Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBERHASILAN KOMUNIKASI PUBLIK MENGENAI PROMOSI

MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Adelia Ratna Dhuhita

S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang, No. 5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Malang.
email : adelia.ratna.1901516@students.um.ac.id

Abstrak : Komunikasi merupakan cara seorang individu bertukar informasi


dengan individu atau kelompok lainnya. Komunikasi publik atau kepada
khalayak ramai dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung,
komunikasi secara tidak langsung dapat dilakukan melalui media sosial
Instagram. Pada artikel ini penulis melakukan telaah pada 3 penelitian yang
pernah dilakukan mengenai promosi melalui media sosial Instagram, ditemukan
beberapa bentuk keberhasilan komunikasi publik melalui media sosial tersebut.
Keberhasilan komunikasi mempengaruhi jumlah pengikut pada akun masing-
masing penjual atau pelaku usaha, keberhasilan komunikasi juga berpengaruh
terhadap jumlah penjualan produk.

Kata kunci : Komunikasi, Instagram, Media Sosial, Keberhasilan

Abstract : Communication is way for an individual to exchange information


with other individuals or groups. Public communication or to the general public
can be done directly or indirectly, indirectly communication can be done through
Instagram social media. In this acticle, the author examines 3 studies that have
ben conducted regarding promotion through social media Instagram, found
several forms of successful public communication through social media. The
success of communication affects on the account of each seller or business actor,
the succerss of communication also affects the number of product sales.

Keywords : Communication, Instagram, Social Media, Success

Komunikasi adalah cara dimana individu dapat menyampaikan pemikirannya kepada


individu lainnya. Hal ini selaras dengan pendapat Webster New Collogiate dalam (Sitti Roskina
Mas, 2020) yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan kegiatan bertukar informasi di
antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Komunikasi
berlangsung manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kesamaan makna
mengenai suatu hal yang tengah dikomunikasikannya itu. Dengan kata lain, jika orang-orang
yang terlibat di dalamnya saling memahami apa yang dikomunikasikannya itu, maka hubungan
antara mereka bersifat komunikatif (Fachrul Nurhadi, 2017). Pendapat lain mengatakan bahwa
komunikasi ialah pesan yang disampaikan sumber (komunikator) kepada penerima
(komunikan) melalui saluran tertentu, baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan
maksud memberikan dampak/efek kepada penerima (komunikan) sesuai yang di inginkan
sumber (komunikator). Dari beberapa pendapat tersebut diketahui bahwa berkomunikasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, seperti halnya pada masa ini dimana
komunikasi tidak langsung lebih sering terjadi akibat dari terjadinya pandemi covid 19 yang
menyebabkan individu satu dengan yang lain tidak boleh berkumpul. Hal itu dapat di atasi
dengan berkomunikasi menggunakan media sosial.
Media sosial merupakan suatu hal yang sudah sangat umum di gunakan pada saat ini,
karena media sosial dapat memberikan berbagai fitur yang bagus untuk berkomunikasi dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Seperti halnya disampaikan oleh (Cahyono, 2020)
media sosial adalah sebuah media online, dimana para penggunanya dapat dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi melalui jejaring sosial. Media sosial yang sering
digunakan adalah facebook, whatsapp, Instagram, twitter dan sebagainya. Pada pembahasan
artikel ini akan di fokuskan pada media sosial Instagram. Instagram merupakan salah satu jenis
media sosial yang berfokus pada penampilan visual dimana pengguna dari media sosial ini
dapat berbagi foto dan video apapun yang di inginkan, baik untuk tujuan menghibur,
mengekspos diri, maupun untuk tujuan bisnis.
Media sosial Instagram dengan tujuan untuk berbisnis tentu saja merupakan gagasan
yang bagus, karena dengan adanya fitur unggah foto dan video yang tertera di dalamnya dapat
membantu dalam hal promosi. Promosi menurut Suherman dalam (Sholihah, 2018) adalah
proses komunikasi dalam rangka penyampaian informasi, manfaat dan keunggulan produk
kepada masyarakat luas yang bertujuan untuk menarik minat sasaran promosi agar menjadi
konsumen produk tersebut. Pendapat lain mengenai promosi mengatakan bahwa tujuan
promosi ialah untuk memodifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan produk kepada
konsumen, membujuk dan mengingatkan konsumen mengenai produk tertentu agar tidak
beralih ke produk yang lain (Asmaradewi, 2019). Promosi sendiri dapat memberikan branding
kepada produk yang di jual sehingga konsumen lebih untuk tertarik membeli dan media sosial
membantu komunikasi antara produsen dan konsumen menjadi lebih feksibel dan nyaman.
Penulis melakukan telaah kepada beberapa penelitian mengenai promosi melalui media
sosial Instagram. Penelitian pertama dilakukan oleh Yohana dengan judul ‘Peran Instagram
Sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Café Mas Bro’ dimana
dilakukan oleh peneliti Yohana (Asmaradewi, 2019). Penelitian kedua dilakukan oleh Dewi
Untari dan Dewi Endah F (Untari & Fajariana, 2018) dengan judul ‘Strategi Pemasaran Melalui
Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik)’, penelitian ketiga
dilakukan oleh Ari Ramdan dan Anna Fatchiya (Ramadan & Fatchiya, 2021) yang berjudul
‘Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Produk “Rendang Uninam”’. Penulisan artikel
ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan komunikasi publik mengenai promosi produk
menggunakan media sosial Instagram melalui telaah artikel penelitian.

HASIL TELAAH
Bentuk komunikasi dalam promosi
Pada telaah penelitian yang pertama berjudul ‘Peran Instagram Sebagai Media Promosi
Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Café Mas Bro’ dimana dilakukan oleh peneliti
Yohana (Asmaradewi, 2019) penjual melakukan komunikasi dengan konsumen melalui
Instagram, dijelaskan bahwa penjual mengunggah foto dan video mengenai menu makanan
pada café yang tengah di promosikan, sehingga pelanggan dapat dengan mudah melihat dan
memberikan respon terhadap informasi yang diberikan oleh pihak penjual. Respon yang
diberikan oleh calon konsumen berupa komentar pada postingan makanan maupun minuman
pada café tersebut, kemudian pihak café dapat menjawab komentar dari pelanggan tersebut
melalui fitur yang sudah tersedia pada Instagram, sehingga terdapat pertukaran informasi
secara dua arah yang baik dari konsumen dan penjual.
Selain itu pihak penjual melakukan reposting pada setiap ulasan yang diberikan oleh
konsumen, kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan fitur Instagram story maupun
Instagram feeds, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan apresiasi kepada para
konsumen atas kesediaannya menjadi costumer dari ‘café mas bro’. Sehingga dapat menarik
pelanggan lebih banyak lagi.
Telaah artikel penelitian yang kedua berjudul ‘Strategi Pemasaran Melalui Media
Sosial Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik)’ yang dilakukan oleh Dewi
Untari dan Dewi Endah F (Untari & Fajariana, 2018) berfokus pada promosi penjualan kain
batik. Peneliti menjelaskan bahwa pihak penjual bukan hanya memberikan informasi berupa
foto pada feeds Instagram, tetapi juga melakukan promosi dengan cara bekerjasama dengan
pengguna Instagram lain yang memiliki jumlah followers banyak yaitu selebgram, tokoh
masyarakat dan publik figur.
Mekanisme promosi yaitu dengan memberikan 1 atau 2 batik kepada selebgram,
kemudian selebgram dapat membuat postingan pada akun Instagram pribadinya, sehingga
dapat menarik perhatian dari followers akun Instagram selebgram dan followers dapat mencari
tahu online shop yang menjual produk tersebut. Teknik komunikasi yang dilakukan oleh
selebgram dalam mempromosikan produk merupakan komunikasi se arah, namun penjual
menilai bahwa teknik tersebut cukup efektif untuk meningkatkan followers dari akun Instagram
penjual maupun meningkatkan penjualan.
Telaah artikel penelitian yang ketiga berjudul ‘Efektivitas Instagram Sebagai Media
Promosi Produk “Rendang Uninam”’ yang diteliti oleh Ari Ramdan dan Anna Fatchiya
(Ramadan & Fatchiya, 2021) berisi mengenai promosi produk rendang uninam melalui
Instagram. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa penjual melakukan promosi dengan
memberikan informasi terkait keunggulan produk, produk terbaru, serta event yang di adakan
penjual, informasi tersebut disampaikan dengan mengunggah foto pada feeds Instagram,
kemudian pihak penjual memberikan detail produk pada caption foto atau video yang telah di
unggah sehingga calon pembeli maupun pelanggan tetap dapat lebih tertarik dengan tawaran
penjual.
Selain itu penjual juga menggunakan fitur ads (advertising) yang ada di Instagram
untuk mempromosikan produk agar dapat menjangkau konsumen secara lebih luas, bukan
hanya kepada pengikut akun penjual saja (Alfaruq, 2021). Komunikasi tidak langsung
dilakukan antara penjual dengan konsumen dilakukan dengan dua arah, dimana penjual juga
memberikan umpan balik kepada komentar yang diberikan oleh pelanggan dan menjawab
pertanyaan maupun saran yang diberikan oleh konsumen melalui fitur direct massage yang ada
pada Instagram.

Respon konsumen terhadap akun Instagram penjual


Respon yang diberikan calon konsumen maupun konsumen sebagai komunikan
terhadap informasi yang diberikan penjual selaku komunikator pada penelitian 1 yaitu
pelanggan merasa di apresiasi karen ulasan yang diberikan untuk ‘café mas bro’ di re-post oleh
pihak penjual, sehingga menumbuhkan rasa percaya pada konsumen untuk tetap menjadi
pelanggan dari ‘café mas bro’ tersebut (Asmaradewi, 2019).
Pada penelitian kedua, konsumen sebagai komunikan berhasil dipengaruhi oleh teknik
promosi yang dilakukan oleh penjual selaku komunikator. Konsumen tertarik untuk membeli
produk batik dari @subur_batik dikarenakan persuasi yang dilakukan oleh penjual yang
berkolaborasi dengan banyak selebgram, sehingga berdampak pada penjualan produk dengan
cukup siknifikan. Mulanya hanya 70 potong kain batik yang dapat terjual dalam satu bulan
dengan jumlah keuntungan Rp. 10.000 per potong kain batik, sehingga dalam satu bulan
penjual mendapat keuntungan total sebesar Rp. 700.000. namun, ketika sudah melakukan
promosi menggunakan Instagram penjualan menjadi meningkat yaitu dalam satu bulan dapat
terjual 200 – 500 potong kain batik dan keuntungan penjualan berkisar Rp. 20.000.000 – Rp.
50.000.000 (Untari & Fajariana, 2018).
Penelitian ketiga mengenai efektivitas instagram pada promosi penjualan rendang yaitu
cukup baik. Responden penelitian yang juga merupakan pengikut akun Instagram
@rendang_uninam sekaligus konsumen menilai pihak penjual sering memberikan umpan balik
terhadap DM maupun komentar yang diberikan oleh konsumen, sehingga membuat
ketertarikan konsumen terhadap produk meningkat. Hal ini selaras dengan pengertian umpan
balik (feedback) yaitu apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan yang
sekaligus digunakan pengirim pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang telah
disampaikan sebelumnya (Nufrion, 2016).

Bentuk keberhasilan dalam komunikasi


Dalam komunikasi terdapat berbagai pihak yang turut serta yaitu pemberi infomasi
(komunikator) dan penerima informasi (komunikan). Maka keberhasilan komunikasi dapat
dilihat dengan adanya aspek umpan balik yang mengisyaratkan adanya komunikasi dua arah,
serta konsep stimulus atau sekumpulan pesan yang di intregasikan agar terjadi reaksi dari
sasaran komunikasi (Suryana, 2019). Pada konteks promosi yang dilakukan oleh pihak penjual
untuk mempromosikan atau mengenalkan produknya kepada khalayak ramai, respon atau
umpan balik dari konsumen merupakan hal yang penting, karena respon dari konsumen
merupakan bentuk dari keberhasilan komunikasi itu sendiri.
Komunikasi pada bidang promosi atau pemasaran yang telah dilakukan oleh beberapa
pihak pemillik usaha mendapat respon yang cukup baik dari konsumen dan berpengaruh
kepada berjalannya usaha pihak penjual. Bentuk keberhasilan komunikasi dituliskan pada tabel
Pengaruh Terhadap Pengikut Pengaruh Terhadap Penjualan
Penelitian
Akun Produk
Penelitian 1
Meningkat Meningkat
(café mas bro)
Penelitian 2
Meningkat Meningkat
(subur batik)
Penelitian 3
Meningkat Meningkat
(rendang uninam)
Melalui tabel tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi promosi usaha melalui media
sosial instagram tersebut berjalan dengan baik. Masing-masing usaha mengalami peningkatan
jumlah pengikut pada akun instagramnya yang berarti calon konsumen maupun konsumen
tertarik pada informasi produk yang di tawarkan oleh penjual, sehingga hal tersebut
berpengaruh kepada peningkatan jumlah penjualan pada masing-masing usaha.

Kualitas pesan atau informasi yang diberikan oleh penjual selaku komunikator
mengenai produk yang dipromosikan berpengaruh terhadap respon dari calon konsumen atau
komunikan, maka isi pesan harus mengandung informasi yang spesifik yaitu mudah diingat,
kelas dan memiliki daya Tarik (Marentek et al., 2020). Hal tersebut sudah dilakukan oleh ketiga
usaha yang telah di teliti, dimana dibuktikan dengan adanya respon atau umpan balik dari
konsumen mengenai produk. Kemudian masing-masing penjual senantiasa memberikan
jawaban terhadap respon yang diberikan oleh konsumen baik dari fitur komentar maupun direct
message yang membuat tumbuhnya rasa percaya konsumen kepada pihak penjual, sehingga
dapat dengan konsisten membeli produk yang ditawarkan.

SIMPULAN

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi


publik secara tidak langsung dapat dilakukan melalui media sosial, salah satunya adalah
Instagram. Media sosial Instagram di manfaatkan oleh pelaku usaha sebagai wadah untuk
mempromosikan produk usahanya. Pengusaha ‘café mas bro’, ‘subur batik’ dan ‘rendang
uninam’ melakukan promosi dan berkomunikasi dengan calon konsumen melalui media
Instagram sehingga produk usahanya dapat di kenal secara luas dan berpengaruh pada
peningkatan penjualan produknya.

Keberhasilan komunikasi publik dari ketiga pelaku usaha tersebut dapat dilihat dari
respon yang diberikan oleh konsumen, dimana berarti pihak penjual dapat memberikan
informasi dengan cukup baik sehingga mendapatkan umpan balik dari konsumen. Peningkatan
penjualan produk juga merupakan bentuk keberhasilan komunikasi publik yang dilakukan oleh
para pelaku usaha kepada konsumen.
DAFTAR RUJUKAN

Alfaruq, A. N. (2021). Pengaruh Instagram Ads ( Advertising ) Dalam Membangun Brand


Awareness Clothing Line HEBE The Effect of Instagram Ads ( Advertising ) in
Creating the Brand Awareness of Clothing Line HEBE. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 9(2),
1–17.

Asmaradewi, Y. (2019). Peran Instagram Sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan


Jumlah Pengunjung Pada Cafe Mas Bro. Skripsi.

CAHYONO, A. S. (2020). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN


SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan
Perbankan Islam, 5(2), 202–225. https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586

Fachrul Nurhadi, Z. (2017). Kajian Tentang Efektivitas Pesan Dalam Komunikasi. 1, 90–91.
journal.uniga.ac.id/index.php/JK/article/view/235/295.

Marentek, M. R., Supit, V., & Mandey, N. H. j. (2020). KOMUNIKASI PEMASARAN (1st
ed., Vol. 1). POLIMDO PRESS. http://repository.polimdo.ac.id/2142/1/Komunikasi
Pemasaran-1.pdf

Nufrion. (2016). Komunikasi Pendidikan - Google Books. Kencana.


https://www.google.co.id/books/edition/Komunikasi_Pendidikan/PnpXDwAAQBAJ?hl
=id&gbpv=1

Ramadan, A., & Fatchiya, A. (2021). Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Produk
“Rendang Uninam.” Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat
[JSKPM], 5(1), 64–84. https://doi.org/10.29244/jskpm.v5i1.796

Sholihah, A. (2018). PENGGUNAAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI.

Sitti Roskina Mas, P. I. H. (2020). Komunikasi Dalam Organisasi (Toeri Dan Aplikasi). In
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Suryana, A. (2019). Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran. In Komunikasi


Pemasaran.

Untari, D., & Fajariana, D. E. (2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram
(Studi Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik). Widya Cipta, 2(2), 271–278.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta

Anda mungkin juga menyukai