PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh
virus Dengue(Arbovirus) yang masuk ketubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypty. Demam berdaeah Dengue adalah penyakit virus berat yang di tularkan oleh
nyamuk endemic dibanyak negara Asia Tenggara dan Selatan ,Pasifik dan Amerika
Latin. Di tandai dengan meningkatnya permebealitas pembuluh darah,hipovelemia
dan gangguan mekanisme pembuluh darah. Wabah hebat terjadi saat penyakit
menyebar ke daerah baru dengan angka tinggi pada orang-orang rentan. Penyakit ini
di tularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang terutama memiliki habitat perkotaan
dan virus sewaktu menghisap darah manusia yang terinfeksi (Infektif Setelah 8-10
Hari).
Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan di indonesia. Hal ini
tampak dari kenyataan seluruh wilayah di indonesia mempunyai resiko untuk
terjangkit penyakit demam berdarah dengue, sebab virus maupun nyamuk penularnya
sudah tersebar luas di perumahan-perumahan penduduk.
Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa kejadian DBD selama
empat tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2013 tercatat 33 kasus dan
1 kematian, tahun 2014 kemudian mengalami penurunan menjadi 11 kasus, tahun 2015
mengalami peningkatan lebih 6 kali lipat menjadi 75 kasus dengan 5 kematian, dan tahun
2016 terjadi 57 kasus dan 1 kematian . Laporan BPS Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2016, kepadatan penduduk tertinggi berada di kota Banjarmasin dengan jumlah kepadatan
penduduk sebesar 9419,93 orang/km² . Kepadatan penduduk yang tinggi dapat
meningkatkan penularan kasus DBD. Nyamuk memiliki kemampuan terbang hingga 100
meter, namun dengan penduduk yang padat, nyamuk tidak perlu terbang sejauh itu sehingga
peluang besar untuk nyamuk Aedes aegypti menggigit pada banyak orang dapat
memberikan dampak penyebaran kasus DBD dengan cepat .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab DBD
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan
nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang
petang.Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk
perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi orang
lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk, dan tidak
dari orang ke orang.
Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Ketika
seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka tubuhnya akan
membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi, kekebalan
terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi oleh tipe
virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi virus Dengue lebih
berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya.
Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Demam
berdarah juga lebih berisiko dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan
kekebalan tubuh lemah.
B. Cara mencegah DBD
1. Pencegahan Primordial
Saat ini, cara untuk mengendalikan atau mencegah penularan virus demam berdarah
adalah dengan memberikan penyuluhan yang sangat penting
untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai bahaya nya DBD. Menurut
Kemenkes RI (2018), di Indonesia dikenal dengan istilah 3M Plus dalam pencegahan
primer DBD yaitu :
a. Menguras, tempat penampungan air dan membersihkan secara berkala, minimal
seminggu sekali karena proses pematangan telur nyamuk Aedes 3-4 hari dan menjadi
larva di hari ke 5-7. Seperti, di bak mandi dan kolam supaya mengurangi
perkembangbiakan nyamuk.
3. Pencegahan Sekunder
Untuk demam berdarah yang parah, dilakukan pengobatan medik oleh dokter atau
perawat yang berpengalaman, pengobatan medik dapat menurunkan angka kematian
lebih dari 20% sampai 1%. Menjaga volume cairan tubuh pasien adalah hal yang sangat
kritikal untuk pasien dengan demam berdarah yang aparah. Diperlukan pengawasan
penderita, kontak dan lingkungan sekitar dengan melaporkan kejadian kepada instansi
kesehatan setempat, mengisolasi atau waspada dengan menghindari penderita demam
dari gigitan nyamuk pada siang hari dengan memasang kasa pada ruang perawatan
penderita dengan menggunakan kelambu yang telah direndam dalam insektisida, atau
lakukan penyemprotan tempat pemukiman dengan insektisida yang punya efek knock
down terhadap nyamuk dewasa ataupun dengan insektisida yang meninggalkan residu.
Lakukan investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi : selidiki tempat tinggal
penderita 2 minggu sebelum sakit.
4. Pencegahan Tersier
A. Kesimpulan
Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
dengan agent Aedes aegypti dengan lingkungan banyak genangan atau penampungan air
memungkinkan untuk berkembangbiaknya nyamuk. Pencegahan DBD dapat dilakukan
dengan imunisasi vaksin demam berdarah, penyuluhan kesehatan, rutin melakukan
“Gerakan 3 M” (Menguras, Menutup, Mengubur) dan fogging. Virus dengue
membutuhkan waktu berkisar selama 4-10 hari sampai timbulnya gejala, pasien yang
sudah terinfeksi dengan virus dengue dapat menularkan infeksi (selama 4-5 hari :
maksimum 12 hari) melalui nyamuk Aedes setelah gejala pertama mereka muncul. Oleh
sebab itu, jagalah kesehatan dan lingkungan dengan melakukan “Gerakan 3 M” supaya
terhindar dari penyakit DBD.