Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

UKURAN LETAK

TIU:
Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa mampu mengetahui
dan memahami tentang: pengertian ukuran letak, macam-macam ukuran letak,
menghitung ukuran letak.

TIK
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian ukuran letak
2. Menyebutkan macam-macam ukuran letak
3. Menghitung kuartil, desil, persentil baik data tidak berkelompok maupun data
berkelompok dengan benar

KOMPETENSI

Mahasiswa dapat menghitung dan menentukan ukuran letak dengan pendekatan


Kuartil, desil dan persentil baik utnuk data tidak berkelompok maupun data
berkelompok yang dijumpai di lingkungan akademik, dunia usaha maupun di
masyarakat.

6.1. PENGERTIAN UKURAN LETAK


Ukuran letak suatu rangkaian data adalah ukuran yang didasarkan letak dari
ukuran tersebut dalam suatu distribusi.

6.2. MACAM UKURAN LETAK


Ada berbagai macam ukuran letak disamping Median sebagaimana telah
dibahas dalam bab terdahulu.
Ukuran letak tersebut adalah:

65
1. Kuartil (Quartile) disingkat K
2. Desil (Desile) disingkat D
3. Persentil (Percentile) disingkat P

6.2.1. KUARTIL

Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi empat bagian
yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 25% data
observasi. Suatu rangkaian data mempunyai tiga buah kuartil yaitu K1, K2, K3

-----------------I-----------------I-----------------I----------------
K1 K2 K3
Berdasarkan gambar di atas, maka 25% data berada di bawah K1 dan 75% data
berada di atas K1. kuartil 2 sama dengan median. Di bawah Kuartil 3 terdapat 75%
data dan di atas Kuartil 3 tersebut terdapat 25% data.
Cara perhitungan kuartil:

1.DATA TIDAK BERKELOMPOK


Untuk menentukan nilai kuartil data observasi yang tidak berkelompok
melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Urutkan data dari kecil ke besar


b. Tentukan letak kuartilnya, dengan menggunakan formula sebagai berikut:
N 1
Letak K1 =
4
2 N  1
Letak K2 = Letak K2 sama dengan letak median.
4
3 N  1
Letak K3 =
4
c. Tentukan nilai kuartil
Nilai K1, K2 dan K3 adalah data observasi yang terletak pada letak K1,
K2 dan K3.

66
Contoh
Berikut ini adalah data mengenai nilai 7 orang peserta ujian matematika di
POLINES:
78 56 66 48 80 70 76
Tentukan K1, K2, dan K3 nilai peserta ujian matematika tersebut!
Jawab:
K1, K2 dan K3 nilai 7 orang peserta ujian matematika tersebut dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Urutkan nilai data tersebut dari kecil ke besar

No Urut 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 48 56 66 70 76 78 80

b. Tentukan letak K1, K2 dan K3 dengan formula


N 1 7 1
Letak K1 =  2
4 4
2 7  1
Letak K2 = 4
4
3 7  1
Letak K3 = 6
4
Jadi letak K1 pada urutan data ke 2, letak K2 pada urutan ke 4 dan K3
pada urutan data ke 6
c.Tentukan nilai K1, K2 dan K3
Nilai K1 = 56
Nilai K2 = 70
Nilai K3 = 78
Nilai K2 adalah juga merupakan median dari nilai peserta ujian

2.DATA BERKELOMPOK
Kuartil data observasi berkelompok dapat ditentukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

67
a. Tentukan kelas Kj (j = 1, 2, 3) dengan formula:
j N 
Kelas Kuartil j (Kj) =
4
b. Tentukan Kj dengan menggunakan formula:
 j  N  / 4  Cfj 
Kj = BKj    xCi
 FKj 

Dimana:
Kj = kuartil ke j
BKj = tepi bawah kelas kuartil
N = banyaknya data
Cfj = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil j
FKj = frekuensi kelas kuartil 3
Ci = interval kelas

Contoh:
Table 6.1
LABA PERHARI PT KURNIA SEMARANG
BULAN APRIL 2007
(dalam ribu rupiah)
LABA FREKUENSI TEPI KELAS F KUMULATIF
40 – 49 4 39,5 4
50 – 59 6 49,5 10
60 – 69 10 59,5 20
70 – 79 4 69,5 24
80 – 89 4 79,5 28
90 - 99 2 89,5 30

Langkah-langkah untuk menentukan Kj (misalnya K2) adalah:


a. Tentukan kelas K2, dengan formula
2 N  2 30 
Letak K2 =   15
4 4

68
Letak K2 adalah pada kelas yang mempunyai frekuensi komulatif 15.
Apabila pada tabel distribusi frekuensi tidak terdapat kelas yang
mempunyai frekuensi kumulatif sama dengan 15, cari kelas dimana
frekuensi di dalam frekuensi kumulatif 20.

b. Tentukan Nilai K2 dengan menggunakan formula


Nilai-nilai yang deperlukan yang diperoleh dari Tabel 6.1, yaitu:

BK2 = 59,5 Cf2 = 10 Fk2 = 10

2 N  / 4  10
K2 = 59,5  x10  64,50
10

Jadi nilai K2 = 64,50 atau 64.500,00

Untuk menentukan nilai K1 dan K3 seperti menentukan nilai K2. Untuk


menentukan sendiri nilai K1 dan K3 saudara disarankan mencoba sendiri.

6.2.2. DESIL
Desil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang
sama besar. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 10% data observasi.
Pada satu set data observasi mempunyai sembilan buah desil, yaitu D1, D2,
………..,D9.

------I------I-----I-----I-----I-----I------I------I------I------
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9

Berdasarkan gambar di atas, maka ada 10% dari dta berada di bawah D1 dn 90%
berada di atas D1
Nilai D5 sama dengan nilai median.

69
Cara perhitungan Desil
1. DATA TIDAK BERKELOMPOK

Untuk menentukan data desil tidak berkelompok dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut:
a. Urutkan data observasi dari kecil ke besar
b. Tentukan letak Dj (j = 1, 2,………….., 9) dengan formula
j  N  1
Letak Dj=
10
Misalnya akan dicari letak D2, maka:
2 N  1
Letak D2 =
10
c. Tentukan D!, D2, ……, Dj dengan cara mencari nilai yang terletak
pada letak desil tersebut. Caranya sama seperti mencari nilai yang
terletak pada letak kuartil.

2. DATA BERKELOMPOK

Untuk menentukan desil data berkelompok dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut:
a. Tentukan kelas D1, D2, ……….., Dj dengan menggunakan formula:
j N 
Letak Dj = j = 1,2, ……, 9
10

b. Tentukan nilai Dj dengan menggunakan formula


J  N  / 10  Cfj
Dj = BDj  fDj
xCi

Dimana:
Dj = Desil j (j = 1, 2, ….., 9)
BDj = tepi kelas bawah kelas desil j

70
Cfj = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas desil j
fDj = frekuensi kelas desil j
C = interval kelas
N = banyaknya data
Contoh:
Tentukan nilai D9 laba yang diperoleh PT. Kurnia Semarang, berdasarkan data yang
diperoleh pada tabel 6.1

Jawab:
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan formula D9:

a. Tentukan kelas D9 dengan menggunakan formula


9 N  9 30
Letak D9 =   27
10 10
Letak D9 sama dengan 27. Dari table 6.1 dapat dilihat bahwa
frekuensi kumulatif kelas 5 adalah 28. D9 terletak pada kelas 5,
sehingga kelas 5 merupakan kelas desil 9.

b. Tentukan nilai D9 dengan formula


9 30 / 10  24
D9 = 79,5  x10  87,00
4
Jadi nilai D9 = 87 atau 87.000,00

6.2.3. PERSENTIL
Persentil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi seratus bagian yang
sama besar. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 1% data observasi.
Pada satu set data observasi mengandung 99 buah persentil, yaitu P1, P2,……, P99.

------I------I-----I-----I-----I-----I------I------I------I------
P1 P2 P3 P99

71
Dengan persentil, maka ada 1% data berada di bawah P1 dan 99% dari data
berada di atas P1. Nilai dan letak P50 sama dengan median. Untuk perhitungan ini
sebaiknya banyaknya data (N) cukup besar.

Cara perhitungan:

1. DATA TIDAK BERKELOMPOK

Langkah-langkah untuk menentukan Pj (j = 1, 2, ……………, 99) dari data


tidak berkelompok adalah sebagai berikut:
a. Urutkan data dari kecil ke besar
j  N  1
b. Tentukan letak Pj, dengan formula: Letak Pj =
100
c. Mencari nilai data yang terletak pada letak setiap persentil.

2.DATA BERKELOMPOK

Untuk menentukan persentil data berkelompok dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut:
a. Tentukan letak Pj(j = 1, 2, …..., 99) dengan formula: Letak Pj =

j N 
100
b. Tentukan Pj dengan menggunakan formula
J  N  / 100  Cfj
Pj = Bpj  fPj
xCi

Dimana:
Pj = persentil j
Bpj = tepi kelas bawah kelas sebelum kelas persentil j

N = banyaknya data
Cfj = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil j

72
fPj = frekuensi kelas persentil j
Ci = interval kelas

RANGKUMAN
Ukuran letak suatu rangkaian data adalah ukuran yang didasarkan letak dari
ukuran tersebut dalam suatu distribusi.Ada berbagai macam ukuran letak disamping
Median sebagaimana telah dibahas dalam bab terdahulu yaitu meliputi: Kuartil
(Quartile) atau K,Desil (Desile) atau D dan Persentil (Percentile) atau P.
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi empat
bagian yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 25%
data observasi. Suatu rangkaian data mempunyai tiga buah kuartil yaitu K1, K2, K3.
Desil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama
besar. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 10% data observasi. Pada
satu set data observasi mempunyai sembilan buah desil, yaitu D1, D2,………..,D9.
Persentil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama
besar. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 1% data observasi. Pada
satu set data observasi mengandung 99 buah persentil, yaitu P1, P2,……, P99
Kuartil, Desil dan Persentil untuk data tidak berkelompok ditentukan secara
berbeda bila menggunakan data berkelompok. Untuk menentukan nilai K, D maupun
P pada data berkelompok akan digunakan rumus-rumus seperti dijelaskan diatas dan
proses penentuannya lebih kompleks dibanding bila menggunakan data tidak
berkelompok.

6.3. SOAL-SOAL LATIHAN

73
1. Penelitian mengenai jumlah hasil penjualan rata-rata per hari dari 80 toko
kelontong di Semarang pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebagai
berikut:

Jumlah Penjualan ( ribuan Jumlah Toko Kelontong


rupiah)
500 – 900 7
1.000 – 1.400 18
1.500 – 1.900 30
2.000 – 2.400 8
2.500 – 2.900 5
3.000 – 3.400 7
3.500 – 3.900 5
Jumlah 80

Pertanyaan:
a. Berapa rata-rata jumlah penjualan per hari?
b. Hitung K1, D4, P 65, jelaskan artinya
c. Jika 5% toko kelontong termasuk dengan hasil penjualan tertinggi, berapa
batas terendah hasil penjualannya?
d. Jika 10% toko kelontong termasuk dengan hasil penjualan terendah, berapa
batas maksimal prnjualannya?
e. Jika 16 toko kelontong termasuk dengan penjualan terendah berapa batas
maksimal hasil penjualannya?

2. Di bawah ini data tentang jumlah setoran per hari para pengecer di sebuah
agen ( dalam ratusan ribu rupiah)

Jumlah Setoran Jumlah Pengecer


3 - 13,99 6
14 - 24,99 5

74
25 - 35,99 9
36 - 46,99 8
47 - 57,99 6
58 - 68,99 4
Jumlah 40

Pertanyaan:
a. Berapa besarnya rata-rata jumlah setoran per hari?
b. Hitung K3, P80, jelaskan artinya
c. Jika 15% pengecer termasuk yang mencapai setoran tertinggi, berapa
batas minimal jumlah setorannya?
d. Jika 8 pengecer termasuk yang setorannya terendah, berapa batas
maksimal jumlah setorannya?

75

Anda mungkin juga menyukai