(Term Of Reference)
M. Nasrullah
NIM. 03101020
Minat Utama : Pertunjukan
1
Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik,(Yogyakarta: Adicita Karya Nusu, 2003),137
di setiap karya yang akan dibawakan. Adapun karya yang akan penyaji bawakan
berjumlah 3 repertoar yaitu repertoar klasik, melayu dan popular.
Repertoar pertama adalah Concerto In E Major oleh Antonio Vivaldi.
Empat Musim (atau Le quattro stagioni dalam bahasa Italia) adalah set dari 4
konserto violin dari Antonio Vivaldi. Dibuat tahun 1723, Empat Musim adalah
karya Vivaldi yang paling terkenal, dan menjadi salah satu karya musik barok
yang paling disukai. Conserto ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1725
dalam set Op. 8, berjudul Il cimento dell'armonia e dell'inventione (Kontes
Harmoni dan Penemuan). Keempat konserto pertama kali didesain sebagai Le
quattro stagioni, dari nama-nama musim. Setiap satu dari konserto terbagi dalam
3 bagian, dengan alunan lambat antara yang lebih cepat. Pada saat penulisannya,
bentuk solo modern dari konserto ini belum dibuat (khususnya untuk instrumen
solo dan orkestra penyerta. Aransemen asli Vivaldi untuk violin solo dengan
kuartet string dan basso continuo ikut membantu menjelaskan bentuknya.
Kemudian di dalam pertunjukan nantinya penyaji membawakan conserto pada E
major, Op. 8, RV 269, "La primavera" (Musim Semi) yang menggunakan tempo
Allegro, Largo, Allegro Pastorale. Ketertarikan penyaji memainkan repertoar ini
karena penyaji dituntut membawakan berbagai teknik yang bervariasi dengan
baik dan benar serta mampu memainkannya sesuai dengan keinginan sang
komposer. Teknik yang dimainkan sangat menantang penyaji, yang terdiri dari
teknik staccato, legato, staccato legato dan detache yang menuntut kecepatan
serta ketepatan nada. Tidak hanya itu, kelincahan tangan kiri dalam menekan
nada dan kecepatan dalam teknik bowing juga merupakan hal utama untuk
diperhatikan dalam menggarap karya ini. Concerto in E major ini dimainkan
penyaji dengan format Ensamble String, yaitu terdiri dari instrument violin, viola,
cello, dan kontra bass.
Repertoar kedua My Heart Will Go On yang merupakan lagu bertema
film Titanic tahun 1997. Musik lagu ini digubah oleh James Horner, liriknya
dikarang oleh Will Jennings, dan diproduksi oleh Simon Franglen, James Horner,
dan Walter Afanasieff.[2] Lagu ini sendiri dinyanyikan oleh Céline Dion.[1] Setelah
dirilis pada tahun 1997 melalui album lagu film Titanic dan album Dion Let's
Talk About Love, lagu ini langsung menempati puncak tangga lagu di seluruh
dunia, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Irlandia, Britania Raya, dan Australia.
"My Heart Will Go On" dirilis di Australia dan Jerman pada tanggal 8 Desember
1997 dan seluruh dunia pada bulan Januari dan Februari 1998. Lagu ini kemudian
menjadi hit tersukses yang dinyanyikan Dion, salah satu singel terlaris sepanjang
masa, dan singel terlaris di dunia pada tahun 1998. Ketertarikan penyaji dari lagu
ini yaitu pengkarya ingin mengaransemen kembali karena Lagu ini memiliki
peristiwa yang sudah menuai sukses besar di seluruh dunia. Dan adanya sebuah
tragedi balada cinta yang berakhir tragis melalui format Ensamble String, yaitu
terdiri dari instrument violin, viola, cello, dan kontra bass.
Repertoar ketiga yaitu Cindai, Cindai merupakan percobaan pertama Siti
dalam menghasilkan album berirama (Melayu). Dalam album Cindai juga
terdapat lagu yang memberi pengaruh besar kepada industri musik Malaysia,
yaitu Cindai. Cindai juga terpilih menjadi lagu pilihan sepanjang era tahun 1990-
an. Ketertarikan penyaji memainkan karya ini adalah untuk menerapkan Teknik
permainan violin ke dalam karya tradisi melayu.
NIM : 03101020
Demikianlah usulan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya saya
ucapkan terimakasih.