SKRIPSI
Oleh:
NAMA : HARISENTA
NPM : 17820012
PROGRAM STUDI : KESENIMANAN
PENDAHULUAN
Bentuk penyajian adalah unsur yang meliputi seniman, alat musik, kostum
dan rias, lagu yang disajikan, waktu dan tempat pertunjukan, serta penonton.
Bentuk penyajian terbagi menjadi dua bagian ‘bentuk’ diartikan sebagai wujud,
musik pada 1 instrumen, 2). Duet penyajian musik menggunakan 2 instrumen, 3).
Ansambel penyajian musik menggunakan 6 atau lebih instrumen dan 7). Orkestra
musik seperti ansambel dan orkestra. Pada dasarnya bentuk penyajian Duet, Trio,
Ansambel berasal dari bahasa Prancis Ensemble yang berarti orang yang
1
Orkestra yang digunakan di Eropa terbagi menjadi beberapa bagian seperti
orkes simfoni yang meliputi berbagai instrumen seperti instrumen gesek, tiup
kayu, tiup logam, harpa dan perkusi, Orkes kamar yang sering digunakan pada
abad ke 18 pada zaman Barok dan Klasik, kemudian orkes gesek yang terdiri dari
violin, viola, cello, contrabas yang terikat dengan reportoar, terlebih orkes tiup
yang terdiri dari tiup kayu dan tiup logam serta perkusi. Sedangkan tipe orkes
tradisi dari sebuah daerah seperti orkes Gamelan Jawa yang terdiri dari alat musik
perkusi seperti gong, gendang, gambang, rebab, suling dan vokal yang digunakan
untuk iringan tari, wayang, maupun upacara adat-istiadat, orkes Angklung dan
beberapa macam penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta jenis musik
yang akan disajikan (wibowo, 2012: 15). Menurut Rink (2002:60). Seorang
penyaji musik atau pemain musik harus dapat menginterprestasikan suatu karya
pertunjukan atau pagelaran musik adalah materi bunyi dan nada-nada yang dapat
2
instrumental atau reportoar yang sering disajikan dalam penyajian musik klasik
adalah bentuk Sonata, konserto, overtur dan simfoni (Martopo, 2000: 41).
John William seorang komposer yang telah banyak membuat karya musik
instrumental. Schinder’s List adalah salah satu karya musik dari sekian banyak
karya yang diciptakan oleh John William. Schinder’s List merupakan musik
Schinder’s List. Karya ini dimainkan melalui solo instrumen biola (Jinghan
Karya Schinder’s List tidak hanya dimainkan oleh instrumen biola, karya
Schinder’s List juga dimainkan oleh berbagai instrumen seperti Edson Lopes pada
Karya Schinder’s List merupakan karya yang sering sekali dibawakan oleh
berbagai instrumen, karya ini juga dimainkan oleh Robinhot Gulo dengan mayor
Universitas HKBP Nommensen Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Seni Musik.
Melalui hal ini penulis juga akan membawakan karya Schindler’s List dengan
3
format solo instrumen Cello yang diiringi piano. Dalam membawakan karya
Schindler’s List Teknik yang digunakan adalah teknik legato (legatosimmo) yang
posisi, kecepatan sebuah penjarian pada senar untuk mengambil posisi, transisi
nada rendah ke nada tinggi menjadi karakter dalam lagu Schindler’s List. Semua
teknik tersebut adalah teknik yang banyak terdapat pada karya Schindler’s List
(Gulo 2018:22).
seorang penyaji harus menguasai teknik-teknik yang terdapat pada instrumen cello
agar dapat memainkan karya musik melalui produksi nada dan karakter suara
(tone color) yang dihasilkan instrumen cello. Kemudian teknik permainan pada
tangan kanan seperti Legato, Staccato, Detache dan teknik pada tangan kiri pada
Kemampuan fisik dan mental dengan cara melatih sebuah karya musik secara
rutin sampai mendapatkan permainan yang diinginkan. Hal ini sangat berguna
berlatih materi baru. Hal-hal pokok yang perlu dilatih rutin setiap hari dalam
4
instrumen musik adalah tangga nada, etude, hingga karya-karya musik instrumen
teknik dan interpretasi dan mendengar keindahan dari nada-nada yang terdapat
pada kaya Schindler’s List ketika membawakan karya tersebut. Oleh karena itu
penyaji harus dapat menguasai teknik pada tangan kiri dan teknik pada tangan
tersebut. Dalam hal ini penyaji harus dapat menguasai interpretasi ketika penyaji
membaeakan karya Schinder’s List yang ciptakan oleh John Towner Williams.
karya dari John Williams pada lagu Schinder’S List tersebut ke dalam sebuah
skripsi dan mengangkat judul Teknik Penyanyian Permainan Cello Pada lagu
Schinder’S List Karya John Williams. Sebagai bahan referensi, penulis melihat
youtube tentang permainan cello yang dibawakan oleh Tina Guo dengan link
Terkait rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
5
1. Untuk mengetahui teknik permainan Schinder’s List karya John
Williams.
Williams.
List.
5. Sebagai acuan bagi penulis sebagai pemain instrumen cello yang nantinya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Musik Modern adalah semua musik yang tidak memakai gaya tradisional
disebut musik modern. Ciri-ciri musik modern ingin menunjukan suatu pandangan
baru dari musik-musik masa lampau atau abad pertengahan. Musik abad ke 20
2009: 119)
mulai dari alat musiknya, atau dari sisi penyajiannya. Musik ini akan terus
Universal atau menyeluruh. Musik Modern pertama sekali lahir berasal dari musik
pop yang mana pada saat itu banyak disukai oleh masyrakat di tahun 1920-an,
yang kemudian berlanjut dengan lahirnya banyak aliran musik Modern yang
Musik pada masa romantik dari abad 19 (1800-1900). musik pada Masa
romantik lebih menekankan perasaan, hubungan dengan alam, inspirasi tak jarang
diambil dari dunia khayalan dan dongeng terutama musik pada masa romantik
7
awal (1800-1830). musik romantik tinggi (1830-1850), perkembangan musik
Musik romantik pertama-tama terdengar dalam karya opera : a.l C.M Von
Weber, A. loetzing, Fr. Dari Flotow, Smetana, Richard Wagner, Rossini, Puccini,
Meyerbeer, Bellini, G. Donizett dan terutama Guiseppe Verdi. Begitu pula halnya
sebagainya. Namun sebenarnya gaya romantis lebih menonjol dalam karya musik
kamar seperti dalam bentuk lied ciptaan Fr. Schubert, dalam musik piano Fr.
bermusik bukanlah terbatas pada periode abad 19. Karena setiap jenis musik, apa
lagi musik gereja yang berpangkal dari syair yang ingin mengungkapkan suatu
pesan yang tidak bersifat rasional tetapi irasional (Prier, 2009: 190).
UCLA pada Mario Castelnuovo Tadesco. Ia juga belajar di Juiliard School (New
8
Cinema Serenade (Kolaborasi dengan pemain biola Itzhak Perlman dan Pittburgh
Orkestra), Cinema Serenadez : The Golden Age (Bersama Perlman dan Boston
membutuhkan teknik yang baik untuk membawakan karya tersebut. Hal ini
bagian dari instrumen cello dan alat gesek (bow) instrumen cello. Hal ini
fungsi dan kegunaan dari setiap bagian instrumen cello (Essensial 2004:2).
9
(Sumber: Essensial Elements String hal. 2)
Tahap kedua adalah memanjangkan bagian end pin (tiang bawah cello)
dari cello, hingga cello tersebut mencapai setinggi hidung si pemain saat berdiri.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan kenyamanan pemain saat bermain cello.
Kemudian duduk dikursi dengan posisi tubuh tegak, posisi duduk di bagian depan
kursi. Pegang cello menggunakan tangan kiri dibagian leher cello, kemudian buka
kedua kaki dengan jarak lebih besar sedikit dari lebar body cello pada step kedua.
Selanjutnya tahap berikutnya adalah sandarkan cello dibagian kiri tubuh anda,
usahakan posisi bagian body cello bersandar tepat pada bagian dada. Posisikan
bagian tuning peg pada bagian samping telinga kiri (Essensial 2004:3).
Step 1 Step 2
10
Step 3
mendekati frog dan sambungan ruas yang pertama dari ibu jari dibengkokkan,
kemudian empat jari lainnya menggenggam bow. Genggaman ini harus rileks,
agar dapat melakukan gerakan-gerakan naik (UP) dengan simbol (n) dan turun
Down dengan simbol (v) saat menggesek cello secara fleksibel (Galamian, 1962:
45-46).
memegang bow. Posisikan dahulu ujung ibu jari tangan kanan diantara sendi
pertama dan sendi kedua jari tengah tangan kanan. Kemudian letakkan pensil
diantara ibu jari dan jari tengah tadi, dan jaga agar jari tetap rileks. Tahap
berikutnya adalah letakkan jari telunjuk, manis, dan kelingking pada pensil tadi,
mengikuti posisi jari tengah, dan usahakan jari tetap rileks, sebagai contoh
Step 1 Step 2
11
Step 3
(Gambar : Sumber Penulis)
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik memegang bow pada
berikutnya adalah memegang bow dengan tangan kanan dan letakkan diantara jari
jempol dan jari tengah. Posisi ibu jari anda berada di antara stick dan frog dari
bow. Kemudian letakkan jari lainnya menyentuh bow mengikuti posisi jari
tengah, tetap jaga agar semua jari tetap rileks (Essensial 2004:12).
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
(Gambar : Sumber Penulis)
12
2.5 Teknik Permainan Dengan Menggunakan Tangan Kanan dan Tangan
Kiri
Ada beberapa teknik pada instrumen cello yang sering digunakan dalam
bermain karya musik. Teknik pada tangan kanan seperti Teknik senar ganda,
Detache, Legato dan Legato Staccato. Kemudian teknik pada tangan kiri
menyerupai teknik pada tangan kanan seperti teknik senar ganda, teknik slur,
Teknik pada tangan kanan adalah sebuah teknik yang lebih pada
Teknik senar ganda (Double Strokes) adalah sebuah teknik bermain cello
dengan membunyikan dua senar cello yang dimainkan secara bersamaan. Ketika
membunyikan kedua senar cello ketika memainkan instrumen tersebut. Teknik ini
digunakan penyaji untuk memainkan lagu Schinder’s List karya John Williams.
Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada
tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan
menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache
dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau
pendek (Galamian, 1962: 67). Contoh: Not yang dimainkan secara detache.
13
Gambar 2.6.1.2 Teknik Detache
(Rewrite:Penulis)
Staccato adalah suatu gesekan pendek yang dimainkan dengan cara bow
selalu menempel pada senar (on the string), yaitu dimulai dengan gesekan
seketika dari bow, dan menghentikan bow dengan halus. Banyak bagian dari bow
mengurangi setengah dari harga nada, teknik gesek pendek dilakukan apabila
Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih
disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan
kemungkinan bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk
melakukan legato (Galamian, 1962: 71). Contoh : Bentuk not yang dimainkan
secara legato.
14
Legato Staccato yaitu gesekan yang memainkan rangkaian nada atau not
staccato dalam satu gesekan yang dapat dimainkan dengan arah bow naik atau
turun. Legato staccato ini jika dimainkan dengan tempo yang cepat dinamakan
dengan flying staccato (Galamian, 1962: 67). Contoh : Bentuk not yang
Teknik pada tangan kiri merupakan teknik Penjarian yang menekan senar
seperti nomor 1 (jari telunjuk), nomor 2 (jari tengah) nomor 3 (jari manis) nomor
4 (jari kelingking) dan nomor 0 berarti senar lepas (open string) atau jari yang
tidak menekan senar. Angka-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari
mana yang akan digunakan ketika memainkan karya musik (Essensial 2004:6).
dari nada yang satu ke nada berikutnya tetapi menggunakan jari yang sama ketika
15
untuk interpretasi Schinder’s List yang menggunakan beberapa nada tetapi
Teknik vibra teknik yang menggetarkan sebuah nada pada senar dengan
jari yang dinaikkan sedikit dan diturunkan sedikit sehingga menimbulkan nada
yang bergelombang dari efek naik turunnya sebuah jari. Vibra digunakan penyaji
untuk mendapatkan keindahan dari nada panjang (nada yang lebih dari setengah
ketukan) yang akan dimainkan pada karya Schinder’s List karya John Williams.
dihasilkan dengan meletakkan jari tetapi tidak menekan senar sampai papan
penjarian kemudian teknik ini sering dilakukan pada posisi tinggi pada papan
Bentuk penjarian adalah adalah posisi jari yang diletakkan pada papan
penjarian. Posisi ini digunakan untuk persiapan pada penjarian yang tidak
pada nada-nada tinggi, pemain cello dapat membentuk kembali posisi yang
teratur.
16
(Gambar : Sumber : Penulis)
17
BAB III
UCLA pada Mario Castelnuovo Tadesco. Ia juga belajar di Juiliard School (New
Entertainment.
Bentuk penyajian pada Lagu Schindler’s List karya John Williams adalah
solo instrumen cello dengan iringan ansambel musik yang terdiri dari Instrumen
tiup seperti Flute, Clarinet in Bb, Oboe. Pitch perkusi pada Glokenspiel dan
vibraphone, Piano, dan instrumen string yang terdiri dari violin I, Violin II, Viola,
lambat (Lento) dan modulasi ketangga nada C mayor pada birama 44. Lagu
Schindler’s List karya John Williams diawali dengan sukat 3/4 kemudian pada
birama 4 terdapat perubahan sukat pada menjadi 4/4. Sebagai bahan referensi,
penulis melihat youtube tentang permainan dari Tina Guo dengan link
https://youtu.be/aMOObhu2HBg.
18
Teknik permainan dalam karya ini menggunakan teknik menyambungkan
nada (legatosimmo). Teknik penjarian perpindahan posisi menjadi hal yang sangat
penting untuk memainkan karya Schindler’s List. Transisi nada dari nada rendah
ke nada tinggi menjadi karakter dalam lagu Schindler’s List. Kecepatan sebuah
penjarian pada senar untuk mengambil posisi juga dibutuhkan untuk memainkan
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik tangan kanan seperti
legato. Teknik ini dibutuhkan pada hampir di semua frase lagu Schindler’s List.
Penjarian pada tangan kiri untuk perpindahan posisi dibutukan rasa untuk
mencapai nada pada papan penjarian (Feeling of Distance) dan jarak antara
sebuah penjarian dari nada yang rendah menuju ke nada yang tinggi. Penulis
mendapati permasalahan juga pada interpretasi, baik dari dinamika, dan karakter
19
Romberg pergi ke Eropa untuk bergabung dengan Munster Court Orchestra.
Romberg sangat aktif dan banyak melakukan pertunjukan bersama Munster Court
Orchestra. Romberg meninggal pada tahun 13 Agustus 1841. Salah satu karyanya
yang sangat terkenal untuk instrumen cello adalah sonata Op.38 in E minor No.1
Violoncello Op. 38 No. 1 adalah solo cello dengan iringan piano dan dibawakan 3
Troppo dengan sukat 4/4, dimainkan dalam tangganada G mayor. Gerakan kedua
Pada karya Bernhard Romberg bertempo Andante Grazioso, dengan sukat 3/4
Romberg kembali lagi pada nada dasar semula yaitu G mayor bertempo rondo
dengan birama 4/4. andate grazioso merupakan sebuah kalimat andate dan
20
dan Cellopedia https://youtu.be/8aGtL9sZYdU. Albert Pascual dalam
membawakan karya Sonata in E minor karya Bernhard Romberg lebih cepat dari
sonata tersebut yaitu Albert Pascual bermain dengan menggunakan iringan piano
dalam karya musik pada era Klasik sampai abad ke 20. Berikut adalah
perkembangan bentuk sonata (sonata form) dari abad ke-16 sampai ke-18. Sonata
adalah karya instrumental yang secara keseluruhan terdiri dari tiga atau empat
sebagai berikut: I-fast, II-slow, III-fast secara struktutal, susunan variasi dari
dan legato Staccato pada tangan kanan dan penjarian pada tangan kiri seperti
perpindahan posisi dan kecepatan sebuah penjarian pada senar. Ekspresi dalam
lagu ini terdapat pada nada-nada yang tinggi dengan teknik perpindahan posisi.
21
Interpretasi dalam sonata Bernhard Romberg terlihat pada sebuah gesekan pada
Tingkat kesulitan yang dialami penulis pada gerakan pertama, kedua dan
ketiga adalah teknik tangan kanan seperti legato, staccato dan teknik pada tangan
kiri penjarian seperti perpindahan posisi dan kecepatan sebuah penjarian. Penulis
konsentrasi, menghafal sebuah karya, latihan yang rutin pada pengiring. Hal ini
nantinya.
serangan otak dan dalam keadaan sangat miskin. Ketika berusia 36 tahun istri
22
bach meninggal dunia dan meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil.
Kemudian Bach menikah kembali dengan penyanyi istana yang berusia 20 tahun
yang bernama Anna Magdelena dan dikaruniai 13 orang anak. Bach adalah
seorang pemain organ terkenal pada masanya. Keluarganya banyak berjasa pada
perkembangan musik klasik. Bach sudah yatim piatu pada usia 10 tahun. Saudara
Sebastian Bach adalah solo instrumen cello tanpa iringan. Dibawakan penyaji
pada gerakan pertama dan kedua. Gerakan pertama adalah suita yang bertempo
moderato, dengan sukat 4/4. Suita dimainkan dalam tangga nada G mayor.
Gerakan kedua Johann Sebastian Bach setelah Suita adalah Allemande bertempo
moderato, dengan sukat 4/4 tetapi karya ini dimainkan dengan cepat karena
terdapat simbol C potong. Dalam hal ini permainan Allamande dilakukan dengan
adalah Ophélie Gaillard memainkan karya tersebut dengan merubah tempo pada
bagian-bagian tertentu, kemudian kembali pada tempo semula. Tempo awal yang
dibawakan oleh Ophélie Gaillard tidak terlalu cepat. Berbeda dengan Yo-yo ma
yang membawakan karya suita dengan tempo yang lebih cepat dan hanya sedikit
23
Teknik permainan dalam karya suita karya Johann Sebastian Bach
adalah teknik tangan kanan pada bow yang menggunakan teknik legato (slur) dan
Kemudian teknik pada tangan kiri yang menggunakan penahanan sebuah jari yang
membentuk pola penjarian (Freme Finger). Hal dilakukan agar dapat dengan
cepat melakukan perpindahan nada pada string cello, dengan menggunakan jari
Suita adalah sebuah musik tarian dan karya-karya yang didasarkan pada
irama musik tarian dan memiliki beberapa gerakan irama musik pada masa
reneisans, suita sering disusun dalam dua gerakan Pavane dan Galliard, kadang-
kadang dengan bahan tematik yang sama. Perluasan ide pada karya suita dengan
mengumpulkan lebih dari dua gerakan dalam bentuk suita. Suita pertama kali
warna orkestrasi dan unsur kontras dalam dinamika menjadi ciri musik pada masa
memainkan perpindahan nada dari nada rendah dan nada tinggi dengan tempo
yang sangat cepat, membuat bentuk penjarian pada teknik tangan kiri harus
tingkat kemudahan yang dialami penulis, adalah penulis dapat dengan mudah
24
nada-nada pada karya suita masih sesuai dengan tangga nada dasar atau nada
dengan interval yang konsonan pada karya Suita Johann Sebastian Bach.
adalah salah satu dosen di Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Terbaik (Juara 1). Kemudian pada tahun 2016-2018 beliau menjadi dosen
Musical Drama: Dream a Dream (2009), Dialogue for solo piano (2012), Tjong A
Fie for ensamble (2012), Gerimis for solo piano (2014), Saudara-Saudara Inilah
Cerita for ensamble (2014), Rebawang Malim: Music Programmatic (2017), Roha
25
Gambar 3.4.1 Junita Batubara
Sumber : https://id.linkedin.com/in/junita-batubara
dengan format chamber yang terdiri dari instrumen cello, piano keteng-keteng,
kerinduan seorang mahasiswa yang merantau ke kota medan untuk mengejar cita-
26
citanya di perguruan tinggi Universitas HKBP Nomensen, ditengah-tengah
Akibatnya mahasiswa tersebut tidak dapat pulang kekota asalnya dan berdiam diri
bisa bertemu dengan keluarga dan kehidupan yang sulit dimasa pandemi.
birama dengan menggunakan idiom dari lagu daerah Karo yang berjudul Mejuah-
banyak perubahan tempo diawali dengan tempo Andante (70 detik/Menit) pada
birama pertama, kemudian (85 detik/Menit) pada birama 17), kemudian kembali
pada tempo semula pada birama 33 dilanjutkan dengan perubahan tempo (50
detik/Menit) dengan karakter (Slowly and gentle) pada birama 49, selanjutnya
perubahan tempo (85 detik/menit) pada birama 59 dan terakhir perubahan tempo
Adagio (40 detik/Menit) pada birama 76. Karya ini diciptakan secara sederhana
Batak oleh I.L. Nommensen. Drama musikal dilakukan dengan musik tradisi dan
27
tor-tor batak toba dan menceritakan budaya dan sejarah Batak Toba dan pengaruh
misionaris yang datang ketanah Batak toba. Selanjutnya pada Link Youtube :
Toba dan Gaya Musik Barat (Western Style) dengan judul koposisi "Gerimis"
makluk hidup dan pesona alam yang terdapat pada di Tanjung Malim.
Selanjutnya komposisi musik diGital, puisi dan tari yang melibatkan musik
sebagai iringan dengan instrumen string, tiup, perkusi dan paduan suara.
Komposisi Junita Batubara agar dapat memahami gaya Teknik komposisi dan
perpindahan posisi pada penjarian tangan kiri, menentukan jari pada posisi
menjadi hal yang penting untuk karakter solo cello pada komposisi rindu
28
kampung halaman dan teknik legato pada karya rindu kampung halaman adalah
Batubara terletak pada teknik legato gesekan yang lembut, kemudian perpindahan
posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter instrumen cello (tone
Nusantaraku adalah lagu medley yang terdiri dari beberapa lagu daerah
dan lagu wajib Indonesia. Kemudian lagu-lagu tersebut digabungkan menjadi satu
buah lagu yang diaransemen oleh Junita Batubara. Medley nusantaraku terdiri dari
6 lagu daerah dan ditulis 145 birama yaitu Bungong jeumpa yang berasal dari
daerah Aceh, lagu ini mengawali lagu medley nusantaraku dimulai pada birama
13 sampai pada birama 21, Sengko-sengko yang berasal dari daerah Tapanuli lagu
ini dimulai dari birama 25 sampai pada birama 45, Cublak-cublak Suweng yang
baerasal dari daerah Jawa Tengah yang dimulai dari birama 46 ketukan ke 4
sampai pada birama 75. Lagu Bolelebo berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur
yang dimulai dari birama 79 sampai pada birama 98, Yamko rambe yamko berasal
dari daerah Irian Jaya yang dimulai dari birama 103 sampai pada birama 119, dan
diakhiri lagu indonesia Pusaka adalah lagu wajib Indonesia yang dimulai dari
birama 121 ketukan ke 4 sampai pada biama 145. Aransemen Junita Batubara
berdurasi beberapa menit diawali tangga nada C mayor sampai pada birama 78
29
dan berpindah ke tangga nada G mayor pada birama 79 sampai pada birama 98,
dibawakan dengan format orkestra yang terdiri dari instrumen piano, instrumen
tiup sepertti flute, Clarinet in Bb, alto saxsophone, tenor saxsophone, trompet in
Bb, Pitch perkusi timpani, Wind Chimes, alat musik tradisional seperti keteng-
keteng dan gong, dan instrumen string seperti Violin I, Violin II, Viola, Violon
(65detik/menit) dengan gaya berani dan lembut (Bravely and Gentle) dengan
sukat 4/4. Kemudian perubahan sukat 1/4 pada birama 21 dengan tempo (75
detik/menit) dan langsung berubah menjadi 2/4 pada birama 22, kemudian
perubahan tempo moderato (108 detik/ menit) pada birama 24, tempo allegro (120
detik/menit) pada birama 46 dengan sukat 4/4, tempo (80 detik/menit) pada
merubah lagu daerah menjadi lagu rock. Kemudian penulis melihat Juniper
sinden jawa. Penulis juga melihat youtube Eki Satria dengan link :
30
Conductor: Eki Satria. Lagu cublak-cublak suweng dibawakan dengan berbagai
variasi musik dan teknik instrumen symphony orkestra. Penulis juga melihat
gaya alberti chord pada lagu bolelebo. Lagu yamko Rambe yamko dibawakan
dengan paduan suara dengan iringan musik dari tepukan tangan dan hentakan kaki
dan alt musik perkusi seperti djembe dan lain-lain. Penulis juga melihat Youtube
membawakan lagu Indonesia pusaka dengan solo biola dengan iringan piano.
aransemen Junita Batubara adalah teknik tangan kanan pada bow yang
dengan tempo yang cepat (Crossing String). Kemudian teknik pada tangan kiri
(Freme Finger).
adalah teknik stacato, dan legato gesekan yang lembut dengan menggunakan vibra
31
perpindahan posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter
instrumen cello (tone colour) menjadi hal yang sangat penting untuk dipersiapkan,
terlebih lagi perpindahan senar dilakukan tanpa merubah karakter suara walaupun
dialami penulis, adalah penulis dapat dengan mudah menangkap nada-nada untuk
Nusantaraku masih sesuai dengan tangga nada dasar atau nada dengan interval
yang konsonan.
BAB IV
32
Pembahasan dalam bab IV ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari
rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penyaji pada bab pertama. Setelah
pengaplikasi teknik instrumen cello pada kelima karya tersebut melalui teknik
pada tangan kanan yaitu teknik senar ganda, Detache, Legato dan Legato
Staccato. Kemudian teknik pada tangan kiri menyerupai teknik pada tangan kanan
seperti teknik senar ganda, teknik slur, teknik vibrato, teknik harmonic, bentuk
jari, perpindahan posisi dan Ekspresi dalam lagu Schinder’s list seperti ornamen
yang terdapat pada lagu Schinder’s List adalah forte, mezzoforte, crescendo dan
piano.
4.1. Analisa Teknik Permainan Instrumen Cello pada Schinder’s List karya
Teknik pada tangan kanan adalah sebuah teknik yang lebih pada
penggunaan alat Gesek (Bow) cello. Teknik permainan dalam karya ini
perpindahan posisi menjadi hal yang sangat penting untuk memainkan karya
33
Schindler’s List. Transisi nada dari nada rendah ke nada tinggi menjadi karakter
dalam lagu Schindler’s List. Kecepatan sebuah penjarian pada senar untuk
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik tangan kanan seperti
legato. Teknik ini dibutuhkan pada hampir di semua frase lagu Schindler’s List.
Penjarian pada tangan kiri untuk perpindahan posisi dibutukan rasa untuk
mencapai nada pada papan penjarian (Feeling of Distance) dan jarak antara
sebuah penjarian dari nada yang rendah menuju ke nada yang tinggi. Penulis
mendapati permasalahan juga pada interpretasi, baik dari dinamika, dan karakter
Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada
tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan
menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache
dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau
34
Gambar 4.1.1.1 Teknik Detache karya Schinder’s List pada Birama 20 sampai pada birama 21
(Rewrite: Penulis)
Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih
disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan
kemungkinan bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk
35
Gambar 4.1.1.4 Teknik legato pengulangan melodi dengan nada lebih tinggi satu oktaf
karya Schinder’s List pada Birama 16 sampai pada birama 19
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.6 Teknik legato pada pengembangan melodikarya Schinder’s List pada Birama 33
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.7 Teknik legato pada pengembangan melodikarya Schinder’s List pada Birama 33
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.1.8 Teknik legato pada pengembangan melodi karya Schinder’s List
36
pada Birama 40 sampai pada birama 45
(Rewrite: Penulis)
Teknik pada tangan kiri merupakan teknik Penjarian yang menekan senar
seperti nomor 1 (jari telunjuk), nomor 2 (jari tengah) nomor 3 (jari manis) nomor
4 (jari kelingking) dan nomor 0 berarti senar lepas (open string) atau jari yang
tidak menekan senar. Angka-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari
mana yang akan digunakan ketika memainkan karya musik (Essensial 2004:6).
dari nada yang satu ke nada berikutnya dapat menggunakan jari yang sama
maupun jari yang berbeda ketika memainkannya. Hal ini dilakukan penyaji untuk
mendapatkan karakter suara dan interpretasi dari lagu Schinder’s List yang
Gambar 4.1.2.1 Teknik mengambil posisi penjarian yang berbeda jari 1 dan2 dengan
menggunakan teknik slur pada karya Schinder’s List
pada birama 4 ketukan ke 4 sampai pada birama 5
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.2 Teknik mengambil posisi dengan penjarian yang sama pada jari 1 dengan
menggunakan teknik slur naik pada karya Schinder’s List
pada birama 10 ketukan ke 4 sampai pada birama 11
(Rewrite: Penulis)
37
Gambar 4.1.2.3 Teknik mengambil posisi penjarian yang sama pada jari 1 dengan menggunakan
teknik slur turun pada karya Schinder’s List pada birama 12 ketukan ke 4
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.4 Teknik mengambil posisi dengan penjarian yang sama pada jari 3 dengan
menggunakan teknik slur naik pada karya Schinder’s List
pada birama 17 ketukan ke 2 up dan ketukan ke 3
(Rewrite: Penulis)
Bentuk penjarian adalah adalah posisi jari yang diletakkan pada papan
penjarian. Posisi ini digunakan untuk persiapan pada penjarian yang tidak
pada nada-nada tinggi, pemain cello dapat membentuk kembali posisi yang
teratur.
Gambar 4.1.2.5 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 18 ketukan ke 3
(Rewrite: Penulis)
38
Gambar 4.1.2.6 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 28 ketukan ke 3
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.7 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 28 ketukan ke 3
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.8 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 39 ketukan ke 2
(Rewrite: Penulis)
Gambar 4.1.2.9 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 39 ketukan ke 3 up
(Rewrite: Penulis)
39
Gambar 4.1.2.10 Teknik yang membentuk pola penjarian pada birama 45 ketukan ke 3 up
(Rewrite: Penulis)
Teknik vibra adalah teknik yang menggetarkan sebuah nada pada senar
dengan jari yang dinaikkan sedikit dan diturunkan sedikit sehingga menimbulkan
nada yang bergelombang dari efek naik turunnya sebuah jari. Vibra digunakan
penyaji untuk mendapatkan keindahan dari nada panjang (nada yang lebih dari
setengah ketukan) seperti pada birama 7 ketukan ke 3, birama 13, birama 15,
birama 21, birama 23, birama 25, birama 3 ketukan ke 3,dan birama terakhir.
Vibra juga digunakan mengawali frase pada birama 5 ketukan ke 4 sampai pada
birama 6, pada birama 11 ketukan ke 4 sampai pada birama 12, pada birama 14,
pada birama 15 ketukan ke 4 sampai pada birama 16, pada birama 17, pada
birama 34, 44, 46 sampai birama 48. Vibra tersebut dimainkan penyanyi untuk
dihasilkan dengan meletakkan jari tetapi tidak menekan senar sampai papan
penjarian kemudian teknik ini sering dilakukan pada posisi tinggi pada papan
40
ambar 4.1.2.4 Teknik harmonic pada karya Schinder’s List
pada birama 16 ketukan pertama dan ke 2
(Rewrite: Penulis)
List
Dinamika pada lagu Schindler’s List karya John william adalah Forte (f)
yang artinya keras, Mezzoforte (mf) adalah nada yang dimainkan tidak terlalu
keras, Mezzopiano (mp) adalah nada yang dimainkan tidak terlalu lembut
Pianissimo (pp) nada yang dimainkan sangat lembut, dan Fortissimo (ff) adalah
nada yang dimainkan sangat keras. Fortepiano adalah nada yang dimainkan
41
Gambar 4.1.3.2 Birama 26 menunjukkan Dinamika Mezzoforte
(Rewrite: Penulis)
42
Gambar 4.1.3.6 Birama 42 menunjukkan Dinamika Mezzopiano
(Rewrite: Penulis)
43
Gambar 4.1.3.9 Birama 40 menunjukkan Diminuendo
(Rewrite: Penulis)
notasi balok. Trill adalah pergantian yang cepat antara not dasar dan satu not di
atas. Trill dimainkan dengan memulai not diatas not yang mendapat tanda Trill.
Trill biasanya dimainkan dengan memulai pada not yang mendapat tanda Trill.
Simbol trill menggunakan tulisan kecil di atas not berupa tulisan huruf (tr) kecil.
Acciaccatura adalah not kecil yang muncul tepat saat sebelum jatuhnya ketukan.
Acciaccatura dituliskan dengan sebuah not kecil yang diberi tanda garis miring.
Ornamen ini masih berbentuk sama seperti Acciaccatura hanya saja pada
yang dicoret. Bentuk not nya pun sama masih menggunakan not 1/8.
44
4.2 Bagian yang sulit dan cara mengatasinya pada lagu Schindler’s List karya
John william
John william, penulis melatih dengan cara memainkan tangga nada dan etude
Melatih tangga nada F dan C mayor dari tempo lambat sampai pada tempo
45
Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Staccato dari tempo lambat
sampai pada tempo yang sangat cepat. Tahapan ini perlu dilatih agar memudahkan
pemain dalam memainkan karya Schinder’s list tersebut pengunaan tangga nada
sebuah lagu.
Gambar 4.2.3 Menunjukan Tangga nada C mayor 2 oktaf dengan teknik Staccato
(Rewrite: Penulis)
Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Legato dari tempo lambat
sampai pada tempo yang sangat cepat. Penulis melatih dengan cara memainkan
sebuah tangga nada C Mayor dengan tempo yang lambat menjadi cepat kemudian
Gambar 4.2.4 Menunjukan Tangga nada C mayor 2 oktaf dengan teknik Staccato
(Rewrite: Penulis)
46
Melatih tangga nada C mayor dengan teknik Detache dari tempo lambat
Gambar 4.2.5 Menunjukan Tangga nada C mayor 2 oktaf dengan teknik Detache
(Rewrite: Penulis)
Melatih tangga nada F dan C mayor dengan teknik Detache dari tempo
lambat sampai pada tempo yang sangat cepat kemudian menggunakan posisi jari
pada posisi I dan III. Melalui penjarian tersebut menyaji dapat menentukan
Gambar 4.2.6 Menunjukan Tangga nada C mayor 2 oktaf dengan teknik penjarian dan posisi
(Rewrite: Penulis)
47
Gambar 4.2.7 Menunjukan Tangga nada C mayor 2 oktaf dengan teknik penjarian dan posisi
(Rewrite: Penulis)
kesenimanan flute yang akan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2021 yang
Penyajian karya ini terdiri dari penataan panggung, pelaksanaan pagelaran, dan
pendukung acara.
pagelaran sebuah karya kesenimanan cello ini. Panggung ditata sedemikian rupa
Penataan panggung dibantu oleh tim stambuk 2017 dan teman-teman Mahasiswa
panggung pada acara resital tersebut dilengkapi dengan spanduk dan backgraop
panggung berisikan tanggal resital, waktu, lokasi diadakannya resital serta judul
48
karya yang dibawakan sesuai urutan yang dimainkan. Panggung resital dapat
Program Studi Seni Musik, Dosen Pembimbing, Dosen Penguji serta Orangtua
dan undangan yang hadir dalam acara tersebut. Berikut ini dapat dilihat hasil
cello.
memilih pemain, (2) menyusun jadwal latihan, (3) mencari tempat latihan, (4)
melakukan latihan sebanyak lima kali. Latihan pertama dan latihan yang kelima
Bentuk penyajian pada Lagu Schindler’s List karya John Williams adalah
solo instrumen cello dengan iringan ansambel musik yang terdiri dari Instrumen
tiup seperti Flute, Clarinet in Bb, Oboe. Pitch perkusi pada Glokenspiel dan
vibraphone, Piano, dan instrumen string yang terdiri dari violin I, Violin II, Viola,
49
Violoncello, Contrabass. Lagu Schindler’s List bernada dasar F Mayor bertempo
lambat (Lento) dan modulasi ketangga nada C mayor pada birama 44.
Tingkat kesulitan yang dialami penulis adalah teknik tangan kanan seperti
legato. Teknik ini dibutuhkan pada hampir di semua frase lagu Schindler’s List.
Penjarian pada tangan kiri untuk perpindahan posisi dibutukan rasa untuk
mencapai nada pada papan penjarian (Feeling of Distance) dan jarak antara
sebuah penjarian dari nada yang rendah menuju ke nada yang tinggi.
50
Bentuk penyajian yang dibawakan dalam karya Sonata in E minor
Violoncello Op. 38 No. 1 adalah solo cello dengan iringan piano dan dibawakan 3
Troppo dengan sukat 4/4, dimainkan dalam tangganada G mayor. Gerakan kedua
Pada karya Bernhard Romberg bertempo Andante Grazioso, dengan sukat 3/4
Romberg kembali lagi pada nada dasar semula yaitu G mayor bertempo rondo
Tingkat kesulitan yang dialami penulis pada gerakan pertama, kedua dan
ketiga adalah teknik tangan kanan seperti legato, staccato dan teknik pada tangan
kiri penjarian seperti perpindahan posisi dan kecepatan sebuah penjarian. Penulis
konsentrasi, menghafal sebuah karya, latihan yang rutin pada pengiring. Hal ini
51
Gambar 4.3.2.5 Penyajian Sonata in E minor Violoncello
Op. 38 No.1 Bernhard Romberg
(Sumber : Penulis)
Sebastian Bach adalah solo instrumen cello tanpa iringan. Dibawakan penyaji
pada gerakan pertama dan kedua. Gerakan pertama adalah suita yang bertempo
moderato, dengan sukat 4/4. Suita dimainkan dalam tangga nada G mayor.
Gerakan kedua Johann Sebastian Bach setelah Suita adalah Allemande bertempo
moderato, dengan sukat 4/4 tetapi karya ini dimainkan dengan cepat karena
perpindahan nada dari nada rendah dan nada tinggi dengan tempo yang sangat
cepat, membuat bentuk penjarian pada teknik tangan kiri harus menggunakan
52
kemudahan yang dialami penulis, adalah penulis dapat dengan mudah menangkap
karya suita masih sesuai dengan tangga nada dasar atau nada dengan interval yang
dengan format chamber yang terdiri dari instrumen cello, piano keteng-keteng,
kerinduan seorang mahasiswa yang merantau ke kota medan untuk mengejar cita-
53
Komposisi Rindu Kampung Halaman karya Junita Batubara terdiri dari 91
birama dengan menggunakan idiom dari lagu daerah Karo yang berjudul Mejuah-
banyak perubahan tempo diawali dengan tempo Andante (70 detik/Menit) pada
birama pertama, kemudian (85 detik/Menit) pada birama 17), kemudian kembali
pada tempo semula pada birama 33 dilanjutkan dengan perubahan tempo (50
detik/Menit) dengan karakter (Slowly and gentle) pada birama 49, selanjutnya
perubahan tempo (85 detik/menit) pada birama 59 dan terakhir perubahan tempo
Adagio (40 detik/Menit) pada birama 76. Karya ini diciptakan secara sederhana
instrumental.
Batubara terletak pada teknik legato gesekan yang lembut, kemudian perpindahan
posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter instrumen cello (tone
54
Gambar 4.3.2.4 Penyajian Rindu Kampung Halaman Komposisi Junita Batubara
(Sumber : Penulis)
dibawakan dengan format orkestra yang terdiri dari instrumen piano, instrumen
tiup sepertti flute, Clarinet in Bb, alto saxsophone, tenor saxsophone, trompet in
Bb, Pitch perkusi timpani, Wind Chimes, alat musik tradisional seperti keteng-
keteng dan gong, dan instrumen string seperti Violin I, Violin II, Viola, Violon
(65detik/menit) dengan gaya berani dan lembut (Bravely and Gentle) dengan
sukat 4/4. Kemudian perubahan sukat 1/4 pada birama 21 dengan tempo (75
detik/menit) dan langsung berubah menjadi 2/4 pada birama 22, kemudian
perubahan tempo moderato (108 detik/ menit) pada birama 24, tempo allegro (120
55
detik/menit) pada birama 46 dengan sukat 4/4, tempo (80 detik/menit) pada
adalah teknik stacato, dan legato gesekan yang lembut dengan menggunakan vibra
perpindahan posisi jari untuk mendapatkan nada yang tepat dan karakter
instrumen cello (tone colour) menjadi hal yang sangat penting untuk dipersiapkan,
terlebih lagi perpindahan senar dilakukan tanpa merubah karakter suara walaupun
56
Pendukung dalam karya kesenimanan instrumen cello ini adalah teman-
teman musisi kota Medan dan alumni Fakultas Bahasa dan Civitas Seni
System, para pemain musik Chamber yaitu: Sopian Loren Sinaga, MC teman-
teman angkatan 2017. Beserta adik-adik junior yang ikut serta membantu.
57
Daftar Nama Pemain karya Sonata Romberg
58
Suci Maulida Violin I
Lulu Simanjorang Violin I
Andreas Sinaga Violin II
Novriansyah Violin II
Indra Panjaitan Violin II
Ridho Surya Violin II
Lydia Viola
Roni Viola
Robinhot Gulo Cello
Santo Sitanggang Contra Bass
Trisa marpaung Flute
Bella Sidabutar Clarinet
Andre Sebayang Oboe
Lukman Alto Saxs
59
BAB V
5.1 Kesimpulan
Lagu Schindler’s List karya John william ini merupakan karya yang sangat
terkenal dan sudah banyak dimainkan diberbagai pertunjukan dan resital. Dalam
karya ini terdapat banyak teknik yang digunakan baik pada tangan kiri seperti
gesekan legato, staccato, dan detache. Selain itu interpretasi pada Lagu
Schindler’s List karya John william sangat dibutuhkan melalui Dinamika seperti
Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan oleh penulis, maka penulis
John william pada instrumen cello mengunakan teknik tangan kanan dan teknik
tangan kiri serta interpetasi baik dari dinamika dan ornamen ketika membaakan
60
Schindler’s List karya John william, tingkat kesulitan teknik penjarian pada Lagu
Schindler’s List karya John william adalah teknik pembentukan jari, sehingga
penjarian yang sama (Shifting) harus dikuasai oleh penyaji sehingga penyaji harus
melatih jarak antara nada yang rendah ke nada yang dituju pada papan
bagian transisi dan nada-nada yang cepat sehingga dalam merubah penjarian
untuk teknik pernafasan, ambasir dan posisi bermain flute (angel) dan
interpretasi adalah hal sangat dibutuhkan dalam membawakan lagu Quartett karya
Legato Staccato dan ornamen yang terdapat pada lagu Quartett karya Wolfgang
Amadeus Mozart. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan sebuah karya
musik adalah menguasai bahan lagu dan cara mengkonsep sebuah pertunjukan
penyaji harus mengerti cara melatih dan kesulitan-kesulitan yang terdapat pada
sebuah karya, baik dari sebuah teknik maupun interpretasi serta mengkordinir
pertunjukan dengan melibatkan orang lain baik sebagai pemain musik untuk
61
teknik tiupan Legato, Staccato, Legato Staccato dan ornamen yang
terdapat pada lagu Quartett karya Wolfgang Amadeus Mozart. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menyajikan sebuah karya musik adalah menguasai bahan lagu
maksimal kepada pendengar, dan seorang penyaji harus mengerti cara melatih dan
kesulitan-kesulitan yang terdapat pada sebuah karya, baik dari sebuah teknik
baik sebagai pemain musik untuk membantu penyaji memainkan sebuah karya
selain penjarian tersebut harus mudah dibaca, dalam penjarian juga tidak boleh
menghilangkan artikulasi musik. Oleh karena itu penjarian adalah salah satu cara
5.2 Saran
dalam membawakan Quartett karya Wolfgang Amadeus Mozart ini adalah teknik-
62
melatih teknik-teknik tersebut secara berulang-ulang agar dapat menguasai teknik
tersebut dan dapat dimainkan secara baik. Terlebih lagi waktu latihan dan
persiapan dengan team pengiring yang sangat sedikit dan tidak berjalan sesuai
kepada :
1. Pemain flute berikutnya agar mempelajari teknik dan melatih teknik yang sulit
yang digunakan dalam dalam karrya Quartett karya Wolfgang Amadeus Mozart
2. Seorang pemain flute harus aktif dalam kegiatan pertunjukan musik khususnya
alat musik tiup (Woodwind dan Brass) agar menambah referensi ketika
memainkan sebuah karya musik. Selain itu, agar sering mengikuti kegiatan
diskusi Workshop musik serta aktif dalam kegiatan resital agar dapat mengetahui
Amadeus Mozart.
63
DAFTAR PUSTAKA
64
Ascher, S., & Pincus, E. 2007. The Filmmaker’s Handbook, New York : Penguin
group.
0
Astuti, Kun Setyaning. 2001. Optimalisasi Kerjasama antar Anak Didik dalam
Pembelajaran Musik. Yogyakarta: Program Studi Seni Musik. FBS UNY.
Budhiana, IGN Wiryawan. 2001. Eksplorasi Idiom Musik Bali dalam Konserto
Biola Karya IGN Wiryawan Budhiana. Tesis Program Pasca Sarjana.
Universitas Gadjah Mada.
Bima Sakati, Gagana. 2016. Makalah Seni Musik Klasik. Ngawen : SMA N 1
Ngawen
Galamian, Ivan. 1962. Principles of Violin Playing & Teaching, Third Edition,
Prentice Hall, New Jersey.
Gulo, Robinhot. 2018. Analisa Teknik Permainan Solo Cello 1 Pada Lagu
Concerto In G Minor, Rv 531 Per 2 Cello Perhatian Khusus pada bagian
Allegro karya Antonio Vivaldi. Skripsi Universitas HKBP Nomensen
Fakultas Bahasa dan Seni Medan : UHN Official.
Herfurth, C. Paul. 1961. A First Book for Cello Instrction. Boston : Boston Music
CO.,
Higgins, John. 2004. Essential Elements for Strings. United States : Leonard
Corporation.
65
McNeill, Rhoderick J. 1998. Sejarah Musik Jilid 2. Jakarta: PT.BPK Gunung
Mulia.
Michael Allen, Robert Gillespie, Pamela Tellejohn Hayes, et al, 2004 Essential
Book Cello, Hal Leonardd Corporation.
Purba, Imelda Oka. 2019. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian. Program Studi Seni
Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen.
Vol. 1/03/2017 ISSN 2407-2508.
Purwadarminto, W.J.S (1985) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Balai Pustaka.
Prier, KE, Sj. 2007. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Prier, KE, Sj. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Shang, Jinghan. 2019. Analysis of Movie Music from the Perspective of Aesthetics
of Music College of Humanities & Sciences of Northeast Normal
University Changchun. China: Published by Atlantis Press.
Susetyo, Bagus. 2007. Menggali Lebih Dalam Tentang Musik. Jakarta: PT.
Grafinda Persada.
Stein, Leon. 1979. Structure and Style: The study and analysis of musical forms.
Expanded Edition. United State of America: Summy-Birchard Incorporation.
66
Sumber Internet
https://youtu.be/YYz6GOZVH4M
https://youtu.be/b3ccexaoqTk
https://youtu.be/cN_fxN-LU74
https://youtu.be/cTPpN-Hnjis
https://youtu.be/iwF5fDjfBX8
https://youtu.be/aMOObhu2HBg
https://youtu.be/cLgJQ8Zj3AA
67