Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shafa Kintan Maharani

Kelas : XII IPS

1. Pengertian Musik Kontemporer

Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang dalam
konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer, atau lebih tepatnya,
musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling digemari di tahun 1990-an. Tetapi kesepakatan
dalam penggunaan istilah ini membangkitakan pertanyaan tentang apa yang termasuk dan apa yang
tidak termasuk dalam musik kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat dikalangan
musisi dan pemikir yang biasanya mempunyai persepsi yang berbeda. Menurut salah seorang pemerhati
seni Yasraf Amir Piliang menyebutkan bahwa pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih
kepada masa kini atau bersifat modern. Sedangkan dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari
dua kata, yaitu co dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara
harfiah, seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang
dilakoni.

1.1 Ciri-ciri Musik Kontemporer

1. Warna bunyi bisa sejenis atau bisa berbagai jenis.

2. Notasi musik hanya dapat dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis dengan simbol atau tanda

3. Memiliki improvisasi yang berfariasi mengikuti keinginan dari pemusik.

4. Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam, bukan hanya dari instrumen musik.

5. Jenis tangga nada yang dipakai bervariasi.

6. Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.


7. Dinamik dan tempo bervariasi

2. Musik Kontemporer di Indonesia

Menurut saya, di Indonesia sendiri,


musik kontemporer memiliki keanekaragaman yang besar. Sehingga seara resmi Keanekaragaman itu
diakui dan ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang besar. Setiap tahunnya, diperingati Pekan Komponis,
untuk para komposer dari seluruh daerah di Indonesia. Saat ini, kita berasa di era musik baru, atau yang
dinamakan musik kontemporer. Jenis musik kontemporer pada jaman ini jumlahnya banyak sekali.
Bahkan musik kontemporer juga memasuki dunia musik rohani.

3. Kompok Musik Kontemporer

1. Jalinan Kita

Karya Jalinan Kita merupakan salah satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang dimainkan
secara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini dimainkan oleh empat kelompok yang saling
berhadapan secara simetris. Setiap kelompok menggunakan instrument kecapi, gelas plasik, suling, dan
digunakan vokal. Cara memainkan kecapinya sendiri sangat berbeda dengan cara dalam mengiringi
kawih tradisi. Cara memainkannya adalah dengan dipetik, kemudian bagian bawahnya ditekan hingga
menghasilkan suara baru, atau keseluruhan kawat dibunyikan secra bersamaan (dari atas ke bawah atau
sebaliknya) dengan menggunakan klaber, atau kawat-kawat kecapi itu dipukul dengan pemukul karet.

Bunyi gelas plastik yang dipukulkan satu sama lain dengan sesekali menutup bagian mulut gelasnya bisa
menghasilkan perbedaaan bunyi yang diproduksi gelas tersebut. Sementara itu, suling tidak digunakan
sebagai alat melodis, namun komponis memanfaatkan bunyi-bunyinya sebagai bunyi perkusi atau ritmis
dan berbagai aksentuasi. Alat vokal diproduksi menjadi warna-warna suara yang cenderung aneh, seperti
mengaum dan mendesis. Serta teknik komposisinya sendiri menggunakan berbagai perbedaan birama.

2. Badingkut
Oya Yukarya menciptakan karya Badingkut. Dalam satu bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi
warna-warna suara vokal manusia, seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang
bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o. kesan lucu
dan akrab terasa pada bagian ini sehingga terkadang penonton mampu larut dalam karyanya. Tentu saja
kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu
sama dengan menggunakan berbagai teknik komposisi yang khas.

3. OAEO

Komposisi yang dicipta oleh Wayan Sadra yang berjudul O A E O ini terdapat kesan menarik karena
dengan menggunakan vocal ini saja mampu menjadi satu karya baru. Dia memadukan vocal tersebut
dengan beberapa alat perkusi dan menggunakan berbagai rangkaian melodi sebagai bahan musical
tradisi dengan teknik pengulangan dan berbagai variasi di setiap bagiannya. Warna suara vocal laki-laki
dan perempuan menjadi satu kesatuan warna yang khas apalagi dalam karya ini terdapat solois-solois,
namun tidak dominan.

Anda mungkin juga menyukai