Anda di halaman 1dari 13

RESUME KELOMPOK 5

Nama : Gifaldi Rafi Al Latif


NIM : 2103018
Prodi : PJKR A 2021
Dosen Pengampu : Dadang Sudrajat, M.Pd.

PENGEMBANGAN BAKAT, MINAT, DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK

1. Konsep Indikator Serta Pengembangan Bakat Minat dan Kreativitas


A. Pengertian Bakat
Secara istilah bakat merupakan suatu keadaan tertentu yang mencuat pada kecakapan
seorang guna mendapatkan dengan melalui latihan ataupun beberapa tahapan untuk
merespon semacam kecakapan untuk berbahasa, music dan sebagainya. Menurut
Guidford (1995) menarangkan bahwa bakat merupakan suatu perihal yang mana
mencakup ukuran psikomotor, ukuran intelektual, dan ukuran perseptual. Sebaliknya
menurut ( Kartono, 1979) bakat ialah perihal yang mencakup seluruh wujud aspek yang
terdapat di dalam diri pribadi yang dimiliki semenjak awal kehidupan hingga dengan
meningkatkan pertumbuhan kemampuan, keahlian, serta kecakapan tertentu. Bakat
dapat berkembang serta dikembangkan. Menurut Munandar ia menerangkan bakat
merupakan keahlian bawaan seorang yang menggambarkan kemampuan yang masih
perlu dilatih serta dibesarkan agar bisa terwujud. Selaras. Semiawan menarangkan
bahwa bakat merupakan kemampuan suatu yang “inherent” dalam diri seseorang yang
dibawa semenjak lahir serta terpaut dengan struktur otak.

B. Karakteristik Anak Berbakat


1. Anak memiliki karakteristik khas
Karakteristik khas ini dapat dilihat kala anak berhubungan dengan sahabat sebayanya.
Anak sangat dapat membiasakan dirinya dengan area dengan sangat cepat serta, Namun
bukan berarti anak tidak suka bermain dengan teman sebayanya. Anak sangat
menggemari berkumpul serta bermain dengan banyak orang yang memperhatikannya.
2. Anak memiliki metode belajar yang berbeda
Anak cenderung sangat aktif. Tetapi anak aktif berbeda dengan anak hiperaktif. Orang
tua wajib membedakan perihal tersebut serta memberikan dukungan dan sarana yang
baik guna pertumbuhan anak dengan tingkatan keaktifan yang tinggi. Anak suka
mengekspor sekelilingnya serta menekuni banyak perihal. Anak mungkin aktif
bertanya yang menggambarkan style belajarnya. Ataupun anak suka bermain game
tertentu yang merupakan metode belajarnya.
3. Gaya bicara lebih dewasa
Anak lebih cepat meresap kata kata serta berfikir matang. Setelah itu anak mampu
berdialog serta memakai bahasa semacam orang dewasa. Anak juga memiliki keahlian
meniru orang dewasa lebih cepat. Anak juga pandai dalam memberikan persoalan serta
menanggapi persoalan yang diajukan padanya.
4. Sanggup memahami serta memakai banyak kosakata
Anak sanggup meresap banyak kosakata yang didengarnya dari orang orang di
sekelilingnya. Kosa kata yang diserapnya lebih banyak serta melebihi kanak-kanak
pada umurnya. Tidak hanya meresap serta menirukan kosa kata tersebut, anak juga
menguasai maksud serta makna perkata tersebut. Ia juga dapat memakai kata-kata
tersebut dengan pas serta membedakan penggunaannya. Perihal ini sangatlah tidak
sering terjadi pada anak. Maka anak dengan keahlian ini sangatlah berbakat serta pintar.
5. Gemar mengoleksi benda
Anak gemar mengoleksi serta mengumpulkan benda- benda kesukaannya. Misalnya
mainan, pakaian, serta yang lain. Anak juga sanggup menguasai wujud, warna, serta
tipe dengan cepat. Anak pula dapat memisahkan serta menggolongkan benda- benda
menurut jenisnya ataupun menurut rupanya. Anak menguasai pengelompokan ini serta
mempunyai ingatan yang kuat.
6. Memiliki daya ingat kuat
Anak mempunyai daya ingat yang kuat. Setiap hal baru yang dipelajarinya akan ia serap
serta diingat. Maka dari itu anak yang berbakat ini sanggup menirukan dan
mempraktekkan dengan cepat apa yang ia pelajari. Anak-anak bisa melihat dan
menirukan apapun yang dicoba orang tuanya, sebab ingatan yang kuat tersebut. Anak-
anak dapat melihat dan menirukan apapun yang dilakukan orang tuanya, karena ingatan
yang kuat tersebut.
7. Suka membaca
Anak mempunyai ketertarikan terhadap membaca buku ataupun hanya membuka buku-
buku cerita yang bergambar. Anak mempunyai ketertarikan dengan membuka buku
walaupun sketsanya masih terbalik. Anak mempunyai keahlian untuk membaca
semenjak usia 2 hingga 5 tahun. Orang tua juga dapat melatih anak untuk membaca
semenjak usia dini serta anak akan sanggup mempelajarinya dengan cepat. Keahlian
membaca ini pula dapat dilatih mulai dari pengenalan foto serta huruf kemudian bunyi
lewat kartu bergambar. Setelah itu orang tua juga bisa mengenalkannya dengan metode
membacakan buku cerita sebelum tidur.
8. Rasa ingin tahu tinggi
Anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal baru disekitarnya. Anak
hendak aktif bertanya tentang barang barang di sekitarnya. Orang tua terkadang letih
menjawab anak yang sangat ingin tahu, tetapi sepatutnya jangan. Orang tua wajib
senantiasa dengan tabah membimbing anak untuk menguasai banyak perihal di
sekitarnya. Di masa dini ini pertumbuhan anak sangatlah pesat dan mampu meresap
banyak perihal dengan baik.
9. Suka bersosialisasi
Anak yang berbakat juga suka berkumpul dengan orang banyak, serta bersosialisasi.
Anak sangat menikmati berkumpul dengan banyak orang terlebih lagi bila bersama
orang yang diatas umurnya. Anak tidak menjadi permasalahan ketika harus berkumpul
di golongan yang bukan pada umur sebayanya. Anak akan tetap menyukainya. Malah
anak merasa sedikit tidak aman bila bermain dengan teman sebayanya sebab anak lain
pada umurnya tidak bisa mengikuti keinginan serta tidak dapat mengimbangi energi
pikirnya. Anak pula cenderung ramah serta suka menyapa orang. Anak tidak akan
sungkan untuk bertanya ataupun berbincang dengan orang yang tidak ia kenal.
10. Memiliki daya imajinasi tinggi
Anak memiliki tingkat imajinasi yang tinggi. Perihal ini dapat diperhatikan ketika anak
bermain baik sendiri maupun dengan sahabat sebayanya. Perhatikan ketika anak
bermain serta lihat cerita dari permainannya yang beragam. Perihal itu menandakan
anak berbakat serta pintar. Daya imajinasinya yang tinggi terkadang akan susah
dimengerti oleh orang tua, maka mintalah anak menjelaskannya secara perlahan serta
lebih rinci.
11. Memiliki banyak keterampilan
Anak mempunyai banyak keterampilan semacam mahir bernyanyi, mahir bermain
sepak bola, menari, serta lain sebagainya. Anak sanggup mengenakan pakaian sendiri
tanpa kesulitan, sanggup memahami metode tertentu hanya dengan memandang saja
dan dengan latihan beberapa kali anak dapat melaksanakannya dengan baik. Melatih
kemampuan motorik anak yang berbakat sangatlah bagus, tidak hanya menggunakan
energinya yang aktif untuk perihal positif juga melatih kreatifitas serta perkembangan
otak anak.
12. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
Anak tidak merasa minder. Ia merasa sangat percaya diri dimanapun ia berasa. Anak
juga sanggup menampilkan kebolehannya di depan seluruh orang tanpa merasa malu.
Anak malah merasa bangga kala orang lain yang melihat kemampuannya membagikan
apresiasi yang baik. Anak senantiasa percaya diri ketika harus tampil di depan umum.
13. Kreatif
Anak mempunyai pemikiran yang kreatif terhadap bermacam macam suasana. Anak
sanggup berfikir mana yang baik serta mana yang kurang baik sehingga membantu
memberikan apa yang lingkungannya butuhkan. Misalnya ketika memandang seekor
kucing, anak akan secara otomatis membagikan santapan pada kucing. Ia berfikir
bahwa kucing akan senang bila ia memberinya santapan. Anak tidak butuh lagi disuruh,
tetapi ia akan berfikir otomatis serta melaksanakan hal hal yang kreatif.
14. Memiliki energi yang kuat
Anak yang berbakat nampak tidak pernah letih. Ia mempunyai segudang penuh amunisi
tenaga yang membuatnya senantiasa aktif sepanjang hari. Tidak heran jika anak yang
aktif ini akan susah untuk tidur siang apalagi tidur malam tepat waktu punakan sangat
susah. Hingga perlu diberikan didikan mengenai pemahaman tentang apayang boleh
dicoba serta tidak boleh. Supaya anak dapat mengerem energinya untuk hal perihal
yang tidak boleh. Tenaga yang kuat yang dimiliki anak ini kerap kali sulit dikendalikan
oleh orang tua, terlebih ketika anak marah ataupun keinginannya tidak tercapai.
Sehingga komunikasi yang baik dengan orang tua perlu ditingkatkan, karena selain
energinya yang besar anak berbakat pula pandai serta mudah paham apabila diberi
pengetahuan.
15. Cerdas
Anak berbakat ialah anak yang pintar. Perihal ini bisa didapat dari keturunan yang
memanglah mempunyai genetik yang bagus. Intelligence Quotient (IQ) pada anak
berbakat bisa melebihi rata rata serta sanggup belajar dengan kilat. Anak pintar hendak
lebih unggul diantara teman teman sebayanya dalam perihal pelajaran maupun
keterampilan yang lain. Pintar mempunyai banyak penafsiran, yaitu kecerdasan
intelektual ( Intelligence Quotient (IQ)), kecerdasanemosional (EQ), serta kecerdasan
lainnya. Semua tipe kecerdasan ini dapat saja dimiliki oleh anak yang berbakat.
C. Jenis - Jenis Bakat
Bakat itu terbagi menjadi dua antara lain:
1. Bakat umum
Merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap
orang memiliki.
2. Bakat khusus
Merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua
orangmemiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. Bakat khusus
pun bermacam-macam antara lain, yaitu :
a. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
b. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
c. Bakat Skolastik
Kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. Kemampuan dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakanhipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandanganhidupnya umumnya bersifat
rasional. Ini merupakan kecerdasan parailmuwan, akuntan, dan pemrogram
komputer. (Newton, Einstein, dsb.)
d. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram,
ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
e. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat-alat
lainnya.
f. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam3
dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan
dapatmenggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat
sketsaide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang
tigadimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot,
daninsinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
g. Bakat Kinetik Fisik (Bodily Kinetic)
Jenis bakat ini adalah bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan
masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan. Ciri-ciri anak yang mempunyai
bakat jenis ini diantaranya :
• Menonjol dalam bidang olah raga;
• Tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama;
• Pandai menirukan gerakan badan atau wajah orang lain;
• Tangkas dalam kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan ;
• Menggunakan badannya untuk mengekspresikan dirinya
h. Bakat Bahasa (Linguistic)
• Bakat jenis ini adalah bakat dalam menggunakan kata-kata, baik oral maupun
verbal secara efektif.
• Bisa menulis lebih baik dari anak seusianya;
• Suka bercerita;
• Suka membaca buku;
• Dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan idenya secara baik.
i. Bakat Musikalitas (Musical)
Bakat jenis ini adalah bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara. Ciri-ciri
anak yang memiliki bakat seperti ini adalah sebagai berikut :
• Pandai dalam menghafal lagu dan menyanyikannya;
• Dapat bermain alat musik;
• Sensitif terhadap suara-suara yang ada disekitarnya;
• Suka bersiul atau menggumam lagu.

A. Pengertian Minat
Muhibbin Syah menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Selain itu minat juga berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Slameto
menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa sebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Oleh sebab itu, ada juga yang mengartikan
minat adalah perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu objek. Misalnya minat
siswa terhadap kegiatan drumband. Secara umum pengertian minat ini merupakan
perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat ini merupakan dorongan atau
keinginan dalam diris eseorang pada objek tertentu. Contohnya seperti, minat terhadap
pelajaran olahraga, atau juga hobi. Minat memiliki sifat pribadi (individual). Artinya,
tiap-tiap orang memiliki minat yang dapat saja berbeda dengan minat orang lain. Minat
tersebut berhubungan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari. dan juga
dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, serta juga mode yang
sedang trend, bukan bawaan sejak lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat
seseorang tergantung pada kebutuhan fisik, sosial, emosi, dan juga pengalaman. Minat
diawali oleh perasaan senang dan juga sikap positif.
Fungsi Minat Menurut Nuchols dan Banducci dalam Abdul Wahib mengatakan bahwa
fungsi minat adalah sebagai berikut :
1. Menimbulkan aspirasi ;
2. Sebagai pendorong yang kuat dalam memotivasi diri;
3. Menimbulkan prestasi ;
4. Untuk mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita

B. Faktor Yang Mempengaruhi Minat


1. Minat
Minat belajar seseorang akan semakin tinggi bila disertai minat, baik yang bersifat
internal ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon (2008) minat belajarmerupakan,
perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada minat.
Seorang siswa yang ingin memperdalam Ilmu Pengetahuan tentangPAI misalnya, tentu
akan terarah minat belajarnya untuk membaca buku-bukutentang Agama yang
berkaitan dengan PAI, mendiskusikan nya, dan sebagainya.
2. Bahan Pelajaran Dan Sikap Guru
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar adalahfaktor bahan
pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yangmenarik minat
belajar siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan.Dan sebaliknya
bahan pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa tentu akan dikesampingkan
oleh siswa, sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto bahwa minat belajar mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat belajar siswa, maka siswatidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.Guru juga salah satu obyek yang
dapat merangsang dan membangkitkanminat belajar belajar siswa. Menurut Kurt
Singer (2005), “Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya,
berarti telah melakukan hal-hal yangterpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan
murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah , disiplin, serta disenangi murid sangat
besar pengaruhnyadalam membangkitkan minat belajar murid. Sebaliknya guru yang
memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang
timbulnya minat belajar dan perhatian murid.Bentuk-bentuk kepribadian gurulah yang
dapat mempengaruhi timbulnyaminat belajar siswa. Oleh karena itu dalam proses
belajar mengajar guru harus pekaterhadap situasi kelas, ia harus mengetahui dan
memperhatikan akan metode-metode mengajar yang cocok dan sesuai denga tingkatan
kecerdasan para siswanya,artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan
jiwa siswanya.
3. Keluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanyakeluarga sangat
berpengaruh dalam menentukan minat belajar seorang siswaterhadap pelajaran. Apa
yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak.
Dalam proses perkembangan minat belajar diperlukandukungan perhatian dan
bimbingan dari keluarga khususnya orang tua.
4. Teman Pergaulan
Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minat belajarnyaoleh teman-
temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruhteman ini sangat
besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi danmelakukan aktifitas
bersamasama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncanganyang mereka alami.
5. Lingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minat belajarnya. Hal iniditegaskan oleh
pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow bahwa. Minat belajar dapat diperoleh
dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka darilingkungan di mana mereka
tinggal. Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lingkungan adalah keluarga yangmengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat
mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari. Besar kecilnya
pengaruh lingkunganterhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada
keadaan lingkungananak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
6. Cita - Cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa.Cita-cita
juga mempengaruhi minat belajar belajar siswa, bahkan cita-cita jugadapat dikatakan
sebagai perwujudan dari minat belajar seseorang dalam prospekkehidupan di masa
yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dandiperjuangkan, bahkan tidak
jarang siapapun mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya.
7. Media Massa
Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun mediaelektronik,
dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan danmenirunya.
Pengaruh tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehari-
hari. Minat belajar khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat,didengar, atau
diperoleh dari media massa.
8. Fasilitas
Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah,di sekolah,
dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif.Sebagai contoh, bila
fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia,maka timbul minat belajar
anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabilafasilitas yang ada justru mengikis
minat belajar pendidikannya.
9. Kreativitas
James J. Gallagher (1985) Creativity is a mental process by which an individual creates
new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel
to him or her.” Pengertian kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan
individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya
yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
Widayatun, Pengertian kreativitas adalah kemampuan memecahkan masalah yang
memberikan individu mampu menciptakan ide-ide asli atau adaptif fungsi kegunaannya
secara penuh untuk berkembang.
Chaplin (1989), Pengertian kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru
menggunakan metode-metode baru.
Clarkl Monstakis (dalam Munandar, 1995), Pengertian kreativitas adalah pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu
antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain.
2. Strategi Pengembangan Bakat Minat dan Kreativitas Peserta Didik
Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan dukungan dari berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, siswa, orang tua, dan guru. Dalam hal ini, guru
memegang peranan penting dalam mengoptimalkan kualitas pengajaran.
Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan upaya untuk mengembangkan dan
membangkitkan minat, bakat, dan kreativitas siswa. Karena salah satu faktor
keberhasilan dalam melaksanakan prakerin terlihat dari bakat, minat dan kreativitas
siswa.
Bakat sendiri merupakan kemampuan dasar yang dimiliki seseorang dan dapat dikuasai dalam
waktu yang lebih singkat dibandingkan orang lain, namun hasilnya lebih baik lagi. Minat
adalah keinginan atau dorongan untuk mempelajari suatu hal tertentu. Kreativitas adalah
sebuah karya yang muncul dari pemikiran dan imajinasinya sendiri. Ketiga hal ini harus
tumbuh dan berkembang dalam diri setiap manusia.
Di sinilah peran guru. Guru tidak hanya menjelaskan materi, tetapi juga memberikan motivasi
untuk mengembangkan dan mendorong minat, bakat, dan kreativitas siswa. Peran Guru
menurut UU no. 14 tahun 2005 “ Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.” Berdasarkan undang-undang tersebut guru memiliki peran dan tugas utama
sebagai pendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluaisi
peserta didiknya. Oleh karena itu, seorang guru berhak menjadi pembina dalam
mengembangkan minat, bakat dan kreativitas peserta didiknya. Sebagai seorang guru, Anda
tentu menyadari bahwa siswa memiliki kelebihannya masing-masing tergantung pada mata
pelajaran yang mereka sukai. Beberapa siswa unggul dalam sains, pendidikan jasmani, dan
seni, sementara yang lain multi-talenta atau multi-talenta. Namun, kita tidak bisa
menggeneralisasi semua kemampuan siswa. Yang harus Anda lakukan adalah mendidik,
mengajar, membimbing, melatih, mengevaluasi dan menilai siswa Anda sesuai dengan minat
mereka. Peran utama guru adalah membimbing siswa untuk mencapai prestasi baik di bidang
akademik maupun non-akademik sesuai dengan bidangnya masing-masing.

A. Beberapa Cara Pendekatan


Ada dua cara pendekatan utama dalam memahami perkembangan perilaku dan pribadi
individu yang manifestasinya seperti tersebut di atas itu, ialah pendekatan longitudinal
dan cross sectional.
1. Pendekatan longitudinal dipergunakan untuk memahami perkembangan perilaku
dan pribadi seseorang atau sejumlah kasus tertentu (mengenai satu atau sejumlah
aspek perilaku atau pribadi tertentu) dengan mengikuti proses perkembangan dari
satu titik waktu atau fase tertentu ke titik waktu atau fase yang berikutnya. Oleh
karena itu, tekniknya berbentuk case study (studi kasus), case history,
autobiografieksperimentasi, dan sebagainya.
2. Adapun pendekatan cross sectional biasanya digunakan untuk memahami suatu
aspek atau sejumlah aspek perkembangan tertentu pada suatu atau beberapa
kelompokpopulasi tingkatan usia subjek tertentu secara serempak pada saat yang
sama. Oleh karena itu, teknik yang sesuai dengan pendekatan ini, antara lain teknik
survei. Sudah tentu sampai batas-batas tertentu dapat digunakan kombinasi atau
eklektik dengan pendekatan longitudinal.

B. Strategi Mengembangkan
1. Pribadi
Memahami pribadi anak. Memahami bahwa setiap anak memiliki pribadi yg
berbeda terhadap minat, bakat & kelebihan yg berbeda-beda.
2. Pendorong
Dorongan & motivasi berguna bagi anak unt mengembangkan motivasi instrinsik,
berkreasi tanpa dipaksa. Beri fasilitas dan sarana untuk berkreasi. Hindari bentuk
mainan yg otomatis/tinggal pencet. Beri mainan yg menstimulasi kreativitas anak.
Membatasi ruang lingkup/gerak anak juga menghambat kreativitas.
3. Proses
Merupakan proses terpenting dlm mengembangkan kreativitas anak. Beri dukungan
unt mengembangkan kreativitas anak dg reward (pujian) atau bentuk penghargaan
positif
4. Produk
Tahap ini hasil dari kreativitas. Pengembangan bakat dan kreativitas harus bertolak
dari karakteristik keberbakatan dan kreativitas yg perlu dioptimalkan pada
anak/peserta didik meliputi ranah kognitif (berhubungan dengan pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Motivasi internal ditumbuhkan dg
memperhatikan bakat dan kreativitas individu.
3. Fasilitas Perkembangan Bakat Minat dan Kreativitas Peserta Didik
Fasilitas masih termasuk salah satu aspek yang perlu diperhatikan di lembaga pendidikan di
Indonesia. Dalam menunjang minat, bakat dan kreatifitas peserta didik, fasilitas sekolah masih
belum ikut berkembang dengan kemajuan teknologi, bahkan banyak fasilitas yang jauh dari
kata layak. Padahal, fasilitas peranannya sangat penting dalam menunjang minat, bakat dan
kreatififas peserta didik. Sebagai contoh kecil:
Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan tambahan yang dilakukan di luar jam
pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan
tambahan pengetahuan, keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter
peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
A. Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis Ekstrakurikuler
1. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan kemampuan potensi
dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas. Menurut Aqip dan Sujak (2011:68), terdapat empat fungsi
kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan, yaitu: pengembangan, sosial,
rekreatif, dan persiapan karir.
2. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter
dan pelatihan kepemimpinan.
3. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan
sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
4. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rilek, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
5. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
Salah satu contoh lainnya dalam upaya memfasilitasi bakat, minat, dan kreatifvitas peserta
didik yaitu, klub olahraga: perkumpulan yang menyelenggarakan kegiatan dalam bidang
olahraga bagi para anggotanya sesuai minat dan bakat peserta didik untuk mengembangkannya
lagi diluar sekolah. Disana peserta didik bertujuan untuk dilatih mengembangkan, semua aspek
yang ada didalam diri peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai