Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Synchronize Festival merupakan festival musik berskala internasional dengan


berbagai jenis genre dalam satu kegiatan dan dilakukan secara berkala setiap tahunnya yang
selalu ramai di datangi pengunjungnya yang mencapai puluhan ribu pengunjung. Synchronize
Festival sendiri mampu mengadakan lebih dari 100 pertunjukan dari penyanyi serta band
tanah air dari berbagai dekade. Hal ini membuat Synchronize Festival merupakan festival
musik bagi seluruh penggemar musik dari berbagai kalangan genre dan umur dan hal ini
menjadikan Synchronize Festival merupakan festival musik yang berbeda dari yang lain dan
selalu ramai pengunjung.

Synchronize Festival sendiri juga telah melakukan pemasaran melalui media online
dan offline. Secara offline, Synchronize Festival melakukan kegiatan pemasarannya dengan
membuka booth di sekolah, universitas dan sebagainya dan memberikan promosi kepada
pasar tertentu.

Dengan berkembangnya zaman yang dimana teknologi juga semakin berkembang


pesat dan canggih, cara memasarkan pun juga berkembang dan berubah mengikuti zaman.
Sehingga teknik pemasaran dengan bantuan teknologi adalah salah satu cara yang efektif,
salah satunya menggunakan media sosial. Media sosial merupakan platform dimana semua
penggunanya mampu bertukar informasi dan pengalaman. Media sosial yang cukup di kenal
di indonesia adalah twitter, instagram, dan facebook.

Dengan berkembangnya sarana teknologi, Synchronize Festival juga memanfaatkan


strategi marketing menggunakan media sosial. Dilihat dari media sosial Synchronize Festival,
ada banyak kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh pihak manajemen di media sosial
kegiatan tersebut. Tidak hanya berpaut pada instagram namun begitu juga dengan twitter,
facebook, serta website yang dibuat khusus kegiatan ini. Berikut merupakan salah satu dari
media sosial yang dimiliki oleh Synchronize Festival.

26
Gambar 4.1 Profil Instagram Synchronize Festival

Gambar diatas merupakan screenshot dari profil Instagram milik Synchronize festival
dimana dapat dilihat bahwa Synchronize Festival sendiri memiliki pengikut sebanyak
112.000 pengguna Instagram juga. Selain itu, manajemen Synchronize Festival juga
memanfaatkan bagian biodata instagram milik synchronize dengan satu kalimat yang
menggambarkan Synchronize Festival itu sendiri yaitu a festival for everyone yang berarti
bahwa ini merupakan festival untuk semua orang dan memberitahu pengguna lain bahwa
Synchronize merupakan kegiatan kolaborasi antara Demajors Independent Music Industry
dan Dyandra Promosi Indonesia. Di bawahnya manajemen Synchronize juga memanfaatkan
untuk memberi informasi mengenai tanggal dan tempat kegiatan ini akan dilaksanakan.
Selain itu tercantum juga website milik synchronize dan tepat di bawah link untuk menuju
website terdapat tombol email untuk membawa pengguna instagram untuk memiliki kontak
langsung dengan pihak manajemen Synchronize Festival.

27
4.2 Hasil dan Pembahasan

Melihat dari kegiatan pemasaran yang dilakukan Synchronize Festival di media sosial
serta berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur dengan beberapa narasumber yang dirasa
cukup untuk mendapatkan hasil analisa dari berbagai persepsi yaitu Project Manager dari
Synchronize Festival atau Demajors Independent Music Industry dan 2 orang audience yang
pernah mengunjungi kegiatan Synchronize Festival itu sendiri.

Kesimpulan dari wawancara yang dilakukan dibagi berdasarkan 5 aspek strategi


pemasaran di media sosial menurut Moriansyah (2015) yaitu sebagai berikut:

1. Customer Engagement

Customer engagement merupakan salah satu aspek yang dirasa cukup penting
dalam sebuah strategi pemasaran melalui media sosial. Dikutip dari Brodie (2011)
terdapat 3 dimensi dalam Customer Engagement yang mempengaruhi konsumen
dalam memiliki hubungan dengan perusahaan, yaitu: Cognitif, Emotional, dan
Behavioral.

Dimana pada dimensi Cognitif merupakan akibat dari adanya informasi yang di
terima atau ekspektasi yang terpenuhi. Contohnya adalah bentuk komentar. Selain
itu, dimensi Emotional merupakan akibat yang timbul dari adanya perasaan
seseorang atau suasana hati seseorang, contohnya adalah menyukai sebuah postingan
hal ini menunjukan perasaan suka. Selain itu, dimensi Behavioral dimana dimensi ini
menunjukan adanya kehadiran satu individu dengan individu lain dan berinteraksi
satu sama lain. Contohya adalah komentar yang di berikan antara satu dengan
lainnya,

Dimana pada aspek ini dapat dinilai bahwa hubungan antara Synchronize Festival
dengan pengunjung atau calon pengunjung yang akan mendatangi kegiatan tersebut.
Hal ini bisa dilihat dari media sosial milik Synchronize Festival yaitu instagram.
Seperti yang dapat di lihat di gambar berikut.

28
.

gambar 4.2 Contoh Konten Customer Engagement di Instagram Synchronize


Festival

Gambar di atas merupakan konten Synchronize Festival yang di posting pada


tanggal 23 Desember 2019 dimana pada saat itu kegiatan terakhir Synchronize
Festival telah berlalu 2 bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aldila Karina sebagai
Project Manager dari Synchronize Festival mengatakan bahwa Synchronize Festival
sendiri bukan sekedar kegiatan yang diadakan setahun sekali. Bagi Demajors
Independent Music Industry, Synchronize Festival hanyalah sebuah medium antara
Demajors dengan para penggemar artis yang didistribusi oleh Demajors selama 3
hari. Sehingga, kegiatan yang dilakukan di media sosialnya Synchronize bukan
semata-mata hanya untuk kegiatan itu, melainkan untuk membangun hubungan juga
memberikan brand awareness yang dilakukan oleh demajors selama 365 hari secara
terjadwal.

Selain itu pada gambar di atas juga dapat dilihat juga terdapat 983 komentar dari
pengikut Instagram Synchronize Festival. Hal ini menunjukan bahwa ada 983 akun
instagram yang meluangkan niat untuk berinteraksi dengan manajemen Synchronize
Festival itu sendiri. Gambar di bawah merupakan hasil tangkapan komentar yang

29
diberikan di postingan tersebut. Dimana pada postingan ini pihak Synchronize
memposting gambar berwarna oranye dengan tulisan “ready?” berwarna ungu. Hal
ini di tambah dengan keterangan gambar “are you ready for #SynchronizeFest20?”
yang berarti postingan ini bertujuan untuk menginformasikan sekaligus mengetahui
seberapa semangat pengikutnya di Instagram tentang kegiatan Synchronize Festival
yang diadakan di tahun 2020 nanti.

Dari 983 komentar, tangkapan gambar dibawah memperlihatkan beberapa


komentar yang menunjukan bahwa beberapa pengikut sudah siap dengan kegiatan
Synchronize Festival di tahun 2020 begitu juga ada yang memberi komentar sudah
tidak sabar lagi. Selain itu ada juga komentar yang memberikan masukan untuk artis
yang di inginkan serta beberapa juga menautkan akun teman-temannya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan yang diberikan oleh Vanessa Felicia, selaku pengunjung kegiatan
ini di tahun 2018 bahwa Synchronize Festival cukup aktif dalam membangun
engagement dengan audiencenya.

Gambar 4.3 Gambar Interaksi di kolom komentar postingan Instagram

Contoh lainnya, pada tahun 2020 Synchronize Festival akan diadakan pada 2-4
October 2020, namun sejak berakhirnya kegiatan di tahun lalu yaitu 4-6 October
2019, media social Synchronize Festival, pada contohnya Instagram tidak pernah

30
berhenti membuat konten yang setidaknya mampu menjaga hubungan antara
pengikut mereka di media social. Foto-foto berikut merupakan hasil observasi penulis
di media sosial milik Synchronize Festival khususnya Instagram. Dimana pada bulan
Oktober setelah kegiatan diadakan, manajemen Synchronize Festival tetap menjaga
hubungan dengan audience nya melalui media sosial.

Namun, bukan hanya pengikutnya yang saling berinteraksi, pihak manajemen


Synchronize Festival juga ikut berpartisipasi dalam interaksi untuk membangun
engagement dengan pengikutnya sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah
ini. Dimana pada gambar di bawah ini dapat di lihat bahwa pengikut nya di Instagram
bernama @fazap.jr bertanya mengenai jam masuk sesuai kategori tiket pada konteks
ini hal yang di tanyakan adalah jam masuk untuk pemilik tiket presale 2. Dimana
pertanyaan ini di jawab langsung oleh manajemen Synchronize Festival melalui akun
instagramnya dimana jawabannya adalah untuk pemilik tiket presale 2 tidak terdapat
jam khusus yang berarti bebas masuk jam berapa saja. Begitu juga dengan pertanyaan
dari @tinaamrt yang menanyakan jam masuk untuk kategori tiket presale 3 dan
pihak manajemen Synchronize Festival juga menjawab hal yang sama.

Gambar 4.4 Gambar Interaksi Synchronize & Audience di Instagram

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap media sosial milik Synchronize di


Instagram maka pendapat Aldila Karina sebagai project manager bahwa Synchronize

31
berusaha untuk memiliki interaksi dengan audience nya terlepas di hari kegiatan bisa
dikatakan benar dan sesuai dengan fakta.

Selain itu hal ini sesuai dengan fungsi media sosial yang di ungkapkan oleh
Kietzmann et al (2011) dimana pada aspek ini terdapat 5 dari 7 fungsi yaitu
conversations, presence, reputation, relationship, serta sharing. Namun fungsi yang
paling kuat di antaranya adalah fungsi conversations dan relationship. Dimana pada
aspek ini hubungan dan komunikasi adalah elemen penting. Dapat di lihat dari
gambar yang di cantumkan terdapat komunikasi antara pihak manajemen
Synchronize Festival dengan audience nya dimana pada hal ini mencerminkan adanya
hubungan antara kedua belah pihak.

Aspek ini juga memberikan dampak positif sesuai dengan yang dicantumkan oleh
Demers et al (2014). Dari 10 dampak positif yang di cantumkan, dampak yang paling
terasa dari aspek ini adalah richer customer experiences. Richer customer
experiences berbicara soal intensitas hubungan antar pengguna media sosial. Dimana
pada aspek ini tentu hubungan antara Synchronize Festival dengan audiences nya
meningkat dan bisa di lakukan secara intensif.

2. Viral Marketing

Merupakan salah satu teknik yang di rasa juga penting untuk sebuah event
khususnya Synchronize Festival. Menurut Aldila Karina, teknik ini hanyalah sebuah
cara untuk memperluas informasi dimana memang setiap konten yang dibuat
memiliki tujuan untuk diperluas. Sebagai contoh Instagram atau twitter sebagai
sarana atau media penyampai informasi diadakannya media gathering atau penjualan
tiket. Menurutnya, yang terpenting dari setiap media sosial dan konten Synchronize
Festival adalah actual feed backs dari pengunjung kegiatan tersebut dimana paling
banyak dilakukan secara offline seperti conference, media gathering, dan sebagainya.
Sehingga, media social hanyalah sebuah media untuk menyampaikan informasi.
Dimana hal ini sesuai dengan fungsi media sosial yang dicantumkan oleh Kietzmann
et al (2011) yaitu adanya fungsi sharing. Dimana pada fungsi ini ada informasi yang
tersebar. Hal ini juga memiliki dampak positif sesuai dengan yang di katakan oleh
Demers et al (2014) yaitu dampak dari meningkatnya brand awareness. Dimana pada
hal ini ada kepekaan terhadap informasi yang di sampaikan suatu brand.

32
Hal ini bisa disesuaikan dengan pendapat Vanessa Felicia melalui wawancara
bahwa ia melihat adanya penggunaan teknik viral marketing ini agar terjadinya
proses transaksi. Salah satu contoh dari penggunaan teknik ini pada media sosial
Synchronize Festival yang dilihat oleh Vanessa Felicia adalah adanya postingan
mengenai promosi tiket masuk. Selain itu, Vanessa Felicia dan Devina Christine juga
mengaku pernah melihat teman lainnya membagikan konten dari Synchronize
Festival yang di bagikan di media sosial temannya. Sehingga, Vanessa dan Devina
tidak melihat konten tersebut langsung dari pihak Synchronize Festival, namun dari
orang lain yang tidak memiliki pengaruh pada kegiatan tersebut. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa teknik viral marketing ini telah digunakan oleh pihak manajemen
Synchronize Festival dan berdampak dengan baik.

3. Buzz Marketing

Buzz Marketing bisa dikatakan sebagai aspek gabungan dari viral marketing dan
customer engagement. Dimana pada aspek ini sebuah usaha mampu melakukan
interaksi juga mempromosikan usaha yang dilakukan. Salah satu contoh buzz
marketing adalah dengan menggunakan atribut public figure untuk mempromosikan
usaha/kegiatan yang ingin dipasarkan. yang mungkin efektif dalam membangun
strategi pemasaran di media sosial. Mengingat bahwa Influencer atau Public figure
memiliki kekuatan tersendiri terhadap massa dan media sosial merupakan salah satu
media untuk menyalurkan kekuatan tersebut. Gambar berikut merupakan tangkapan
gambar pada postingan media sosial Synchronize Festival di Instagram yang
memperlihatkan penggunaan atribut artis atau publik figure yaitu Noah Band.

33
Gambar 4.5 Contoh penggunaan Buzz Marketing Noah Band

Pada gambar diatas dapat dikatakan bahwa engagement yang terjadi cukup tinggi
yaitu terdapat 475 komentar. Gambar berikut merupakan tangkapan gambar dari
komentar dan keterangan gambar (Caption) dari postingan di atas. Keterangan
gambar (caption) yang diberikan oleh Synchronize Festival menceritakan tentang
Band Noah itu sendiri dimana Band ini merupakan Band pop terbesar di tanah air dan
untuk pertama kalinya tampil di Synchronize Festival 2019. Selain itu, Synchronize
Festival juga mengingatkan pengikutnya di Instagram bahwa Band Noah ini telah
memiliki 10 album ini adalah salah satu band yang wajib disaksikan pada saat
Synchronize Festival ini dan juga memberi rekomendasi lagu dari band Noah untuk
bernostalgia seperti lagu “Walau Habis Terang”, “Separuh Aku”, “Menghapus
Jejakmu”, dan sebagainya. Hal ini ternyata di sambut baik dan penuh semangat oleh
pengikut Synchronize Festival di Instagram hal ini dapat di lihat dari komentar yang
diberikan seperti memberikan masukan lagu untuk dibawakan.

34
Gambar 4.6 Interaksi pada Buzz Marketing

Selain itu pada postingan di atas Band Noah sendiri juga melakukan interaksi
dengan pengikut Synchronize Festival di kolom komentar postingan ini. Hal ini tentu
menambah semangat penggemarnya dan akan sangat tertarik untuk datang ke
kegiatan ini. Hal ini dapat di lihat pada gambar di bawah ini dimana pada gambar ini
dapat di lihat terdapat akun instagram band Noah yaitu @noah_site yang menyapa
penggemarnya @jasminesyafira dengan sapaan “Sampai Jumpa” yang artinya adalah
sampai jumpa di kegiatan Synchronize festival itu sendiri. Juga pada komentar
@adrinadhrdh yang di balas oleh akun instagram Band Noah itu sendiri.

35
Gambar 4.7 Interaksi Noah Band di kolom komentar Instagram Synchronize
Festival

Selain itu hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari Vanessa Felicia dan Devina
Christine sebagai pengunjung Synchronize Festival yang juga tertarik datang karena
adanya pengaruh public figure. Dewa 19 merupakan band ternama Indonesia pada
tahun 1990-an yang membuat Vanessa untuk mengunjungi kegiatan music tersebut.
Sedangkan Nazla Alifah merupakan sosok public figure yang memberikan pengaruh
bagi Devina untuk datang. Selain itu ada pengguna instagram @putriupeh yang juga
dengan sengaja membeli tiket untuk menyaksikan performa dari
@babang_andikamahesa.

36
Gambar 4.8 Interaksi audience terhadap public figure

Melihat dari kedua narasumber dan hasil observasi peneliti di Media Sosial,
Aldila selaku project manager berpendapat mengenai bahwa aspek ini tidak melulu
menjadi kekuatan bagi Synchronize Festival untuk memasarkan kegiatannya. Dikutip
dari wawancara dengan Aldila bahwa kegiatan ini tidak mengharuskan public figure
untuk mempromosikan kegiatannya melalui media sosial. Hal ini boleh dilakukan
sesuai dengan kebutuhan promosi masing-masing public figure menyangkut performa
nya di panggung. Sebagai contoh Fourtwnty merupakan salah satu band yang tampil
pada 2019 dan melakukan kegiatan pemasaran pada media sosialnya mengenai
performa nya di Synchronize Festival 2019.

37
Gambar 4.9 Promosi Fourtwny Band di Instagramnya

Contoh lainnya yang bisa diambil menurut Vanessa Felicia selaku pengikut media
social Synchronize adalah template Instagram story yang di berikan oleh Synchronize
Festival untuk mengetahui artist/band/penyanyi mana yang pengunjung kegiatan ini
ingin lihat di tahun selanjutnya. Gambar berikut merupakan salah satu contoh
penggunaan buzz marketing dimana pada gambar ini dapat dilihat bahwa pihak
Synchronize Festival tidak hanya mengingatkan pengikutnya di Instagram untuk
memiliki tiket masuk tetapi juga mengajak pengikutnya untuk berinteraksi dengan
kuis kecil.

38
Gambar 4.10 Contoh Konten kuis Buzz Marketing di Instagram Synchronize
Festival

Gambar di atas merupakan konten permainan yang di lakukan oleh Synchronize


Festival yang mengajak pengikutnya untuk mencari 4 genre musik di dalam kotak
teka-teki tersebut. Selain mengajak berinteraksi, pihak manajemen Synchronize
Festival juga mengingatkan pengikutnya tentang tanggal dan tempat waktu
dilaksanakannya kegiatan ini pada keterangan postingan di atas.

Berdasarkan hasil dari observasi di atas maka dapat dikatakan bahwa


penggunaan strategi ini cukup efektif sekalipun menurut Aldila Karina penggunaan
teknik ini tidak dilakukan setiap hari, namun melihat pada fakta bahwa penggunaan
teknik ini juga meningkatkan engagement di antara penggunanya dan mempengaruhi
keputusan berkunjung pengikutnya ke kegiatan Synchronize Festival.

39
Selain itu berdasarkan observasi di atas juga dapat dikatakan bahwa 5 aspek
penting dalam Buzz Marketing menurut Hasan (2010) telah digunakan dengan baik.
Dimana pada pemasaran melalui media sosial yang di lakukan oleh Synchronize
Festival pada aspek Buzz Marketing ini terdapat media atau konten yang berikan,
adanya perbedaan atau differensiasi dengan kegiatan lain, adanya penyebaran yang
dilakukan, adanya hasil dari pemasaran yaitu sebuah penjualan, serta dilakukannya
pemeliharaan dalam melakukan pemasaran secara konsisten di media sosial
Synchronize Festival khususnya Instagram.

Aspek ini menunjukan adanya fungsi media sosial yaitu adanya conversations,
reputations, relationships, dan sharing. 4 dari 7 fungsi menurut Kietzmann et al
(2011) terdapat pada aspek ini. Sehingga bisa dikatakan bahwa aspek ini cukup
efektif daam mempergunakan fungsi media sosial.

Aspek ini juga menunjukan adanya dampak positif yang di dapat dengan
melakukan pemasaran melalui media sosial menurut Demers et al (2014) yaitu
mengurangi marketing cost, richer customer experiences, meningkatnya nilai suatu
brand, serta membuka banyak kesempatan. Dengan melakukan buzz marketing,
secara tidak langsung biaya untuk melakukan pemasaran tentu berkurang karena
semua kegiatan di lakukan secara online. Selain itu juga, aspek ini melibatkan banyak
pengguna media sosial untuk berinteraksi dengan Synchronize Festival yang pada
akhirnya mampu membuka banyak kesempatan baik untuk konsumen maupun pihak
manajemen Synchronize Festival sendiri untuk menjual atau membeli tiket.

4. Peer Influence
Peer influence merupakan salah satu aspek yang cukup efektif dan perlu lebih
mendapat fokus dari para pengusaha. Menurut Budikuncoroningsih (2017) bahwa
teman sebaya adalah seseorang atau sekelompok anak dengan lingkup umur yang
sama atau hampir sama yang di dalamnya terdapat interaksi. Dimana interaksi yang
ada merupakan interaksi yang menyenangkan dan dapat mempengaruhi perilaku.
Menurut Soh, Rezaei, & Gu (2017) peer influence ini sangat berpengaruh kepada
generasi millenials dimana keputusan pembelian yang dilakukan oleh generasi
milenial sering dipengaruhi oleh teman sebayanya dengan cara menceritakan
pengalamannya selama menggunakan produk atau jasa yang dipasarkan. Sehingga,

40
dapat dikatakan bahwa pengaruh teman sebaya atau peer influence di kalangan
millenials dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa aspek peer influence ini memiliki fungsi media sosial yaitu
sharing dan relationship. Dimana pada fungsi ini ada informasi yang di bagikan
kepada orang-orang sekitar yang saling memiliki hubungan.
Melalui observasi yang dilakukan di media sosial Synchronize Festival dapat
di lihat di gambar berikut bahwa salah satu pengikut Synchronize Festival di
Instagram menautkan akun instagram teman-temannya di kolom comment postingan
Instagram Synchronize Festival. Sebagai contoh salah satunya adalah @dindaputraa
salah satu pengikut Synchronize Festival di Instagram yang menautkan teman-teman
nya di kolom komentar salah satu postingan Instagram Synchronize Festival dimana
pada komentar tersebut @dindaputraa mengajak teman-temannya untuk bisa
mengejar penjualan tiket dan tidak kehabisan.

Gambar 4.11 Contoh Peer Influence di Instagram oleh audience Synchronize


Festival

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Vanessa Felicia dan Devina
Christine yang merupakan bagian dari generasi millenials yang memutuskan untuk
datang ke kegiatan Synchronize Festival karena teman-temannya mengajak mereka.
Maka dapat dikatakan bahwa jika strategi ini digunakan oleh Synchronize Festival,
maka strategi ini bisa dikatakan berhasil namun tetap perlu dikembangkan.

Namun, ada dampak positif yang di berikan dalam penggunaan aspek ini yaitu
adanya peningkatan dalam brand awareness. Dimana pada aspek ini terbukti bahwa
kedua narasumber yaitu Vanessa Felicia dan Devina Christine mengetahui kegiatan
ini melalui rekannya yang terlebih dahulu mengetahui tentang kegiatan ini.

41
5. Online Community

Komunitas merupakan salah satu target yang dituju oleh pihak manajemen
Synchronize Festival. Namun, Aldila karina mengungkapkan bahwa manajemen
Synchronize Festival melihat mana komunitas atau pergerakan dengan karya yang
konkret dan jelas sehingga mampu mempengaruhi scene atau susana pada kegiatan.
Sehingga tidak semua komunitas menjadi tujuan utama pada aspek dalam
membangun strategi pemasaran kegiatan Synchronize Festival itu sendiri. Butuh
komunitas dengan pergerakan yang jelas dan tepat sesuai konsep dan yang
mempengaruhi suasana kegiatan. Sebagai contoh adalah Stuffo Labs yang adalah
komunitas yang mengumpulkan umbul-umbul, spanduk, dan sebagainya yang sudah
tidak terpakai lagi menjadi barang yang bisa digunakan kembali dan pada tahun
2019, Synchronize Festival mengajak audience nya untuk turut mencoba bergabung
bersama Stuffo Labs yang diinformasikan melalui media sosial.

Gambar 4.12 Contoh Promosi Online Community

42
Selain itu komunitas yang cukup terlihat di kegiatan itu sendiri di mata
pengunjung adalah komunitas penggemar suatu band/penyanyi, dimana pengunjung
lain sudah bisa mengidentifikasi kumpulan penggemar tersebut hanya dengan cara
berpakaian. Hal ini mencerminkan bahwa komunitas yang terbentuk adalah
komunitas dengan kesukaan atau minat yang sama atau merupakan interest
community menurut Herlambang (2014).

Aspek ini menunjukan bahwa adanya fungsi media sosial yang diberikan yaitu
fungsi groups. Dimana pada fungsi ini mencerminkan adanya komunitas yang
terbentuk dan memiliki interaksi didalamnya. Selain itu aspek ini juga berdampak
positif dalam melakukan pemasaran melalui media sosial yaitu meningkatnya kesan
pada konsumen.

43

Anda mungkin juga menyukai