NIM P1337420419044
2021
i
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ASMA BRONCHIALE DENGAN
NIM P1337420419044
2021
ii
PERTANYAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337420419044
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan proposal ini adalah hasil
jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
Tanggal : .
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengetahui,
v
KATA PENGANTAR
vi
Penulis berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat
khususnya untuk pengelolaan klien dengan masalah pola napas tidak efektif
karena sama bronchiale . Penulis menyadari bahwa penulisan proposal karya
tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan dan
kritik untuk perbaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah pada masa
mendatang sangat penulis harapkan. Semoga proposal ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................4
1. Pengkajian...............................................................................................18
2. Diagnosa Keperawatan............................................................................22
viii
3. Rencana Tindakan keperawatan..............................................................24
4. Implementasi...........................................................................................27
5. Evaluasi...................................................................................................28
A. Rencana Penelitian......................................................................................29
B. Subyek penelitian........................................................................................29
G. Etika Penelitian...........................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
LAMPIRAN..........................................................................................................36
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Klasifikasi Derajat Asma............................................................................8
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pathway Asma Bronchiale........................................................................11
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
Lambang
1. % : Persentase
2. 0 : Derajad
3. / : Atau
4. & : Dan
5. > : Lebih dari
Singkatan
1. RS : Rumah Sakit
2. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
3. NIC : Nursing Interventions Classification
4. NOC : Nursing Outcome Classification
5. WHO : World Health Organitation
6. GINA : Global Initiative For Asthma
7. O2 : Oksigen
8. CO2 : Carbondiogsida
9. AGD : Analisa Gas Darah
10. SpO2 : Saturation of Peripherai Oxygen
11. GCS : Glasglow Coma Scala
12. mmHg : mili meter air raksa
13. gr : gram
14. Mg : Miligram
15. cc : Cubic centimeter
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai macam penyakit dapat menyebabkan gangguan
kebutuhan Oksigen di antaranya adalah asma bronchiale, tuberkulosis,
ebolisme paru, dan bronkopneumoni.
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang
menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifat berulang dan di antara
penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih
normal. (Nurarif & Kusuma, 2015)
Asma Bronkhial adalah penyakit yang sering kita jumpai di
masyarakat. Penyakit ini menyerang pada semua umur mulai dari anak-
anak, remaja, dewasa maupun yang sudah lanjut usia. Asma juga bisa
menyerang di semua kalangan dan penyakit ini akan meningkat jika
kondisi lingkungan semakin buruk. Lalu polusi udara, debu juga bisa
berpengaruh terhadap penyakit asma. (Padila, 2017)
Prevalensi asma di indonesia pada tahun 2018 sebanyak 1.017.290
(2,4%). Terdapat 16 Provinsi yang mempunyai prevelensi penyakit asma
bronchiale yang melebihi angka nasional kasus tertinggi adalah di provinsi
DI Yogyakarta yaitu sebanyak 4,5% dan tertinggi kedua adalah provinsi
Kalimantan Timur sebanyak 4,0%. Sedangkan kasus yang paling sedikit
terjadi di provinsi Sumatra Utara yaitu 1,0%. Sedangkan kasus di Jawa
Tangah sebanyak 1,8%. (Riskesdas, 2018)
Dari fenomena tersebut dapat diketahui bahwa penyakit asma
bronchiale adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian walaupun
dengan tingkat kematian yang rendah. Namun pada kenyataannya
1
2
B. Perumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan asma bronchiale dengan fokus
studi pola nafas tidak efektif di RSUD RAA Soewondo Pati?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan proposal ini di bagi menjadi tujuan umun
dan tujuan khusus yaitu :
1. Tujuan Umum
Menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit asma bronchiale dengan fokus studi pola napas tidak efektif
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien pasien dengan
penyakit asma bronchiale dengan fokus studi pola napas tidak
efektif.
b. Memaparkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
penyakit asma bronchiale dengan fokus studi pola napas tidak
efektif.
4
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Proposal karya tulis ilmiah ini diharapkan memberikan sumbangan
untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik terutama dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien asma bronchiale dengan
fokus studi pola napas tidak efektif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Menambah pengetahuan dan menerapkan teori yang didapat
tentang asuhan keperawatan pada pasien asma bronchiale dengan
fokus studi pola napas tidak efektif.
b. Bagi Rumah Sakit
Sebagai tambahan referensi yang bertujuan untuk mengembangkan
ilmu kesehatan khususnya dalam asuhan keperawatan pada pasien
asma bronchiale dengan fokus studi pola napas tidak efektif.
c. Bagi Institusi Pendidikan
5
TINJAUAN PUSTAKA
2. Etiologi
Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering
menimbulkan asma adalah :
a. Asma alergik
Yaitu jenis asma yang disebabkan oleh allergen, misalnya
serbuk sari, binatang, makanan dan jamur. Biasanya mempunyai
5
6
3. Klasifikasi
Pembagian derajat asma menurut GINA (Global Initiative For
Asthma) yaitu :
a. Intermiten
Gejala kurang dari 1 kali/ minggu dan serangan singkat.
b. Persite ringan
Gejala lebih dari 1 kali/minggu tapi kurang dari 1 kali/hari
c. Persiten sedang
Gejala terjadi setiap hari.
8
d. Persiten berat
Gejala terjadi setiap hari dan serangan sering terjadi. (Nurarif &
Kusuma, 2015, p.65)
4. Menifestasi Klinis
Menuriut Luny (2011) Gejala-gejala yang lazim muncul pada
asma bronkhial adalah :
9
6. Pathway
bronkus meningkat
Hipoksemia
Penurunan curah
Tekanan
jantung
darah menurun
7. Pemeriksaan Diagnotik
Pemeriksaan diagnotik asma bronchiale menurut (Nurarif & Kusuma,
2015 p.70) meliputi:
a. Pengukuran fungsi paru (Spirometri)
Dilakukan sebelum dan sesudah bronkodilator hirup
(nebulizer/inheler), Positif jika peningkatan VEP/KVP > 20%.
b. Pemeriksaan laboratorium
Sputum : eosinofil meningkat
Analisa gas darah (AGD/Astrup)
Terjadi pada asma berat pada fase awal terjadi hipoksemia
dan hipokapnia (PCO2 turun) kemudian fase lanjut
normokapnia dan hiperkapnia (PCO2 naik).
Eosinofil darah meningkat
c. Pemeriksaan kulit
Pemeriksaan kulit ini dilakukan untuk menunjukan adanya
antibody Ig E hypersensitive yang spesifik dalam tubuh.
14
d. RO dada
Patologis paru /komplikasi asma
e. Foto dada AP dan lateral
Hiperinflasi paru, diameter anteroposterior membesar pada foto
lateral, dapat terlihat bercak konsolidasi yang tersebar.
8. Komplikasi
a. Gagal napas
b. Pneumonthorak
c. Deformitas tulang
d. Asidosis
e. Obstruksi jalan nafas
f. Emisema
g. Hipoksemia
h. Atelaktasis (Taufan Nugroho, 2016, p.176)
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asma bronchiale menurut (Brunner & Suddarth,
2016) yaitu :
a. Penatalaksanaan Medis
1. Agonis adrenergik-beta2 kerja-pendek
2. Antiko linergik
3. Kortikostereoid : inhaler dosis-terukur
4. Metilxantin
b. Penatalaksanaan keperawatan menurut (Claudia, 2014) yaitu :
1. Penyuluhan
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehingga klien
secara sadar akan menghindari faktor-faktor pencetus
asma, menggunakan obat secara benar, dan berkonsultasi
pada tim kesehatan.
15
2. Penyebab
Menurut SDKI (2016), penyebab pola napas tidak efektif yaitu:
a. Depresi pusat pernapasan
b. Hambatan upaya napas (misal nyeri saat bernapas, kelemahan
otot pernapasan)
c. Deformitas dinding dada
d. Deformitas tulang dada
e. Gangguan neuromuskuler
19
6) Kepala.
Bentuk kepala klien biasanya normal jika tidak ada
kelainan tertentu.
7) Mata
Konjungtiva klien tampak anemis, sklera tidak ikterik,
kelainan pada mata tidak ada, reflek cahaya pada bola mata
pasien biasanya tidak ada kelainan, keadaan pupil
8) Hidung
Cairan yang keluar dar hidung klien, fungsi penciuman
klien biasanya mengalami kelainan jika ada sumbatan pada
hidung, napas cuping hidung.
23
9) Mulut
Mukosa bibir klien tampak kering, pucat, pecah-pecah,
lidah kering.
10) Telinga
Bentuk, dan fungsi pendengaran klien biasanya normal
tidak ada kelainan.
11) Leher
Tidak ada kelainan pada leher.
12) Thorax
a) Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak.
P : Ictus cordis teraba di midklavikula sinistra.
P : Pekak
A : Terjadi bunyi jantung regular.
b) Paru-paru
I : Pengembangan dada simetris, napas pendek.
P : Frekuensi fremitus
P : Redup sampai pekak pada sisi yang sakit
A : Ronkhi basah kasar dan nyaring, Vasikuler
melemah bila terdapat pelebaran pleura.
c) Abdomen
Pada pasien asma bronchiale pada abdomen biasanya
tidak mengalami gangguan.
13) Genetalia
Pada pasien asma bronchiale pada genetalia biasanya tidak
mengalami gangguan
14) Ekstremitas
Pada pasien asma bronchiale biasanya pada ekstermitas atas
dan bawah adalah normal.
15) Neurologis
Terdapat kelemahan otot, tanda reflex spesifik tidak ada.
24
n. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk mengkaji status,
fungsi, dan oksigenasi pernapasan klien. Beberapa pemeriksaan
yang bisa dilakukan antara lain:
1) Spirometri, Pengukuran fungsi paru.
2) Tes provokasi bronkhus, dilakukan pada spirometri internal
3) Pemeriksaan laboratorium meliputi analisa gas darah,
sputum, sel eosinofil, pemeriksaan darah rutin dan kimia.
4) Pemeriksaan radiologi.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga, dan masyarakat tentang kesehatan aktual
atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikakasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi,
mencegah, dan mengubah status kesehatan klien . (NANDA NIC
NOC, 2016)
25
b. Penyebab
Menurut SDKI (2016), penyebab pola napas tidak efektif yaitu:
1) Depresi pusat pernapasan
2) Hambatan upaya napas (misal nyeri saat bernapas, kelemahan
otot pernapasan)
3) Deformitas dinding dada
4) Deformitas tulang dada
5) Gangguan neuromuskuler
6) Gangguan neurologis (misal elektroensefalogram [EEG]
positif, cedera kepala, gangguan kejang)
7) Imaturitas neurologis
8) Penurunan energi
9) Obesitas
10) Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
11) Sindrom hipoventilasi
12) Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13) Cedera pada medula spinalis
14) Efek agen farmakologis
15) Kecemasan.
4. Implementasi
Implementasi (pelaksanaan) adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan klien. Perawat bertanggung jawab
kepada asuhan keperawatan yang berfokus pada klien dan dan
berorientasi pada hasil, sebagaimana di gambarkan dalam rencana
keperawatan. Fokus utama dari implementasi adalah pemberian asuhan
keperawatan yang aman dan individual dengan pendekatan teraupetik.
Spesifikasi dari tindakan keperawatan berupa tindakan mandiri
maupun kolaborasi. Setelah itu perawat dapat mengakhiri tahap
implementasi tersebut dengan mencatat hasilnya di evaluasi akhir.
(Andra S, 2013).
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
sesuai intervensi. Tindakan keperawatan ada 2, yaitu tindakan mandiri
dan kolaborasi. Tindakan mandiri yaitu tindakan yang dilakukan
perawata tanpa kerjasama dengan tim lain. Sedangkan tindakan
30
5. Evaluasi
METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
Berbagai bentuk penelitian observasional antara lain adalah
deskritif (survey, study kasus) dan analitik (cross seksional, sub control,
dan cohort). Metode yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah
metode deskritif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting kasus yang dipilih.
(Notoatmodjo, 2010).
Metode penelitian deskritif bertujuan untuk memaparkan peristiwa-
peristiwa urgent yang terjadi pada masa kini dengan menekan pada data
yang actual dari penyimpulan. (Nursalam, 2013). Kasus yang dipilih pada
penelitian ini yaitu: “ Asuhan Keperawatan Pasien Asma Bronchiale
Dengan Fokus Studi Pola Napas Tidak Efektif “.
B. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini menggunakan dua responden (klien), dimana
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
Adalah kriteria yang dijadikan subyek penelitian. Berikut ini yang
termasuk kriteria inklusi antara lain :
a. Pasien rawat inap yang menderita Asma Bronchiale dengan
pola napas tidak efektif.
b. Pasien dengan rentan usia 30 tahun sampai 80 tahun.
c. Pasien bersedia menjadi responden.
2. Kriteria eksklusi
Merupakan kriteria yang tidak dijadikan subyek penelitian
yang termasuk dalam kriteria eksklusif yaitu pasien yang
29
30
G. Etika Penelitian
Etika penulisan bertujuan untuk menjaga kerahasian identitas responden
akan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Masalah etika
utama ditekankan pada beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Inform consent (Lembar persetujuan menjadi responden)
Inform consent merupakan lembar persetujuan antara peneliti
dengan responden. Sebelum memberikan lembar persetujuan peneliti
memberikan informasi-informasi yang adekuat dan atau lisan yang
terkait dengan hak kewajiban akibat yang muncul dari penelitian ini,
selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada responden
untuk mengambil keputusan apakah bersedia maupun menolak
berpartisipasi secara sukarela.
2. Anonimity (tanpa nama)
Penulis menjamin terjaga kerahasiaan responden, peneliti
tidak mencantumkan inisial, alamat responden. Setiap klien yang
dijadikan sempel penelitian tidak akan ditulis nama untuk menjadi
identitas.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya, untuk penelitian ini
akan menjamin kerahasiaan identitas klien sesuai dengan hukum
yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Pemberian inhalasi uap dengan obat atau tanpa obat menggunakan
nebulator.
Tujuan 1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Pasien yang mengalami penyempitan jalan napas
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Umur :
Setelah mendapat penjelasan yang cukup dari penelitian dan memahami bahwa
penelitian ini tidak berakhir negatif atau buruk bagi saya, maka bersama ini saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh :
Judul :
Dalam rangka :
Dalam penelitian ini dilakukan di RSUD RAA Soewondo Pati. Demikian surat
pertanyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun
serta untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pati, ....................................
Responden
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama LengkaP : Febriyani Sholikhati Umun
2. NIM : P1337420419044
3. Tanggal Lahir : 23 Februari 2001
4. Tempat Lahir : Grobogan
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat Rumah
a. Jalan : Jl. Raya Purwodadi-Blora
b. Kelurahan : Pulongrambe
c. Kecamatan : Tawangharjo
d. Kab/kota : Grobogan
e. Provinsi : Jawa Tengah
7. Telpon
a. HP : 081227854938
b. E-mail : yanifebrian770@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan TK di TK Darma Wanita , lulus tahun 2007
2. Pendidikan SD di SD N 1 Pulongrambe, lulus tahun 2013
3. Pendidikan SLTP di SMP N 1 Tawangharjo, lulus tahun 2016
4. Pendidikan SLTA di SMA N 1 Wirosari, lulus tahun 2019
5. Pendidikan Diploma di Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi
Keperawatan Blora, sejak tahun 2019 hingga sekarang,
C. RIWAYAT ORGANISASI
1. Ketua Palang Merah Remaja (PMR) di SMA N 1 Wirosari
2017/2018
2. Anggota Pramuka di SMA N 1 Wirosari 2017/2018
3. Sekertaris White Campus Region 4 Program Studi Diploma III
Keperawatan Blora Tahun 2020
4. Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Diploma III
Keperawatan Blora Tahun 2020
5. Sebagai Koordinator Pengabmas Himpunan Mahasiswa Program
Studi Diploma III Keperawatan Blora Tahun 2021
NIM : P1337420419044