor pada media massa cetak nasional, lokal, dan/atau
website;
5. Risalah lelang Ranmor yang dibuat oleh Balai Lelang Negara;
6. Berita acara penyerahan barang yang dibuat oleh Balai Lelang
Negara;
7. Bukti pembayaran harga lelang;
8. Sertifikat Uji Tipe dan SRUT;
9. Hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor.

Persyaratan Penerbitan BPKB baru untuk Ranmor lembaga


internasional:
1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT);
2. Surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop surat
lembaga internasional dan ditandatangani oleh pimpinan serta
stempel cap lembaga internasional yang bersangkutan serta
fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3 Faktur pembelian;
4. Dokumen pemberitahuan pabean dalam rangka impor barang
(PIB);
5. Surat keterangan pengimporan Ranmor dengan penangguhan
atau pembebasan bea masuk yang disahkan pejabat Bea dan
Cukai yang berwenang atau Formulir B;
6. Surat rekomendasi dan pernyataan penggunaan Ranmor
untuk kepentingan pelaksanaan tugas atau misi lembaga
internasional dari Sekretariat Negara;
7. Surat hasil penelitian keabsahan surat keterangan
pengimporan Ranmor yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu
Lintas Kepolisian Daerah, atau Kepala Korps Lalu Lintas Polri
bagi Ranmor yang masuk melalui wilayah pabean DKI Jakarta;
dan
8. Hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor.
3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil
mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon menuju loket pendaftaran dan menyatakan akan
membuat BPKB kendaraan baru/registrasi pertama kemudian
petugas pelayanan mengarahkan pemohon untuk melakukan
cek fisik kendaraan di lokasi yang telah ditentukan bersama
petugas pelayanan cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
77

dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka


petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir pada lembar hasil cek fisik, selanjutnya
pemohon diarahkan kembali ke loket pendaftaran;
5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik dan berkas persyaratan
ke loket pendaftaran, selanjutnya petugas pendaftaran
mengarahkan kepada pemohon untuk mengisi formulir sesuai
dengan data pemohon. Setelah dilakukan pengisian, pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Petugas yang menerima berkas persyaratan melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan administrasi, verifikasi
keabsahan dokumen persyaratan, pencocokan hasil cek fisik,
dan cross check faktur untuk pendaftaran ranmor dan apabila
ada berkas yang belum difotokopi akan dibantu oleh petugas
untuk difotokopi menggunakan printer yang ada di kantor
SAMSAT;
7. Apabila berkas dinyatakan lengkap dan sah oleh petugas
pendaftaran berkas akan diparaf, kemudian pemohon akan
diarahkan untuk membayar PNBP di loket pembayaran
dengan petugas Bank BRI yang ada di Kantor SAMSAT,
selanjutnya resi pembayaran PNBP distaples oleh petugas
bank pada berkas persyaratan;
4. Setelah dilakukan pembayaran PNBP, maka berkas
persyaratan dibawa oleh pemohon dan diserahkan kepada
petugas pelayanan BPKB. Petugas akan menerbitkan tanda
bukti pendaftaran BPKB yang berisi identitas
pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB;
5. Dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang
diberi kuasa dapat mengajukan permohonan penerbitan STNK
baru;
6. Petugas pelayanan BPKB menyerahkan berkas pendaftaran
kepada Bintara BPKB untuk dilakukan pemberian nomor
registrasi ranmor melalui sistem komputerisasi dan barcode
dan pemasukan data / entry data ke sistem komputer
mengenai data identitas pemilik dan kendaraan;
7. Selanjutnya Bintara BPKB menyerahkan berkas pendaftaran
kepada petugas pelayanan BPKB untuk melakukan pemberian
/ penulisan nomor registrasi ranmor melalui sistem manual
dengan mencatat pada buku register, pemasukan data
identitas pemilik dan kendaraan pada buku register, dan
pencetakan kartu induk BPKB yang berisi data identitas
pemilik dan kendaraan;
8. Setelah kartu induk BPKB tercetak, maka petugas pelayanan
BPKB akan melakukan verifikasi / pemeriksaan ulang dengan
berkas persyaratan, dan apabila telah sesuai petugas
pelayanan BPKB akan membubuhkan paraf dalam kartu induk
tersebut;
9. Selanjutnya data kendaraan akan dikirim ke Ditlantas Polda
Kalbar melalui aplikasi;
10. Ditlantas Polda Kalbar akan mencetak BPKB kendaraan baru
dan membubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang serta
menstampel sebagai bukti sahnya BPKB;
11. Ditlantas Polda Kalbar akan menyerahkan BPKB yang sudah
dicetak dan ditandatangani kepada Petugas BPKB Polres
SINTANG;
12. Petugas BPKB Polres SINTANG akan menghubungi pemohon
melalui nomor telepon yang ada, untuk selanjutnya
menyerahkan BPKB kendaraan baru kepada pemohon,
pemohon diminta mengisi bukti penyerahan BPKB kendaraan
baru;
78

4. Jangka waktu 2 bulan sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan diserahkan


pelayanan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif 1. BPKB R2 atau R3 : Rp. 225.000,- (dua ratus dua
puluh lima ribu rupiah);
2. BPKB R4 atau lebih : Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh
puluh lima ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian Non-elektronik;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas permohonan BPKB;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Blangko BPKB;
15. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
16. Kartu induk BPKB;
17. Buku register BPKB;
18. Buku register penyerahan BPKB;
19. Brosur BPKB;
20. Buku kuitansi pembayaran;
21. Sampul BPKB;
22. Stiker barcode;
23. Publikasi maklumat pelayanan;
24. Publikasi standar pelayanan;
25. Publikasi visi dan misi pelayanan;
26. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
27. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
28. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
29. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
30. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
31. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
79

11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :


Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
80

LAMPIRAN XXVII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN STNK PERPANJANGAN (5 TAHUN)

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP atas nama tercantum
dalam STNK;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. STNK asli yang akan diperpanjang;
4. BPKB dan fotokopi BPKB atau dalam hal BPKB dijadikan
jaminan bank, harus disertakan surat bukti pengagunan BPKB
dan/atau surat keterangan bermaterai cukup dari kreditur;
5. Keterangan buka blokir dalam hal STNK berada dalam status
blokir; dan
6. Hasil pemeriksanaan cek fisik ranmor;
81

3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil


mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon ke loket pendaftaran untuk melakukan perpanjangan
STNK (5 Tahunan) kemudian petugas pelayanan
mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan
di lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan
cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir pada lembar hasil cek fisik, selanjutnya
pemohon diarahkan kembali ke loket pendaftaran;
5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik dan berkas persyaratan
ke loket pendaftaran, selanjutnya petugas pendaftaran
mengarahkan kepada pemohon untuk mengisi formulir sesuai
dengan data pemohon. Setelah dilakukan pengisian, pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Setelah berkas diterima dan dilakukan pengecekan oleh
petugas pendaftaran, petugas mempersilakan pemohon untuk
menunggu di tempat yang disediakan (area kursi tunggu),
dalam hal tertentu apabila terjadi gangguan pada sistem
komputerisasi SAMSAT maka petugas pelayanan memberikan
STNK sementara kepada pemohon kemudian pemohon
dipersilakan kembali ke rumah dan diminta untuk kembali ke
SAMSAT sesuai dengan tanggal yang dicatatkan pada STNK
sementara tersebut;
7. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian dilakukan entry data ke dalam sistem ERI
(electronic registration and identification) identitas pemilik dan
ranmor serta perubahan masa berlaku ke dalam sistem
komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah online,
cukup melakukan pemanggilan data di komputer dengan
memasukkan nomor registrasi kendaraan bermotor (nomor
plat);
8. Setelah melakukan entry data dalam sistem ERI, petugas
akan melakukan penelitian terhadap berkas pendaftaran dan
menstampel berkas tersebut dengan stampel tanggal dan
penelitian ulang dan kemudian menyerahkan berkas kepada
petugas Dispenda (masih pada loket pendaftaran);
9. Petugas Dispenda pada loket pendaftaran menerima berkas
yang telah distampel penelitian ulang dan kemudian petugas
Dispenda melakukan register terhadap STNK dengan
melakukan pencatatan pada blangko register pendaftaran
NRKB ranmor dan nomor kohir (sesuai urutan) dan kemudian
petugas Dispenda akan menstampel berkas pendaftaran
dengan stampel tanggal dan menuliskan nomor kohir tersebut
pada berkas pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran
diarahkan kepada petugas Pt. Jasa Rahaja;
10. Petugas PT. Jasa Raharja yang menerima berkas pendaftaran
kemudian petugas akan menetapkan SWDKLLJ (sumbangan
wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan). Petugas melakukan
penetapan dengan melakukan pengecekan terhadap notis
pajak / SKPD (surat ketetapan pajak daerah) dan menuliskan
nominal SWDKLLJ pada lembar SKPD yang lama pada
berkas pendaftaran. Selanjutnya petugas PT. Jasa Raharja
82

menyerahkan berkas pendaftaran ke bagian penetapan pajak


(Petugas Dispenda);
11. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan ulang kendaraan pada sistem komputer
dengan mengisikan NRKB ranmor (plat), kemudian dilakukan
pengecekan masa berlaku pajak dan masa berlaku STNK,
selanjutnya dilakukan pengecekan data ranmor apakah sesuai
atau tidak dengan SKPD yang lama pada berkas pendaftaran.
Apabila sesuai maka petugas akan penetapan dengan
mencetak (printing) SKPD yang baru sebanyak 6 (enam)
rangkap. Dan selanjutnya petugas penetapan menyerahkan
berkas dan hasil cetak SPKD tersebut kepada korektor;
12. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
13. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan dengan lembar SPKD yang lama, dan lembar 3
diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
14. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1
dan lembar 2 SKPD;
15. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru (PKB, SWDKLLJ,
Biaya adm STNK, biaya adm TNKB);
16. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel lunas
bertanggal dan stampel bank pada lembar 1 SKPD dan
menstaplesnya pada berkas pendaftaran. Oleh petugas bank,
lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran kepada pemohon dan
mengarahkan pemohon untuk menyerahkan berkas tersebut
kepada petugas cetak STNK di loket pencetakan;
17. Setelah petugas cetak STNK menerima berkas pendaftaran
dari pemohon, petugas melakukan pengecekan data pada
berkas dengan data pada sistem ERI yang telah didatakan
sebelumnya. Apabila data sudah benar, petugas melakukan
pencetakan STNK (berjumlah rangkap 3) yang kemudian
distaples pada berkas pendaftaran;
18. Petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam buku
register STNK kemudian berkas pendaftaran tersebut dibawa
ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf. Setelah itu berkas
pendaftaran tersebut diserahkan kepada petugas penyerahan;
19. Petugas penyerahan menerima berkas pendaftaran dari
petugas cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK yang
telah diparaf oleh Kanit Regident (lembar 1). Selanjutnya
petugas penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK kemudian
meminta pemohon mencatat pengambilan tersebut dalam
buku register penyerahan STNK;
20. Petugas penyerahan menyampaikan waktu dan syarat
pengambilan TNKB kepada pemohon (pengambilan TNKB
dengan membawa STNK asli), dikarenakan TNKB tidak dapat
langsung jadi dan harus dicetak oleh Dit Lantas Polda Kalbar
di Pontianak;
21. Petugas penyerahan menyerahkan berkas arsip kepada
83

petugas arsip;
22. Petugas Arsip menerima berkas arsip STNK perpanjangan
dari petugas penyerahan dan selanjutnya menggabungkan
dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya
(formulir dan STNK lama) dimusnahkan dan selanjutnya
petugas arsip melaksanakan pengelolaan arsip sesuai
ketentuan;
23. Petugas TNKB mengambil daftar orderan TNKB yang akan
dilakukan pencetakan pada buku register (yang dalam buku
register tersebut mencatat nomor, bulan, dan tahun orderan
TNKB yang sudah melakukan pembayaran di bank);
24. Petugas TNKB selanjutnya melakukan pengiriman daftar
orderan TNKB ke Dit Lantas Polda Kalbar untuk dilakukan
pencetakan;
25. Setelah TNKB tercetak, maka petugas TNKB akan mengambil
TNKB tersebut dan menyerahkannya kepada pemohon saat
pemohon datang kembali ke SAMSAT sesuai waktu yang
telah disampaikan saat petugas penyerahan STNK
menyerahkan STNK kepada pemohon. Pada saat
pengambilan TNKB, pemohon menunjukkan STNK asli
kepada petugas TNKB.
4. Jangka waktu 1. STNK: 30 menit sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan
pelayanan diserahkan kepada petugas pelayanan;
2. TNKB: 2 bulan sejak dilakukan pembayaran TNKB.
5. Biaya / tarif Penerbitan STNK :
3. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
4. R4 atau lebih : Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
Penerbitan TNKB :
3. R2 atau R3 : Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
4. R4 atau lebih : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang dan kursi tunggu;
Prasarana 2. Kartu Antrian, Mesin antrian Non-elektronik;
3. Televisi;
4. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
5. Meja dan kursi petugas;
6. Tanda pengenal / name tag petugas;
7. Komputer dan printer petugas;
8. Blangko STNK;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
84

8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;


Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor SINTANG.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
85

LAMPIRAN XXVIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN STNK HILANG/RUSAK

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas fotokopi KTP (dengan
menunjukkan aslinya) atas nama tercantum dalam STNK;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. Fotokopi BPKB atau dalam hal BPKB dijadikan jaminan bank,
harus disertakan surat bukti pengagunan BPKB dan/atau surat
keterangan dari kreditur;
4. Laporan kehilangan STNK;
5. Keterangan buka blokir dalam hal STNK berada dalam status
blokir;
86

6. Hasil pemeriksanaan cek fisik ranmor; dan


7. Surat keterangan pajak (untuk mengetahui masa berlaku pajak
ranmor yang hilang STNK)
3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian langsung menuju
mekanisme loket penetapan dan menjelaskan akan mengurus kehilangan
dan prosedur STNK;
2. Selanjutnya petugas pada bagian penetapan akan melakukan
pengecekan data masa berlaku pajak ranmor (PKB) dari
kendaraan yang kehilangan STNK;
3. Apabila pajak ranmor masih berlaku, maka pemohon
diarahkan naik ke lantai II Kantor SAMSAT untuk menemui
petugas penagihan dan meminta surat keterangan pajak
sebagai pengganti surat ketetapan pajak daerah/notis
pajak/SKPD (lembaran yang umumnya berada dibelakang
STNK asli);
4. Apabila pajak ranmor telah habis masa berlakunya, maka
dalam proses pelayanan kehilangan/rusak STNK, pemohon
akan melakukan pembayaran pajak ranmor sesuai ketentuan
berlaku;
5. Setelah pemohon mengambil surat keterangan pajak,
pemohon mengambil nomor antrian sesuai keperluan
pemohon;
6. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
7. Pemohon ke loket pendaftaran untuk mendapatkan pelayaan
kehilangan STNK kemudian petugas pelayanan mengarahkan
pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan di lokasi yang
telah ditentukan bersama petugas pelayanan cek fisik;
8. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya pemohon diarahkan ke loket
pendaftaran kembali;
9. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik ke loket pendaftaran,
selanjutnya petugas pendaftaran mengarahkan kepada
pemohon untuk mengisi formulir sesuai dengan data
pemohon, setelah dilakukan pengisian data pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
10. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara (apabila
pemohon memiliki fotokopi dari STNK yang hilang, dan masih
berlaku) kepada pemohon kemudian pemohon dipersilakan
kembali ke rumah dan diminta untuk kembali ke SAMSAT
sesuai dengan tanggal yang dicatatkan pada STNK sementara
tersebut;
11. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian dilakukan verifikasi data dalam sistem ERI
(electronic registration and identification) identitas pemilik dan
ranmor, apabila antara BPKB dan STNK sudah online, cukup
melakukan pemanggilan data di komputer dengan
memasukkan nomor registrasi kendaraan bermotor (nomor
plat);
12. Setelah melakukan verifikasi data dalam sistem ERI, petugas
akan menstempel berkas tersebut dengan stempel tanggal,
87

STNK hilang / rusak, nama petugas, dan membubuhkan paraf;


13. Apabila pajak ranmor diketahui telah habis masa berlakunya
maka petugas pendaftaran akan menyerahkan berkas kepada
petugas Dispenda (masih pada loket pendaftaran) dilanjutkan
sesuai standar pelayanan perpanjangan STNK;
14. Apabila berdasarkan surat keterangan pajak diketahui pajak
ranmor masih berlaku maka petugas pendaftaran akan
menyerahkan berkas pendaftaran kepada pemohon dan
mengarahkan pemohon menuju loket Bank BRI untuk
melakukan pembayaran biaya administrasi STNK/biaya PNBP;
15. Pemohon melakukan pembayaran kepada petugas bank BRI
dan petugas bank menerbitkan tanda terima pembayaran
STNK dan menstaplesnya pada berkas pendaftaran,
kemudian petugas bank menyerahkan kembali berkas
pendaftaran kepada pemohon dan mengarahkan pemohon
menemui petugas cetak STNK;
16. Setelah petugas cetak STNK menerima berkas dari pemohon,
petugas cetak STNK melakukan pengecekan data pada
berkas dengan data pada sistem ERI (electronic registration
and identification) yang telah didatakan sebelumnya. Apabila
data sudah benar, petugas melakukan pencetakan STNK
(berjumlah rangkap 3);
17. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian STNK tersebut dibawa oleh
petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf.
Selanjutnya berkas dan STNK tersebut diserahkan kepada
petugas penyerahan;
18. Petugas penyerahan menerima berkas STNK dari petugas
cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK perpanjangan
yang telah diparaf oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas
penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK perpanjangan
lembar 1 (asli) kepada pemohon dan meminta pemohon
mencatat pengambilan tersebut dalam buku register
penyerahan STNK;
19. Petugas penyerahan menyerahkan berkas pendaftaran
kepada petugas arsip;
20. Petugas Arsip menerima berkas pendaftaran dari petugas
penyerahan dan selanjutnya melaksanakan pengelolaan arsip
sesuai ketentuan.
4. Jangka waktu STNK: 30 menit sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan
pelayanan diserahkan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif Penerbitan STNK :
1. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
2. R4 atau lebih : Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang dan Kursi tunggu;
Prasarana 2. Kartu antrian;
3. Televisi;
4. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
5. Meja dan kursi petugas;
6. Tanda pengenal / name tag petugas;
7. Komputer dan printer petugas;
8. Blangko STNK;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran;
88

12. Komputer akses internet gratis;


13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
89

LAMPIRAN XXIX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
BPKB HILANG/RUSAK

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan Persyaratan pelayanan kehilangan BPKB/penerbitan BPKB
Pelayanan duplikat meliputi:
1. Laporan kehilangan dan berita acara pemeriksaan;
2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. Surat keterangan kendaraan tidak terlibat tindak pidana dari
Satuan Reskrim;
4. Diumumkan di media cetak minimal 3x;
5. STNK asli yang masih berlaku;
90

6. Surat permohonan untuk mendapatkan BPKB (disediakan);


7. Surat pernyataan BPKB hilang/terbakar/rusak bermaterai
cukup;
8. Surat keterangan dari RT/kelurahan untuk BPKB yang
terbakar;
9. Surat keterangan dari bank bahwa BPKB tidak dalam jaminan
(minimum dua bank);
10. Hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor;
11. Apabila rusak agar melampirkan BPKB yang rusak.
3. Sistem, 1. Pemohon ke Kantor SAMSAT untuk mendapatkan pelayanan
mekanisme BPKP hilang/rusak/terbakar;
dan prosedur 2. Pemohon menuju ruang pelayanan BPKB menemui petugas
pelayanan BPKB dan menyerahkan persyaratan;
3. Oleh petugas pelayanan selanjutnya persyaratan tersebut
distaples pada map sehingga menjadi berkas pendaftaran dan
pemohon diminta untuk melakukan cek fisik kendaraan di
lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan cek
fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotornya kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas pendaftaran, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya pemohon diarahkan kembali ke
ruang pelayanan BPKB;
5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik kepada petugas
pelayaann BPKB, selanjutnya petugas pelayanan BPKB
mengarahkan pemohon untuk mengisi blangko surat
permohonan untuk mendapatkan BPKB dan
menandatanganinya (surat ditujukan kepada Dir Lantas Polda
Kalbar), selanjutnya berkas pendaftaran dikirim ke Dit Lantas
Polda Kalbar;
6. Ditlantas Polda Kalbar akan mencetak BPKB duplikat dan
membubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang serta di
cap stamp sebagai bukti sahnya BPKB;
7. Ditlantas Polda Kalbar akan menyerahkan BPKB yang sudah
dicetak dan ditandatangani kepada Petugas BPKB Polres
Sintang;
8. Petugas BPKB Polres Sintang akan menghubungi pemohon
melalui nomor telepon yang ada, untuk selanjutnya
menyerahkan BPKB kepada pemohon, dan pemohon mengisi
bukti penyerahan BPKB;
4. Jangka waktu 2 bulan sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan diserahkan
pelayanan kepada petugas pelayanan.
5. Biaya / tarif 1. BPKB R2 atau R3 : Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima
ribu rupiah);
2. BPKB R4 atau lebih: Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima
ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Pelayanan
91

7. Sarana 1. Ruang tunggu;


Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Buku tanda bukti pembayaran;
12. Tempat arsip berkas pendaftaran;
13. Komputer akses internet gratis;
14. Papan petunjuk loket;
15. Blangko BPKB;
16. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
17. Buku register;
18. Buku kuitansi pembayaran;
19. Publikasi maklumat pelayanan;
20. Publikasi standar pelayanan;
21. Publikasi visi dan misi pelayanan;
22. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
23. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
24. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
25. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
26. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
27. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
92

14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;


Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
93

LAMPIRAN XXX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SURAT MUTASI KENDARAAN KE LUAR DAERAH

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas fotokopi KTP (dengan
menunjukkan aslinya)
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
4. STNK dan BPKB asli;
5. Notis pajak/SKPD (lembar yang umumnya dibelakang STNK);
6. Bukti hasil pemeriksaan fisik ranmor;
7. Apabila saat mutasi ranmor dilakukan penggantian
kepemilikan maka melampirkan kuitansi pembelian yang
sah/surat waris/surat hibah/surat keterangan hadiah/surat lain
yang menunjukkan penggantian kepemilikan;
94

3. Sistem, 1. Pemohon tiba dikantor SAMSAT dan menuju loket 2 bagian


mekanisme mutasi kendaraan;
dan prosedur 2. Pemohon mengutarakan keperluannya kepada petugas
pelayanan untuk melakukan mutasi ranmor keluar daerah;
3. Petugas pelayanan memberikan penjelasan mengenai syarat
syarat administrasi yang harus dilengkapi pemohon guna
keperluan mutasi kendaraan;
4. Apabila persyaratan sudah dinyatakan lengkap, petugas
melakukan penelitian berkas persyaratan pemohon;
5. Selanjutnya jika dari penelitian terhadap berkas persyaratan
tidak ditemukan masalah, maka petugas menulis kuitansi
(rangkap 3) penerimaan PNBP untuk keperluan penerbitan
surat mutase ranmor ke luar daerah, selanjutnya petugas
mengarahkan pemohon membawa kuitansi tersebut ke loket
Bank BRI untuk melakukan pembayaran PNBP;
6. Petugas Bank BRI menerima pembayaran dari pemohon dan
kemudian menstempel lunas kuitansi tersebut dan
memisahkan lembar 2 untuk arsip bank, dan mengarahkan
pemohon untuk membawa kembali lembar 1 dan lembar 3
kuitansi pembayaran dan kepada petugas pelayanan mutasi
ranmor;
7. Kemudian pemohon membawa kembali lembar kuitansi
tersebut kepada petugas pelayanan mutasi ranmor;
8. Petugas pelayanan mutasi kemudian menyerahkan lembar 1
kuitansi kepada pemohon, kemudian meminta pemohon untuk
menunggu di tempat yang telah disediakan (kursi tunggu);
9. Petugas pelayanan mutasi mengambil berkas induk kepada
petugas arsip, selanjutnya petugas pelayanan mutasi
melakukan pemasukan data identitas tujuan mutasi dan data
identifikasi ranmor (apabila data belum tersedia dalam sistem,
apabila telah tersedia maka data identifikasi ranmor akan
secara otomatis tampil) pada sistem ERI (electronic
registration and identification) ke alamat tujuan mutasi,
selanjutnya petugas mencetak (printing) surat pengantar, surat
kelengkapan dokumen, surat pengganti STNK sementara, dan
bukti pengiriman dokumen;
10. Petugas pelayanan mutasi melakukan pencetakan data alamat
tujuan dan data ranmor pada lembar perubahan identitas di
BPKB asli dan pada kartu induk BPKB;
11. Petugas pelayanan mutasi meminta pemohon untuk
menandatangani surat pengantar, surat kelengkapan
dokumen, surat pengganti STNK, dan bukti pengiriman
dokumen;
12. Petugas pelayanan kemudian meminta pemohon
kembali/pulang dan meninggalkan nomor telepon untuk
dihubungi oleh petugas saat kelengkapan dokumen mutasi
keluar sudah lengkap;
13. Petugas pelayanan membawa berkas permohonan mutasi
tersebut kepada Kasat Lantas dan Kapolres Sintang untuk
ditandatangani, setelah tertandatangani, petugas pelayanan
meregister nomor surat di Sium Polres Sintang dan membawa
kembali berkas permohonan mutasi tersebut ke kantor
SAMSAT;
14. Petugas pelayanan melakukan pencatatan pada buku register
mutasi kendaraan keluar daerah, kemudian petugas
pelayanan membawa berkas pemohon kepada petugas
penetapan pajak (Dispenda) untuk dimintakan surat
keterangan fiskal antar daerah;
15. Petugas penetapan pajak (Dispenda) akan melakukan
pengecekan data pajak ranmor apakah masih berlaku atau
sudah habis masa berlakunya;
95

16. Apabila masa berlaku pajak ranmor yang akan dimutasi telah
habis maka pemohon diminta melakukan pelunasan pajak
ranmor terlebih dahulu untuk dapat diproses lebih lanjut;
17. Apabila pajak ranmor masih berlaku maka petugas penetapan
(Dispenda) akan menyerahkan berkas kepada petugas
pelayanan mutasi untuk membawa berkas tersebut ke bagian
penagihan (Dispenda);
18. Petugas pelayanan mutasi menyerahkan berkas ke bagian
penagihan dan kemudian petugas pada bagian penagihan
pajak akan menerbitkan surat keterangan fiskal antar daerah
dan menyerahkannya kembali kepada petugas pelayanan
mutasi;
19. Petugas pelayanan menghubungi pemohon untuk
memberitahukan bahwa berkas telah lengkap dan dapat
diambil oleh pemohon di Kantor SAMSAT;
20. Pemohon datang kembali ke Kantor SAMSAT dan mengambil
berkas mutasi kemudian mengisi data pada buku ekspedisi
pengambilan berkas mutasi keluar.
4. Jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah
pelayanan melakukan pembayaran PNBP.

5. Biaya / tarif Surat Mutasi Ranmor ke Luar Daerah:


1. R2 atau R3 : Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
2. R4 atau lebih: Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada POLRI.
6. Produk Surat Mutasi Ranmor ke Luar Daerah.
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Komputer akses internet gratis;
12. Papan petunjuk loket;
13. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
14. Buku register;
15. Buku kuitansi pembayaran;
16. Publikasi maklumat pelayanan;
17. Publikasi standar pelayanan;
18. Publikasi visi dan misi pelayanan;
19. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
20. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
21. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
22. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
23. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
24. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
96

Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;


3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
97

LAMPIRAN XXIX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PELAYANAN MUTASI RANMOR MASUK DARI LUAR DAERAH

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. STNK dan BPKB asli;
4. Notis pajak/SKPD (lembar yang umumnya dibelakang STNK);
5. bukti hasil pemeriksaan fisik ranmor;
6. berkas mutasi dari SAMSAT asal terdiri dari:
a. Surat pengantar dari Ditlantas / Polres asal;
b. Surat keterangan pindah ranmor;
98

c. Surat pengganti STNK sementara;


d. Daftar kelengkapan berkas;
e. fiskal antar daerah;
f. arsip faktur STNK;
g. arsip faktur BPKB;
h. Kartu Induk BPKB;
i. Surat pelepasan (ranmor eks badan hukum);
7. Apabila saat mutasi ranmor dilakukan penggantian
kepemilikan maka melampirkan kuitansi pembelian yang
sah/surat waris/surat hibah/surat keterangan hadiah/surat lain
yang menunjukkan penggantian kepemilikan;
3. Sistem, 1. Pemohon tiba dikantor SAMSAT dengan membawa
mekanisme persyaratan dan berkas mutasi dari SAMSAT asal serta
dan prosedur kendaraan yang akan dilakukan mutasi masuk, selanjutnya
pemohon menuju loket 2 (mutasi) dengan membawa berkas
persyaratan;
2. Pemohon mengutarakan keperluannya kepada petugas
pelayanan untuk melakukan mutasi ranmor dari luar daerah;
3. Pemohon kemudian menyerahkan berkas persyaratan kepada
petugas pelayanan mutasi;
4. Petugas pelayanan mutasi melakukan pengecekan berkas
persyaratan yang diserahkan oleh pemohon. Apabila
persyaratan sudah dinyatakan lengkap, petugas melakukan
penelitian berkas;
5. Petugas pelayanan mutasi menyusun berkas persyaratan
mutasi pada map baru dan menempel blangko kartu induk
BPKB, lembar disposisi, dan berita acara penerimaan
dokumen ranmor mutasi sehingga menjadi berkas
pendaftaran;
6. Petugas pelayanan mutasi menyerahkan berkas pendaftaran
dan mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik
kendaraan bermotor dengan petugas cek fisik;
7. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya hasil cek fisik tersebut disatukan
pada berkas persyaratan dan petugas cek fisik mengarahkan
kembali pemohon untuk menuju loket mutasi dan menemui
petugas pelayanan;
8. Pemohon kembali lagi ke loket mutasi dan menyerahkan
berkas pendaftaran kemudian petugas meminta pemohon
menunggu di tempat yang telah disediakan (kursi tunggu);
9. Selanjutnya petugas melakukan pengecekan silang kepada
SAMSAT asal baik dari dalam provinsi maupun dari luar
provinsi melalui sistem ERI (electronic registration and
identification) atau dengan cara manual yakni menghubungi
petugas SAMSAT asal;
10. Apabila hasil pengecekan silang terhadap data ranmor dan
berkas pendaftaran terverifikasi / tidak ditemukan hal yang
mencurigakan, selanjutnya petugas pelayanan mutasi
kemudian menyerahkan berkas ke petugas penomoran;
11. Petugas penomoran menerbitkan NRKB (nomor polisi / nomor
plat) sesuai urutan pada buku register kemudian
mengembalikan berkas pendaftaran kepada petugas
pelayanan mutasi;
12. Petugas pelayanan mutasi memanggil pemohon dan
menyerahkan berkas persyaratan dan mengarahkan pemohon
99

mengambil fiskal masuk pada bagian penagihan (Dispenda) di


lantai 2 Kantor SAMSAT Sintang;
13. Petugas pada bagian penagihan menerbitkan surat
keterangan fiskal masuk dan menyerahkannya kepada
pemohon, selanjutnya pemohon diarahkan kembali ke ruang
pelayanan lantai 1 untuk mengambil nomor antrian;
14. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian) dan kemudian
pemohon menuju loket pendaftaran untuk melakukan
registrasi kendaraan dari luar daerah;
15. Petugas pendaftaran mengarahkan kepada pemohon untuk
mengisi blangko formulir pendaftaran sesuai dengan data
pemohon. Setelah dilakukan pengisian data, pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
16. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara kepada
pemohon kemudian pemohon dipersilakan kembali ke rumah
dan diminta untuk kembali ke SAMSAT sesuai dengan tanggal
yang dicatatkan pada STNK sementara tersebut;
17. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian menstempel berkas tersebut dengan stempel
tanggal, mutasi, dan balik nama (apabila terdapat penggantian
kepemilikan) kemudian menyerahkan berkas kepada petugas
Dispenda (masih pada loket pendaftaran);
18. Petugas Dispenda meregistrasi dengan melakukan pencatatan
pada blangko register pendaftaran NRKB, mencatat nomor
kohir (sesuai urutan), menentukan nomor SKUM (sesuai jenis
dan tahun ranmor), dan kemudian petugas Dispenda akan
menstempel berkas pendaftaran dengan stempel tanggal dan
menuliskan nomor kohir dan SKUM tersebut pada berkas
pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran diarahkan
kepada petugas jasa raharja (apabila mutasi dari dalam
provinsi, maka berkas pendaftaran langsung diarahkan
kepada petugas penetapan, karena tidak dilakukan perubahan
masa berlaku pajak ranmor);
19. Petugas PT. Jasa Raharja yang menerima berkas pendaftaran
kemudian petugas akan menetapkan besaran SWDKLLJ
(sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan). Petugas
melakukan penetapan dengan memperhitungkan selisih
SWDKLLJ yang masih berlaku dalam SPKD sebelumnya
(daerah asal) dengan besaran SWDKLLJ mengukuti masa
berlaku pajak ranmor di daerah tujuan. Selanjutnya petugas
PT. Jasa Raharja menyerahkan berkas pendaftaran ke bagian
penetapan pajak (Petugas Dispenda);
20. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan (apabila mutasi dari dalam provinsi
maka cukup dilakukan perubahan data) kendaraan pada
sistem komputer dengan mengisikan data identitas sesuai
KTP pemilik ranmor, mengisikan data tipe ranmor,
memasukkan nomor rangka dan nomor mesin. Setelah selesai
petugas menuliskan kata “sudah didata” pada bagian depan
map berkas pendaftaran;
21. Selanjutnya petugas pencetakan SKPD pada bagian
penetapan akan memasukkan nomor daftar, SKUM, dan
nomor kohir yang ada pada berkas, kemudian dilakukan
pencetakan (printing) SKPD sebanyak 6 (enam) rangkap. Dan
selanjutnya petugas penetapan menyerahkan berkas dan hasil
cetak SPKD tersebut kepada korektor;
100

22. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD


yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
23. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan, dan lembar 3 diserahkan kepada petugas PT. Jasa
Raharja;
24. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1,
lembar 2, dan lembar 5 SKPD;
25. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru;
26. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel lunas
bertanggal dan stampel bank pada lembar 1 SKPD dan
menstaplesnya pada berkas pendaftaran. Oleh petugas bank,
lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran kepada pemohon dan
mengarahkan pemohon untuk menyerahkan berkas tersebut
kepada petugas pelayanan mutasi;
27. Petugas pelayanan mutasi menerima berkas pendaftaran dan
menuliskan nomor mutasi pada map berkas pendafataran
(nomor register diambil dari buku register mutasi masuk)
selanjutnya petugas melakukan entry data dan perubahan
data (pada data alamat pemilik, apabila terdapat jual beli maka
turut dilakukan perubahan data sesuai identitas pemilik baru)
pada sistem ERI (electronic registration and identification) dan
menuliskan kata “ERI” pada bagian depan map berkas
pendaftaran, kemudian petugas pelayanan mutasi
mengarahkan pemohon untuk membayar biaya adm BPKB
(apabila terdapat penggantian kepemilikan) di loket Bank BRI
dengan membawa berkas pendaftaran;
28. Pemohon melakukan pembayaran biaya adm BPKB kepada
petugas Bank BRI dan menerima tanda bukti pembayaran
PNBP, selanjutnya oleh petugas Bank BRI pemohon
diarahkan kembali menemui petugas pelayanan mutasi;
29. Petugas pelayanan mutasi menyerahkan berkas mutasi
kepada korektor (Baur STNK), dan kemudian baur STNK akan
melakukan verifikasi terhadap data identitas pemilik dan
ranmor. Apabila data sudah sesuai dan tidak ditemukan hal
yang berbeda maka Baur STNK membubuhkan paraf pada
lembar disposisi, selanjutnya berkas diarahkan oleh petugas
pelayanan mutasi kepada korektor kedua (Kanit Regident);
30. Kanit regident melakukan pengecekan kelengkapan
administrasi pada berkas pendaftaran dan apabila telah sesuai
ketentuan maka membubuhkan paraf pada lebar disposisi dan
lembar formulir pendaftaran;
31. Petugas pelayanan mutasi mengambil kembali berkas
pendaftaran dari korektor dan menyerahkannya kepada
petugas cetak STNK;
32. petugas cetak STNK menerima dan melakukan pengecekan
data pada berkas dengan data pada sistem ERI yang telah
didatakan sebelumnya. Apabila data sudah benar, petugas
melakukan pencetakan STNK (berjumlah rangkap 3);
33. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian STNK tersebut dibawa oleh
101

petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf.


Selanjutnya berkas dan STNK tersebut diserahkan kepada
petugas penyerahan;
34. Petugas penyerahan menerima berkas STNK dari petugas
cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK yang telah diparaf
oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas penyerahan
memanggil pemohon (dengan pengeras suara/sistem antrian)
dan menyerahkan STNK lembar 1 (asli) kepada pemohon dan
meminta pemohon mencatat pengambilan tersebut dalam
buku register penyerahan STNK;
35. Saat melakukan penyerahan STNK petugas penyerahan
menyampaikan waktu selesainya TNKB dan BPKB hingga
dapat diambil oleh pemohon, selain itu petugas penyerahan
memberitahukan untuk pengambilan TNKB dan BPKB agar
membawa STNK asli dan identitas diri asli;
36. Petugas penyerahan kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas pelayanan mutasi;
37. Petugas pelayanan mutasi melakukan pencetakan kartu induk
BPKB kemudian membawa kartu induk tersebut kepada Kasat
Lantas untuk ditandatangani dan mendisposisi pada lembar
disposisi yang ada pada berkas pendaftaran;
38. Selanjutnya petugas pelayanan mutasi mencetak BPKB
(apabila ganti kepemilikan maka akan dicetak BPKB baru, dan
apabila perubahan alamat maka pencetakan akan dilakukan
pada lembar perubahan identitas dalam BPKB sebelumnya);
39. Petugas pelayanan mutasi memasukkan BPKB yang tercetak
ke dalam berkas, (apabila ganti kepemilikan, maka BPKB yang
lama akan dirusak dengan cara digunting agar tidak digunakan
kembali);
40. Kemudian petugas mengajukan berkas pendaftaran dan BPKB
yang tercetak tersebut kepada Kapolres Sintang untuk
ditandatangani;
41. Setelah tertandatangani, berkas induk dan BPKB tersebut
diambil kembali oleh petugas cetak BPKB;
42. Petugas pelayanan mutasi memisahkan BPKB yang telah
ditandatangani Kapolres Sintang dengan berkas induk,
kemudian menyerahkan berkas induk kepada petugas arsip;
43. Petugas pelayanan mutasi menyerahkan BPKB asli kepada
pemohon saat pemohon datang kembali sesuai waktu yang
telah disampaikan oleh petugas penyerahan saat pemohon
mengambil STNK dan/atau petugas menghubungi pemilik
kendaraan;
44. Saat pengambilan BPKB, pemilik kendaraan menandatangani
bukti pengambilan pada buku register pengambilan BPKB,
dalam hal pemilik kendaraan mewakilkan pengambilan BPKB
kepada orang lain maka orang yang melakukan pengambilan
wajib membawa STNK asli, identitas asli pemilik ranmor, dan
identitas asli pengambil;
45. Petugas Arsip menerima berkas arsip petugas pelayanan
mutasi dan selanjutnya petugas arsip melaksanakan
pengelolaan arsip sesuai ketentuan;
46. Petugas TNKB mengambil daftar orderan TNKB yang akan
dilakukan pencetakan pada buku register formulir (yang dalam
buku register tersebut tercatat nomor, bulan, dan tahun
orderan TNKB yang sudah melakukan pembayaran di bank);
47. Petugas TNKB selanjutnya melakukan pengiriman daftar
orderan TNKB ke Dit Lantas Polda Kalbar untuk dilakukan
pencetakan;
48. Setelah TNKB tercetak, maka petugas TNKB akan mengambil
TNKB tersebut dan menyerahkannya kepada pemohon saat
pemohon datang kembali ke SAMSAT sesuai waktu yang
102

telah disampaikan saat petugas penyerahan STNK


menyerahkan STNK kepada pemohon. Pada saat
pengambilan TNKB, pemohon menunjukkan STNK asli
kepada petugas TNKB.
4. Jangka waktu 1. STNK : 120 Menit;
pelayanan 2. BPKB : 1 minggu;
3. TNKB : 2 bulan;
sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pembayaran PNBP;
5. Biaya / tarif 1. PNBP STNK:
a. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
2. PNBP BPKB (apabila ganti kepemilikan):
a. R2 atau R3 : Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu
rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah);
3. PNBP TNKB:
a. R2 atau R3 : Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
4. BEA BALIK NAMA (sesuai peraturan/keputusan Gubernur)
5. PKB (apabila dari luar provinsi, walaupun PKB sebelumnya
masih berlaku)
6. SWDKLLJ (apabila dilakukan perubahan masa berlaku pajak
ranmor/mutasi dari luar provinsi)
Poin 1 s.d. 3 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis danTarif atas jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada POLRI.
6. Produk 1. Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK);
Pelayanan 2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB);
3. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Blangko Kartu induk BPKB;
16. Buku register;
17. Buku kuitansi pembayaran;
18. Publikasi maklumat pelayanan;
19. Publikasi standar pelayanan;
20. Publikasi visi dan misi pelayanan;
21. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
22. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
23. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
24. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
25. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
26. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
103

4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;


5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
104

LAMPIRAN XXX
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PELAYANAN REGISTRASI RANMOR GANTI KEPEMILIKAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. STNK dan BPKB asli;
4. Notis pajak/SKPD (lembar yang umumnya dibelakang STNK);
5. bukti hasil pemeriksaan fisik ranmor;
6. Melampirkan kuitansi pembelian yang sah/surat waris/surat
hibah/surat keterangan hadiah/surat lain yang menunjukkan
penggantian kepemilikan;
105

3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil


mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon ke loket pendaftaran untuk melakukan registrasi
ganti kepemilikan ranmor kemudian petugas pelayanan
mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan
di lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan
cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya pemohon diarahkan ke loket
pendaftaran kembali.
5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik ke loket pendaftaran,
selanjutnya petugas pendaftaran mengarahkan kepada
pemohon untuk mengisi formulir sesuai dengan data
pemohon, setelah dilakukan pengisian data pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara kepada
pemohon kemudian pemohon dipersilakan kembali ke rumah
dan diminta untuk kembali ke SAMSAT sesuai dengan tanggal
yang dicatatkan pada STNK sementara tersebut;
7. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian menstampel berkas tersebut dengan stampel
tanggal dan penelitian ulang dan kemudian menyerahkan
berkas kepada petugas Dispenda (masih pada loket
pendaftaran);
8. Petugas Dispenda meregistrasi dengan melakukan pencatatan
pada blangko register pendaftaran NRKB, mencatat nomor
kohir (sesuai urutan), menentukan nomor SKUM (sesuai jenis
dan tahun ranmor), dan kemudian petugas Dispenda akan
menstempel berkas pendaftaran dengan stempel tanggal dan
menuliskan nomor kohir dan SKUM tersebut pada berkas
pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran diarahkan
kepada petugas penetapan (apabila penggantian kepemilikan
dilakukan bersamaan dengan pembayaran pajak ranmor,
maka berkas pendaftaran diserahkan kepada petugas PT.
Jasa Raharja untuk menentukan besaran SWDKLLJ);
9. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan ulang pemilik (sesuai fotokopi yang
dilampirkan pada berkas) dan kendaraan pada sistem
komputer dengan mengisikan NRKB ranmor (plat), kemudian
dilakukan pengecekan masa berlaku pajak dan masa berlaku
STNK, selanjutnya dilakukan pengecekan data ranmor apakah
sesuai atau tidak dengan SKPD yang lama pada berkas
pendaftaran. Apabila sesuai maka petugas akan penetapan
dengan mencetak (printing) SKPD yang baru sebanyak 6
(enam) rangkap. Dan selanjutnya petugas penetapan
menyerahkan berkas dan hasil cetak SPKD tersebut kepada
korektor;
10. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
106

cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan


membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
11. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan dengan lembar SPKD yang lama, dan lembar 3
diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
12. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1,
lembar 2, dan lembar 5 SKPD;
13. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru;
14. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel lunas
bertanggal dan stampel bank pada lembar 1 SKPD. Oleh
petugas bank, lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan
selanjutnya petugas bank menyerahkan berkas pendaftaran
dan SKPD yang baru kepada pemohon dan mengarahkan
pemohon untuk menyerahkan berkas tersebut kepada petugas
balik nama;
15. Setelah petugas balik nama menerima berkas dari pemohon,
petugas melakukan entry data pada sistem ERI (electronic
registration and identification) dan verifikasi data perubahan
kepemilikan kendaraan, kemudian petugas balik nama
menyerahkan berkas kepada petugas cetak STNK;
16. petugas cetak STNK menerima dan melakukan pengecekan
data pada berkas dengan data pada sistem ERI yang telah
didatakan sebelumnya. Apabila data sudah benar, petugas
melakukan pencetakan STNK (berjumlah rangkap 3);
17. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian STNK tersebut dibawa oleh
petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf.
Selanjutnya berkas dan STNK tersebut diserahkan kepada
petugas penyerahan;
18. Petugas penyerahan menerima berkas STNK dari petugas
cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK perpanjangan
yang telah diparaf oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas
penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK perpanjangan
lembar 1 (asli) kepada pemohon dan meminta pemohon
mencatat pengambilan tersebut dalam buku register
penyerahan STNK;
19. Saat melakukan penyerahan STNK petugas penyerahan
menyampaikan waktu selesainya BPKB hingga dapat diambil
oleh pemohon, selain itu petugas penyerahan
memberitahukan untuk pengambilan BPKB agar membawa
STNK asli dan identitas diri asli;
20. Petugas penyerahan kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas cetak BPKB;
21. Petugas cetak BPKB melakukan pencetakan BPKB dan
kemudian petugas mengajukan berkas pendaftaran dan BPKB
yang tercetak tersebut kepada Kapolres Sintang untuk
ditandatangani;
22. Setelah tertandatangani, berkas pendaftaran dan BPKB
tersebut diambil kembali oleh petugas cetak BPKB;
23. Petugas cetak BPKB memisahkan BPKB asli yang baru
dengan berkas pendaftaran, kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas arsip;
107

24. Petugas cetak BPKB menyerahkan BPKB asli kepada


pemohon saat pemohon datang kembali sesuai waktu yang
telah disampaikan oleh petugas penyerahan saat pemohon
mengambil STNK dan/atau petugas menghubungi pemilik
kendaraan.
25. Saat pengambilan BPKB, pemilik kendaraan menandatangani
bukti pengambilan pada buku register pengambilan BPKB,
dalam hal pemilik kendaraan mewakilkan pengambilan BPKB
kepada orang lain maka orang yang melakukan pengambilan
wajib membawa STNK asli, identitas asli pemilik ranmor, dan
identitas asli pengambil.
26. Petugas Arsip menerima berkas arsip STNK perpanjangan
dari petugas penyerahan dan selanjutnya menggabungkan
dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya
(formulir dan STNK lama) dimusnahkan dan selanjutnya
petugas arsip melaksanakan pengelolaan arsip sesuai
ketentuan;
4. Jangka waktu 1. STNK : 120 Menit;
pelayanan 2. BPKB : 1 minggu;
sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pembayaran PNBP;
5. Biaya / tarif 1. PNBP STNK:
a. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
2. PNBP BPKB (apabila ganti kepemilikan):
a. R2 atau R3 : Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu
rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah);
3. PNBP TNKB:
a. R2 atau R3 : Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
4. BEA BALIK NAMA (sesuai peraturan/keputusan Gubernur)
5. PKB (sesuai peraturan/keputusan Gubernur)
6. SWDKLLJ (apabila dilakukan perubahan masa berlaku pajak
ranmor)
Poin 1 s.d. 3 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis danTarif atas jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada POLRI.
6. Produk 1. Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
Pelayanan 2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
108

21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;


22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
109

LAMPIRAN XXXI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENGESAHAN STNK (1 TAHUN) DI SAMSAT

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. STNK asli yang akan disahkan;
4. Notis pajak/SKPD (lembar yang umumnya dibelakang STNK);
5. Apabila telah membayar pajak ranmor diluar SAMSAT,
melampirkan bukti pembayaran;
6. Keterangan buka blokir dalam hal STNK berada dalam status
blokir;
110

3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil


mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon ke loket pendaftaran untuk melakukan pengesahan
STNK kemudian pemohon menyerahkan berkas persyaratan
kepada petugas pendaftaran;
4. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu);
5. Petugas pendaftaran melakukan entry data pada sistem ERI
(electronic registration and identification) untuk melakukan
perubahan data masa berlaku pajak ranmor, kemudian berkas
persyaratan diserahkan petugas pendaftaran kepada petugas
Dispenda (masih pada loket pendaftaran);
6. Petugas Dispenda meregistrasi dengan melakukan pencatatan
pada blangko register pendaftaran NRKB, mencatat nomor
kohir (sesuai urutan),dan kemudian petugas Dispenda akan
menstempel berkas pendaftaran dengan stempel tanggal dan
menuliskan nomor kohir pada berkas pendaftaran, selanjutnya
berkas pendaftaran diarahkan kepada petugas PT. Jasa
Raharja;
7. Petugas PT. Jasa Raharja yang menerima berkas pendaftaran
kemudian petugas akan menetapkan SWDKLLJ (sumbangan
wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan). Petugas melakukan
penetapan dengan melakukan pengecekan terhadap notis
pajak / SKPD (surat ketetapan pajak daerah) dan menuliskan
nominal SWDKLLJ pada lembar SKPD yang lama pada
berkas pendaftaran. Selanjutnya petugas PT. Jasa Raharja
menyerahkan berkas pendaftaran ke bagian penetapan pajak
(Petugas Dispenda);
8. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan ulang kendaraan pada sistem komputer
dengan mengisikan NRKB ranmor (plat), kemudian dilakukan
pengecekan masa berlaku pajak, selanjutnya dilakukan
pengecekan data ranmor apakah sesuai atau tidak dengan
SKPD yang lama pada berkas pendaftaran. Apabila sesuai
maka petugas akan penetapan dengan mencetak (printing)
SKPD yang baru sebanyak 6 (enam) rangkap. Dan
selanjutnya petugas penetapan menyerahkan berkas dan hasil
cetak SPKD tersebut kepada korektor;
9. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
10. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan dengan lembar SPKD yang lama, dan lembar 3
diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
11. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1
dan lembar 2 SKPD;
12. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru;
13. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel lunas
bertanggal dan stampel bank pada lembar 1 SKPD dan
111

menstaplesnya pada berkas pendaftaran. Oleh petugas bank,


lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran kepada pemohon dan
mengarahkan pemohon untuk menyerahkan berkas tersebut
kepada petugas pengesahan STNK;
14. Setelah petugas pengesahan STNK menerima berkas
pendaftaran dari pemohon, petugas melakukan pengecekan
data pada berkas. Apabila data sudah benar, petugas
melakukan penegsahan STNK dengan membubuhkan paraf
dan stampel pada kolom pengesahan STNK;
15. Selanjutnya petugas pengesahan menyerahkan STNK dan
SKPD kepada pemohon.
4. Jangka waktu 30 menit sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pelayanan pembayaran pembayaran kepada petugas bank;
5. Biaya / tarif 1. PKB (sesuai jenis ranmor merujuk peraturan Gubernur);
2. SWDKLLJ (sesuai yang ditetapkan oleh petugas PT. Jasa
Raharja merujuk peraturan Menteri yang berlaku);
3. Sanksi administrasi (apabila ada).
6. Produk Cap dan paraf pada kolom pengesahan STNK
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu Antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
112

11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :


Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
113

LAMPIRAN XXXII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENGESAHAN STNK (1 TAHUN) DI GERAI

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Mengisi formulir permohonan (tersedia di SAMSAT)
Pelayanan 2. Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
a. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa
bermaterai cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
b. untuk badan hukum, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat badan hukum dan ditandatangani oleh pimpinan
serta stempel cap badan hukum yang bersangkutan;
2) fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3) surat keterangan domisili; dan
4) SIUP dan NPWP yang dilegalisasi;
c. untuk instansi pemerintah, terdiri atas:
1) surat kuasa bermeterai cukup, menggunakan kop
surat instansi pemerintah dan ditandatangani oleh
pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan; dan
2) melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa;
3. STNK asli yang akan disahkan;
4. Notis pajak/SKPD (lembar yang umumnya dibelakang STNK);
5. Apabila telah membayar pajak ranmor diluar SAMSAT,
melampirkan bukti pembayaran;
6. Keterangan buka blokir dalam hal STNK berada dalam status
blokir;
114

3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Gerai SAMSAT dan menemui petugas


mekanisme pelayanan pengesahan kemudian pemohon menyerahkan
dan prosedur berkas persyaratan kepada petugas;
2. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (kursi tunggu);
3. Petugas pelayanan kemudian menyerahkan berkas
persyaratan kepada petugas Bank Kalbar;
4. Petugas Bank Kalbar memanggil pemohon, kemudian
pemohon melakukan pembayaran sesuai jumlah pada lembar
SKPD (notis pajak);
5. Setelah pemohon melakukan pembayaran, petugas Dispenda
melakukan pencetakan lembar SKPD yang baru;
6. Petugas Dispenda menyerahkan lembar SKPD yang baru
kepada petugas pelayanan pengesahan untuk dilakukan
pengesahan STNK;
7. Petugas pengesahan STNK membubuhkan paraf dan stempel
pada kolom pengesahan STNK, kemudian menggabungkan
lembar STNK dan lembar SKPD;
8. Petugas pelayanan pengesahan menyerahkan STNK yang
telah disahkan kepada pemohon.
4. Jangka waktu 10 menit sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pelayanan pembayaran kepada petugas bank;
5. Biaya / tarif 1. PKB (sesuai jenis ranmor merujuk peraturan Gubernur);
2. SWDKLLJ (sesuai peraturan Menkeu yang berlaku);
3. Sanksi administrasi (apabila ada)
6. Produk Cap dan paraf pada kolom pengesahan STNK
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Televisi;
4. Meja dan kursi petugas;
5. Tanda pengenal / name tag petugas;
6. Komputer dan printer petugas;
7. Jaringan listrik dan internet;
8. Pulpen dan penggaris;
9. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
10. Komputer akses internet gratis;
11. Papan petunjuk loket;
12. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
13. Buku register;
14. Buku kuitansi pembayaran;
15. Publikasi maklumat pelayanan;
16. Publikasi standar pelayanan;
17. Publikasi visi dan misi pelayanan;
18. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
19. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
20. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
21. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
115

10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;


pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas pelayanan kepolisian pada gerai SAMSAT berjumlah 1
Pelaksana (satu) personel, petugas Dispenda & bank diatur sesuai ketentuan
masing-masing instansi.
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
116

LAMPIRAN XXXIII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
REGISTRASI RANMOR UBAH BENTUK / GANTI WARNA

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Fotokopi identitas berdomisili di Sintang;
Pelayanan 2. STNK dan BPKB asli;
3. Surat keterangan rubah bentuk/ganti warna dari perusahaan
karoseri / bengkel yang memiliki ijin yang sah;
4. Hasil cek fisik ranmor.
3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil
mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon ke loket pendaftaran untuk melakukan registrasi
ganti kepemilikan ranmor kemudian petugas pelayanan
mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan
di lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan
cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya pemohon diarahkan ke loket
pendaftaran kembali.
117

5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik ke loket pendaftaran,


selanjutnya petugas pendaftaran mengarahkan kepada
pemohon untuk mengisi formulir sesuai dengan data
pemohon, setelah dilakukan pengisian data pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara kepada
pemohon kemudian pemohon dipersilakan kembali ke rumah
dan diminta untuk kembali ke SAMSAT sesuai dengan tanggal
yang dicatatkan pada STNK sementara tersebut;
7. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian menstampel berkas tersebut dengan stampel
tanggal dan penelitian ulang dan kemudian menyerahkan
berkas kepada petugas Dispenda (masih pada loket
pendaftaran);
8. Petugas Dispenda pada loket pendaftaran menerima berkas
yang telah distampel penelitian ulang dan kemudian petugas
Dispenda melakukan register terhadap STNK dengan
melakukan pencatatan pada blangko register pendaftaran
NRKB ranmor dan nomor kohir (sesuai urutan) dan kemudian
petugas Dispenda akan menstampel berkas pendaftaran
dengan stampel tanggal dan menuliskan nomor kohir tersebut
pada berkas pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran
diarahkan kepada petugas Pt. Jasa Rahaja;
9. Petugas PT. Jasa Raharja yang menerima berkas pendaftaran
kemudian petugas akan menetapkan SWDKLLJ (sumbangan
wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan). Petugas melakukan
penetapan dengan melakukan pengecekan terhadap notis
pajak / SKPD (surat ketetapan pajak daerah) dan menuliskan
nominal SWDKLLJ pada lembar SKPD yang lama pada
berkas pendaftaran. Selanjutnya petugas PT. Jasa Raharja
menyerahkan berkas pendaftaran ke bagian penetapan pajak
(Petugas Dispenda);
10. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan ulang kendaraan (sesuai surat
keterangan karoseri / bengkel) pada sistem komputer dengan
mengisikan NRKB ranmor (plat), kemudian petugas mencetak
(printing) SKPD yang baru sebanyak 6 (enam) rangkap. Dan
selanjutnya petugas penetapan menyerahkan berkas dan hasil
print SPKD tersebut kepada korektor;
11. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
12. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan dengan lembar SPKD yang lama, dan lembar 3
diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
13. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1
dan lembar 2 SKPD;
14. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru (Biaya adm STNK);
118

15. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel Lunas dan


stampel Bank pada lembar 1 SKPD. Oleh petugas bank,
lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran dan SKPD yang baru
kepada pemohon dan mengarahkan pemohon untuk
menyerahkan berkas tersebut kepada petugas entry data balik
nama;
16. Setelah petugas entry data rubentina menerima berkas dari
pemohon, petugas melakukan entry data pada sistem ERI dan
verifikasi data perubahan rubah bentuk dan/atau ganti warna
kendaraan, kemudian petugas balik nama menyerahkan
berkas kepada petugas cetak STNK;
17. Petugas cetak STNK menerima dan melakukan pengecekan
data pada berkas dengan data pada sistem ERI yang telah
didatakan sebelumnya. Apabila data sudah benar, petugas
melakukan pencetakan STNK (berjumlah rangkap 3);
18. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian STNK tersebut dibawa oleh
petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf.
Selanjutnya berkas dan STNK tersebut diserahkan kepada
petugas penyerahan;
19. Petugas penyerahan menerima berkas STNK dari petugas
cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK perpanjangan
yang telah diparaf oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas
penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK perpanjangan
lembar 1 (asli) kepada pemohon dan meminta pemohon
mencatat pengambilan tersebut dalam buku register
penyerahan STNK;
20. Saat melakukan penyerahan STNK petugas penyerahan
menyampaikan waktu selesainya BPKB hingga dapat diambil
oleh pemohon, selain itu petugas penyerahan
memberitahukan untuk pengambilan BPKB agar membawa
STNK asli dan identitas diri asli;
21. Petugas penyerahan kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas cetak BPKB;
22. Petugas cetak BPKB melakukan pencetakan BPKB pada
lembar perubahan identitas sesuai perubahan yang dilakukan
dan kemudian petugas mengajukan berkas pendaftaran dan
BPKB yang tercetak tersebut kepada Kapolres Sintang untuk
ditandatangani;
23. Setelah tertandatangani, berkas pendaftaran dan BPKB
tersebut diambil kembali oleh petugas cetak BPKB;
24. Petugas cetak BPKB memisahkan BPKB asli yang baru
dengan berkas pendaftaran, kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas arsip;
25. Petugas cetak BPKB menyerahkan BPKB asli kepada
pemohon saat pemohon datang kembali sesuai waktu yang
telah disampaikan oleh petugas penyerahan saat pemohon
mengambil STNK dan/atau petugas menghubungi pemilik
kendaraan.
26. Saat pengambilan BPKB, pemilik kendaraan menandatangani
bukti pengambilan pada buku register pengambilan BPKB,
dalam hal pemilik kendaraan mewakilkan pengambilan BPKB
kepada orang lain maka orang yang melakukan pengambilan
wajib membawa STNK asli, identitas asli pemilik ranmor, dan
identitas asli pengambil.
27. Petugas Arsip menerima berkas arsip STNK perpanjangan
dari petugas penyerahan dan selanjutnya menggabungkan
dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya
(formulir dan STNK lama) dimusnahkan dan selanjtnya
119

petugas arsip melaksanakan pengelolaan arsip sesuai


ketentuan;
4. Jangka waktu 1. STNK : 120 Menit;
pelayanan 2. BPKB : 1 minggu;
sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pembayaran PNBP;
5. Biaya / tarif 1. PNBP STNK:
a. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
2. PNBP BPKB (apabila ganti kepemilikan):
a. R2 atau R3 : Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu
rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah);
3. PKB (sesuai peraturan/keputusan Gubernur apabila jenis
kendaraan berubah sesuai pengenaan pajak)
4. SWDKLLJ (apabila dilakukan perubahan masa berlaku pajak)
Poin 1 s.d. 2 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis danTarif atas jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada POLRI.
6. Produk 1. Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
Pelayanan 2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Kartu Antrian;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
120

saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)


masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
121

LAMPIRAN XXXIV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN NRKB PILIHAN

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang berlaku pada Polri;
4. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor;
5. Instruksi bersama Menhankam, Mendagri, dan Menkeu
Nomor.Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor
6/IMK.014/1999 tentang pelaksanaan sistem administrasi
manunggal di bawah satu atap dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB, dan pemungutan PKB, BBN-KB, serta
SWDKLLJ;
6. Surat keputusan bersama Kapolri, Dirjen PU dan Otonomi
Daerah, dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228, dan Nomor
SKEP/02/X/1999 tentang pedoman tata laksana SAMSAT;
7. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/72/X/2013 tanggal
27 Desember 2013 tentang standar operasional prosedur
(SOP) bidang registrasi dan identifikasi;
8. Keputusan Kakorlantas Polri Nomor: Kep/64/X/2014 tanggal
23 Oktober 2014 tentang standar pelayanan di lingkungan
Korps Lalu Lintas Polri Bidang Regident.
2. Persyaratan 1. Fotokopi identitas berdomisili di SINTANG;
Pelayanan 2. STNK dan BPKB asli;
3. Surat permohonan perubahan NRKB (disediakan di SAMSAT);
4. Bukti pembayaran PNBP NRKB pilihan;
5. Hasil cek fisik ranmor.
3. Sistem, 1. Pemohon tiba di Kantor SAMSAT, kemudian mengambil
mekanisme nomor antrian sesuai keperluan pemohon;
dan prosedur 2. Petugas loket pendaftaran memanggil nomor antrian pemohon
(menggunakan pengeras suara/sistem antrian);
3. Pemohon ke loket pendaftaran untuk melakukan registrasi
ganti kepemilikan ranmor kemudian petugas pelayanan
mengarahkan pemohon untuk melakukan cek fisik kendaraan
di lokasi yang telah ditentukan bersama petugas pelayanan
cek fisik;
4. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran dan kendaraan
bermotor kepada petugas cek fisik kemudian petugas
melakukan cek fisik kendaraan sesuai SOP dan selanjutnya
petugas cek fisik melakukan verifikasi data hasil cek fisik
dengan data pada berkas persyaratan, apabila sesuai maka
petugas cek fisik melakukan pengesahan dengan
membubuhkan tanda tangan dan cap stempel cek fisik dan
cap ranmor hadir, selanjutnya pemohon diarahkan ke loket
pendaftaran kembali.
122

5. Pemohon menyerahkan hasil cek fisik ke loket pendaftaran,


selanjutnya petugas pendaftaran mengarahkan kepada
pemohon untuk mengisi formulir sesuai dengan data
pemohon, setelah dilakukan pengisian data pemohon
menyerahkan formulir ke loket pendaftaran;
6. Setelah berkas dinyatakan lengkap dan sah, petugas
mempersilakan pemohon untuk menunggu di tempat yang
disediakan (area kursi tunggu), dalam hal tertentu apabila
terjadi gangguan pada sistem komputerisasi SAMSAT maka
petugas pelayanan memberikan STNK sementara kepada
pemohon kemudian pemohon dipersilakan kembali ke rumah
dan diminta untuk kembali ke SAMSAT sesuai dengan tanggal
yang dicatatkan pada STNK sementara tersebut;
7. Petugas melakukan pencatatan dalam buku register formulir
kemudian menstampel berkas tersebut dengan stampel
tanggal dan penelitian ulang dan kemudian menyerahkan
berkas kepada petugas Dispenda (masih pada loket
pendaftaran);
9. Petugas Dispenda pada loket pendaftaran menerima berkas
yang telah distampel penelitian ulang dan kemudian petugas
Dispenda melakukan register terhadap STNK dengan
melakukan pencatatan pada blangko register pendaftaran
NRKB ranmor dan nomor kohir (sesuai urutan) dan kemudian
petugas Dispenda akan menstampel berkas pendaftaran
dengan stampel tanggal dan menuliskan nomor kohir tersebut
pada berkas pendaftaran, selanjutnya berkas pendaftaran
diarahkan kepada petugas Pt. Jasa Rahaja;
10. Petugas PT. Jasa Raharja yang menerima berkas pendaftaran
kemudian petugas akan menetapkan SWDKLLJ (sumbangan
wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan). Petugas melakukan
penetapan dengan melakukan pengecekan terhadap notis
pajak / SKPD (surat ketetapan pajak daerah) dan menuliskan
nominal SWDKLLJ pada lembar SKPD yang lama pada
berkas pendaftaran. Selanjutnya petugas PT. Jasa Raharja
menyerahkan berkas pendaftaran ke bagian penetapan pajak
(Petugas Dispenda);
11. Petugas bagian penetapan pajak (Petugas Dispenda)
melakukan pendataan ulang kendaraan (sesuai surat
permohonan perubahan NRKB) pada sistem komputer dengan
mengisikan NRKB ranmor (plat), kemudian petugas mencetak
(printing) SKPD yang baru sebanyak 6 (enam) rangkap. Dan
selanjutnya petugas penetapan menyerahkan berkas dan hasil
print SPKD tersebut kepada korektor;
12. Korektor menerima berkas pendaftaran dan lembar SPKD
yang baru dari petugas penetapan dan mengkoreksi hasil
cetak tersebut. Apabila tidak ada kesalahan, korektor akan
membubuhkan paraf pada SKPD dan jika ada kesalahan akan
dilakukan pencetakan ulang. Setelah membubuhkan paraf
maka berkas akan diserahkan kembali kepada petugas
penetapan (Dispenda);
13. Oleh petugas penetapan (Dispenda) SKPD yang baru pada
lembar 6 dan lembar 4 / lembar ungu dan lembar kuning
diarsipkan dengan lembar SPKD yang lama, dan lembar 3
diserahkan kepada petugas PT. Jasa Raharja;
14. Kemudian petugas penetapan (Dispenda) menyerahkan
berkas pendaftaran ke loket Bank Kalbar bersama lembar 1
dan lembar 2 SKPD;
15. Petugas Bank Kalbar memanggil nomor antri pemohon
(melalui pengeras suara/sistem antrian) kemudian pemohon
melakukan pembayaran kepada petugas bank sesuai jumlah
nominal yang tertera dalam SKPD baru (Biaya adm STNK);
123

16. Kemudian petugas bank membubuhkan stampel Lunas dan


stampel Bank pada lembar 1 SKPD. Oleh petugas bank,
lembar 2 diarsipkan sesuai ketentuan dan selanjutnya petugas
bank menyerahkan berkas pendaftaran dan SKPD yang baru
kepada pemohon dan mengarahkan pemohon untuk
menyerahkan berkas tersebut kepada petugas entry data balik
nama;
17. Setelah petugas entry data perubahan NRKB pilihan
menerima berkas dari pemohon, petugas melakukan entry
data pada sistem ERI dan verifikasi data perubahan NRKB,
kemudian petugas entry data perubahan NRKB menyerahkan
berkas kepada petugas cetak STNK;
18. petugas cetak STNK menerima dan melakukan pengecekan
data pada berkas dengan data pada sistem ERI yang telah
didatakan sebelumnya. Apabila data sudah benar, petugas
melakukan pencetakan STNK (berjumlah rangkap 3);
19. Selanjutnya petugas pencetakan melakukan pencatatan dalam
buku register STNK kemudian STNK tersebut dibawa oleh
petugas cetak ke ruangan Kanit Regident untuk diparaf.
Selanjutnya berkas dan STNK tersebut diserahkan kepada
petugas penyerahan;
20. Petugas penyerahan menerima berkas STNK dari petugas
cetak STNK selanjutnya memisahkan STNK perpanjangan
yang telah diparaf oleh Kanit Regident. Selanjutnya petugas
penyerahan memanggil pemohon (dengan pengeras
suara/sistem antrian) dan menyerahkan STNK perpanjangan
lembar 1 (asli) kepada pemohon dan meminta pemohon
mencatat pengambilan tersebut dalam buku register
penyerahan STNK;
21. Saat melakukan penyerahan STNK petugas penyerahan
menyampaikan waktu selesainya BPKB hingga dapat diambil
oleh pemohon, selain itu petugas penyerahan
memberitahukan untuk pengambilan BPKB agar membawa
STNK asli dan identitas diri asli;
22. Petugas penyerahan kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas cetak BPKB;
23. Petugas cetak BPKB melakukan pencetakan BPKB pada
lembar perubahan identitas sesuai perubahan yang dilakukan
dan kemudian petugas mengajukan berkas pendaftaran dan
BPKB yang tercetak tersebut kepada Kapolres Sintang untuk
ditandatangani;
24. Setelah tertandatangani, berkas pendaftaran dan BPKB
tersebut diambil kembali oleh petugas cetak BPKB;
25. Petugas cetak BPKB memisahkan BPKB asli yang baru
dengan berkas pendaftaran, kemudian menyerahkan berkas
pendaftaran kepada petugas arsip;
26. Petugas cetak BPKB menyerahkan BPKB asli kepada
pemohon saat pemohon datang kembali sesuai waktu yang
telah disampaikan oleh petugas penyerahan saat pemohon
mengambil STNK dan/atau petugas menghubungi pemilik
kendaraan.
27. Saat pengambilan BPKB, pemilik kendaraan menandatangani
bukti pengambilan pada buku register pengambilan BPKB,
dalam hal pemilik kendaraan mewakilkan pengambilan BPKB
kepada orang lain maka orang yang melakukan pengambilan
wajib membawa STNK asli, identitas asli pemilik ranmor, dan
identitas asli pengambil.
28. Petugas Arsip menerima berkas arsip STNK perpanjangan
dari petugas penyerahan dan selanjutnya menggabungkan
dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya
(formulir dan STNK lama) dimusnahkan dan selanjtnya
124

petugas arsip melaksanakan pengelolaan arsip sesuai


ketentuan;
4. Jangka waktu 1. STNK : 60 Menit;
pelayanan 2. BPKB : 1 minggu;
3. TNKB : 2 bulan;
sejak persyaratan dinyatakan lengkap dan telah dilakukan
pembayaran PNBP;
5. Biaya / tarif 1. PNBP STNK:
a. R2 atau R3 : Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
2. PNBP NRKB pilihan:
a. 1 (satu) angka:
1) Tidak ada huruf dibelakang angka : Rp. 20.000.000,-;
2) ada huruf dibelakang angka : Rp. 15.000.000,-
b. 2 (dua) angka:
1) Tidak ada huruf dibelakang angka : Rp. 15.000.000,-;
2) ada huruf dibelakang angka : Rp. 10.000.000,-
c. 3 (tiga) angka:
1) Tidak ada huruf dibelakang angka : Rp. 10.000.000,-;
2) ada huruf dibelakang angka : Rp. 7.500.000,-
d. 4 (empat) angka:
1) Tidak ada huruf dibelakang angka : Rp. 7.500.000,-;
2) ada huruf dibelakang angka : Rp. 5.000.000,-
3. PNBP TNKB:
a. R2 atau R3 : Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah);
b. R4 atau lebih: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
4. PKB (sesuai peraturan/keputusan Gubernur);
5. SWDKLLJ (sesuai peraturan Menkeu yang berlaku);
Poin 1 s.d. 3 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis danTarif atas jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada POLRI.
6. Produk 1. Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK);
Pelayanan 2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB);
3. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
7. Sarana 1. Ruang tunggu;
Prasarana 2. Kursi tunggu;
3. Mesin antrian elektronik;
4. Televisi;
5. Galon dan gelas plastik / air mineral dalam kemasan;
6. Meja dan kursi petugas;
7. Tanda pengenal / name tag petugas;
8. Komputer dan printer petugas;
9. Jaringan listrik dan internet;
10. Pulpen dan penggaris;
11. Tempat arsip berkas pendaftaran/registrasi;
12. Komputer akses internet gratis;
13. Papan petunjuk loket;
14. Formulir pendaftaran, meja, dan alat tulis;
15. Buku register;
16. Buku kuitansi pembayaran;
17. Publikasi maklumat pelayanan;
18. Publikasi standar pelayanan;
19. Publikasi visi dan misi pelayanan;
20. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
21. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
22. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
23. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
24. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot;
25. Tulisan prioritas bagi kaum difabel / orang tua / ibu hamil dan
menyusui.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
125

Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;


3. Mampu bekerja dalam tim;
4. Mampu berinteraksi dengan sopan dan ramah;
5. Pernah mengikuti dikbangpers regident ranmor;
6. Bersertifikasi regident ranmor.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu dan diawasi CCTV;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah Petugas Samsat Polres SINTANG berjumlah 9 Orang :
Pelaksana 1. Kanit Regident : 1 Orang;
2. Baur BPKB : 1 Orang;
3. Baur TNKB : 1 Orang;
4. Ba Materiil / Penelitian : 1 Orang;
5. Ba Cek Fisik Ranmor : 1 Orang;
6. Ba Cetak STNK : 1 Orang;
7. Ba Pendaftaran : 1 Orang;
8. Ba Mutasi Ranmor / BBN 2 : 1 Orang;
9. Ba Penyerahan STNK : 1 Orang.

12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan pengguna layanan terbatas pada fasilitas keamanan yang tersedia
keselamatan di lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
126

LAMPIRAN XXXV
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PEMBERIAN INFORMASI PUBLIK

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
3. Perkap Nomor 21 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian
Sektor.
2. Persyaratan Melampirkan tanda bukti identitas, dengan ketentuan:
Pelayanan 1. untuk perorangan, terdiri atas KTP dan surat kuasa bermaterai
cukup bagi yang diwakilkan oleh orang lain;
2. untuk badan hukum, terdiri atas surat kuasa bermeterai cukup,
menggunakan kop surat badan hukum dan ditandatangani
oleh pimpinan serta stempel cap badan hukum yang
bersangkutan;
3. untuk instansi pemerintah terdiri atas surat kuasa bermeterai
cukup, menggunakan kop surat instansi pemerintah dan
ditandatangani oleh pimpinan serta stempel cap instansi yang
bersangkutan;
3. Sistem, 1. Pemohon informasi datang ke meja pelayanan infromasi,
mekanisme mengisi formulir permintaan infromasi publik dengan
dan prosedur melampirkan foto copy KTP pemohon dan pengguna informasi
publik;
2. Petugas memberikan tanda bukti penerimaan permintaan
informasi publik kepada pemohin informasi publik;
3. Petugas memproses permintaan informasi publik sesuai
formulir permintaan infromasi publik yang telah ditandatangani
oleh pemohon informasi publik.
4. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta
oleh pemohon infromasi, dan jika informasi publik yang diminta
oleh pemohon dalam katagori informasi yang dikecualikan
PPID memberikan alasan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Petugas memberikan tanda bukti penyerahan infromasi publik
kepada pemohon informasi publik.
4. Jangka waktu 15 menit sejak bahan keterangan diterima oleh petugas pengelola
pelayanan informasi
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk Informasi publik berupa berita, dokumen, video, dan foto
Pelayanan (Multimedia).
127

7. Sarana 1. Ruang dan kursi tunggu;


Prasarana 2. Meja dan kursi petugas;
3. Tanda pengenal / name tag petugas;
4. Komputer dan printer petugas;
5. Jaringan listrik dan internet;
6. Buku register permintaan informasi publik;
7. Pulpen dan penggaris;
8. Tempat arsip informasi publik;
9. Publikasi maklumat pelayanan;
10. Publikasi standar pelayanan;
11. Publikasi visi dan misi pelayanan;
12. Publikasi hotline nomor telepon pengaduan pelayanan;
13. Publikasi saluran pengaduan pelayanan;
14. Kotak saran / pengaduan lengkap dengan alat tulis;
15. Perangkat survei kepuasan masyarakat;
16. Sinyal internet / wifi gratis / hotspot.
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja dalam Tim;
4. Mampu bersikap empati kepada orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 5 (lima) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan stakeholder terbatas pada fasilitas kemanan yang tersedia di
keselamatan lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan;
Kinerja 2. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
128

LAMPIRAN XXXVI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
CALL CENTER POLRI 110

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Perkap Nomor 21 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian
Sektor;
3. Perkap Nomor 20 Tahun 2014 tentang Layanan Polisi 110.
2. Persyaratan Tidak ada persyaratan pelayanan, pengguna layanan cukup
Pelayanan melakukan panggilan telepon menggunakan perangkat pesawat
telepon masing-masing. Namun demikian, Polri menghimbau agar
layanan 110 ini tidak dibuat main-main, karena jika nantinya terjadi
seperti itu, pihak Polri tentu akan melacak pengguna layanan yang
membuat laporan bohong.
3. Sistem, 1. Masyarakat/pengguna layanan menelpon ke 110 melalui
mekanisme telepon rumah / handphone;
dan prosedur 2. Panggilan akan diterima oleh operator 110 Polda Kalbar;
3. Operator akan menginput data penelpon;
4. Operator memfilter jenis telpon apakah “pengaduan yang
valid” atau “pengaduan tidak valid”;
5. Jika “pengaduan tidak valid” maka telpon akan diproses di
Polda Kalbar sampai closing;
6. Jika “pengaduan yang valid” maka telpon akan ditransfer ke
Polres Sintang;
7. Operator 110 Polres Sintang akan menerima telpon (jika
berstatus avaible/ tidak sibuk);
8. Operator akan menindaklanjuti laporan/pengaduan dari
penelpon dan dengan segera meneruskan laporan/pengaduan
kepada Kanit SPKT Polres yang melaksanakan piket, kepada
piket fungsi kepolisian, dan petugas kepolisian atau unit patroli
yang berjarak paling dekat dengan TKP;
9. Setelah menindaklanjuti laporan/pengaduan, operator akan
menclosing pengaduan;
10. Operator 110 memonitor tindak lanjut dari petugas kepolisian
dilapangan;
11. Operator 110 menerima laporan perkembangan penanganan
laporan/pengaduan dari petugas kepolisian dilapangan;
12. Operator 110 menginformasikan status laporan/pengaduan
kepada operator 110 Polda Kalbar apabila laporan/pengaduan
sudah selesai ditindaklanjuti;
13. Operator 110 mencatat rangkaian tindak lanjut
laporan/pengaduan ke dalam buku mutase 110;
14. Jika operator 110 Polres Sintang berstatus busy/sibuk maka
telpon akan kembali diambil alih operator Polda Kalbar (lama
waktu tunggu sekitar 3-5 detik);
15. Operator 110 Polda Kalbar akan terhubung kembali dengan
penelpon untuk closing pengaduan dan akan memberitahukan
bahwa pengaduan akan secepatnya diproses oleh Polres
Sintang.
129

4. Jangka waktu 5 (lima) menit sejak operator 110 Polres Sintang menerima telpon
pelayanan dan berbicara dengan pengguna layanan sampai dengan telpon
ditutup (closing).
5. Biaya / tarif Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk Layanan call center Polisi 110.
Pelayanan
7. Sarana 1. Ruang operator 110;
Prasarana 2. Kursi dan meja petugas pelayanan;
3. Perangkat keras dan lunak;
4. Sambungan listrik, telepon, dan internet;
5. Buku mutasi dan peralatan menulis;
8. Kompetensi 1. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksana 2. Mampu mengoperasikan komputer;
3. Mampu bekerja secara profesional;
4. Mampu bersikap responsive, humanis, dan empati kepada
orang lain.
9. Pengawas 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
Internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 6 (enam) personel.
Pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
Pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan stakeholder terbatas pada fasilitas kemanan yang tersedia di
keselamatan lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan/supervisi;
Kinerja 2. Evaluasi melalui laporan bulanan;
Pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071
130

LAMPIRAN XXXVII
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR
SINTANG
NOMOR : KEP /58/ IX / 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN RESOR SINTANG

STANDAR PELAYANAN
PENGADUAN / KOMPLAIN PELAYANAN PUBLIK

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Perkap Nomor 21 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian
Sektor;
3. Perkap Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penanganan
Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri.
2. Persyaratan Pengadu merupakan masyrakat pengguna layanan (stakeholder),
Pelayanan perorangan, kelompok, instansi maupun organisasi.
3. Sistem, 1. Tata Cara penanganan pengaduan masyarakat melalui surat :
mekanisme, a. Kapolres Sintang menerima komplain melalui surat dari
dan prosedur berbagai sumber, antara lain:
1) Masyarakat (perorangan, perseroan, kuasa hukum /
advokat, LSM);
2) Masyarakat kepada Presiden;
3) Masyarakat kepada institusi / badan / lembaga non
departemen (DPRD, KOMNAS HAM, OMBUDSMAN,
MK, KOMPOLNAS, dst);
4) Masyarakat kepada satuan kerja lingkup Polres Sintang.
b. Disalurkan ke dan diterima Siwas.
Kapolres Sintang atau Wakapolres Sintang memberi
petunjuk / arahan dalam disposisi kepada Kasiwas terkait
surat pengaduan komplain yang diterima, tentang tindak
lanjut penanganan sebagai berikut :
1) Menunjuk Kasiwas untuk mempelajari, menganalisis,
menangani dan mengkoordinasikan dengan penyidik /
penyidik pembantu atau pengawas penyidik (bila
perkaranya ditangani dalam lingkup Polres Sintang);
2) Melakukan pengecekan / investigasi pada obyek yang
diadukan;
3) Meminta laporan perkembangan penanganan perkara.
4) Menangani komplain dengan membuat surat sebagai
jawaban;
5) Melimpahkan ke kesatuan wilayah apabila bobot
perkara yang diadukan oleh masyarakat cukup untuk
direspon oleh satuan kewilayahan / atas.
c. Siwas bertugas menerima dan melakukan pencatatan
pengaduan masyarakat yang terdisposisi dari Kapolres
Sintang atau Wakapolres Sintang kepada Kasiwas Polres
Sintang;
d. Dumas yang telah catat melalui buku register kemudian
ditindak lanjuti dengan :
1) Siwas membuat surat perintah menindak lanjuti
pengaduan masyarakat;
2) Siwas melaksanakan pengecekan / investigasi secara
langsung terhadap obyek yang dilaporkan;
3) Membuat laporan hasil pengecekan / investigasi
kemudian melaporkan hasilnya kepada Kapolres Sintang
131

dan diteruskan kepada Kapolda Kalbar dan Irwasda


Polda Kalbar;
e Hasil tindak lanjut
Kasiwas membuat surat klarifikasi tindak lanjut pengaduan
masyarakat kemudian mengirimkannya kepada Kapolda
Kalbar atau Irwasda Polda Kalbar atau Kabid Propam Polda
Kalbar atau kantor instansi lain atau pelapor dan
mengirimkan tembusannya kepada Kapolda Kalbar, Irwasda
Polda Kalbar dan Kabid Propam Polda Kalbar;

2. Tata cara penanganan pengaduan masyarakat melalui telepon,


SMS atau surat menyurat elektronik :
a. Petugas menerima dan membuka SMS, e-mail, serta diprint
(print out), kemudian dibuatkan pengantar dalam bentuk
Nota Dinas.
b. Petugas menerima pengaduan komplain melalui telepon
1) Petugas menerima telepon, dicatat dan dilaporkan
secara berjenjang.
2) Petugas mencatat pengaduan komplain dari
masyarakat yang memuat :
a) Identitas pengadu komplain (nama lengkap,
pekerjaan, dan alamat);
b) Komplain berhubungan dengan perkara apa (nomor
LP / bukti laporan, ditangani kesatuan kepolisian
dan, penyidik / tim);
c) Permasalahan yang diadukan.
c. Disalurkan ke dan diterima Siwas.
Kapolres Sintang atau Wakapolres Sintang memberi
petunjuk / arahan dalam disposisi kepada Kasiwas terkait
surat pengaduan komplain yang diterima, tentang tindak
lanjut penanganan sebagai berikut :
1) Menunjuk Kasiwas untuk mempelajari, menganalisis,
menangani dan / atau mengkoordinasikan dengan
penyidik / penyidik pembantu atau pengawas penyidik
(bila perkaranya ditangani dalam lingkup Polres
Sintang);
2) Melakukan pengecekan / investigasi pada bagian /
satuan/ seksi / polsek jajaran;
3) Meminta laporan perkembangan penanganan perkara;
4) Menangani komplain dengan membuat surat sebagai
jawaban;
5) Melimpahkan ke kesatuan wilayah apabila bobot
perkara yang diadukan oleh masyarakat cukup untuk
direspon oleh satuan kewilayahan / atas.
d. Seksi Pengawasan bertugas menerima dan melakukan
pencatatan pengaduan masyarakat yang terdisposisi dari
Kapolres Sintang atau Waka Polres Sintang kepada Kepala
Seksi Pengawasan Polres Sintang;
e. Dumas yang telah dicatat melalui buku register kemudian
ditindaklanjuti dengan :
1) Siwas membuat surat perintah menindak lanjuti
pengaduan masyarakat;
2) Siwas melaksanakan pengecekan / investigasi secara
langsung terhadap objek yang dilaporkan;
3) Membuat laporan hasil pengecekan / investigasi
kemudian melaporkan hasilnya kepada Kapolres
SINTANG dan diteruskan kepada Kapolda Kalbar dan
Irwasda Polda Kalbar;

f. Hasil tindak lanjut


Kasiwas membuat surat klarifikasi tindak lanjut pengaduan
132

masyarakat kemudian mengirimkannya kepada Kapolda


Kalbar atau Irwasda Polda kalbar atau Kabid Propam Polda
Kalbar atau kantor instansi lain atau pelapor dan
mengirimkan tembusannya kepada Kapolda Kalbar, Irwasda
Polda Kalbar dan Kabid Propam Polda Kalbar.
4. Jangka waktu Satu minggu (disesuaikan dengan permasalahan yang diadukan).
penyelesaian
5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya/ tarif.
6. Produk 1. Penyelesaian pengaduan;
Pelayanan 2. Peningkatan/perbaikan kualitas layanan pengaduan sesuai
standar pelayanan.
7. Sarana, 1. Ruang tunggu;
prasarana, 2. Ruang penerimaan pengaduan/komplain pelayanan publik;
dan/atau 3. Blangko pengaduan;
fasilitas 4. Kotak pengaduan dilengkapi alat tulis;
5. Komputer dan printer.
8. Kompetensi Personel yang memiliki Skep pengelola pengaduan pelayanan
Pelaksana publik di Lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
9. Pengawasan 1. Dilakukan oleh atasan langsung;
internal 2. Dilakukan oleh aparat fungsional;
3. Dilaksanakan secara kontinu;
4. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan
penghargaan / reward.
10. Penanganan 1. Melalui konsultasi langsung;
pengaduan, 2. Melalui telepon;
saran, dan 3. Melalui komunikasi secara elektronik (e-mail, e-complaint)
masukan sesuai bidang tugasnya.
11. Jumlah 5 (lima) personel.
pelaksana
12. Jaminan Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu
pelayanan yang telah ditetapkan.
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan diberikan kepada
keamanan stakeholder terbatas pada fasilitas kemanan yang tersedia di
dan lingkungan Kepolisian Resor Sintang.
keselamatan
pelayanan
14. Evaluasi 1. Evaluasi melalui monitoring/pengawasan pimpinan/supervisi;
kinerja 2. Evaluasi melalui laporan bulanan;
pelaksana 3. Evaluasi melalui penilaian dan/ atau survei kepuasan.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

SUDARMIN, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75061071

Anda mungkin juga menyukai