TEGUH IMANTO, M. Farm., Apt. Pengertian Menurut FI III
Sediaan yang mengandung bahan obat
cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok Menurut FI IV
Sistem dua fase yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lain, dalam bentuk tetesan kecil
Stabilitas emulsi dipertahankan
dengan penambahan emulgator
Ukuran partikel terdispersi
berdiameter 0,2 50 Berdasarkan konstituen dan maksud pemakaiannya emulsi digunakan secara : Oral Topikal Parenteral Keuntungan bentuk sediaan emulsi Pemberian obat berupa minyak dengan rasa yang tidak enak dapat ditutupi Ukuran partikel minyak yang diperkecil lebih mudah dicerna dan dapat mempermudah absorbsi Obat yang mengiritasi kulit dapat menjadi kurang mengiritasi jika dibuat sebagai fase dalam Antiseptik dan obat lain umumnya lebih efektif dalam bentuk emulsi o/w Emulsi w/o lebih lembut di kulit karena mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila terkena air. KOMPONEN EMULSI Fase terdispersi sebagai fase internal atau fase disper Medium dispersi sebagai fase eksternal atau fase kontinu Emulgator (emulsifying agent) Tipe Emulsi r
berdasarkan zat cair pembentuk fase
internal dan fase eksternal Emulsi tipe o/w (oil in water) atau tipe m/a (minyak dalam air) Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air Emulsi tipe w/o (water in oil) atau tipe a/m (air dalam minyak) Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak MEKANISME EMULGATOR Mengurangi tegangan antarmuka stabilisasi termodinamik
Pembentukan lapisan antarmuka yang
kaku pembatas mekanik
Pembentukan lapisan listrik rangkap
penghalang elektrik Jika 2 atau lebih tetesan cairan yang sama saling bertemu cenderung bergabung membentuk satu tetesan yang lebih besar (luas permukaan yang lebih kecil)
Bila 2 cairan yang tidak saling
bercampur bertemu, kekuatan (tenaga) yang menyebabkan masing- masing cairan menahan pecahnya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil tegangan antarmuka Tegangan antar muka adalah : kerja yang dibutuhkan untuk menciptakan 1 cm2 antarmuka baru. Misal : Tegangan antarmuka minyak mineral terhadap air = 50 dyne/cm Tegangan antar muka minyak nabati (lebih polar) = 23 dyne/cm Kegunaan Surfaktan :
menurunkan tegangan antarmuka dari
dua cairan yang tidak saling bercampur mengurangi gaya tolak antara cairan- cairan tersebut mengurangi gaya tarik-menarik antarmolekul dari masing-masing cairan. Emulgator Alam 1. Emulgator alam dari tumbuh- tumbuhan Gom Arab (PGA) Tragacanth Agar Chondrus Pektin Metil selulosa 2. Emulgator alam dari hewan Kuning telur Adeps lanae
3. Emulgator alam dari
tanah/mineral Veegum (Mg-Al-Silikat) Bentonit Nilai HLB tipe Surfaktan Jenis Nilai HLB Keterangan Tween 20 16,7 Hidrofil Tween 40 15,6 Hidrofil Tween 60 14,9 Hidrofil Tween 65 10,5 Hidrofil Tween 80 15,0 Hidrofil Tween 85 11,0 Hidrofil Span 20 8,6 Lipofil Span 60 4,7 Lipofil Span 80 4,3 Lipofil Arlacel 83 3,7 Lipofil Contoh Menghitung HLB Diketahui: Tween 8070% Nilai HLB = 15 Span 80..30% Nilai HLB = 4,3 Perhitungan: Tween 80 = 70%x 15 =10,5 Span 80 = 30%x4,4 = 1,3 HLB Campuran = 11,8 Membuat Lotion tipe M/A R/ Parafin 35%-------HLB = 12 Lanolin 1%------------HLB = 10 Cetyl Alkohol 1%-----HLB = 15 Emulsifier 7% Aqua 56% Nilai HLB yg diperlukan Parafin :35/37 x 12 = 11,4 Lanolin :1/37 x 10 = 0,3 Cetyl Alkohol : 1/37 x 15 = 0,4 Nilai HLB yg diperlukan dari emulgator = 12,1 Petunjuk umum Memilih Surfactan HLB yg Jenis Tipe Kimia Surfactan baik Antifoaming (alkohol) Lipofil oleat 1-3 Antifoaming (lar dlm air) Lipofil oleat/ laurat 1-8 Derivat dr beeswax dgn Cream, Parafin, Cera Alba M/A tween 3-15 Cream, Asam stearat M/A Palmitat, Stearat, dan oleat 6-15 Cream&Lotian A/M Arlacel 80 atau 83 3-6 Cream, Vaselin/ Parafin, M/A kombinasi Arlacel-Tween 9-15 Lotion M/A kombinasi Beeswax-Tween 6-18 Detergent (shampoo, nonfoaming) Tween 80 13-15 Emultion M/A lacel 80/83 6-9 Golongan Surfactan utk Emulsi Farmasi Tipe Kimia Jenis Spesifikasi Surfactan Kegunaan Anionik Asam Karboksilat Sabun Topikal Topikal+Ora Lactilat l Ester asam Topikal+Ora sulfat Alkil Sulfat l Kationik Amina Alkoksialkilamina Topikal Topikal+Ora Quaterner Benzalkonium Cl l Asam N- Topikal+Ora Amfoter Amm.Karboksilat alkilamina l Topikal+Ora Amm. Fosfat Lecithin l Polioksietilen Nonionik Polialkoksi eter alkil Topikal Terimakasih.