Anda di halaman 1dari 6

Balanced atau Unbalanced ?

Ada dua macam koneksi dalam sistem audio : BALANCED dan UNBALANCED. Koneksi BAL adalah
koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : positif negatif - ground. Adapun koneksi UNBAL
adalah koneksi dengan hanya 2 jalur kabel : positif dan negatif (bila ada jalur ketiga, maka biasanya jalur
ketiga digabungkan dengan jalur negatif).
Koneksi UNBAL memiliki resiko noise karena rentan terhadap gangguan/interferensi dari perlengkapan
listrik (seperti lighting, dsb.) atau stasiun pemancar. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi alat
listrik lain tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa ke perlengkapan sound kita. Resiko interferensi
ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel.
Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita menggunakan koneksi BAL. Dalam koneksi BAL, sinyal
dikirim melalui 2 buah jalur kabel. Salah satu jalur kabel akan membalik sinyal yang berangkat sehingga
sinyal tersebut Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalur kabel yang satunya lagi. Karena dilindungi
dengan kulit kabel, maka pembalikan ini tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya, sinyal
terbalik tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal In-Phase seperti sediakala.
Keuntungan dari pembalikan ini adalah : semua sinyal interferensi yang masuk sepanjang kabel akan
saling meniadakan (Cancellation / Out-Phase) pada saat tiba di ujung akhir kabel. Sungguh sebuah cara
yang cerdik untuk menghindari interferensi sinyal audio - JS.

Teknik Setting EQ
Memang sulit men-setting EQ karena sangat tergantung selera, akustik ruangan, dan faktor-faktor
lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mulai dengan menetralkan semua EQ di posisi 0 atau flat,
lalu besarkan seluruh volume 50%. Pastikan bahwa anda sudah puas dengan posisi speaker dan gain
subwoofer.
Setelah itu, putar CD yang anda hafal soundnya, dan sesuaikan tiap-tiap frekuensi band EQ satupersatu. Jangan sekaligus beberapa band frekuensi ! Satu band saja dan dengarkan lagi. Selesaikan
satu band tersebut sampai soundnya bisa diterima. Lalu lanjutkan ke band frekuensi lainnya.
Selama melakukan ini, bisa saja anda menyesuaikan band sebelumnya kembali karena bunyi sound
masih berubah-ubah sepanjang penyesuaian. Memang langkah ini sangat memakan waktu, tetapi
hasilnya sangat memuaskan. IMPERIAL REIGN dari forums.techpowerup.com

Aturan Emas EQ dari Bobby Owsinsky


- Bila bersuara becek / berlumpur (muddy), potong (cut) di area 250Hz
- Bila berbunyi kaleng (honky), potong di area 500Hz.
- Potong (cut) bila anda menginginkan suara yang lebih baik.
- Tambah (boost) bila anda ingin membuat bunyi unik / berbeda.
- Kita tidak dapat memboost bila memang frekuensi itu tidak ada di sumber bunyi.
Gunakan bandwidth Q sempit sewaktu cut, gunakan Q lebar waktu boost. Bila anda menginginkan
suatu suara menonjol, kurangi bagian bottom/low. Bila anda menginginkan suara itu bercampur dengan
suara lainnya, kurangi bagian top-high nya - www.ps139.com

Nada VS Frekuensi VS Panjang Gelombang

Berikut adalah tabel Mik Fielding untuk mengetahui frekuensi dari nada beserta panjang
gelombangnya.Tabel ini sangat berguna untuk membantu agar mixing kita lebih detil lagi.
Dengan melihat tabel ini, kita mengerti mengapa kita tidak dapat mendengar nada D-1 dari jarak 2 meter
di depan subwoofer. Karena nada D-1 membutuhkan 10 meter lebih untuk dapat terbentuk sempurna dan
menjadi bunyi.
NADA PIANO
A-0
D-1
A-1
D-2
A-2
D-3
A-3
D-4
A-4
D-5
A-5
D-6
A-6
D-7
A-7
D-8
A-8
D-9
A-9
D - 10

FREKUENSI (Hz)
27,5
36,7081
55,0000
73,4162
110,000
146,832
220,000
293,665
440,000
587,330
880,000
1174,66
1760,00
2349,32
3520,00
4698,64
7040,00
9397,27
14080,0
18794,5

PANJANG GELOMBANG
13,481 meter
10,100 meter
6,741 meter
5,050 meter
3,37 meter
2,525 meter
1,685 meter
126,2 cm
84,26 cm
63,12 cm
42,13 cm
31,6 cm
21,1 cm
15,8 cm
10,5 cm
7,9 cm
5,3 cm
3,9 cm
2,6 cm
2 cm

Setting GATE
Salah satu perangkat yang sering digunakan dalam sound system adalah Gate. Terutama setting sound
drum,dimana komponen seperti snare, hihat, tom, kick dll letaknya berdekatan dan rawan kebocoran
bunyi.
Secara singkat Gate adalah : alat yang tidak akan meneruskan sinyal (dalam satuan dB) apabila nilai
level signal-nya di bawah nilai threshold yang ditentukan. Lalu kontrol apa yang biasanya menjadi standar
dalam perangkat Gate? Yang utama adalah :
- Threshold : kontrol ini yang akan menentukan di level berapa signal diperbolehkan masuk gate.
Apabila di bawah nilai ini, maka signal akan ditutup dan tidak diteruskan. Semakin besar dB yang kita
set, semakin besar signal yang dibutuhkan untuk membuka gate.
- Attack : mengontrol kecepatan gate bereaksi apabila signal sudah memasuki ambang threshold.
- Release : menentukan seberapa cepat gate kembali menutup setelah sebuah signal dibiarkan melewati
gate.
Setiap produsen menambahkan fitur-fitur lain sebagai pelengkap. Bacalah manual alat tersebut. Atau
luangkan waktu untuk mencoba berbagai fitur tersebut.
Gate biasanya disisipkan di insert mixer. Mengapa demikian? Dengan melewati insert mixer, berarti
signal sudah melalui proses treatment gain melalui gain / trim. Hal ini akan mempermudah kita apabila
ada permasalahan yang timbul di tengah pertunjukan.

Setting Gate : dapatkan struktur gain dengan meminta pemain drum untuk mencoba dulu satu persatu.
Mulai kick, snar, hihat, tom. Setelah itu lakukan sedikit equalisasi sampai sound dari masing-masing
channel dianggap memuaskan. Baru setelah itu kita tentukan setting threshold Gate. Tentukan nilai
attack terbaik agar gate bereaksi secepat mungkin dan natural . Kalo sudah dengarkan hasilnya. Apabila
ada bunyi sustain mengganggu maka putuskan berapa nilai release terbaik.
Lakukan proses ini satu persatu, mulai kick, snar, hihat, dan seterusnya sampai semua yang perlu di gate
telah masuk. Ingat bahwa drummer adalah manusia yang staminanya bisa menurun. Karena itu tentukan
nilai threshold dengan bijak. Jangan terlalu ekstrim menentukan threshold karena nantinya
mengakibatkan hasil sound tidak natural.
Artikel ini tidak serta merta membuat kita jadi piawai dalam men-setting gate, tentunya tetap dibutuhkan
praktek dan latihan untuk mengasahnya. Selamat mencoba Uki Tridaya

Panduan cepat Mr. Mik Fielding meng - EQ instruments


Kick Drum : 60-80 Hz Bottom depth; 2.5kHz Slap attack
Snare Drum : 240 Hz Fatness; 2-3kHz Crispness
Hi-Hat Cymbal : 200 Hz Clank; 2-4kHz Stick hit metal ; 6-8kHz Harshness; above 8 kHz Shimmer
Rack Toms : 240 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Floor Tom : 120 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Bass Guitar : 60-80 Hz Bottom; 700-1kHz Attack or Pluck; 2.5 kHz String Noise or Pop
Acoustic Guitar : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5-5kHz Clarity;
Electric Guitar : 100-250Hz Body; 2.5-3KHz Clarity; 6-8kHz Presence.
Electric Organ : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5kHz Clarity
Piano : Bottom at 80-120Hz; Clarity at 2.5-5kHz; "Honky Tonk" sound with high "Q" at 2.5kHz
Horns : Fullness at 120-240Hz; Shrill at 5-8kHz
Strings : Fullness at 240Hz; Scratchiness at 7-10kHz
Conga/Bongo : Resonance at 200-260Hz; Presence/Slap at 2-4kHz
Vocal : Fullness at 120Hz; Boominess at 200-280Hz; Presence at 5kHz; Sibilance at 6-7kHz

Setting EQ Pidato
Secara garis besar, frekuensi pidato dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental, huruf hidup (vowel :
a, i, u, e, o) dan huruf mati (konsonan).
Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali
suara si pembicara di frekuensi ini.

Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 4 kHz.
60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara.
Sementara itu area 500 Hz 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 8 kHz
menghasilkan 60 % kejelasan suara.
Terlalu banyak boost di antara 1 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat
menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance
(desis ssss) - Devin DeVore

Feedback Eliminator / Destroyer


Bila anda tidak memiliki sound operator tetap, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk menggunakan
Feedback Eliminator / Destroyer.
Alat ini adalah sebuah prosesor elektronik yang mencari dan menghancurkan feedback. Bila sebuah
feedback muncul, maka secara otomatis alat ini akan mencari frekuensi feedback tersebut dan menakik
nya (notches it out). Waktu feedback muncul lagi di frekuensi yang lain, maka alat tersebut akan
mengirim filter kedua sebagai penyelamatnya - Lorne Atkins

Cut atau Boost EQ ?


Alasan mengapa EQ lebih baik di 'cut' (kurangi/potong) dibandingkan dengan di 'boost' (dinaikkan) adalah
karena dengan boosting, maka kita juga mem -boost noise di sinyal tersebut. Coba saja. Boost tiap
frekuensi dan dengarkan hasilnya. Bila anda pikir sound nya bertambah enak, silahkan saja. Siapa tahu ?
- Ian Waugh

Mixing
Hal pertama yang diperhatikan orang adalah penyanyi utama. Pastikan bahwa mereka terdengar baik
dan cukup keras, baru kemudian kita mengolah gitar, keyboard, drum, dan sebagainya - Dave

Kabel speaker vs kabel instrumen


Kabel untuk speaker tidak baik digunakan sebagai kabel instrumen. Begitu pula sebaliknya. Karena kabel
instrumen hanya mampu membawa sedikit tenaga (low power) dan ber-hambatan tinggi (high impedance
/ High Z). Sedangkan kabel speaker sebaliknya : high power dan hambatan rendah (low Z).
Bila anda menggunakan kabel instrumen sebagai kabel speaker, mungkin anda akan baik-baik saja di
sinyal rendah. Pada sinyal tinggi, anda akan mengalami berbagai masalah dalam bentuk ampli
mengalami panas berlebihan, speaker berbunyi distorsi (peak), atau kabel hangus.
Bila kita menggunakan kabel speaker untuk instrumen, maka bisa jadi anda akan mengalami noise
karena induksi dari perlengkapan listrik di sekeliling (lighting, dan sebagainya). Mengapa demikian ?
Karena kabel speaker hanya memiliki pelindung luar yang tipis, sedangkan isi kabel dalamnya besar dan
tebal. Induksi mudah masuk dan terbawa oleh kabel hingga berbunyi di speaker kita www.fender.com

Total Harmonic Distortion (THD)


Total Harmonic Distortion adalah sebuah indikator di amplifier atau pre-amp tentang seberapa jauh
penurunan kualitas suara terjadi. THD diukur dengan cara membandingkan output dengan input.

Suara terdiri dari berbagai frekuensi. Kualitas suara input (frekuensi) dapat mengalami penurunan setelah
diproses oleh alat tersebut. Besar penurunan kualitas ini dinyatakan dengan angka THD. Misalnya THD
0.004 %, artinya kualitas suara menurun 0,004% dibandingkan aslinya.
Semakin kecil nilai THD, semakin bagus kualitas alat tersebut - www.stereos.about.com

Tipe-tipe Reverb
Ada beberapa tipe program reverb. Mari kita lihat lebih detail :
Tipe ROOM : reverb tipe ini adalah simulasi suara yang berbentuk ruangan. Simulasi suara ini
mencerminkan ruangan yang lebih kecil dibandingkan tipe HALL.
Tipe HALL : tipe ini menghasilkan sound yang lebar, hangat, dan besar. Mencerminkan ruangan aula
yang besar.
Tipe PLATE : tipe ini sangat sesuai untuk vokal. Pada jaman dahulu pembuatan reverb Plate dilakukan
dengan cara mengirim sound ke sebuah plat metal yang akan memantulkannya kembali bolak balik.
Suara vibrasi pantulan ini kemudian direkam kembali menjadi audio signal. Reverb ini bersifat cerah
(bright) dan jernih (clean) sehingga cocok untuk vokal.
Tipe CHAMBER : dahulu kala, semua studio memiliki ruang pantul (echo chamber). Suara dikirimkan ke
ruang pantul ini, kemudian direkam kembali. Suara pantulan inilah yang dinamakan reverb Chamber
www.emusictips.com

Pembicara Penting
Banyak pembicara terbiasa mendengar suara mereka lewat speaker dan menyesuaikan volume dan
kualitas suara mereka sesuai apa yang mereka dengar. Mereka butuh speaker monitor yang baik agar
percaya diri dengan suara mereka.
Suara monitor yang terlalu kecil akan menyebabkan pembicara mendekatkan diri ke mic atau berteriak.
Bila monitor terlalu keras akan menyebabkan mereka menjauh dari mic dan berbicara lembut. Perhatikan
bagaimana mereka memegang mic bila terlalu jauh, kecilkan monitor. Bila terlalu dekat, keraskan
monitor - Dr. Dale A. Robbins

Rasio Signal to Noise (S/N)


Rasio Signal to Noise (S/N) adalah jarak antara level sinyal dengan level dimana mulai terdengar noise.
Besarnya S/N biasanya dinyatakan dalam dB (desibel).
Untuk mengetahuinya secara praktis (selain membaca manual alat) dapat kita gunakan cara berikut :
Tanpa ada bunyi sinyal apapun, kita naikkan volume sampai kita mendengar adanya bunyi noise. Itulah
nilai S/N dari alat yang kita operasikan.
Nilai S/N 30dB artinya ada 30dB sinyal dengan 0dB noise, dan juga berarti ada 31dB sinyal dengan 1dB
noise, serta ada 50dB sinyal dengan 20dB noise, dst.
Semakin besar nilai S/N berarti semakin bebas alat tersebut dari noise. Alat dengan S/N 70dB lebih baik
dari alat dengan nilai S/N 40dB. Alat pertama dapat menghasilkan bunyi yang bebas noise hingga 70dB,
sedangkan alat kedua hanya mampu menghasilkan bunyi bebas noise 40dB saja.

Dengan mengetahui batas S/N, maka kita akan tahu sampai batas mana audio yang kita hasilkan bersih
dari noise Benjamin Soegiaman & JS

Setting compressor

Compressor adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor diguanakan untuk
membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan membumbui suara, tetapi bila di set terlalu
tinggi akan merusak suara. Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan mengkompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !
Berikut adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap kasus cocok
dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.
Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.
Snare Drum ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila menginginkan suara yang dalam,
gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack 5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB.
Elektrik Gitar ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 5:1 dengan auto attack release dan
reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk
menghasilkan sound yang kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat
Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB.
Vokal ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.
Jangan terlalu gila-gilaan meng-kompres vokal ! - OldBarn Audio

Setting musik Hip-Hop


Seting compressor seperti apa yang dapat menghasilkan punch drum maksimum seperti yang
dibutuhkan musik Hip-Hop dan House ?
Dalam banyak kasus Hip-Hop, ratio yang umum digunakan adalah 4:1 hingga 7:1. Ratio di atas 8:1 efektif
untuk membatasi (limiting) bukan untuk kompresi. Para jagoan biasanya menggunakan reduksi antara 10
15 dB pada kick, snare, bass dan gitar.
Untuk membentuk sound kick drum yang ideal, kami umumnya menggunakan ratio 5:1 dengan threshold
-12,4 dB. Sekali anda telah menemukan ratio dan threshold yang cocok, anda telah siap untuk
memanaskan panggung dengan men-seting attack dan release yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai