Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER

EVALUASI PEMBELAJARAN SENI MUSIK

Oleh :

Qatar Rizky Anggana

Bima Sanjaya

Yehezkiel Petrus ( 1208617006)

Prodi Pendidikan Seni Musik

Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Jakarta


PENGERTIAN BAKAT

Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang dimana kemampuan
tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan
lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa. Pendapat lain juga mengatakan bahwa
bakat adalah kemampuan yang ada di dalam diri seseorang sejak lahir dimana kemampuan tersebut
dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan dengan hasil yang baik. Setiap orang
memiliki bakat yang berbeda-beda dan bentuknya sangat beragam. Misalnya seperti bakat musik,
menari, melukis, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, bakat juga dipengaruhi beberapa faktor karena
suatu bakat bisa cepat atau lambat berkembang jika:

 Tingkat pendidikan yang didapatkan seseorang.


 Faktor lingkungan sekitar yang dapat mendukung bakat seseorang.
 Struktur saraf motorik yang baik.
 Motivasi dan minat seseorang untuk belajar serta mengasah bakatnya.

Pengertian bakat menurut beberapa ahli.

1. Suganda Pubakawatja.

Bakat yaitu sebuah benih yang berasal dari suatu sifat yang mana baru akan tampak nyata jika
seseorang tersebut mendapat sebuah kesempatan dan kemungkinan untuk dapat mengembangkannya.

2. S.C Utami Munandar.

Bakat yakni salah satu kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi yang
masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang ingin
diwujudkan.

3. M. Ngalim Purwanto.

Bakat merupakan suatu kecakapan pembawaan, yang mana mengenai kesanggupan dan
potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.

4. William B. Michael
Bakat adalah berbagai kapasitas yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan
tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya.
5. Kartini Kartono
Bakat ialah sesuatu hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang
dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
ketrampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh
dan dikembangkan.

6. Crow dan Crow


Bakat yaitu semua kualitas yang dimiliki oleh setiap orang yang mana dalam tingkatan yang
sangat beragam satu sama lainnya.

7. M. Ngalim Purwanto
Bakat yakni segala kecakapan pembawaan, yang mana mengenai kesanggupan dan potensi
tertentu yang dimiliki oleh seseorang.

8. Woodworth dan Marquis


Bakat ialah sebuah prestasi yang mana dapat diramalkan serta diukur dengan melalui sebuah
tes khusus. Oleh karena itu, bakat bisa dikategorikan sebagai sebuah kemampuan atau ability.

9. Sarwono
Bakat merupakan suatu kondisi yang ada di dalam diri seseorang yang mana
memungkinkannya dengan latihan latihan khusus dalam mencapai pengetahuan, ketrampilan khusus,
serta kecakapan.

10. Guidford
Bakat adalah segala hal yang memiliki corak yang berbeda, bakat merupakan kemampuan
kinerja yang mana mencakup dimensi psikomotor, dimensi intelektual, serta dimensi perseptual.

11. Brigham
Bakat sebagai sesuatu yang menjadi titik berat yang sudah dimiliki setiap manusia yang sudah
didapatkan dari latihan latihan tertentu dari peforma ataupun kinerjanya.

12. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Bakat merupakan dasar “kepandaian, sifat dan pembawaan” yang dibawa sejak lahir.
13. Freeman
Bakat ialah segala sifat – sifat yang dapat memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang
dimiliki seseorang, yang dengan melalui latihan – latihan dapat direalisir menjadi kemampuan –
kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang – bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni
musik dan bidang teknik.

14. Conny Semiawan dkk.


Bakat yakni sebuah kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih.

15. Notoatmodjo
Bakat yaitu salah satu kemampuan manusia (achievement, capacity, dan aptitude).

Teori Lowenfield Tentang Bakat Anak

Teori Lowenfeld ini mencoba gagasan untuk membuka wawasan pemecahan masalah bakat
seni anak dan tahapannya terutama berkaitan dengan upaya penerapkan teori Lowenfeld. Pemilihan
pendekatan teori ini berdasarkan ada kesesuaian perkembangan usia anak dengan segala potensi yang
mereka miliki, kurang mendapat porsi yang seimbang antara spritual, intelektual, fisik dan
sosialnya.Teori Lowenfeld ini juga bisa mengungkapkan sejauhmana keempat hal di atas bersinergi
dengan pengawasan lembaga terkait di mulai dari TK hingga PT. Sehingga ada pembinaan bakat seni
anak terutama masa “golden age/usia emas” tidak terhambat atau tidak terlaksana karena tak
teecantum dalam kurikulum pendidikan senirupa. Melalui penelitian ini telah didapat bahwa ada cara
identifikasi bakat seni anak yakni penerapan teori Lowenfeld , serta melalui pengamatan hasil karya
yang dihasilkan dari penerapan teori tersebut.

Teori Bakat Menurut Howard Gardner Gardner

Teori Bakat dalam psikologi menurut Howard Gardner Gardner memunculkan teori dimana
manusia memiliki tipe bakat yang berbeda beda, diantaranya adalah: (Baca juga mengenai hambatan
dalam menyalurkan bakat)

Teori bakat bahasa (linguistik) : adalah bakat mengelola kata dan bahasa.
Teori bakat logika matematik (mathematical) : adalah bakat menggunakan logika terutama
terkait dengan matematika.
Teori bakat musik (musikal) : adalah bakat menciptakan musik.
Teori bakat kinestetik (kinesthetic) : adalah bakat mengendalikan gerak tubuh.
Teori bakat ruang bidang (spatial) : adalah bakat yang berkaitan dengan persepsi visual.
Teori bakat interpersonal : adalah bakat berhubungan dan memahami orang.
Teori bakat intrapersonal : adalah bakat memahami diri sendiri. (Baca juga mengenai peran
guru dalam mengembangkan bakat peserta didik)
Teori bakat naturalistik : adalah bakat memahami unsur dalam lingkungan alam.
Teori bakat eksistensial : adalah bakat dan kepedulian terhadap isu moral
Adversity Quotient

1. Setiap musisi memiliki bakat ?


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

2. Bakat itu dapat dikembangkan?


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

3. Bakat ditemukan sejak usia dini?


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

4. Bakat bertahan sampai akhir hayat manusia?


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

5. Bakat dapat diturunkan secara genetik?


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju
6. Orang yang memiliki bakat mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitar
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

7. Orang yang berbakat sejak dini akan kalah dengan orang yang giat belajar
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

8. Saya tidak butuh lama untuk mengasah bakat atau skill saya.
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

9. Bakat hanya dalam satu bidang


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

10. Orang yang berbakat tidak mudah putus asa


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

11. Orang yang tidak berbakat mudah putus asa


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju
12. Orang berbakat cenderung malas
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

13. Orang berbakat lebih muda menciptakan karya


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

14. Orang berbakat lebih mudah bersaing


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

15. Orang berbakat lebih berani mengambil resiko


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

16. Bakat akan kalah dengan keberuntungan


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

17. Orang berbakat lebih produktif


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju
18. Orang berbakat tidak butuh motivasi
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

19. Tidak semua karya dibuat oleh semua orang yang berbakat
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

20. Bakat tidak dapat dikembangkan


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

21. Bakat tidak diturunkan secara genetik


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

22. Bakat tidak selalu menentukan kesuksesan seseorang


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

23. Orang berbakat berhati-hati mengambil resiko


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju
24. Orang berbakat tidak berusaha lebih keras
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

25. Orang berbakat lebih sering melakukan perbaikan diri


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

26. Orang berbakat lebih sering menggali potensi diri


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

27. Orang berbakat lebih sering tidak mendengar saran dari orang lain
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

28. Orang berbakat tidak akan melakukan tindakan plagiarism


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

29. Orang berbakat selalu mendapat prestasi


A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju
30. Orang berbakat lebih mudah bergaul
A. Sangat Tidak Setuju
B. Tidak Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju

Kisi – kisi Adversity Quotient

Variabel Indikator Nomor Soal Jawaban


Adversity Quitters Semua Soal Sangat Tidak Setuju
Campers Semua Soal Setuju dan Tidak Setuju
Quotient
Climbers Semua Soal Sangat Setuju

Pedoman Skor Penilaian

Pernyataan Skor
SS : Sangat Setuju 4
S : Setuju 3
TS : Tidak Setuju 2
STS : Sangat Tidak Setuju 1

Teknik Penilaian

Jumlah Seluruh Skor


Nilai = X 100%
Skor maksimal

Keterangan

Indikator Nilai Kategori


Quitters 0 ≤ × ≤ 40 1 = 0 ≤ × ≤ 20
2 = 20 < × ≤ 40
Campers 40 ≤ × ≤ 80 3 = 40 < × ≤ 60
4 = 60 < × ≤ 80
Climbers 80 ≤ × ≤ 100 5 = 80 < × ≤100

Penjelasan
Adversity Quotient tediri dari 3 bagian yaitu Quitters (orang orang yang berhenti), Campers
(orang yang berkemah), Climbers (orang yang mendaki). Siswa yang masuk kategori Quitters yakni
siswa tersebut akan langsung menyerah menghadapi pemasalahan. Siswa kategori Campers yakni
sekurang kurangnya telah menanggapi permasalahan sehingga mencapai suatu titik tertentu sebelum
keberhasilan. Terakhir siswa kategori Climbers yakni siswa yang tahan banting menyelesaikan
permasalahan. Dia gigih, semangat, dan bekerja keras.

Anda mungkin juga menyukai