Anda di halaman 1dari 6

DESKRIPSI ARANSEMEN KARYA “SENDU MELAGU”

Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah musik komputer.
Dosen pengampu : Febbry Cipta, M.Pd

Oleh:

Aditya Nugraha

1806773

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
1. Seputar Band dan Karya

BARASUARA adalah band yang berasal dari Indonesia, yang beranggotakan Iga Massardi
(Vocal & Guitar), Gerald Situmotang (Bass), TJ Kusuma (Guitar), Asteriska (Vocal), Puti
Chitara (Vocal), dan Marco Steffiano (Drum). Pada tahun 2015, BARASUARA mengeluarkan
album pertama yaitu “Taifun” dan single “Sendu Melagu” sempat menjadi top chart di radio
maupun platform digital lainnya.

Pada platform digital Spotify, Lagu “Sendu Melagu” telah didengar sebanyak 6.419.728
streamer. Publisher BARASUARA adalah PT. Universal Music Indonesia dan dibawah
naungan Darlin’ Records. BARASUARA telah menerima beberapa penghargaan seperti AMI
AWARDS kategori Best Alternative Production pada tahun 2016 dan telah melaksanakan
“Taifun Tour” ke enam kota besar di Indonesia. Lirik lagu “Sendu Melagu” terbilang sedikit
namun pemilihan diksinya yang puitis dan memiliki makna tersendiri. Berikut lirik lagu
“Sendu Melagu” :

Semua yang kau rindu

Semua menjadi abu

Langkahmu tak berkawan

Kau tlah sia-siakan

Waktu yang kau tahu

Waktu yang berlalu

Ingatmu kau merayu

Ingatmu kau berlalu

Sendu melagu…

Meskipun bagan lagu tersebut hanya diulang, namun pada aransemen lagu aslinya,
progresi dinamika dibuat semakin naik lalu dibuat turun kembali. Dengan puncak lagu di
bagian solo gitar dan diakhiri oleh potongan lirik bait pertama dan bait terakhir yang
audionya dibuat fade out. Lagu ini bergaya slow rock dengan tiga vokal. Bahkan ketika live
lagu ini terbilang paling sing along bagi para penonton.

2. Aransemen dan Proses Produksi Ulang

Sebelumnya saya akan membahas referensi musik yang saya ambil untuk mengemas
kembali lagu “Sendu Melagu”. Lagu ini saya ubah menjadi bentuk musik Lo-Fi namun
mengandung unsur hiphop beat dan melodi-melodi dari musik jazz. Namun, saya juga
menyisipkan melodi-melodi “khas” dari lagu BARASUARA agar tidak terlalu menghilangkan
esensi dari lagu tersebut.

Lo-Fi atau Low Fidelity pada awalnya tidak digunakan sebagai aransemen gaya musik
pada umumnya. Lo-Fi mengacu pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana suatu lagu direkam. Lagu yang bergaya Lo-Fi ini memiliki suara berkualitas
rendah dan masih terdengar kasar. Biasanya lagu bergaya Lo-Fi memiliki suara “kresek-
kresek” seperti suara hujan atau suara kualitas rekaman yang belum di beri peak reduction
pada bagian compressor-nya. Musik Lo-Fi juga memiliki ciri looping pada salah satu
instrument yang tidak sempurna dan terdengar kasar. Bisa juga disebut sebagai audio latency.
Namun, kekurangan-kekurangan tersebut menjadi estetika tersendiri bagi pasar musik dan
para pendengar musik Lo-Fi. Biasanya musik Lo-Fi didengarkan pada waktu malam/dini hari
dan sering digunakan oleh para pelajar untuk mengiringi waktu belajarnya.

Namun, meskipun aransemen yang saya buat tidak 100% mengacu pada musik Lo-Fi,
referensi awal dan gaya sound design berawal dari musik Lo-Fi. Saya pun sempat bingung
untuk menamai aransemen saya ini sebagai Lo-Fi version atau bukan, karena jika
dibandingkan dengan lagu-lagu bergaya Lo-Fi yang lain, mungkin terdengar sedikit sama,
namun ada perbedaannya pula.

Aransemen lagu ini saya buat dalam beberapa tahap dan menggunakan beberapa jenis
DAW. Awalnya, saya mencari sound sample untuk hiphop beat di web aplikasi Ableton. Lalu
saya mixing kick, snare, dan hi-hat pattern. Setelah itu, saya coba convert ke FLStudio untuk
proses looping electric guitar dan bass dengan cara live record dan saya mixing lagi dengan
sample hiphop beat yang telah di mixing di aplikasi Ableton tadi.

Terakhir, untuk sentuhan terakhir saya convert ke aplikasi Cubase lalu menambahkan
beberapa efek, lead vocal, dan instrument menggunakan VST.
Berikut daftar channel instrument, VST, beserta tambahan efek yang saya aplikasikan :

1. HipHop Beat Sound Sample (Pan : 10%R)


- EQ3M : Low (5.0dB), Mid (-7.0dB), High (0.0dB), Mid Sweep (1600Hz)
- Compressor TecLab BA-2A : Gain (51%), Peak Reduction (32%)

2. Cinematic Ambience – Synthesizer (Pan : 35%L – 45 %R) -> Double Channel


- EQ3M : Low (-7.0dB), Mid (0.0dB), High (0.0dB), Mid Sweep (613Hz)
- Studio Reverb : Mix (5.0), Color (7.4), Size (8.0)
- Chorus Dimension B : Preset 02
- Compressor TecLab BA-2A : Gain (58%), Peak Reduction (35%)

3. Electric Piano – Broadway Bigband (Pan : 45%R)


- EQ3M : Low (-14.2dB), Mid (11.0dB), High (9.0dB), Mid Sweep (1600Hz)
- Gain Utility : Gain (1.6dB)
- Reverb Space Maker : Mix (24%), Width (6.8), Room Size (8.6), Dampening
(7500Hz), Type (Room)

4. Electric Guitar 1 and Bass – Live Recording (Pan : 15%L)


- Filter Echo : Mix (10%), Delay (250 ms), Feedback (20%), Cutoff (630Hz)
- Reverb Space Maker : Mix (17%), Width (6.1), Room Size (9.0), Dampening
(1700Hz), Type (Long Plate)
- DIGI Comp : Attack (80ms), Release (170ms), Threshold (-20dB), Ratio (5.0:1),
Knee (6.0dB)
- EQ3M : Low (-18.7dB), Mid (10dB), High (-5.0dB), Mid Sweep (2400Hz)
- Untuk setting efek electric guitar menggunakan clean.
- Untuk setting efek electric bass menggunakan overdrive : Tone (30%), Clean
(60%), Drive (30%)
5. Electric Guitar 2 – Live Recording (Pan : Centered)
- EQ3M : Low (1.0dB), Mid (4.5dB), High (2.0dB), Mid Sweep (550Hz)
- ST Chorus : Rate (6.5), Depth (40%)
- Setting efek gitar menggunakan clean + drive 30%

6. Vocal Synth – Modern Lo-Fi (Pan : 38%R)


- Studio Reverb : Mix (3.0), Color (8.0), Size (4.0)
- EQ3M : Low (0.0dB), Mid (-2.0dB), High (2.0dB), Mid Sweep (800Hz)

7. Grand Piano – Amadeus Orchestra (Pan : 40 %R)


- Studio Reverb : Mix (3.0), Color (8.0), Size (4.0)
- EQ3M : Low (0.0dB), Mid (-2.0dB), High (2.0dB), Mid Sweep (800Hz)\

8. Lead Vocal and Backing Vocal (LVPan : 20%R, BVPan : 20%L)


- Space Maker Reverb : Mix (15%), Width (5.9), Room Size (10), Dampening
(13200Hz), Type (Large Hall)

Setelahnya, saya eksport dalam bentuk format mp3 dengan kualitas 256kb/s.
Bagan lagunya pun tidak jauh berbeda dengan lagu aslinya. Namun yang
membedakan dengan lagu aslinya yaitu pembawaan suasananya yang lebih chillhop
dengan beat ala musik hiphop, progresi akor yang di tukar dengan akor paralelnya,
beserta pada bagian solo di buat seperti solo band jazz dan adanya dominansi gaya
musik Lo-Fi beat pada bagian solo vokal. Jadi mungkin saya memberi judul karya
aransemen saya ini sebagai Alternate Version karena memiliki aspek gaya musik yang
lain juga.

Sekian deskripsi dari saya mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam
pengetikan. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai