PRAKTIKUM HISTOLOGI
BLOK REPRODUKSI
LABORATORIUM TERPADU I
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan hasil Laporan Praktikum Histologi Blok Reproduksi I ini.
Dalam penyusunan Laporan Praktikum Histologi ini, saya menyadari
sepenuhnya banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, saya
menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan petunjuk dari semua pihak
tidaklah mungkin hasil Laporan Praktikum Histologi ini dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan dengan baik
2. Ibu Rusmiatik S.Si , M.Biomed.. Selaku dosen pembimbing praktikum
histologi, atas segala masukkan, bimbingan dan kesabaran dalam
menghadapi keterbatasan saya dan teman-teman.
3. Teman-teman sejawat yang telah memberikan masukkan dalam
penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan
kepada saya dan teman-teman, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa,
serta Laporan Praktikum Histologi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..
1.2 Tujuan ………………………………………………………………...
1.3 Manfaat ……………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Genetalia feminine dan mammae ………………………………………
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat …………………………………………………….
3.2 Alat dan Bahan ………………………………………………………...
3.3 Cara Kerja …………………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengambilan Foto dari Mikroskop ……………………………..
4.2 Pembahasan Praktikum …………………………………………….....
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Dalam hal
melanjutkan keturunan setiap organisme melakukan perkembangbiakan.
Tentunya dalam hal ini merupakan proses yang sangat rumit apabila didalami.
Dari alat kelamin manusia diciptakan berbeda-beda mulai dari struktur anatomi
yang dimiliki sampai dengan fungsi masing-masing organ itu sendiri.
Organ genitalia feminine adalah organ reproduksi wanita yang merupakan
organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam
dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia interna terdiri
atas vagina, uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur) dan ovarium (indung
telur). Organ genitalia eksternal merupakan organ atau alat kelamin yang
tampak dari luar, dapat dilihat bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi
genetalia eksterna adalah untuk kopulasi. Genetalia eksterna, vulva tampak dari
luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjarkelenjar pada dinding vagina.
Payudara atau glandula mamae merupakan salah satu organ reproduksi
pada wanita yang berfungsi mengeluarkan air susu (ASI). Payudara terdiri dari
lobulus-lobulus atau kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus
yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai ke nipple. Pada payudara
terdapat tiga bagian utama yaitu korpus (badan), areola, dan papila atau puting.
Secara mikroskopik, payudara atau glandula mamae tersusun dari jaringan ikat
kelenjar dan lemak yang ditutupi oleh kulit. Jaringan lemak tersebut terdiri dari
18 lobulus dan dipisakan oleh jaringan fibrosa.
1.2 Tujuan
1. Mampu mengidentifikasi struktur mikroskopik histologi masing-masing
bagian sistem reproduksi.
2. Mahasiswa mampu mengetahui struktur-struktur jaringan pada sistem
ureproduksi.
3. Untuk mengenal dan membedakan histologi masing-masing bagian sistem
reproduksi.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur mikroskopik histologi
sistem reproduksi serta mampu menjelaskan ciri struktur mikroskopik dan
histofisiologinya.
2. Mahasiswa mampu mengetahui struktur-struktur jaringan pada sistem
reproduksi.
3. Mahasiswa mampu mengenal dan membedakan histologi masing-masing
bagian Sistem reproduksi.
1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reproduksi bergantung pada penyatuan gamet (sel reproduktif, atau
germinativum) pria dan wanita, masing-masing dengan separuh set kromosom,
untuk membentuk individu baru dengan set kromosom lengkap dan unik. Tidak
seperti sistem tubuh lain, yang pada hakikatnya sarna di kedua jenis kelamin,
sistem reproduksi pria dan wanita sangat berbeda, sesuai peran mereka yang
berbeda dalam proses reproduksi. Sistem reproduksi pria dan wanita dirancang
untuk memungkinkan penyatuan bahan genetik dari dua pasangan seksual, dan
sistem wanita dilengkapi untuk menampung dan memlihara keturunan hingga
tahap perkembangan yang memungkinkannya bertahan hidup secara independen
di lingkungan eksternal. Organ reproduksi primer, atau gonad, terdiri dari
sepasang testis pada pria dan sepasang ovarium pada wanita. Pada kedua jenis
kelamin, gonad matur melaksanakan dua fungsi, yaitu (1) Menghasilkan gamet
(gametogenesis), yaitu spermatozoa (sperma) pada pria dan ovum (sel telur) pada
wanita; dan (2) mengeluarkan hormon seks, secara spesifik, testosteron pada pria
dan estrogen dan progesteron pada wanita. Selain gonad, sistem reproduksi pada
kedua jenis kelamin mencakup saluran reproduksi yang mencakup suatu sistem
duktus yang khusus mengangkut atau menampung gamet setelah dibentuk, plus
kelenjar seks aksesorius yang mengosongkan sekresi suportifnya ke dalam
saluran-saluran tersebut. Pada wanita, payudara juga dianggap sebagai organ seks
aksesorius. Bagian sistem reproduksi yang terletak eksternal dan terlihat disebut
genitalia eksterna. (Sheerwood, 2019)
Ovarium
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval yang terletak di rongga
perut. Ovarium memiliki struktur berbentuk bulatan-bulatan yang disebut
folikel. Tiap folikel mengandung sel telur (oosit) yang berada pada lapisan tepi
ovarium. Fungsinya adalah memproduksi telur matang untuk pembuahan dan
produksi hormon steroid dalam jumlah besar. (de fiore), 2014
Tuba uterine(fallopii)
Tuba Uterina merupakan saluran penghubung antara ovarium dan rahim
(uterus). Di ujungnya terdapat fimbria yang menyerupai jari-jari untuk
menangkap telur yang matang. Oviduk ini berfungsi untuk membawa sperma
dan telur ke tempat terjadinya pembuahan, yaitu ampula tuba.
Uterus
Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot yang tebal.
Rahim bagian bawah memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasa disebut
sebagai leher rahim (cervix). Bagian yang besar dari uterus disebut dengan
corpus uteri. Terdapat tiga lapsan utama uterus, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium merupakan lapisan yang akan
mengalami penebalan dan pengelupasan apabila tidak ada pembuahan. Fungsi
utamanya adalah tempat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin
Vagina
Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin
luar dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur ke arah belakang.
Dinding vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain
itu, lendir yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan.
Fungsi vagina adalah menahan penis saat berhubungan seksual dan menyimpan
semen sementara .
Vulva
Kelenjar Payudara
Kelenjar payudara terbentuk secara embriologis sebagai invaginasi
ektoderm permukaan di sepanjang garis pentel, garis laktasi, dari Aqila hingga
selangkangan titik pada manusia, satu set kelenjar yang menyerupai kelenjar
keringat apokrin dan termodifikasi menetap di setiap sisi pada titik setiap
kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks,
yang berfungsi menyekresikan air susu untuk memberi nutrisi neonatus. Setiap
lobus, yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak
jaringan adiposa, merupakan suatu kelenjar tersendiri dengan duktus laktiferus
ekskretoriusnya sendiri. Ini, dengan panjang 2-4,5 cm berkumpul secara
terpisah di papila mamae yang memiliki 15-25 muara masing-masing
berdiameter 0,5 mm. Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai
dengan jenis kelamin usia dan status fisiologis.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah :
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2021
Waktu : 10.50 s/d Selesai.
Tempat : Laboratorium Terpadu 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Al-Azhar Mataram
3.2 Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Pensil warna
3. Jangka
4. Penghapus
5. Preparat sistem reproduksi
6. Buku atlas histologi de fiore
Perbesaran 40x
2 H11/180 Aged Ovary
Perbesaran 10x
Perbesaran 40x
5 H11/230 Uterus, Progravid Phase
Perbesaran 10x
6 H11/240 Uterine Cervix
Perbesaran 40x
7 H11/250 Vagina
Perbesaran 40x
8 H11/260 Placenta
Perbesaran 40x
9 H11/290 Mammary Gland, lactating
Perbesaran 10x
10 98 E Mammae non active
Perbesaran 10x
11 99 C Mammae active
Perbesaran 40x