Anda di halaman 1dari 4

My Mixing My Way

1. Persiapan (update 21-08-15)


a. DAW ; Studio One 2.6 (Win 7 x86) full sound seat
b. Vsti ; Superior Drummer 1/nashville (krn soundnya lebar dan tebal, juga real)
c. Vsti FX ; Native Instrumen Guitar Rig
d. Vsti; Vu meter stereo channel dari sleepy (sensitive terhadap low frek, utk
mastering setting vu -6dbfs)
e. Level meter k-12 (dengan kode red di atas 6 – 9 db saat puncak, saat low 5-6 db)
integrated di S1
f. Binaural pan utk master berguna melebarkan audio integrated di S1
g. Tricom – mencompres atau menaikan vol/gain dan membrightkan serta
menebalkan audio integrated di S1
h. Alat recoding (sound card external, bas, guitar, keyboard, drum electric, mic
vocal)
i. Mic vocal; disarankan mic condenser (karena lebih bright dan karakter vocal
terdengar semua), bila memakai mic condes mini yang murah bisa langsung colok
ke PC atau dibuat preamp dengan daya baterai dapat di pasang di soundcard ext
(mic saya Shure SM58 KW & mic condensor utk video cam)
j. FX sesuai kebutuhan vokal biasa saya pakai fx echo sweet vokal bawaan s1
k. Fx chorus; untuk memberi kesan fx basah dengan menimbulkan bayangan suara
dobel audio menjadi lebih halus
l. FX flanger; chorus dengan kesan sound terasa seperti air atau angin
m. FX reverb; memberi kesan dalam ruangan
n. FX delay; suara berulang dg kerapatan tertentu dan member kesan dalam atau
wet pada lagu
o. Compressor; untuk meratakan/menekan suara yang naik turun
p. Eq; 20 – 60 hz (wilayah suara Sub (subwoffer/ajeb2 yg dalem)), 60 – 100 (wilayah
low/ngebass), 100 – 300 (wilayah kekerasan/ketebalan audio/low hi), 400 – 700
(wilayah low mid/suara kayu/kentongan kayu),800 – 2khz (wilayah mid), 3khz –
6khz (mid Hi/suara gitar, kecemprengan, treble, suara besi/kaleng), 6khz ke atas
(suara hi high / desis/bagian hihat, ride,symbal)
q. Panning; menempatkan kanan – kiri persentase audio tiap track
r. Dalam pendengaran secara psikologis suara high memberi kesan sound ada di
atas, suara low kesan bawah, mid suara ada di tengah
s. Volume & FX (reverb, delay, echo) memberi kesan suara maju atau mundur
kebelakang
t. Automation; mengurangi secara automatis nilai dari penempatan parameter
pada audio, misal ; volume bisa berkurang atau naik sendiri, pemberian fx bs
lebih wet atau dry, panning bs bergeser kanan kiri otomatis
u. Limiter; perusak..wkwkwkwk (memotong/menekan audio dengan berlebihan
(ratio tinggi), bs diatasi dengan mengecilkan/menaikan nilai db treshold

2. Recording
Adalah langkah terpenting dalam mengawali kegiatan audio processing, baik
buruknya hasil audio tergantung sumber suara recording, agar recording baik :
a. Tidak ada gangguan distrosi listrik, pasang penyekat listrik untuk ground
b. Tidak ada noise, hum (dengung) dll; pastikan kabel dan konektor jack untuk rec
baik dan berkualitas
c. Ruangan yang tidak bergema, tidak berisik
d. Instrument music di stem dahulu, disamakan semua nadanya (piano,gitar,
bas,keyb)
e. Instrumen dalam keadaan baik
f. Untuk rec vocal bibir jgn terlalu dekat dengan mic terutama saat berteriak
g. Rec vocal per part saja, misalnya satu bait record berhenti dulu dengar hasil ulang
lagi, bila belum baik coba lagi, terus record bait perbait, disesuaikan dengan
kemampuan nafas, terutama saat record vocal yg butuh kemampuan tinggi ,
missal menarik nada tinggi, maka biar mudah dan tidak pitchy sebaiknya take saja
bagian yg susah itu saja, kemudian lanjut lagi per bait…terus begitu bila belum
menemui sound yg oke, ini akan memudahkan langkah dalam pengeditan
h. Take instrument juga begitu bila ada kesalahan perbaiki saat record
i. Ada saatnya dibutuhkan take lebih dari sekali untuk instrument / vocal yg sama,
missal ritem gitar utk menghasilkan efek stereo kanan dan kiri, back vocal dll,
atau untuk menebalkan lagu dan memberi kesan fx chorus
j. Hasil record dg vsti musti teliti memilih vsti yg berkualitas baik, tebal, lebar
k. Kualitas alat rekaman, misalnya soundcard mendukung samplerate dan bit tinggi
atau dengan input ouput yg bnyak juga lbih bagus dsb
l. soundcard rekomendasi minimal 48khz dengan bit 24 (kualitas DVD), kualitas CD;
44khz 16bit, mkin tinggi smple dan bit mkin rendah kmungkinan hasil rec pecah
(slama hasil rec wavenya tidak melebihi headroom)
Tips ulik audio berdasarkan pengalaman

1. Pemakaian eq sesuai kebutuhan..bila hasil sudah bagus tak perlu eq..eq dipakai
bila terjadi tabrakan frekwensi atau menyeimbangkan seluruh frekwensi pada
instrumen lagu
2. Meter2..meter dan meter....saat mixing tanpa meter itu seperti orang buta.tidak
ada ukuran standar Vsti
a. Vu meter stereo channel dari sleepy (sensitive terhadap low frek, utk
mastering setting vu -6dbfs)
b. Level meter k-12 (dengan kode red di atas 6 – 9 db saat puncak, saat low 5-
db) integrated di S1
3. Inti mix atau mast..seluruh instrumen terdengar sesuai porsinya..frekwensi
merata/balance, volume sesuai standar dan tidak pecah, ada fell
tersendiri/nyaman/enak didengar saat mendengar lagu tersebut
4. Volume standar adalah saat lagumu dalam playlist dengan lagu2 lain (major label
misalnya..)tidak terlalu kontras/drastis saat lagu lain berganti putar dgn lagumu
5. Lakukan cara apa saja yang penting hasilnya

Anda mungkin juga menyukai