Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R DENGAN GANGGUAN


KECEMASAN
DI RSUD. Dr. R SOEDJATI PURWODADI GROBOGAN
Dosen : Taryatmo. SPd,. Ns,.Mkes.

Disusun oleh

Febriyani Sholihati Umun


P1337420419044 / 20
2B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R DENGAN GANGGUAN
KECEMASAN
DI RSUD. Dr. R SOEDJATI PURWODADI GROBOGAN

Pada Ny. R dengan usia 40 tahun, masuk RSJ di RSUD. Dr. R Soedjati
Purwodadi Grobogan karena mengalami gangguan jiwa dikarenakan ada masalah
pada perkawinannya dengan Tn. B akibatnya terjadi perceraian dikarenakan Tn. B
berselingkuh dengan perempuan lain sehingga Ny. R mengalami stress yang
ditandai dengan panic, menarik diri, menghindari kontak sosial terutama pada
seorang pria, depresi, takut yang berlebihan.

Identitas
- Nama : Ny. R
- Umur : 40 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Purwodadi, Grobogan
- Suku : Jawa, Indonesia
- Agama : Islam
- Status Perkawinan : Janda
- Pendidikan : SMA
- Nomor Register : 04511
- Tanggal Masuk : 11 Maret 2021 pukul 08.45 WIB
- Tanggal Pengkajian : 12 Maret 2021 pukul 11.15 WIB di ruang 27

Penanggung jawab
- Nama : Tn. S
- Umur : 36 tahun
- Pendidikan : Diploma III
- Pekerjaan : PNS
- Alamat : Purwodadi, Grobogan
- Hubungan dengan klien : Adik kandung
A. Alasan Masuk
Panik, menarik diri, menghindari kontak sosial terutama pada seorang pria,
depresi, takut yang berlebihan.

B. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
Menurut adik kandung klien, tidak ada keluarga yang menderita sakit jiwa
seperti klien. Klien adalah seorang istri yang sangat setia dan cinta dengan
suaminya dan klien sudah mempunyai 2 orang anak. Dan klien
mengetahui secara tidak sengaja bahwa suaminya mempunyai istri lain.
Tetapi klien selalu menutupi masalahnya sendiri dengan cara menarik diri
dan menghindari kontak sosial dengan keluarganya.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
- TD : 110/70 mmHg
- N : 84 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- BB : 52 kg
- TB : 165 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut hitam merata, bersih, tidak ada benjolan dan
bekas trauma
Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pandangan
kosong
Hidung : Bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, tidak
ada nafas cuping hidung
Telinga : Bersih, pendengaran baik, tidak nyeri, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
Mulut : Mukosa lembab, gigi bersih, bibir tidak sianosis
Leher : Trakea simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis
Paru-paru : I : tidak ada lesi pada dada, pergerakan regular
Pa : tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri
Pe : resonan
A : vesikuler
Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : Ictus Cordis teraba pada SC VI media LMCS
Pe : pekak
A : bunyi jantung I dan II
Abdomen : I : tidak ada lesi
A : peristaltik usus 12x/mnt
Pe : tympani
Pa : tidak ada nyeri tekan
Genetalia : Bersih, tidak terpasang kateter
Ekstremitas : Tidak ada edema, CRT < 2 detik, klien dapat berjalan
dengan baik

D. Psikososial
Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Orang yang terdekat


: Perempuan : Klien
: Meninggal
: Orang yang tinggal serumah
Keterangan :
Klien sudah menikah, mempunyai seorang suami dan 2 orang anak. Dari
keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti klien.
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien merasa sudah tidak cantik lagi dan merasa banyak
kekurangan pada dirinya sehingga suaminya berpaling pada wanita
lain.
b. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa merasa banyak kekurangan dalam
dirinya.
c. Peran diri
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga yang sudah memiliki 2
orang anak. Klien sudah tinggal di rumahnya sendiri bersama suami
dan anaknya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya tetapi
klien tidak ingin pulang ke rumahnya karena tidak ingin bertemu
dengan suaminya.
e. Harga diri
Klien merasa minder dengan masyarakat sekitar karena sudah
ditinggal selingkuh oleh suaminya.Klien dalam kesehariannya jarang
bergaul dengan tetangganya. Kegiatan kelompok tidak pernah klien
ikuti.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah
suami dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok
dalam masyarakat seperti arisan, PKK,dll.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak
diam dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain.
Klien jarang bergaul.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka
ada.
b. Kegiatan beribadah
Selama sakit, klien tidak pernah menjalankan sholat 5 waktu.

E. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang
dikenakan sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas
kaki.
b. Pembicaraan
Pembicaraan klien pelan malah kadang-kadang tidak mau berbicara
sama sekali, nada suara rendah, kontak mata kurang dan selalu
menunduk dan suka menyendiri.
c. Aktivitas motorik
Klien lebih bayak diam di pojok ruangan selama di rumah sakit,
aktivitas motorik tidak mengalami gangguan seperti mandi, ganti baju
atas inisiatif sendiri dan dilakukan secara mandiri tetapi klien jarang mau
untuk makan.
d. Afek
Afek kurang serasi, klien kurang merespons dengan benar stimulus
yang diberikan.
e. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif, tidak pernah kontak mata selama
berinteraksi.
f. Persepsi
Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi.
g. Proses pikir
Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat, selama
komunikasi dengan perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien
terarah, jawaban klien koheren dengan pertanyaan yang diajukan.
h. Isi pikir
Saat interaksi dengan perawat klien mengatakan bahwa ia merasa
tidak berharga, karena ditinggal oleh suaminya .
i. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang
baik, klien mengetahui sekarang berada di rumah sakit jiwa Lawang,
klien mengetahui hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi,
siang dan malam.
j. Memori
Klien masih ingat tahun lahir, mampu mengingat kejadian masa
lalu, dan kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat
kehidupannya secara berurutan dan konsisten.
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik,
dimana klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya,
klien masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien
masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 =
klien menjawab 32.
l. Kemampuan penilaian
Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu
orang lain. Contoh ketika diberi opsi minum obat dulu sebelum tidur
atau tidur dulu sebelum minum obat, klien mengatakan minum obat dulu
sebelum tidur.
m. Daya tilik diri
Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin
segera sembuh.
G. Kebutuhan Persiapan Pulang
Selama di rumah sakit klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi,
sayur, lauk dan buah tetapi kadang dimakan kadang tidak. Pola buang air
besar klien tidak teratur. Buang air kecil tidak mengalami masalah. Dalam
buang air besar dan buang air kecil klien di kamar mandi / WC atas inisiatif
sendiri, begitu juga membersihkan diri setelah buang air besar / buang air
kecil. Klien mandi 2x sehari atas inisiatif sendiri. Selama di rumah sakit
klien berpakaian rapi dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri
dan ganti setiap hari. Klien mengalami gangguan tidur. Selama di rumah
sakit penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan
dilakukan setiap hari oleh perawat pula.
Klien memiliki sistem pendukung yaitu keluarga dan perawat selama di
rumah sakit.
2. Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang cerita
dengan suaminya.
3. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya. Mengenai masalah
perumahan, ia mengatakan tinggal di rumahnya sendiri.
4. Pengetahuan
Klien mengetahui dan sadar akan sakit yang dideritanya, namun
klien kurang tahu mengenai obat-obatan karena kurang ada bimbingan dari
perawat ruangan.
5. Aspek Medik
- Therapi oral :
- Benadryl 25-50 mg
- Atarax 25-50 mg
- Diazepam 15 mg
- Halcion 0,125-0,25 mg
H. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS : Kecemasan berat
- Klien mengatakan sudah tidak cantik lagi dan merasa
banyak kekurangan pada dirinya sehingga suaminya
berpaling pada wanita lain.
- Klien mengatakan ingin segera sembuh dari
penyakitnya tetapi klien tidak ingin pulang ke
rumahnya karena tidak ingin bertemu dengan
suaminya.
- Klien merasa minder dengan masyarakat sekitar
karena sudah ditinggal selingkuh oleh suaminya.
- Klien selalu memendam perasaannya ketika ada
masalah .
DO :
- Klien kurang kooperatif
- Nada bicara rendah ketika sedang berinteraksi dengan
perawat
- Klien terlihat bingung dan gelisah
- Klien sering terlihat menyendiri di pojok ruangan
- Klien tidak mau bertemu dengan orang laki-laki
terutama suaminya
2. DS : Panik
- Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya
- Klien mengatakan ingin segera sembuh dari
penyakitnya
- Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak berharga
lagi
DO :
- Tidak pernah ada kontak mata saat berinteraksi
- Klien terlihat panik
- Klien tidak tampak dijenguk oleh keluarganya
3. DS : Isolasi sosial : menarik
- Klien mengatakan jarang ikut kegiatan masyarakat diri
seperti arisan, PKK, dll
- Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya
- Klien mengatakan bergaul dengan orang tertentu saja
/ keluarganya saja
DO :
- Klien berbicara lambat, nada rendah dan selalu
menunduk.
- Klien sulit diajak berinteraksi

I. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Kecemasan berat
2. Panik
3. Isolasi sosial : menarik diri

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kecemasan berat berhubungan dengan konflik perkawinan.
b. Panik berhubungan dengan penolakan keluarga (suami).
c. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
d. K. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. R
Ruang : 10
No. RM : 04530

No Diagnosa Perencanaan
No Intervensi Ttd
Dx. Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
Kecemasan 1.Ekspresi wajah Febri
1 1 berat Tujuan Umum: bersahabat, 1.Bina hubungan
berhubungan Kecemasan klien menunjukkan rasa saling percaya dengan
dengan konflik hilang dan klien senang, ada kontak mengungkapkan
perkawinan. dapat mata, mau berjabat prinsip komunikasi
berhubungan tangan, mau terapeutik. a.Sapa
sosial dengan menyebutkan nama, klien dengan ramah
orang lain secara mau menjawab baik verbal maupun
optimal salam, klien mau non verbal
Tujuan Khusus : duduk berdampingan b.Perkenalkan diri
Klien dapat dengan perawat, mau dengan sopan
membina mengutarakan c.Tanyakan nama
hubungan saling masalah yang lengkap klien dan
percaya dihadapi nama panggilan yang
disukai klien
d.Jelaskan tujuan
pertemuan
e.Jujur dan menepati
janji
f.Tunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya
g.Beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien
Tujuan Khusus 2 2.Klien mau 2.Eksplorasi perasaan Febri
Klien dapat bercerita semua cemas klien,
percaya kepada masalahnya kepada perlihatkan diri
perawat dank lien perawat tanpa sebagai orang yang
dapat mampu adanya tanda-tanda hangat, ,menjadi
menceritakan kecemasan dan pendengar yang baik
semua menarik diri
masalahnya
Tujuan Khusus 3 3. Klien memahami 3.Bantu klien Febri
Klien dapat dan mengerti mengenali perasaan
menilai penyebab cemas dan menyadari
kemampuan yang kecemasannya nilainya
digunakan dan
kecemasan yang
dihadapi
Tujuan Khusus 4 4. Klien mampu 4.Melakukan Febri
Klien mampu menjawab semua komunikasi dengan
menceritakan pertanyaan yang teknik yang tepat dan
semua diberikan oleh dimulai dari topik
masalahnya perawat yang ringan.
Tujuan Khusus 5 5. Stres klien hilang 5.Bantu kilen Febri
Klien dapat berkurang atau mengidentifikasi
melakukan hilang respon terhadap stres.
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
tanpa stres
L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. R
Ruang : 10
No. RM : 04530

Tgl/ No
Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD
jam Dx
12/03/ 1 TUK 1 S: Febri
21 Membina hubungan saling -“Wa’alaikum salam…”
11.15 percaya “nama saya Ny. I , saya
a. Menyapa dan memberi salam berasal dari Bululawang, saya
b. Memperkenalkan diri dengan tidak bekerja ”
menyebut nama lengkap, -Klien menjawab pertanyaan
nama panggilan, alamat dan perawat tapi tidak mau
berjabat tangan berjabat tangan “Hobi saya
c. Menanyakan nama lengkap memasak”
klien, nama panggilan serta
asal
d. Menjelaskan tujuan
pertemuan yaitu ingin
membantu menyelesaikan
masalah klien

TUK 2 O: Febri
Klien dapat percaya kepada -Klien tidak mau berjabat
perawat dank lien dapat mampu tangan dengan perawat
menceritakan semua masalahnya -Klien terdiam tanpa ekspresi,
a. Memualisasi TUK 2 jarang terjadi kontak mata,
b. Menanyakan pada klien duduk berdampingan dengan
tentang kemampuan dan aspek perawat, nada bicara rendah/
positif yang dimiliki klien pelan, klien sedikit
c. Memberikan reinforcement menceritakan tentang
positif atas keberhasilan klien masalahnya
mengungkapkan segala -Klien kurang kooperatif saat
kemampuan klien bicara dengan perawat
d. Menyampaikan kontrak waktu
untuk pertemuan berikutnya
A: Febri
-TUK 1 tercapai
Klien mau menyebut nama
lengkap, alamat serta hobi
-TUK 2 sedikit tercapai
Klien mau menceritakan
sedikit masalahnya
P: Febri
P : optimalkan TUK 2
Lanjutkan TUK 3 dan 4
K : katakan pada klien bahwa
perawat ingin membantu klien
dan ingin menjadi teman klien,
katakan bahwa perawat siap
kapan saja klien mau bercerita
tentang masalah yang
dihadapi, motivasi klien untuk
mengetahui kemampuan yang
dimiliki, anjurkan untuk
mengingat nama perawat
13/03/ TUK 3 S: Febri
21 Klien dapat menilai kemampuan -Klien mengatakan
09.10 yang digunakan dan kecemasan “wa’alaikum salam
yang dihadapi -Klien mengatakan tadi malam
a. Mengucapkan salam tidak bisa tidur, makannya
b. Mengajak klien untuk tidak habis, obatnya sudah
berbincang-bincang sesuai diminum
kontrak sebelumnya -Klien mengatakan
c. Mengingatkan kembali perasaannya lebih baik dari
(identitas / nama perawat) kemarin
d. Bertanya pada klien tentang -Klien masih memilih untuk
kontrak hari ini diam di dalam ruangan
e. Mendiskusikan kemampuan
klien yang dapat dilakukan
selama di rumah sakit atau di
rumah
TUK 4 O: Febri
Klien mampu menceritakan -Klien mau menjawab salam
semua masalahnya -Klien sudah mau berjabat
a. Meminta klien untuk memilih tangan dengan perawat
kegiatan yang akan dilakukan -Klien hanya diam, kontak
di rumah sakit mata sudah ada meskipun
b. Memberi pujian atas jarang, duduk berdampingan
keberhasilan klien dengan perawat, nada bicara
c. Merencanakan kontrak yang rendah dan pelan
akan datang -Klien mau mencoba
d. Mencoba kegiatan yang pilihannya
dipilih -Klien melakukan kegiatan
kurang baik
-Klien mulai kooperatif saat
bicara dengan perawat
A: Febri
TUK 3 tercapai
Klien mau menilai kemampuan
yang digunakan
TUK 4 sedikit tercapai
Klien dapat mencoba kegiatan
yang dipilih tapi belum
maksimal
P: Febri
P : optimalkan TUK 4
Lanjutkan TUK 5
K : katakan bahwa perawat
siap kapanpun klien mau
bercerita tentang masalah yang
dihadapi, anjurkan klien untuk
mengingat nama perawat,
anjurkan klien membuat
jadwal kegiatan sehari-hari
14/03/ TUK 5 S: Febri
21 Klien dapat melakukan kegiatan “Wa’alaikum salam”
09.30 sesuai kondisi sakit dan -Klien mengatakan suster Ani
kemampuannya tanpa stres -Klien mengatakan akan
a.Mengucapkan salam mencuci gelas dan sendok
b.Mengajak klien untuk setelah makan siang
berbincang-bincang sesuai O:
kontrak sebelumnya dengan -Klien duduk, disamping
klien perawat
c.Mengingatkan kembali -Klien mau berjabat tangan
identitas perawat -Klien ingat nama perawat
d.Bertanya kepada klien tentang -Klien mulai kooperatif
kontrak hari ini -Klien membuat jadwal
f.Mendiskusikan dengan klien kegiatan bersama perawat
kemampuan klien yang dapat A:
dilakukan selama sakit atau di TUK 5 Klien dapat melakukan
rumah kegiatan sesuai kondisi sakit
g.Memberikan kertas jadwal dan kemampuannya tanpa stres
kepada klien beserta TUK 5 terpenuhi
bolpoinya P:
h.Merencanakan bersama klien P : optimalkan TUK 5
aktivitas yang dapat dilakukan K : motivasi klien untuk
setiap hari sesuai kemampuan melakukan kegiatan sesuai
i.Mendiskusikan kemampuan kondisi sakit dan
yang dapat dilanjutkan kemampuannya tanpa stres
penggunaannya

M. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


Masalah keperawatan : Kecemasan
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi : Klien mengatakan merasa tidak berharga lagi.
b. Diagnosa : Kecemasan berat berhubungan dengan konflik perkawinan
c. TUK : 1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP )
a. Orientasi
1). Salam Terapeutik
Assalamu'alaikum Ibu I, nama saya Febriyani Sholikhati Umun, biasa
dipanggil Febri. Saya pagi ini akan merawat Ibu R dari pukul 07.00-14.00
nanti.
2). Evaluasi /Validasi
Apa yang terjadi di rumah sehingga Ibu R harus dibawa ke sini?
3). Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan atau
hobby atau hal-hal yang biasa Ibu R lakukan?
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini
saja?
Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10
menit saja?
b. Kerja
- Apa yang biasa Ibu R kerjakan dirumah?
- Sekarang yang biasa dilakukan di rumah?
- Apa yang ibu R senangi dari keluarga? Bagaimana dengan suami dan
anak-anak?
- Bagaimana pula dengan tempat tinggalnya? Apa ada yang disenangi
disana?
c. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Ibu R setelah kita bercakap-
cakap?
b. Evaluasi Obyektif :
- Apa saja tadi kemampuan Ibu R ? (bagus sekali)
- Apa saja tadi yang disenangi dirumah? (bagus sekali)
c. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba Ibu
R ingat lagi kemampuan yang belum disampaikan.
d. Kontrak
Topik : Besok kita akan melihat kemampuan Ibu R yang masih dapat
dilakukan di rumah sakit.
Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di
tempat ini saja?
Waktu : Kira-kira besok jam 08.30 ya! Berapa lama kita akan
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Baiklah, silahkan Ibu R melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu
yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.asuhan-keperawatan.co.cc/2010/01/respon-cemas-dan-gangguan-
kecemasan_04.html
http://www.scribd.com/doc/34869031/STUDI-KASUS-Anak-Dengan-Gangguan-
Kecemasan
http://mausehatdong.blogspot.com/2009/10/askep-cemas-dan-gangguan-
kecemasan.html

Anda mungkin juga menyukai