Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Perkembangan Musik Dunia

Kapan pertama kali ada musik di dunia? Tidak ada catatan resmi mengenai
sejarah musik yang pertama. Diperkirakan pada tahun 2000 Sebelum Masehi,
musik sudah berkembang di peradaban di China dan Mesir. Umumnya di era itu,
musik digunakan untuk ritual dan upacara adat.

Kemudian musik-musik tradisional berkembang di peradaban lain seperti di


Yunani, India, Yahudi, Arab, dan bangsa-bangsa Eropa. Salah satu era penting
dalam sejarah musik adalah era abad pertengahan. Di saat penemuan baru di
bidang teknologi dan pengetahuan mulai berkembang, budaya musik pun turut
berkembang pula.

Jika sebelumnya musik hanya digunakan untuk kepentingan ritual keagamaan,


maka mulai era ini musik mulai dijadikan sebagai sarana hiburan dan bahkan
dikomersialkan sebagai sebuah profesi. Beberapa tokoh musik terkenal di era ini
antara lain adalah Guido d’Arezzo, Gullanme Dufay.

Memasuki era musik klasik dan musik romantik, tokoh-tokoh musik berpengaruh
seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven mulai
menunjukkan karya-karyanya yang tak lekang oleh zaman. Era ini berlangsung
lama dan berakhir di tahun 1900, sebelum memasuki era musik modern hingga
sekarang.

Era musik modern musik kian berkembang dengan penemuan teknologi di


bidang musik. Berbagai alat musik modern turut memberi pengaruh pada
industri musik. Berbagai genre musik seperti blues, jazz, country, rock, pop
menjadi populer. Mendekati akhir abad 20, genre musik lain seperti reggae, hip
hop, R&B, electronic, metal, dan punk juga mulai meraih popularitas.
Sejarah Musik Di Indonesia
Di Indonesia, musik adat sudah ada sejak era Kerajaan Hindu-Buddha. Saat itu
musik digunakan untuk keperluan upacara keagamaan. Dalam beberapa
kelompok, bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan
umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Di era Kerajaan Islam, budaya musik Arab turut masuk ke Indonesia dan memberi
warna baru. Alat musik seperi gambus dan rebana mulai dikenal, begitu pula
dengan konsep orkes musik yang diadaptasi dari budaya Arab dan Timur Tengah.
Pada masa kolonialisme, musik Eropa juga memberi pengaruh ke musik lokal.

Memasuki era musik modern, sejarah musik Indonesia kian berkembang. Selain
genre musik lokal seperti dangdut dan melayu, musik-musik dari luar seperti
rock, blues, jazz, dan hip hop juga cukup populer di Indonesia hingga sekarang.

Nah demikian sejarah perkembangan musik di Indonesia dan di dunia sejak dulu
sampai sekarang. Kini industri musik telah berkembang dimana banyak genre
musik yang populer di seluruh dunia.

Istilah Dalam Musik


A. Istilah-Istilah Musik Umum

1. Akord Dominan: akord 4 nada (Akord 7, 9, 11, 13).


2. Akord Parsial: akord pendek (tidak semua Formula Akordnya dimainkan).
3. Akord Substitusi: akord pengganti yang lebih padat dan variatif bunyinya.
4. Amplifier: alat elektronik yang dapat menghasilkan sound (suara).
5. Aransemen: menyusun komposisi musik.
6. Arpeggio: not-not akord / Formula Akord yang dimainkan satu per satu.
7. Boomy: musik yang memiliki sound bass yang menghentak.
8. Comping: memainkan akord latar dengan gitar.
9. Dinamis: musik yang banyak variasi ritem, melodi, birama dan tempo.
10. Dischord: akord yang tidak harmonis.
11. Disonansi Harmonik: memainkan akord atau nada-nada yang janggal.
12. Distortion: efek sound yang menghasilkan suara yang pecah dan panjang.
13. Ear Training: melatih telinga untuk mendengarkan musik.
14. Ensemble: paduan suara.
15. Explore: memainkan musik dengan improvisasi yang padat dan luas.
16. Feel: menggunakan perasaan saat bermain musik.
17. Fingerstyle: gaya permainan gitar dengan menggunakan petikan jari.
18. Fingerboard: fret-fret pada gitar.
19. Formula: nada-nada (not) pembentuk akord.
20. Frase Akord: penyusunan akord-akord yang akan dimainkan.
21. Genre: aliran-aliran musik.
22. Groove: musik yang memiliki ritem dan beat yang menghentak.
23. Head (Riff): bagian utama lagu/musik.
24. Idealist: orang yang memainkan musik sesuai dengan teorinya.
25. Instinct: naluri (kepekaan respon) bermusik.
26. Inversi Akord: teknik variasi pola Formula Akord pada Fretboard.
27. Jam: improvisasi spontan.
28. Lead (solo): bermain menonjol untuk memimpin komposisi musik.
29. Lick: frase musikal singkat.
30. Loud: volume musik yang keras.
31. Master (Maestro): pakar musik, orang yang ahli dalam bermusik.
32. Melodious: musik yang banyak menonjolkan unsur melodi.
33. Metronome: alat elektronik untuk memandu tempo dan birama.
34. Mood: suasana hati saat bermain musik.
35. Nylon: senar gitar dari bahan nilon.
36. Passing Chord: akord yang dimainkan sesaat sebelum akord utama.
37. Passing Note: not yang dimainkan sesaat sebelum not utama.
38. Picking: teknik memetik gitar dengan pick (klaper).
39. Plucking: teknik petikan gitar.
40. Power: energi yang diperlukan untuk memainkan musik.
41. Power Chord: akord 2 nada (biasanya dimainkan dalam musik Rock).
42. Progresi Akord: perputaran akord dalam frase musikal.
43. Ritmik: musik yang banyak menonjolkan unsur ritem (irama).
44. Safe: bermain aman dalam musik.
45. Semitone: setengah nada.
46. Session: berkumpulnya musisi untuk bermain improvisasi (jam session).
47. Show (Tour): pertunjukkan musik.
48. Slow Hand: pemusik yang sering memainkan musik dengan tempo lambat.
49. Soul: Penjiwaan lagu/musik.
50. Sound: karakter suara yang dikeluarkan oleh instrumen musik atau vocal.
51. Strum: teknik jreng (kocokan) gitar.
52. String: senar gitar dari bahan baja (senar kawat).
53. Sustain: bunyi not yang panjang.
54. Timing: teknik memainkan nada pada hitungan beat (ketukan).
55. Tone: nada atau not.
56. Triad: akord 3 nada (Akord Major, Minor, Diminished dan Augmented).
57. Tube: sound yang terdengar seperti di dalam tabung.
58. Tuning: men-stem (mengatur) nada-nada pada alat musik.
59. Virtuoso: pemusik yang sering memainkan musik dengan tempo cepat.
60. Volume: tingkat (level) keras tidaknya suara yang dibunyikan.
61. Voicing: pola-pola akord (Open Chord, Barre Chord, Moveable Chord).
62. Walking: bermain musik dengan berputar-putar di banyak nada/akord.
63. Warm: sound tanpa treble pada amplifier.
64. Monofonik: nada tunggal (single note).
65. Homofonik: terdapat nada-nada yang berpasangan.
66. Polifonik: terdapat banyak nada yang dibunyikan.
67. Resital: pertunjukkan musik yang hanya dimainkan oleh satu orang.
68. Duet: pertunjukkan musik yang dimainkan oleh dua orang.
69. Trio: pertunjukkan musik yang dimainkan oleh tiga orang.
70. Band: grup musik yang terdiri dari vocal, gitar, bass, drum, piano, dan sebagainya.
71. Bass: nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang rendah (low).
72. Middle: nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang sedang (medium).
73. Treble: nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang tinggi (high).

B. Istilah-Istilah Tanda Notasi

1. Clef: tanda kunci pada notasi balok (partitur/garis paranada). 


2. Coda: akhir lagu/musik.
3. Count (C): tanda di depan kunci yang menyatakan hitungan birama 4/4.
4. C (Da Capo): tanda kembali lagi ke intro.
5. S (Dal Segno): istilah kembali lagi ke tanda D.S
6. C Al Fine: kembali ke awal dilanjutkan sampai tanda Fine.
7. C Al Coda: kembali ke awal dilanjutkan sampai tanda Coda.
8. S Al Fine: dari tanda D.S sampai Fine.
9. Fermata: berhenti dengan waktu yang tidak terikat oleh ketukan.
10. Fine: akhir lagu sampai pada tulisan Fine.
11. Flam: tanda ornamen (hiasan) berupa not kecil di depan not lagu.
12. Intro: permulaan lagu/musik.
13. Interlude: selingan melodi atau improvisasi didalam lagu/musik.
14. Instrument: dimainkan dengan instrumen (alat) musik.
15. Repeat: pengulangan yang sama dengan bunyi birama sebelumnya.
16. Repeat and Fade: penutup lagu/musik yang terus dimainkan tanpa akhir yang terikat.
17. Tacet: tanda tidak dimainkan lagu/musik tetapi ketukan tetap dihitung.

C. Istilah-Istilah Tempo

1. Grave (very slow): sangat lambat.


2. Largo: lebih cepat dari grave.
3. Lento: lebih cepat dari largo.
4. Adagio: lebih cepat dari lento.
5. Largheto: lebih cepat dari adagio.
6. Andante (slow): lambat.
7. Andantino: lebih cepat dari andante.
8. Maestoso: hikmat dan agung.
9. Moderato (medium): sedang.
10. Animato: riang gembira.
11. Allegretto: cepat sedang.
12. Allegro (fast): cepat.
13. Presto: sangat cepat.
14. Prestissimo: sangat cepat sekali.
15. Vivace: sangat cepat sekali.
16. Tempo: kembali ke tempo semula.
17. Tempo Prima: tempo semula pada saat memulai lagu/musik.
18. Tempo Commondo: tempo bebas.
19. Rubato Tempo: kebebasan bermain tempo.
20. A: Nada dalam musik (La); kunci A.
21. A Bene placito: Tergantung sang pemain.
22. Abbandono: Sepenuh perasaan. Dalam bahasa lain istilah ini bisa disebut juga
Abbandonamente.
23. A Cappela: Musik mulut; Meniru suara alat musik dngan mulut; Tanpa alat musik.
24. Acelerando: Bertambah cepat temponya.
25. Accent: Aksen; Ditekan; Dinaikkan satu oktav.
26. Accompaniment: Musik pengiring.
27. Adagio: Pelan.
28. Adagissimo: Sangat pelan sekali.
29. A due: Untuk duet, Dua instrumen dimainkan bersama-sama setelah permainan tunggal
salah satu instrumen.
30. Affannato (affannoso): penuh kepedihan.
31. Affettuoso: Dengan kasih (dengan emosi); lihat pula con affetto
32. Affrettando: Terburu-buru, bergegas maju.
33. Agitato: Agitasi; Gelisah; dengan kegembiraan.
34. Akord: Bunyi bersama dari beberapa nada (minimal 3 nada) yang dalam posisi adli
berjarak terts.
35. Alla breve: Dalam waktu yang terpotong; dua ketukan per birama atau ekuivalennya.
36. Alla marcia:Dengan gaya baris-berbaris.
37. Allargando: Setiap kali semakin lambat
38. Allegretto: Agak hidup; Agak cepat
39. Allegrissimo: Sangat cepat, namun lebih lambat dari presto.
40. Allegro: Musik yang riang; Cepat; Hidup
41. Alterasi: Alterasi / Accidental adalah perubahan tanda  dan mol yang bersifat
sementara. 
42. Altissimo: Sangat tinggi.
43. Alto: Suara rendah wanita.
44. Amoroso: Dengan cinta
45. Anacrusis: Not yang mendahului birama pertama.
46. Analog: Alat musik elektronik yang tidak digital.
47. Andante: Tempo menengah; Seperti kecepatan orang berjalan.
48. Andantino: Sedikit lebih cepat dari andante.
49. Animato: hidup.
50. Apaise: Tenang.
51. Appassinato: Dengan penuh semangat. 
52. Arco: Tanda digunakan untuk membalikkan/menghilangkan perintah pizzicato.
53. Arpegio:  Uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun. 
54. Augmented: Interval/jarak nada yang di perlebar. 
55. B: Nada dalam musik (si), Kunci b
56. Bacbeat: Latar belakang irama/ ritme yang stabil.
57. Ballad: Lagu bercerita; Lagu yang berirama lambat.
58. Bar: Pengelompokan ketukan-ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
59. Bar line: Garis vertical pemisah yang membatasi antara bar.
60. Baritone: Pertengahan suara antara suara tenor dan bass pada vokal pria atau
alat musik.
61. Baroque: Jaman musik antara tahun 1600-1750.
62. Bass: Nada terendah pada musik; Suara terendah dari vokal pria.
63. Bass clef: Nama lain untuk tanda kunci untuk kunci F
64. Baton: Tongkat yang digunakan konduktor; biasanya untuk memimpin orkestra
65. Beat: Ketukan teratur sebagai pedoman meter; ritme; dan tempo.- Jenis irama musik
66. Bending note: Nada yang meliuk ( ciri khas dari musik blues )
67. Brass section: Kelompok pemain Brass bagian dari band.
68. Bridge: Bagian transisi antara dua tema musik.
69. Brightly: Dimainkan dengan jelas, Gembira.
70. Broken chord: Urutan chord yang dimainkan secara tidak beraturan.Tidak umum
71. C: Nada awal dalam tangga nada mayor diatonis
72. Cadence: Progression atau resolution melodi atau harmoni yang menjadi konklusi
sementara atau akhir
73. Cadenza: Pemeragaan kemahiran tehknik bermain (improvisasi) oleh solis di akhir lagu.
74. Canon: Musik kanon, di mana dua atau lebih bagian yang memiliki melodi yang sama
tetapi mulai dari titik yang berbeda.
75. Changes: Pergerakan chord
76. Chord: Harmonisasi tiga nada atau lebih.
77. Chord embellishment: Memperindah harmoni dengan penambahan ornamentasi nada
pada chord
78. Chordal tones: Nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord.
79. Chromati: Susunan atau penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
80. Combrio: Berkobar-kobar
81. Composer: Orang yang menciptakan sebuah komposisi musik
82. Common time: Empat ketukan dalam satu bar.
83. Con amore: Dengan penuh cinta
84. Con brio: Dengan hidup
85. Con dolore: Dengan sedih
86. Con espressio: Dengan penuh perasaan
87. Con fiesto: Dengan meriah
88. Con maestoso: Dengan agung
89. Consanance: Gabungan beberapa nada yang terdengar harmonis/ enak.
90. Counterpoint: Alur dua rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan.
91. Crescendo: Suara menjadi keras secara bertahap.
92. Decrescendo: Semakin lama semakin lirih.
93. Diminuendo: Dim; Teknik bermain bertahap lebih lembut. Identik dengan decrescendo.
94. Dinamika: Keras lemahnya nada.
95. Disonan: Dua nada yang dibunyikan bersama dan memberikan kesan gelisah/tegang.
96. Dolce: Dengan manis.
97. Dominan: Tingkat kelima dari skala besar atau kecil. Juga, istilah untuk akord pada
tingkat kelima, dalam analisis harmoni.
98. Drum: kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari membran yang direntangkan dan
dipukul dengan sebuah stick. Susunan grum umumnya terdiri dari snare, tom-tom,
cymbal dan bass drum.
99. Duration: panjang pendeknya nada/lamanya lagu
100. Enharmonis: Ketinggian nada sama namun namanya berbeda.
101. False: Fals; sumbang; tidak sesuai dengan tangga nada
102. Fermat: Tahan; jeda.
103. Forte: (dinamika) Keras biasa disingkat f.
104. Fortessimo: (dinamika) Keras sekali biasa disingkat ff.
105. Frase: Bagian melodi yang mengekspresikan ide musik, sebanding dengan garis
atau kalimat dalam puisi.
106. Full score: Part musik di mana semua bagian untuk instrumen muncul di
paranada sesuai dalam rangka standar penulisan instrumen.
107. Gitar: Gitar adalah alat musik dawai yang cara memainkannyadengan cara
dipetik
108. Glissando: Skala cepat dicapai dengan menggeser jari dari nada awal sampai
nada akhir.
109. Grand piano: Sebuah piano besar dengan bentuk kerangka horisontal, string,
dan soundboard.
110. Grave: Lambat.
111. Grazia: Keagungan.
112. Harmoni: Gabungan 3 nada atau lebih; Ilmu Hamoni : Ilmu keselarsan dalam
menggabungkan akord dengan segala aturan hukum-hukum cara merangkai akord.
113. Intensitas: keras lemahnya nada
114. Interval: perbedaan tinggi rendah antara 2 nada.
115. Kadens: Sebuah perubahan chord / melodi di akhir frase yg bersifat sementara.
Macam kadens: sempurna, plagal, dan tdk sempurna, deseptif
116. Key Signature: Tanda kres atau mol ditempatkan pada awal staf untuk
menunjukkan tangganada yang digunakan dalam suatu musik.
117. Klasik: Jaman musik antara tahun 1770-1825.
118. Konsonan: Dua nada yang dibunyikan bersama dan memberikan kesan tenang
dan tidak gelisah.
119. Legatura: garis yang menghubungkan 2 nada pada ketinggian yang sama
120. Mayor Scale: Susunan tangganada dengan jarak nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2
121. Marcato: Teknik dengan cara menekan; sangat beraksen.
122. Median: Tingkat ketiga dari skala besar atau kecil.Dengan label iii dalam skala
besar, III dalam skala kecil alami, dan III + dalam skala minor harmonik.
123. Metronome: Instrumen atao alat yang digunakan untuk menunjukkan tempo.
124. Mezzoforte: (dinamika) agak keras biasa disingkat mf.
125. Mezzopiano: (dinamika) agak lembut biasa disingkat mp.
126. Middle C: Nada C yang sesungguhnya, nada C yang berada tepat pada tengah
instrumen Grand piano
127. Moderato: Tempo sedang/dalam – tempo orang berjalan (Adante)
128. Modulasi: Perpindahan dari suatu tangganada ke tangganada yang lain.
129. Natural: Simbol musik untuk mengembalikan nada pada sistem nada awal
(tangganada) dalam suatu lagu.
130. Orchestra: Sekelompok musik besar terdiri dari string, Brass, woodwind, dan
instrumen perkusi.
131. Orkertrasi: Cabang ilmu musik yang membahas tentang cara penulisan dan
penyusunan Notasi balok pada sistem full score.
132. Ornament: Catatan tambahan ke baris melodi asli untuk hiasan. Misal; Trill,
Appogiatura dsb
133. Overture: Musik pengantar untuk Oratorio, opera atau balet. Sebuah pembukaan
konser adalah sebuah karya independen.
134. Perfect Pitch: Naluri nada; kemampuan mengetahui nada atau akord hanya
dengan mendengar.
135. Pianissimo: (dinamika) lembut sekali biasa disingkat pp.
136. Piano: (dinamika) lembut, Alat musik piano
137. Pitch: tinggi rendahnya nada
138. Pitch Control: Pengendalian kestabilan nada-nada dalam sebuah nada dasar
139. Prelude: Gerakan pengantar atau bagian.
140. Presto: Tempo sangat cepat
141. Prima vista: Memainkan atau menyanyikan suatu notasi langsung pada
pandangan pertama pada kertas musik.
142. Primo: Kembali ke tempo semula biasa disebut a tempo.
143. Ref: Refrain
144. Refrain: Sebuah bagian singkat berulang yang terjadi pada akhir setiap bait.
145. Rest: Simbol yang digunakan untuk menunjukkan diam/istirahat.
146. Rapshody: Sebuah gaya bebas instrumental, ditandai dengan perubahan
dramatis dalam mood.
147. Ritenuto: Diperlambat. Biasa disingkat rit.
148. Rubato: Istilah yang digunakan untuk menunjukkan fleksibilitas tempo untuk
membantu dalam mencapai ekspresif.
149. Score: Penggambaran tertulis dari semua bagian dari sebuah
ensemble musik dengan bagian yang ditumpuk secara vertikal dan berirama selaras.
150. Serenade: Sebuah lagu cinta, biasanya dilakukan di bawah jendela  di malam
hari.
151. Symphony: Sebuah karya untuk orkestra besar, biasanya dalam empat gerakan,
di mana gerakan pertama sering dalam bentuk sonata.
152. Syncop: Aksen yang tidak tepat pada ketukan.
153. Tanda birama: adalah angka pecahan(4/4, 3/4, dsb.) yang ditulis di depan tanda
kunci.
154. Tangga nada: rangkaian nada minimal 5 nada yang memiliki jarak yang sudah
ditentukan dan berawal pada tonika dan berakhir pada tonika tersebut tapi pada oktaf
berikutnya.
155. Tempo: Kecepatan lagu
156. Tone Colour: Warna suara atau nada (timbre)
157. Violin: Violin atau Biola adalah salah satu alat musik dawai yang cara
memainkannya dengan cara digesek.
158. Vivace: Hidup

Anda mungkin juga menyukai