Anda di halaman 1dari 144

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KARTU PERDANA XL DI KOTA MATARAM

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan studi

pada Program Studi Strata Satu (S1) Manajemen

Fakultas Bisnis dan Hukum Universitas Teknologi Mataram

ANDHINI NURMALA SARI


NIM : 19MJ038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN HUKUM
UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM
MATARAM
2021

1
2

TANDA PERSETUJUAN
SKRIPSI
DARI UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM

JUDUL : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap


Keputusan Pembelian Kartu Perdana XL Di
Kota Mataram
Disusun Oleh : Andhini Nurmala Sari
NIM : 19MJ038
Program Studi : Stata I Manajemen

Setelah membaca dan mempertimbangkan Skripsi ini dengan seksama


menurut pertimbangan kami telah memenuhi syarat ilmiah.

Mataram, 15 Juni 2021

PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,

(Fitria Ika Agustina S.Sos., M.M.)(Eluiz Yansirus Saniyah,S.A.B., M.M.)


NIDN. 0813088002 NIDN. 0816088301

Mengetahui
Rektor,

(Ir. H. Lalu Darmawan Bakti, M.Sc., M.Kom.)


NIDN. 0819086601
3

TANDA PENGESAHAN
UJIAN SKRIPSI DARI UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM

JUDUL : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap


Keputusan Pembelian Kartu Perdana XL Di
Kota Mataram
Disusun Oleh : Andhini Nurmala Sari
NIM : 19MJ038
Program Studi : STRATA I MANAJEMEN

Skripsi ini telah diuji dihadapan Tim penguji pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 16 Juni 2021


Pukul : 08.00 – Selesai.

Tempat : Kampus UTM

Tim Penguji
1. Agus Marjan Saputra, S.E.I., M.E.I (
)
2. Drs. Anom Ismail., M.Pd. (
)
3. Eluiz Yansirus Saniyah, S.A.B., M.M. (
)

Mataram, 16 Juni 2021

Mengetahui
Rektor,

(Ir. H. Lalu Darmawan Bakti, M.Sc., M.Kom.)


NIDN. 0819086601
4
5

MOTTO

“dan hendaklah takut ( kepada Allah ) orang-orang yang

sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di

belakang mereka yang mereka khawatirkan terhadap

kesejahteraannya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa

kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur

kata yang benar (qaulan sadida)”.

( Q.S. ANNISA ayat 9 )

Segala sesuatu tak akan berubah jika kita tak merubahnya.

Jangan berkecil hati dan menganggap segala sesuatu tak adil

bagi kita, sebab sudah pasti pemeran utama selalu punya jalan

yang jelas. Dalam kehidupan kita, kita selalu menjadi pemeran

utama..

(Kajja)

Yakinlah bahwa dirimu bisa menghadapi setiap cobaan yang

diberikan oleh Allah SWT.

(ANDHINI NURMALA SARI)


6

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya hidup, yang

senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saatku

lemah tak berdaya.

 Untuk Ayah dan Ibu, yang sejak lahir tak henti-hentinya

memberikan yang terbaik. Cinta dan dukungan untuk ananda putri

bungsu ayah dan ibu. Sungguh kalian orang tua terhebat yang

pernah ada. Orang tua yang amat sangatku banggakan. Aku bukan

apa-apa tampa do’a kalian, karena ridho kalian ridho-nya jua.

Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak akan pernah

mampu membalas semua kebaikan yang telah Ayah dan Ibu

berikan. Senyuman Ayah dan Ibu selalu menjadi motivasi terkuat

ananda berjuang disini. Harapan yang selalu ananda inginkan

adalah mampu menjadi putrid yang bias membuat kalian merasa

bangga. Ananda minta maaf jika selama ini ananda banyak

melakukan kesalahan yang entah ananda sengaja ataupun tidak

sengaja. Ananda sayang Ayah dan Ibu.

 Terima Kasih Ibu. . .

 Terima Kasih Ayah . . .


7

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU PRABAYAR XL DI

KOTA MATARAM”. Shalawat beserta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

parasahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, Amin.

Penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua atas jasa

jasanya, kesabaran, do’a dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan

memberikan cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis dari dulu hingga

sekarang, dan serta kerja sama dari berbagai pihak segala hambatan

tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak H. Lalu Darmawan Bhakti, M.Sc., M.Kom. selaku Rektor

Universitas Teknologi Mataram

2. Ibu Fitria Ika Agustina, S.Sos., MM selaku pembimbing I yang selalu

bijaksana memberikan bimbingan, nasihat, arahan serta waktunya

selama penulisan Skripsi ini.


8

3. Ibu Eluiz Yansirus Saniyah, S.A.B., M.M. selaku pembimbing II yang

telah membantu dan memberikan curahan pikirannya dan perhatian

kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat selesai tepat waktu.

4. Para dosen dan segenap Civitas Akademik Universitas Teknologi

Mataram yang secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung

maupun tak langsung.

5. Ibunda Rina Mulyana Malacca yang selalu membuat penulis semangat

dan memotivasi saya serta memberi waktu disela – sela pekerjaan

yang menumpuk untuk selalu semangat sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga, sahabat dan teman-teman tercinta yang telah banyak

memberikan dorongan, semangat, kasih sayang dan bantuan baik

secara moril maupun materiil demi lancarnya penyusunan Skripsi ini.

7. Mas Novaldi Nur Firdaus yang sangat berperan penting dalam

penyusunan skripsi ini dan memberiku banyak semangat selama

penyusunan skripsi ini, syukraan wa jazakillahu khair.

8. Sahabat Penulis Baiq Laely Fitriana yang telah meluangkan waktu

untuk membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta

berbagai pengalaman pada proses penyusunan Skripsi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.


9

Semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang

membangunakan penulis terima dengan senang hati. Semoga Skripsi ini

dapat bermanfaat, khususnya penulis dan umumnya bagi kita semua

dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Mataram, 14 Juni 2021

Penulis
10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................ii

TANDA PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................iii

MOTTO..................................................................................................iv

PERSEMBAHAN...................................................................................v

KATA PENGANTAR..............................................................................vi

DAFTAR ISI ..........................................................................................ix

DAFTAR TABEL....................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR................................................................................xiv

ABSTRAK..............................................................................................xv

ABSTRACT............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 13

2.2 Landasan Teori........................................................................... 15

2.2.1 Bauran Pemasaran ............................................................ 15

2.2.1.1 Pengertian Pemasaran................................................ 15

2.2.1.2 Manajemen Pemasaran............................................... 17


11

2.2.1.3 Bauran Pemasaran...................................................... 18

2.2.2 Keputusan Pembelian........................................................ 22

2.2.2.1 Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian 22

2.2.2.2 Keputusan Pembelian Konsumen ..............................25

2.2.2.3 Faktor – Faktor Keputusan Pembelian .......................26

2.2.2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian...............27

2.2.2.5 Proses Pembelian........................................................28

2.3 Kerangka Pemikiran....................................................................30

2.4 Hipotesis Penelitian.....................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian..........................................................................33

3.2 Lokasi dan Periode Penelitian...................................................33

3.3 Pendekatan Penelitian...............................................................33

3.4 Populasi dan Sampel.................................................................34

1. Populasi................................................................................34

2. Sampel..................................................................................34

3.5 Jenis Data..................................................................................35

1. Data Primer...........................................................................35

2. Data Sekunder......................................................................35

3.6 Metode Pengumpulan Data.......................................................36

3.7 Instrumen Penelitian..................................................................37

3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian...................................41

1. Bauran Pemasaran (X).........................................................41


12

2. Keputusan Pembelian (Y)....................................................41

3.9 Metode Analisis Data.................................................................41

1. Uji Validasi dan Reabilitas.....................................................42

2. Analisis Regresi Linier Sederhana.........................................43

3.10 Uji Hipotesis............................................................................43

1. Koefisien Korelasi (R)...........................................................43

2. Koefisien Determinasi (R2)...................................................44

3. Uji t (Uji Parsial)....................................................................45

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan...................................................46

4.2 Deskripsi Responden..................................................................56

4.3 Analisis Data...............................................................................61

4.4 Pengujian Hipotesis....................................................................82

4.5 Pembahasan ..............................................................................86

4.6 Implikasi Penelitian.....................................................................96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................98

B. Saran ..........................................................................................99

DAFTAR PUSAKA

LAMPIRAN
13

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu..............................................13

2. Tabel 3.1 Instrumen Penelitian........................................................37

3. Tabel 3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi.......................44

4. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia....................56

5. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...........57

6. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....58

7. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan........59

8. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.........60

9. Tabel 4.6 Tanggapan Responden Bauran Pemasaran...................61

10. Tabel 4.7 Tanggapan Responden Keputusan Pembelian...............64

11. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas Produk (X1).............................66

12. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas Harga (X2)...............................66

13. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas Distributor/Tempat (X3).........67

14. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Validitas Promosi (X4).........................67

15. Tabel 4.12 Hasil Pengujian Validitas Orang/SDM (X5)...................68

16. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Validitas Fasilitas Fisik (X6).................68

17. Tabel 4.14 Hasil Pengujian Validitas Proses (X7)...........................69

18. Tabel 4.15 Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian (Y).....69

19. Tabel 4.16 Hasil Pengujian Reabilitas Produk (X1).........................71

20. Tabel 4.17 Hasil Pengujian Reabilitas Harga (X2)...........................71

21. Tabel 4.18 Hasil Pengujian Reabilitas Distribusi/Tempat (X3)........71

22. Tabel 4.19 Hasil Pengujian Reabilitas Promosi (X4).......................72


14

23. Tabel 4.20 Hasil Pengujian Reabilitas Orang/SDM (X5).................72

24. Tabel 4.21 Hasil Pengujian Reabilitas Fasilitas Fisik (X6)...............72

25. Tabel 4.22 Hasil Pengujian Reabilitas Proses (X7).........................73

26. Tabel 4.23 Hasil Pengujian Reabilitas Keputusan Pembelian (Y)...73

27. Tabel 4.24 Hasil Uji Autokorelasi.....................................................75

28. Tabel 4.25 Tabel Durbin Watson.....................................................76

29. Tabel 4.26 Hasil Uji Gejser...............................................................78

30. Tabel 4.27 Hasil Pengujian Regresi.................................................79

31. Tabel 4.28 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi.....................83

32. Tabel 4.29 Hasil Uji f........................................................................84

33. Tabel 4.30 Hasil Uji t........................................................................85

34.
15

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian................23

2. Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran.......................................31

3. Gambar 4.1 Logo XL Axiata............................................................53

4. Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk............54

5. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot........................................................77


16

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN KARTU PERDANA XL DI KOTA MATARAM

Andhini Nurmala Sari

Fakultas Bisnis dan Hukum


Universitas Teknologi Mataram

Andin3418@gmail.com

Dosen Pembimbing
Fitria Ika Agustina S.Sos., M.M
Eluiz Yansirus Saniyah,S.AB., M.M

ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat antar perusahaan menggambarkan


bahwa semakin sulit memprediksi perilaku konsumen dalam
perkembangan proses transaksi yang sedang terjadi saat ini. Pemasaran
biasanya dihadapkan pada masalah produk, harga, distribusi dan promosi
yaitu berapa dan bagaimana bauran tersebut ditetapkan, hal ini agar
tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Pada umumnya tidak
seluruh variabel pemasaran yang ditampilkan oleh perusahaan akan
dipetimbangkan oleh konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu
produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanas
pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian secara
parsial maupun secara simultan. Data yang digunakan adalah data
sekunder dan data primer yang diperoleh dari 40 responden yang
menggunakan kartu perdana XL Axiata. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan analisis regresi sederhana. Dari pengujian regresi, hasil
perhitungan variabel bebas dapat disusun dalam suatu model berikut : Y =
0.198 + 0,128 X1 + 0,016 X2 + 0,275 X3 + 0,439 X4 + 0,039 X5 + 0,065
X6 + 0,182 X7. Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan
sebagai berikut : Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 0,198 angka
tersebut menunjukkan bahwa jika X1 (produk), X2 (harga), X3
(distributor/tempat), X4 (promosi), X5 (orang/SDM), X6 (Fasilitas Fisik),
dan X7 (proses) konstan atau X=0, maka keputusan pembelian 0,198.
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui variabel yang berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian dengan melihat variabel yang
memiliki nilai probabilititas signifikansi < 0.05 yaitu distributor/tempat (X3)
dengan nilai 0.039 dan promosi (X4) dengan nilai 0,001. Sedangkan
variabel yang tidak berpengaruh secara parsial namun berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan melihat variabel
yang memiliki nilai signifikansi probabilitasnya yang jauh diatas 0.05 yaitu
produk (X1) dengan nilai sebesar 0.438, harga (X2) dengan nilai 0,893,
17

orang/SDM (X5) dengan nilai 0,791, fasilitas fisik (X6) dengan nilai 0,655,
dan proses (X7) dengan nilai 0,209. Dari uji ANOVA atau Uji F didapat
nilai F hitung sebesar 10.656 nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 2.31
atau Fhitung 10.656 > Ftabel 2.31 dengan probabilitas 0.001. Karena nilai
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa
ketujuh varibel bebas produk, harga, distributor, promosi, orang/SDM,
fasilitas fisik, dan proses secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi/tempat,
promosi, orang/sdm, fasilitas fisik, dan proses secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL Axiata.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran yaitu
produk, harga, distribusi/tempat, promosi, orang/sdm, fasilitas fisik, dan
proses mampu mempengaruhi konsumen untuk membuat keputusan
membeli suatu produk.

Kata kunci : bauran pemasaran, keputusan pembelian


18

THE EFFECT OF THE MARKETING MIX ON THE DECISION TO


PURCHASE THE XL PRIMARY CARD IN MATARAM CITY

Andhini Nurmala Sari

Faculty of Business and Law


Mataram University of Technology

Andin3418@gmail.com

Supervisor
Fitria Ika Agustina S.Sos., M.M
Eluiz Yansirus Saniyah, S.AB., M.M

ABSTRACT

The increasingly fierce competition between companies illustrates that it is


increasingly difficult to predict consumer behavior in the development of
the current transaction process. Marketing is usually faced with product,
price, distribution and promotion problems, namely how and how the mix
is determined, this is so that the desired goals can be achieved properly.
In general, not all marketing variables displayed by the company will be
considered by consumers in deciding to buy a product. The purpose of
this study is to analyze how much influence the marketing mix has on
purchasing decisions partially or simultaneously. The data used are
secondary data and primary data obtained from 40 respondents who use
the XL Axiata starter pack. The data obtained were analyzed using simple
regression analysis. From the regression test, the calculation results of the
independent variables can be arranged in the following model: Y = 0.198 +
0.128 X1 + 0.016 X2 + 0.275 X3 + 0.439 X4 + 0.039 X5 + 0.065 X6 +
0.182 X7. The results of the analysis can be interpreted as follows: The
constant value of the equation above is 0.198 the number indicates that if
X1 (product), X2 (price), X3 (distributor/place), X4 (promotion), X5
(people/HR), X6 (Physical Facilities), and X7 (process) is constant or X=0,
then the purchase decision is 0.198. Based on the results of the t test, it
can be seen that the variables that have a partial effect on purchasing
decisions by looking at variables that have a significance probability value
of < 0.05 are distributors/places (X3) with a value of 0.039 and promotions
(X4) with a value of 0.001. While the variables that do not have a partial
effect but have a simultaneous effect on purchasing decisions by looking
at variables that have a probability significance value far above 0.05 are
product (X1) with a value of 0.438, price (X2) with a value of 0.893,
people/HR (X5) with a value of 0.791, physical facilities (X6) with a value
of 0.655, and processes (X7) with a value of 0.209. From the ANOVA test
or F test, the calculated F value is 10,656 this value is greater than the F
19

table, namely 2.31 or Fcount 10,656 > Ftable 2.31 with a probability of
0.001. Because the probability value is much smaller than 0.05, the
regression model can be used to predict purchasing decisions or it can be
said that the seven independent variables of product, price, distributor,
promotion, people/HR, physical facilities, and processes together
influence purchasing decisions. The results of this study indicate that the
marketing mix consisting of product, price, distribution/place, promotion,
people/human resources, physical facilities, and process partially has a
significant effect on purchasing decisions for XL Axiata starter packs. Thus
it can be concluded that the marketing mix, namely product, price,
distribution/place, promotion, people/human resources, physical facilities,
and processes can influence consumers to make a decision to buy a
product.

Keywords: marketing mix, purchasing decisions


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era modern saat ini telah membawa perubahan yang sangat

signifikan terhadap aspek-aspek kehidupan konsumen khususnya terkait

pemenuhuan kebutuhan dan keinginan konsumen yang terus berubah-

ubah sesuai perubahan zaman. Oleh karena itu, organisasi bisnis dan

perusahaan perlu menerapkan perhatian khusus untuk belajar dengan

baik terhadap bagaimana perubahan perilaku tersebut yang salah satunya

dengan menerapkan komunikasi konsumen yang profesional. Banyak

faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen seseorang antara

lain kualitas produk, harga yang ditawarkan, mekanisme promosi yang

disajikan, kemudahan pencarian tempat pembelian dan masih banyak

faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Dengan mempelajari perilaku

konsumen, organisasi bisnis atau perusahaan dapat merancang konsep

tentang strategi pemasaran yang akan diimplementasikan untuk

menghimpun para calon konsumen baru dan mempertahankan konsumen

yang telah loyal sebelumnya. Perusahaan yang mengembangkan program

pemasaran yang berorientasi pada konsumen harus berusaha untuk

mendapatkan wawasan konsumen yang penting, dengan berfokus pada

1
2

berbagai aspek perilaku pembelian konsumen (Dörtyol, Coşkun and

Kitapci, 2018).

Disamping itu, teknologi informasi dan komunikasi berkembang

sangat pesat di Indonesia. Perkembangan teknologi komunikasi membuat

sarana komunikasi terus berevolusi tahap demi tahap hingga ditemukan

teknologi via kabel dan satelit sehingga setiap orang dapat berkomunikasi

baik dengan sambungan lokal maupun sambungan internasional.

Perkembangan teknologi komunikasi yang bisa dilihat langsung

dampaknya adalah penemuan telepon seluler (ponsel). Alat ini dapat

digunakan tanpa kabel yang menggunakan teknologi sel sebagai sarana

komunikasi sehingga dapat memudahkan setiap orang dalam

berkomunikasi dimanapun dan kapanpun. Sekarang ini, penggunaan

ponsel meluas dari anak-anak sampai dengan orang dewasa.

Perkembangan ponsel semakin membuat produk ini canggih dengan fitur

yang lengkap seperti kamera dan juga aplikasi untuk berinternet sehingga

ponsel banyak dicari orang.

Selain kecanggihan dan kelengkapan fitur dari ponsel itu sendiri,

peranan perusahaan operator sebagai penghubung antar jaringan juga

tidak kalah pentingnya. Tanpa adanya perusahaan operator, maka telepon

seluler tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan unsur yang tidak

dapat dipisahkan. Saat ini Indonesia mempunyai beberapa perusahaan

operator seluler. Perusahaan ini didukung dengan jaringan telepon

nirkabel. Di Indonesia terdapat dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem


3

GSM (Global System for Mobile Telecomunication) dan sistem CDMA

(Code Division Multiple Access). Dilaporkan oleh I Gede Anom Santhika

(2015) melalui situs web bahwa jumlah operator telekomunikasi yang

memperebutkan pasar seluler dengan sistem GSM memiliki sebanyak 6

operator seluler yaitu PT. Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT. XL Axiata (XL),

PT. Indosat (Indosat), PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT. Axis

Telekom Indonesia (Axis), PT. Pasifik Satelit Indonesia (Byru, Pasti).

Sedangkan jumlah operator seluler yang bersistem CDMA memiliki 5

operator seluler yaitu PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria),

PT. Smartfren, PT. Bakrie Telecom, PT. Telkom (Flexi), dan PT. Indosat

(StarOne). (http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-operator-telepon-

handphone-gsm-dan-cdma-di-indonesia.html)

Teknologi seluler pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun

1984 dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT), seiring

dengan berjalannya waktu semakin banyak masyarakat yang

menggunakan ponsel. Beberapa perusahaan telekomunikasi yang

menyediakan layanan kartu internet diantaranya adalah Indosat Ooredoo,

XL, Telkomsel, 3 Tri, Smartfren, Speedy, Esia, MyRepublic dan lain

sebagainya. Dari berbagai macam kartu internet yang ditawarkan masing-

masing produk ada tiga kartu internet yang lebih dominan atau dianggap

lebih baik dan dipilih oleh masyarakat Indonesia yaitu Telkomsel, XL dan

Indosat Ooredoo. Namun kartu internet yang paling banyak digunakan di

kota Mataram adalah kartu internet XL dan Telkomsel.


4

PT. XL Axiata Tbk, atau yang biasa dikenal dengan sebutan XL

merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta

penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service

and network provider) yang terbesar dengan jaringan yang luas dan

berkualitas diseluruh Indonesia. XL salah satu operator yang memiliki

jaringan optik yang luas dengan kecepatan jaringan mencapai angka 11,3

mbps. Produk dan layanan XL menjadi dua yaitu produk dan layanan

untuk korporat dan produk dan layanan untuk personal. Produk dari XL

yaitu XL prabayar dan XL pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan

layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan

VolP. XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet

Service Provider (ISP).

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu

pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan

pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan dalam

mendapatkan produk XL juga dipertimbangkan oleh konsumen dengan

harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Konsumen akan

memperlihatkan prilaku setelah melakukan persepsi terhadap keputusan

apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Selain persepsi akan

muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan

diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang

menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara

yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai.


5

Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan melalui

keputusan konsumen dalam membeli barang atau jasa yang dibutuhkan

konsumen. Upaya mendistribusikan barang atau jasa dan kegiatan

memperkenalkan kepada konsumen melalui komunikasi pemasaran.

Jelasnya bahwa kegiatan memasarkan suatu produk dipengaruhi oleh

interaksi dari cara perusahaan memperkenalkan produknya melalui

komunikasi pemasaran.

Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan PT. XL Axiata

Tbk. untuk menawarkan produk XL agar menarik minat konsumen

terhadap produk tersebut adalah melalui iklan pada berbagai media

seperti media cetak, dan elektronik. Untuk menghadapi persaingan

tersebut produk XL selalu memberikan inovasi baru yang disesuaikan

dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar

produknya tetap diminati konsumen. Untuk mempertahankan dan

meningkatkan pangsa pasar maka perusahaan harus senantiasa

menerapkan strategi jitu. Dalam membeli atau tidak membeli suatu

produk, konsumen dipengaruhi oleh prilaku pembeliannya.

Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan suatu karakter atas

dasar paradigma dan mindset yang dimiliki seorang konsumen untuk

menilai suatu produk barang dan jasa sebelum menentukan pilihan dan

berniat untuk membelinya. Perubahan lingkungan dan teknologi telah

berimplikasi terhadap pola perilaku konsumen yang tidak menetap akan

suatu pilihan. Perilaku konsumen tersebut merefleksikan suatu aktivitas


6

yang berkaitan dengan proses pembelian atas dasar pencarian,

penelitian, dan pengevaluasian produk dan jasa. Dasar tersebut dijadikan

pedoman seorang konsumen untuk mengambil keputusan yang terkait

dengan aktivitas pembelian. (Firmansyah, 2018)

Konsep yang biasanya dijadikan sebagai competitive advantages

oleh suatu perusahaan adalah Bauran Pemasaran. Bauran pemasaran

merupakan suatu strategi yang akan menentukan tingkat keberhasilan

pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan

kepuasaan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada

hakekatnya Bauran pemasaran adalah mengelola unsur bauran

pemasaran (Marketing mix) supaya dapat mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual

produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan

konsumen. Proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh strategi

pemasaran. strategi pemasaran meliputi produk, harga, promosi,

teknologi, politik dan budaya. Strategi pemasaran yang berupa bauran

pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.

Bauran pemasaran yang direspon baik-baik oleh konsumen akan memiliki

peluang besar bagi produk tersebut untuk dibeli.

Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai dengan

pengenalan kebutuhan, ketika strategi tersebut memicu kesadaran akan

keinginan yang tidak terpenuhi. Jika informasi tambahan dibutuhkan untuk

membuat sebuah keputusan pembelian, maka konsumen akan berupaya


7

melakukan pencarian informasi baik internal maupun eksternal.

Konsumen selanjutnya mengevaluasi informasi tambahan dan membuat

garis-garis besar pembelian. Akhirnya, sebuah keputusan pembelian

ditetapkan.

Pengambilan keputusan konsumen terbagi dalam berbagai kategori

umum, diantaranya para konsumen memperlihatkan perilaku atau respon

untuk pembelian yang bersifat harganya murah sehingga mempengaruhi

tingkat keterlibatan konsumen. Dalam bauran pemasaran terdapat

seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu product (

produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan

promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki

beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical

evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan

istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product,

price, place, promotion, people, physical evidence, and process. Adapun

pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong (2012:62)

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu

maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen

memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan

untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Keunggulan-keunggulan

dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen
8

tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk

membeli suatu produk tersebut.

Konsep bauran pemasaran ini biasanya digunakan oleh

perusahaan untuk menciptakan keputusan konsumen atas produk yang

ditawarkan oleh perusahaan serta untuk mengukur seberapa besar

pengaruh dari bauran pemasaran tersebut terhadap keputusan pembelian

produk yang diambil oleh konsumen.

Di tengah persaingan dengan industri telekomunikasi lainnya,

usaha meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli kartu paket

kuota data perdana sangat penting untuk diperhatikan. Karena jika minat

konsumen dalam membeli kartu paket kuota data perdana akan

mempengaruhi industri atau perusahaan, dalam melakukan bauran

pemasaran yang efektif perusahaan mampu menarik perhatian konsumen

hingga memutuskan untuk membeli kartu paket kuota data perdana.

Paket data atau paket jaringan adalah satuan informasi dasar yang

dapat ditransmisikan di atas jaringan atau melalui komunikasi digital.

Paket data berisi packet header yang berisi informasi mengenai protocol

tersebut, data yang hendak ditransmisikan yang disebut dengan data

payload, dan packet triler yang bersifat opsial. Sebuah paket memiliki

struktur logis yang dibentuk oleh protokol yang digunakannya. Ukuran

setiap paket data juga dapat bervariasi, tergantung struktur yang dibentuk

oleh arsitektur jaringan yang digunakan.


9

Menyadari akan pentingnya pelanggan dalam menentukan

kesuksesan suatu usaha, maka PT. XL Axiata Tbk sebagai salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang ada di kota

Mataram berusaha menggunakan strategi bauran pemasaran yang ada

dengan semaksimal mungkin dalam usaha untuk menciptakan keputusan

pembelian konsumen terhadap produk yang ditawaran oleh perusahaan

khususnya untuk telekomunikasi yang menjadi produk utama dari

perusahaan agar usahanya tersebut dapat diterima dengan baik di

kalangan masyarakat pengguna kartu paket data atau paket intenet.

Namun, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh baruran pemasaran

terhadap keputusan pembelian kartu XL tentunya masih diperlukan

penelitian lebih dalam.

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka peneliti

mencoba untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil topik yang

berkaitan dengan “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Pembelian Kartu Perdana XL Di Kota Mataram.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh produk (product) terhadap keputusan

pembelian konsumen kartu perdana XL?


10

2. Bagaimana pengaruh harga (price) terhadap keputusan pembelian

konsumen kartu perdana XL?

3. Bagaimana pengaruh promosi (promotion) terhadap keputusan

pembelian konsumen kartu perdana XL?

4. Bagaimana pengaruh lokasi (place) terhadap keputusan pembelian

di konsumen kartu perdana XL?

5. Bagaimana pengaruh orang/SDM (people) terhadap keputusan

pembelian konsumen kartu perdana XL?

6. Bagaimana pengaruh fasilitas fisik (physical evidence) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL?

7. Bagaimana pengaruh proses (process) terhadap keputusan

pembelian konsumen kartu perdana XL?

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat

mengangkat pokok permasalahan yaitu Bagaimana pengaruh bauran

pemasaran secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen

kartu perdana XL?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui bagaimana pengaruh produk (product) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.
11

2. Mengetahui bagaimana pengaruh harga (price) terhadap keputusan

pembelian konsumen kartu perdana XL di kota Mataram.

3. Mengetahui bagaimana pengaruh promosi (promotion) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.

4. Mengetahui bagaimana pengaruh lokasi (place) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.

5. Mengetahui bagaimana pengaruh orang/SDM (people) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.

6. Mengetahui bagaimana pengaruh bukti fisik (physical evidence)

terhadap keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.

7. Mengetahui bagaimana pengaruh proses (process) terhadap

keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di kota

Mataram.

Berdasarkan perumusan tujuan penelitian di atas, maka pokok dari tujuan

penelitian ini yaitu : Mengetahui bagaimana pengaruh komponen bauran

pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen kartu perdana XL di

kota Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian


12

1. Bagi Penulis, untuk dapat memahami dengan baik ilmu yang

sedang dipelajari dan dapat memahami faktor apa saja yang

menimbulkan kecenderungan keputusan pembelian konsumen

terhadap kartu perdana XL.

2. Bagi Insan Akademisi, Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-

penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan

kelemahan dalam penelitian ini.

3. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan informasi dan masukan bagi perusahan untuk mengetahui

faktor dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam

menggunakan produk yang ditawarkan sehingga pihak perusahaan

akan dapat menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan

konsumen serta sebagai bahan informasi dalam usaha untuk

meningkatkan volume penjualan melalui prilaku pembelian.


BAB II

Kajian Pustaka

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan ringkasan tentang penelitian yang

pernah dilakukan di beberapa tempat yang berbeda, masalah yang akan

diteliti terlihat jelas bahwasanya kajian yang akan dilakukan merupakan

pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti dan


Judul Penelitian Metode Hasil
. Tahun Penelitian
1 Erina Setyani Pengaruh Kuantitatif Penelitian ini

tahun penelitian Marketing Mix menggunakan sampel

2015 Terhadap jenuh sebanyak 40

Keputusan orang. Hasil penelitian

Pembelian menunjukkan bahwa

Konsumen di variabel harga secara

Toko Alat Tulis parsial berpengaruh

Hadi Sutrisno sedangkan variabel

Putra 2 Limpung. produk, lokasi dan

(Skripsi) promosi secara parsial

tidak berpengaruh

terhadap variabel

keputusan pembelian.

13
14

Dan variabel yang

dominan

mempengaruhi

keputusan pembelian

adalah variabel harga.


2 Azizah dan Raharjo Pengaruh Bauran Analitik terdapat pengaruh

(2020) Pemasaran observasi antara bauran

Terhadap Proses o nal pemasaran terhadap

Keputusan proses keputusan

Pasien Memilih pasien memilih layanan

Layanan kesehatan di instalasi

Kesehatan. rawat jalan RSUD

Tugurejo Semarang.
3 Nisa dan Muday Pengaruh Metode Terdapat hubungan

ana (2019) Hubungan Kuantitatif antara produk, lokasi,

Bauran promosi, dan orang

Pemasaran (people) terhadap

Terhadap keputusan pasien

Keputusan dalam memilih unit

Pasien Memilih rawat jalan di Rumah

Unit Rawat Jalan Sakit Universitas

di Rumah Sakit Ahmad Dahlan

Universitas

Ahmad Dahlan
15

Yogyakarta

2.2. Landasan Teori

Teori – teori dalam manajemen pemasaran banyak

membantu dalam pengaplikasian di perusahaan. Operasional

perusahaan dapat mengacu pada teori pemasaran yang telah ada

dan berkembang. Dalam menetapkan suatu kebijakan tertentu

dapat dipertimbangkan dengan melihat pada teori – teori yang telah

ada dari hasil penelitian terdahulu, sehingga kajian teori dapat

digunakan untuk memecahkan masalah serta mengarahkan

penelitian ke dalam skema yang lebih sistematis. Pada bab ini,

peneliti akan mengemukakan teori – teori yang berhubungan

dengan variabel penelitian ini.

2.2.1. Bauran Pemasaran

2.2.1.1. Pengertian Pemasaran

Untuk lebih memahami tentang pengertian pemasaran,

berikut beberapa definisi yang di jelaskan oleh beberapa ahli :

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)

yang dikutip oleh Grewal dan Levy (2014:4) bahwasanya

“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for

creating, capturing, communicating, delivering, and exchanging

offerings that have value for customers, client, partners, and

society at large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan,

mengatur lembaga, proses untuk menciptakan,


16

mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar persembahan

yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada

umumnya”. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2015:27)

bahwasanya “Marketing as the process by which companies create

value for customers build strong customer relationships in order to

capture value from customers in return”. Maksud dari pengertian

tersebut adalah pemasaran sebagai proses dimana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun pelanggan yang

kuat relationship untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalan.

Berdasarkan dua definisi tersebut peneliti sampai pada

kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran merupakan

serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan yang

mempunyai tujuan untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

memberi suatu nilai kepada pelanggan dan juga selalu menjaga

hubungan yang baik dengan pelanggan.

Fungsi pemasaran dalam sebuah perusahaan merupakan

faktor penting dalam mengenalkan dan menjual suatu produk

maupun jasa. Tetapi sebenarnya dalam dunia pemasaran, bukan

hanya itu saja fungsinya. Karena pemasaran merupakan ilmu

global yang mencakup banyak aspek dalam dunia bisnis. Selain

untuk mengenalkan dan menjual produk atau jasa, pemasaran juga

memiliki fungsi dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan


17

konsumen serta mampu memberikan laba maksimum bagi

perusahaan.

2.2.1.2. Manajemen Pemasaran

Kajian ilmu pemasaran memiliki arti yang sangat luas, yang

mana di dalamnya membahas tentang arti pemasaran untuk

mengetahui pengenalan kebutuhan konsumen, kemudian

merancang produk dan atau jasa yang benar-benar dibutuhkan

oleh masyarakat hingga proses penyaluran produk dan atau jasa

tersebut sampai ke tangan konsumen. Untuk lebih mengenal

tentang pengertian manajemen pemasaran, berikut definisi yang

dijelaskan oleh beberapa ahli pemasaran :

Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:5),

mengemukakan bahwa: “Marketing management taste art and

science of choosing target markets and getting, keeping, and

growing customers throught creating, delivering, and

communicating superior customer value”. Arti dari definisi tersebut

yaitu manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, serta menimgkatkan

jumlah pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Sedangkan

pengertian manajemen pemasaran menurut Djaslim Saladin

(2012:3) adalah :
18

”Analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan

sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti

sampai pada kesimpulan bahwa manajemen pemasaran

merupakan ilmu yang dapat diaplikasikan dalam suatu organisasi

atau perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan melalui proses merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan program yang melibatkan

konsep pemasaran.

2.2.1.3. Bauran Pemasaran

Di dalam ruang lingkup pemasaran terdapat apa yang

dinamakan dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran

pemasaran merupakan serangkaian variabel pemasaran yang

harus dikuasai dan dipahami oleh perusahaan untuk dapat

mencapai tujuan perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai

definisi bauran pemasaran, berikut definisi dari ahli pemasaran

yaitu :

Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller yang

diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2012:23), dapat diartikan

bauran pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat


19

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan

pemasarannya.

Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Buchari

Alma (2012:205), diartikan sebagai berikut :

”Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan –

kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga

mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas

empat komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place,

promotion.”

Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti

sampai pada kesimpulan bahwa bauran pemasaran merupakan

alat pemasaran yang dijadikan strategi dalam kegiatan perusahaan

guna mencapai tujuan perusahaan.

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat

pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu product ( produk),

price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion

(promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa

alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical

evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal

dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa

yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence,

and process. Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong

(2012:62) :
20

1. Product

Produk adalah mengelola unsur produk termasuk

perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat

untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada

dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

2. Price

Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang

akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa

dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,

pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang

bersangkutan.

3. Place

Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan

yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk

melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi

untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.

4. Promotion

Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa

yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,

promosi penjualan, maupun publikasi.

5. Physical Evidence
21

Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk

atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik

antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan,

perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.

6. People

Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan

penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi

persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan,

konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan

karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.

7. Process

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan

aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen

proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses

dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa

seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan

jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran

pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan


22

karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian.

2.2.2. Keputusan Pembelian

2.2.2.1. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan

Pembelian

Konsumen adalah titik sentral perhatian pemasaran.

Mempelajari apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen adalah

hal yang sangat penting karena akan menuntun pemasaran pada

kebijakan yang tepat dan efisien.

Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller

(2012:173) adalah Consumer behaviour is the study of how

individuals, groups, and organizations, select, buy, use and dispose

of goods, services, ideas, or experience to satisfy their needs and

wants.

Sedangkan menurut Schiffman, Kanuk, dan Wisenblit (2013:23),

yaitu:

“Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan

sebagai perilaku dimana konsumen menunjukkan dalam hal

mencari (searching for), membeli (purchasing), menggunakan

(using), mengevaluasi (evaluating), dan membuang produk dan

jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan (disposing of

products and services that they will satisfy their needs)”.


23

Dari pengertian tersebut peneliti sampai dengan pemahaman

bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan - tindakan yang

diambil oleh individu, grup, ataupun kelompok yang berhubungan

dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan

barang atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan.

Proses pengambilan keputusan pembelian digambarkan

Kotler dan Keller (2012:188) dalam lima tahapan. Tahapan-

tahapan tersebut akan digambarkan pada diagram dibawah ini:

Problem Information Evaluation of Purchase Postpurchase


recognition research alternatives decision decision

Gambar 2.1

Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian

(Sumber: Kotler and Keller, 2012:188)

Penjelasan atas ke lima tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Problem recognition

Pada tahap ini pembeli mengetahui ada masalah atau kebutuhan

yang harus diselesaikan atau dipenuhi.

2. Information research

Pembeli mencari sebanyak-banyaknya informasi atas alternatif-

alternatif pilihan akan barang atau jasa yang dibutuhkan dan

diinginkan .
24

3. Evaluation of alternatives

Pembeli akan mengevaluasi manfaat dari produk atau jasa yang

akan dibeli tersebut dari setiap alternatif yang tersedia.

4. Purchace decision;

Pada tahap ini pembeli telah menetapkan pilihan pada satu

alternatif dan melakukan pembelian.

5. Postpurchase decision

Pada tahap setelah pembelian, pembeli mungkin mengalami

konflik dikarenakan melihat fitur produk atau mendengar hal-hal

menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap

informasi yang mendukungnya.

Sesuai lima tahapan proses keputusan pembelian diatas

peneliti sampai pada pemahaman bahwa tindakan keputusan

pembelian adalah merupakan langkah ke empat dari proses

pengambilan keputusan. Pada sub - bab berikutnya akan dibahas

lebih jauh mengenai keputusan pembelian konsumen terkait hal

tersebut adalah merupakan salah satu variabel yang akan diteliti

pada penelitian ini.

2.2.2.2. Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian dalam suatu bisnis merupakan hal

yang ditunggu-tunggu oleh produsen. Keputusan untuk membeli


25

suatu produk barang ataupun jasa timbul karena adanya dorongan

emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari orang lain.

Keputusan pembelian muncul dari serangkaian proses konsumen

dalam mengenali kebutuhannya, mencari informasi kemudian

evaluasi alternatif. Dalam sub bab sebelumnya terdapat tahapan-

tahapan proses pembelian dimana di dalamnya terdapat tahap

keputusan pembelian. Dalam sub bab ini peneliti akan membahas

mengenai keputusan pembelian sehubungan dengan adanya

hubungan judul skripsi peneliti. Berikut pengertian keputusan

pembelian menurut beberapa ahli :

Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012:170) :

“In the evaluation stage, the consumers from preferences among

the brans in the choice set and may also from an intention to buy

the most preferred brand”. Dapat diartikan keputusan pembelian

merupakan tahap evaluasi, konsumen dari preferensi di antara

merek di set pilihan dan mungkin juga dari niat untuk membeli

merek yang paling disukai.

Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk yang

dialihbahasakan oleh Ujang Sumarwan (2011:357) bahwa

keputusan pembelian adalah pemilihan suatu tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diartikan bahwa

keputusan pembelian merupakan suatu motif yang timbul dari


26

dalam diri seseorang untuk membeli suatu produk barang atau jasa

untuk konsumen pribadi.

2.2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian

Menurut Tjiptono (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang

terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan

menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati

bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi

nilai terdiri dari 4, yaitu:

1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif

atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengonsumsi produk.

Jika konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling)

pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka

merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai

emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif

apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

2. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial

merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai

apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh

konsumen.
27

3. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi

biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.

4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk

yang memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada

konsumen nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang

diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen.

2.2.2.4. Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) konsumen akan melalui

lima tahap dalam pengambilan keputusan pembelian. Gambaran

proses keputusan pembelian, sebagai berikut:

1. Pengenalan kebutuhan Merupakan tahap pertama proses

keputusan pembeli, dimana konsumen menyadari suatu

masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi Merupakan tahap proses keputusan

pembeli dimana konsumen ingin mencari informasi lebih

banyak; konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian

atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3. Evaluasi alternatif Merupakan tahap proses keputusan pembeli

dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam sekelompok pilihan.


28

4. Keputusan pembelian Merupakan keputusan pembeli tentang

merek mana yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada

antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

5. Perilaku pasca pembelian Merupakan tahap proses keputusan

pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya

setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan

mereka.

2.2.2.5. Proses Pembelian

Proses pembelian dibagi ke dalam dua tahap menurut

Ujang Sumarwan (2011:378), yaitu tahap prapembelian dan tahap

pembelian. Pada halaman selanjutnya akan dijelaskan kedua

tahapan tersebut:

1. Tahap pra pembelian.

Beberapa perilaku pada tahap ini meliputi pencarian

informasi dan penyediaan dana.

a. Mencari infomasi (information contact); pembeli akan mencari

informasi mengenai produk, merek, atau toko dari berbagai

sumber seperti koran, majalah, radio dan televisi.

b. Mengambil dana (fund access); selain perlu mencari informasi

tentang produk, pembeli pun perlu mengetahui dari mana dana

yang akan dipakai untuk pembelian produk tersebut.

Pembayaran bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti,


29

tunai, cek, giro, transfer, debit ATM, kredit melalui lembaga

keuangan, kredit melalui toko dan lain-lain.

2. Tahap pembelian.

Tahap kedua dari proses pembelian ini adalah meliputi

berhubungan dengan toko, mencari produk dan melakukan

transaksi seperti yang dijelaskan berikut ini:

a. Berhubungan dengan toko (store contact); Adanya keinginan

membeli produk akan mendorong pembeli untuk mencari toko

atau tempat lainnya dimana ia bisa membeli produk tersebut.

Berbagai cara dilakukan oleh pemilik toko agar menarik

konsumen untuk mengunjungi tokonya, biasanya dengan

mencari lokasi toko yang strategis agar mudah dilihat dan

dikunjungi, menyelenggarakan festival, pameran dan lain-lain.

b. Mencari product (product contact); setelah mengunjungi toko,

pembeli harus mencari dan memperoleh produk yang akan

dibelinya. Ia akan mencari lokasi dimana produk ditempatkan di

toko tersebut. Pemilik toko berkepentingan agar tokonya selalu

dikunjungi dan produsen berkepentingan untuk

mempromosikan produknya agar dibeli pembeli/konsumen.

Strategi yang dilakukan dapat berupa pull strategies dan push

strategies. Push strategis adalah dengan cara memberikan

insentif dagang kepada pengecer dengan tujuan pengecer

terdorong untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.


30

Sedangkan pull strategies yaitu dengan memberikan diskon

atau kupon potongan harga kepada pembeli agar mereka

tertarik untuk membeli.

c. Transaksi (transaction); tahap selanjutnya adalah melakukan

pertukaran barang dengan uang, memindah pemilikan barang

dari toko kepada pembeli. Para pemilik toko selalu melakukan

berbagai upaya agar proses transaksi berlangsung singkat,

nyaman, aman dan baik bagi pembeli maupun pemilik toko. Hal

tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti; menyediakan

beberapa buah tempat pembayaran, kasir khusus untuk

pembelanjaan dengan jumlah sedikit, penyediaan scanner dan

lain-lain.

2.3. Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran terdapat dua variabel bebas

(independent) bauran pemasaran yaitu produk (X1), harga (X2),

distributor/tempat (X3), promosi (X4), orang/SDM (X5), fasilitas fisik (X6),

proses (X7) dan variable terikat (dependent) keputusan pembelian

konsumen (Y). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

bauran Pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu Perdana XL

Axiata.
31

Bauran Pemasaran
(X)
Produk (X1)
H1
Harga (X2)
H2
Tempat (X3) H3
H4 Keputusan
Promosi (X4)
H5 Pembelian (Y)
Orang (X5) H6
Proses (X6) H7

Fasilitas Fisik (X7)

H8

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Garis hubung parsial variabel independen terhadap dependen

: Garis hubung simultan variabel independen terhadap dependen

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan


32

pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

(Sugiyono:2011:99) Berdasarkan tinjauan teori maka peneliti memberikan

hipotesis sebagai berikut :

H1 : Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H2 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H3 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H4 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H5 : Orang/SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H6 : Fasilitas Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H7 : Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu perdana XL.

H8 : Bauran pesamasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian kartu perdana XL.


BAB III

Metode Penelitian

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Jenis penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai jenis penilitian yang

berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatf atau statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(Sugiyono,2016:11)

3.2. Lokasi dan Periode Penelitian

Lokasi penelitian di Kota Mataram, Lombok – Nusa Tenggara

Barat. Waktu yang dibutuhkan selama melakukan penelitian kurang

lebih selama tiga bulan yaitu bulan April 2021 sampai Juni 2021

3.3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

penelitian Asosiatif/hubungan. Pendekatan penelitian asosiatif

merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono,2014:61)

98
34

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruuh

bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL

di Kota Mataram.

3.4. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang diteliti

dan mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

masyarakat di kota Mataram yang berjumlah kurang lebih 468.715

jiwa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini cukup banyak

maka digunakan teknik Simple Random Sampling.

(Sugiyono,2014:122)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakter yang dimiliki oleh

populasi. Untuk pengambilan sampelnya peneliti menggunakan

tehnik probability sampling, yaitu Simple Random Sampling.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus Slovin (Nursalam,2013:176) :

N
n=
1+ Nα ²
35

Keterangan :

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

α : Taraf signifikan 5%

468.715
n=
1+ 468.715(0,05)²

468.715
n=
1+ 468.715(0,025)

468.715
n=
1+11.717,875

468.715
n=
11.718,875

n=39,99

Dari hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus, maka

yang akan menjadi sampel dari penelitian ini adalah berjumlah 39,99

orang yang dibulatkan menjadi 40 orang dengan menggunakan

Simple Random Sampling. Kriteria sampel adalah seluruh

masyarakat kota Mataram yang menggunakan kartu perdana XL.

3.5. Jenis Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari reponden.

Sumber data primer diperoleh dengan cara membagikan kuesioner

(angket penelitian) kepada obyek yang akan diteliti dalam hal ini
36

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

atau melalui media perantara. Data sekunder diperlukan untuk

melengkapi data primer. Selain itu juga diperoleh dari penelitian

terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian ini.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan

kuesioner.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Pertanyaan dalan kuesioner dibuat

dengan menggunakan Skala Likert (1-5) yang mempunyai 5

tingkat preferensi jawaban masing-masing mempunyai skor 1-5

dengan rincian sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot 5

2. Setuju (S) : diberi bobot 4

3. Ragu-Ragu (RG) : diberi bobot 3

4. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot 2


37

5. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot 1

Semakin besar jumlah yang diberikan responden untuk tiap faktor,

menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

3.7. Instrumen Penelitian

No Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

.
1 Bauran Produk adalah 1. Klasifikasi Skala Likert

Pemasaran mengelola unsur Produk

(Produk/X) produk termasuk 2. Kualitas

perencanaan dan Produk

pengembangan

produk atau jasa

yang tepat untuk

dipasarkan dengan

mengubah produk

atau jasa yang ada

dengan menambah

dan mengambil

tindakan yang lain

yang mempengaruhi

bermacam-macam

produk atau jasa.


38

2 Bauran Harga adalah suatu 1. Penetapan

Pemasaran sistem manajemen harga

(Harga/X) perusahaan yang

akan menentukan

harga dasar yang

tepat bagi produk

atau jasa dan harus


Skala Likert
menentukan strategi

yang menyangkut

potongan harga,

pembayaran ongkos

angkut dan berbagai

variabel yang

bersangkutan
3 Bauran Distribusi yakni 1. Penyaluran Skala Likert

Pemasaran memilih dan distribusi

(Distribusi/X) mengelola saluran

perdagangan yang

dipakai untuk

menyalurkan produk

atau jasa dan juga

untuk melayani pasar

sasaran, serta
39

mengembangkan

sistem distribusi

untuk pengirim dan

perniagaan produk

secara fisik.
4 Bauran Promosi adalah 1. Iklan

Pemasaran suatu yang 2. Promosi

(Promosi/X) digunakan untuk 3. Hubungan

memberitahukan dan masyarakat

membujuk pasar 4. Penjualan

tentang produk atau perorangan


Skala Likert
jasa yang baru pada 5. Pemasaran

perusahaan melalui langsung.

iklan, penjualan

pribadi, promosi

penjualan, maupun

publikasi.
5 Orang Orang adalah semua 1.Keramahan Skala Likert

pelaku yang dan

memainkan peranan Kesopanan

penting dalam Karyawan

penyajian jasa 2.Kemudahan

sehingga dapat dan

mempengaruhi kecepatan
40

persepsi pembeli. proses

pembelian
6 Fasilitas Fisik Sarana fisik 1.Suasana

merupakan hal nyata kantor

yang turut 2.Dekorasi

mempengaruhi interior

keputusan konsumen Skala Likert

untuk membeli dan

menggunakan

produk atau jasa

yang ditawarkan.
7 Proses Proses adalah 1. Pembayara

semua prosedur n

aktual, mekanisme, 2. Klaim

dan aliran aktivitas 3. Pembuatan Skala Likert

yang digunakan kartu baru

untuk menyampaikan

jasa.
8 Keputusan keputusan pembelian 1. Nilai

Pembelian (Y) adalah tahap dalam emosional

proses pengambilan 2. Nilai sosial

keputusan pembeli di 3. Nilai kualitas Skala Likert

mana konsumen 4. Nilai

benar-benar fungsional
membeli.
41

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

3.8. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bauran Pemasaran (X)

Bauran Pemasaran yang terdiri dari tujuh variable yang merupakan

inti dari sistem pemasaran yang biasanya dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh perusahaan PT. XL Axiata Tbk agar

dapat menjadikan keunggulan bagi perusahaan tersebut dalam

menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

2. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah sebagai pemilihan suatu

tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif yang pada akhirnya

menentukan pilihan dan melakukan pembelian kartu Perdana XL

Axiata.

3.9. Metode Analisis Data

Pengolahan data merupakan suatu proses penyederhanaan data

kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca. Dengan

menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapat hasil

pengukuran yang akurat tentang respon yang diberikan responden,

mengenai ada atau tidaknya hubungan Bauran Pemasaran dengan


42

Keputusan Pembelian. Sehingga data yang diperoleh dalam bentuk

angka dapat diolah menggunakan metode statistik.

Adapun teknik digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Uji Validasi dan Reabilitas

a. Uji Validasi

Uji validasi digunakan untuk mengetahui sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

adakah Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan

Pembelian. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan

nilai rhitung dengan r tabel, jika r hitung > r tabel dan bernilai

positif. Maka variabel tersebut valid sedangkan jika r hitung < r

tabel maka variabel tersebut tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan


43

reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60. (Imam

Ghozali,2011:52-53)

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana adalah regresi linier dimana variabel yang

terlibat di dalamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat, Y dan

satu variabel bebas, X, dan berpangkat satu.

Y =a+bX

Keterangan :

Y = Subjek dalam Variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y bila X = 0 (harga kontan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen

yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)

maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu

3.10. Uji Hipotesis

1. Koefisien korelasi (R)

Koefesien korelasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel independen

dengan variable dependen. Nilai R akan berkisar antara 0 - 1,


44

semakin mendekati 1 hubungan antara variable independen

secara bersama-sama dengan variable dependen semakin kuat.

Berikut adalah tabel pedoman untuk memberikan interprestasi

koefisien korelasi. (Sugiyono, 2014:242) Perhatikan tabel berikut :

Tabel 3.2

Pedoman interprestasi koefisien korelasi

Inteval Koefisien Tingkat Hubungan


0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Imam Ghazali,

2011:108)

3. Uji t (Uji Parsial)


45

Untuk menguji signifikan korelasi dapat digunakan rumus :

Rₚ √ n−3
t=
√1−R 2 ₚ
Dimana:

Rₚ = korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t table

dengan taraf kesalahan 5% (uji dua pihak) atau 1%. Ketentuan

pengujian: bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka koefisien

korelasi parsial yang ditemukan signifikan (nyata) atau dapat

digeneralisasikan. (Sugiyono,2016:251)
BAB IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil Singkat Perusahaan

Memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum

pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan

Lestari. Pada tahun 1996, perseroan memasuki sektor

telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan

secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL

Axiata menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang

menyediakan layanan telepon seluler. Dikemudian hari, melalui

perjanjian kerjasama dengan grup Rajawali dan tiga investor asing

(NYNEX, AIF dan Mitsui), nama Perusahaan diubah menjadi PT

Excelcomindo Pratama.

Pada September 2005, Perusahaan melakukan penawaran

Saham Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek

Jakarta (BEJ) yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia

(BEI). Pada saat itu, Perusahaan merupakan anak perusahaan

Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal sebagai Axiata

Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki

oleh TM International Sdn. Bhd. (“TMI”) melalui TM International (L)

Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata group

98
47

Berhad (“Axiata”) dan di tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama

Tbk berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan

sinergi. Saat ini, mayoritas saham XL Axiata dimiliki oleh Axiata

melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (66,4%) dan

sisanya dipegang oleh publik (33,6%).

Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi di pasar

Indonesia, PT XL Axiata Tbk. (Selanjutnya disebut sebagai “XL” atau

“Perseroan”) merupakan salah satu penyedia layanan seluler

terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu

penyedia layanan seluler untuk Data dan Telepon terkemuka di

Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi seluler

terkemuka di Indonesia, melalui jangkauan jaringan dan layanan

yang luas di seluruh Indonesia, XL menyediakan layanan bagi

pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan

korporat. Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS, dan

layanan bernilai tambah telekomunikasi seluler lainnya. XL

mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM 900/DCS 1800 dan

IMT-2000/3G. XL juga memegang Izin Penyelenggaraan Jasa

Penyediaan Konten, Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet

(ISP), Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP), Izin

Penyelenggaraan Jasa Internet Telepon untuk Keperluan Publik

(VoIP), Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup (Closed Fixed

Network/Leased Line) serta Izin Penyelenggaraan Penyelenggaraan


48

Jasa Pengiriman Uang dan Izin Penerbit E-Money dari Bank

Indonesia yang memungkinkan XL untuk dapat menyediakan jasa

pengiriman uang kepada pelanggannya.

Dengan demikian, XL Axiata merupakan anak perusahaan dari

Axiata group (“Group”) yang merupakan grup di bidang

telekomunikasi terbesar di Asia. Adapun beberapa anak perusahaan

maupun asosiasi lainnya yang tergabung dalam group adalah

Celcom (Malaysia), Dialog (Sri Lanka), Robi (Bangladesh), Smart

(Cambodia), Ncell (Nepal). Sebagai salah satu perusahaan

telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia, melalui jangkauan

jaringan dan layanan yang luas di seluruh Indonesia, XL Axiata

menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi

bisnis untuk pelanggan korporat. Layanan-layanan ini meliputi Data,

Voice, SMS, dan layanan bernilai tambah telekomunikasi seluler

lainnya. XL Axiata mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM

900/DCS 1800, IMT-2000/3G, dan merupakan operator

telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan 4,5G Siap

dengan spektrum 1.800 MHz. XL Axiata juga memegang izin

Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten, Izin Penyelenggaraan

Jasa Akses Internet (ISP), Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi

Internet (NAP), Izin penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk

Keperluan Publik (VoIP), Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap

Tertutup (Closed Fixed Network/Leased Line) serta Izin


49

Penyelenggaraan Penyelenggaraan Jasa Pengiriman Uang dan Izin

Penerbit e-money dari Bank Indonesia yang memungkinkan XL

Axiata untuk dapat menyediakan jasa pengiriman uang kepada

pelanggannya.

XL Axiata terus menyediakan kualitas layanan data terbaik bagi

pelanggan dengan meluncurkan dan meningkatkan jaringannya.

Jumlah BTS XL Axiata telah mencapai 130.217 BTS dengan layanan

4G-LTE yang saat ini tersedia di hampir 425 kota dan wilayah

Indonesia dengan lebih dari 39,000 4G BTS. XL Axiata berkomitmen

untuk menghadirkan koneksi yang lebih cepat dan stabil melalui

implementasi teknologi 4,9G – Massive MIMO, terutama di luar

Jawa. Penggunaan teknologi tersebut dapat mempercepat transfer

data untuk lebih memberi kenyamanan kepada pelanggan.

XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan

serat optik dibeberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional,

kami telah membangun jaringan infrastruktur transmisi yang terdiri

dari jaringan serat optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan

transmisi gelombang mikro di luar Jawa yang didukung oleh jaringan

VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar

11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut. Jaringan serat optik

darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer,

termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang

sepanjang jalur kereta api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa


50

Timur, juga enam jaringan pendukung (ring) serat optik yang

terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone).

Konfigurasi ini bertujuan untuk meningkatkan redundansi

jaringan dan mengakses trafik telekomunikasi dari kotakota di tengah

dan selatan Jawa. Selain itu, terdapat dua jaringan pendukung di

Lingkar Luar Jakarta untuk melayani area Jakarta. Di wilayah

Sumatera, XL telah membangun dan mengoperasikan kabel darat

yang menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi,

Palembang, dan Bandar Lampung. Untuk kabel bawah laut, sampai

31 Desember 2008 XL telah memasang dan mengoperasikan lebih

kurang 2.400 kilometer kabel berkapasitas besar. Di Indonesia

sendiri, XL telah memasang jaringan bawah laut antara Sumatera,

Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini,

pembangunan jaringan yang menghubungkan Kalianda (Lampung)

ke Anyer, dan Jawa ke Kalimantan sedang berjalan. Dengan

selesainya pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung

dalam konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan

memiliki koneksi langsung. Didukung dengan jaringan transmisi serat

optik dan jaringan transmisi gelombang berkapasitas tinggi, kami

dapat menyediakan layanan berkualitas untuk pelanggan kami

dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang

dioperasikan operator lain. Sistem komunikasi berbasis VSAT (Very

Small Aperture Terminal) digunakan untuk mendukung perluasan di


51

daerah berpopulasi rendah. Teknologi ini juga memungkinkan

penetrasi jaringan selular ke daerahdaerah di seluruh Indonesia yang

belum memiliki jaringan utama. Pada awal tahun 2010 ini, PT

Excelcomindo Pratama Tbk berubah nama menjadi PT XL Axiata

Tbk. (www.xl.co.id)

4.1.2 Identitas PT. XL Axiata Tbk

PT XL Axiata Tbk berkedudukan di Grha XL, Jl. DR. Ide Anak

Agung Gde Agung Lot E4-7 No. 1, Kawasan Mega Kuningan,

Jakarta 12950, telepon (021)57959887, faksimile (021)57959036, e-

mail corpcomm@xl.co.id, website www.xl.co.id.

PT XL Axiata Tbk berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989

berdasarkan Akta Pendirian No. 55, tanggal 6 Oktober 1989

sebagaimana diubah oleh Akta No. 79 tanggal 17 Januari 1991,

keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di

Jakarta, dan telah disahkan oleh Menkumham berdasarkan

Keputusan No. C2- 515.HT.01.01.TH.91 tanggal 19 Februari 1991,

dan didaftarkan dalam daftar perusahaan di Kantor Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No.

670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL,

keduanya tanggal 21 Agustus 1991, dan telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 8 November 1991,

Tambahan No. 4070. Dengan proporsi kepemilikan Axiata


52

Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. 66,5% dan Publik 33,5%. Modal

Dasar PT XL Axiata Tbk sebesar Rp. 2.265.000.000.000, Modal

Ditempatkan PT XL Axiata Tbk Rp. 853.449.066.700, Saham PT XL

Axiata Tbk dicatatkan di Bursa pada tanggal 29 September 2005

dengan kode saham EXCL. (www.xl.co.id)

4.1.3 Produk

1. Retail

a. Kartu XL Prabayar.

b. Kartu Perdana Islami Hauraa.

c. Kartu XL Pascabayar.

d. XL Prioritas.

2. Digital

a. Layanan seluler (meliputi 2G,IMT-2000/3G).

b. Akses internet.

c. Internet Telepon untuk keperluan publik.

d. Penyedia Konten.

e. Pengiriman uang bagi badan usaha selain bank.

f. Penerbitan uang elektronik.

g. Interkoneksi internet.
53

h. Jaringan tetap tertutup.

3. Anak Perusahaan

a. Celcom (Malaysia),

b. Dialog (Sri Lanka),

c. Robi (Bangladesh),

d. Smart (Cambodia),

e. Ncell (Nepal)

4.1.4 Logo

Gambar 4.1

Logo XL Axiata dari Masa ke Masa

4.1.5 Struktur Organisasi


54

Menurut Hasibuan, struktur organisasi merupakan gambaran

tipe organisasi, jenis wewenang dan kedudukan para pejabat yang

berwenang melakukan pembagian tugas kerja dan koordinasi.

Struktur organisasi memiliki hubungan sangat erat dengan

tujuan organisasi yang dibentuk. Merupakan faktor penting dalam

melihat cara kerja suatu organisasi, struktur organisasi dapat

dipahami melalui strukturnya yang tergambar sehingga akan dapat

diketahui bagian dan sub bagian, tugas dan tanggung jawab masing-

masing serta hubungan koordinasi antar bagian tersebut.

Terbentuk dari dua kata yaitu struktur dan organisasi, struktur

organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah susunan yang saling

berhubungan antar satu bagian dengan bagian lainnya. Struktur

organisasi dibentuk atas persetujuan dan kesepakatan seluruh

anggota organisasi tersebut. Oleh karena pengambilan keputusan

tertinggi ada di dalamnya, tidak bisa dipungkiri bahwa struktur

organisasi memiliki peranan penting dalam keberadaan sebuah

organisasi. Berikut bagan struktur organisasi PT. XL Axiata Tbk.

Gambar 4.2

Bagan Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk


55

(www.xl.co.id)

4.1.6 Visi Misi

Visi

Menyediakan jasa telekomunikasi terbaik dan tercepat di

Indonesia dan dapat memuaskan pelanggan, pemegang saham ,

dan karyawan.

Misi

a. Menghasilkan layanan jasa yang bermutu dan terbaik bagi

pelanggan.

b. Meningkatkan pangsa pasar XL melalui strategi pemasaran

yang efektif dan didukung dengan sistem manajemen yang baik

4.1.7 Prestasi Perusahaan


56

1. The 11th IICD Corporate Governance Conference and Award

2019

2. Apresiasi Perempuan Hebat Indonesia 2019

3. Stellar Workplace Award 2019

4. Marketeers Editor's Choice Award 2019

5. Apresiasi InovasiSelular Award 2019

6. The 10th IICD Corporate Governance Conference & Award 2018

7. Smarties Award 2018

8. 6th Annual Get to Fast Faster 2018

9. Indonesia Most Admired CEO Award 2017

10. The 9th IICD Corporate Governance Conference & Award 2017

11. Indonesia Corporate PR Award 2017

12. Indonesia Prestige Brand Award 2017

13. PMIIC - 2016 Project of The Year Winner

14. The 1st PR Indonesia Media Relations Awards & Summit

(PRIMAS) 2016

15. The 1st PR Indonesia Media Relations Awards & Summit

(PRIMAS) 2016

(www.xl.co.id)

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden


57

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk

memperoleh data tentang identitas diri dari 40 responden.

Penyajian data tersebut akan memberikan gambaran mengenai

usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendapatan, dan pendidikan

terakhir. Data disajikan sebagai berikut :

1. Usia

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase


< 17 Tahun 3 7,5%
18 – 30 Tahun 35 87,5%
31 – 40 Tahun 1 2.5%
41 – 50 Tahun 1 2.5%
>50 Tahun 0 0%
Total 40 100%
Sumber : Data Diolah 2021

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa konsumen XL yang

berusia kurang dari 17 tahun berjumlah 3 orang atau sebesar 8%,

usia 18 – 30 tahun berjumlah 35 orang atau sebesar 88%, usia 31

– 40 tahun berjumlah 1 orang atau sebesar 2%, usia 41 – 50

tahun berjumlah 1 orang dan usia lebih dari 50 tahun berjumlah 0

orang atau sebesar 0%. Berdasarkan data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak konsumen yang membeli

kartu XL adalah berusia 18 – 30 tahun yaitu sebesar 88%.


58

2. Pekerjaan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase


PNS 2 5%
Swasta 2 5%
Wiraswasta 1 2,5%
Pelajar/Mahasiswa 35 87,5%
Total 40 100%
Sumber : Data Diolah 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen XL

yang bekerja sebagai PNS berjumlah 2 orang atau sebesar 5%,

Swasta berjumlah 2 orang atau sebesar 5%, Wiraswasta

berjumlah 1 orang atau sebesar 2% dan Pelajar/Mahasiswa

berjumlah 35 orang atau sebesar 88%. Berdasarkan data

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak

konsumen yang membeli kartu XL adalah Pelajar/Mahasiswa

yaitu 88%.

3. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


59

Laki – Laki 22 55%


Perempuan 18 45%
Total 40 100%
Sumber : Data Diolah 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen XL

dilihat berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut: laki-

laki berjumlah 22 orang atau sebesar 55%, dan perempuan

berjumlah 18 orang atau sebesar 45%. Berdasarkan data

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak

konsumen yang membeli kartu XL berdasarkan jenis kelamin

adalah Laki – Laki sebanyak 22 orang atau sebesar 55%.

4. Pendapatan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Frekuensi Persentase


< Rp 500.000 32 80%
Rp 500.000 – Rp 1.000.000 2 5%
Rp 1.000.000 – RP 3.000.000 3 7,5%
Rp 3.000.000 – RP 5.000.000 1 2,5%
>Rp 5.000.000 2 5%
Total 40 100%
Sumber : Data Diolah 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan pendapatan konsumen

XL yaitu < Rp 500.000 berjumlah 32 orang atau sebesar 80%,

Rp 500.000 – Rp 1.000.000 berjumlah 2 orang atau sebesar

5%, Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 berjumlah 3 orang atau


60

sebesar 8%, Rp 3.000.000 – RP 5.000.000 berjumlah 1 orang

atau sebesar 2% dan > Rp 5.000.000 berjumlah 2 orang atau

sebesar 5%. Berdasarkan data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak konsumen yang

membeli kartu XL adalah berpendapatan kurang dari Rp

500.000 yaitu 80%.

5. Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase


SD 0 0%
SMP 0 0%
SMA/SMK 24 60%
DIPLOMA 11 27,5%
S1 2 5%
S2 3 7,5%
Total 40 100%
Sumber : Data Diolah 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pendidikan

terakhir konsumen XL yaitu SD tidak ada, SMP tidak ada,

SMA/SMK berjumlah 24 orang atau sebesar 60%, Diploma

berjumlah 11 orang atau sebesar 27%, S1 berjumlah 2 orang

atau sebesar 5%, dan S2 berjumlah 3 orang atau sebesar 8%.

Berdasarkan data tersebut maka disimpulkan bahwa frekuensi


61

terbanyak konsumen yang membeli kartu XL adalah SMA/SMK

yaitu 60%.

4.3 Analisis Data

1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap

40 responden melalui penyebaran kuesioner sebanyak 40, untuk

mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap

jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang

skor jawaban sebagaimana pada lampiran.

a. Deskripsi Variabel Bauran Pemasaran


Hasil tanggapan mengenai bauran pemasaran yang terdiri

dari produk, harga, distributor/tempat dan promosi dapat

dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Bauran Pemasaran

Skor
No. Pertanyaan Jumlah
SS S RG TS STS
PRODUK
1 X1.P1 18 22 - - - 40
2 X1.P2 29 18 3 - - 40
3 X1.P3 15 24 1 - - 40
4 X1.P4 15 23 2 - - 40
HARGA
5 X2.P1 15 20 5 - - 40
6 X2.P2 6 31 3 - - 40
7 X2.P3 12 22 6 - - 40
62

8 X2.P4 10 24 6 - - 40
DISTRIBUTOR/TEMPAT
9 X3.P1 7 25 6 2 - 40
10 X3.P2 13 20 7 - - 40
11 X3.P3 12 22 6 - - 40
12 X3.P4 14 23 3 - - 40
PROMOSI
13 X4.P1 11 18 3 4 4 40
14 X4.P2 11 22 6 1 - 40
15 X4.P3 12 26 2 - - 40
ORANG/SDM
16 X5.P1 8 23 8 1 - 40
17 X5.P2 11 21 8 - - 40
18 X5.P3 6 21 13 - - 40
FASILITAS FISIK
19 X6.P1 12 21 7 - - 40
20 X6.P2 8 18 12 2 - 40
21 X6.P3 10 21 9 - - 40
PROSES
22 X7.P1 3 22 15 - - 40
23 X7.P2 4 21 14 1 - 40
24 X7.P3 6 28 6 - - 40
25 X7.P4 8 29 3 - - 40
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tanggapan responden sebagaimana di tabel 4.6 bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju pada

variabel bauran pemasaran. Hal ini terjadi pada seluruh butir

pernyataan dimana sebagian besar responden memberikan

tanggapan setuju dan di urutan kedua sangat setuju.

Hal ini menandakan bahwa variabel bauran pemasaran

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan perusahaan

sebagai strategi pemasaran. Pada pernyataan nomor satu

jawaban responden akan setuju sangat tinggi, pernyataan dari

jawaban tersebut adalah kepercayaan diri yang kuat, itu


63

menandakan bahwa produk bagian dari bauran pemasaran ini

rata-rata memiliki pengaruh yang kuat. Namun pada

pernyataan tiga belas jawaban responden akan tidak setuju

sangat tinggi dibandingkan dengan pernyataan yang lain, ini

menandakan bahwa masih ada beberapa aspek mengenai

harga, tempat dan promosi dalam bauran pemasaran harus di

perbaiki dan di tingkatkan untuk perusahaan PT. XL Axiata Tbk

agar mampu meningkatkan informasi terbarunya melalui iklan

di media massa.

b. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian


Hasil tanggapan responden mengenai keputusan pembelian

dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Keputusan Pembelian

Skor
No. Pertanyaan Total
SS S RG TS STS
1 Y.P1 5 29 5 1 - 40
2 Y.P2 7 24 9 - - 40
3 Y.P3 11 27 2 - - 40
4 Y.P4 12 21 5 2 - 40
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tanggapan responden sebagaimana di tabel 4.7 bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan

sangat setuju pada keputusan pembelian. Hal ini terjadi pada

seluruh butir pernyataan dimana sebagian besar responden


64

memberikan tanggapan setuju dan di urutan kedua sangat

setuju.

Hal ini menandakan bahwa variabel keputusan pembelian

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, agar

perusahaan mampu mengevaluasi strategi pemasaran yang

harus dilakuka untuk menarik perhatian konsumen. Pada

pernyataan nomor satu, enam, tujuh, delapan, Sembilan dan

sepuluh beberapa responden menjawab sangat tidak setujuh,

ini menandakan bahwa masih ada beberapa aspek pada

bauran pemasaran harus di perbaiki dan di tingkatkan pada

perusahaan PT. XL Axiata Tbk agar mampu mempengaruhi

perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk

membeli.

2. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana

ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep

gejala/kejadian yang diukur. Jika r hitung lebih besar dari r

tabel dan nilai positif maka butir pernyataan atau indikator

tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung > dari r tabel (pada

taraf signifikansi 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan


65

valid. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat berikut

ini :

1) Produk

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Validitas Produk (X1)

No r r
Produk (X1) Keterangan
. Hitung Tabel
1 X1.P1 0,329 0,312 Valid
2 X1.P2 0,330 0,312 Valid
3 X1.P3 0,369 0,312 Valid
4 X1.P4 0,430 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.8 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur variabel yang diteliti.

2) Harga

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Validitas Harga (X2)

No r r
Harga (X2) Keterangan
. Hitung Tabel
1 X2.P1 0,396 0,312 Valid
2 X2.P2 0,508 0,312 Valid
3 X2.P3 0,413 0,312 Valid
4 X2.P4 0,321 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021
66

Tabel 4.9 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur variabel yang diteliti

3) Distribusi/Tempat

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Validitas Distributor/Tempat (X3)

No r r
Tempat (X3) Keterangan
. Hitung Tabel
1 X3.P1 0,429 0,312 Valid
2 X3.P2 0,472 0,312 Valid
3 X3.P3 0,313 0,312 Valid
4 X3.P4 0,399 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.10 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur variabel yang diteliti

4) Promosi

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Validitas Promosi (X4)

No r r
Promosi (X4) Keterangan
. Hitung Tabel
1 X4.P1 0,456 0,312 Valid
2 X4.P2 0,475 0,312 Valid
3 X4.P3 0,499 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.11 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur variabel yang diteliti


67

5) Orang/SDM

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Validitas Orang/SDM (X5)

Orang/
No r r
SDM Keterangan
. Hitung Tabel
(X5)
1 X5.P1 0,602 0,312 Valid
2 X5.P2 0,533 0,312 Valid
3 X5.P3 0,641 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.12 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur

6) Fasilitas Fisik

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Validitas Fasilitas Fisik (X6)

No Fasilitas Fisik r r
Keterangan
. (X6) Hitung Tabel
1 X6.P1 0,748 0,312 Valid
2 X6.P2 0,451 0,312 Valid
3 X6.P3 0,519 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.13 menunjukkan seluruh instrumen valid

untuk digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur

7) Proses

Tabel 4.14
68

Hasil Pengujian Validitas Proses (X7)

No r r
Proses (X7) Keterangan
. Hitung Tabel
1 X7.P1 0,723 0,312 Valid
2 X7.P2 0,460 0,312 Valid
3 X7.P3 0,397 0,312 Valid
4 X7.P4 0,537 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.14 menunjukkan seluruh instrumen valid

untuk digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur

8) Keputusan Pembelian

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian (Y)

No r r
Variabel Keterangan
. Hitung Tabel
Keputusan Pembelian (Y)
1 Y.P1 0,581 0,312 Valid
2 Y.P2 0,503 0,312 Valid
3 Y.P3 0,522 0,312 Valid
4 Y.P4 0,542 0,312 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.15 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk

digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk

mengukur variabel yang diteliti

b. Pengujian Realibilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika


69

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan

dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha >

0,60. Hasil pengujian realibilitas untuk masing-masing

variabel diringkas pada tabel berikut ini :

Tabel 4.16

Hasil Pengujian Reabilitas Produk (X1)

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.17

Hasil Pengujian Reabilitas Harga (X2)


70

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Reabilitas Distribusi/Tempat (X3)

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.19

Hasil Pengujian Reabilitas Promosi (X4)

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Reabilitas Orang/SDM (X5)


71

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.21

Hasil Pengujian Reabilitas Fasilitas Fisik (X6)

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.22

Hasil Pengujian Reabilitas Proses (X7)

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.23

Hasil Pengujian Reabilitas Keputusan Pembelian (Y)


72

Sumber : data primer yang diolah, 2021

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua

variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu

diatas 0.60 sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah

reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-

masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai

alat ukur.

3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Kita dapat melihatnya dari normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi

normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonalnya. Jika distribusi data normal, maka

garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut

garis normalnya. (Ghozali,2015:55)


73

Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa semua

data berdistribusi secara normal, sebaran data berada

disekitas garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Gambar normal probability plot ini dapat

dilihat pada bab lampiran.

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-

1 (sebelumnya). Pada penelitian ini uji autokorelasi

menggunakan uji Durbin Watson yang hasilnya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.24

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Data Diolah 2021


74

Tabel 4.24 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,224

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 40 (n) dan

jumlah variabel independen 7 (k=7), maka ditabel durbin

Watson adalah sebagai berikut :

Tabel 4.25

Tabel Durbin Watson

K=7
N Dl Dua
12 0,1714 3,1494

. . .

. . .

40 1,1198 1,9243

Berdasarkan tabel tersebut nilai DW lebih besar dari

batas atas (du) 2,224 dan kurang dari 7 – 2,224 (7 – du),

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif


75

atau negatif (berdasarkan tabel keputusan) atau dapat

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

didalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel

bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi

yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

grafik scatterplot dengan pola titik – titik yang menyebar

diatas dan dibawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan

menggunakan program SPSS.

Sumber : Data Diolah 2021


76

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di

bawah angka nol sumbul Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain

dengan mengamati grafik scatterplot, uji heteroskedastisitas

juga dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu

pengujian dengan mengregresikan nilai absolut residual

terhadap variabel independen.

Output dari proses diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.26

Hasil Uji Gejser

Hasil tampilan output Spss dengan jelas menunjukkan

semua variabel independen mempunyai nilai sig. >0,05. Jadi


77

tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen abs_res. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak terjadi adanya

heteroskedastisitas

4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis

tentang pengaruh secara parsial dan secara simultan variabel

bebas terhadap variabel terikat. Model persamaan regresi

yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,

antara lain semua data berdistribusi normal, model harus

bebas dari gejala multikolenieritas dan terbebas dari

heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya membuktikan

bahwa penelitian ini sudah dianggap baik.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk

memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat

Keputusan pembelian kartu perdana XL, bila nilai variabel

bebas produk, harga, distributor/tempat dan promosi

dimanipulasi/ dirubah-rubah atau dinaik turunkan. Hasil dari

SPSS yang digunakan sebagai alat analisis maka hasil regresi

sederhana adalah sebagai berikut :

Tabel 4.27

Hasil Pengujian Regresi


78

Sumber : data primer yang diolah 2021

Dari tabel diatas, hasil perhitungan variabel bebas

dapat disusun dalam suatu model berikut :

Y = 0.198 + 0,128 X1 + 0,016 X2 + 0,275 X3 + 0,439 X4 +

0,039 X5 + 0,065 X6 + 0,182 X7

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian kartu perdana XL

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Distributor/tempat

X4 = Promosi

X5 = Orang/SDM

X6 = Fasilitas Fisik

X7 = Proses
79

Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai

berikut :

1) Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 0,198 angka

tersebut menunjukkan bahwa jika X1 (produk), X2 (harga),

X3 (distributor/tempat), X4 (promosi), X5 (orang/SDM), X6

(Fasilitas Fisik), dan X7 (proses) konstan atau X=0, maka

keputusan pembelian 0,198

2) X1 (produk) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0,128).

Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk sebesar

1% maka keputusan pembelian juga akan mengalami

kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,128 dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

3) X2 (harga) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0,016).

Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk sebesar

1% maka keputusan pembelian juga akan mengalami

kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,016 dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

4) X3 (tempat) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0,275).

Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk sebesar

1% maka keputusan pembelian juga akan mengalami

kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,275 dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.


80

5) X4 (promosi) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0,439).


Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk sebesar

1% maka keputusan pembelian juga akan mengalami

kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,439 dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

6) X5 (orang/SDM) menunjukkan nilai koefisien sebesar

(0,039). Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk

sebesar 1% maka keputusan pembelian juga akan

mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,039

dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap

konstan.

7) X6 (fasilitas fisik) menunjukkan nilai koefisien sebesar

(0,065). Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk

sebesar 1% maka keputusan pembelian juga akan

mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,065

dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap

konstan.

8) X7 (proses) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0,182).

Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan produk sebesar

1% maka keputusan pembelian juga akan mengalami

kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,182 dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

4.4 Pengujian Hipotesis


81

1) Analisis korelasi (R)

Analisa korelasi (R) digunakan untuk mencari arah dan

kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik

hubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal. Analisis

korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan

antara variabel yang dianalisis. Berdasarkan Tabel 4.24 nilai

koefisien korelasi adalah sebesar 0,634. Sehingga dapat

dinyatakan terdapat hubungan yang positif antara variabel

produk, harga, distributor/tempat dan promosi dengan variabel

keputusan pembelian yang dikategorikan sangat kuat,

sebagaimana pedoman untuk menginterprestasikan koefisien

korelasi menurut Sugiyono. adalah sebagai berikut :

Tabel 4.28

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelari

Inteval Koefisien Tingkat Hubungan


0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat

2) Koefisien Determinasi (R2 )


82

Berdasarkan Tabel 4.24 besarnya adjusted R2 adalah 0,634,

hal ini berarti 63,4% variabel keputusan pembelian dapat

dijelaskan dari ketujuh variabel produk, harga,

distributor/tempat promosi, orang/sdm, fasilitas fisik, dan proses

sedangkan sisanya (100% - 63,4% = 0.366%) dijelaskan oleh

sebab-sebab yang lain diluar model.

3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)

Tabel 4.29

Hasil Uji f

Dari uji ANOVA atau Uji F didapat nilai F hitung

sebesar 10.656 nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 2.31 atau

Fhitung 10.656 > Ftabel 2.31 dengan probabilitas 0.001. Karena

nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian

atau dapat dikatakan bahwa ketujuh varibel bebas produk,

harga, distributor, promosi, orang/SDM, fasilitas fisik, dan


83

proses secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

4) Uji t (Uji Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Hasil uji t dari masing-

masing variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.30

Hasil Uji t

Berdasarkan Tabel 4.29 hasil uji t dapat diketahui

variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian dengan melihat variabel yang memiliki nilai

probabilititas signifikansi < 0.05 yaitu distributor/tempat (X3)

dengan nilai 0.039 dan promosi (X4) dengan nilai 0,001.

Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara parsial


84

namun berpengaruh secara simultan terhadap keputusan

pembelian dengan melihat variabel yang memiliki nilai

signifikansi probabilitasnya yang jauh diatas 0.05 yaitu produk

(X1) dengan nilai sebesar 0.438, harga (X2) dengan nilai 0,893,

orang/SDM (X5) dengan nilai 0,791, fasilitas fisik (X6) dengan

nilai 0,655, dan proses (X7) dengan nilai 0,209.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

produk, harga, promosi, lokasi, orang/SDM, bukti fisik, dan proses

terhadap keputusan pembelian konsumen Kartu Perdana XL.

Berdasarkan hasil analisis maka dilakukan pembahasan hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa bauran

pemasaran secara simultan berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian, memiliki nilai probabilitas signifikansi di

bawah 0.05 yaitu 0,001 atau variabel bauran pemasaran

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian pada kartu perdana XL di kota Mataram.

Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.


85

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Aan Nasrul Fuad 2015) “Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pemilik Sepeda

Motor Honda Beat Karburator di AHASS Barokah Motor Kediri)”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran

dengan variabel product, price, place, dan promotion secara

simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Honda

Beat Karburator.

Hasil dari kuesioner dalam penelitian ini membuktikan

bahwa bauran pemasaran yang meliputi produk, harga,

distributor/tempat, promosi, orang/sdm, fasilitas fisik, dan

proses merupakan alat yang digunakan perusahaan karena

mampu memengaruhi keputusan pembelian kartu perdana XL

di kota Mataram. Hal ini sejalan dengan teori pendukung dan

penelitian terdahulu di atas.

2. Produk terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel produk

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan

pembelian, karena memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas

0.05 yaitu 0.438 atau variabel produk merupakan bukan

penjelas yang signifikan terhadap variabel keputusan

pembelian pada kartu perdana XL di kota Mataram.


86

Produk adalah mengelola unsur produk termasuk

perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat

untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada

dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Saiz Wantini 2014) “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Emping Mlinjo di Kelurahan Ngadirejo

Kecamatan Kartasura” Dari hasil analiis yang dilakukan

diperoleh persamaan regresi bahwa ke empat variabel

independen terbukti secara positif dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

Hasil dari penelitian melalui kuesioner membuktikan bahwa

kualitas produk yang diberikan oleh PT. XL Axiata pada kartu

perdana XL tidak memberi pengaruh positif pada

konsumen/penggunga kartu XL di kota Mataram. Tingginya nilai

probabilitas signifikansi produk terhadap keputusan pembelian

kartu perdana XL di kota Mataram diakibatkan masih banyak

konsumen atau pembeli kartu perdana XL tidak memperhatikan

kualitas produk yang didapatkan dari kartu perdana XL. Hal ini

sejalan dengan teori pendukung dan penelitian terdahulu di

atas.

3. Harga terhadap keputusan pembelian


87

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel harga

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan

pembelian, karena memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas

0.05 yaitu 0,893 atau variabel harga dalam tatanan bauran

pemasaran bukan penjelas dari keputusan pembelian pada

kartu perdana XL di kota Mataram.

Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang

akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau

jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut

potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi

variabel yang bersangkutan.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Erina Setyani 2015) “Pengaruh Marketing Mix Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen di Toko Alat Tulis Hadi

Sutrisno Putra 2 Limpung” Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel harga secara parsial berpengaruh sedangkan variabel

produk, lokasi dan promosi secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel keputusan pembelian. Dan variabel yang

dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel

harga.

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa harga yang diberikan oleh PT. XL Axiata

pada kartu perdana XL tidak memberi pengaruh positif pada


88

konsumen/penggunga kartu XL di kota Mataram. Tingginya nilai

probabilitas signifikansi harga terhadap keputusan pembelian

kartu perdana XL di kota Mataram diakibatkan masih banyak

konsumen atau pembeli kartu perdana XL memperhatikan

besaran harga yang di berikan PT. XL Axiata pada kartu

perdana XL. Penelitian ini sejalan dengan teori pendukung dan

penelitian terdahulu di atas.

4. Distributor/tempat

Berdasarkan hasil uji t distributor/tempat bahwa berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian karena menghasilkan

nilai probabilitas signifikansi sebesar 0.039 yang dimana nilai ini

lebih kecil dari 0.05 sehingga distributor/tempat dalam tatanan

bauran pemasaran merupakan penjelas dari keputusan

pembelian kartu perdana XL di kota Mataram.

Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan

yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga

untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem

distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Putu Agus Purnama Adi Putra 2014) “Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia

di kota Denpasar” hasil dari penelitian ini terdapat bahwa

bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi,


89

dan distribusi secara simultan maupun parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian Smartphone Nokia di Kota

Denpasar.

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa distributor kartu perdana XL sudah dapat

ditemukan diberbagai tempat strategis di kota Mataram

sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen pada kartu perdana XL. Selain itu, kartu perdana XL

ini telah di pasarkan di pedesan. Hal ini sejalan dengan teori

pendukung dan penelitian terdahulu di atas.

5. Promosi terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil uji t, promosi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian karena menghasilkan nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0.001, angka ini lebih besar

dari 0.05 atau variabel promosi dalam tatanan bauran

pemasaran bukan penjelas terhadap keputusan pembelian

kartu perdana XL di kota Mataram.

Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau

jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan

pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Mario Pranata, 2013) “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap


90

Keputusan Pembelian di Rumah Makan Bamara Surabaya”

hasil dari penelitian tersebut secara simultan maupun parsial

terdapat pengarug positif terhadap keputusan pembelian di

rumah makan bamara Surabaya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa promosi yang dilakukan PT. XL Axiata Tbk

pada kartu XL Axiata memberi pengaruh positif pada

konsumen/pengguna kartu perdana di kota Mataram.

Rendahnya nilai probabilitas signifikansi promosi terhadap

keputusan pembelian kartu perdana XL di kota Mataram

diakibatkan banyak konsumen atau pembeli kartu perdana XL

meperhatikan setiap promosi yang didapatkan dari kartu

perdana XL. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu namun

tidak dengan teori pendukung yang telah dijelaskan di atas.

6. Orang/SDM terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel

orang/sdm berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

keputusan pembelian, karena memiliki nilai probabilitas

signifikansi di atas 0.05 yaitu 0,791 atau variabel orang/sdm

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian pada kartu perdana XL di kota Mataram.

Orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan

konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara


91

berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki

pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Roki Pariyanto 2012) “Pengaruh variabel retail mix terhadap

keputusan pembelian (Studi pada Minimarket Indomaret di Kota

Semarang)”. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

masing-masing variabel yaitu produk, harga, promosi, lokasi,

pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen, dan secara bersama-sama variabel retail mix di

Indomaret Kota Semarang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa orang/sdm yang ada pada PT. XL Axiata

Tbk tidak memberi pengaruh positif pada konsumen/pengguna

kartu perdana di kota Mataram. Tingginya nilai probabilitas

signifikansi orang/sdm terhadap keputusan pembelian kartu

perdana XL di kota Mataram diakibatkan banyak konsumen

atau pembeli kartu perdana XL tidak meperhatikan orang/sdm

yang terdapat pada PT. XL Axiata Tbk.. Hal ini sejalan dengan

penelitian terdahulu namun tidak dengan teori pendukung yang

telah dijelaskan di atas.

7. Fasilitas Fisik terhadap Keputusan Pembelian


92

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel

orang/sdm berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

keputusan pembelian, karena memiliki nilai probabilitas

signifikansi di atas 0.05 yaitu 0,655 atau variabel fasilitas fisik

merupakan penjelas yang tidak signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian pada kartu perdana XL di kota Mataram.

Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk

atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana

fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan,

perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Azizah dan Raharjo 2020) “Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Proses Keputusan Pasien Memilih Layanan

Kesehatan”. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh antara bauran pemasaran terhadap proses

keputusan pasien memilih layanan kesehatan di instalasi rawat

jalan RSUD Tugurejo Semarang.

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa fasilitas fisik yang ada pada PT. XL Axiata

Tbk tidak memberi pengaruh positif pada konsumen/pengguna

kartu perdana di kota Mataram. Tingginya nilai probabilitas

signifikansi fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian kartu


93

perdana XL di kota Mataram diakibatkan masih banyak

konsumen atau pembeli kartu perdana XL tidak meperhatikan

fasilitas fisik yang di PT. XL Axiata Tbk. Hal ini sejalan dengan

penelitian terdahulu namun tidak dengan teori pendukung yang

telah dijelaskan di atas.

8. Proses terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel proses

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan

pembelian, karena memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas

0.05 yaitu 0,209 atau variabel proses merupakan penjelas yang

tidak signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pada

kartu perdana XL di kota Mataram.

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan

aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.

Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan

jasa.

Adapun penelitian terdahulu dengan judul yang sama yaitu

(Nisa dan Mudayana 2019) “Pengaruh Hubungan Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pasien Memilih Unit Rawat

Jalan di Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta”.

Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Terdapat

hubungan antara produk, lokasi, promosi, dan orang (people)


94

terhadap keputusan pasien dalam memilih unit rawat jalan di

Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan

Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui kuesioner

membuktikan bahwa proses yang ada pada PT. XL Axiata Tbk

tidak memberi pengaruh positif pada konsumen/pengguna kartu

perdana di kota Mataram. Hal ini sejalan dengan penelitian

terdahulu namun tidak dengan teori pendukung yang telah

dijelaskan di atas.

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui variabel yang

berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

dengan melihat variabel yang memiliki nilai probabilititas

signifikansi < 0.05 yaitu distributor/tempat (X3) dengan nilai

0.039 dan promosi (X4) dengan nilai 0,001. Sedangkan variabel

yang tidak berpengaruh secara parsial namun berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan melihat

variabel yang memiliki nilai signifikansi probabilitasnya yang

jauh diatas 0.05 yaitu produk (X1) dengan nilai sebesar 0.438,

harga (X2) dengan nilai 0,893, orang/SDM (X5) dengan nilai

0,791, fasilitas fisik (X6) dengan nilai 0,655, dan proses (X7)

dengan nilai 0,209. Dari uji ANOVA atau Uji F didapat nilai F

hitung sebesar 10.656 nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 2.31

atau Fhitung 10.656 > Ftabel 2.31 dengan probabilitas 0.001.

Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 maka model
95

regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan

pembelian atau dapat dikatakan bahwa ketujuh varibel bebas

produk, harga, distributor, promosi, orang/SDM, fasilitas fisik,

dan proses secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

4.6 Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baura Pemasaran

dalam hal ini produk, harga, tempat, promosi, orang, fasilitas fisik,

dan proses berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan

Pembelian kartu prabayar XL di Kota Mataram.

Dalam hal ini perusahan disarankan agar mampu

mempertahankan kualitas dan meningkatkan strategi bauran

pemasaran untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan PT.

XL Axiata Tbk di kota Mataram.

Bauran pemasaran yang diterapkan oleh PT. XL Axiata Tbk

terhadap penjulan kartu internet sangat berpengaruh sehingga

sangat penting bagi PT. XL Axiata Tbk untuk melakukan strategi

Pemasaran yang lebih efektif dan efesien apalagi dalam tahun

terkahir semakin banyak pesaing yang berdiri.

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah

variabel lain yang dapat dijadikan indikator dalam penelitian

selanjutnya. Hal ini karena masih adanya variabel-variabel yang

belum dicantumkan dalam penlitian ini yang masih memiliki


96

hubungan yang berkaitan dengan bauran pemasaran dan

keputusan pembelian.
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

disampaikan pada bab sebelumnya, berikut akan dikemukakan

beberapa kesimpulan yang dapat diambil mengenai pengaruh

bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu perdana

XL.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Dimana variabel bebasnya yaitu Bauran

Pemasaran sebagai X sedangkan variabel terikatnya yaitu

Keputusan Pembelian sebagai Y. Dari pengujian regresi, hasil

perhitungan variabel bebas dapat disusun dalam suatu model

berikut :

Y = 0.198 + 0,128 X1 + 0,016 X2 + 0,275 X3 + 0,439 X4 + 0,039 X5 +

0,065 X6 + 0,182 X7.

Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai

berikut : Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 0,198 angka

tersebut menunjukkan bahwa jika X1 (produk), X2 (harga), X3

(distributor/tempat), X4 (promosi), X5 (orang/SDM), X6 (Fasilitas

Fisik), dan X7 (proses) konstan atau X=0, maka keputusan

pembelian 0,198. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui variabel

yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

98
99

dengan melihat variabel yang memiliki nilai probabilititas

signifikansi < 0.05 yaitu distributor/tempat (X3) dengan nilai 0.039

dan promosi (X4) dengan nilai 0,001. Sedangkan variabel yang

tidak berpengaruh secara parsial namun berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan pembelian dengan melihat variabel

yang memiliki nilai signifikansi probabilitasnya yang jauh diatas

0.05 yaitu produk (X1) dengan nilai sebesar 0.438, harga (X2)

dengan nilai 0,893, orang/SDM (X5) dengan nilai 0,791, fasilitas

fisik (X6) dengan nilai 0,655, dan proses (X7) dengan nilai 0,209.

Dari uji ANOVA atau Uji F didapat nilai F hitung sebesar 10.656

nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 2.31 atau Fhitung 10.656 > Ftabel

2.31 dengan probabilitas 0.001. Karena nilai probabilitas jauh lebih

kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa

ketujuh varibel bebas produk, harga, distributor, promosi,

orang/SDM, fasilitas fisik, dan proses secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, Bauran Pemasaran berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Keputusan Pembelian kartu perdana XL Di kota

Mataram.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil maka

saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut :


100

1. PT. XL Axiata Tbk sebaiknya lebih memaksimalkan kualitas produk

dan harga kartu seluler XL dengan cara menunjukkan keunggulan dari

kartu tersebut untuk dapat diinformasikan ke konsumen dengan baik.

2. PT. XL Axiata Tbk sebaiknya terus mempertahankan kualitas produk

yang diberikan sehingga tetap kompetitif ditengah banyaknya

kompetitor.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis sebaiknya

dapat mengembangkan dan menambah variabel penelitian sehingga

mampu menghasilkan temuan yang lebih tajam dan mendalam demi

kesempurnaan penelitian ini.


Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2012. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.


Bandung: Alfabeta.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012 Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta:
Penerbit Prenhalindo.
Armstrong, Gary and Kotler, Philip. 2015. Marketing An Introduction,
Twelfth Edition, Pearson Education Limited, England.
Djaslim, Saladin. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,.
Pelaksanaan dan Pengendalian. Edisi Ketiga. Bandung : CV.
Linda Karya.
Dörtyol, İ. T., Coşkun, A. and Kitapci, O. 2018 ‘Chapter 3: A Revıew of
Factors Affectıng Turkısh Consumer Behaviour’, Marketing
Management in Turkey, pp. 105–139. doi: 10.1108/978-1-
78714-557- 320181010.
Fandy Tjiptono. 2012. Strategi Pemasaran, ed. 3, Yogyakarta, Andi.
Firmansyah, Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Yogyakarta : Deepublish
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss
Semarang : BP universitas diponegoro.
Grewal, Dhruv and Levy, Michael. 2014. Marketing, Fourth Edition, The
McGraw-Hill, New York.
Kotler, Philip dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran 1, Edisi
Ketigabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler Dan Keller, 2015, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13,
Jakarta: Erlangga
Muhson, Ali. 2015. Pedoman Praktikum Aplikasi Komputer Lanjut.
Yogyakarta: FE UNY.
Nursalam, 2013. Metode Penelitian Edisi 3: Jakarta Salemba medika
Schiffman, l.G. dan Kanuk, Leslie L. 2013. Consumer Behavior. 8th
edition. New Jersey: Prentice Hall
Sugiyono, 2011. Statistika untuk penelitian. Bandung : alfabeta
________, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi
(Mixed Methods), Bandung:Alfabeta.
________. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabeta.
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia.

Artikel lainnya :
Aan Nasrul Fuad “Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei Pada Pemilik Sepeda Motor Honda Beat Karburator di
AHASS Barokah Motor Kediri)” Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang: 2015
Azizah dan Raharjo. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Proses Keputusan Pasien Memilih Layanan Kesehatan. Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univesitas
Negeri Semarang, Indonesia 2020
Erina Setyani. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Toko Alat Tulis Hadi Sutrisno Putra 2 Limpung.
Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 2015
Mario Pranata. “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian di Rumah Makan Bamara Surabaya”. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia: 2013
Nisa dan Mudayana Pengaruh Hubungan Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pasien Memilih Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. 2019
Putu Agus Purnama Adi Putra. “Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di kota Denpasar”,
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia: 2012
Roki Pariyanto. (2012). Pengaruh Variabel Ritail Mix terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada Minimarket Indomaret di Kota
Semarang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Saiz Wantini. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Emping Mlinjo di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura”
Progam Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Sebelas Maret: 2014

Dari sumber lainnya :


Gede, I Anom Santhika. 2015. Diakses melalui
http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-operator-telepon-
handphone-gsm-dan-cdma-di-indonesia.html.
www.xl.co.id.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO

Petunjuk pengisian kuesioner:

1. Isilah data diri anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada

identitas responden.

2. Pilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan pengalaman

yang anda dapatkan sebagai konsumen produk Indosat Ooredoo

pada komponen – komponen variable. Masing – masing jawaban

memiliki makna sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju nilainya 5

S : Setuju nilainya 4

RG : Ragu - Ragu nilainya 3

TS : Tidak Setuju nilainya 2

STS : Sangat Tidak Setuju nilainya 1

3. Diharapkan untuk tidak menjawab lebih dari satu pilihan jawaban.

4. IDENTITAS RESPONDEN :

a. Nama Responden :

b. Usia : a. < 17 tahun d. 41-50 tahun

b. 18-30 tahun e. > 50 tahun

c. 31-40 tahun
c. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

d. Pendidikan terakhir : a. SD d. Diploma

b. SMP e. S1

c. SMA/SMK f. S2

e. Pekerjaan : a. PNS d.Pelajar/Mahasiswa

b. Swasta

c. Wiraswasta

f. Pendapatan : a. < Rp. 500.000

b. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000

c. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000

d. Rp. 3.000.000 – Rp Rp. 5.000.000

e. Rp. > Rp 5.000.000


Variabel Produk (X1)

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
XL Axiata memiliki nama
1
merek yang terkenal.
Desain dan warna kartu
2
produk XL Axiata menarik
Variasi produk yang
disediakan oleh XL Axiata
sangat beragam seperti
3
pulsa prabayar dan
pascabayar, internet,
home, dll.
Kualitas produk XL Axiata
4 sangat baik untuk jaringan
4G yang stabil.

Variabel Harga (X2)

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
Harga kartu XL Axiata
1 terjangkau oleh semua
kalangan.
Harga dengan kualitas
2 produk XL Axiata sesuai
dengan yang ditawarkan.
Harga kartu produk XL
Axiata mampu bersaing
3 dan sesuai dengan
kemampuan atau daya beli
masyarakat.
4 Harga kartu produk XL
Axiata sesuai dengan
manfaat yang disarankan.

Variabel Distributor/Tempat (X3)

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
Anda tidak kesulitan
1 mencari atau untuk
membeli produk XL Axiata
Baik konter besar ataupun
2 kecil menjual produk XL
Axiata
Konter penjualan produk
3 XL Axiata mudah
dijangkau

Variabel Promosi (X5)

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
Tampilan iklan di TV
menarik dan mudah
1 diingat dalam
memperkenalkan produk
XL Axiata
Produk XL Axiata
melakukan promosi
2 penjualan melalui bonus
sms, telepon, kuota
internet, dll.
3 Banyaknya orang yang
menawarkan kartu produk
XL Axiata kepada anda
membuat anda semakin
termotivasi untuk
menggunakannya
Informasi dari penjelasan
yang diberikan menarik,
jelas dan sesuai dengan
4
kenyataan sehingga anda
berminat
menggunakannya

Variabel Orang/SDM

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
Karyawan di xl center
ataupun xl distributor
1
ramah dalam melayani
konsumen.
Karyawan di xl center
ataupun xl distributor
2
sopan dalam melayani
konsumen.
Karyawan xl center
ataupun xl distributor cepat
3
dalam menangani
kesulitan konsumen

Variabel Fasilitas Fisik (X6)

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S RG TS STS
1 Suasana di xl center
ataupun xl distributor rapi
dan nyaman.
Dekorasi interior di xl
2 center ataupun xl
distributor kurang menarik.
Penataan interior xl center
ataupun xl distributor
terstruktur sehingga tidak
3
menyulitkan konsumen
dalam mengambil nomor
antrian.

Variabel Proses (X7)

Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
Proses pembayaran/top up
1
relatif cepat.
Terjadi antrian panjang
2 saat pengambilan nomor
antrian.
Penanganan penggantian
kartu dan pembuatan kartu
3
baru cepat dan sesuai
dengan prosedur.
Jika terjadi klaim
pelayanan di xl center
4
ataupun xl distributor tidak
bertele-tele.

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
1 Anda membeli produk XL
Axiata karena adanya
kebutuhan
Anda tertarik membeli
produk XL Axiata karena
informasi yang anda
2
peroleh dari sumber
terdekat (kerabat atau
teman)
Anda yakin sudah
mengambil keputusan
3
yang tepat saat membeli
produk XL Axiata
Anda melakukan
pembelian produk XL
4
Axiata berulang-ulang atau
lebih dari satu kali
Lampiran 2 : Karakteristik Responden
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

A. Variabel Produk
B. Variabel Harga
C. Variabel Tempat/Distributor
D. Variabel Promosi
E. Variabel Orang/SDM
F. Variabel Fasilitas Fisik
G. Variabel Proses
H. Variabel Keputusan Pembelian
Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi Sederhana
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24
P25 P26 P27 P28 P29
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=SCALE.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES


NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
/MISSING ANALYSIS
/KS_SIM CIN(99) SAMPLES(10000).

NPar Tests
DATASET ACTIVATE DataSet1.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.

Anda mungkin juga menyukai