Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tema Widiawati

Kelas : XII Keperawatan B


Mapel : Bahasa Indonesia

CERITA RATKAT SUMATERA SELATAN


RADEN ALIT

Sebuah kisah di sebuah Negeri Tanjung Kemuning, Sumatera


Selatan. hiduplah seorang raja Ratu Ageng yang menikah dengan
seorang Dewa Kahyangan. Mereka tinggal di langit dan telah dikaruniai
tiga orang anak yaitu Raden Alit, Raden Kuning, dan Dayang Bulan.
Raden Alit dan Raden Kuning merupakan orang yang sakti mandraguna.
Setelah kurang lebih dua puluh tahun menjalani kehidupan di
Langit, Ratu Ageng merasa rindu ingin kembali ke Bumi. Karena itu,
Ratu Ageng mengajak seluruh keluarganya pindah ke Bumi. Setelah
memberi tahu kepada keluarganya, berangkatlah Ratu Ageng bersama
keluarga diiringi pengawalnya ke Bumi. Sesampainya Di Bumi, mereka
membangun sebuah istana sebagai tempat tinggal mereka.

Setelah beberapa tahun tinggal di Bumi, malapetaka salah seorang


anak Ratu Ageng. Putrinya Dayang Bulan digigit ular lidi yang
kemudian meninggal dunia. Kematian putrinya itu membawa duka yang
dalam bagi Ratu Ageng dan permaisurinya. Namun, Raden Kuning dan
Raden Alit tidak dapat menerima kematian saudara perempuan mereka
itu. Mereka yakin bahwa Dayang Bulan belum saatnya meninggal.
Karena mereka mengira bahwa yang dimakankan pada saat itu hanya
bayangannya saja. Wujud aslinya telah diculik oleh seseorang yang sakti
mandraguna. Akhirnya Ratu Ageng mengizinkan mereka untuk mencari
Dayang Bulan.

Berangkatlah Raden Kuning dan Raden Alit mencari Dayang


Bulan. Tanpa arah yang tentu mereka berjalan. Hingga akhirnya mereka
tiba di sebuah pantai, sebuah rejung, yaitu kapal besar dan megah, yang
sedang berlabuh. Seketika itu pula mereka langsung melompat ke atas
rejung itu. Setelah memeriksa cukup lama, mereka bertemu dua orang
laki-laki.

“Wahai sahabat, siapakah kalian ini! Mengapa rejung kalian


berhenti di pantai ini?”
“Maaf, sahabat! Kami sedang melakukan perjalanan mencari
saudara perempuan kami yang bernama Dayang Ayu,” jawab salah
seorang pemilik kapal yang bernama si Ulung Tanggal.

“Saudara perempuan kami digigit ular lidi dan telah meninggal.


Namun, kami yakin bahwa dia sebenarnya tidak meninggal. Ia diculik
oleh putra raja Negeri Salek Alam yang bernama Malim Putih.” Sahut
Serincung Dabung salah seorang pemilik kapal menambahkan.

“Bagaimana kamu bisa tahu kalau saudara perempuan kalian


diculik putra raja itu?” tanya Raden Kuning penasaran.

Rupanya, Serincung Dabung adalah seorang ahli nujum. Raden


Kuning dan Raden Alit pun meminta bantuan kepadanya untuk mencari
tahu keberadaan Dayang Bulan. Akhirnya mereka mengetahui bahwa
Dayang Bulan juga diculik oleh Malim Hitam putra raja Negeri Salek
Alam. Keempat orang tersebut ternyata memiliki tujuan yang sama,
Tetapi karena Serincung Dabung tidak dapat menerawang letak Negeri
Salek, akhirnya mereka pun berpencar.

Hingga akhirnya di tengah perjalanan Raden Alit mendengar


kabar tentang pernikahan Malim Hitam dan Malim Putih. Setelah
mendengar kabar itu, Raden Alit pun semakin yakin bahwa Dayang
Bulan dan Dayung Ayu masih hidup. Maka dengan kesaktiannya, Raden
Alit menyamar menjadi budak banden, dan pergi ke tempat acara itu
berlangsung.
Di tengah perjalanan menuju negeri itu, Raden Alit bertemu
dengan Raja Jin, yang mempunyai seorang putri yang bernama Salipuk
Jantung Pandan, ia sangat cantik. Raden Alit melihat kecantikannya
langsung jatuh hati kepadanya. Raden Alit berjanji akan menikahinya
setelah urusannya selesai. Raden Alit kemudian menceritakan
masalahnya dan meminta pertolongan kepada Raja Jin.

Dengan kesaktiannya, Raja Jin merubah bentuk Dayang Bulan


dan Dayung Ayu menjadi dua tangkai bunga sebelum mereka naik ke
pelaminan. Kemudian, tanpa sepengetahuan Malim Hitam dan Malim
Putih, Raden Alit berhasil menyelinap masuk lalu membawa keluar
Dayang Bulan dan Dayang Ayu. Namun, begitu Raden Alit keluar dari
kamar, tiba-tiba Malim Hitam dan Malim Putih datang menghadangnya.

Pertempuran sengit pun tak terelakkan lagi. Raden Alit


mengeluarkan seluruh kesaktiannya, lalu melemparkan Malim Hitam
dan Malim Putih ke langit. Begitu sampai di langit mereka di masukkan
ke dalam sangkar besi yang telah disiapkan sebelumnya.

Tak berapa lama kemudian, datanglah Raden Kuning, Si Ulung


Tanggal, dan Serincung Dabung. Raden Alit kemudian menceritakan
semua yang telah terjadi.

Akhirnya, Raden Alit dan Si Ulung Tanggal bersaudara segera


menemui Raja Jin untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena
telah membantu mereka mengalahkan kedua putra Raja Negeri Selak
Alam. Setelah itu, mereka kembali ke negeri masing-masing.

Sesampainya di Istana, Ratu Ageng dan permaisurinya


menyambut kepulangan ketiga anaknya, dan kebahagiaan mereka
ditambahkan karena Raden Alit akan menikah dengan putri Raja Jin
Salipuk Jantung Pandan. Pesta dan perayaan meriah dilaksanakan
selama beberapa hari. Raden Alit dan istrinya Salipuk Jantung Pandan
pun hidup bahagia.

PESAN MORAL

SUMBER :
http://www.cerita-rakyat.com/2012/07/raden-alit/html.

Anda mungkin juga menyukai