Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan


Hari/Tanggal : Senin, 12 Juli 2021
Waktu : 10 menit
Tempat : Rumah Lansia
Sasaran : Lansia dan Keluarga
Topik Kegiatan : Nutrisi untuk hipertensi
Sub Topik : Nutrisi untuk penderita hipertensi

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini tekanan darah tinggi begitu umum dibicarakan, sehingga kebanyakan
orang sekurang-kurangnya pernah mendengarnya dan terlalu banyak orang yang
mengalaminya sendiri. Penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi) semakin merebak dan
dikenal dengan sebutan “penyakit trend abad globalisasi”. Berdasarkan penelitian,
penduduk yang terserang hipertensi cenderung meningkat sejalan dengan perubahan
gaya hidup (Way of Life) masyarakat yang cenderung mengarah ke pola hidup negara
industri. Peningkatan kasus hipertensi diperkirakan sekitar 80%. Penderita hipertensi
yang berjumlah 639 juta kasus pada negara berkembang di tahun 2000, diperkirakan
akan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Armilawati dalam
Halim, 2011).
Di Amerika, menurut National Health and Nutrition Examination Survey
(NHNES III), paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisi mereka, dan
hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang diinginkan, yaitu di
bawah 140/90 mmHg. Di Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang
lebih rendah lagi, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita
hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar dibandingkan
jumlah pasien yang teratur berobat (Armilawati dalam Halim, 2011).
WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat
tidak menaruh perhatian terhadap penyakit yang kadang dianggap sepele oleh mereka,
tanpa meyadari jika penyakit ini menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih
fatal misalnya kelainan pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) dan gangguan ginjal,
bahkan pecahnya pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan nama
stroke (WHO dalam Halim, 2011).
Pengendalian hipertensi sangat diperlukan untuk melakukan pencegahan primer,
detaksi awal, dan penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Hipertensi memerlukan pengawasan dan pengobatan yang terus menerus dan
berkesinambungan. Keberhasilan pengobatan tergantung sepenuhnya pada kesadaran
pasien yang harus selalu mawas diri dan memonitor tekanan darahnya secara teratur
serta memonitor dietnya sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka maka usaha
pengendalian penyakit berupa pencegahan dan pengobatan perlu dilaksanakan seintensif
mungkin, salah satunya dengan melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi dan
nutrisinya. Melalui penyuluhan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada lansia
dan keluarga hipertensi sehingga mampu melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 10 menit diharapkan klien dan
keluarga dapat mengerti dan memahami tentang nutrisi untuk hipertensi
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien dan keluarga mampu menyebutkan
nutrisi untuk penderita hipertensi

C. PESERTA PENYULUHAN
Ny. Y dan keluarga

D. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

E. STRATEGI PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan : 2 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Pemberian materi: 3 menit
Nutrisi untuk penderita hipertensi
3. Diskusi dan Tanya jawab 3 menit
4. Penutup : 2 menit
1) Menyimpulkan seluruh materi
2) Mengevaluasi klien dan keluarga
3) Mengakhiri kontrak
4) Memberi salam penutup
Total 10 menit

F. MEDIA DAN ALAT


1. Leaflet

G. SETTING TEMPAT

1 Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta
2 2

H. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Rizkia Siti Rozani
Peserta : Ny. Y san keluarga

I. LAMPIRAN
1. Materi

Lampiran 1: Materi
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI UNTUK HIPERTENSI

A. NUTRISI UNTUK PASIEN HIPERTENSI


Tujuan penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal. Prinsip diet pada penderita hipertensi
adalah sebagai berikut:
 Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang
 Jenis dan komposisi makanan yang disukai dengan kondisi penderita
 Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam
daftar diet. Yang dimaksud garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam
hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Salah satu
sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan
konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan
garam lain diluar natrium.

Petunjuk Penggunaan Garam untuk Penderita hipertensi


Untuk penderita hipertensi terdapat 3 diet:
1. Diet rendah garam 1 : untuk penderita hipertensi berat dianjurkan untuk tidak
menambahkan garam dapur dalam makanan.
2. Diet rendah garam II: Ditujukan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114
mmHg). Garam dianjurkan ¼ sendok teh garam dapur.
3. Diet rendah garam III: Ditujukan untuk penderita hipertensi ringan (diastole kurang
dari 100 mmHg), garam dapur dianjurkan ½ sendok teh.

Menurut Anie Kurniawan (2002) diet pada pasien Hipertensi dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu:
1. Mengatur menu makanan
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk
menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke
atau infark jantung.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah :
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, minyak kelapa, gajih.)
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biksuit, craker,
keripik, dan makanan kering yang asin)
c. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink)
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang)
e. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,
kulit ayam.
f. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah memperbaiki rasa tawar dengan
menambahkan gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis
untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat
dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk
selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1
sendok teh per hari.
Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120-175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium
juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendahnya natrium.
Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium),
kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium).
Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi : 2-3 gelas
susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi
kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808
mg.

2. Suplementasi anti oksidan :


a. Vitamin dan penurunan homosistein:
Asam folat, vitamin B6, vitamin B12 dan riboflavin merupakan ko-faktor enzim
yang esensial untuk metabolism homosistein. Peningkatan kadar homosistein
dalam darah akan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner. Kadar asam folat
yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, walaupun risiko
aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak
berhubungan dengan konsentrasi homosistein yang tinggi. Sedangkan vitamin
B12 tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler.
b. Kacang kedelai dan isoflavon
Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang memiliki
aktivitas estrogen lemah. Isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna
menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa
mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Dianjurkan mengonsumsi protein kedelai
20-50 gram/hari, dengan modifikasi diet pada penderita kadar kolesterol yang
tinggi.
c. Tempe
Tempe adalah hasil pengolahan kedelai melalui proses fermentasi dengan
kandungan gizi lebih baik dari kedelai. Tempe mengandung protein, karbohidrat,
lemak, mineral, vitamin.
d. Serat
Walaupun berbagai studi menunjukan adanya hubungan antara beberapa jenis
serat dengan penurunan kolesterol IDDL dan kolesterol total, namun belum ada
bukti langsung yang menunjukan hubungan antara suplemen serat dengan
penurunan penyakit kardiovaskular.
3. Garam natrium
Garam natrium terdapat secara alamiah pada bahan makanan atau ditambahkan
pada waktu memasak atau mengolah makanan. Makanan berasal dari hewan
biasanya lebih banyak mengandung garam natrium dari yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Garam natrium yang ditambahkan berupa ikatan, yaitu:
a Natrium klorida atau garam dapur
b Mono-Natrium Glutamat atau vetsin
c Natrium Bikarbonat atau soda kue
d Natrium Bisulfit atau sendawa yang digunakan untuk mengawetkan daging
seperti Corned beef.
Cara memasak untuk mengeluarkan garam natrium antara lain :
a Pada ikan asin direndam dan dicuci terlebuh dahulu
b Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur
margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan mencair
dan garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan
memasukan panic kedalam kulkas. Margarine akan mengeras kembali dan
buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2 kali.

Buah yang dapat dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah


Buah terkandung banyak nutrien yang berperan aktif dalam menjaga elastisitas dan
resistensi pembuluh darah manusia. Namun tentunya tidak sembarang buah yang bisa
masuk dalam menu diet darah tinggi. Beberapa jenis buah sangat dianjurkan untuk
ditambahkan dalam menu diet darah tinggi karena kemampuannya menambah elastisitas
arteri.
 Campuran Bawang putih dan Lemon
Anda bisa membuat minuman perpaduan antara bawang putih dan lemon. Tak perlu
membayangkan bagaimana rasanya minuman ini jika Anda ingin bebas dari darah
tinggi. Bawang putih memproduksi hidrogen sulfida yang berinteraksi dengan sel
darah dan berfungsi menurunkan tekanan darah. Sedangkan, lemon bermanfaat untuk
menguatkan dinding arteri karena kandungan vitamin C yang tinggi. Perpaduan antara
vitamin C dan hidrogen sulfida dapat memperhalus sel otot dan sekaligus
membuatnya rileks.
 Buah Delima
Delima mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Jika delima dimasukkan dalam
diet Anda, beberapa penelitian menunjukkan tekanan darah dapat turun secara
signifikan.  
 Semangka
Semangka tak hanya segar di mata dan lidah. Semangka bisa menyegarkan pembuluh
darah Anda. Asam amino jenis arginin yang ada dalam semangka memproduksi
nutrisi penting yang dapat menguatkan sekaligus melebarkan dinding arteri.
 Mentimun
Kandungan mineral dari mentimun yaitu potassium, magnesium dan fospor inilah
yang dapat mengobati hipertensi. Selain itu juga mentimun yang bersifat uretic karena
kandungan airnya yang tinggi juga berfungsi sebagai penurun tekanan darah.
 Mengkudu
Khasiat mengkudu dalam mengontrol penyakit tekanan darah tinggi ada pada
kandungan scopoletin-nya. Zat ini bermanfaat melebarkan pembuluh darah yang
menyempit, sehingga bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam jangka panjang
mengkudu dapat menjaga stabilitas tekanan darah normal pada penderita diabetes.
 Belimbing
Buah ini mengandung banyak serat yang mampu menyerap lemah tubuh lalu
berdampak penurunan tekanan darah. Selain itu karena kandungan airnya yang tinggi
dan mengandung kalium yang membuat buah ini bersifat diuretik yang dapat
menurunkan tekanan darah
 Seledri
Seledri membantu menurunkan tekanan darah karena mampu menekan konsentrasi
hormone stres sehingga pembuluh darah kembali melebar. Selain itu kemampuan
seledri membantu menurunkan tekanan darah berkat senyawa aktif apigenin yang
mirip calcium antagonist seperti yang terdapat pada obat hipertensi. Senyawa ini
bersifat diuretik. Bila hendak menggunakan seledri untuk membantu menurunkan
tekanan darah. Ambil seluruh bagian tanaman lalu cuci bersih dan rebus dengan air.
Minum air rebusannya beberapa kali sehari. Cara lain, buatlah seledri atau membuat
tumisan.
 Buah yang kaya akan kalium
Kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi natrium sehingga dapat
menurunkan volume darah dan tekanan darah.
Bahan makanan yang mengandung tinggi kalium yaitu buah dan sayur. Kandungan
kalium tinggi antara lain terdapat pada air kelapa, pisang, alpukat, tomat, nangka, dll.
Berikut kandungan kalium beberapa bahan makanan (dalam mg/ 100 gram bahan
makanan) antara lain :
Bahan makanan Kandungan kalium
(mg)
Pisang 435
Alpukat 278
Pepaya 221
Apel merah 203
Peterseli 900
Daun pepaya muda 652
Bayam 416
Kapri 370
Kembang kol 349

Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah kalium mudah hilang saat proses
pengolahan. Bahan makanan yang dipotong kecil-kecil ditambah dengan pencucian
pada air mengalir dapat meningkatkan kehilangan kalium dalam bahan tersebut.
Demikian juga pada perebusan bahan makanan, air rebusan yang mengandung kalium
tersebut sebaiknya tidak dibuang.

DAFTAR PUSTAKA

Chung, Edward.K. 1995. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler. Edisi III, diterjemahkan
oleh Petrus Andryanto. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Kurniawan, Anie. 2002. Gizi Serimbang untuk Mencegah Hipertensi. Diakses dari :
http://www.pdfssearch.com/Gizi-Seimbang-Utk-Hipertensi. [Akses tanggal : 23
Agustus 2012]

Anda mungkin juga menyukai