Anda di halaman 1dari 35

METODA PENGUKURAN

KINERJA KOPERASI
Pengertian Kinerja
• Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”
• Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah
bekerja dibandingkan dengan target yang telah
ditentukan
• Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan
Tujuan Penilaian Kinerja
• Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis
tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat
evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan : 1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar
pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian digunakan sebagai
staffing decision 3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar
meengevaluasi sistem seleksi.

• Sedangkan yang bersifat development penilai harus


menyelesaikan : 1.Prestasi riil yang dicapai individu
2.Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat
kinerja 3.Prestasi- pestasi yang dikembangkan
Manfaat Penilaian Kinerja
• Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang
sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi
adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi
adalah :
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2. Perbaikan kinerja
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,
pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
5. Untuk kepentingan penelitian pegawai
6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai
Kinerja Koperasi

• Koperasi memiliki jatidiri yg berbeda dengan


organisasi ekonomi lainnya (PT, CV dll) perlu tolok
ukur/indikator yang berbeda dlm menilai kinerja
koperasi
• Jati diri Koperasi (ICA, 1995):
a. Definisi:
perkumpulan orang scr sukarela; otonom;
kepentingan bersama (ekonomi, sosial, budaya);
melalui perusahaan yg dimiliki bersama dan
dikendalikan scr demokratis
b. Nilai-nilai:
menolong diri sendiri; tanggungjawab sendiri,
demokrasi; persamaan; keadilan dan
kesetiakawanan; serta nilai-nilai etis
(kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab
sosial, dan kepedualian thd orang lain)
c. Prinsip-prinsip:
(1) keanggotaan sukarela dan terbuka;
(2) pengendalian scr demokratis oleh anggota;
(3) partisipasi ekonomi anggota;
(4) otonomi dan kebebasan/independensi;
(5) pendidikan, pelatihan&informasi;
(6) kerjasama antar koperasi; dan
(7) kepedulian thd komunitas/masyarakat.
Metode Mengukur Kinerja Koperasi
• Penilaian Tangga Perkembangan (PTP)
(Canadian Coperative Association=CCA)
• Sistem monitoring PEARLS WOCCU-Amerika
• Model Indeksasi montreal University dan ICA
ROAP
• Pemeringkatan Koperasi Berkualitas dan Koperasi
Berprestasi Kemnterian KUMKM RI
1. Metode PTP (CCA)

• Salah Salah satu metode untuk mengukur kinerja koperasi


dikeluarkan oleh CCA (Canadian CooperativeAssociation) :
Penilaian Tangga Perkembangan (PTP)

• Dalam PTP terdapat 24 indikator dalam menilai kinerja koperasi


yg didasarkan:
a. visi (terdiri dari 7 indikator)
b. kapasitas (terdiri dari 9 indikator)
c. sumberdaya (terdiri dari 4 indikator)
d. jaringan kerja (terdiri dari 4 indikator)
Ad.a. Visi
Indikator yg didasarkan pada visi ini diperlukan
karena koperasi adalah organisasi berbasiskan
anggota, sehingga indikatornya adalah:
1. Keterwakilan perempuan, kaum muda dan golongan
minoritas dlm staff dan kepengurusan (dudukung AD,
kebijakan tertulis, dan keputsan)
2. Efektifitas organisasi melakukan hubungan dengan
anggota
3. Upaya organisasi melakukan pengembangan sosial
4. Tingkat komitmen organisasi terhadap
pembangunan sosial
5. Efektivitas kepemimpinan dan manajemen
pengurus
6. Sifat rencana strategik dan efektivitasnya
7. Keberadaan mekanisme penyelesaian
pertentangan dlm AD dan pembuatan
keputusan-keputusan terekomendasi
Ad.b. Kapasitas
Indikator yg didasarkan pada kapasitas menejemen ini
diperlukan karena koperasi adalah organisasi
perusahaan, sehingga indikatornya adalah:
1. Tingkat struktur dan staf organisasi mencerminkan
sebuah koperasi yg memiliki daya hidup dan berhasil
2. Tingkat resistensi pegawai senior dlm menejemen
lima tahun terakhir
3. Tingkat kepuasan dari syarat-syarat pelayanan bagi
staf
4. Tingkat kecukupan komitmen organisasi mengenai
pentingnya pelatihan
5. Efektivitas langkah-langkah yg diambil organisasi dlm
menurnkan biaya
6. Pemeliharaan sistem operasi dan pengaturan
keuangan organisasi
7. Respon terhadap audit dlm lima tahun terakhir
8. Pelayanan koperasi kepada anggota berdasarkan
penelitian pasar (menguntungkan)
9. Keterlambatan laporan-laporan keuangan koperasi
Ad.c. Sumberdaya
Indikator yg didasarkan pada sumberdaya ini
diperlukan karena koperasi sebagai organisasi yang
juga berorientasi bisnis maka keuangan merupakan
aspek penting, sehingga indikatornya adalah:
1. Kecukupan modal organisasi
2. Pertumbuhan aset dalam arti riil tiga tahun terakhir
3. Perlindungan terhadap equity dan pengelolaan aset
secara menguntungkan
4. Efektivitas kedudukan kebijakan perkreditan dan
prosedur pengendalian
Ad.d. Jaringan Kerja
Indikator yg didasarkan pada jaringan kerja ini
diperlukan karena koperasi didasarkan pada prinsip
kerjasama antar koperasi dlm mengembangkan
koperasi, sehingga indikatornya adalah:
1. Kebijakan fiskal dalam organisasi
2. Hubungan koperasi dengan pemerintah
3. Tingkat kepuasan hubungan antara organisasi
dengan koperasi puncaknya (gerakan
koperasi)/sekuunder
4. Hubungan organisasi dengan koperasi-koperasi yg
sedang berkembang dan mitra
kerja/pembina-pembinanya
Sistem Monitoring PEARLS
(Rasio-rasio Finansial):
Dikembangkan WOCCU-Amerika

Protection (P) Effective Financial Structure (E)

Indikator Tujuan Indikator Tujuan

P1= Dana risiko pinjaman : 100% E1= Saldo Piutang : 70-80%


Kelalaian pinjaman>12bln Total Kekayaan

P2= DRP-kel.pinjaman>12bln: 35% E5= Simp. Non-saham : 70-80%


Kelalaian pinjaman>12bln Total Kekayaan

E7= Simpanan Saham : 10-20%


Total Kekayaan

E8= Modal Lembaga : Min 10%


Total Kekayaan
Sistem Monitoring PEARLS
(Rasio-rasio Finansial)

Asset Quality (A) Rates of Return on Cost (R)

Indikator Tujuan Indikator Tujuan

A1= Jlh Kelalaian Pinjaman: < 5% R7 = Total margin pendptn 10-20%


Total Piutang kotor:
Rata-rata total aset

A5= Jlh Kekayaan tdk mhasilkn: < 5% R8 = Total biaya operasional: 3-10%
Total kekayaan Rata-rata total aset

A6= Modal Lembaga+dana tdk by >/=100% R10= Pendapatan bersih/SHU: 10-20%


Asset tdk menghasilkan Rata-rata total aset
2. Sistem Monitoring PEARLS
(Rasio-rasio Finansial)

Liquidity (L) Sign of Growth (S)

Indikator Tujuan Indikator Tujuan

L1= Investasi lancar-kewajiban : Min 15% S1= Total aset 02 - total aset 01 Min 10%
Jumlah non-saham Total aset 01

L2= Kas+cek: < 1% S6= Jml angg 02- jml angg. 01 Min 5%
Total aset skecil mkn Jml angg. 01

S6= SHU 02 – SHU 01 Min 20%


SHU 01
3. Penilaian Kinerja Koperasi: Model Indeksasi
(Menggunakan Kuadran profil/posisi jatidiri koperasi)
Dikembangkan: Daniel Cote (Universitas Montreal) dan ICA ROAP
+10
Jatidiri Kop. II.

I.
Keadaan terbaik
Pengendalian negara

Mampu Bersaing

-10 +10
III.
Keadaan terburuk

IV

-10

Orientasi investor/dikendalikan modal


4. Pemeringkatan Koperasi oleh Kemenkop

Metode Penilaian Kinerja Koperasi yang Digunakan


Pemerintah saat ini

1. Pemeringkatan Koperasi
Permen KUKM RI Nomor
22/Per/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman
Pemeringkatan Koperasi.
2. Penilaian Koperasi berprestasi (Koperasi Award)
Permen KUKM RI Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman
Penilaian Koperasi Berprestasi (Koperasi Award)
Metode Penilaian Kinerja Koperasi:
Pemeringkatan Koperasi

Pemeringkatan Koperasi
adalah suatu kegiatan penilaian terhadap
kondisi dan atau kinerja koperasi melalui
sistem pengukuran yang obyektif dan
transparan dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang dapat menggambarkan tingkat
kualitas dari suatu koperasi.
Tujuan Pemeringkatan Koperasi (Pasal 2)
Tujuan pemeringkatan koperasi adalah :
• a. mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode tertentu.
• b. menetapkan peringkat kualifikasi koperasi.
• c. mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi
dan kaidah bisnis yang sehat.

Persyaratan Koperasi (Pasal 6)


Pemeringkatan koperasi dilaksanakan bagi koperasi yang memenuhi
syarat sebagai berikut :
• a. Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder
• b. Berbadan hukum minimal 1 (satu) tahun
• c. Telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)

• Pelaksana pemeringkatan koperasi adalah Lembaga Independen


yang memiliki kompetensi dan rofesionalisme di bidangnya.
(Pasal 5)
Tujuan Pemeringkatan Koperasi:
a. Bagi Kementerian Negara Koperasi dan UKM
1). Tersedianya data koperasi yang lengkap dan ”up to date”
untuk digunakan sebagai dasar dalam penetapan pola
(bentuk, struktur, dan proses) pembinaan koperasi dalam
jangka panjang.
2). Peringkat dan kriteria yang jelas untuk digunakan sebagai
dasar penetapan prioritas dalam penyaluran dan
pengembangan koperasi.
3). Pemeringkatan ini dapat digunakan sebagai framework untuk
penetapan kebijakan dan prioritas pembinaan koperasi
secara lintas sektoral dan berkelanjutan.
4). Hasil pemeringkatan dapat memberikan gambaran sosok
koperasi yang berkualitas. Koperasi berkualitas ini
diwujudkan melalui proses pembinaan yang mengandung 2
(dua) upaya penting yaitu : mengklasifikasikan koperasi dan
perbaikan kinerja.
Tujuan Pemeringkatan Koperasi:
b.Bagi Pelanggan/Pengguna Jasa Koperasi
Sebagai bentuk jaminan atas kredibilitas koperasi dalam
melakukan transaksi usaha dengan pihak pelanggan/
pengguna jasa koperasi.
c. Bagi Koperasi Yang Bersangkutan
1). Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam
organisasinya serta sebagai dasar pengembangan dan
perbaikan organisasi dikemudian hari.
2). Sebagai simbol dan kebanggaan bagi pemiliknya (karena
berupa dokumen sertifikat dan logo) sehingga menjadi
”goodwill” untuk kemajuan usahanya.
3). Sebagai modal dan pengakuan untuk dapat memperoleh
prioritas utama guna diikutsertakan pada berbagai program
pemerintah di bidang koperasi. Sebagai kartu pass bagi
kegiatan promosi melalui website guna diperkenalkan ke
seluruh penjuru dunia.
Tujuan Pemeringkatan Koperasi:
d. Bagi Lembaga Perbankan/Pembiayaan
1).Dapat dijadikan referensi penting dalam proses
pengucuran kredit dan pendanaan
permodalan bagi koperasi.
2).Dapat dijadikan sebagai indikator pola Bapak
Angkat dalam pengucuran krdit berskala kecil
bagi masyarakat luas melalui koperasi.
Hasil Pemeringkatan Koperasi:
Pasal 8
Hasil pemeringkatan koperasi ditetapkan dalam 5 (lima) klasifikasi
kualitas :

a. Koperasi dengan kualifikasi ”Sangat Berkualitas”, dengan


jumlah penilaian diatas 419.
b. Koperasi dengan kualifikasi ”Berkualitas”, dengan jumlah
penilaian 340 sampai dengan 419.
c. Koperasi dengan kualifikasi ”Cukup Berkualitas”, dengan
jumlah penilaian 260 sampai dengan 339.
d. Koperasi dengan kualifikasi ”Kurang Berkualitas”, dengan
jumlah penilaian 180 sampai dengan 259.
e. Koperasi dengan kualifikasi ”Tidak Berkualitas”, dengan jumlah
penilaian kurang dari 180.
Hasil Pemeringkatan Koperasi:

Dalam tahun 2007 telah dilaksanakan pemeringkatan


koperasi terhadap 10.016 koperasi di seluruh
Indonesia. Hasilnya dapat diperoleh:
- sebanyak 7.918 koperasi sebagai koperasi berkualitas:
4 koperasi dengan kualifikasi ”Sangat Berkualitas;
2.592 koperasi dengan kualifikasi ”Berkualitas”; dan
5.322 koperasi dengan kualifikasi ”Cukup
Berkualitas”).
- Sedangkan sisanya sebanyak 2.098 koperasi sebagai
koperasi tidak berkualitas atau koperasi dengan
kualifikasi ”Kurang Berkualitas” dan ”Tidak
Berkualitas”.
Hubungan Dimensi Strategis, Critical Success Factors, dan
Indikator Koperasi Berkualitas
Dimensi Strategis Critical Success Factors Indikator

Koperasi sebagai 1. Badan usaha aktif 8 indikator


BADAN USAHA

2. Kinerja usaha yang 5 indikator


semakin sehat

Koperasi sebagai 3. Kohesivitas dan 7 indikator


KUMPULAN partisipasi anggota
ORANG
4. Orientasi terhadap 3 indikator
pelayanan anggota

Koperasi sebagai 5. Pelayanan kepada 4 indikator


AGEN masyarakat
PEMBANGUNAN
6. Kontribusi terhadap 2 indikator
pembangunan daerah
Indikator Pemeringkatan Koperasi:

1. Badan Usaha Aktif:

• Penyelenggaraan rapat-rapat sesuai ketentuan


• Manajemen pengawasan
• Keberadaan dan tingkat realisasi RK & RAPB
• Kondisi operasional kegiatan/usaha yg dilakukan
• Kinerja kepengurusan
• Tertib administrasi
• Keberadaan sistem informasi
• Kemudahan untuk mengakses informasi
Indikator Pemeringkatan Koperasi:

2. Kinerja Usaha yang semakin sehat:

• Membaiknya struktur permodalan


• Tingkat kesehatan kondisi keuangan
• Kemampuan bersaing
• Strategi bersaing
• Inovasi yang dilakukan
Indikator Pemeringkatan Koperasi:
3. Kohesivitas dan partisipasi Anggota:
• Kohesivitas anggota
• Rasio peningkatan jumlah anggota
• Persentase ∑ anggota yg melunasi simpanan wajib
• Persentase besaran simpanan anggota selain sim-panan
pokok dan simpanan wajib
• Tingkat pemanfaatan pelayanan Koperasi
• Pola pengkaderan

4. Orientasi terhadap Pelayanan anggota:


• Pendidikan dan latihan anggota
• Keterkaitan usaha Koperasi dengan kepentingan anggota
• Transaksi usaha Koperasi dengan usaha anggota
Indikator Pemeringkatan Koperasi:

5. Pelayanan kepadaMasyarakat:
• Penyerapan usaha/kegiatan Koperasi yang dapat dinikmati
oleh masyarakat non-anggota
• Persentase besaran dana yang disisihkan untuk kegiatan
Community Development
• Kemudahan masy. mendapatkan informasi bisnis
• Tanggapan masyarakat thd keberadaan Koperasi

6. Kontribusi terhadap Pembangunan Daerah:


• Ketaatan Koperasi dalam pembayaran pajak
• Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Koperasi
Penilaian Koperasi berprestasi
(Koperasi Award)
Aspek Indikator

1. Organisasi 1. Pelunasan SP angg; 2. Pelunasan SW angg; 3.Penyeleng


garaan RAT; 4.rasio kehadiran angg dlm RAT; 5.rencana
kegiatan dan RAPB; 6.rasio peningkatan jmlh angg; 7. Diklat
utk angg; 8. Diklat utk pengelola; 9. Tersedia anggaran khusus
&penyisihan dana pendidikan;10. pemeriksaan

2. Tata laksana dan 1. Rasio pencatatan anggota thd yg sebenarnya; 2.rasio


anggaran pendapatan;3.rasio anggaran belanja;4.ealisasi SHU;
Manajemen
5.Keterkaitan usaha koperasi dg usaha angg; 6.penerangan dan
penyuluhan;7.media informasi; 8. sarana kantor dan usaha
koperasi
3. Produktivitas 1. Rentabilitas modal sendiri;2. treturn on asset(ROA);3. Asset
turn over (ATO);4.kemampuan menghasilkan laba (net profit
margin);5. current ratio; 6.total hutang thd asset;7.total hutang
thd modal sendiri;8.transaksi usaha kop dg usaha angg; 9
perputaran piutang
4. Manfaat dan dampak 1.Kerjasama usaha scr vertikal;2. kerjasama usaha dg badan
usaha lain;3.manfaat kerjasama;4. penyerapan tenaga
kerja;5,pembayaran pajak, cukai/retribusi;6.dana sosial
Pasal 2

Tujuan Penilaian Koperasi Berpretasi/Koperasi Award adalah


a. Memberikan motivasi pada koperasi agar dapat berfungsi
sebagai lembaga ekonomi yang mampu meningkatkan
pendapatan anggota dan masyarakat;
b. Mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode tertentu
sebagai gambaran keberhasilan upaya pengembangan
koperasi;
c. Mengembangkan sinergi pemberdayaan Koperasi dan
peningkatan peran serta Instansi terkait serta Gerakan
Koperasi dan masyarakat dalam pengembangan koperasi.
Pasal 3
Sasaran Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award :
a. Koperasi Kelompok Simpan Pinjam, yang termasuk adalah : Koperasi
Simpan Pinjam (KSP), Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP-Koperasi),
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat (KBPR), dan koperasi yang
melaksanakan usaha di bidang jasa keuangan dan pembiayaan;
b. Koperasi Kelompok Konsumen, yang termasuk adalah : Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI), Koperasi Karyawan (KOPKAR), Koperasi di
lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan koperasi fungsional
lainnya;
c. Koperasi Kelompok Produsen, yang termasuk adalah : Koperasi Pengrajin
Tahu Tempe (KOPTI), Koperasi Pertanian (KOPTAN), Koperasi Industri
Kerajinan Rakyat (KOPINKRA) dan jenis koperasi produsen lainnya;
d. Koperasi Kelompok Aneka Usaha, yang termasuk adalah : Koperasi Unit
Desa (KUD), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Angkutan, Koperasi
Profesi, Koperasi Audit, Koperasi Perumahan dan Koperasi jasa Lainnya,
e. Koperasi Wanita;
f. Koperasi Pondok Pesantren
g. Koperasi Pedagang Pasir.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai