Anda di halaman 1dari 6

TOR

(Term Of Reference)

Pertunjukkan Solis Violin Dalam Karya Concerto In Mayor,


My Heart Will Go On Dan Cindai

M. Nasrullah
NIM. 03101020
Minat Utama : Pertunjukan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
JURUSAN SENI MUSIK
2024
A. Latar Belakang Pertunjukkan
Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada,
irama dan keselarasan. musik yang berasal dari kata mousikos artinya dalam
bahasa Yunani adalah dewa keindahan yang memiliki kekuasaan pada bidang
seni dan keilmuan. Jadi seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus
mengutamakan penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal sebagai
sarana menyampaikan nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman atau pembuat seni
kepada orang lain atau penikmat seni. Musik juga memiliki unsur-unsur tertentu
diantaranya yang pertama adalah Irama, biasanya lebih dikenal dengan sebutan
ritme yang merupakan panjang-pendek dan tinggi-rendahnya sebuah nada yang
membentuk melodi tertentu. Kedua Melodi, yang merupakan suatu bentuk
susunan bunyi tertentu yang berurutan dari susunan dari tinggi ke rendahnya nada
tertentu atau sebaliknya. Seperti pada contoh alat musik gitar, dimana melodi
dibuat berdasarkan naik turunnya nada, pola ritmik, serta nada dasar yang
digunakan dalam sebuah lagu seperti yang dibahas pada buku Basic Mode Dan
Skala Melodi Gitar Berdasarkan Akor. Ketiga Birama, Birama adalah salah satu
unsur yang berbentuk ketukan dalam musik dengan waktu dan tempo tertentu
secara teratur. Keempat Harmoni, Harmoni adalah bentuk kumpulan dari nada
dan melodi yang sudah memiliki keteraturan sehingga menghasilkan lantunan
musik yang enak didengarkan. Kelima Tempo, Tempo adalah sebuah ukuran dari
kecepatan birama dalam sebuah lantunan lagu tertentu. Lagu dengan birama yang
cepat maka semakin cepat pula lagu dimainkan tempo. Keenam Tangga Nada
Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-nada yang
kemudian tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar hingga nada yang
paling tinggi dalam lagu tertentu. Ketujuh Dinamika, Dinamika adalah bentuk
tanda yang berkaitan dengan volume untuk menaikan nada sehingga dapat
menghasilkan musik yang enak didengarkan. Kedelapan Timbre, Timbre adalah
warna bunyi yang menunjukan kualitas dari musik itu sendiri. Timbre memiliki
pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap alat musik.
Kemudian jenis-jenis musik diantaranya sebagai berikut : pertama Musik
Tradisional yang merupakan jenis musik yang diwariskan dari nenek moyang
secara turun temurun pada generasi tertentu yang masih menjaga orisinalitasnya.
Musik tradisional juga masih menggunakan alat musik tradisional untuk
menciptakan nada-nada tertentu. Contoh : gending jawa yang menggunakan alat
musik gamelan, saron, gong, dan sebagainya untuk menghasilkan instrumen
musik karawitan jawa. Kedua Musik Modern, Berdasarkan perkembangannya
munculah jenis musik modern yang lebih universal dan menggunakan banyak
teknologi canggih dan budaya baru untuk membuat instrumentalnya. Contohnya
jenis musik modern sekarang adalah musik EDM yang menggunakan alat DJ
yang mengandalkan teknologi canggih untuk menghasilkan alunan musik
tertentu. Ketiga Musik Kontemporer, Musik kontemporer adalah jenis musik
yang memiliki ciri khas dibandingkan musik tradisional dan musik modern.
Musik klasik biasanya memiliki variasi nada yang lebih kompleks dengan jenis
bunyi, ritme, tempo, dan warna musik yang sangat bervariasi. Bahkan musik
klasik juga menggunakan bunyi-bunyi yang tidak hanya berasal dari alat musik
instrumental saja.
Musik klasik merujuk pada karya-karya musik yang ditulis pada periode
klasik dan romantik, khususnya antara abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gaya
musik klasik mencakup komposisi-komposisi yang ditulis oleh komposer terkenal
seperti Johann Sebastian Bach, Ludwig van Beethoven, Wolfgang Amadeus
Mozart,Frédéric Chopin, dan banyak lainnya. Pertunjukan musik klasik sering
kali dilakukan oleh orkestra simfoni, ansambel kamar, atau solis yang memainkan
instrumen musik klasik seperti piano, biola, cello, dan tiup. Pertunjukan musik
klasik mencakup berbagai bentuk , termasuk simfoni, konserto, sonata, dan opera.
Pertunjukan solo violin merupakan sebuah pertunjukan instrumental yang
menonjolkan violin sebagai solis dalam suatu pertunjukan. Menurut Muhammad
Syafiq pertunjukan solo violin merupakan suatu pertunjukan instrumental yang
sangat mementingkan kematangan memainkan instrumen dalam membawakan
repertoar yang akan disajikannya.1 Konsisten, kesabaran dan keseriusan dalam
latihan sangat diperlukan untuk mewujudkan pertunjukan ini, karena solis harus
bisa memainkan serta menginterpretasikan Kembali apa yang composer inginkan

1
Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik,(Yogyakarta: Adicita Karya Nusu, 2003),137
di setiap karya yang akan dibawakan. Adapun karya yang akan penyaji bawakan
berjumlah 3 repertoar yaitu repertoar klasik, melayu dan popular.
Repertoar pertama adalah Concerto In E Major oleh Antonio Vivaldi.
Empat Musim (atau Le quattro stagioni dalam bahasa Italia) adalah set dari 4
konserto violin dari Antonio Vivaldi. Dibuat tahun 1723, Empat Musim adalah
karya Vivaldi yang paling terkenal, dan menjadi salah satu karya musik barok
yang paling disukai. Conserto ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1725
dalam set Op. 8, berjudul Il cimento dell'armonia e dell'inventione (Kontes
Harmoni dan Penemuan). Keempat konserto pertama kali didesain sebagai Le
quattro stagioni, dari nama-nama musim. Setiap satu dari konserto terbagi dalam
3 bagian, dengan alunan lambat antara yang lebih cepat. Pada saat penulisannya,
bentuk solo modern dari konserto ini belum dibuat (khususnya untuk instrumen
solo dan orkestra penyerta. Aransemen asli Vivaldi untuk violin solo dengan
kuartet string dan basso continuo ikut membantu menjelaskan bentuknya.
Kemudian di dalam pertunjukan nantinya penyaji membawakan conserto pada E
major, Op. 8, RV 269, "La primavera" (Musim Semi) yang menggunakan tempo
Allegro, Largo, Allegro Pastorale. Ketertarikan penyaji memainkan repertoar ini
karena penyaji dituntut membawakan berbagai teknik yang bervariasi dengan
baik dan benar serta mampu memainkannya sesuai dengan keinginan sang
komposer. Teknik yang dimainkan sangat menantang penyaji, yang terdiri dari
teknik staccato, legato, staccato legato dan detache yang menuntut kecepatan
serta ketepatan nada. Tidak hanya itu, kelincahan tangan kiri dalam menekan
nada dan kecepatan dalam teknik bowing juga merupakan hal utama untuk
diperhatikan dalam menggarap karya ini. Concerto in E major ini dimainkan
penyaji dengan format Ensamble String, yaitu terdiri dari instrument violin, viola,
cello, dan kontra bass.
Repertoar kedua My Heart Will Go On yang merupakan lagu bertema
film Titanic tahun 1997. Musik lagu ini digubah oleh James Horner, liriknya
dikarang oleh Will Jennings, dan diproduksi oleh Simon Franglen, James Horner,
dan Walter Afanasieff.[2] Lagu ini sendiri dinyanyikan oleh Céline Dion.[1] Setelah
dirilis pada tahun 1997 melalui album lagu film Titanic dan album Dion Let's
Talk About Love, lagu ini langsung menempati puncak tangga lagu di seluruh
dunia, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Irlandia, Britania Raya, dan Australia.
"My Heart Will Go On" dirilis di Australia dan Jerman pada tanggal 8 Desember
1997 dan seluruh dunia pada bulan Januari dan Februari 1998. Lagu ini kemudian
menjadi hit tersukses yang dinyanyikan Dion, salah satu singel terlaris sepanjang
masa, dan singel terlaris di dunia pada tahun 1998. Ketertarikan penyaji dari lagu
ini yaitu pengkarya ingin mengaransemen kembali karena Lagu ini memiliki
peristiwa yang sudah menuai sukses besar di seluruh dunia. Dan adanya sebuah
tragedi balada cinta yang berakhir tragis melalui format Ensamble String, yaitu
terdiri dari instrument violin, viola, cello, dan kontra bass.
Repertoar ketiga yaitu Cindai, Cindai merupakan percobaan pertama Siti
dalam menghasilkan album berirama (Melayu). Dalam album Cindai juga
terdapat lagu yang memberi pengaruh besar kepada industri musik Malaysia,
yaitu Cindai. Cindai juga terpilih menjadi lagu pilihan sepanjang era tahun 1990-
an. Ketertarikan penyaji memainkan karya ini adalah untuk menerapkan Teknik
permainan violin ke dalam karya tradisi melayu.

B. Ide Karya / Landasan Penelitian


Berdasarkan pertimbangan penerapan teknik serta penerapan konsep
pertunjukan, penyaji tertarik membawakan karya-karya ini dalam pertunjukan
solis violin. Penyaji berharap dengan adanya pertunjukan solis ini memberikan
dampak positif bagi perkembangan dalam penyajian pertunjukan musik di
masa yang akan datang.
HALAMAN USULAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : M. Nasrullah

NIM : 03101020

Minat Utama : Pertunjukan

Semester : VII (akhir)

Judul Usulan : Pertunjukkan Solis Violin Dalam Karya Concerto In


Mayor, My Heart Will Go On Dan Cindai

Untuk kebutuhan bimbingan Proposal Tugas Akhir di Jurusan Seni Musik


Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padang Panjang, dengan ini
saya mengusulkan nama-nama berikut untuk menjadi Dosen Pembimbing selama
proses pembuatan proposal hingga menuju Tugas Akhir.
1. Hadaci Sidik, S.Sn., M.Sn

2. Hidayatmi, S.pd., M.Sn

Demikianlah usulan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya saya
ucapkan terimakasih.

Padang Panjang, 19 Januari 2024


Mengetahui, Hormat Saya,
Dosen Penasehat Akademik Pengusul

Dr.Sn Fahmi Marh, S.Sn., M.Sn M. Nasrullah


NIP. 19780101 200801 1 017 NIM. 03101020

Anda mungkin juga menyukai