Alfiro, Kike De. (2014). Skripsi: Manajemen Seni Pertunjukan “Surya Vista
Orchestra” di Semarang. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Andriyanto, R.M. Aditya. (2021). Proses Produksi Audio pada Konser Virtual
“Colorchestra” Batavia Chamber Orchestra Menggunakan Software Digital
Audio Workstation Logic Pro. Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni, Vol.
19, No. 2.
Aryani, F. (2014). Peran Peergoup dalam Membentuk Gaya Hidup Konsumtif
Remaja. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Bahri. Aditia Saeful. (2015). Skripsi: Pertunjukan Kesenian Ebeg Grup Muncul Jaya
Pada Acara Khitanan di Kabupaten Pangandaran. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Fu’adi. (2009). Mengenal Lebih Dekat Musik Orkestra. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Fu’adi. (2011). Conductor Orchestra dalam Kegiatan Dies Natalis UNY ke 47.
Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta.
Fu’adi. (2013). Conductor Orchestra dalam Konser January Overture. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Garofalo, Robert. (1983). Rehearsal Handbook for Band and Orchestra Students.
Florida : Meredith Music Publications.
Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika
Hirza, Herna. (2014). Musik Orkestra. Medan: Universitas Negeri Medan
Kurniasari, Vivien. (2012). Skripsi: Analisis Teknik Permainan Biola Keroncong di
Orkes Keroncong Flamboyant Jakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kuwati, Sri. (2009). Skripsi: Pengelolaan Seni Pertunjukan. Depok: Universitas
Indonesia.
Limoko, Janice Evelyn dan Olivia Evelin Sundari. (2021). Evaluasi Dampak yang
Dirasakan Mahasiswa Conservatory of Music UPH dalam Pelaksanaan
Pertunjukan Musik Virtual. Jurnal Seni Musik, Vol. 11, No. 1.
Maharesi, Gideon Bima. (2021). Proses Kreatif Orkestra Prodi Musik IKJ di Masa
Pandemi melalui Bentuk Orkestra Virtual. Jurnal Beranda Edisi 9.
Murbiyantoro, Heri. (2012). Manajemen Produksi Pertunjukan Surabaya Symphoni
Orkestra di Surabaya sebagai Sarana Pendidikan Apresiasi Musik.
Chataris : Journal of Arts Education, Vol. 1, No. 1.
Pearce, John A. dan Richard Braden Robinson. (2003). Strategic Management. New
York City: Mc Graw Hill.
Rifai. 2019. Kualitatif: Kualitatif Teologi: Jakarta: Yoyo Topten Exacta.
Rudolf, Max. (1950). The Grammar of Conducting. London: Collier Macmillan
Publisher.
Septiyan, Dadang Dwi. (2020). Perubahan Budaya Musik di Tengah Pandemi
COVID-19. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan & Pendidikan Musik, Vol. 2
No. 1
Sinaga, Evpan H. (2017). Skripsi: Teknik Permainan Trombone pada Concertino for
Trombone Op. 4 Karya Ferdinand David. Yogyakarta: Institut Seni
Indonesia Yogyakarta.
Spitzer, John. (2001). The New Grove Dictionary of Music and Musicians. London:
Macmillan Publisher Limited.
Stoner, James A.F, et al. (2005). Manajemen. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Susetyo, Bagus. (2011). Pengembangan Teknik Kondakting dan Pendokumentasian
dalam Media Rekam dan Cetak untuk Mendukung Proses Latihan
Kondakting. HARMONIA: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 11
No. 2
Triyono, Doddy. (2013). Skripsi: Bentuk Pertunjukan dan Fungsi Musik dalam
Ansambel “The Concerto” di Semarang. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
GLOSARIUM
Allegro : Tempo cepat (Anderson, 2020:131).
Alto : Suara wanita bersuara rendah; rentang instrumen terendah
kedua (Anderson, 2020:131).
Arranger : Orang yang menyesuaikan karya musik dengan instrument
atau suara tertentu (Pruca, 20..:3)
Audio guide :
Auxiliary :
Balance :
Bass : 1) Bagian terendah dalam suatu komposisi, 2) suara laki-laki
paling rendah (Niecks, 1884:82).
Basson : Instrumen tiup kayu dengan bagian buluh mulut ganda,
ditemukan sekitar tahun 1539 dan sejak itu banyak perbaikan
(Niecks, 1884:83).
Baton : Sebuah tongkat yang digunakan untuk memberikan tempo
(Niecks, 1884:84)..
Beats : Denyut atau berdenyut, paling jelas terdengar ketika dua nada
yang sedikit berbeda nadanya dibunyikan bersama (Niecks,
1884:84).
Bowing : Sebuah instrumen yang terdiri dari baying kayu elastis dan
sejumlah ber dari kuda –rambut terbentang dari kepala yang
ditekuk ke yang bisa digerakkan, ini digunakan dalam
bermain alat musik gesek (Niecks, 1884:87).
Brass : Instrumen logam yang kuat dengan corong dan tabung yang
harus ditiup oleh pemain seperti terompet, trombone, tuba,
baritone (Anderson, 2020:131).
Cello : Instrumen dengan rentang suara tenor dari keluarga gesek,
istilah modern dari violincello (Anderson, 2020:132).
Channel :
Clarinet : Salah satu alat musik tiup kayu yang terdiri dari tabung
silinder dengan lubang jari dan kunci serta memiliki paruh
mulut tunggal (Niecks, 1884:100).
Concert : Konser (Niecks, 1884:103).
Concertmaster : Pemimpin orkestra, biola satu yang pertama (Niecks,
1884:104).
Conductor : Pemimpin kelompok musisi yang tampil (Anderson,
2020:132).
Conducting : Kata kerja dari conductor (Anderson, 2020:132).
Contra : Melawan, berlawanan dengan (Niecks, 1884:87).
Contrabass :
Contrabassoon : Instrumen buluh ganda yang terdengar paling rendah dari
keluarga alat musik tiup kayu (Anderson, 2020:132).
Crescendo : Semakin keras secara bertahap (Anderson, 2020:132).
Cue :
Cymbal : Instrumen perkusi, biasanya terdiri dari dua pelat kuning
melingkar yang dipukul bersama sebagai pasangan
(Anderson, 2020:132).
DAW (Digital Audio Workstation) : Software/aplikasi yang diinstak=l pada
komputer, tablet, smartphone yang mampu
mendigitalisasi dan mengedit sinyal audio
(Owinski, 205:355)
Decrescendo : berangsur-angsur menjadi lebih pelan (Anderson, 2020:133).
Dynamic :
Exercise :
Experience :
Engineer :
English horn :
Flute :
Frame :
Genre :
Gesture :
Guide :
Hand :
Intens :
Legato :
Live record :
Mallet :
Marcato :
Mastering :
Metronome :
Mixing :
Oboe :
Offline :
One frame :
Performance :
Percussion :
Personal :
Pick-up :
Piccolo :
Platform :
Premier :
Preparatory :
Pre-record :
Presto :
Principal :
Project :
Public :
Reality :
Record :
Recording :
Rehearsal :
Section :
Snare drum :
Software :
Sound :
Sound engineer :
Staccato : Not yang diberi tanda staccato (titik di atas not) dimainkan
secara terputus-putus dengan sedikit mengurangi nilai ketukan
not tersebut. (Sumber : Thursan Hakim, 2010:71)
String :
Study :
Stylist :
Tuned :
Tuned percussion :
Viola :
Violin :
Virtual reality :
Woodwind :
Xylophone :
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Kisi-kisi Wawancara dengan Pakar dan Narasumber
Pakar Pertanyaan
Budi Utomo
Prabowo 1. Apakah definisi orkestra menurut Anda?
2. Apakah definisi conductor menurut Anda?
3. Apa saja peran seorang conductor dalam sebuah
orkestra?
4. Apa saja tahapan untuk menjadi seorang conductor
yang baik?
5. Perubahan apa saja yang dialami sebagai seorang
conductor di masa Pandemi saat ini?
6. Bagaimana cara mempertahankan eksistensi sebagai
seorang conductor serta untuk orkestra sekaligus?
7. Apa saja tantangan yang dihadapi selama menjalani
peran Conductor di masa Pandemi?
8. Bagaimana proses kreatif dalam konser “Berbagi
dalam Keterbatasan?”
9. Adakah hal baru yang didapat dalam segi
Conducting untuk menghadapi tantangan dalam
konser ini?
10. Adakah kelebihan dan kekurangan dari proses
konser tersebut?
11. Bagaimana proses kreatif dalam konser Beethoven
Marathon 250?
12. Adakah hal baru yang didapat dalam segi
Conducting untuk menghadapi tantangan dalam
konser ini?
13. Adakah kelebihan dan kekurangan dari proses
konser tersebut?
14. Bagaimana proses kreatif dalam konser “Tentang
Melly | Sebuah Pandang Balik”?
15. Adakah hal baru yang didapat dalam segi
Conducting untuk menghadapi tantangan dalam
konser ini?
16. Adakah kelebihan dan kekurangan dari proses
konser tersebut?
17. Dari ketiga konser tersebut, manakah yang paling
relevan untuk dijadikan suatu alternatif dalam
menyelenggarakan pertunjukan musik orkestra di
tengah Pandemi?
18. Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang
ada dari pertunjukan virtual ini, apa pesan atau
manfaat yang dapat dipetik dalam peristiwa ini?
Narasumber 1 Pertanyaan
Iwargia Renardo
Sudarno 1. Apakah definisi orkestra menurut Anda?
2. Apakah definisi conductor menurut Anda?
3. Apa saja peran seorang conductor dalam sebuah
orkestra?
4. Apa saja tahapan untuk menjadi
seorang conductor yang baik?
5. Bagaimana perkembangan konser musik, khususnya
yang melibatkan conductor di Indonesia?
6. Perubahan apa saja yang dialami sebagai
seorang conductor di masa Pandemi saat ini?
7. Bagaimana proses kreatif dalam konser musik
virtual yang sudah diselenggarakan?
8. Bagaimana kebijakan gedung aula dalam menyikapi
acara pertunjukan musik tersebut?
9. Adakah hal atau strategi baru yang didapat dari segi
conducting dalam menjalankan pertunjukan musik
virtual?
10. Kekurangan dan kelebihan yang didapat dalam
konser virtual?
11. Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang
ada dari pertunjukan virtual ini, apa pesan atau
manfaat yang dapat dipetik dalam peristiwa ini?
12. Bagaimana cara mempertahankan eksistensi sebagai
seorang conductor serta untuk orkestra sekaligus?
Narasumber 2 Pertanyaan
Kiki Kwintanda
1. Bagaimana perkembangan konser musik di masa
Pandemi ini, khususnya yang melibatkan conductor
di Indonesia?
2. Bagaimana proses latihan dalam pertunjukan musik
virtual tersebut?
3. Bagaimana komunikasi antara conductor dengan
pemain orkes selama proses pertunjukan musik
virtual ini berlangsung?
4. Bagaimana proses rekaman dalam pertunjukan
musik virtual tersebut?
5. Apa kelebihan yang didapat dan dirasakan dalam
berpartisipasi dalam pertunjukan musik virtual ini
dibandingkan dengan pertunjukan langsung?
6. Apa kekurangan menurut Bapak yang dirasakan
sebagai pemusik dalam pertunjukan musik virtual
ini jika dibandingkan dengan pertunjukan musik
secara langsung?
7. Adakah pesan atau manfaat yang bisa disampaikan
mengenai fenomena pertunjukan musik virtual yang
sedang marak berlangsung di tengah masa pandemi
saat ini?
LAMPIRAN 2
Hasil Wawancara
No
Pertanyaan Jawaban
.
1. Apakah definisi orkestra menurut Orkerstra yaitu kumpulan musisi
Anda? dengan alat musik yang bermacam-
macam, memandang sebuah
komposisi yang utuh dan merupakan
satu kesatuan. Jadi setiap anggotanya
harus mengetaui peran dia itu
seberepa, dimana, dan sebagai apa.
Agar nanti bunyi keseluruhannya itu
satu. Sebuah orkestra merupakan
bentuk ansambel, Kerjasama dalam
bentuk bunyi untuk menghasilkan
sesuatu yang menjadi karya pencipta
karyanya. Jadi dari penciptanya
punya karya seperti ini, gimana
caranya dia menyuruh orang lain dan
ia ingin mereka memainkannya
sesuai keinginannya. Itulah fungsi
orkestra.
2. Apakah definisi conductor menurut
Anda? Sebenarnya conductor itu yang
bekerja pertama di banding yang lain.
Karena dia mencari tahu tentang
maksud dari komponis dari karya
yang dibawakan inginnya seperti apa,
bisa dari secara keseluruhan maupun
detail. Nah, conductor sudah punya
keputusan untuk itu sebelum latihan.
Karena interpretasi itu banyak, gak
semua komponis menuliskan secara
rinci. Dengan semakin maju
tahunnya, semakin jauh juga dari
interpretasi awalnya, karena orang
tidak punya kontak langsung dengan
komponisnya.
Hasil Wawancara
No
Pertanyaan Jawaban
.
1. Apakah definisi orkestra menurut Orkestra adalah suatu ansambel besar
Anda? yang mempunyai format khusus,
mulai berkembang dari abad ke-16.
Kalau yang kita kenal sekarang yaitu
suatu ansambel yang lebih dari 10
orang. Jadi sebenarnya orkestra
dengan bentuk yang kita kenal
sekarang itu mulai dikenal pada
jaman barok, yaitu dengan instrumen
string, kemudian ditambah dengan
alat tiup, lalu di jaman klasik tiupnya
mulai bertambah besar, kemudian di
akhir jaman klasik sudah terbentuk
orkes yang kita kenal sekarang yang
paling minimum ukurannya.
2. Apakah definisi conductor menurut
Anda? Conductor adalah orang yang
memimpin suatu pertunjukan
orkestra, mulai dari latihan pertama
hingga pertunjukan, bahkan persiapan
latihannya juga, itu sebenarnya sudah
merupakan tugas conductor.
3.
Apa saja peran Mulai dari latihan pertama hingga
seorang conductor dalam sebuah pertunjukan, bahkan persiapan
orkestra? latihannya juga, itu sebenarnya sudah
merupakan tugas conductor.
4. Apa saja tahapan untuk menjadi
seorang conductor yang baik? Tentu kita harus mempersiapkan
dahulu sebelum latihan bersama
dengan membaca score. Dalam
proses ini, yang paling harus kita
ketahui dan sadari adalah
instrumentasinya apa. Kemudian kita
analisa lebih jauh, detail apa saja
yang penting, hingga terbentuk
karyanya (terbentuk gambarannya).
Dari situ pula kita bisa mendapatkan
strategi latihannya, yaitu dengan
membuat target bagian-bagian mana
yang harus dicapai di waktu tertentu.
Hasil Wawancara
No
Pertanyaan Jawaban
.
1. Bagaimana perkembangan konser Memang pertunjukan virtual ini
musik di masa Pandemi ini, situasi yang sebelumnya belum
khususnya yang melibatkan pernah kita alami. Jika sebelumnya
conductor di Indonesia? kita terbiasa dengan pertunjukan
langsung yang melibatkan penonton
beserta euphorianya, namun kali ini
berbeda. Pandemi merubah
semuanya, akhirnya musisi
dihadapkan dengan sesuatu yang
expected-unexpected. Jadi sesuatu
yang sebenarnya tidak diaharapkan,
namun pada akhirnya harus terjadi.
Jadi pertunjukan virtual ini adalah
satu-satunya cara dari musisi untuk
tetap menjalin komunikasi dengan
audiensnya, meskipun dengan ruang
dan waktu yang tentunya berbeda.
Lalu dari pengalaman saya pribadi,
memang di awal pandemi itu banyak
acara-acara yang dibatalkan. Lalu
untuk menghadapi hal itu, saya
dihubungi oleh Mas Addie MS
(Conductor dari “Twilite Orchestra”)
bahwa saya diajak untuk memainkan
lagu “Rasa Sayange”. Format
anggota pemain orkesnya tidak
melibatkan banyak orang,
dikarenakan kesulitan beliau dalam
masalah pendanaan dsb. Selain itu,
hal ini adalah sesuatu yang baru.
Setahu saya, pada saat itu Mas Addie
MS juga harus membeli software,
karena meskipun beliau mempelajari
sound engineer, namun untuk
menjalani sebagai editor musik
konser virtual beliau belum pernah.
2. Bagaimana proses latihan dalam
pertunjukan musik virtual tersebut? Dikarenakan materi lagu yang
dimainkan tidak baru, artinya sudah
pernah dimainkan sebelumnya, maka
proses latihan dilakukan secara
mandiri di rumah masing-masing
dengan mengandalkan audio guide
yang sudah disertai “klik” (tempo) di
dalamnya. Lalu untuk pemain
orkesnya tidak melibatkan terlalu
banyak orang.
4.
Bagaimana proses rekaman dalam Mengikuti SOP yang sudah terlampir.
pertunjukan musik virtual tersebut?
5.
Apa kelebihan yang didapat dan Kelebihan yang didapat adalah kita
dirasakan dalam berpartisipasi bisa berkarya dari rumah masing-
dalam pertunjukan musik virtual ini masing meskipun di tengah pandemi
dibandingkan dengan pertunjukan dengan mengandalkan device yang
langsung? dipunya, seperti hp. Selain itu, kita
juga bisa dengan hanya
mengandalkan internet, pertunjukan
musik virtual dapat terselenggara.
SURAT KETERANGAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Marketing, Communication & HRD
di The Resonanz Music Studio Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta:
Benar telah melakukan observasi serta wawancara terhadap saya selaku pakar yaitu
pada hari Rabu, 15 November secara daring melalui aplikasi Whatsapp video call
untuk keperluan mata kuliah Skripsi yang saat ini sedang ditempuh mahasiswa yang
bersangkutan.