SKRIPSI
Oleh:
NAMA : HARISENTA
NPM : 17820012
PROGRAM STUDI : KESENIMANAN
PENDAHULUAN
Bentuk penyajian adalah unsur yang meliputi seniman, alat musik, kostum
dan rias, lagu yang disajikan, waktu dan tempat pertunjukan, serta penonton.
Bentuk penyajian terbagi menjadi dua bagian ‘bentuk’ diartikan sebagai wujud,
musik pada 1 instrumen, 2). Duet penyajian musik menggunakan 2 instrumen, 3).
Ansambel penyajian musik menggunakan 6 atau lebih instrumen dan 7). Orkestra
musik seperti ansambel dan orkestra. Pada dasarnya bentuk penyajian Duet, Trio,
Ansambel berasal dari bahasa Prancis Ensemble yang berarti orang yang
1
Orkestra yang digunakan di Eropa terbagi menjadi beberapa bagian seperti
orkes simfoni yang meliputi berbagai instrumen seperti instrumen gesek, tiup
kayu, tiup logam, harpa dan perkusi, Orkes kamar yang sering digunakan pada
abad ke 18 pada zaman Barok dan Klasik, kemudian orkes gesek yang terdiri dari
violin, viola, cello, contrabas yang terikat dengan reportoar, terlebih orkes tiup
yang terdiri dari tiup kayu dan tiup logam serta perkusi. Sedangkan tipe orkes
tradisi dari sebuah daerah seperti orkes Gamelan Jawa yang terdiri dari alat musik
perkusi seperti gong, gendang, gambang, rebab, suling dan vokal yang digunakan
untuk iringan tari, wayang, maupun upacara adat-istiadat, orkes Angklung dan
beberapa macam penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta jenis musik
yang akan disajikan (wibowo, 2012: 15). Menurut Rink (2002:60). Seorang
penyaji musik atau pemain musik harus dapat menginterprestasikan suatu karya
pertunjukan atau pagelaran musik adalah materi bunyi dan nada-nada yang dapat
2
instrumental atau reportoar yang sering disajikan dalam penyajian musik klasik
adalah bentuk Sonata, konserto, overtur dan simfoni (Martopo, 2000: 41).
John William seorang komposer yang telah banyak membuat karya musik
instrumental. Schinder’s List adalah salah satu karya musik dari sekian banyak
karya yang diciptakan oleh John William. Schinder’s List merupakan musik
Schinder’s List. Karya ini dimainkan melalui solo instrumen biola (Jinghan
Karya Schinder’s List tidak hanya dimainkan oleh instrumen biola, karya
Schinder’s List juga dimainkan oleh berbagai instrumen seperti Edson Lopes pada
Karya Schinder’s List merupakan karya yang sering sekali dibawakan oleh
berbagai instrumen, karya ini juga dimainkan oleh Robinhot Gulo dengan mayor
Universitas HKBP Nommensen Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Seni Musik.
Melalui hal ini penulis juga akan membawakan karya Schindler’s List dengan
3
format solo instrumen Cello yang diiringi piano. Dalam membawakan karya
Schindler’s List Teknik yang digunakan adalah teknik legato (legatosimmo) yang
posisi, kecepatan sebuah penjarian pada senar untuk mengambil posisi, transisi
nada rendah ke nada tinggi menjadi karakter dalam lagu Schindler’s List. Semua
teknik tersebut adalah teknik yang banyak terdapat pada karya Schindler’s List
(Gulo 2018:22).
seorang penyaji harus menguasai teknik-teknik yang terdapat pada instrumen cello
agar dapat memainkan karya musik melalui produksi nada dan karakter suara
(tone color) yang dihasilkan instrumen cello. Kemudian teknik permainan pada
tangan kanan seperti legato, staccato, detache dan teknik pada tangan kiri pada
Kemampuan fisik dan mental dengan cara melatih sebuah karya musik secara
rutin sampai mendapatkan permainan yang diinginkan. Hal ini sangat berguna
berlatih materi baru. Hal-hal pokok yang perlu dilatih rutin setiap hari dalam
4
instrumen musik adalah tangga nada, etude, hingga karya-karya musik instrumen
teknik dan interpretasi dan mendengar keindahan dari nada-nada yang terdapat
pada kaya Schindler’s List ketika membawakan karya tersebut. Oleh karena itu
penyaji harus dapat menguasai teknik pada tangan kiri dan teknik pada tangan
tersebut. Dalam hal ini penyaji harus dapat menguasai interpretasi ketika penyaji
membaeakan karya Schinder’s List yang ciptakan oleh John Towner Williams.
karya dari John Williams pada lagu Schinder’S List tersebut ke dalam sebuah
skripsi dan mengangkat judul Teknik Penyanyian Permainan Cello Pada lagu
Schinder’S List Karya John Williams. Sebagai bahan referensi, penulis melihat
youtube tentang permainan cello yang dibawakan oleh Tina Guo dengan link
Terkait rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
5
1. Untuk mengetahui teknik permainan Schinder’s List karya John
Williams.
Williams.
List.
5. Sebagai acuan bagi penulis sebagai pemain instrumen cello yang nantinya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Musik Modern adalah semua musik yang tidak memakai gaya tradisional
disebut musik modern. Ciri-ciri musik modern ingin menunjukan suatu pandangan
baru dari musik-musik masa lampau atau abad pertengahan. Musik abad ke 20
2009: 119)
mulai dari alat musiknya, atau dari sisi penyajiannya. Musik ini akan terus
Universal atau menyeluruh. Musik Modern pertama sekali lahir berasal dari musik
pop yang mana pada saat itu banyak disukai oleh masyrakat di tahun 1920-an,
yang kemudian berlanjut dengan lahirnya banyak aliran musik Modern yang
Musik pada masa romantik dari abad 19 (1800-1900). musik pada Masa
romantik lebih menekankan perasaan, hubungan dengan alam, inspirasi tak jarang
diambil dari dunia khayalan dan dongeng terutama musik pada masa romantik
7
Virtuos yang mengandaikan suatu keterampilan tinggi. Sedangkan musik
Musik romantik pertama-tama terdengar dalam karya opera : a.l C.M Von
Weber, A. loetzing, Fr. Dari Flotow, Smetana, Richard Wagner, Rossini, Puccini,
Meyerbeer, Bellini, G. Donizett dan terutama Guiseppe Verdi. Begitu pula halnya
sebagainya. Namun sebenarnya gaya romantis lebih menonjol dalam karya musik
kamar seperti dalam bentuk lied ciptaan Fr. Schubert, dalam musik piano Fr.
bermusik bukanlah terbatas pada periode abad 19. Karena setiap jenis musik, apa
lagi musik gereja yang berpangkal dari syair yang ingin mengungkapkan suatu
pesan yang tidak bersifat rasional tetapi irasional (Prier, 2009: 190).
UCLA pada Mario Castelnuovo Tadesco. Ia juga belajar di Juiliard School (New
Cinema Serenade (Kolaborasi dengan pemain biola Itzhak Perlman dan Pittburgh
8
Symphony Orkestra), The Hollywood Sound (bersama London Symphony
Orkestra), Cinema Serenadez : The Golden Age (Bersama Perlman dan Boston
membutuhkan teknik yang baik untuk membawakan karya tersebut. Hal ini
bagian dari instrumen cello dan alat gesek (bow) instrumen cello. Hal ini
fungsi dan kegunaan dari setiap bagian instrumen cello (Essensial 2004:2).
9
Tahap kedua adalah memanjangkan bagian end pin (tiang bawah cello)
dari cello, hingga cello tersebut mencapai setinggi hidung si pemain saat berdiri.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan kenyamanan pemain saat bermain cello.
Kemudian duduk dikursi dengan posisi tubuh tegak, posisi duduk di bagian depan
kursi. Pegang cello menggunakan tangan kiri dibagian leher cello, kemudian buka
kedua kaki dengan jarak lebih besar sedikit dari lebar body cello pada step kedua.
Selanjutnya tahap berikutnya adalah sandarkan cello dibagian kiri tubuh anda,
usahakan posisi bagian body cello bersandar tepat pada bagian dada. Posisikan
bagian tuning peg pada bagian samping telinga kiri (Essensial 2004:3).
Step 1 Step 2
Step 3
10
(Gambar : Sumber Penulis)
Teknik memegang bow dengan cara posisi ibu jari di sisi bawah
mendekati frog dan sambungan ruas yang pertama dari ibu jari dibengkokkan,
kemudian empat jari lainnya menggenggam bow. Genggaman ini harus rileks,
agar dapat melakukan gerakan-gerakan naik (UP) dengan simbol (n) dan turun
Down dengan simbol (v) saat menggesek cello secara fleksibel (Galamian, 1962:
45-46).
memegang bow. Posisikan dahulu ujung ibu jari tangan kanan diantara sendi
pertama dan sendi kedua jari tengah tangan kanan. Kemudian letakkan pensil
diantara ibu jari dan jari tengah tadi, dan jaga agar jari tetap rileks. Tahap
berikutnya adalah letakkan jari telunjuk, manis, dan kelingking pada pensil tadi,
mengikuti posisi jari tengah, dan usahakan jari tetap rileks, sebagai contoh
Step 1 Step 2
Step 3
11
(Gambar : Sumber Penulis)
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik memegang bow pada
berikutnya adalah memegang bow dengan tangan kanan dan letakkan diantara jari
jempol dan jari tengah. Posisi ibu jari anda berada di antara stick dan frog dari
bow. Kemudian letakkan jari lainnya menyentuh bow mengikuti posisi jari
tengah, tetap jaga agar semua jari tetap rileks (Essensial 2004:12).
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
(Gambar : Sumber Penulis)
12
2.5 Teknik Permainan Dengan Menggunakan Tangan Kanan dan Tangan
Kiri
Ada beberapa teknik pada instrumen cello yang sering digunakan dalam
bermain karya musik. Teknik pada tangan kanan seperti Teknik senar ganda,
Detache, Legato dan Legato Staccato. Kemudian teknik pada tangan kiri
menyerupai teknik pada tangan kanan seperti teknik senar ganda, teknik slur,
Teknik pada tangan kanan adalah sebuah teknik yang lebih pada
Teknik senar ganda (Double Strokes) adalah sebuah teknik bermain cello
dengan membunyikan dua senar cello yang dimainkan secara bersamaan. Ketika
membunyikan kedua senar cello ketika memainkan instrumen tersebut. Teknik ini
digunakan penyaji untuk memainkan lagu Schinder’s List karya John Williams.
Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada
tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan
menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache
dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau
pendek (Galamian, 1962: 67). Contoh: Not yang dimainkan secara detache.
13
Gambar 2.6.1.2 Teknik Detache
(Rewrite:Penulis)
Staccato adalah suatu gesekan pendek yang dimainkan dengan cara bow
selalu menempel pada senar (on the string), yaitu dimulai dengan gesekan
seketika dari bow, dan menghentikan bow dengan halus. Banyak bagian dari bow
mengurangi setengah dari harga nada, teknik gesek pendek dilakukan apabila
Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih
disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan
kemungkinan bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk
melakukan legato (Galamian, 1962: 71). Contoh : Bentuk not yang dimainkan
secara legato.
14
Legato Staccato yaitu gesekan yang memainkan rangkaian nada atau not
staccato dalam satu gesekan yang dapat dimainkan dengan arah bow naik atau
turun. Legato staccato ini jika dimainkan dengan tempo yang cepat dinamakan
dengan flying staccato (Galamian, 1962: 67). Contoh : Bentuk not yang
Teknik pada tangan kiri merupakan teknik Penjarian yang menekan senar
seperti nomor 1 (jari telunjuk), nomor 2 (jari tengah) nomor 3 (jari manis) nomor
4 (jari kelingking) dan nomor 0 berarti senar lepas (open string) atau jari yang
tidak menekan senar. Angka-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari
mana yang akan digunakan ketika memainkan karya musik (Essensial 2004:6).
dari nada yang satu ke nada berikutnya tetapi menggunakan jari yang sama ketika
15
untuk interpretasi Schinder’s List yang menggunakan beberapa nada tetapi
jari yang dinaikkan sedikit dan diturunkan sedikit sehingga menimbulkan nada
yang bergelombang dari efek naik turunnya sebuah jari. Vibra digunakan penyaji
untuk mendapatkan keindahan dari nada panjang (nada yang lebih dari setengah
ketukan) yang akan dimainkan pada karya Schinder’s List karya John Williams.
dihasilkan dengan meletakkan jari tetapi tidak menekan senar sampai papan
penjarian kemudian teknik ini sering dilakukan pada posisi tinggi pada papan
Bentuk penjarian adalah adalah posisi jari yang diletakkan pada papan
penjarian. Posisi ini digunakan untuk persiapan pada penjarian yang tidak
pada nada-nada tinggi, pemain cello dapat membentuk kembali posisi yang
teratur.
16
(Gambar : Sumber : Penulis)
BAB III
UCLA pada Mario Castelnuovo Tadesco. Ia juga belajar di Juiliard School (New
Entertainment.
17
Bentuk penyajian pada Lagu Schindler’s List karya John Williams adalah
solo instrumen cello dengan iringan ansambel musik yang terdiri dari Instrumen
tiup seperti Flute, Clarinet in Bb, Oboe. Pitch perkusi pada Glokenspiel dan
vibraphone, Piano, dan instrumen string yang terdiri dari violin I, Violin II, Viola,
lambat (Lento) dan modulasi ketangga nada C mayor pada birama 44. Lagu
Schindler’s List karya John Williams diawali dengan sukat 3/4 kemudian pada
birama 4 terdapat perubahan sukat pada menjadi 4/4 . Sebagai bahan referensi,
penulis melihat youtube tentang permainan dari Tina Guo dengan link
https://youtu.be/aMOObhu2HBg.
nada (legatosimmo). Teknik penjarian perpindahan posisi menjadi hal yang sangat
penting untuk memainkan karya Schindler’s List. Transisi nada dari nada rendah
ke nada tinggi menjadi karakter dalam lagu Schindler’s List. Kecepatan sebuah
penjarian pada senar untuk mengambil posisi juga dibutuhkan untuk memainkan
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik tangan kanan seperti
legato. Teknik ini dibutuhkan pada hampir di semua frase lagu Schindler’s List.
Penjarian pada tangan kiri untuk perpindahan posisi dibutukan rasa untuk
mencapai nada pada papan penjarian (Feeling of Distance) dan jarak antara
sebuah penjarian dari nada yang rendah menuju ke nada yang tinggi. Penulis
mendapati permasalahan juga pada interpretasi, baik dari dinamika, dan karakter
18
Gambar 3.5 John Towner Williams
Sumber : http :// John Towner William
Romberg sangat aktif dan banyak melakukan pertunjukan bersama Munster Court
Orchestra. Romberg meninggal pada tahun 13 Agustus 1841. Salah satu karyanya
yang sangat terkenal untuk instrumen cello adalah sonata Op.38 in E minor No.1
Violoncello Op. 38 No. 1 adalah solo cello dengan iringan piano dan dibawakan 3
Troppo dengan sukat 4/4, dimainkan dalam tangganada G mayor. Gerakan kedua
Pada karya Bernhard Romberg bertempo Andante Grazioso, dengan sukat 3/4
Romberg kembali lagi pada nada dasar semula yaitu G mayor bertempo rondo
dengan birama 4/4. andate grazioso merupakan sebuah kalimat andate dan
19
grazioso adalah andante adalah langkah santai sedangkan pengertian grazioso
membawakan karya Sonata in E minor karya Bernhard Romberg lebih cepat dari
sonata tersebut yaitu Albert Pascual bermain dengan menggunakan iringan piano
dalam karya musik pada era Klasik sampai abad ke 20. Berikut adalah
perkembangan bentuk sonata (sonata form) dari abad ke-16 sampai ke-18. Sonata
adalah karya instrumental yang secara keseluruhan terdiri dari tiga atau empat
20
movement (cyclic treatment) dan tempo dari masing-masing movements adalah
sebagai berikut: I-fast, II-slow, III-fast secara struktutal, susunan variasi dari
dan legato Staccato pada tangan kanan dan penjarian pada tangan kiri seperti
perpindahan posisi dan kecepatan sebuah penjarian pada senar. Ekspresi dalam
lagu ini terdapat pada nada-nada yang tinggi dengan teknik perpindahan posisi.
Interpretasi dalam sonata Bernhard Romberg terlihat pada sebuah gesekan pada
Tingkat kesulitan yang dialami penulis pada gerakan pertama, kedua dan
ketiga adalah teknik tangan kanan seperti legato, staccato dan teknik pada tangan
kiri penjarian seperti perpindahan posisi dan kecepatan sebuah penjarian. Penulis
konsentrasi, menghafal sebuah karya, latihan yang rutin pada pengiring. Hal ini
nantinya.
21
Gambar 3.1 Bernharg Heinrich Romberg
(Sumber : http://Bernharg Heinrich Romberg)
serangan otak dan dalam keadaan sangat miskin. Ketika berusia 36 tahun istri
bach meninggal dunia dan meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil.
Kemudian Bach menikah kembali dengan penyanyi istana yang berusia 20 tahun
yang bernama Anna Magdelena dan dikaruniai 13 orang anak. Bach adalah
seorang pemain organ terkenal pada masanya. Keluarganya banyak berjasa pada
perkembangan musik klasik. Bach sudah yatim piatu pada usia 10 tahun. Saudara
Sebastian Bach adalah solo instrumen cello tanpa iringan. Dibawakan penyaji
pada gerakan pertama dan kedua. Gerakan pertama adalah suita yang bertempo
moderato, dengan sukat 4/4. Suita dimainkan dalam tangga nada G mayor.
Gerakan kedua Johann Sebastian Bach setelah Suita adalah Allemande bertempo
moderato, dengan sukat 4/4 tetapi karya ini dimainkan dengan cepat karena
terdapat simbol C potong. Dalam hal ini permainan Allamande dilakukan dengan
22
https://youtu.be/1prweT95Mo0. Ophélie Gaillard membawakan karya suita
adalah Ophélie Gaillard memainkan karya tersebut dengan merubah tempo pada
bagian-bagian tertentu, kemudian kembali pada tempo semula. Tempo awal yang
dibawakan oleh Ophélie Gaillard tidak terlalu cepat. Berbeda dengan Yo-yo ma
yang membawakan karya suita dengan tempo yang lebih cepat dan hanya sedikit
adalah teknik tangan kanan pada bow yang menggunakan teknik legato (slur) dan
Kemudian teknik pada tangan kiri yang menggunakan penahanan sebuah jari yang
membentuk pola penjarian (Freme Finger). Hal dilakukan agar dapat dengan
cepat melakukan perpindahan nada pada string cello, dengan menggunakan jari
Suita adalah sebuah musik tarian dan karya-karya yang didasarkan pada
irama musik tarian dan memiliki beberapa gerakan irama musik pada masa
reneisans, suita sering disusun dalam dua gerakan Pavane dan Galliard, kadang-
kadang dengan bahan tematik yang sama. Perluasan ide pada karya suita dengan
mengumpulkan lebih dari dua gerakan dalam bentuk suita. Suita pertama kali
warna orkestrasi dan unsur kontras dalam dinamika menjadi ciri musik pada masa
23
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah gesekan untuk
memainkan perpindahan nada dari nada rendah dan nada tinggi dengan tempo
yang sangat cepat, membuat bentuk penjarian pada teknik tangan kiri harus
tingkat kemudahan yang dialami penulis, adalah penulis dapat dengan mudah
nada-nada pada karya suita masih sesuai dengan tangga nada dasar atau nada
dengan interval yang konsonan pada karya Suita Johann Sebastian Bach.
adalah salah satu dosen di Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Terbaik (Juara 1). Kemudian pada tahun 2016-2018 beliau menjadi dosen
24
(2005), Oprette Multimedia: Butteria & Ladiffa (2007), Hasiholanku (2010),
Musical Drama: Dream a Dream (2009), Dialogue for solo piano (2012), Tjong A
Fie for ensamble (2012), Gerimis for solo piano (2014), Saudara-Saudara Inilah
Cerita for ensamble (2014), Rebawang Malim: Music Programmatic (2017), Roha
25
Gambar 3.4.2 Komposisi Junita Batubara
Sumber : Junita Batubara
dengan format chamber yang terdiri dari instrumen cello, piano keteng-keteng,
kerinduan seorang mahasiswa yang merantau ke kota medan untuk mengejar cita-
Akibatnya mahasiswa tersebut tidak dapat pulang kekota asalnya dan berdiam diri
bisa bertemu dengan keluarga dan kehidupan yang sulit dimasa pandemi.
birama dengan menggunakan idiom dari lagu daerah Karo yang berjudul Mejuah-
banyak perubahan tempo diawali dengan tempo Andante (70 detik/Menit) pada
birama pertama, kemudian (85 detik/Menit) pada birama 17), kemudian kembali
pada tempo semula pada birama 33 dilanjutkan dengan perubahan tempo (50
detik/Menit) dengan karakter (Slowly and gentle) pada birama 49, selanjutnya
perubahan tempo (85 detik/menit) pada birama 59 dan terakhir perubahan tempo
26
Adagio (40 detik/Menit) pada birama 76. Karya ini diciptakan secara sederhana
Batak oleh I.L. Nommensen. Drama musikal dilakukan dengan musik tradisi dan
tor-tor batak toba dan menceritakan budaya dan sejarah Batak Toba dan pengaruh
misionaris yang datang ketanah Batak toba. Selanjutnya pada Link Youtube :
Toba dan Gaya Musik Barat (Western Style) dengan judul koposisi "Gerimis"
makluk hidup dan pesona alam yang terdapat pada di Tanjung Malim.
Selanjutnya komposisi musik diGital, puisi dan tari yang melibatkan musik
sebagai iringan dengan instrumen string, tiup, perkusi dan paduan suara.
Komposisi Junita Batubara agar dapat memahami gaya Teknik komposisi dan
27
Teknik permainan pada komposisi Rindu kampung Halaman karya Junita
perpindahan posisi pada penjarian tangan kiri, menentukan jari pada posisi
menjadi hal yang penting untuk karakter solo cello pada komposisi rindu
kampung halaman dan teknik legato pada karya rindu kampung halaman adalah
Batubara terletak pada teknik legato gesekan yang lembut, kemudian perpindahan
posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter instrumen cello (tone
Nusantaraku adalah lagu medley yang terdiri dari beberapa lagu daerah
dan lagu wajib Indonesia. Kemudian lagu-lagu tersebut digabungkan menjadi satu
buah lagu yang diaransemen oleh Junita Batubara. Medley nusantaraku terdiri dari
6 lagu daerah dan ditulis 145 birama yaitu Bungong jeumpa yang berasal dari
daerah Aceh, lagu ini mengawali lagu medley nusantaraku dimulai pada birama
13 sampai pada birama 21, Sengko-sengko yang berasal dari daerah Tapanuli lagu
ini dimulai dari birama 25 sampai pada birama 45, Cublak-cublak Suweng yang
baerasal dari daerah Jawa Tengah yang dimulai dari birama 46 ketukan ke 4
sampai pada birama 75. Lagu Bolelebo berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur
28
yang dimulai dari birama 79 sampai pada birama 98, Yamko rambe yamko berasal
dari daerah Irian Jaya yang dimulai dari birama 103 sampai pada birama 119, dan
diakhiri lagu indonesia Pusaka adalah lagu wajib Indonesia yang dimulai dari
birama 121 ketukan ke 4 sampai pada biama 145. Aransemen Junita Batubara
berdurasi beberapa menit diawali tangga nada C mayor sampai pada birama 78
dan berpindah ke tangga nada G mayor pada birama 79 sampai pada birama 98,
dibawakan dengan format orkestra yang terdiri dari instrumen piano, instrumen
tiup sepertti flute, Clarinet in Bb, alto saxsophone, tenor saxsophone, trompet in
Bb, Pitch perkusi timpani, Wind Chimes, alat musik tradisional seperti keteng-
keteng dan gong, dan instrumen string seperti Violin I, Violin II, Viola, Violon
(65detik/menit) dengan gaya berani dan lembut (Bravely and Gentle) dengan
sukat 4/4. Kemudian perubahan sukat 1/4 pada birama 21 dengan tempo (75
detik/menit) dan langsung berubah menjadi 2/4 pada birama 22, kemudian
perubahan tempo moderato (108 detik/ menit) pada birama 24, tempo allegro (120
detik/menit) pada birama 46 dengan sukat 4/4, tempo (80 detik/menit) pada
merubah lagu daerah menjadi lagu rock. Kemudian penulis melihat Juniper
29
https://youtu.be/obf45nymikE. Dibawakan dengan menggunakan musik digital,
sinden jawa. Penulis juga melihat youtube Eki Satria dengan link :
variasi musik dan teknik instrumen symphony orkestra. Penulis juga melihat
gaya alberti chord pada lagu bolelebo. Lagu yamko Rambe yamko dibawakan
dengan paduan suara dengan iringan musik dari tepukan tangan dan hentakan kaki
dan alt musik perkusi seperti djembe dan lain-lain. Penulis juga melihat Youtube
membawakan lagu Indonesia pusaka dengan solo biola dengan iringan piano.
aransemen Junita Batubara adalah teknik tangan kanan pada bow yang
dengan tempo yang cepat (Crossing String). Kemudian teknik pada tangan kiri
30
yang menggunakan penahanan sebuah jari yang membentuk pola penjarian
(Freme Finger).
adalah teknik stacato, dan legato gesekan yang lembut dengan menggunakan vibra
perpindahan posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter
instrumen cello (tone colour) menjadi hal yang sangat penting untuk dipersiapkan,
terlebih lagi perpindahan senar dilakukan tanpa merubah karakter suara walaupun
dialami penulis, adalah penulis dapat dengan mudah menangkap nada-nada untuk
Nusantaraku masih sesuai dengan tangga nada dasar atau nada dengan interval
yang konsonan.
31
BAB IV
rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penyaji pada bab pertama. Setelah
pengaplikasi teknik instrumen cello pada kelima karya tersebut melalui teknik
pada tangan kanan yaitu teknik senar ganda, Detache, Legato dan Legato
Staccato. Kemudian teknik pada tangan kiri menyerupai teknik pada tangan kanan
seperti teknik senar ganda, teknik slur, teknik vibrato, teknik harmonic, bentuk
jari, perpindahan posisi dan Ekspresi dalam lagu Schinder’s list seperti ornamen
yang terdapat pada lagu Schinder’s list adalah forte, mezzoforte, crescendo dan
piano.
kesenimanan cello pada tanggal 11 Juni 2021 yang dilaksanakan di Gedung serba
Guna Universitas HKBP Nomennsen Medan. Penyajian karya ini terdiri dari
32
4.1. Analisa Teknik Permainan Instrumen Cello pada Schinder’s List karya
Teknik pada tangan kanan adalah sebuah teknik yang lebih pada
penggunaan alat Gesek (Bow) cello. Teknik permainan dalam karya ini
perpindahan posisi menjadi hal yang sangat penting untuk memainkan karya
Schindler’s List. Transisi nada dari nada rendah ke nada tinggi menjadi karakter
dalam lagu Schindler’s List. Kecepatan sebuah penjarian pada senar untuk
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik tangan kanan seperti
legato. Teknik ini dibutuhkan pada hampir di semua frase lagu Schindler’s List.
Penjarian pada tangan kiri untuk perpindahan posisi dibutukan rasa untuk
mencapai nada pada papan penjarian (Feeling of Distance) dan jarak antara
sebuah penjarian dari nada yang rendah menuju ke nada yang tinggi. Penulis
mendapati permasalahan juga pada interpretasi, baik dari dinamika, dan karakter
(Rewrite: Penulis)
33
4.1.1 Teknik Pada Tangan Kanan pada Karya Schinder’s List
Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada
tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan
menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache
dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau
Gambar 4.1.1.1 Teknik Detache karya Schinder’s List pada Birama 20 sampai pada birama 21
(Rewrite: Penulis)
(Rewrite: Penulis)
Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih
disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan
kemungkinan bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk
34
Gambar 4.1.1.3 Teknik legato karya Schinder’s List pada Birama 6, 7, 8, 9 10
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.4 Teknik legato pengulangan melodi dengan nada lebih tinggi satu oktaf
(Rewrite: Penulis)
karya Schinder’s List pada Birama 26 ketukan ke 3 sampai pada birama 32 ketukan ke 3
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.6 Teknik legato pada pengembangan melodikarya Schinder’s List pada Birama 33
(Rewrite: Penulis)
35
Gambar 4.1.1.7 Teknik legato pada pengembangan melodikarya Schinder’s List pada Birama 33
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.8 Teknik legato pada pengembangan melodi karya Schinder’s List
(Rewrite: Penulis)
Teknik pada tangan kiri merupakan teknik Penjarian yang menekan senar
seperti nomor 1 (jari telunjuk), nomor 2 (jari tengah) nomor 3 (jari manis) nomor
4 (jari kelingking) dan nomor 0 berarti senar lepas (open string) atau jari yang
tidak menekan senar. Angka-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari
mana yang akan digunakan ketika memainkan karya musik (Essensial 2004:6).
dari nada yang satu ke nada berikutnya dapat menggunakan jari yang sama
maupun jari yang berbeda ketika memainkannya. Hal ini dilakukan penyaji untuk
mendapatkan karakter suara dan interpretasi dari lagu Schinder’s List yang
36
Gambar 4.1.2.1 Teknik mengambil posisi dengan penjarian penjarian yang berbeda dengan
menggunakan teknik slur pada karya Schinder’s List
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.2 Teknik mengambil posisi dengan penjarian penjarian yang sama dengan
menggunakan teknik slur pada karya Schinder’s List
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.3 Teknik mengambil posisi dengan penjarian penjarian yang sama dengan
menggunakan teknik slur pada karya Schinder’s List
(Rewrite: Penulis)
Teknik vibra teknik yang menggetarkan sebuah nada pada senar dengan
jari yang dinaikkan sedikit dan diturunkan sedikit sehingga menimbulkan nada
yang bergelombang dari efek naik turunnya sebuah jari. Vibra digunakan penyaji
37
untuk mendapatkan keindahan dari nada panjang (nada yang lebih dari setengah
ketukan) yang akan dimainkan pada karya Schinder’s List karya John Williams.
Teknik vibra lihat ari yang m,ana aja nada yang enak divibra
dihasilkan dengan meletakkan jari tetapi tidak menekan senar sampai papan
penjarian kemudian teknik ini sering dilakukan pada posisi tinggi pada papan
Teknik harmoni lihat ari main apakah ada teknik harmonic dilagu sinderlis
Ada yg dioktaf…
Bentuk penjarian adalah adalah posisi jari yang diletakkan pada papan
penjarian. Posisi ini digunakan untuk persiapan pada penjarian yang tidak
pada nada-nada tinggi, pemain cello dapat membentuk kembali posisi yang
teratur.
List
Forte (f) yang artinya keras, Mezzoforte (mf) adalah nada yang dimainkan tidak
terlalu keras. Pianissimo (pp) nada yang dimainkan sangat lembut, dan Fortissimo
(ff) adalah nada yang dimainkan sangat keras. Fortepiano adalah nada yang
38
dimainkan diawali dari piano kemudian langsung melembut. Berikut adalah
Wolfgang Amadeus Mozart dari dinamika Mezzoforte dengan simbol dalam notasi
(mf), Pianissimo dengan simbol dalam notasi (pp), Fortissimo dengan simbol
bentuk notasi balok. Trill adalah pergantian yang cepat antara not dasar dan satu
not di atas. Trill dimainkan dengan memulai not diatas not yang mendapat
tanda Trill. Simbol trill menggunakan tulisan kecil di atas not berupa tulisan huruf
(tr) kecil. Acciaccatura adalah not kecil yang muncul tepat saat sebelum jatuhnya
ketukan. Acciaccatura dituliskan dengan sebuah not kecil yang diberi tanda garis
miring. Ornamen ini masih berbentuk sama seperti Acciaccatura hanya saja pada
yang dicoret. Bentuk not nya pun sama masih menggunakan not 1/8.
39
4.1.2 Analisa Teknik Permainan Instrumen Cello pada Sonata in E minor
4.1.3 Analisa Teknik Permainan Instrumen Cello pada Suita Karya Johann
Sebastian Bach
40
4.2.2 Dinamika pada karya Quartett
Forte (f) yang artinya keras, Mezzoforte (mf) adalah nada yang dimainkan tidak
terlalu keras. Pianissimo (pp) nada yang dimainkan sangat lembut, dan Fortissimo
(ff) adalah nada yang dimainkan sangat keras. Fortepiano adalah nada yang
Wolfgang Amadeus Mozart dari dinamika Mezzoforte dengan simbol dalam notasi
(mf), Pianissimo dengan simbol dalam notasi (pp), Fortissimo dengan simbol
tersulit dalam permainan flute adalah teknik Staccato, dan Legato. Oleh karena
Legato. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut yang menunjukkan
Staccato dan Legato yang digunakan penulis dalam resital pada birama 53-56.
(Rewrite: Penulis)
41
Dalam mengatasi teknik-teknik yang sulit pada karya Quartett Mozart,
penulis melatih dengan cara memainkan tangga nada dengan dengan teknik yang
1. Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Detache dari tempo lambat
(Rewrit : Penulis)
2. Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Staccato dari tempo lambat
sampai pada tempo yang sangat cepat. Tahapan ini perlu dilatih agar memudahkan
pemain dalam memainkan karya tersebut pengugunaan tangga nada ini digunakan
Simangunsong, 2019:90 ).
(Rewrite: Penulis)
42
3. Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Legato dari tempo lambat
sampai pada tempo yang sangat cepat. Penulis melatih dengan cara memainkan
sebuah tangga nada C Mayor dengan tempo di mulai dari lambat menjadi cepat
2017 : 41 ).
(Rewrite: Penulis)
4. Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Legato Staccato dari tempo
(Rewrite: Penulis)
kesenimanan flute yang akan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2021 yang
43
karya ini terdiri dari penataan panggung, pelaksanaan pagelaran, dan pendukung
acara.
pagelaran sebuah karya kesenimanan flute ini. Panggung ditata sedemikian rupa
Penataan panggung dibantu oleh tim stambuk 2016 dan teman-teman Mahasiswa
panggung pada acara resital tersebut dilengkapi dengan spanduk dan backgraop
panggung berisikan tanggal resital, waktu, lokasi diadakannya resital serta judul
karya yang dibawakan sesuai urutan yang dimainkan. Panggung resital dapat
Flute
44
Gambar 4.3.1 1 Denah panggung dan formasi pemain
(Sumber: Penulis)
Program Studi Seni Musik, Dosen Pembimbing, Dosen Penguji serta Orangtua
dan undangan yang hadir dalam acara tersebut. Berikut ini dapat dilihat hasil
flute.
memilih pemain, (2) menyusun jadwal latihan, (3) mencari tempat latihan, (4)
melakukan latihan sebanyak enam kali. Latihan pertama dan latihan yang kelima
Budaya Sumatera Utara Medan pada tanggal 30 Maret 2021 Pukul 15.00 WIB-
Selesai.
45
Bentuk penyajian yang dibawakan dalam karya ini adalah Quartet (flute,
violin, viola, dan cello. Teknik permainan dalam karya ini menggunakan teknik
Legato, Staccato dan memakai ornament Trill. Lagu ini nada dasarnya C mayor,
memiliki sukat 3/4, dan tempo Allegro. Interpretasi dalam lagu ini, dilihat pada
fingering pada clap untuk merealisasikan nada pada sebuah partitur. Kemudian
tempo Alegro yang cepat menjadi hal yang sulit untuk memainkan semua teknik
pada karya Quartett Wolfgang Amadeus Mozart dan semua kesulitan ini
(Sumber : Penulis)
46
2. London Trio karya Joseph Haydn
Bentuk penyajian yang dibawakan dalam karya ini adalah dua Flute
dengan iringan ansambel (violin 1, violin 2, viola, cello, dan contrabass). Teknik
permainan dalam karya ini dimainkan dengan Legato dan Staccato. Lagu ini nada
dasarnya C mayor di bagian pertama, di bagian kedua nada dasarnya G mayor dan
bagian kedua memiliki sukat 6/8 dan di bagian ketiga memiliki sukat 2/4, tempo
ketiga Vivace.
dasar dan di bagian tempo pada bagian pertama dan dibagian ketiga pada
47
(Sumber : Penulis)
Haydn dengan format Quartett yang terdiri dari Flute, violin, viola, violoncello.
Lagu serenade bertempo lambat (Andante Cantabile), dengan sukat 4/4 dan
bernada dasar C mayor. Sebagai bahan referensi, penulis melihat youtube tentang
cepat dari Markand Tracy Pace. Teknik penjarian dan posisi penjarian yang
Markand Tracy Pace terlihat pada tiupan Markand Tracy Pace lebih baik secara
septime, oktaf. Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik Legato dan
dan memainkan ornamen-ornamen yang terdapat pada lagu Serenade karya Joseph
48
Gambar 4.3.2.3 Penyajian Serenade karya Joseph Haydn
(Sumber : Penulis)
Bentuk penyajian yang dibawakan dalam karya ini adalah solo flute
dengan iringan Quartet gesek yang terdiri dari 2 violin, 1 viola, dan 1 cello. Lagu
ini dimainkan dengan tonalitas Eb mayor, dengan sukat 4/4 nada diatonis. Largo
gerakan kedua dari Winter bertempo lambat. Sebagai bahan referensi penulis
Flute Chanel. perbedaan ketika membawakan karya ini terlihat dari penggunaan
teknik Trill.
49
Teknik yang digunakan dalam memainkan Largo gerakan kedua dari
winter karya Antonio Vivaldi adalah teknik Legato, dan pernafasan, dan teknik
Trill yang semakin lama semakin cepat. Tingkat kesulitan yang dialami penyaji
terletak pada melodi yang dibawakan oleh flute tanpa bantuan pengiring.
Winter.
(Sumber : Penulis)
5. Sonate en Trio pour trois flutes No 6, Op. VII karya Joseph Bodin de
Boismortier
Bentuk penyajian yang dibawakan dalam karya ini adalah trio Sonata
dengan instrumen tiga flute. Lagu ini menggunakan ornament Trill. Lagu ini
bernada dasarnya G mayor dan memiliki sukat 4/4, dengan tempo moderato.
50
Tingkat kesulitan yang dialami penyaji terletak pada teknik permainan instrumen
Terlebih lagi dibagian gourante dan gigue pada saat ngambil pernafasannya
karena tempo yang terlalu cepat sehingga menyulitkan pemain untuk mengambil
seorang penyaji.
Gambar 4.3.2.5 Penyajian Sonate flutes No 6, Op. VII karya Joseph Bodin de
Boismortier
(Sumber : Penulis)
51
4.3.1 Pendukung acara
kota Medan dan alumni Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen
Medan, Dosen Mayor flute Gading Jonathan Gultom S,Pd, Sound System, para
Samuel J Sinaga S.Pd, M.P. Beserta adik-adik junior yang ikut serta membantu.
Novriansyah S.Sn
52
Indah Maya Sari Simamora Flute 1
53
Robin Gulo S.Sn Cello
DAFTAR PUSTAKA
Ascher, S., & Pincus, E. 2007. The Filmmaker’s Handbook, New York : Penguin
group.
0
Astuti, Kun Setyaning. 2001. Optimalisasi Kerjasama antar Anak Didik dalam
Pembelajaran Musik. Yogyakarta: Program Studi Seni Musik. FBS UNY.
Budhiana, IGN Wiryawan. 2001. Eksplorasi Idiom Musik Bali dalam Konserto
Biola Karya IGN Wiryawan Budhiana. Tesis Program Pasca Sarjana.
Universitas Gadjah Mada.
Bima Sakati, Gagana. 2016. Makalah Seni Musik Klasik. Ngawen : SMA N 1
Ngawen
Galamian, Ivan. 1962. Principles of Violin Playing & Teaching, Third Edition,
Prentice Hall, New Jersey.
Gulo, Robinhot. 2018. Analisa Teknik Permainan Solo Cello 1 Pada Lagu
Concerto In G Minor, Rv 531 Per 2 Cello Perhatian Khusus pada bagian
Allegro karya Antonio Vivaldi. Skripsi Universitas HKBP Nomensen
Fakultas Bahasa dan Seni Medan : UHN Official.
Herfurth, C. Paul. 1961. A First Book for Cello Instrction. Boston : Boston Music
CO.,
54
Higgins, John. 2004. Essential Elements for Strings. United States : Leonard
Corporation.
Michael Allen, Robert Gillespie, Pamela Tellejohn Hayes, et al, 2004 Essential
Book Cello, Hal Leonardd Corporation.
Purba, Imelda Oka. 2019. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian. Program Studi Seni
Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen.
Vol. 1/03/2017 ISSN 2407-2508.
Purwadarminto, W.J.S (1985) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Balai Pustaka.
Prier, KE, Sj. 2007. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Prier, KE, Sj. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Shang, Jinghan. 2019. Analysis of Movie Music from the Perspective of Aesthetics
of Music College of Humanities & Sciences of Northeast Normal
University Changchun. China: Published by Atlantis Press.
Susetyo, Bagus. 2007. Menggali Lebih Dalam Tentang Musik. Jakarta: PT.
Grafinda Persada.
55
Stein, Leon. 1979. Structure and Style: The study and analysis of musical forms.
Expanded Edition. United State of America: Summy-Birchard Incorporation.
Sumber Internet
https://youtu.be/YYz6GOZVH4M
https://youtu.be/b3ccexaoqTk
https://youtu.be/cN_fxN-LU74
https://youtu.be/cTPpN-Hnjis
https://youtu.be/iwF5fDjfBX8
https://youtu.be/aMOObhu2HBg
https://youtu.be/cLgJQ8Zj3AA
56