Anda di halaman 1dari 44

NOICE HOME RECORDING

Belajar Mixing dan


Mastering Audio
Making Your audio Great

Yunus Noice
8/1/2010

1|Page
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Pendahuluan
Akhirnya selesai sudah penulisan Buku Cara Mudah Mixing & Mastering yang

membahas tentang “Belajar Mixing dan Mastering Audio”


Audio”  . Pertama saya ucap syukur

kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw begitu juga kerabat dan sahabat-sahabat

saya dibandung, jakarta, teman Medsos yang telah membantu dalam karya tulisan dan

 juga Google yang


yang telah membantu
membantu mencari
mencari info, gambar,
gambar, dan lain-lain.

Literatur yang saya dapat dari pengalaman di dunia musik selama kurang lebih 20

tahun secara formal dan non formal khususnya di dunia Recording, mendorong saya

untuk berbagi ilmu kepada pemusik ataupun profesi lainnya.

Salam dari penulis,

Yunus Anis ( Yunus Noice )

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 1
Pengertian Mixing dan Mastering

Mixing
Mixing bertujuan agar setiap track dalam satu lagu menjadi kesatuan yang saling
mendukung sehingga tercipta ruang 2 dimensi pada benak pendengar dan pesan lagu
sampai pendengar.
Dalam mixing kita mengatur music secara 3 dimensi :
1. Sumbu X (dimensi Horizontal)
2. Sumbu Y ( Dimensi Vertikal)
3. Sumbu Z ( Depth)
Effek yang digunakan utamanya adalah EQ, Compressor, Delay, Reverb dsb
Input dan output dari Mixing :
 Input : Dataaudio Multitrack/Banyak
Multitrac k/Banyak track
 Output : File Audio format .Wav atau .aiff stereo yang di sebut “Stereo Mixing”.

Mastering
Mastering berhubungan dengan 2 hal utama yaitu :
1. Balance Volume
2. Balance Frekwensi
Input dan Output dari Mastering :
 Input : File Audio
Audio Stereo
Stereo Mix
 Outpit : File Audio Stereo Master atau “Master”

Pra  –  Mixing
 Mixing
Sebelum mulai mixing, anda harus :
 Mengubah Data MIDI/Virtual Instruments menjadi data Audio
 Mengubah data dari software yang rewire menjadi data audio
 Mengubah track Midi Drum menjadi track drum dengan masing-masing instrument
drum atau kick drum terpisah dengan Snare Drum, terpisah dengan hihat dst.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Pra-mixing : Marker Track
 Marker Track adamalah track yang digunakan untuk menandai bagian lagu
tertentu misalkan Reff, bagian Solo Gitar Bagian „Brige, dsb.
 Tujuan adalah mempermudah anda saat mixing untuk pindah ke bagian tertentu
dari lagu anda.

I. Marker track

Pra-mixing : folder Track


 Folder track adalah track yang digunakan untuk mengelompokan track intrumen
music/track vocal berdasarkan jenisnya misalnya folder track-track drum, track
backing voca, track elektrok gitar, track acoustic gitar dsb.
 Tujuan adalah mempermudah anda saat mixing karena track yang banyak bias
dikelompokan menjadi hanya beberapa folder utama.

II.  Add Folder Track

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Pra-Mixing : Group channel Track
 Group channel Track adalah track yang digunakan untuk mengelompokan track
instrument music/track vocal berdasarkan output audionya misalkan Group
channel drum, group channel Backing vocal, group channel electric Gitar, group
Channel Acoustic gitar dsb.
 Tujuannya adalah mempermudah abada saat mixing karena output beberapa
track dijadikan satu grup sehingga anda dapat mengatur volume atau member FX
beberapa track tsb sebagai satu kesatuan.

III.  Add Group Channel Track

Balance Volume dalam Mixing


 Yaitu Mengatur keseimbangan volume antar track dalam lagu anda.
 Prinsipnya semakin keras volume suatu track semakin kedepan posisinya dalam
stereo image pendengar
 Balance volume diatur salah satunya menggunakan volume fader virtual mixer
Nuendo atau volume control pada inspector setiap track.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

IV. Balance Volume

Volume Fader pada Mixer


 Mengeset ke nilai 0 (unity gain) adalah dengan Ctrl + klik pada volume fader.
 Menggabungkan volume fader menjadi 1 group adalah dengan memilih track-
track lalu klik kanan pada mixer & pilih link channels.
 Untuk mengedit volume fader salah satunya channel yang di link, tekan Alt dan
ubah volumenya.
 Untuk memisahkan volume fader satu channel dan pilih Unlink channels.

 V. Klik Fader mixer (track 1,2, or 3… berbareng shift)

Balance Pan dalam Mixing


 Yaitu mengatur keseimbangan pan antar dalam lagu anda.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 VI. Prinsipnya pan menempatkan suatu instrument pada posisi diantara kiri-tengah-
kanan speaker yang membentuk stereo image pendengar (phantom
image).Balance Pan di atur menggunakan pada inspector setiap track.

 VII. Balance Pan

Pan Fader pada Mixer


 Mengeset Pan ke Center adalah dengan Ctrl+klik pada bagian pan.
 Pada track stereo tersedia 3 pilihan Pan Control yaitu :
o Stereo Balance Panner (default)
o stereo Dual Panner.
o Combined Panner.

Volume dan Pan Automation


 Adalah envelope atau automation untuk mengatur volume atau pan dari
beberapa track tertentu.
 Cara membuat volume automotion :
o Merekam real-time.
o Menggambar dengan mouse.
 Selain volume automation untuk track, anda dapat juga membuat volume
automotion per part/event.
 Volume dinamikanya besar atau perbedaan volumenya agak ekstrem.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Kurva Sensitivitas Telinga
 Equal loudness Curve
Fletcher-Munson Free Field Egual Loudness Contours

 VIII. Kurva Sensitivitas Telinga

 Harvey Fletcher dan W.A Munson adalah dua orang ahli yang meneliti respon
telinga terhadap berbagai frekwensi.
 Kurva Fletcher-Munson menggambarkan bahwa manusia tidak mendengar semua
frekwensi dalam level/volume yang sama.
 Ada beberapa frekwensi dimana pendengaran manusia tidak sensitive.
 Sensitivitas telinga manusia itu berubah sejalan dengan perubahan sound pressure
level.

Kalibrasi Level Mixing


 Pada saat mixing sebaiknya kita menggunakan level yang sama agar hasil mixing
standar dengan telingga semakin terlatih.
 Kalibrasi meter untuk mixing :

0dBFS = -12dB VU
 dB FS = decibel Full Scale = Ukuran kekerasan level digital/Peak meter.
 dB VU = ukuran kekerasan rata-rata audio yang sesuai dengan response
telinga/loudness di VU meter.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Cara Kalibrasi Level Mixing
 Caranya :
o Pasang VU meter di master out mixer (slot 6)
o atur referensi level VU meter ke -12dBFS.
o Master Volume fader = 0dB Full scale = 0dBFS.
o pada bagian terkeras dari lagu, VU meter berada di daerah sekitar 0dBVU.
o Sesuaikan level monitor anda pada 77-85dB menggunakan SPL meter.
Audio Clipping
 Audio clipping / peak terjadi apabila level satu channel atau beberapa channel
yang di gabungkan melebihi 0dB Full scale.
 Akibat dari clipping adalah bunyi yang pecah / distorsi karena tidak ada lagi
headroom.
 Untuk menghindari clipping, pastikan saat recording, input level tidak sampai clip,
atau pada saat mixing/mastering, master volume tidak lebih dari 0dB.
 Apabila terjadi clipping sesekali/tidak terus menerus, gunakan plug-in limiter.
 Caranya :
o pasang limiter di slot 7 pada saat master out mixer.
o Threshold jangan di ubah (tetap angka 0)
o turunkan output ke -0.3dB.

IX.  Audio Clipping (merah)

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Test Hasil Mixing (CD Audio)
 Apabila setalah mixing anda ingin mengetes hasilnya, caranya :
o Pasang plug-in dithering seperti UV22HR di slot 8 di master out mixer.
o Aktifkan dithering ke 16-bit.
o Mixdown audio melalui menu file > audio mixdown dan pilih‟stereo
interleaved‟, 44.1Khz dan 16 bit (standar CD Audio).

X. Dithering

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 2
Effek Nuendo

Menggunakan FX pada Nuendo


 Ada 4 cara menggunakan Audio FX pada Nuendo yaitu :
o Insert FX/Realtime FX
o Offline FX
o Send FX/Aux FX
o Master FX
 Pada saat mixing, pastikan Master volume tidak clipping atau overload .

Audio Routing pada Nuendo


 Audio Routing pada Nuendo adalah :
o Alur audio track audio > 1. slot insert FX 1 s/d 6 > 2. Equalizer > 3. volume Fader >
4. Slot insert FX 7 & 8.
 Alur Audio slot insert FX 7 & 8 adalah setelah volume fader dan setelah EQ ini
disebut sebagai post-fader.
 Biasanya kedua slot ini di gunakan untuk FX seperti Maximizer dan Dithering dimana
kita tidak ingin level audio berubah setelah FX ini.

XI.  Audio Routing pada Nuendo

Audio Cleaning  –  Noise Reduction

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Noise reduction bertujuan menghilangkan atau setidaknya mengurangi noise yang
tidak diinginkan yang ikut terekam pada track audio seperti bunyi AC, bunyi
amplifier gitar, bunyi fan computer Dll.
 Contoh FX plug-in Noise Reduction :
o DeNoiser (plug-in bawaan Nuendo)
o Waves X-Noise
o Sound Foundry Noise Reduction.
 Mengurangi noise dengan plug in noise reduction akan berpengaruh pada
frekwensi tertentu dari data audio tsb. Gunakan Hati-hati

Audio Cleaning  –  Click & Pop


 „click‟ dan „pop‟ adalah bunyi seperti yang terdengar pada piringan hitam atau
terjadi karena mic di nyalakan atau yang ditimbulkan pada saat menstransfer
audio secara digital.
o DeClicker (plug-in bawaan Nuendo)
o Waves X-click

Audio Cleaning  –  Sibilance


 Sibilance biasanya ditemukan pada track vocal atau track cymbal dimana
terdengar bunyi „ssss‟ yang tajam dan menyakitkan telinga.
 Untuk mengurangi sibilance, anda dapat menggunakan Equalizer atau plug-in
DeEsser.
 Apabila menggunakan EQ, cut frekwensi sekitar 6 s/d 8KHz.
 Contoh FX plug-in DeEsser :
o SPL DeEsser (plug-in bawaan nuendo)
o Waves DeEsser
 Apabila setting DeEsser terlalu over, audio anda akan kehilangan bright/treble.
Gunakan Hati-hati !

Audio Cleaning  –  Noise Gate


 Noise Gate bertujuan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi noise
yang tidak diinginkan yang ikut terekam pada track audio seperti bunyi AC, bunyi
amplifier gitar, bunyi fan computer Dll.
 Cara kerjanya adalah pada volume / threshold tertentu, audio akan di mute. Ini
akan menghilangkan noise Karen biasanya volume dari noise itu lebih kecil
daripada volume vocal atau instrument music yang direkam.
 Contoh FX plug-in Noise Gate adalah :
o Bagian Autogate pada VSTDynamics (plug-in bawaan Nuendo).
o Waves C1 Gate.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Audio Cleaning  –  track Vokal
 Track vocal adalah track ytang paling penting pada music anda, untuk itu apabila
ada masalah harus diperbaiki yaitu :
o Sibilance (dengan EQ atau DeEsser).
o Click & Pop (dengan DeClicker).
o Noise (dengan Noise Reduction atau dengan noise Gate).
o Fals (dengan antares Autotune atau Celemony Melodyne).
o Suara nafas Vokalis yang berlebihan (di edit dengan tool nuendo spt split &
erase).
o Ambience ruanganyang ikut terekam pada track vocal (dengan EQ, buang
frekwensi rendah Hi Pass).

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 3
Frequensi dan Equalizer

Frekwensi/Frequency
 Frekwensi adalah berapa getaran suatu sumber suara per detik.
 Satuannya Hertz disingkat menjadi Hz. Contoh : 200Hz.
 5000Hz = 5kiloHertz, lazimnya ditulis 5KHz. Biasanya disebut sebagai 5 kilo atau 5K.
 Gambar Sine wave 1 Hz :

 Gambar Sinewave 20 Hz :

 Batas pendengaran manusia normal : 20Hz –  20Hz.


 Semakin bertambah umur, semakin berkurang sensitivitas telinga. Biasanya
berkurang pada frekwensi tinggi.
 Apakah anda mendengar 20 Hz?14Khz?16KHz…

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Spectrum Frekwensi
 Spectrum frekwensi (frequency spectrum) adalah distribusi energy pada sejumlah
frekwensi yang bisa terdengar manusia.
 Contoh : spectrum frewkuensi music pop 30Hz s/d 16Hz.
 Oktaf/octave adalah jarak dimana suatu frekwensi 2x atau 1/2 frekwensi lainnya.
 Contoh : jarak 220Hz & 440 Hz atau 1KHz & 500Hz adalah 1 )otaf.

Loudness.
 Loudness adalah ukuran kekerasan suara yang dirasakan manusia.
 Satuan decibel, disingkat dB.
 Perbedaan 10dB pada 1KHz lebih terasa daripada 100Hz karena sensitivitas telinga
yang berbeda.
 Perbedaan 2dB pada volume keras lebih terasa daripada pada volume pelan.

Frekwensi Fundamental
 Adalah frekwensi dasar dari suatu sumber bunyi.
 Contoh bunyi yang hanya mengandung frekwensi fundamental adalah sinewave.
 Sinewave adalah waveform yang sederhana/simple.

Harmonics
 Adalah frekwensi diatas frekwensi fundamental yang merupakan kelipatan 1000Hz
dengan volume yang lebih lemah daripada frekwensi fundamental.
 Contoh : Tringle mempunyai harmonic di kelipatan 1000Hz.

Overtones.
 Pada suara yang kompleks, bukan hanya harmonic yang ada tetapi overtones.
 Overtones adalah frekwensi di atas fundamental yang tidak merupakan kelipatan
1000Hz dan bersifat tidak beraturan.
 Gabungan overtones membuat karaktar suara setiap intrumen music berbeda-
beda.
 Contoh : Nada A pada gitar berbeda dengan nada A pada piano karena
overtonenya yang berbeda.

Equalizer (EQ)
 EQ adalah tone / frekwensi control karena anda dapat mengontrol overtones dari
suatu intrumen.
 Dengan EQ, anda dapat membentuk karakter suara suatu intrumen yaitu dengan
mengurangi frekwensi yang tidak diinginkan dan menonjolkan frekwensi yang di
inginkan.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

XII. Equalizer

Penamaan Frekwensi
Berikut ini adalah penanmaan berbagai frekwensi yaitu :

o 0 – 25 Hz = Sub Bass
o 25 - 120 Hz = Bass (tebal)
o 120 – 350 Hz = Low Mid (Tebal/Tumpul)
o 350 – 2 KHz = Mid (Bindeng)
o 2 – 8 KHz = Mid Hi (kejelasan vocal)
o 8 – 12 KHz = Hi (cymbal, perkusi, sibilance, nada tinggi intrumen
musik)
o 12 – 20 KHz = Hi (Kasar/tajam)
Berikut Penanamaan Frekwensi dari sumber lain :

Audio Frequencies

A list of frequencies used by things that make noises - like humans and musical instruments - but
other stuff as well. As well as the fundamental frequency most instruments have harmonics and
overtones which are noted where known. But assembling this stuff is both tedious and incredibly
difficult (it is unknown in some cases, horribly contentious in others or just buried in some obscure
place even the search engines can't find ). If you can add information use the l inks at the top or bottom
of the page to email us. The world will be grateful. That's it. Grateful. And we will acknowledge your
contribution. So your peers will know you are super smart. Which is pretty cool. Maybe.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Keyboard Instruments
Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Piano A1 (28 Hz) to C8 (4,186 Hz or 4.1 KHz) 60 - 100

Organ C0 (16 Hz) (some are said to be cabable of C-1 (8 Hz)) to A9 35 - 110
(7,040 KHz)

Wind - without a reed

Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Concert Flute C4 (262 Hz) to B6 (1,976 Hz) (Some start at B3 (247 Hz))

French Horn A2 (110 Hz) to A5 (880 Hz)

Picolo C5 (523 Hz) to B7 (3,951 Hz)

Trombone E2 (82 Hz) to B4 (493 Hz)

Trumpet E3 (165 Hz) to B5 (988 Hz) 55 - 95

Tuba (Bass) F1 (44 Hz) to F4 (349 Hz)

String Instruments

Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Violin G3 (196 Hz) - G7 (3,136 Hz) (G-D-E-A) (or C8 (4,186 Hz?) Harmonics to 10 KHz 42 - 95

Viola C3 (315 Hz) - D6 (1,175 Hz)

Cello C2 (65 Hz) - B5 (988 Hz (C5)) Harmonics/overtones


to 8Khz

Double Bass E1 (41 Hz) to B3 (247 Hz) Harmonics/overtones


to 7Khz

Guitar E2 (82 Hz) to F6 (1,397 Hz) Standard tuning of E A D G B E. (Open


(Acoustic) #6 82.407Hz, Open #1 880Hz, #1 25th Fret 1,396.91Hz (1.39
KHz)

Guitar (Bass) 4 string E1 (41 Hz) to C4 (262 Hz). 5 string Bass normally starts at Harmonics up to
B0 (31 Hz) but tops out at the same C4 value. 15KHz.

Guitar (Electric) E2 (82 Hz) to F6 (1,397 Hz) (Open #6 82.407Hz, Open #1 880Hz, Unlimited!
#1 25th Fret 1,396.91 Hz (1.39 KHz) Same range as for acoustic
guitars but electric guitars have more harmonics and effects and
these can go way over 20KHz. But since you cannot hear them
(unless you claim to be an audiophile) - who cares.

Percussion Instruments (things you hit)

Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Drums 90Hz - 180Hz


(Timpani)

Bass (Kick) 60Hz - 100Hz 35 - 115


Drum

Snare Drum 1 KHz - 2 KHz

Toms 150 Hz - 2 KHz

Cymbal - Hi-hat 3 KHz - 5 KHz 4 - 110

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Xylophone 700 Hz - 3.5 KHz

Wind (Reed or Woodwind) Instruments

Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Bandoneon Descant (right) side G3 (196 Hz) to A6 (1,750 Hz). Bass (left) side
C3 (131 Hz) to A5# (932 Hz)

Clarinet E3 (165 Hz) to G6 (1,568 Hz) (C7 sometimes possible (2,093 Hz)

Humans (You and me - well sometimes)

Instrument Fundamental Harmonics dB(SPL)

Hi-Fi 50 Hz - 15 KHz. Originally thought to be the range of human


hearing and still may be depending on your age. Now revised as
shown below.

Human Hearing 20Hz - 20KHz. Unless you spent a lot of your adolescence in a disco
in which case it is now probably squat. Audiophiles are supposed to
be able to hear above 20KHz - or perhaps they only think they can.
Over the age of 50 and most people are limited to a range of 50 Hz
to 15/16 KHz.

Hearing Humans are not uniformly sensitive to sound accross the frequency 10 - leaves in a
Sensitivity spectrum. The most sensitivity is from approximately 300 Hz to 5 breeze
KHz with a particularly sensitive spot round 2 - 4 KHz (this 20 - whisper
phenomena is described by the Fletcher-Munson curves). This 30 - quiet
means that for many instruments we can be more sensitive to the conversation
effects of the 2nd, 3rd or higher harmonics (and equivalent 50/55 - ambient in
overtones) not the fundamental. office
A doubling in sound power/energy results in a 3 dB(SPL) increase, 70 - city street
10 times power sound power/energy results in 10 dB(SPL) increase 80 - noisy office
but humans preceive 10 dB(SPL) as only double the loudness. 100 - pneumatic
drill(3m)
120 - jet take off
120 - pain threshold

Soprano C4 (262 Hz) to C6 (1,047 Hz).

Mezzo-Soprano A3 (110 Hz) to A5(880 Hz) (exceptions G3 (196 Hz) to C6(1,047


Hz))

Contralto F3 (175 Hz) to F5 (698 Hz)

Countertenor Male vouice. Normally sings in the Contralto or Mezzo-Soprano


range - exceptionally the soprano range.

Tenor C3 (130 Hz) to C5 (523 Hz) (F5 (698 Hz) as extreme)

Baritone F2 (87 Hz) to F4 (349 Hz)

Bass F2 (87 Hz) to E4 (330 Hz) Harmonics to 12KHz

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Atau Sumber lain :

Equalizer
 Istilah pada EQ :
o Amplitude/volume/gain
o Boost
o Cut
o Center frequency
o Q (quality) atau Bandwidth
o Filter

Equalizer  –  amplitude, boost & Cut


 Amplitude adalah keras lembutnya atau gain dari frekwensi tertentu dari suatu
data audio (satuan decibel)
 Boost adalah menaikan gain dari frekwensi tertentu.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Cut adalah menaikan gain dari frekwensi tertentu.

Equalizer  –  Center Frequency & Bandwidth


 Center Frequency adalah frekwensi utama yang anda naik atau turunkan gainnya.
 Pada saat boost atau cut tsb, frekwensi di sekitar center frequency juga ikut
terpengaruh.
 Banyaknya frekwensi di sekitar center frequency yang terpengaruh di sebut
sebagai Bandwidth.

Q Faktor
 Q menentukan range frekwensi yang terpenngaruh (bandwidth).
 Kesimpulan :
o Nilai Q besar maka range frekwensi yang terpengaruh jumlahnya kecil.
o Nilai Q kecil maka range frekwensi yang terpengaruh jumlahnya besar.

Equalizer  –  Filter
 Filter pada WQ bertujuan untuk menyaring frekwensi tertentu pada data audio
anda.
 Cut-Off frequency adalah frekwensi dimana filter mulai bekerja atau filter berhenti
bekerja (tergantung jenis filter yang digunakan).

Jenis-jenis Filter pada EQ


 Peak Filter = Mem-boost atau meng-cut pada center Freq tertentu.
 Besarnya Q menentukan range frekwensi yang terpengaruh.
 Tips : apabila meng-cut biasanya Q besar, sedangkan pada saat mem-boost, Q
kecil.

Jenis-jenis Filter pada EQ


 Low Pass/Hi Cut = frekwensi di atas Cut-off frequency akan dikurangi amplitudenya.
 High pass/Low Cut = frekwensi di bawah cut-off frequency akan dikurangi
amplitudenya.
 Low shelf = Boost atau Cut frekwensi di bawah Cut-Off frequency.
 High Shelf = Boost atau Cut frekwensi di atas cut-off frequency.
 Band pass = frekwensi di antara dua batas frekwensi yang akan terdengar oleh
kita.
 Band Notch = Frekwensi di luar batas frekwensi yang akan terdengar oleh kita.

Frekwensi instrument/vocal
 Agar dapat menggunakan EQ dengan baik, kenalilah frekwensi utama dari suatu
intrumen music/vocal.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Basic EQ guide atau frekwensi chart berguna sebagi patokan dasar tapi bukan
suatu yang mutlak.
 Dengan banyak latihan anda akan menemukan Magic EQ versi anda sendiri yang
pasti berbeda dengan orang lain.

Penggunaan Equalizer
 EQ bertujuan untuk :
o Menimalkan atau membuangkan karakter yang tidak diinginkan pada suatu
instrument.
o Menonjolkan karakter tertentu dari suatu instrument.
o Menempatkan setiap intrumen pada lagu anda supaya terjadi
keseimbangan / Balance frekwensi.

Low Cut pada 50Hz


 Kadang-kadang frekwensi rendah (di bawah 50Hz) yang tidak terdengar sering
menimbulkan masalah.
Sebaiknya setiap track di low cut pada 50dB dengan kecuraman yang tajam agar
didapat mixing yang tebal.

Tehnik EQ Sweep
 EQ sweep adalah tehnik mencari frekwensi yang bermasalah yaitu :
o Aktifkan 1 center frekwensi dan boost beberapa dB dan mulai dari 20Hz,
geser pelan-pelan tombol frekwensi sampai anda menemukan frekwensi
yang bermasalah.
o Cut beberapa dB hingga tidak terdengar tidak terdengar masalah tsb.

Tehnik EQ Balancing
 Tehnik menyeimbankan frekwensi dengan EQ adalah sbb :
o Balance EQ secara vertical yaitu dari low ke hight.
o Balance secara horizontal yaitu dari L-C-R.
 Tips : frekwensi low pada center harus lebih domain daripada di kiri & kanan agar
frekwensi low tidak tabrakan !

Contoh kasus
Balance frekwensi antar bass, kick, vocal dan snare :
 Bass : 400-800Hz suara kayu di 800-1200Hz. Bunyi fret & slap di atas itu.
 Kick : 90Hz suara kulit di 2-8KHz.
 Balance antara vocal & snare.
 Low cut pada semua track pada frekwensi yang berbeda/sesuai kebutuhan.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 4
Compressor

Compressor
Compressor digunakan untuk mengatur dynamic range suatu track.

 Dynamic range adalah perbedaan antara volume yang terpelan dengan volume
yang terkeras dari suatu track audio.
Dengan volume yang terkeras dari suatu track audio.
Compressor 2
 Compressor bertujuan agar volume suatu track menjadi relative stabil yaitu dengan
menurunkan level yang keras sehingga dinamika tidak ekstrem lagi.
 Selain berpengaruh pada volume/level, compressor juga berpengaruh pada
distribusi frekwensi secara keseluruhan.

XIII. Compressor dari wave Mercury

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

XIV. Compressor dari nuendo

Transient
 Transient adalah lonjakan level yang singkat di awal suatu sound.
 Semakin besar transient semakin menggigit suaranya
 Contoh intrumen yang ada transientnya : snare drum, perkusi, rythem gitar funk dll.

Parameter compressor
 Parameter pada compressor :
o Threshold
o Ratio
o Attack
o Release
o Gain reduction
o Make up gain

Compressor  –  Threshold & Ratio


 Semakin besar threshold (semakin negative nilainya) maka semakin banyak audio
yang di compress.
 Semakintinggi ratio maka semakin besar tingkat kompresinya.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Threshold adalah batas level (dB) dimana di atas nilai volume ini compressor akan
bekerja.
 Ratio adalah perbandingan antara input yang masuk ke compressor (level asli dari
audio) dan output compressor (level hasil kompresi).
 Contoh ratio adalah 2:1 atau 4:1 atau 8;1 atau 20:1 dst.
 Menggunakan compressor :
o Naikkan ratio antara 2:1 s/d 8:1
o Turunkan threshold.
 Apabila setting ratio terlalu tinggi dan threshold terlalu rendah maka akan
terdengar tidak natural/over compressed.
 Untuk itu kurangi settingnya agar terdengar natural (kecuali memang di sengaja).

Compressor  –  Attack & Release


 Pada saat level di atas threshold, attack menentukan kapan compressor bekerja
satuannya millisecond/ms.
 Pada saat level di bawah threshold, relese menentukan kapan compressor
berhenti bekerja. Satuannya millisecond/ms.
 Istilah yang umum :
o Fast attack = short attack = attack pendek = nilai attack kecil (dalam Ms).
o Slow attack = long attack = attack panjang = nilai attack besar (dalam ms)
o Fast release = short releas = release pendek = nilai release kecil (dalam ms).
o Slow release = Long release = Release panjang = nilai release besar (dalam
ms).
 Setting Slow Attack mengakibatkan sound menjadi lebih perkusif/tajam/menggigit.
 Setting Fast Attack mengakibatkan sound menjadi lebih tumpul.
 Setting Long release mengakibatkan sound menjadi lebihpanjang/sustain.
 Setting Short release mengakibatkan sound menjadi lebih pendek.

Contoh Setting Attack


 Apabila snare atau gitar ingin lebih menggigit / perkusif, gunakan setting attack
panjang.
 Apabilla transient snare berlebihan, gunakan setting attack pendek.
 Untuk vocal dengarkan suara aslinya apakah kurang menggigit atau malah
trasnsient tinggi. Perhatikan terutama pada awal kata dan pada konsonan lalu
atur attack sesuai kebutuhan.

Contoh Setting Release


 Apabila bunyi gitar akustik, bass dll kurang panjang / kurang sustain, gunakan
setting release yang panjang.
 Release juga biasa digunakan untuk mencegah efex pimping.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Pumping terjadi apabila threshold terlalu rendah, ratio terlalu tinggi dan setting
release pendek (fast release) untuk itu setting agar release lebih panjang (long
release).

Compressor  –  Gain Reduction


 Gain Reduction mengukur berapa banyak pengurangan level atau berapa
banyak audio di compress.
 Seberapa cepat besarnya gain reduction untuk kembali ke nilai 0 = release time.

Compressor  –  Make Up gain


 Make up Gain atau gain atau output bertujuan menambah level akibat hasil
compressor yang menurunkan level audio secara keseluruhan.
 Nilai Make Up gain ini di damakan dengan nilai gain reduction agar didapat level
seperti aslinya (sebelum di Compress).
Compressor  –  Knee
 Knee adalah bagaimana compressor bekerja pada titik threshold
 Hard knee = setting dimana begitu sampai di titk threshold, audio akan di
compress.
 Soft knee = sebelum mendekati titik threshold, audio sudah mulai sedikit di
compress agar hasilnya terdengar lebih natural.

Group Compression
 Selain pada channel, compressor juga biasa dipasang pada Group track seperti
drum, gitar dll.
 Tujuannya menjaga konsistensi level secara keseluruhan dengan setting ratio kecil
misalnya 2:1.

Jenis Compression
 Ada 2 jenis Compressor :
o Single Band compressor yang mereduksi level seluruh spectrum frekwensi.
Contoh : Waves C1 Comp.
o Multi Band Compressor yang mereduksi level per bagian frekwensi (per-
band) secara terpisah. Contoh : Steinberg multibandCompressor.
 Single band Compressor biasanya di gunakan pada saat mixing
 Multi band compressor biasanya digunakan pada saat Mastering.
 Multi band compressor bias juga digunakan pada saat mastering yaitu dipasang
pada group track.

Limiter
 Limiter adalah compressor dengan ratio 10:1 atau lebih bertujuan agar level suatu
audio tidak bias melampaui level tertentu = melimit.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Pada Mixing, limiter biasanya digunakan pada master output agar transient tidak
menyebabkan clip.
 Setinglah output ke nilai -0,3dB.
Gain reduction pada limiter sebaiknya tidak lebih 2dB agar benar-benar hanya
memangkas bagian transient saja.  Contoh gambar dibawah :

I. Limiter dari nuendo

Loudness Maximizer
 Loudness Maximizer termasuk compressor juga hanya perbedaannya :
o Compressor bekerja dengan mengubah peak level.
o Loudness maximize bekerja dengan mengubah loudness/kekerasan rata-
rata.
 Loudness Maximizer biasanya digunakan padaMastering untuk menambah gain
sekeras mungkin tanpa clip.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 5
Reverb dan Delay

Reverb
 Reverb bertujuan mensimulasi akustik ruangan.
 Dengan reverb, instrument music atau vocal yang direkam pada ruangan kecil spt
audio, dapat terdengar seolah=olah berasal dari ruangan yang lebih besar.
 Reverb juga digunakan untuk membuat kesan depth atau spatiality atau
kedalaman/ dimensi dari suatu mix. Contoh Reverb :

II. Reverb Nuendo Reverb Wave Mercury 

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Penggunaan Reverb
 Apabila Reverb digunakan sebagai Insert FX maka posisi suatu instrument akan
semakinmundur dari image pendengar.
 Biasanya reverb digunakan sebagai send FX karena anda dapat mengatur berapa
besar reverb dibandingkan dengan suara asli.
 Setting reverb adalah 100% wet apabila dipasang sebagai Send FX dan setting Aux
send adalah post fader.

Send FX Reverb

Alasan reverb sebagai Send FX


 Alasan reverb dipasang sebagai send FX :
o Sebagai send FX, anda dapat mengirim banyak track ke reverb tanpa
menghabiskan processing powe computer.
o Output dari reverb bias anda proses dengan efek lain seperti EQ, Gate,
Mengubah panning tanpa mengubah suara asli.

Reverb  –  post fader atau Pre fader


 Setting aux send pada post-fader berarti besarnya reverb proposional dengan
volume suatu track.
 Setting Pre-fader berarti besarnya reverb akan tetap walau volume track berubah-
ubah.
 Setting pre-fader biasanya digunakan pada instrument yang volumenya terlalu
kecil dalam mixing anda.

Parameter reverb
 Parameter reverb adalah :
o Pre delay
o Room size
o Decay Time
o Damping/Filter EQ

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Reverb  –  Pre Delay
 Pre Delay pada reverb adalah seberapa lama pantulan pertama terdengar
setelah suara asli berbunyi (dalam millisecond/ms)
 Apabila setting pre delay semakin besar maka akan memperjelas vocal atau
mencegah vocal terkubur dalam reverb.
 Untuk sound yang perkusif, seting pre-delay sebaiknya nol atau maksimal 10ms
agar suaranya tetap jelas.
 Seting pre-delay 60ms atau lebih bias digunakan untuk track yang ingin
dimundurkan dalam image pendengar.

Reverb  –  Room Size


 Room size pada reverb menentukan berapa ukuran ruangan yang diinginkan.
 Semakin besar ukuran ruangan, semakin besar pantulannya.

Reverb  –  Decay time


 Decay time pada reverb menentukan berapapanjang (dalammilisecond/ms)
pantulan akan terus berbunyi hingga diam.
 Semakin besar nilay decaytime maka semakin panjang Reverb Tailnya.

Reverb  –  Damping / Filter / EQ


 Damping / filter / EQ pada reverb menentukan apa yang akan dilakukan pada
frekwensi tinggi dan rendah dari output reverb tsb.
 Damping adalah mengurangi frekwensi tinggi dari output reverb.
 Filter bias berupa Hi cut atau lo cut atau mengurangi frekwensi tinggi dan frekwensi
rendah dari output reverb.
 Apabila anda ingin suatu intrumen terdengar seperti berada dari jarak jauh,
kurangi frekwensi hi pada reverb.
 Apabila anda tidak ingin frekwensi menjadi over, kurangi frekwensi low pada
reverb.

DELAY

Penggunaan Delay
 Biasanya delay digunakan sebagai send FX karena dapat mengatur berapa besar
delay dibandingkan dengan suara asli.
 Setting delay adalah 100% wet apabila dipasang sebagai send FX dan seting aux
send adalah post fader.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Delay Nuendo
Send FX delay :

Send FX Delay

Parameter Delay
 Delay time = waktu jeda antara bunyi suara asli dengan bunyi pantulan (dalam
satuan millisecond/ms)
 Feedback = berapa lama pantulan tersebut berbunyi hingga volumenya nol
(dalam satuan millisecond/ms)
 Pan = penenpatan delay dalam phantom image (antara kiri dan kanan speaker).

Menghitung Delay Time sesuai Tempo


 Cara menghitung delay time agar sinkron dengan tempo :
o 60000 : tempo lagu (BPM) = nilai Delay Time untuk not ¼ atau 1 ketuk ( dalam
satuan millisecond / ms).

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Apabila anda ingin Delay Time setiap not 1/8 , nilai delay di atas di bagi 2. Untuk
nilai delayper setiap not ½ (per 2 ketuk ), kalikan delay Time hasil rumus di atas
dengan 2.

Berbagai nilai Delay Time


 Delay Time di atas 100 ms = Echo.
 Delay Time 60-100 ms = Slap.
 Delay Time 30-60 ms = efek Doubling yaitu seperti dua intrumen yang
sama berbunyi.
 Delay Time 1-30 ms = efek Fattening atau penebalan suara.

Gate Reverb
 Apabila reverb tail terlalu panjang anda dapat men-gate reverb tail tsb
menggunakan fx gate.

Tips : reverb pada drumloop


 Apabila anda ingin member reverb hanya pada snare dari suatu track drumloop,
caranya :
o Gandakan track tsb.
o Gate instrument lain selain snare.
o Pasang reverb pada track snare ini.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 6
Pra-Mixing

Pra-Mixing
 Mengubah data MIDI/Virtual Instruments/ReWire menjadi data audio, termasuk
drum MIDI dipisah menjadi intrumennya masing-masing.
 Membuat Marker Track, Folder Track & group Channel Track.
 Membersihkan data dari masalah-masalah seperti :
o Noise
o Click & Pop
o Sibilance
o Out-of-tune/fals
o Nafas vokalis (lead & backing)

Mixing
 Balance volume & pan dengan :
o Memasang VU meter pada slot 6 master out dengan mengikuti standar
kalibrasi untuk mixing yaitu 0dBFS = -12 dB VU.
o Master volume fader = 0dB full scale = 0dBFS.
o Pada bagian terkeras dari lagu, VU meter berada di daerah sekitar 0dBVU.
o Sesuaikan level monitor anda pada 77-85dB menggunakan SPL meter.
 Untuk menghindari Clipping :
o Pasang Limiter di Slot 7 pada master out mixer.
o Threshold tetap di anka 0.
o Turunkan output ke -0,3dB.
 Plug-in limiter yang bias dipakai :
o Limiter bawaan Cubase/nuendo (Dynamics > VSTDynamics).
o Waves L1 Ultramaximizer.
 Menggunakan EQ untuk :
o Mengurangi masalah frekwensi yaitu denagan low cut semua track &
Notching pada beberapa track penting.
o Mencari karakter intrumen yang ingin di tonjolkan.
o Menempatkan setiap intrumen pada lagu anda supaya terjadi
keseimbanga/balance frekwensi.
 Proses balancing frekwensi adalah membelance EQ dari Low ke High pada :
o Posisi pan center secara vertical.
o Posisi pan left (kiri) secara vertical.
o Posisi pan right (kanan) secara vertical.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
o Posisi pan left-center-right secara horizontal diman pada posisi pan center,
frekwensi low lebih dominan daripada posisi pan left atau right.
 Menggunakan compressor untuk mengurangi suatu lagu seperti vocal, kick, snare,
bass, gitar dll tergantung jenis music.
 Group compression pada Bus atau Group Channel drum, Gitar, backing vocal dll
sesuai kebutuhan.
 Menggunakan reverb dan Delay untuk member kesan depth atau spatiality atau
kedalaman (sumbu Z / depan belakang)
 Reverb biasanya digunakan sebagai Send FX kecuali untuk Vocal, selain sbg Send
FX juga bias sbg insert FX.
 Yang diberi Reverb biasanya adalah vocal, snare drum. Sedangkan gitar,
keyboard, piano, string dll tergantung kebutuhan. Bass & kick drum biasanya tidak
diberi reverb kecuali kasus tertentu.
 Reverb sebagai Send FX biasanya digunakan lebih dari satu yaitu dengan setting
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
 Contoh setting beberapa Reverb sebagai Send FX :
o Send FX 1 : Vocal Chamber untuk lead vocal. Predelay 0. Tidak ada
pengurangan treble.
o Send FX 2 : Small room/ambience untuk drum & beberapa intrumen
berfrekwensi rendah. Pre-delay 0 s/d 10ms. Kurangi treble sedikit.
o Send FX 3 : Medium-Sized room (gated) untuk snare. Pre-delay 0 tidak ada
pengurangan treble.
o Send FX 4 : Medium-sized room untuk perkusi. Pre-delay 14. Kurangi treble
sedikit lebih banyak daripada Send FX1.
o Send FX 5 : Large reverb effect untuk instrument di background spt gitar,
choit atau backing vocal. Pre-delay 30kurangi banyak treble.
 Delay biasanya digunakan sebagai Send FX tetapi juga bias sebagai insert FX.
 Delay pada insert FX apabila anda ingin menaplikasikan delay dengan seting yang
berbedadari yang lainnya. Contoh gambar Send FX (FX channel):

Send FX (FX channel)


Noice Home Recoding
Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 7
Modulation

Chorus & Flanger


 Chorus dan flanger adalah 2 FX yang merupakan turunan dari delay delain reverb.
 Cara kerja antara chorus dengan flinger hamper sama yaitu suara asli digandakan
lalu di-modulasi / di ubah karakternya kemudian di delay dan digabungkan
dengan suara asli.
 Perbedaannya chorus biasanya delay lebih dari 20ms sedangkan flanger kurang
dari 10ms.
 Hasil dari choru adalah menebalkan suara.
 Hasil dari flanger adalah membuat suara aneh, hanya cocok untuk special FX.
 Selain itu ada FX phaser, ring modulation dll yang merupakan variasi dari chorus &
flanger.

Flanger dari Nuendo Chorus dari Nuendo

Distortion, Overdrive & Fuzz


 Distortion terjadi apabila suatu audio diperkeras hingga melewati batas headroom
dari suatu alat sehingga menghasilkan bunyi distorsi = Hard Clipping.
 Overdrive prinsipnya hamper sama dengan distorsi hanya suara distorsinya tidak
sebanyak distorsi = soft clipping.
 Fuzz adalah suara distorsi yang paling banyak dibandingkan distortion atau
overdrive.
Noice Home Recoding
Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Jadi urutan dimana distorsinya semakin banyak adalah : overdrive lalu distortion
lalu Fuzz.
 Contoh, FX bawaan Nuendo : Da Tube, Overdrive & QuadraFuzz.
Contoh Distortion, Overdrive & Fuzz dari Nuendo :

Distortion Overdrive

Fuzz

Automation
 Adalah perubahaan suatu parameter secara dinamis di suatu track seperti volume,
pan, mute, setting insert, send & EQ.
 Cara membuat automation :
o Merekam real-time
o Menggambar dengan mouse.
 Agar automation melekat pada data audionya saaat di pindahkan, aktifkan
pilihan pada menu Edit > automation follow Events.

Creative FX
Noice Home Recoding
Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Creative FX adalah menggunakan suatu FX secara kreatif. Contoh :
o Distorsi pada vocal.
o Flanger pada drum
o Reverb pada kick drum
o Radio/telephone FX.
o Robot voice/Cher FX
o Backward Reverb
 Biasanya Creative FX di aplikasikan menggunakan FX automation agar terdengar
membosankan.

Radio / Telephone FX
 Untuk mendapatkan efferk suara radio atau telephone, gunakan Equalizer dengan
membuang frekwensio low dan high sehingga hanya mid yang terdengar.
 Effek ini biasanya diaplikasikan menggunakan FX automation agar tidak
membosankan.
 Anda dapt meng-automasikan tombol bypass pada equalizer.

Robot Voice / Cher FX


 Untuk mendapatkan efek robot atau Cher FX, gunakan antares autotune dengan
setting retune = 0 & tracking = 1.
 Efek ini biasanya di aplikasikan menggunakan FX automation agar tidak
membosankan.
 Anda dapat meng-automasikan tombol bypass pada antares.

Backward FX & Backward Reverb


 Backward FX dulunya efek ini sering digunakan oleh drummer phil chollins yaitu
uhtuk snare drum.
 Caranya adalah dengan me-reverse snare atau cymbal dan memasangnya
sebelum bunyi snare drum.
 Sedangkan Backward reverb merupakan pengembangan dari backward FX yaitu
suara yang di reverse diberi FX reverb dan digabungkan dengan suara asli.

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 8
Mastering

Mastering
 Mastering bertujuan agar lagu-lagu dalam satu album menjadi satu kesatuan yang
tak terpisahkan dari segi volume & frekwensi.
 Proses utama dalam mastering adalah :
o Balance volume antar lagu
o Balance frekwensi antar lagu
 Selain balance volume & frekwensi, bias juga dilakukan proses lain seperti member
sedikit reverb agar music terdengar lebih live.

Wavelab untuk mastering


 Wavelab adalah software keluaran steinberg yang khusus digunakan untuk
keperluan mastering.
 Fasilitas wavelab yang penting :
o Audiomontage.
o Global analysis
o Berbagai jenis meter seperti level/pan level, spectrum meter, Phase Meter, Bit
Meter.
o Master section untuk manajemen FX.

 WaveLab

Global Analysis pada Wavelab


Noice Home Recoding
Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
 Global analysis terdapat pada menu Analysis > Global Analysis.
 Global analysis adalah tool untuk menganalisa suatu file audio :
o Loudness (RMS)
o Peak Level
o Audio Glitch/click
o DC offset.

Global Analisis

Level / Pan Meter


 Level / Pan meter digunkan untuk menganalisa kandungan frekwensi atau
frequency response dari suatu file sudio mulai dari frekwensi rendah hingga tinggi.
 Phase scope digunakan untuk menganalisa apakah ada masalah phase dalam
suatu file audio.
 Bit meter digunakan untuk menganalisa berapa kandungan sampling bit yang
sebenarnya ada di suatu file audio.

Level / Pan Meter

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Master section
 Master Section digunakan untuk :
o Memasang FX secara realtime.
o Manajemen FX dengan system preset.
o Mengatur master volume.
o Mengecek kompatibilitas mono.
o Memilih jenis Dithering
o Merender file dengan FX.

Master Section

Manajemen FX pada master Section


 Master section mempunyai fasilitas menyimpan FX yang lengkap yaitu :
o Add.
o Update
o Delete.
o Load –   Replace
o Load –  mask.
o Load –   Append.

Manajemen FX pada master Section

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Plug-in Leveler
 Leveler adalah suatu plug-in yang digunakan untuk mengurangi atau menambah
level audio.
 Tujuannya adalah agar saat menggunakan compressoratau maximize, anda
dapat menilai hasil proses tersebut secara lebih akurat Karen volume yang anda
dengar tidak berubah.
 Saat rendering, jangan lupa men-nonaktifkan plig-in leverler ini.

Leveler

Dithering
 Dithering adalah proses penambahan noise agar saat mengubah audio dari
sampling bit resolusi tinggi ke renda, tidak terjadi distorsi terutama pada bagian
yang volumenya mengecil/fade-out.
 Contohnya, dithering digunakan saat anda mengubah audio 24-bit ke 16-bit (formt
CD audio).

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice

Bab 9
Proses Mastering

Proses mastering dengan Wavelab


 Proses mastering menggunakan wavelab adalah :
o Membuat audio montage yang berisi lagu-lagu dalam satu album & 1 lagu
referensi.
o Memperbaiki masalah seperti DC Offset, Glitch, balance kiri kanan dll.
o Memproses setiap lagu dengan FX pada Master Section.
o Render & Burn menjadi CD audio.

Membuat Audio montage


 Cara membuat audio montage yang berisi lagu-lagu dalam 1 album :
o File > New > Basic Audio CD.
o Masukan semua lagu yang ingin di mastering.
o Pilih create audio montage.
o Tutup dan jangan save file referensi pada akhir audio montage.
o Save kembali file audio montage tsb.

Memperbaiki masalah dalam lagu


 Masalah yang harus di perbaiki :
o DC Offset
o Audio Glitch / click.
o Noise di awal & akhir lagu
o Balance kiri dan kanan hasil mixing.
o Menyamakan loudness setiap lagu.

Manajemen FX pada Master Section


 Agar praktis saat mastering, maka setiap proses FX di simpan sebagai 1 preset dan
penanmaanya bebas yang dapat diingat contoh :

01-M1-01-nama
lagu

Keterangan :
o 01 = urutan lagu dalam album
o M1 = mastering 1
Noice Home Recoding
Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
o 01 = urutan proses
o Nama lagu = proses FX yang dikerjakan
 Keuntungan : mempunyai history proses mastering
Proses Mastering Lagu pertama
 Pilihlah lagu yang anda anggap paling bagus untuk proses paling pertama.
 Bandingkan dengan lagu referensi dan aturlah :
o Balance Frekwensi = aturlah agar terjadi keseimbangan dalam frekwensi
menggunakan EQ
o Balance Volume = aturlah agar terjadi keseimbanga dalam volume
menggunakan compressor / multiband compressor.

Proses Mastering lagu selanjutnya


 Setelah mendapatkan hasil mastering untuk 1 lagu, lakukanlah mastering untuk
lagu-lagu lainnya.
 Jangan lupa gunakan system preset FX seperti yang telah dibahas agar anda
dapat bekerja secara efektif dan efesien.

Render
 Setiap selesai mengatur suatu FX renderlah agar file audio mencerminkan hasil FX
tsb.

Render

Noice Home Recoding


Bandung
Dasar Mixing Mastering Audio  By Yunus Noice
Kesimpulan :
1. Open Nuendo > File > New Project pilih Empty > simpan di folder anda (ada dua
folder secara otomatis Audio & image).
2. File > Import > Audio File >  cari file Wav (audio) yang akan kita mixing block semua
Wave > open > pilih Different track.
3. Project > Add Track > Folder , Folder di dikin sebanyak instrumen yang akan kita
kelompokan dan beri nama tiap folder. contoh : Drum, gitar Lead, gitar blok, gitar
akustik, bass, vokal...Dsb.
4. kelompokan tiap instrumen yang mempunyai satu kesatuan dengan cara
mendrag Track dengan mouse masukan ke Folder yang sudah kasih nama. Contoh
: snare, kick, hihat, tom, oh...dst masukan ke folder drum, Gitar L dan Gitar R
masukan ke gitar 1...dst.
5. Project > Add Track > Group Channel . Group channel di bikin sebanyak Folder
Track yang kita bikin sebelumnya dana beri nama sesuai Folder track.
6. Ganti Channel out di dalam Track yang tadinya via Bawaan soundcard yang kita
pakai, diganti dengan Group Channel (tapi sudah ganti nama jadi nama
instrumen yang kita bikin sebelumnya). Contoh : isi Folder Track Drum tiap
track diganti out dengan Group Channel drum, begitu juga instrumen lainnya yang
sudah terbungkus folder track, kecuali single track (tidak di masukan ke Folder
track) out tetap via Asio sound Card yang kita punya.
7. Project > Add Track > Marker . Tandai lagu supaya mempermudah dalam proses
Mixing seperti Intro, song 1, song 2, chorus, interlude, ending..dll
8. Project > Add Track > FX channel >  pilih Stereo Configuration, dan plugin Effek yang
kita butuhkan.seperti Delay, reverb, chorus, compressor...Dsb
9. catatan Master Level tetap di posisi ' 0 '.
10. sesudah semua dilakukan dari point 1 - 9 silahkan balance volume, pan, Effek,
frekwensi dan koreksi audio di tiap track.

Noice Home Recoding


Bandung

Anda mungkin juga menyukai