Anda di halaman 1dari 13

KANDAI

Volume 10 No. 1, Mei 2014 Halaman 28-40

HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DI “BINA ANAK BANGSA” PONTIANAK
(Language Barriers of Children with Special Needs
in “Bina Anak Bangsa” Pontianak)

Martina
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat
Jalan Ahmad Yani/Balai Bahasa Pontianak 78121
Pos-el: aan_martina@yahoo.com
(Diterima 15 Januari 2014; Revisi 17 April 2014; Disetujui 22 April 2014)

Abstract
The problem of the study was how the language barriers of children with
special needs in “Bina Anak Bangsa”, Pontianak. This article aimed to describe
the language barriers of children with special needs particularly in Class 1C of
“Bina Anak Bangsa”, Pontianak. The method used was descriptive. The result of
analysis showed language barriers of children with special needs in class 1C of
“Bina Anak Bangsa”, Pontianak were influenced by external and internal factors
of themselves, such as hearing loss, diclesia, double handicap, mild autism, and
ADHD, so that those inhibited their language development. While, external
factors caused by their environment, in and out the classroom, such as friends
cried, bites, punches, noise, and the whistling sound which came from outside the
class.
Keywords: language barriers, children with special needs,”Bina Anak Bangsa”
Pontianak

Abstrak
Masalah dalam penelitian ini bagaimanakah hambatan berbahasa Anak
Berkebutuhan Khusus “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan hambatan berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus
Kelas 1C “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Metode yang digunakan
deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan
bahwa hambatan berbahasa anak berkebutuhan khusus di kelas 1C “Bina Anak
Bangsa”Kota Pontianak dipengaruhi faktor internal dan eksternal anak itu
sendiri. Faktor internal datangnya dari anak itu sendiri, seperti kurang
pendengaran, mengalami diklesia, ketidakmampuan ganda, autis ringan dan
ADHD sehingga menghambat berbahasa mereka. Sedangkan faktor ekternal
disebabkan hambatan yang datang dari dalam kelas dan di luar kelas, seperti
teriakan teman, gigitan, pukulan, suara gaduh, dan suara berdesing yang berasal
dari luar kelas.
Kata-kata kunci: hambatan berbahasa, anak berkebutuhan khusus, “Bina Anak
Bangsa” Pontianak

28
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

PENDAHULUAN anak. Beberapa pakar beranggapan


bahwa pada usia tertentu, terutama
Dalam pemerolehan bahasa, setelah usia 2 tahun, ketidakmatangan
seorang anak dipengaruhi oleh faktor fungsi bicara ini akan membaik. Jika
internal dan faktor eksternal mereka. keterlambatan bicara tersebut bukan
Pemerolehan bahasa melalui faktor karena proses fungsional, hambatan
internal sangat dipengaruhi oleh tersebut harus lebih diwaspadai karena
kesiapan seorang anak di dalam dirinya bukan sesuatu yang ringan.
sendiri. Hal ini terkait kesiapan alam Semakin dini mendeteksi
bawah sadar seseorang dalam keterlambatan bicara, maka semakin
merangsang insting bahasanya. Faktor baik kemungkinan pemulihan
yang kedua sangat berperan besar hambatan tersebut. Apabila
terhadap perkembangan bahasa anak, keterlambatan bicara tersebut
yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal nonfungsional, harus cepat dilakukan
ini meliputi lingkungan yang sangat stimulasi dan intervensi pada anak
dekat dengan anak itu sendiri, tersebut. Deteksi dini keterlambatan
misalnya lingkungan keluarga, bicara harus dilakukan oleh semua
sekolah, dan masyarakat. Lingkungan individu yang terlibat dalam
tersebut sangat besar pengaruhnya penanganan anak ini. Kegiatan deteksi
terhadap bahasa seorang anak. dini ini melibatkan orang tua, keluarga,
Hambatan bahasa adalah salah dokter kandungan yang merawat sejak
satu penyebab hambatan kehamilan, dan dokter anak yang
perkembangan yang paling sering merawat anak tersebut sehingga dalam
ditemukan pada anak. Keterlambatan deteksi dini tersebut dapat dikenali
bicara atau berbahasa menjadi keluhan apakah keterlambatan bicara anak kita
utama yang sering dicemaskan dan merupakan sesuatu yang fungsional
dikeluhkan orang tua. Hambatan ini atau yang nonfungsional.
semakin hari tampak semakin Keterlambatan bicara dan bahasa
meningkat pesat. Anak yang normal dapat disebabkan oleh berbagai faktor
fungsi otaknya dan alat bicaranya, termasuk faktor lingkungan atau
tentu dapat berbahasa dengan baik. hilangnya pendengaran. Hambatan
Namun, mereka yang memiliki bicara dan bahasa juga berhubungan
kelainan fungsi otak dan alat erat dengan area lain yang mendukung
bicaranya, tentu mempunyai kesulitan seperti fungsi otot mulut dan fungsi
dalam berbahasa, baik produktif pendengaran. Faktor-faktor
maupun reseptif. Jadi, kemampuan penghambat berbahasa seorang anak
berbahasanya terhambat. diantaranya hambatan pendengaran,
Penyebab keterlambatan bicara hambatan perkembangan pada otak
sangat bervariasi, hambatan tersebut yang menguasai kemampuan oral-
ada yang ringan sampai yang berat, motornya, masalah keturunan, masalah
mulai dari yang bisa membaik hingga pembelajaran, komunikasi dengan
yang sulit untuk membaik. orang tua, dan masalah televisi.
Keterlambatan bicara fungsional Hambatan pada pendengaran berkaitan
merupakan penyebab yang sering dengan keterlambatan bicara seoarang
dialami oleh sebagian anak. anak. Jika si anak mengalami kesulitan
Keterlambatan bicara golongan ini pendengaran, maka dia akan
biasanya ringan dan hanya merupakan mengalami hambatan pula dalam
ketidakmatangan fungsi bicara pada memahami, meniru dan menggunakan

29
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

bahasa. Salah satu penyebab hambatan sekalipun. Sering orang tua malas
pendengaran anak adalah karena mengajak anaknya bicara panjang
adanya infeksi telinga. lebar dan hanya bicara satu dua patah
Hambatan pendengaran tersebut kata saja yang isinya instruksi atau
juga berpengaruh pada perkembangan jawaban sangat singkat. Selain itu,
otak yang menguasai kemampuan oral- anak yang tidak pernah diberi
motor seseorang. Hal tersebut kesempatan untuk mengekspresikan
disebabkan adanya masalah pada area diri sejak dini lebih banyak menjadi
oral-motor di otak sehingga kondisi ini pendengar pasif karena orang tua
menyebabkan terjadinya terlalu menjejali dan memasukkan
ketidakefisienan hubungan di daerah segala instruksi keinginan mereka
otak yang bertanggung jawab sendiri tanpa memberi kesempatan
menghasilkan bicara. Akibatnya, si pada anaknya untuk memberi umpan
anak mengalami kesulitan balik, juga menjadi faktor yang
menggunakan bibir, lidah dan memengaruhi kemampuan bicara,
rahangnya untuk menghasilkan bunyi menggunakan kalimat dan berbahasa.
kata tertentu. Hambatan lainnya Kurangnya interaksi berbahasa
disebabkan oleh masalah keturunan. orang tua terhadap anak
Sejauh ini belum banyak diteliti mengakibatkan anak-anak lebih
korelasinya dengan etiologi dari memilih menghibur dirinya sendiri
hambatan pendengaran. Namun, dengan berlama-lama memenonton
sejumlah fakta menunjukkan pula televisi. Anak-anak yang banyak
bahwa pada beberapa kasus, di mana menonton cenderung akan menjadi
seorang anak mengalami pendengar pasif, hanya menerima
keterlambatan bicara, ditemukan tanpa harus mencerna dan memproses
adanya kasus serupa pada generasi informasi yang masuk. Akibatnya,
sebelumnya atau pada keluarganya. dalam jangka waktu tertentu
Dengan demikian, kesimpulan seharusnya otak mendapat banyak
sementara hanya menunjukkan adanya stimulasi dari lingkungan atau orang
kemungkinan masalah keturunan tua untuk kemudian memberikan
sebagai salah satu faktor yang umpan balik. Namun, karena yang
memengaruhi. lebih banyak memberikan stimulasi
Selain pemaparan hambatan adalah televisi (yang tidak
berbahasa tersebut, pembelajaran dan membutuhkan respon apa-apa dari
komunikasi erat kaitannya dengan penontonnya), sel-sel otak yang
peran serta orang tua. Komunikasi dan mengurusi masalah bahasa dan bicara
interaksi dengan orang tua tanpa akan terhambat perkembangannya.
disadari memiliki peran yang penting Akibat sel-sel otak yang mengurusi
dalam membuat anak mempunyai masalah bahasa tidak bekerja dengan
kemampuan berbicara dan berbahasa baik, anak-anak yang bersangkutan
yang tinggi. Banyak orang tua yang susah dalam berkomunikasi.
tidak menyadari bahwa cara mereka Berkaitan dengan latar belakang
berkomunikasi dengan si anaklah yang tersebut, permasalahan yang diangkat
juga membuat anak tidak punya dalam penelitian ini adalah
banyak perbendaharaan kata-kata, bagaimanakah hambatan berbahasa
kurang dipacu untuk berpikir logis, anak berkebutuhan khusus kelas 1C
analitis, atau membuat kesimpulan dari “Bina Anak Bangsa” di Kota
kalimat-kalimat yang sangat sederhana Pontianak. Berdasarkan permasalahan

30
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

tersebut, tujuan penelitian ini martabat dan latar belakangnya—


mendeskripsikan hambatan berbahasa apakah ia bangsawan atau bukan—dari
anak berkebutuhan khusus kelas 1C cara ia menempatkan kata, dari lagu ia
“Bina Anak Bangsa” di Kota mengucapkan kalimat (Sobur, 2006).
Pontianak. Terbatasnya ujaran atau Sejalan dengan pendapat pakar
bahasa yang digunakan merupakan tersebut, Chaer (2009) menyatakan
daya tarik bagi peneliti untuk bahwa di antara bahasa merupakan
mengetahui lebih jauh hambatan salah satu dari bentuk perilaku.
berbahasa yang dialami mereka. Pernyataan ini menunjukkan bahwa
Terkait kajian ini, peneliti juga dalam bahasa adalah salah satu fenomena
tahap penyelesaian penelitian tentang yang dapat ditangkap lewat
“Aktivitas Pemerolehan Bahasa Anak pancaindra, yaitu indra pendengaran.
Berkebutuhan Khusus” pada lembaga Alat pendengaran ini tidak semua anak
yang sama. mempunyai fungsi pendengaran yang
baik, sehingga memengaruhi berbahasa
LANDASAN TEORI seorang anak. Hal inilah yang terjadi
pada anak-anak berkebutuhan khusus
Bahasa sebagai sistem lambang “Bina Anak Bangsa” Kota Pontianak,
bunyi yang bersifat sewenang-wenang diantaranya autis. Autistik adalah suatu
(arbitrer) yang dipakai oleh anggota- hambatan perkembangan yang
anggota masyarakat untuk saling kompleks menyangkut komunikasi,
berhubungan dan berinteraksi interaksi sosial, hambatan sensoris,
(Sumarsono, 2013). Berkaitan dengan pola bermain, perilaku, emosi dan
bahasa sebagai sistem, Saussure aktivitas imajinasi. Gejala mulai
(dalam Thomas dan Wareing, 2007) tampak sebelum anak berusia 3 tahun
mengajukan sebuah teori bahasa yang bahkan, pada autistik infantil (autisme
menyatakan ketika orang menjadi masa anak-anak) gejala mulai sudah
dewasa, dia memiliki sistem bahasa ada sejak lahir (Sukmawati, 2010).
yang lengkap dan sempurna dalam Hambatan-hambatan yang
benaknya dan dia menyebut sistem diutarakan pakar tersebut berhubungan
bahasa dalam benak itu sebagai dengan proses berpikir anak. Berbagai
langue. macam faktor memengaruhi proses
Sejalan dengan uraian tersebut, berpikir, misalnya faktor somatik
definisi kamus untuk istilah bahasa (gangguan otak, kelelahan), faktor
adalah sistem lambang bunyi yang psikologis (gangguan emosi, psikosis)
arbitrer, yang digunakan oleh anggota dan faktor sosial (kegaduhan dan
suatu masyarakat untuk bekerja sama, keadaan sosial yang lain) yang sangat
berinteraksi, dan mengidentifikasikan memengaruhi perhatian atau
diri, percakapan (perkataan) yang baik; konsentrasi individu (Maramis dan
tingkah laku yang baik; sopan santun Maramis, 2009).
budi bahasa atau perangai serta tutur Berkaitan dengan paparan
kata menunjukkan sifat dan tabiat tersebut, setiap anak mempunyai
seseorang (baik buruk kelakuan kecenderungan untuk menggunakan
menunjukkan tinggi rendah asal atau perkataan-perkataan yang disukainya
keturunan). Serupa pendapat pakar, sehingga corak bahasanya adalah khas
berikut yang menyatakan bahasa bagi dirinya. Hal seperti ini dalam
berfungsi sebagai pengontrol tingkah sosiolinguistik disebut idiolek atau
laku individu. Seseorang ditimbang ragam bahasa perseorangan (Chaer,

31
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

2009). Kalau diingat bahwa ekspresi fungsional harus dengan cermat


verbal merupakan pengutaraan isi menyingkirkan gejala keterlambatan
pikiran, maka yang tersirat dalam gaya nonfungsional. (c) Gejala umum
bahasa tentu adalah isi pikiran itu. keterlambatan bicara nonfungsional
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa adalah adanya hambatan bahasa
ekspresi verbal yang terhambat reseptif, hambatan kemampuan
disebabkan oleh pikiran yang pemecahan masalah visio-motor dan
terganggu. keterlambatan perkembangan (Chaer,
Hambatan yang terjadi pada satu 2009).
atau lebih proses dan kemampuan Berkaitan dengan interaksi
tersebut akan menyebabkan timbulnya berbahasa anak berkebutuhan khusus
kegagalan dalam komunikasi sehingga kelas 1C, berikut akan dibahas
penutur itu tidak atau tidak akan komunikasi verbal dan nonverbal.
mampu secara efektif menghubungkan Komunikasi nonverbal adalah
suatu cerita dengan temannya komunikasi tanpa bahasa atau
(Cummings, 2010). Oleh karena itu, komunikasi tanpa kata, maka tanda
diperlukan alat komunikasi yang nonverbal berarti tanda minus bahasa
efektif untuk menangani mereka. atau tanda minus kata. Menurut
Selain itu, guru, orang tua, dan pengalaman nyata, bahasa itu selalu
lingkungan sosialnya harus memahami muncul dalam bentuk tindak tindak
kekurangan mereka. Untuk memahami atau tingkah tutur individual
komunikasi anak berkebutuhan khusus (individual act of specch). Oleh karena
diperlukan keterampilan, baik itu, tiap telaah struktur bahasa harus
keterampilan berbahasa maupun gerak dimulai dari pengkajian tindak tutur itu
tubuh yang diperlihatkan. Gearheart wujudnya adalah bahasa lisan (Ullman,
dalam Mangungsong (2009) 2012). Jadi, secara sederhana, tanda
mengatakan bahwa seorang anak nonverbal dapat kita artikan semua
dianggap berkelainan bila memerlukan tanda yang bukan kata-kata. Ungkapan
persyaratan pendidikan yang berbeda tersebut diperkuat oleh Horriyah
dari rata-rata anak normal dan untuk (2012) bahwa bahasa tubuh merupakan
dapat belajar secara efektif proses pertukaran pikiran dan gagasan,
memerlukan program, pelayanan, di mana pesan yang disampaikan
fasilitas dan materi khusus. dalam bentuk isyarat, ekspresi wajah,
Secara umum, jenis dan penyebab pandangan mata, sentuhan, artefak
keterlambatan bicara pada anak (lambang yang digunakan), diam,
dibedakan keterlambatan bicara ringan waktu, suara, serta postur dan gerakan
yang tidak berbahaya (keterlambatan tubuh.
bicara fungsional) dan keterlambatan
bicara organik (nonfungsional). METODE PENELITIAN
Keterlambatan bicara ringan yang
tidak berbahaya pada anak, yaitu (a) Penelitian ini menggunakan
keterlambatan bicara yang disebabkan metode deskriptif analisis dengan
oleh keterlambatan hambatan pendekatan kualitatif. Metode
koordinasi oral motor atau gerakan deskriptif digunakan untuk
mulut atau ketidakmatangan fungsi mendapatkan pemerian yang akurat
organ otak tetapi tanpa disebabkan tentang hambatan berbahasa anak
kelainan di otak. (b) Untuk berkebutuhan khusus di kelas 1C “Bina
memastikan status keterlambatan Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Hal

32
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

ini sesuai dengan masalah yang diteliti Kota Pontianak, yaitu 5 siswa
yaitu untuk menggambarkan keadaan dikategorikan bisa berbahasa (lancar
nyata hambatan berbahasa anak tetapi ada hambatan) dan 3 siswa tidak
berkebutuhan khusus di kelas 1C “Bina berkomunikasi dengan baik (tidak jelas
Anak Bangsa”, Kota Pontianak. dan diam). Dalam hal ini, peneliti
Sumber data dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada 5 siswa
adalah guru dan siswa di kelas 1C yang yang masuk kategori bisa berbahasa
berjumlah 8 orang, yaitu laki-laki (4 dan berkomunikasi. Berikut gambaran
orang) dan perempuan (4 orang) “Bina kelima siswa dengan latar belakang
Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Siswa- hambatan yang berbeda-beda dalam
siswa yang duduk di kelas 1C berbahasa atau memahami interaksi
kelahiran tahun 2002, 2004, 2005, dan komunikasi mereka.
2006. Data diperoleh dari ujaran
bahasa guru dan siswa-siswa kelas 1C Hambatan Pendengaran
yang direkam oleh peneliti. Fokus data Hambatan pada pendengaran
adalah bentuk ujaran guru dan siswa berkaitan dengan keterlambatan bicara
di dalam dan di luar kelas 1C. atau berbahasa. Jika anak mengalami
Perekaman data di dalam kelas kesulitan pendengaran, mereka akan
dilakukan peneliti ketika proses belajar mengalami hambatan pula dalam
mengajar berlangsung. Peneliti bekerja memahami, meniru, dan menggunakan
sama dengan guru yang mengajar di bahasa. Salah satu penyebab hambatan
kelas tersebut untuk memperoleh pendengaran anak adalah karena
rekaman ujaran bahasa yang jelas. adanya infeksi telinga. Anak dengan
Peneliti mengamati jalannya proses gangguan pendengaran ini dialami oleh
belajar secara alamiah. Pengambilan Diva Natasya Wong.
data di luar kelas dilakukan pada saat Dampak yang ditimbulkan oleh
jam istirahat. Perekam yang digunakan hambatan pendengaran ini adalah anak
untuk merekam bahasa-bahasa muncul, tersebut kurang mampu mendengar
peneliti letakkan di dalam tas sehingga apa-apa yang diucapkan oleh orang
tidak menarik perhatian para siswa. lain, baik itu guru maupun teman
Kelancaran pengambilan data di luar sekelasnya. Sulitnya berkomunikasi
kelas pun dibantu guru kelas 1C. dengan orang lain sehingga anak ini
mengambil langkah membaca gerak
PEMBAHASAN bibir lawan bicaranya ketika berbicara.
Artikulasi ujaran yang tidak jelas
Hambatan Berbahasa Faktor merupakan dampak dari gangguan
Internal Anak yang dideritanya. Berikut percakapan
Hasil analisis peneliti terhadap 8 Diva dan gurunya.
siswa kelas 1C Anak Bina Bangsa,
Tabel 1
Percakapan Diva dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Mana kertas yang digambar tadi? Di mana kertas yang digambar tadi?
Diva dah...dah. dah...dah maksudnya sudah menyelesaikan
pekerjaannya
Guru Dak boleh keluar sebelum makanɲe Tidak boleh keluar sebelum makannya habis!
habes!
Diva Bayak, bayak. Banyak, banyak (menunjuk pada bekalannya
yang banyak).

33
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

Jawaban Diva tidak sinkron ini sulit memfokuskan perhatiannya


dengan pertanyaan yang diajukan. dalam hal-hal tertentu. Satu daintara
Meskipun begitu, hubungan interaksi siswa di kelas 1C Anak Berkebutuhan
anak ini cukup baik dengan Khusus dengan hambatan ini adalah
lingkungannya, yaitu guru dan teman- Diva Aulia (Puput). Selain tidak fokus,
temannya di kelas. Puput suka mengganti konsonan [r]
menjadi [l] ketika berbicara. Akibat
Hambatan Diklesia dari gangguan ini, artikulasi ujarannya
Hambatan diklesia merupakan juga tidak jelas. Berikut contoh
kesulitan dalam belajar yang dialami percakapan Puput dan gurunya.
seorang anak. Anak dengan hambatan
Tabel 2
Percakapan Puput dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru gambar apa nih, Put? gambar apa ini, Put? (menunjukkan pada
objek bunga)
Puput Buku Buku (seharusnya gambar bunga)
Guru buŋa apa yang Puput gambar? bunga apa yang Puput gambar?
Puput buŋa melah bunga merah (seharusnya gambar bunga
mawar bukan bunga merah)

Hambatan Double Handikep komunikasi yang dibentuknya tidak


Hambatan double handikep ini bisa panjang. Anak dengan hambatan
dialami oleh Aprilia (Lia). Jenis ini tidak bisa berbicara dalam bentuk
hambatan ini mengakibatkan motorik uraian dan penjelasan. Namun,
Lia mengalami kekakuan, bahasa dan interaksi Lia dengan lingkungannya
akademiknya kurang, tetapi artikulasi cukup baik. Berikut contoh ujaran Lia
ujarannya jelas. Bentuk ujaran yang dengan guru kelasnya.
diucapkan Lia pendek-pendek sehingga
Tabel 3
Percakapan Lia dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Lia, lagi ŋapa? Lia, lagi ngapa?
Lia nanam buŋa nanam bunga
Guru gambar apa ini? gambar apa ini?
Lia buŋa bunga
Guru buŋaɲa warna apa? bunganya warna apa?
Lia udah, udah, udah udah, udah, udah

Hambatan Autis Ringan ditunjukkan anak ini ketika mengikuti


Hambatan autis ringan ini dialami proses belajar di kelas. Meskipun
oleh anak yang bernama Davidio begitu, kadang-kadang dalam
Hiuandika (Dio). Dio senang berkomunikasi ia sering keliru. Hal ini
berkomunikasi dan berinteraksi dengan merupakan akibat hambatan dari pusat
orang lain, baik dengan gurunya motoriknya tidak sejalan. Berikut
maupun dengan teman-temannya. interaksi komunikasi yang terjadi di
Kemampuan berbahasa yang baik kelas 1C antara guru dan Dio.

34
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

Tabel 4
Percakapan Dio dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Bulan ada berapa? Bulan ada berapa
Dio Awan Awan
Guru Matahari ada berapa, Dio? Matahari ada berapa, Dio?
Dio Dua Dua
Guru yang bagus ya mewarnaiɲa! Yang bagus ya mewarnainya!
Dio tuŋgu ya, tuŋgu ya! Tunggu ya, tunggu ya!

Contoh-contoh tersebut ADHD yang cukup berat. Namun,


memperkuat pendapat yang seiring perjalanan waktu dan dibantu
mengatakan meskipun anak dengan terapi yang ketat, Ali semakin
berkebutuhan khusus memiliki baik kemampuan berbahasa dan
kemampuan berbahasa dan berinteraksi interaksinya.
dengan baik, tetapi mereka memiliki Dampak dari pengajaran dan
kelemahan dalam pemahaman. pelatihan yang diberikan kepada Ali
dapat dilihat dari perkembangannya
Hambatan ADHD dari hari ke hari. Meskipun begitu, Ali
Hambatan ADHD atau dikenal belum sepenuhnya dapat
dengan sulit memusatkan perhatian mengendalikan atensi dan
(Attention Deficit Hyperactivity hiperaktifnya. Dalam proses belajar
Disorder). Hambatan ini dialami oleh mengajar di kelas, Ali kadang-kadang
Gusti Radians (Ali). Jika ditilik dari kurang atensinya. Selain itu, sikap
definisi bahasa yang menggunakan hiperaktifnya (aktif) masih sangat
bahasa Inggris tersebut dapat dirunut menonjol ketika dia berbicara dan
seperti attention “perhatian”, deficit melakukan aksi, baik aksi berjalan
“berkurang”, hyperactivity “hiperaktif maupun aksi mengganggu teman-
(aktif), disorder “gangguan”. Dengan temannya (menggigit, memukul, dan
ciri definisi itu dapat diketahui menarik).
hambatan yang dialami oleh Ali. Aktivitas berbahasa Ali cukup
Menurut informasi dari gurunya, pada lancar, tetapi terkesan serampangan
saat pertama kali masuk di Lembaga (sekenanya berbicara). Perhatikan
Pendidikan dan Pelatihan “Bina Anak percakapan Ali dan gurunya ketika di
Bangsa”, Ali mengalami gangguan dalam kelas dalam tabel 5 berikut.
Tabel 5
Percakapan Ali dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Ali tiŋgal di mana? Ali tinggal di mana?
Ali Tiŋgal di sana? Tinggal di sana
Guru Nama sekolah apa? Nama sekolah apa?
Ali Kukus Kukus maksudnya kursus (“Bina Anak
Bangsa”)
Guru Ali nanti terapi tidak? Ali nanti terapi tidak?
Ali Haaah Haaah (iya)

Dari jawaban-jawaban Ali dapat menjawab pertanyaan sekenanya


dimaknai bahwa anak yang (sesuai kata-kata yang ada di
bersangkutan lancar ujaran tetapi benaknya). Jawaban yang pertama, Ali

35
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

ingin memberitahukan bahwa alamat oleh teman-teman yang duduk


rumahnya sangat jauh dari sekolah. berdekatan sangat memengaruhi
Oleh karena itu, Ali menggunakan kata aktivitas berbahasa setiap anak.
tunjuk di sana . Jawaban kukus yang Hambatan seperti ini juga diamati oleh
dimaksud oleh Ali adalah kursus. Ali peneliti pada siswa kelas 1C Bina
ingin memberitahukan bahwa dia Anak Bingsa, Kota Pontianak.
sekolah di Lembaga Pendidikan dan Misalnya, ketika salah seorang siswa
Latihan “Bina Anak Bangsa” yang yang sedang berbicara dengan
dikenalnya lembaga kursus. Terakhir, gurunya, kemudian ada siswa lain yang
jawaban haaah ini dimaksudkan untuk memotong untuk berbicara juga pada
mengatakan iya kepada gurunya. guru yang sama. Hal ini membuat
Jawaban-jawaban yang diucapkan Ali siswa yang pertama berbicara dengan
langsung diperbaiki oleh gurunya agar gurunya tidak mau melanjutkan
jawaban yang diberikan sesuai dengan pembicaraannya lagi. Kejadian ini
keinginan. dialami oleh Davidio dan Diva yang
berbicara dengan gurunya secara
Hambatan Berbahasa dengan bersamaan.
Faktor Eksternal Anak di Kelas 1C
Suatu aktivitas berbahasa dianggap
Hambatan berbahasa yang terjadi berjalan lancar ketika interaksinya
di kelas 1C disebabkan oleh posisi berjalan dengan baik. Berikut
siswa yang berdekatan dan suara bising dipaparkan interaksi berbahasa yang
yang berasal dari kelas itu sendiri. dianggap menghambat pengguna
Hambatan itu berupa memotong bahasa yang lain. Contoh interaksi
pembicaraan, suara teriakan, suara berbahasa yang terjadi antara Davidio
gaduh, pukulan, dan gigitan teman. dengan gurunya, kemudian terputus
Faktor eksternal hambatan berbahasa karena ada siswa yang bernama Ali
anak ini tidak hanya difokuskan pada berbicara secara spontan kepada
siswa yang berbicara aktif, tetapi juga gurunya. Hal ini memutuskan
melibatkan siswa yang tidak pembicaraan yang sedang terjadi antara
berkomunikasi dengan baik juga. Davidio dan gurunya (lihat kalimat
Berikut dijelaskan bentuk-bentuk yang dicetak tebal pada percakapan
faktor eksternal hambatan berbahasa berikut). Menurut peneliti, siswa yang
yang terjadi di kelas 1C Bina Anak bernama Davidio dan Ali termasuk
Bingsa, Kota Pontianak. anak yang suka berbicara. Bedanya
Davidio siswa yang lebih fokus
Memotong Pembicaraan dibandingkan Ali yang suka berbicara
Memotong pembicaraan termasuk serampangan. Gambaran tersebut dapat
dalam hambatan berbahasa pada anak. diamati pada tabel 6 berikut.
Hambatan berbahasa yang disebabkan

36
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

Tabel 6
Percakapan Dio, Ali, dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Dio Mau kenciŋ? Mau buang air kecil?
Guru Mau ke belakaŋ, hati-hati ya, Dio? Mau ke belakang, hati-hati ya, Dio?
Dio Jalan tepi-tepi ye! Jalan tepi-tepi ya!
Guru Iye. Tidak boleh bekejar ye! Iya. Tidak boleh berkejar ya!
Dio Kaki jatu? ye. Kaki jatuh ya.
Guru Iye. Kakiɲa jadi busu? ye! Lututɲa Iya. Kakinya jadi busuk ya! Lututnya
luka?!. lukak!.
Dio Jalan kaki ye. Jalan kaki ya.
Ali Kentut dimane nih, Bu? Kentut di mana nih, Bu?
Guru Dak boleh kentutlah, kentut di luar! Tidak boleh buang anginlah, buang angin di
luar!

Suara Teriakan terkadang mengganggu aktivitas


Hambatan berbahasa yang berbahasa di kelas 1C. Misalnya, saat
disebabkan oleh suara teriakan dari guru (Ibu Maryam) menjelaskan materi
teman yang mengalami hambatan pelajaran, tiba-tiba Gabriel berteriak.
mental dan emosi yang tinggi. Tentu saja suara itu mengganggu siswa
Hambatan mental dan emosi yang yang lain. Selain hambatan pada
tinggi pada seorang anak juga perhatian siswa yang berada di kelas
memengaruhi anak lain yang berada di tersebut, guru juga harus menenangkan
kelas 1C. Hambatan mental dan emosi terlebih dahulu siswa yang
ini terjadi pada siswa yang bernama menimbulkan hambatan tersebut.
Gabriel Paskalis dan Mukhas. Pada Setelah Gabriel tenang, barulah
saat siswa aktif belajar dan berinteraksi aktivitas belajar bisa dilanjutkan
satu dengan yang lainnya, Gabriel kembali. Kejadian seperti ini
sering berteriak-teriak tanpa sebab. frekuensinya sangat tinggi di kelas 1C
Secara umum, siswa-siswa yang sehingga menjadi hambatan berbahasa
berada di kelas 1C sudah terbiasa di kelas 1C. Berikut ini tabel yang
dengan suara-suara teriakan Gabriel. berisi interaksi percakapan antara
Namun, suara-suara teriakan tersebut Gabriel dan guru.
Tabel 7
Interaksi Bahasa/Percakapan Gabriel, Ali, dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Anak-anak, ayo berhituŋ! Anak-anak, ayo berhitung!
Gabriel Hiiiih....aah. Hiiiih....aah.
Guru Ada apa, Gabriel? Ada apa, Gabriel?
Guru Ini bukan nomor 2, penomoran di sini! Ini bukan nomor 2, penomoran di sini!
(menunjuk pada kerjaan yang dikerjakan
oleh Ali
Ali Sine?, ye! Di sini, ya!
Gabriel Haah..buuk. Haah..buuk.

Suara Gaduh meja, ke dinding, dan ke anggota


Hambatan berbahasa bisa badan. Dari pengamatan peneliti,
disebabkan oleh suara-suara yang hambatan berbahasa yang disebabkan
gaduh atau bising. Suara gaduh yang suara gaduh juga terjadi pada kelas 1C
dimaksud adalah suara-suara yang Bina Anak Bingsa, Kota Pontianak.
bersumber dari pukulan tangan ke Siswa-siswa yang masuk kategori

37
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

membuat kegaduhan tersebut, yaitu trauma yang cukup tinggi. Selama


Gabriel dan Mukhasis. proses pengambilan data di kelas 1C,
Gabriel tidak hanya mengalami peneliti tidak pernah melihat Mukhas
hambatan pada mental dan emosinya, berinteraksi dengan temannya. Begitu
tetapi juga kemampuan akademik. juga dengan aktivitas berbahasa.
Menurut pengamatan peneliti, Gabriel Dalam proses belajar di kelas, Mukhas
jarang sekali berinteraksi dengan guru tidak merespon apa pun di
dan teman-temannya. Hal ini bisa sekelilingnya. Ketika diperintahkan
dibuktikan dengan perolehan data menyebutkan angka atau membaca, dia
rekaman yang tidak terekam suaranya tidak bereaksi sedikitpun. Guru
sama sekali. Aktivitas akan terjadi jika menghampiri Mukhas untuk menjawab
gurunya menghampiri dan duduk dekat apa yang diperintahkan kepadanya.
dengannya. Sang guru mengajak Reaksi Mukhas ketika dihampiri
Gabriel berbicara dan menuntun adalah dia ketakutan dengan
tangannya untuk menulis apa yang mengangkat kedua belah tangannya.
diperintahkan kepadanya. Meskipun Hambatan mental dan trauma yang
sudah dituntun sedemikian rupa, sangat tinggi ini mengakibatkan dia
Gabriel mengeluarkan suara-suara tidak bisa belajar secara baik. Selain
tidak jelas. Aktivitas yang bisa itu, Mukhas juga suka berteriak-teriak
dilakukannya hanyalah menulis. Tugas dan sesekali membenturkan kepalanya
menulis diberikan untuk meredam ke meja dan dinding. Dengan kondisi
tingginya tingkat emosional anak anak tersebut, guru memberikan
tersebut. Dengan melakukan aktivitas perhatikan ekstra terhadapnya. Tentu
menulis, Gabriel bisa menyalurkan saja hal tersebut banyak menyita waktu
emosinya. guru yang mengasuhnya dibandingkan
Hambatan serupa juga terjadi pada perhatian terhadap siswa lainnya.
siswa yang bernama Mukhas yang Berikut gambaran hambatan proses
mengalami gangguan mental, interaksi berbahasa di kelas 1C.
emosional, akademik, dan tingkat
Tabel 8
Interaksi Bahasa Mukhas dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Hari ini kita belajar apa, anak-anak? Hari ini kita belajar apa, anak-anak?
Mukhas Puukk...puuk (memukulkan taŋan ke Puukk...puuk (memukulkan tangan ke
dindiŋ) dinding)
Guru Mukhas, jaŋan...jaŋan pukul dindiŋ, Mukhas, jangan...jangan pukul dinding,
nanti taŋanmu sakit nanti tanganmu sakit
Guru Hari ini kita belajar berhituŋ, ya. Hari ini kita belajar berhitung, ya.
Mukhas Oh..oh..wa..oh Oh..oh..wa..oh
Guru Sepatuŋa, Mukhas Diminta menurunkan sepatu yang
diletakkan di atas mejanya

Pukulan dan Gigitan Teman temannya dengan cara memukul atau


Hambatan berbahasa juga menggigit adalah Mukhas, Gabriel,
dipengaruhi oleh kebiasaan siswa yang dan Ali. Menurut keterangan guru di
suka memukul dan menggigit teman kelas 1C, Mukhas dan Gabriel
yang lain. Hal ini juga yang diamati memiliki emosional yang cukup tinggi
oleh peneliti ketika penjaringan data. dibandingkan teman-temannya yang
Siswa yang suka mengganggu lain. Jika mereka tidak bisa

38
Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

melampiaskan emosinya pada orang seperti ini cukup menghambat


lain, mereka akan menyakiti dirinya berbahasa anak-anak yang lain di kelas
sendiri dengan cara menepuk meja atau 1C.
mengantuk-ngantuk kepalanya ke Dengan adanya kebiasaan-
meja. kebiasaan buruk yang tidak seharusnya
Berbeda dengan Ali, dia tidak dilakukan oleh seorang anak kepada
suka membenturkan kepalanya ke temannya, guru harus selalu ekstra
meja, tetapi dia suka menggigit mengawasi siswa yang dianggap
temannya. Siswa yang bernama Ali memerlukan perhatian khusus.
aktivitas berbahasanya cukup tinggi, Mengapa ekstra perhatian seorang guru
meskipun cenderung berbicara karena kejadian-kejadian tersebut
serampangan. Kebiasaan menggigit dilakukan secara spontan oleh anak
teman di kelasnya dilakukan secara yang mengalami masalah kejiwaan.
spontan. Misalnya, saat guru berbicara Penjelasan tersebut merupakan bentuk-
dengan Puput yang duduk di bangku bentuk hambatan berbahasa yang
belakang, tiba-tiba Lia memanggil terjadi di dalam kelas 1C. Berikut
gurunya, “Ibu, Ali gigit”. Secara tiba- hambatan interaksi komunikasi yang
tiba guru memusatkan perhatian pada berkaitan dengan kebiasaan anak yang
Lia dan Ali pada saat itu. kejadian suka menggigit temannya.
Tabel 9
Interaksi Ali, Puput, dan Guru
Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)
Guru Gabriel diantar siapa? Gabriel diantar siapa?
Puput Bu, coret (menunjuk pada Ali) Bu, coret. (Puput memberitahukan bahwa
Ali mencoret topi miliknya.)
Guru Ali, tidak usah dicoret topiŋa! Ali, tidak usah dicoret topinya!
Puput Ali...! (menarik dan menggigit tangan Ali...! (teriakan Puput ini ditujukan kepada
Devi) Ali karena menarik dan menggigit tangan
Devi)

Hambatan Berbahasa dari Luar dengan suara-suara nyaring dan


Kelas mendesing. Hal itu diamati oleh
peneliti ketika gurunya memberikan
Hambatan berbahasa terhadap intruksi agak keras, dia menarik diri
anak-anak di kelas 1C juga berasal dari dan menutup matanya. Dari raut
luar kelas. Banyak hal yang bisa mukanya seperti dia takut kepada guru
menghambat berbahasa anak di dalam yang menghampirinya. Pada
kelas karena faktor dari luar, misalnya, kesempatan lain, dia juga ketakutan
suara mesin, suara bentakan (orang ketika ada suara mesin (pemotong dan
atau benda). Kedua jenis suara tersebut penghalus) kayu.
sangat memengaruhi berbahasa siswa Hambatan berupa desingan suara
kelas 1C Bina Anak Bingsa, Kota yang berasal dari mesin di luar kelas,
Pontianak. tidak hanya dialami oleh Mukhas tetapi
Anak dengan trauma yang cukup menggangu juga siswa-siswa yang
tinggi mendengar suara-suara tertentu lain. Ketika siswa di kelas 1C
seperti suara mesin dan gurunya mendengar suara mendesing itu,
merupakan ancaman bagi mereka. mereka langsung mengalihkan
Contoh anak dengan trauma cukup perhatiannya pada arah suara mesin
tinggi adalah Mukhas yang bermasalah itu. Ada yang menanyakan suara apa

39
Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

yang sedang berbunyi itu dan ada yang Gangguan Bahasa secara
menutup telinga mereka. Suara Klinis. Edisi Bahasa
desingan tersebut menjadi pusat Indonesia. Yogyakarta:
perhatian mereka sehingga berbahasa Pustaka Pelajar.
anak di kelas 1C tertuju pada sumber Horriyah. 2012. Membaca Pikiran
suara tersebut. Orang dari Bahasa
PENUTUP Tubuhnya. Jakarta:
Laksamana.
Berdasarkan hasil pembahasan Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologi
dapat disimpulkan bahwa hambatan dan Pendidikan Anak
berbahasa anak berkebutuhan khusus Berkebutuhan Khusus.
dipengaruhi oleh faktor internal dan Jilid Kesatu. Depok:
faktor eksternal. Hambatan berbahasa LPSP3 UI.
yang dipengaruhi oleh faktor internal Maramis, Willy F dan Albert A
meliputi hambatan pendengaran, Maramis. 2009. Catatan
diklesia, double handikep, autis ringan, Ilmu Kedokteran Jiwa
dan hambatan ADHD. Edisi 2. Surabaya:
Hambatan berbahasa yang Airlangga University
dipengaruhi oleh faktor eksternal anak Press.
berkebutuhan khusus dibagi menjadi 2, Sobur, Alex. 2006. Semiotika
yaitu hambatan berbahasa di kelas dan Komunikasi. Bandung:
di luar kelas 1C. Hambatan berbahasa Rosdakarya.
di kelas meliputi memotong Sukmawati, Fitri. 2010. Kecerdasan
pembicaraan, suara teriakan, suara Majemuk pada Anak
gaduh, pukulan dan gigitan teman. Autisme. Pontianak:
Sedangkan hambatan berbahasa yang STAIN Pontianak Press.
berasal dari luar kelas 1C, yaitu suara Sumarsono. 2013. Sosiolinguistik.
mesin dan suara bentakan (orang atau Yogyakarta: SABDA dan
benda) Pustaka Pelajar.
Thomas, Linda dan Shan Wareing.
DAFTAR PUSTAKA 2007. Bahasa,
Masyarakat dan
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Kekuasaan. Yogyakarta:
Kajian Teoretik. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Rineka Cipta. Ullman, Stephen. 2012. Pengantar
Cummings, Louise. 2010. Pragmatik Semantik. Diadaptasi oleh
Klinis: Kajian tentang Sumarsono. Yogyakarta:
Penggunaan dan Pustaka Pelajar.

40

Anda mungkin juga menyukai