Anda di halaman 1dari 11

Analisis Strategi Komunikasi Presiden Joko Widodo dalam Media Sosial

Instagram melalui Konten Video Reels bertajuk “Jurnal Sepekan” untuk


Membangun Citra Pemerintah di Mata Publik

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana dalam Bidang Ilmu Komunikasi

Oleh
Farah Nur Sabrina
122106097

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PARAMADINA

JAKARTA

2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan transformasi dramatis dalam
cara politisi dan partai politik berinteraksi dengan masyarakat, dengan semakin banyaknya
penggunaan platform-platform sosial media sebagai sarana komunikasi politik. Era sosial
media telah memunculkan perubahan mendalam dalam cara manusia berinteraksi,
berkomunikasi, dan menyebarkan informasi di seluruh dunia. Fenomena ini telah mengubah
lanskap komunikasi manusia secara fundamental, membawa dampak besar pada berbagai
aspek kehidupan sehari-hari, termasuk budaya, politik, bisnis, dan hubungan personal.

Sejak munculnya platform-platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan
YouTube pada awal abad ke-21, manusia telah memasuki zaman di mana setiap individu
memiliki akses tak terbatas untuk berbagi pikiran, gambar, dan video dengan jangkauan
global hanya dengan sentuhan jari. Fenomena ini telah menghilangkan hambatan geografis
dan waktu, membuka pintu bagi konektivitas yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Era
sosial media juga telah menjadi pusat perubahan dalam dinamika sosial dan politik. Dalam
politik, para pemimpin dan partai politik menggunakan platform sosial media untuk mencapai
massa yang lebih luas, menggalang dukungan, dan memengaruhi opini publik. Di sisi lain,
masyarakat telah menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan keprihatinan
mereka, mengorganisir gerakan sosial, dan memobilisasi dukungan untuk perubahan sosial.
Selain itu, peran media sosial dalam ekonomi juga sangat signifikan. Banyak bisnis
mengandalkan platform-platform sosial media untuk memasarkan produk dan layanan
mereka, menghubungkan dengan pelanggan potensial, dan membangun merek secara online.
Ini telah membuka pintu bagi model bisnis baru dan peluang ekonomi yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Fenomena penggunaan media sosial tidak hanya terbatas pada satu
negara atau wilayah tertentu, tetapi telah meresap ke dalam hampir setiap sudut dunia. Di
negara-negara maju maupun berkembang, jutaan orang mengakses platform-platform media
sosial setiap hari, menciptakan jaringan global yang saling terhubung. Laporan We Are
Social dan Hootsuite mencatat, jumlah pengguna media sosial di dunia mencapai 5,04 miliar
orang pada Januari 2024. Ini berarti sebanyak 62,3% dari populasi dunia telah menggunakan
media sosial.
Gambar 1

Jumlah pengguna media sosial di dunia pada Januari 2024 mengalami kenaikan 1,82% jika
dibandingkan tiga bulan sebelumnya (quarter-to-quarter/q-to-q) yang sebanyak 4,95 miliar
orang. Angkanya pun meningkat 5,9% jika dibandingkan setahun sebelumnya (year on
year/yoy) yang sebesar 4,76 miliar orang. Melihat trennya, pengguna media sosial di dunia
terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan pengguna media sosial
global secara kuartalan paling tinggi mencapai 3,4% pada Juli 2021. Berdasarkan jenis
kelaminnya, proporsi laki-laki di dunia yang menggunakan media sosial sebanyak 53,5%.
Persentase itu lebih tinggi dibandingkan perempuan yang menggunakan media sosial sebesar
46,5%. Lebih lanjut, Uni Emirat Arab menjadi negara dengan adopsi media sosial tertinggi di
dunia, yakni 112,3%. Posisinya diikuti oleh Arab Saudi dan Korea Selatan dengan adopsi
media sosial masing-masing sebesar 94,3% dan 93,4%. Rata-rata waktu yang dihabiskan
masyarakat dunia untuk mengakses media sosial selama 2 jam 23 menit pada Januari 2024.
Durasi tersebut berkurang delapan menit dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.Di
Indonesia, penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari masyarakat. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan penetrasi internet yang
semakin meningkat, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk media sosial di
dunia. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube memiliki pangsa pasar
yang luas di antara masyarakat Indonesia, menciptakan ekosistem digital yang dinamis dan
beragam.

Di tengah lautan platform media sosial yang semakin luas, Instagram telah menonjol sebagai
salah satu yang paling populer dan berpengaruh di dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2010,
Instagram telah mengalami pertumbuhan yang fenomenal, mengubah cara orang berbagi
momen, mengekspresikan kreativitas, dan berinteraksi satu sama lain secara online.
Popularitas Instagram tidak hanya terbatas pada satu negara atau wilayah tertentu, tetapi telah
menyebar ke seluruh dunia. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan per Januari
2022, Instagram telah menjadi salah satu platform media sosial terbesar di dunia, menjangkau
berbagai lapisan masyarakat, budaya, dan demografi. Satu dari banyak alasan mengapa
Instagram begitu diminati adalah fokusnya pada visual. Platform ini terkenal karena fitur-fitur
seperti foto dan video berbagi, filter, dan cerita yang memungkinkan pengguna untuk
mengabadikan momen-momen penting dalam hidup mereka dengan cara yang kreatif dan
menarik. Dengan demikian, Instagram telah menjadi sarana utama bagi individu, merek, dan
influencer untuk mengekspresikan identitas mereka, membangun merek pribadi atau bisnis,
dan terhubung dengan audiens mereka. Selain itu, kehadiran Instagram yang kuat di berbagai
sektor, termasuk seni, fashion, kuliner, perjalanan, dan gaya hidup, telah menjadikannya
sumber inspirasi yang tak terbatas bagi jutaan pengguna di seluruh dunia. Melalui pencarian
tagar dan eksplorasi konten yang disarankan, pengguna dapat menemukan ide-ide baru, tren
terkini, dan komunitas dengan minat yang sama. Dengan begitu banyaknya pengguna di
seluruh dunia, Instagram memiliki peran yang signifikan dalam membentuk budaya digital
global saat ini.

Sumber: Kumparan.com

Gambar : 2
Gambar :3

Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna Instagram di dunia diperkirakan


sebanyak 1,32 miliar per Januari 2023. Jumlah tersebut lebih rendah 10,8% dibandingkan
pada periode yang sama setahun sebelumnya. Menurut negaranya, India memiliki jumlah
pengguna Instagram terbanyak di dunia. Tercatat ada 229,55 juta pengguna Instagram di
Negeri Bollywood tersebut hingga bulan lalu. Amerika Serikat menyusul di urutan kedua
dengan 143,35 juta pengguna Instagram. Setelahnya ada Brasil dengan 113,5 juta pengguna
media sosial tersebut. Indonesia berada di posisi keempat karena ada 89,15 juta pengguna
Instagram. Kemudian, sebanyak 48,65 juta pengguna Instagram berasal dari Turki. Sebanyak
45,7 juta pengguna Instagram berasal dari Jepang. Sementara, jumlah pengguna Instagram
dari Meksiko Inggris masing-masing sebanyak 36,7 juta dan 28,76 juta.

Negara Indonesia telah menjadi salah satu pasar yang paling signifikan bagi platform media
sosial Instagram. Sejak tahun 2023 hingga 2024, popularitas Instagram di Indonesia telah
terus meningkat dengan cepat, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu platform yang
paling dominan dan berpengaruh dalam ekosistem digital negara ini. Perkembangan ini
sebagian besar didorong oleh penetrasi internet yang semakin luas di Indonesia, di mana
jutaan orang terhubung ke internet melalui perangkat seluler mereka. Pertumbuhan penetrasi
smartphone, terutama di kalangan muda, telah membuka pintu bagi semakin banyak orang
untuk bergabung dengan platform-media sosial seperti Instagram. Instagram telah menjadi
alat utama bagi individu, bisnis, dan merek untuk berbagi kisah, pengalaman, dan kreativitas
mereka. Dari influencer yang menampilkan gaya hidup mereka hingga bisnis lokal yang
mempromosikan produk mereka, Instagram telah menjadi platform yang sangat efektif untuk
membangun kehadiran online dan terhubung dengan audiens yang lebih luas. Selain itu,
popularitas Instagram di Indonesia juga tercermin dalam tren budaya dan gaya hidup yang
berkembang di platform ini. Berbagai komunitas online yang berfokus pada berbagai topik
seperti fashion, makanan, perjalanan, seni, dan olahraga telah muncul, memungkinkan
pengguna untuk terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama.

Gambar: 4

Laporan Napoleon Cat mencatat, ada 88,86 juta pengguna Instagram di Indonesia pada
Februari 2024. Jumlah tersebut turun 1,1% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang
sebanyak 89,89 juta pengguna. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,
jumlah pengguna Instagram di Indonesia turut menurun 16,7%. Sebelumnya, jumlah
pengguna Instagram di dalam negeri tercatat sebanyak 106,72 juta pada Februari
2023. Melihat trennya, pengguna Instagram di Indonesia cenderung mengalami kenaikan
hingga mencetak rekor terbesarnya pada Agustus 2023. Namun, jumlahnya berbalik menurun
sebulan setelahnya dan berlanjut hingga Februari 2024. Adapun, pengguna Instagram di
Indonesia didominasi oleh perempuan dengan proporsi sebesar 54,8%. Sementara, persentase
pengguna Instagram berjenis kelamin laki-laki di Indonesia sebesar 45,2%. Menurut usianya,
39,8% pengguna Instagram di dalam negeri berada di kelompok umur 25-34 tahun. Lalu,
32,9% pengguna media sosial tersebut dari kelompok usia 18-24 tahun. Sebanyak 16,8%
pengguna Instagram di Indonesia berusia 35-44 tahun. Kemudian, 6,6% pengguna Instagram
di Indonesia berada di kelompok umur 45-54 tahun. Persentase pengguna Instagram di
Indonesia yang berusia 55-64 tahun sebanyak 2,2%. Lalu, pengguna di kelompok umur 65
tahun ke atas sebanyak 1,7%.

Sebagaimana telah diketahui bahwa Instagram sebagai salah satu platform media sosial
terkemuka di dunia, terkenal karena menyediakan beragam fitur yang memungkinkan
pengguna untuk berbagi momen, mengekspresikan kreativitas, dan terhubung dengan audiens
mereka secara luas. Sejak diluncurkan pada tahun 2010, Instagram terus mengembangkan
dan memperbarui fitur-fiturnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan penggunanya.
Salah satu fitur utama Instagram adalah berbagi foto dan video. Pengguna dapat dengan
mudah mengambil foto atau merekam video, menerapkan filter dan efek kreatif, dan
membagikannya dengan pengikut mereka atau secara publik di feed mereka. Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk mengabadikan momen penting dalam hidup mereka,
mengekspresikan diri mereka, dan membangun koneksi dengan audiens mereka. Selain itu,
Instagram juga dikenal karena fitur Cerita (Stories) yang sangat populer. Cerita
memungkinkan pengguna untuk berbagi foto dan video singkat yang akan hilang setelah 24
jam. Fitur ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengguna untuk berbagi momen
sehari-hari secara spontan dan kasual, serta menambahkan elemen kreatif seperti stiker, teks,
dan filter. Selain itu, Instagram juga menawarkan fitur-fitur lain seperti Direct Message (DM)
yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi secara pribadi dengan pengikut mereka,
fitur Reels yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menonton video pendek, serta
fitur Shopping yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan membeli produk
langsung dari aplikasi Instagram.

Fitur Reels dalam Instagram diperkenalkan sebagai respons terhadap popularitas konten
video pendek dan viral yang dihadirkan oleh platform seperti TikTok. Instagram
meluncurkan Reels secara resmi pada Agustus 2020 di tengah persaingan yang semakin ketat
di pasar media sosial. Awalnya, TikTok telah menjadi platform yang sangat populer untuk
berbagi video pendek yang kreatif, lucu, dan menghibur. Instagram, yang telah lama menjadi
pemimpin dalam berbagi foto dan video, melihat potensi dari tren ini dan memutuskan untuk
menghadirkan fitur serupa di dalam platform mereka sendiri.

Sumber: Solopos.com
Gambar : 5
Dengan meluncurkan Reels, Instagram berusaha untuk mempertahankan pengguna yang
tertarik pada konten video pendek dan memungkinkan mereka untuk tetap berada di dalam
ekosistem Instagram. Fitur Reels memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek
dengan durasi yang pada awalnya hanya 60 detik kemudian durasi tersebut ditambah hingga
90 detik. Penambahan durasi terus dilakukan hingga pada tahun 2023 pengguna dapat
mengungah video dengan durasi hingga 3 menit di Reels tanpa harus dipotong menjadi
beberapa bagian. Pengguna juga dapat menambahkan berbagai efek kreatif, musik, teks, dan
stiker untuk membuat konten yang menarik dan unik. Reels juga memungkinkan pengguna
untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan membagikan video mereka di feed
Instagram, Explore page, dan bahkan melalui Direct Message. Dengan menghadirkan Reels,
Instagram berupaya untuk memberikan pengalaman yang lengkap kepada penggunanya,
memungkinkan mereka untuk berbagi berbagai jenis konten, baik foto maupun video, dalam
satu platform. Selain itu, Instagram juga berharap untuk menarik lebih banyak pengguna
muda yang cenderung menggunakan platform seperti TikTok untuk berbagi konten video
pendek. Meskipun awalnya diperkenalkan sebagai respons terhadap TikTok, Reels telah
berkembang menjadi fitur yang sangat populer dalam ekosistem Instagram. Fitur ini telah
membantu pengguna untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang baru dan
menarik, sementara juga membantu Instagram untuk mempertahankan relevansinya di tengah
persaingan yang semakin ketat dalam pasar media sosial.

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat,seperti yang telah diketahui bahwa media
sosial menjadi salah satu alat utama bagi masyarakat maupun para politisi dan pemimpin
dunia untuk berkomunikasi dengan publik secara langsung dan efektif. Salah satu platform
media sosial yang populer digunakan adalah Instagram, dengan fitur-fitur seperti Instagram
Reels, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menonton video pendek yang
kreatif dan menarik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tidak ketinggalan dalam
memanfaatkan media sosial, termasuk Instagram, sebagai alat untuk berinteraksi dengan
publik dan membangun citra pemerintahnya.

Salah satu strategi yang digunakan oleh Presiden Jokowi adalah melalui konten video Reels
yang berjudul "Jurnal Sepekan" yang telah berjumlah 83 video reels per tanggal 25 februari
dengan durasi 2 menit dalam setiap video. Dalam konten ini, Presiden Jokowi secara berkala
membagikan cuplikan kegiatan dan pencapaian pemerintah selama seminggu terakhir, dengan
tujuan untuk memperkuat citra pemerintah di mata publik.
Komunikasi adalah sebuah proses di mana pesan dari seseorang dikirimkan kepada orang lain
berdasarkan tujuan tertentu. Harold Lasswell mendefinisikan komunikasi sebagai proses
komunikasi di mana komunikasi terjadi melalui media. Komunikasi memainkan peran yang
sangat penting sebagai fondasi sosial dan budaya dalam masyarakat. “Realitas sosial adalah
hasil dari proses interaksi simbolik antara individu-individu dalam masyarakat” (Berger &
Luckmann, 1966). Komunikasi, menurut Barelson dan Stainer (seperti yang dikutip dalam
Wiryanto, 2004) adalah cara untuk mentransfer ide, emosi, informasi, keterampilan, dan
lainnya kepada orang lain. Dari definisi ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah cara
untuk mengungkapkan ide, emosi, dan keterampilan dalam bentuk konkret yang dapat
dinikmati oleh orang lain. Komunikasi melalui media dapat disebut juga sebagai komunikasi
massa (Wiryanto, 2004). Bittner memberikan definisi mengenai komunikasi massa, yakni
pesan yang disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang. Dalam situasi
ini, komunikasi massa memanfaatkan media massa, yang melibatkan radio dan televisi
sebagai media elektronik, sedangkan surat kabar dan majalah dianggap sebagai media cetak.
Komunikasi media visual dan audiovisual sangat penting dalam masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan manusia, terutama dengan adanya perkembangan media komunikasi yang inovatif.
Inovasi ini dapat diterapkan oleh agama Islam untuk meningkatkan keimanan dan moralitas,
dan juga dapat berfungsi sebagai instrumen untuk memberikan bimbingan moral, baik dari
ajaran Islam maupun bimbingan masyarakat, sehingga membutuhkan penggunaan media
komunikasi yang lebih inovatif. (Isti Nursih Wahyuni,2014).
.
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, media sosial menjadi salah satu alat
utama bagi politisi dan pemimpin dunia untuk berkomunikasi dengan publik secara langsung
dan efektif. Salah satu platform media sosial yang semakin populer adalah Instagram, dengan
fitur-fitur seperti Instagram Reels, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan
menonton video pendek yang kreatif dan menarik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tidak
ketinggalan dalam memanfaatkan media sosial, termasuk Instagram, sebagai alat untuk
berinteraksi dengan publik dan membangun citra pemerintahnya. Salah satu strategi yang
digunakan oleh Presiden Jokowi adalah melalui konten video Reels yang berjudul "Jurnal
Sepekan" yang telah berjumlah 83 video reels per tanggal 25 februari dengan durasi 2 menit
dalam setiap video. Dalam konten ini, Presiden Jokowi secara berkala membagikan cuplikan
kegiatan dan pencapaian pemerintah selama seminggu terakhir, dengan tujuan untuk
memperkuat citra pemerintah di mata publik.

Gambar 1 : Poster Jurnal Sepekan

Pemerintahan era Presiden Joko Widodo mendapat presentase kepuasan publik yang cukup
tinggi menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survey yang diterbitkan
detiknews terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya
tingkat kepuasan terhadap Jokowi pada akhir Januari 2024 sebesar 80,8%.

Penelitian tentang analisis strategi komunikasi politik Presiden Jokowi melalui konten video
Reels bertajuk "Jurnal Sepekan" menjadi relevan dan penting dalam konteks ini. Melalui
penelitian ini, kita dapat memahami secara lebih dalam bagaimana Presiden Jokowi
menggunakan media sosial Instagram, khususnya fitur Reels, untuk menyampaikan pesan-
pesan politiknya, membangun citra pemerintah, dan meraih dukungan publik. Penelitian ini
juga diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang efektivitas penggunaan
konten video Reels dalam komunikasi politik, serta bagaimana cara pembentukan citra
pemerintah dapat ditingkatkan melalui platform media sosial. Dengan demikian, penelitian
ini tidak hanya memberikan kontribusi akademis dalam pemahaman tentang politik media
sosial, tetapi juga dapat memberikan masukan praktis bagi praktisi politik dan pembuat
kebijakan untuk meningkatkan keterlibatan publik dan kepercayaan terhadap pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
yang akan dilakukan adalah bagaimana analisis strategi komunikasi presiden Joko Widodo
dalam media sosial instagram melalui Konten video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” untuk
membangun citra pemerintah di mata publik.

1.3 Identifikasi Masalah

1.3.1 Bagaimana video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” melibatkan Attention (Perhatian)
dalam membangun citra pemerintah dimata publik ?

1.3.2 Bagaimana video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” melibatkan Interest (Minat) dalam
membangun citra pemerintah dimata publik ?

1.3.3 Bagaimana video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” melibatkan Desire (Keinginan)
dalam membangun citra pemerintah dimata publik ?

1.3.4 Bagaimana video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” melibatkan Decission (Keputusan)
dalam membangun citra pemerintah dimata publik ?

1.3.5 Bagaimana video reels bertajuk “Jurnal Sepekan” melibatkan Action (Aksi) dalam
membangun citra pemerintah dimata publik ?

Anda mungkin juga menyukai