Anda di halaman 1dari 17

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR & SEMI PADAT

DIAGRAM TERNER

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA
KENDARI
APA ITU DIAGRAM TERNER?

 Diagram Terner : suatu diagram fasa berbentuk segitiga sama sisi dalam
satu bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat
dalam berbagai fasa.
 Diagram fasa tiga komponen (Ternary Phase Diagram) adalah diagram
fasa yang terdiri atas 3 fase A, B, C.
 Digunakan diagram terner bertujuan untuk memudahkan memahami
pengaruh dari penambahan larutan terhadap campuran dua larutan
sebelumnya.
Sistem 3 Fase Diagram Terner

Sistem 3 zat cair yang sebagian dibagi menjadi :


 1. Tipe 1 : Pembentukan sepasang zat cair bercampur sebagian
 2. Tipe 2 : Pembentukan 2 pasang zat cair bercampur sebagian
 3. Tipe 3 : Pembentukan 3 pasang zat cair bercampur sebagian
GRAFIK DIAGRAM TERNER TIPE 1
Keterangan Grafik :

 Titik A, B dan C menyatakan kompoenen murni. Titik-titik pada sisi AB, BC


dan AC menyatakan fraksi dari dua komponen, sedangkan titik didalam
segitiga menyatakan fraksi dari tiga komponen. Titik P menyatakan suatu
campuran dengan fraksi dari A, B dan C masing-masing sebanyak x, ydan
z.
 Komposisi dapat dinyatakan dalam fraksi massa (untuk cairan) atau fraksi
mol (untuk gas).Diagram tiga sudut atau diagram segitiga berbentuk
segitiga sama sisi dimana setiapsudutnya ditempati komponen zat.
Sisisisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100% zat
yang berada pada setiap sudutnya.
CONTOH APLIKASI DIAGRAM
TERNER “EMULSI”
EMULSI

 Suatu sistem dispersi, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya
dengan adanya suatu zat pengemulsi
 Emulsi terbagi menjadi dua tipe :
 Emulsi sederhana : (A/M) atau (M/A).
 Emulsi ganda : (A/M/A) atau (M/A/M).
 Ukuran globul : 0,1-100 µm
 Minyak + air + surfaktan
Emulgator

 Emulgator alam (tumbuhan, hewan, tanah mineral) : diperoleh dari alam


tanpa melalui proses). Contoh : Gom arab, tragacanth, adeps lanae, dll
 Emulgator buatan : dibuat secara sintetik. Cth: Sabun; Tween 20, 40, 60, 80;
Span 20, 40, 80
EMULSI-1 EMULSI dan NANOEMULSI

air air
minyak Air + Tween 80 +
minyak
Span 80 + Minyak

EMULSI-2
Air + Tween 80 + Minyak
+ etanol

air
minyak air minyak Air + Tween 80 + Span 80 +
etanol + Minyak

Air + Span 80 + Minyak NANOEMULSI

Tanpa minyak
air
air
Air + Tween 80

Air + Tween 80 + Span 80


Peranan emulsi dalam sediaan farmasi

 Penggunaan Emulsi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :


 Emulsi untuk pemakaian dalam dan emulsi untuk pemakaian luar.
 Emulsi untuk pemakaian dalam meliputi peroral (M/A) atau injeksi intravena
 Untuk pemakaian luar digunakan pada kulit atau membran mukosa yaitu lotion, krim dan
salep (M/A atau A/M).
Fase yang terjadi karena komponen
air-minyak-surfaktan
Ketidakstabilan emulsi
Cara identifikasi tipe emulsi

1. Dengan pengenceran fase.


 Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase externalnya. Dengan prinsip
tersebut, emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air sedangkan emulsi
tipe w/o dapat diencerkan dengan minyak.
2. Dengan pengecatan/pemberian warna.
 Zat warna akan tersebar dalam emulsi apabila zat tersebut larut dalam
fase external dari emulsi tersebut. Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi
warana merah emulsi tipe w/o, karena Sudan III larut dalam minyak. Emulsi
+ larutan metilen blue dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w
karena metilen blue larut dalam air.
Cara identifikasi tipe emulsi
3. Dengan kertas saring.
 Bila emulsi diteteskan pada kertas saring, kertas saring menjadi basah maka tipe emulsi
o/w,dan bila timbul noda minyak pada kertas berarti emulsi tipe w/o
4. Dengan konduktivitas listrik
 Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat dengan tahanan 10 K ½ watt ,
lampu neon ¼ watt, dihubungkan secara seri. Elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi.
Lampu neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w, dan
akan mati bila dicelupkan pada emulsi tipe w/o.
Sekian & Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai