Anda di halaman 1dari 22

Tugas

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

“KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI”

1. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

2. Komposisi ASI : Kolostrum, ASI Masa Peralihan dan ASI Matur

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Febriani Ismail (751540119013)

2. Rindiyani Labari (7515401190)

KELAS : III A KEBIDANAN

Dosen Pengampu : Nurnaningsih Ali Abdul, S.SiT,M. Keb

PRODI D III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PEGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita

yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat

nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga kami mampu

untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dengan judul

“Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya untuk itu,

kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian

apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gorontalo, Juli 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR…………………………………………………………..................

.............….i

DAFTAR

ISI……………………………………………………………………......................

............ii

BAB 1

PENDAHULUAN……………………………………………………….................

............1

A. Latar

Belakang…………………………………………………………….............

..........1

B. Rumusan

Masalah………………………………………………………......................

.2

C. Tujuan……………………………………………………………………....

........................2

D. Manfaat……………………………………………………………………..

........................2

ii
BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………...............

..............4

A. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui......

……………………………………....................4

B. Komposisi ASI : Kolostrum, ASI Masa Peralihan, dan ASI

Matur………...9

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………….....................

.........15

A. Kesimpulan………………………………………………………………....

...................15

B. Saran…………………………………………………………………….......

.......................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan Nutrisi ibu menyusui meliputi Kebutuhan Energi ,

untuk memproduksi air susu ibu baru (ASI), ibu menyusui perlu tambahan

energi yang bersumber dari makanan sebesar 330 kkal pada enam bulan

pertama dan 400 Kkal pada enam bulan kedua dan 100- 150 Kkal dari

lemak cadangan tubuh ibu sendiri. Karena lemak tubuh dipakai maka BB

ibu postpartum turun 0,5 sampai dengan 1 kg/ bulan.

Pemenuhan kebutuhan gizi ibu menyusui adalah susunan menu

seimbang yang dianjurkan untuk ibu menyusui yang terdiri dari energi,

protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kelancaran Air Susu Ibu (ASI)

adalah air susu ibu yang banyak dapat merembes keluar melalui puting,

sebelum disusukan payudara terasa tegang, berat badan bayi naik dengan

memuaskan sesuai umur, jika air susu ibu cukup setelah menyusu bayi

akan tertidur/tenang.

Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu yang

memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan diperlukan oleh bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi (Riyanti dkk, 2020).

Komposisi ASI berubah menurut stadium penyusuan (kolostrum,

susu peralihan, susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada

stadium itu, dan tidak dapat di tiru dengan pemberian susu formula.

Komposisi zat-zat yang terkandung dalam ASI adalah karbohidrat, protein,

1
lemak, vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan

sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan

memberikan kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara

lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon

pertumbuhan, berbagai enzim dan zat keekbalan (Sembiring, 2019).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kebutuhan gizi ibu menyusui ?

2. Apa saja komposisi ASI: kolosrum, ASI masa peralihan dan ASI

matur?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu

mengetahui dan memahami tentang :

1. Kebutuhan gizi ibu menyusui

2. Komposisi ASI: kolosrum, ASI masa peralihan dan ASI matur?

D. Manfaat

1. Bagi mahasiswa

Memberikan informasi pada mahasiswa sehingga mengetahui

informasi yang baik dan benar tentang kebutuhan gizi ibu menyusui

2. Bagi fakultas

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk pihak kampus

tentang kebutuhan gizi ibu menyusui

3. Bagi profesi

2
Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para bidan agar dapat

membantu mensosialisasikan tentang kebutuhan gizi ibu menyusui

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3
A. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

1. Pengertian Kebutuhan Nutrisi ibu menyusui

Pemenuhan kebutuhan gizi ibu menyusui adalah susunan menu

seimbang yang dianjurkan untuk ibu menyusui yang terdiri dari energi,

protein, lemak, vitamin, dan mineral. Wanita yang menyusui

membutuhkan 500-1000 kalori lebih banyak dari wanita yang tidak

menyusui. Wanita menyusui rentan terhadap kekurangan magnesium,

vitamin B6, folat, kalsium, dan seng. Air Susu Ibu (ASI) tidak

memiliki suplai zat besi yang cukup untuk bayi prematur atau bayi

yang berusia lebih dari 6 bulan. Oleh karena itu, suplementasi zat besi

sebaiknya diberikan pada ibu menyusui dengan bayi prematur. Nutrisi

yang tidak adekuat dan stress dapat menurunkan jumlah produksi Air

Susu Ibu (ASI) ( Ni kadek, 2017).

Kebutuhan nutrisi ibu menyusui meliputi Kebutuhan Energi , untuk

memproduksi air susu ibu baru (ASI), ibu menyusui perlu tambahan

energi yang bersumber dari makanan sebesar 330 kkal pada enam

bulan pertama dan 400 Kkal pada enam bulan kedua dan 100- 150

Kkal dari lemak cadangan tubuh ibu sendiri. Karena lemak tubuh

dipakai maka BB ibu postpartum turun 0,5 sampai dengan 1 kg/ bulan.

Gizi seimbang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat

kaitannya dengan produksi air susu. Pemenuhan gizi yang baik akan

berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui dan tumbuh kembang

bayinya.

4
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kecukupan

makanan yang tepat dan bervariasi dapat menciptakan kesehatan yang

optimal. Kecukupan gizi akan memberikan pengaruh pada kualitas dan

kuantitas ASI yang akan dihasilkan oleh seorang ibu menyusui.

Menyusui merupakan cara alamiah untuk memberikan makanan

dan minuman pada awal kehidupan bayi. Kebutuhan gizi ibu perlu

diperhatikan pada masa menyusui karena gizi yang masuk tidak hanya

harus mencukupi kebutuhan dirinya melainkan harus memproduksi

ASI bagi bayinya (Kemenkes RI, 2014).

Beberapa manfaat ASI bagi bayi yaitu menurunkan risiko kematian

bayi akibat diare dan infeksi, mengurangi angka kematian di kalangan

anak-anak yang kekurangan gizi, perlindungan terhadap infeksi

gastrointestinal, serta sumber energi dan nutrisi bagi bayi usia 6

sampai 23 bulan. Sedangkan manfaat bagi ibu yang memberikan ASI

adalah mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara, membantu

kelancaran produksi ASI, sebagai metode alami pencegahan kehamilan

dalam enam bulan pertama setelah kelahiran, dan membantu

mengurangi berat badan lebih dengan cepat setelah kehamilan

(Riskesdas, 2013).

2. Pantangan Ibu Selama Menyusui

Pada etnik Rote ibu yang menyusui berupaya memelihara agar ASI

tetap cukup dan berkualitas antara lain dengan mengonsumsi jenis

kacang-kacangan dan sayur daun marungga. Sedangkan pantangan

5
yang tidak boleh di konsumsi adalah makanan yang pedas karena dapat

menyebabkan sakit perut pada bayi dan tidak boleh mengonsumsi

daging babi karena menyebabkan perut bayi menjadi kembung.

Meskipun secara medis tidak seluruhnya terbukti, namun ada upaya

yang dengan sengaja dilakukan oleh para ibu etnik Rote untuk

memelihara dan meningkatkan kualitas ASI.

3. Asupan Makanan Bagi Ibu Menyusui

Menurut Kemenkes RI (2014) dan Kemenkes RI (2011),

kandungan makanan bergizi dapat diperoleh dari:

a) Karbohidariat: Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti,

makaroni dan jagung.

b) Protein Hewani: Ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil

olahannya.

c) Protein Nabati: Tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya

(susu kedelai).

d) Lemak: Omega 3: ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru,

tenggiri, sarden dan cakalang

e) Omega 6: minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga

matahari

f) Vitamin dan Mineral: Buah-buahan dan sayur-sayuran

Pada ibu menyusui kebutuhan gizi meningkat dibandingkan

dengan tidak menyusui dan masa kehamilan (Kemenkes RI, 2014).

Gizi ibu menyusui dalam enam bulan pertama membutuhkan tambahan

6
energi sebesar 500 kalori per hari untuk menghasilkan jumlah susu

normal. Total kebutuhan energi selama menyusui meningkat menjadi

2400 kal per hari yang digunakan untuk memproduksi ASI dan

aktivitas ibu.

Pelaksanaan gizi seimbang yang dianjurkan dapat dibagi menjadi

enam kali makan (tiga kali makan utama dan tiga kali makan selingan).

Selain itu, ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat

menghasilkan air susu dengan cepat. Dianjurkan minum air lebih dari

delapan gelas sehari. Ibu menyusui dengan gizi buruk akan

mempengaruhi kecukupan ASI, karena tubuh membutuhkan zat gizi

yang cukup untuk memproduksi ASI. Ada hubungan antara status gizi

ibu menyusui dengan kecukupan

Menurut hasil penelitian (Ni Kadek R, dkk, 2017) ada hubungan

antara pemenuhan kebutuhan gizi ibu dengan kelancaran ASI pada ibu

menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado. Sedangkan hasil

penelitian (Irma Eva Yani, dkk, 2009) menyebutkan bahwa ibu tidak

memberikan ASI pada bayinya (54,6%) dikarenakan tidak tersedianya

makanan dirumah. Tidak adanya makanan yang dikonsumsi ibu

sehingga menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya.

Tingkat pendidikan ibu menyusui juga dapat berpengaruh pada

pengetahuan ibu. Pada ibu-ibu yang memiliki tingkat pengetahuan

yang cukup, maka ibu dapat memilih pengolahan dan pengaturan

makanan sehari-hari. Hal tersebut menyebutkan ibu menyusui dapat

7
mengonsumsi makanannya dengan gizi yang seimbang setiap hari

(Oktarina dan fauzia, 2019).

Kebutuhan gizi ibu menyusui pada enam bulan pertama

memerlukan tambahan kalori sebanyak 330 kalori, protein sebanyak

20 gram dan lemak sebanyak 11 gram dari kebutuhan utama sebesar

2150- 2250 kalori, 56- 57 gram protein dan 60- 75 gram lemak.[3]

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan

pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh

kembang anak terhambat termasuk berat badan (BB) dan panjang

badan (PB) bayi, bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi ( Afandii

dkk, 2020).

Dalam penelitian Khanas dan Astute 2020 menyebutkan bahwa

penyuluhan merupakan cara untuk memberikan pengetahuan kepada

ibu menyusui tentang sumber makanan yang baik untuk ibu menyusui,

oleh sebab itu berdasarkan permasalahan yang ada tim pengabdi

tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang Gizi Ibu Menyusui.

Enam dari 10 ibu juga mengaku tidak mengolah makanan sendiri

setiap hari, melainkan lebih sering jajan dan empat diantaranya

mengaku memasak setiap hari. delapan dari 10 ibu mengatakan

proses memasak dilakukan seperti biasa tanpa melihat aturan-

aturan tertentu seperti cara mencuci bahan makanan, waktu

memasak dan cara mengolah masakan.

4. Manfaat gizi seimbang ibu nifas dan menyusui :

8
a) Untuk melakukan aktivitas

b) Melakukan berbagai proses di dalam tubuh.

c) Mengembalikan alat-alat kandungan ke kcadaan sebelum hamil

d) Sebagai cadangan dalam tubuh.

e) Sangat erat kebutuhan dengan produksi ASI

B. Komposisi ASI : Kolostrum, ASI Masa peralihan/Transisi dan ASI

Matur

Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu yang

memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan diperlukan oleh bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi (Riyanti dkk, 2020).

Komposisi ASI berubah menurut stadium penyusuan (kolostrum, susu

peralihan, susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium

itu, dan tidak dapat di tiru dengan pemberian susu formula. Komposisi zat-

zat yang terkandung dalam ASI adalah karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan sesuai

dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan

kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain putih telur,

lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon pertumbuhan,

berbagai enzim dan zat keekbalan (Sembiring, 2019).

Komposisi ASI sangat tepat sesuai dengan kebutuhan bayi. Dalam

buku Chomaira 2020 menyebutkan perbadingan komposisi ASI dengan

susu formula, yaitu :

9
KANDUNGAN ASI SUSU SAPI
Pencemaran bakteri Tidak ada Mungkin ada
Zat anti infeksi Antibodi Tidak giat
Leukosit
Laktoferin
Faktor bifidus
Protein :
- Total 1% 4% (terlalu banyak)
- Kasein 0,5% 3% (terlalu banyak)
- Laktabumin 0,5% 0,5
Asam Amino
- Sistrin Cukup untuk Tidak cukup
pertumbuhan otak
- Taurin
Lemak :
- Total 4% (rata-rata)
- Kejenuhan asam lemak Asam lemak tak Terlalu banyak asam lemak jenuh
jenuh cukup
- Asam linoleat Cukup Tidak cukup
- Kolestrol Cukup Tidak cukup
- Lipase untuk mencerna Ada Tidak ada
lemak
- Laktosa (gula) 7% (cukup) 3-4% (tidak cukup)
Garam (Meq/I) :
- Natrium 6,5 (tepat) 25 (terlalu banyak)
- Klorida 12 (tepat) 29 (terlalu banyak)
- Kalium 14 (tepat) 35 (terlalu banyak)
Mineral (Meq/I) :
- Kalsium 350 (tepat) 1440 (terlalu banyak)
- Fosfat 150 (tepat) 900 (terlalu bannyak)
- Zat besi Jumlahnya sedikit Jumlahnya sedikiy
Diserap baik Diserap tidak baik
Cukup Tidak cukup
- Vitamin Cukup Diperlukan lebih
- Air Cukup diperlukan lebih
Tidak perlu Diperlukan tambahan lebih banyak
tambahan

1. Kolostrum

10
Kolostrum keluar dihari pertama sampai hari ketiga kelahiran bayi.

Warnanya kekuningan, Konsistensi kental. Kolostrum mengandung zat

gizi dan antibodi lebih tinggi daripada ASI matur. Kandungan gizi

yang ada di kolostrum adalah protein 8,5%, lemak 2,5%, karbohidrat

3,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1 % (Riyanti dkk, 2020).

Dalam buku Juwita dan Retno 2020 menyebutkan bahwa

kandungan kolostrum terdiri dari :

No Kandungan ASI Presentase (%)


1. Protein 8,5
2. Lemak 2,5
3. Garam dan Mineral 0,4
4. Air 85,1
5. Vitamin dan Lemak yang larut dalam air 3,5

Kolostrum selain memiliki kandungan zat gizi diatas juga memiliki

kandungan yang tinggi akan immunoglobin A (IgA). IgA memiliki

peran sebagai imun pasif pada bayi.

Dalam buku Anggraeny dan Ayuningtyas 2017 menyebutkan

bawha kandungan kolostrum antara lain adalah : kaya antibodi, banyak

sel darah puti, pencahar, faktor-faktor pertumbuhan dan kaya vitamin

A.

a. Protein

Kualitas dan kuantitas protein dalam ASI berbeda dengan susu

mamalia lain. ASI juga mengandung asam amino seimbang yang

sesuai dengan kebutuhan bayi. Konsentrasi protein dalam ASI

11
adalah 0,9 gram/100 ml, lebih rendah kadarnya dari susu mamalia

lain. Kandungan protein yang tinggi dalam susu mamalia lain dapat

membebani ginjal bayi yang belum matang (Monika, 2014).

b. Lemak

ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi

karena mengandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna

lemak. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3,

omega-6, DHA, dan asam arakhidonat), yaitu suatu asam lemak

esensial untuk melinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan

otak (Jauhari dkk, 2018).

c. Karbohidrat

Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI adalah

laktosa (gula) (Jauhari dkk, 2018). Laktosa merupakan karbohidrat

utama dalam ASI (98%) dan dengan cepat dapat diuraikan

menjadi glukosa. Laktosa penting bagi pertumbuhan otak dan

terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam susu manusia

dibandingkan dengan susu mamalia lainnya. Laktosa juga penting

bagi pertumbuhan lactobacillus bifidus. Jumlah laktosa dalam ASI

juga mengatur volume produksi susu melalui cara osmosis (Aning

dan Yohanes, 2020).

d. Vitamin, mineral fan zat besi

ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang

lengkap dan mudah diserap oleh bayi (Jauhari dkk, 2018).

12
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap, terdiri dari

vitamin A, D, dan C cukup, sedangkan golongan vitamin B,

kecuali riboflavin dan asam pantotbenik yang jumlahnya kurang

(Wahyutri dkk, 2020).

e. Air

Berdasarkan penelitian dr. Ruth Lawrence, sekitar 88,1%

komposisi ASI adalah air. Sisanya adalah karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral dan lain-lain. Jadi, bayi yan menerima

ASI tidak perlu menerima tambahan air putih atau sejenisnya.

Ahkan kolostrum yang jumlahnya hanya beberapa tetes cukup

untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dengan baik (Monika, 2014).

2. ASI Masa Transisi

ASI masa transisi keluar dari hari ke empat sampai hari ke sepuluh

setelah kelahiran bayi. Kandungan proteinnya semakin rendah

sedangkan kadar lemak, karbohidrat semakin tinggi, dan volume

meningkat (Riyanti dkk, 2020).

ASI pada fase transisi akan muncul pada hari ke-5 sampai dengan

hari ke-10. ASI transisi ini memiliki kandungan yang semakin

menurun dibanding dengan kolostrum. Namun kandungan lemak,

laktosa dan vitamin yang larut dalam air serta jumlah volume akan

meningkat (Juwita dan Retno 2020).

3. ASI Matur

13
ASI lancar mulai 72 jam setelah melahirkan biasanya

menggantikan ASI transisi/peralihan sepenuhnya dalam waktu lima

hari pasca melahirkan. ASI matur dapat memberikan bayi semua

nutrisi yang dibutuhkan untuk enam bulan pertama kehidupan. ASI

matur memenuhi kebutuhan air untuk mencegah dehidrasi (Wahyutri

dkk, 2020).

ASI Matur keluar setelah hari ke sepuluh setelah melahirkan.

Kadar karbohidrat ASI relative stabil. Komponen laktosa (karbohidrat)

adalah kandungan utama dalam ASI sebagai sumber energi untuk otak

(Riyanti dkk, 2020). Kandungan Laktosa pada ASI sebanyak ± 50%

lebih banyak dibanding dengan susu sapi (Juwita dan Retno 2020).

ASI Matur terdiri atas :

ASI Awal (Foremik) ASI Akhir (Hindmilk)


Bening dan cair Lebih Keruh
Kegunaan : Mengatasi rasa haus bayi Kegunaan : Sumber makanan, untuk
pertumbuhan, memberikan rasa
kenyang

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebutuhan gizi ibu menyusui pada enam bulan pertama

memerlukan tambahan kalori sebanyak 330 kalori, protein sebanyak

20 gram dan lemak sebanyak 11 gram dari kebutuhan utama sebesar

14
2150- 2250 kalori, 56- 57 gram protein dan 60- 75 gram lemak.[3]

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan

pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh

kembang anak terhambat termasuk berat badan (BB) dan panjang

badan (PB) bayi, bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi,

Kebutuhan nutrisi ibu menyusui meliputi Kebutuhan Energi , untuk

memproduksi air susu ibu baru (ASI), ibu menyusui perlu tambahan

energi yang bersumber dari makanan sebesar 330 kkal pada enam

bulan pertama dan 400 Kkal pada enam bulan kedua dan 100- 150

Kkal dari lemak cadangan tubuh ibu sendiri. Karena lemak tubuh

dipakai maka BB ibu postpartum turun 0,5 sampai dengan 1 kg/ bulan.

B. Saran

1. Bagi penulis
Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan penulis tentang
kebutuhan gizi ibu menyusui dan komposisi ASI : Kolostrum, ASI
masa pemeliharaan dan ASI matur
2. Bagi masyarakat
Sebagai bahan bacaan yang nantinya dapat menjadikan masyarakat
sebagai sosok yang mampu bertanggung jawab dan mengertiakan
tentang kebutuhan gizi ibu menyusui dan komposisi ASI : Kolostrum,
ASI masa pemeliharaan dan ASI matur
3. Bagi institusi
Sebagai salah satu acuan atau bahan ajar kita sebagai bidan agar
nantinya dapat memberikan porspektif yang baik kepada setiap
masyarakat terkait tentang kebutuhan gizi ibu menyusui dan komposisi
ASI : Kolostrum, ASI masa pemeliharaan dan ASI matur

15
DAFTAR PUSTAKA

Afandii, dkk. Sistem Pakar Rekomendasi Menu Makanan Untuk Mencukupi

Kebutuhan Gigi Ibu Menyusui. Jurnal gizi Indonesia. Volume 5 nomor 2

Anggraeny, O dan Ayuningtyas D A. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan dan

Menyusui. Malang : UB Press; 2017. 82

16
Aning, I K dan Yohanes K G. Menu Sehat & Anti Alergi MPASI. Surabaya :

Genta Group Production; 2020. 56

Chomaria, N. ASI Untuk Anakku Bayi Kuat, Generasi Hebat. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo; 2020. 53-54

F B, Monika. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta Selatan : Penerbit Noura

Books (PT Mizan Publika); 2014. 19

Jauhari I dkk. Perlindungan Hak Anak terhadap Pemberian Air Susu Ibu

(ASI). Yogyakarta : Deepublish; 2018. 24

Juwita, S dan Retno D P. Asuhan Neonatus. Pasuruan : CV Penerbit Qiara

Media; 2020. 87

Khanas dan Astute. Penyuluhan Gizi Ibu Menyusui di Dusun Sorogenen,

Kalasan, Dopok Sleman Yogyakarta. Jurnal Abdimas Madani. 2020.

Volume 2 nomor 1 halaman 33-39

Oktarina dan Yurika F. Perilaku Pemenuhan Gizi pada Ibu Menyusui di

Beberapa Etnik di Indonesia. Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.

5 November 2019. Volume 22 No 4. Halaman 236-244

Radharisnawati, N K dkk. Hubugan Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

dengan Kelancaran Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui di

Puskesmas Bahi Kota Manado. E-journal Keperawatan. Februari 2017

Volume 5 Nomor 1

17
Rezkiyanti, F A. Kebutuhan Energi Gizi Dalam Tubuh. Jurnal media ilmu. 2020.

Volume 1 nomor 1

Riyanti, E dkk. Dukungan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Leutika Prio; 2020. 1, 5-

Sembiring, J Br. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah. Yogyakarta

: Deepublish; 2019. 116

Sulastri. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Malang : Literasi

Nusantara; 2020. 12-14

Wahyutri, E dkk. Menurunkan Resioko Prevalensi Diare dan Meningkatkan

Ekonomi Melalui ASI Eksklusif. Surabaya : Scopindo Media Pustaka;

2020. 11

18

Anda mungkin juga menyukai