Anda di halaman 1dari 18

1

KAJIAN KRIMINOLOGIS MENGENAI PELANGGARAN LALU


LINTAS YANG DI LAKUKAN OLEH ANAK
Gusti Ngurah Alit Ardiyasa/D 101 10 102

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak di kota
palu, (2) serta upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menanggulangi
terjadinya pelanggaran alalu lintas yang dilakukan oleh anak tersebut.Penelitian ini
dilaksanakan di Polres Kota Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian yang bersifat pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan
permasalahan mengenai hal-hal yang bersifat yuridis dan kenyataan yang ada
mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak.
Penelitian juga dilakukan berdasarkan teori-teori hukum yang ada, ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun pendapat para sarjana dan
ahli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas yang dilakukan
oleh anak masih sering terjadi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak yaitu faktor keluarga, faktor
pendidikan dan sekolah dan faktor pergaulan atau lingkungan.sementara upaya yang
telah dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menanggulangi jumlah pelanggaran lalu
lintas yang di lakukan oleh anak antara lain upaya Upaya Pre-emtif disini adalah
upaya-upaya awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya
tindak pidana, preventif yaitu melakukan sosialisasi penyuluhan tertib berlalu lintas
dan upaya represif yaitu untuk menindak langsung anak yang melakukan
pelanggaran lalu lintas dan berguna untuk memberi efek jerah terhadap anak
sekolah yang melakukan pelanggaran.
kata kunci : kajian, kriminologi, pelanggaran lalu lintas, anak.

I. PENDAHULUAN yang berat1. Pelanggaran lalu


A. Latar Belakang lintas terjadi dimana-mana, baik
dikota-kota besar maupun kota-
Banyak sekali dijumpai
permasalahan yang berkaitan
dengan pelanggaran lalu lintas,
1
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum
mulai dari yang ringan hingga Pidana di Indonesia, Bandung : Refika
Aditama, 2003, hlm 20
2

kota kecil dalam berbagai macam mengeluarkan Surat Izin


2
bentuk. Mengemudi) .

Pelaku pelanggaran lalu Tinjauan utama dari


lintas mulai dari anak-anak, peraturan lalu lintas adalah untuk
dewasa, hingga lansia, berjenis mempertinggi mutu kelancaran
kelamin laki-laki dan perempuan. dan keamanan dari semua lalu
Hal ini menunjukkan bahwa lintas di jalan-jalan. Identifikasi
perilaku melanggar lalu lintas masalah-masalah yang dihadapi
tidak lagi distereotipe-kan pada di jalan raya berkisar pada lalu
figur tertentu. Setiap generasi lintas.
dapat melakukan perilaku
Selama ini belum banyak
pelanggaran lalu lintas.
disadari bahwa pelanggaran lalu
Aparat penegak lintas merupakan salah satu jenis
hukum (polisi lalu lintas) tindak pidana. Suatu pelanggaran
berperan sebagai pencegah dikatakan termasuk tindak pidana
(politie toezicht) dan sebagai bila pelanggaran itu memenuhi
penindak (politie dwang) dalam semua unsur tindak pidana.
fungsi politik. Di samping itu Unsur-unsur tindak pidana
polisi lalu lintas juga melakukan tersebut adalah perbuatan
fungsi regeling (misalnya, manusia yang mampu
pengaturan tentang kewajiban bertanggung jawab, perbuatan itu
bagi kendaraan bermotor tertentu melawan hukum, dilakukan
untuk melengkapi dengan segitiga dengan kesalahan, dan diancam
pengaman) dan fungsi bestuur dengan pidana.
khususnya dalam hal perizinan
atau begunstiging (misalnya,
2
Soerjono Soekanto 2, Suatu Tinjauan Sosiologi
Hukum Terhadap Masalah ± Masalah Sosial,
Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989, hlm 58
3

Mengingat pentingnya menyusun skripsi yang berjudul


ketertiban lalu lintas demi ³.DMLDQ .ULPLQRORJLV
kelancaran dan keselamatan para Mengenai Pelanggaran Lalu
pengguna jalan pada umumnya, Lintas Yang Dilakukan Oleh
maka perlu diupayakan $QDN³
tumbuhnya semangat untuk
menaati aturan, semangat untuk
B. Rumusan Masalah
menjaga ketertiban, dan
menghormati hak orang lain Permasalahan yang akan di bahas
dalam berlalu lintas. Selain itu, oleh penulis adalah :
dengan langkah-langkah 1. Apa faktor penyebab
penegakan hukum oleh polri terjadinya pelanggaran
diharapkan akan tercipta keadaan lalu lintas yang di lakukan
tertib hukum dibidang lalu lintas oleh anak?
dan angkutan jalan raya sehingga 2. Apa upaya pihak
berbagai pelanggaran lalu lintas kepolisian dalam
dapat ditekan jumlahnya menanngulangi
seminimal mungkin. Oleh karena pelanggaran lalu lintas
itu penting pula kiranya bahwa yang di lakukan oeh anak?
kepolisian pun perlu
meningkatakan kedisiplinan II. PEMBAHASAN
anggotanya. A. Tinjauan Teoritis dan
Banyaknya kasus tindak Konsepsional
pidana pelanggaran lalu lintas Istilah Kriminologi
yang terjadi di Kota Palu yang pertama kali digunakan oleh P.
dilakukan oleh masyarakat dan Topinard, seorang ahli
khususnya dilakukan oleh anak, antropologi perancis (1830-1911).
melatarbelakangi peneliti untuk Kriminologi mengandung arti
4

yaitu suatu ilmu yang W. A. Bonger


mempelajari kejahatan. Secara memberikan defenisi
etimologis istilah kriminologi ³.ULPLQRORJL DGDODK LOPX
berasal dari kata crimen pengetahuan yang bertujuan
(kejahatan) dan logos menyelidiki gejala kejahatan
(pengetahuan atau ilmu seluas-OXDVQ\D ´
pengetahuan).
WME. Noach
Secara umum, tujuan dari memberikan defenisi
Kriminologi itu yakni untuk ³.ULPLQRORJL DGDODK LOPX
mempelajari kejahatan dari pengetahuan yang menyelidiki
berbagai aspek, sehinga gejala-gejala kejahatan dan
pemahaman mengenai fenomena tingkah laku yang tidak senonoh,
kejahatan bisa diperoleh dengan sebab-musabab serta akibat-
baik. Berkembangnya DNLEDWQ\D ´
Kriminologi dan semakin
maraknya pemikiran-pemikiran J. Constan memberikan
kritis yang mempelajari proses GHIHQLVL ³.ULPLQRlogi adalah
pembuatan Undang-undang, ilmu pengetahuan yang bertujuan
untuk itu sangatlah penting bagi menentukan faktor-faktor yang
mahasiswa Fakultas Hukum menjadi sebab-musabab
untuk mempelajari Kriminologi, terjadinya kejahatan dan
agar dapat memperoleh SHQMDKDW ´
pemahaman yang baik tentang
Anak merupakan cikal
fenomena kejahatan dan juga
bakal lahirnya suatu generasi baru
masalah hukum pada umumnya.
yang merupakan penerus cita-cita
Pengertian kriminologi perjuangan bangsa dan sumber
menurut beberapa para ahli : daya manusia bagi pembangunan
5

Nasional. Anak adalah asset orang tua, masyarakat, bangsa


bangsa, masa depan bangsa dan dan negara.
negara dimasa yang akan datang b. Pengertian Dari Aspek
berada ditangan anak sekarang. Ekonomi: Dalam pengertian
Semakin baik keperibadian anak ekonomi, anak dikelompokan
sekarang maka semakin baik pula pada golongan non produktif.
kehidupan masa depan bangsa. Kelompok pengertian anak
Begitu pula sebaliknya, apabila dalam bidang ekonomi
keperibadian anak tersebut buruk mengarah pada konsepsi
maka akan bobrok pula kesejahteraan anak
kehidupan bangsa yang akan sebagaimana yang ditetapkan
datang. oleh UU no. 4 tahun 1979
tentang kesejahteraan anak
a. Pengertian Anak Dari Aspek
yaitu anak berhak atas
Agama: Dalam pengertian
kepeliharaan dan
Islam, anak adalah titipan
perlindungan, baik semasa
Allah SWT kepada kedua
dalam kendungan, dalam
orang tua, masyarakat bangsa
lingkungan masyarakat yang
dan negara yang kelak akan
dapat menghambat atau
memakmurkan dunia sebagai
membahayakan
UDKPDWDQ OLOD¶ODPLQ GDQ
perkembanganya, sehingga
sebagai pewaris ajaran islam
anak tidak lagi menjadi
pengertian ini mengandung
korban dari ketidakmampuan
arti bahwa setiap anak yang
ekonomi keluarga dan
dilahirkan harus diakui,
masyarakat.
diyakini, dan diamankan
c. Pengerian Dari Apek
sebagai implementasi amalan
Sosiologis: Dalam aspek
yang diterima oleh akan dari
sosiologis anak diartikan
sebagai makhluk ciptaan
6

Allah SWT yang senantiasa secara keseluruhan dapat


berinteraksi dalam lingkungan dilihat bahwa rentan usia anak
masyarakat bangsa dan terletak pada skala 0 sampai
negara. Dalam hal ini anak dengan 21 tahun ditetapkan
diposisikan sebagai kelompok berdasarkan pertimbangan
sosial yang mempunyai kepentingan usaha
setatus sosial yang lebih kesejahteraan sosial serta
rendah dari masyarakat pertimbangan kematangan
dilingkungan tempat sosial, kematangan pribadi
berinteraksi. Makna anak dan kematangan mental
dalam aspek sosial ini lebih seseorang yang umumnya
mengarah pada perlindungan dicapai setelah seseorang
kodrati anak itu sendiri. melampaui usia 21 tahun.
d. Pengertian Anak dari Aspek
Dari beberapa pengertian
Hukum: Dalam hukum kita
dan batasan umur anak yang
terdapat pluralisme mengenai
cukup bervariasi, kiranya menjadi
pengertian anak. Hal ini
perlu untuk menentukan dan
adalah sebagai akibat tiap-tiap
menyepakati batasan umur anak
peraturan perundang-
secara jelas dan lugas agar
undangan yang mengatur
nantinya tidak terjadi
secara tersendiri mengenai
permasalahan yang menyangkut
peraturan anak itu sendiri.
batasan umur anak itu sendiri.
Pengertian anak dalam
Dalam lingkup Undang-undang
kedudukan hukum meliputi
tentang Hak Asasi Manusia serta
pengertian anak dari
Undang-undang tentang
pandangan system hukum
Perlindungan Anak sendiri
atau disebut kedudukan dalam
ditetapkan bahwa anak adalah
arti khusus sebagai objek
seseorang yang belum mencapai
hukum. Jika dicermati, maka
7

usia 18 tahun, termasuk anak mengaturnya. Walaupun


yang masih dalam kandungan, perbuatan itu telah menimbulkan
dan belum pernah menikah. suatu sifat melawan hukum
namun belum dapat dinyatakan
Pengertian Pelanggaran Lalu sebagai suatu bentuk pelanggaran
Lintas sebelum diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Di dalam KUHP tidak
dijelaskan mengenai arti .DWD ³ODOX OLQWDV´
pelanggaran. Pelanggaran dapat dalam kamus besar bahasa
dibedakan dengan kejahatan Indonesia adalah berjalan hilir
melalui sanksi yang diberikan. mudik, berhubungan
Sanksi bagi pelaku pelanggaran perjalanan (kendaraan dsb).
umumnya lebih ringan dari Sedangkan pengertian lalu
SHODNX NHMDKDWDQ ³SHODQJJDUDQ´ lintas dalam 1 angka 2 UU
adalah delik undang-undang lalu lintas yaitu gerak
(wetsdelicten) yaitu perbuatan kendaraan dan orang diruang
yang sifat melawan hukumnya lalu lintas jalan.
baru dapat diketahui setelah ada
Pengertian lalu lintas
undang-undang yang
dapat disimak dalam brosur
mengaturnya3. Maka suatu
penyuluhan hukum VIII
tindakan dinyatakan telah
tentang pelaksanaan lalu
melanggar apabila akibat dari
lintas yang diterbitkan oleh
perbuatan itu menimbulkan
Direktorat Jendral Pembinaan
adanya sifat melawan hukum dan
Badan Peradilan Umum
telah ada aturan atau telah ada
Depertemen Kehakiman edisi
undang-undang yang
1 tahun 1993 yang
3 selengkapnya berbunyi :
Rusli Effendy dan Ny. Poppy Andi Lolo, 1989,
hlm 74
8

³SHODQJJDUDQ ODOX OLQWDV 289,290, 291 ayat (1,2),


adalah setiap pelanggaran 292, 293 ayat (1,2), 294,
yang dilakukan oleh 295, 298, 299, 300 huruf
pemakai jalan baik (a,b,c), 301, 302, 303,
terhadap rambu-rambu 304, 305, 306, 307, 308
lalu lintas maupun dalam huruf (a,b,c,d) UU No. 22
cara mengemudi jalan. Tahun 2009.
Orang yang menggunakan 2. Klasifikasi pelanggraran
kendaraan bermotor sedang
PDXSXQ SHMDODQ NDNL´ Tertulis pada Pasal 281,
283, 296, 297, 309, 313
Jenis-jenis Pelanggaran Lalu
UU No. 22 Tahun 2009.
Lintas
3. Klasifikasi jenis
Jenis-jenis pelanggaran pelanggaran berat
lalu lintas dalam surat keputusan Tertulis pada Pasal 274,
Mahkamah Agung, Menteri 275, UU No. 22 Tahun 2009.
Kehakiman, Jaksa Agung, dan
Kepala Kepolisian Republik Menurut Kamus Besar
Indonesia tanggal 23 desember Bahasa Indonesia, arti kata Polisi
1992 dinyatakan ada 27 jenis adalah suatu badan yang
pelanggaran yang diklasifikasikan bertugas memelihara keamanan
menjadi tiga bagian yaitu : dan ketertiban umum
(menangkap orang yang
1. Klasifikasi pelanggaran
melanggar hukum), merupakan
ringan
suatu anggota badan
Tertulis pada Pasal 275
pemerintahan (pegawai negara
(1), 276, 278, 279, 280,
yang bertugas menjaga
282, 284, 285 ayat (1,2),
286, 287, 288 ayat (1,2,3),
9

keamanan dan ketertiban)4. kendaraan


Dalam menjalankan fungsinya bermotor membuat
polisi wajib memahami asas-asas statisfic/grafik dan
yang telah di tentukan yang salah pengumpulan data
satunya yaitu asas subsidiaritas, yang berhubungan
melakukan tugas instansi lain dengan lalu lintas.6
agar menimbulkan permasalahan
Fungsi polisi dibidang lalu lintas
yang lebih besar sebelum di
adalah :
tangani oleh instansi yang
membidangi5. 1. Penegakan hukum lalu
lintas (Police Trafic
Tugas polisi lalu lintas adalah :
Law Enforcement),
1) Operatif : yang dapat bersifat
a) Memeriksa preventif yaitu
kecelakaan lalu pengaturan,
lintas penjagaan, dan patroli
b) Mengatur lalu lalu lintas dan represif
lintas yaitu penindakan
c) Menegakkan hukum terhadap
hukum lalu lintas. pelanggar lalu lintas
2) Administratif : dan penyidikan
a) Mengeluarkan kecelakaan lalu lintas.
surat izin 2. Pendidikan
mengemudi masyarakat tentang
b) Mengeluarkan lalu lintas (Police
surat tanda Trafic Education).
4
Poerwagarnminto, Kamus Besar Bahasa
6
Indonesia ,Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hlm 84 http://ml.scribd.com/doc/58869746/8/Tugas-
5
Bisri Ilham, Sistem hukum Indonesia, Jakarta : polisi-Lalu-lintas diakses pada tanggal 29
Grafindo Persada, 1998, hlm 31. november 2014.
10

3. Enjinering lalu lintas merupakan salah satu faktor


(Police Trafic pendukung dimana faktor
Enginering). yang mempengaruhi anak
4. Registrasi dan melakukan pelanggaran lalu
identifikasi pengemudi lintas yaitu : perilaku
serta kendaraan seseorang tidak disiplin
bermotor. berlalu lintas.
2. Faktor usia
Faktor usia adalah
B. Faktor Penyebab Pelanggaran faktor yang penting dalam
Lalu Lintas Yang Di Lakukan hubungannya dengan sebab-
Oleh Anak sebab timbulnya kejahatan,
Suatu kriminologi tidak terkecuali kenakalan
mengkaji bahwa suatu yang dilakukan oleh seorang
pelanggaran lalu lintas yang anak. Secara kriminologi, dari
dilakukan oleh anak dapat hasil penelitian yang
dipengaruhi dorongan dalam diri dilakukan menunjukkan
sendiri dan dorongan dari luar si sejauh mana usia merupakan
anak tersebut. masalah yang penting dalam
kaitan sebab-musabab
Faktor pendorong dari
kenakalan.
dalam diri sendiri adalah sebagai
berikut : Faktor pendorong dari
luar adalah sebagai berikut :
1. Faktor inteligensia
Inteligensia adalah
kecerdasan seseorang. Dalam
1. Faktor Keluarga
hal pelanggaran lalu lintas
yang dilakukan oleh anak Keluarga merupakan
faktor inteligensia ini lingkungan sosial yang
11

terdekat untuk membesarkan, 2. Faktor Pendidikan dan


mendewasakan, dan Sekolah
didalamnya anak
Sekolah adalah media
mendapatkan pendidikan yang
atau perantara bagi
pertama dan utama. Oleh
pembinaan jiwa para anak,
karena itu keluarga memiliki
atau dengan kata lain sekolah
peranan yang penting dalam
ikut bertanggung jawab
perkembangan anak. Peran
terhadap pendidikan anak,
keluarga sangat penting sekali
baik pendidikan keilmuan
dalam pengaruh pelanggaran
maupun pendidikan tingkah
lalu lintas yang dilakukan
laku. Banyaknya atau
oleh anak. Alasannya bila
bertambahnya kenakalan anak
orang tua tidak membiarkan
secara tidak langsung
anaknya yang masih dibawah
menunjukkan kurang
umur mengendarai sepeda
berhasilnya sistem pendidikan
motor maka peluang
disekolah-sekolah. Dalam
pelanggaran lalu lintas tidak
konteks demikian, Sekolah
terjadi. Penulis
adalah tempat pendidikan
menyimpulkan bahwa anak
anak ke-dua setelah
berpotensi melakukan
lingkungan keluarga atau
pelanggaran lalu lintas tidak
rumah tangga si anak itu
terlepas dari adanya dukungan
sendiri. Selama mereka
orang tua/keluarga, hal ini
menempuh pendidikan
dapat dilihat ketika orang tua
disekolah, terjadi interaksi
yang dengan sengaja
antara anak dan sesamanya,
mengajarkan anaknya
interaksi yang mereka
mengendarai kendaraan
lakukan disekolah sering
bermotor di usia yang sangat
menimbulkan efek samping
dini.
12

yang negative maupun positif menekan dan memaksa


terhadap perkembangan sifatnya. Karena itu semakin
mental si anak. luas anak bergaul semakin
intensif relasinya dengan anak
nakal, akan menjadi semakin
3. Faktor Pergaulan atau lama pula proses
Lingkungan Anak berlangsungnya asosiasi
deferensial tersebut dan
Harus disadari betapa
semakin besar pula
besar pengaruh lingkungan
kemungkinan anak tadi benar-
terhadap remaja, terutama
benar menjadi nakal. Dalam
dalam konteks kultural atau
hal ini peranan orang tua
kebudayaan lingkungan
untuk menyadarkan dan
tersebut. Anak menjadi
mengembalikan kepercayaan
delikuen/jahat karena banyak
anak tesebut serta harga
dipengaruhi oleh berbagai
dirinya sangat diperlukan.
tekanan pergaulan yang
Perlu mendidik anak agar
semuannya memberikan
bersifat formal dan tegas
pengaruh yang menekan dan
supaya mereka terhindar dari
memaksa pada pembentukkan
pengaruh-pengaruh yang
perilaku yang buruk, sebagai
datang dari lingkungan
produknya para anak tadi suka
pergaulan yang kurang baik.
melanggar peraturan, norma
sosial dan hukum formal. Para
anak menjadi delikuen/jahat
C. Upaya Kepolisian Dalam
sebagai akibat dari
Menanggulangi Pelanggaran
transformasi psikologis
Lalu Lintas Yang Dilakukan
sebagai reaksi terhadap
Oleh Anak
pengaruh eksternal yang
13

Upaya-upaya yang telah etika berlalu lintas diusia


dilakukan pihak Polresta Palu dini.
antara lain : 2. Preventif
Preventif adalah
1. Pre-emtif
tindak lanjut dari upaya
Upaya Pre-emtif
pre-emtif. Dalam upaya
disini adalah upaya-upaya
pre-emtif yang ditekankan
awal yang dilakukan oleh
adalah menghilangkan
pihak kepolisian untuk
kesempatan untuk
mencegah terjadinya
dilakukannya kejahatan.
tindak pidana,
Dalam hal ini keberadaan
sebagaimana hasil
polisi pada setiap pos
penelitian penulis, dalam
keamanan yang berada di
wawancara terhadap salah
jalan-jalan sangatlah
seorang polisi anggota
efektif dalam hal menutup
SATLANTAS Polresta
kesempatan bagi para
Palu sebagai aparat
anak yang belum memiliki
hukum mengenai upaya
surat-surat untuk dapat
kepolisian menanggulangi
membawa kendaraan
terjadinya pelanggaran
bermotor di jalan. Selain
lalu lintas yang dilakukan
itu juga dilakukan
oleh anak. Salah satu
pengawasan dengan cara
caranya antara lain
sweeping. Sweeping
melaksanakan seminar,
biasanya dilakukan pada
sosialisasi di sekolah-
saat ada penugasan dari
sekolah, melalui ceramah,
atasan, yaitu dilakukan
penyuluhan guna
pada saat ramadhan
memberikan pemahaman
(oprasi ketupat), pada saat
natalan (oprasi lilin),
14

(oprasi simpatik) setiap 6 Adapun ketika anak


bulan sekali dan sweeping menggunakan sepeda
rutin (oprasi patuh). motor dengan kecepatan
3. Represif tinggi dengan sengaja
Upaya ini untuk menghindari
dilakukan pada saat telah petugas polisi maka polisi
terjadinya tindak pidana juga dapat menindaki
atau kejahatan yang anak tersebut dengan cara
tindakannya berupa mengejar anak tersebut.
penegakan hukum dengan
menjatuhkan hukuman.
Dalam hal ini apabila III. PENUTUP
polisi menemukan anak A. Kesimpulan
yang membawa sepeda 1. Faktor-faktor yang
motor maka polisi akan mempengaruhi pelanggaran
memberikan tilang lalu lintas yang dilakukan
terhadap anak tersebut. oleh anak sekolah yakni
Dengan cara sebagai berikut : pertama,
tilang, anak tersebut akan faktor keluarga: anak
tahu bahwa sebenarnya melakukan pelanggaran lalu
belum diperbolehkan lintas tidak terlepas dari
untuk berkendara karena adanya dukungan orang
belum cukup umur dan tua/keluarga, semestinya
belum tahu betul akibat mereka member pengawasan
jika berlalu lintas tidak terhadap anak untuk tidak
sesuai dengan aturan, membawa kendaraan
tilang tersebut merupakan bermotor. Kedua, faktor
upaya penanggulangan pendidikan dan sekolah:
yang paling efektif. Sekolah memiliki peran yang
15

sangat penting sehinnga ceramah, penyuluhan guna


seharusnya sekolah memberi memberikan pemahaman
batasan kepada si anak dan etika berlalu lintas diusia dini.
melarang membawa Kedua, Upaya Preventif.
kendaraan ke sekolah. Ketiga, Preventif adalah tindak lanjut
faktor pergaulan atau dari upaya pre-emtif. Dalam
lingkungan anak: Pergaulan upaya pre-emtif yang
dan lingkungan mempunyai ditekankan adalah
pengaruh yang sangat besar menghilangkan kesempatan
terhadap anak karena semakin untuk dilakukannya
luas anak bergaul semakin kejahatan. Upaya yang
intensif relasinya dengan anak dilakukan yaitu dengan cara
nakal dan akan mendapatkan menempatkan polisi di setiap
dampak yang buruk terhadap pos keamanan yang ada di
anak tersebut. jalan-jalan untuk menutup
2. Upaya yang dilakukan oleh kesempatan bagi para anak
aparat kepolisian dalam yang belum memenuhi syarat
menanggulangi pelanggaran untuk membawa kendaraan
lalu lintas yang dilakukan bermotor. Selain itu juga
oleh anak yaitu: pertama, dilakukan pengawasan dengan
Upaya Pre-emtif. disini adalah cara swiping. Ketiga, Upaya
upaya-upaya awal yang Represif. Upaya ini dilakukan
dilakukan oleh pihak pada saat telah terjadinya
kepolisian untuk mencegah tindak pidana atau kejahatan
terjadinya tindak pidana, yang tindakannya berupa
upaya yang dilakukan adalah penegakan hukum dengan
dengan cara melaksanakan menjatuhkan hukuman.
seminar, sosialisasi di Dalam hal ini apabila polisi
sekolah-sekolah, melalui menemukan anak yang
16

membawa sepeda motor maka pengawasan yang lebih oleh


polisi akan memberikan tilang anak apabila mengendarai
terhadap anak tersebut. kendaraan dan
B. Saran memperhatikan segala
1. Saran penulis adalah dalam kegiatan anak terutama dalam
memberikan pemahaman suasana lingkungan yang
berlalu lintas sejak dini lebih berada disekitarnya. Selain itu
ditingkatkan agar sangat perlu bagi orang tua
pengetahuan si anak lebih memberikan wawasan kepada
cepat dicerna dengan baik anak mengenai berlalu lintas
karena sudah tertanam dari sesuai prosedur dan undang-
usia dini. Selain itu faktor undang yang berlaku.
keluarga dan sekolah 2. Saran penulis dalam upaya
sebaiknya lebih berperan aktif penanggulangan ini adalah
agar anak memahami betul dari pihak polisi lebih
akan pengetahuan berlalu meningkatkan penjagaan
lintas sejak dini tanpa ada diposko dan lebih tegas dalam
pendorong dari luar karena menindaki pelanggaran lalu
salah pergaulan. Peranan lintas tanpa pandang bulu dan
orang tua sangat penting di berusaha agar dalam
dalam perkembangan anak menjalankan tugas lebih
olehnya itu orang tua maksimal.
seharusnya melakukan
17

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bisri Ilham, Sistem hokum Indonesia, Jakarta : Grafindo Persada, 1998

Poerwagarnminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Rusli Effendy dan Ny. Poppy Andi Lolo, 1989

Soerjono Soekanto 2, Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah ± Masalah


Sosial, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989

Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung : Refika


Aditama, 2003,

B. Website

http://ml.scribd.com/doc/58869746/8/Tugas-polisi-Lalu-lintas diakses pada tanggal


29 november 2014.

C. Peraturan danUndang-undang

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

UU No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.

UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

UU NO. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak

UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.


18

Biodata singkat penulis :

Nama : Gusti Ngurah Alit Ardiyasa

Ttl : Buyumpondoli 16 januari 1992

Alamat : Jl. Roeviga Tondo, Palu

Email : alitardiyasa.aa@gmail.com

No Hp : 085256015392

Anda mungkin juga menyukai