Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH INAS RANA TERHADAP GAYA BUSANA

PENGIKUTNYA DI INSTAGRAM

E-JOURNAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta


Guna Melengkapi Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :
Nama : Hasna Qurrota A’yun
NIM : 17513241046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

E-Journal Skripsi dengan Judul

PENGARUH INAS RANA TERHADAP GAYA BUSANA


PENGIKUTNYA DI INSTAGRAM

Disusun Oleh:

Hasna Qurrota A’yun

NIM. 17513241046

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk disahkan
E-Journal Skripsi bagi yang bersangkutan

Yogyakarta, 23 November 2021


Dosen Pembimbing,

Mohammad Adam Jerusalem, S.T.,S.H.,M.T.,Ph.D


NIP. 197803122002121001
PENGARUH INAS RANA TERHADAP GAYA BUSANA PENGIKUTNYA DI
INSTAGRAM
THE EFFECT OF INAS RANA ON HER FOLLOWERS’ FASHION STYLE ON INSTAGRAM

Penulis 1 : Hasna Qurrota A’yun


Penulis 2 : Mohammad Adam Jerusalem, S.T.,S.H.,M.T.,Ph.D
Instansi : Universitas Negeri Yogyakarta
Email : hasnaqurrota.2017@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengikut
Inas Rana di instagram; 2) Gaya busana pengikut Inas Rana di instagram; 3) Pengaruh Inas Rana terhadap
gaya busana pengikutnya di instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah pengikut aktif instagram Inas Rana yang berjumlah 123.500
orang dengan diambil sebanyak 400 orang menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengikut Inas Rana di instagram adalah
faktor kepercayaan (26,6%), faktor keahlian (24,2%), faktor daya tarik (24,2%) dan faktor kedekatan
(25%); 2) Gaya busana pengikut Inas Rana di instagram yang sebanyak 77,9% mengikuti gaya busana
dari Inas Rana yaitu casual chic style 3)Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Inas Rana
dengan gaya busana pengikutnya di instagram sebesar 48%.

Kata kunci: Fashion Influencer, Gaya Busana Pengikut, Instagram


Abstract
This study aims to determine: 1) The factors that can influence Inas Rana's followers on instagram; 3) Inas
Rana's influence on the fashion style of his followers on Instagram. This study uses a quantitative approach with
the associative method. The population in this study were Inas Rana's active Instagram followers, totaling 123,500
people and 400 people were taken using purposive sampling technique. The data collection technique uses a
questionnaire that has been tested for validity and reliability. The data analysis technique used is descriptive
analysis and simple regression analysis. The results of this study indicate that: 1) The factors that can influence
Inas Rana's followers on Instagram are the trust factor (26.6%), the skill factor (24.2%), the attractiveness factor
(24.2%) and the proximity factor (25%); 2) The fashion style of Inas Rana's followers on Instagram, as many as
77.9% follow the fashion style of Inas Rana, namely the casual chic style; 3) There is a positive and significant
influence between Inas Rana on the fashion style of his followers on Instagram by 48% .

Keywords: Fashion Influencer, Fashion Style Followers, Instagram

PENDAHULUAN ini yang menjadikan influencer sebuah fenomena


Pada era digital yang semakin pada era digital ini.
berkembang ini telah melahirkan berbagai macam Influencer adalah seseorang yang dapat
profesi baru, salah satunya adalah influencer. mempengaruhi orang lain. Seperti yang
Fenomena influencer menjadi salah satu dijelaskan Kim & Ho (2019:18) jika influencer
fenomena yang banyak dibicarakan, karena adalah sumber informasi yang secara langsung
perannya yang menjadi sebuah acuan bagi atau tidak langsung dapat mempengaruhi orang
kebanyakan orang saat ini. Apapun yang lain. Sedangkan menurut Sugiharto &
dilakukan, dikenakan dan dikunjungi seorang Ramadhana (2018:4) seorang influencer tidaklah
influencer pasti banyak orang yang mengikuti dan harus seorang selebriti, orang biasa juga bisa
membicarakannya dimanapun mereka berada. Hal menjadi influencer jika memiliki banyak pengikut
dan perkataan yang ia ucapkan dapat Inas memiliki username instagram @inasrana
mempengaruhi orang lain. Dari beberapa definisi dengan pengikutnya yang telah menyentuh angka
influencer dapat disimpulkan bahwa, influencer 190 ribu ini selalu mampu membuat para
adalah orang yang secara langsung maupun tidak pengikutnya terkagum dengan hasil mix and
langsung dapat mempengaruhi perubahan orang match busana yang dibagikannya di instagram,
lain dan memiliki banyak pengikut. sehingga banyak orang yang terinspirasi untuk
Kemunculan fenomena influencer tidak mengikuti gaya busananya. Hal ini terlihat dari
lepas dari perkembangan media sosial. Dengan banyaknya orang yang menyukai dan
meningkatnya pengguna media sosial membuat berkomentar pada setiap postingan yang
munculnya sosok yang mampu memberikan dibagikan Inas Rana pada media sosial instagram.
pengaruh besar pada media sosial yaitu social Dibandingkan dengan fashion influencer
media influencer. Bevins, 2012 dalam (Purwanto lain, Inas Rana memiliki banyak kelebihan salah
& Purwanto, 2018:220) menjelaskan bahwa satunya ialah ciri khas gaya busananya yang unik
social media influencer merupakan bagian karena memadu-padankan antara kasual feminin
penting dari perkembangan media sosial, dengan maskulin. Selain itu, ia juga memiliki
terutama pada media sosial instagram yang sikap konsisten untuk mengajak dan
pengaruhnya sangat dirasakan oleh kebanyakan menginspirasi para wanita muslimah untuk tetapi
orang dikarenakan media sosial tersebut berbasis bisa tampil fashionable meskipun menggunakan
identifikasi visual. hijab .
Media sosial instagram menjadi salah satu Pada penelitian-penelitian sebelumnya
media sosial yang paling banyak digunakan di telah banyak yang membahas bagaimana
Indonesia. Hal ini terbukti pada website Napoleon pengaruh seorang influencer di media sosial,
Cat (2021), bahwa pada bulan Juni 2021, namun variabel terikat yang digunakan hanya
pengguna instagram di Indonesia mencapai 90,8 berfokus pada niat beli para pengikut influencer
juta (90.880.000) pengguna yang menyumbang tersebut (Kim & Choo, 2018; Vaibhahi & Leena,
33 persen dari seluruh popoulasi yang ada di 2018; Shupei & Chen, 2020). Belum ada
Indonesia. Dengan mayoritas penggunanya penelitian yang menggunakan variabel terikat
adalah wanita yang memimpin 53,9 persen. gaya busana para pengikut influencer di media
Sementara kelompok umur terbanyak pengguna sosial. Sehingga penelitian ini, ingin membahas
instagram berada di usia 18 hingga 24 tahun apakah fashion influencer yang ada di media
dengan jumlah mencapai 33 juta. sosial instagram tersebut mempengaruhi para
Salah satu konten yang banyak diminati pengikutnya dalam gaya berbusana ataukah hanya
pada media sosial instagram ialah tentang fashion. menjadikan gaya berbusana fashion influencer
Hal ini dikarenakan fashion selalu up to date atau tersebut sebagai referensi.
selalu berubah mengikuti trend gaya busana Tujuan penelitian ini adalah untuk
terbaru pada masanya. Trend fashion di media mengetahui: 1) Faktor yang digunakan Inas Rana
sosial instagram tidak terpisahkan dari fenomena dalam mempengaruhi pengikutnya instagram; 2)
influencer pada bidang fashion, atau yang biasa Gaya busana pengikut Inas Rana di instagram; 3)
disebut fashion influencer. Salah satu fashion Pengaruh Inas Rana terhadap gaya busana
influencer yang cukup terkenal di Indonesia pengikutnya di instagram.
dengan gaya busananya yang unik dan menarik
ialah Inas Rana. METODE PENELITIAN
Inas Rana merupakan fashion influencer Jenis Penelitian
asal Jember yang memiliki gaya busana casual Penelitian ini menggunakan pendekatan
chic style, karena busana yang ia pakai cenderung kuantitatif, dikarenakan data yang dihasilkan
kasual akan tetapi juga memiliki nilai fashion berupa angka yang kemudian dianalisis secara
yang tinggi. Inas Rana atau yang biasa dipanggil ilmiah (Djatmiko, 2018:55). Sedangkan untuk
metode penelitian ini adalah asosiatif, Uji Instrumen Penelitian
dikarenakan pada penelitian ini dilakukan untuk Sebelum data dianalisis perlu dilakukan
mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh uji validitas dan reabilitas instrumen yang
antara variabel tersebut (Sugiyono, 2003:11). digunakan. Uji validitas dalam penelitian terdiri
dari Content Validity yang menggunakan rumus
Waktu dan Tempat Penelitian V Aiken dan Construct Validity menggunakan
Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai rumus Product Moment. Sedangkan uji reabilitas
bulan Februari 2021 sampai dengan bulan pada penelitian ini menggunakan rumus Alfa
Oktober 2021. Sedangkan tempat penelitian ini Cronbach. Adapun hasil uji validitas dan
dilakukan pada media sosial instagram. reabilitas instrumen penelitian ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan
Populasi dan Sampel Penelitian
Reabilitas Instrumen
Populasi yang digunakan dalam penelitian Variabel V ������� Alpha Kete-
ini adalah para pengikut aktif Inas Rana di Cronbach rangan
instagram. Jumlah pengikut Inas Rana di Fashion
instagram pada saat penelitian tanggal 19 Juli Influencer
2021 sebesar 190.000 orang. Sedangkan jumlah (X)
pengikut Inas Rana di instagram yang aktif pada X1.1 0,83 0,750
saat penelitian sebesar 123.500 orang dengan X1.2 1,00 0,749
mayoritas berjenis kelamin perempuan. X1.3 1,00 0,776
Teknik sampel yang digunakan dalam X1.4 0,83 0,715
penelitian ini adalah Purposive Sampling, X1.5 1,00 0,736 Valid
dikarenakan pengambilan data dilakukan hanya X1.6 0,83 0,708 0,85 dan
pada unit sampling tertentu (Syahrum dan Salim, X1.7 1,00 0,736 Reliabel
2012: 118). Penentuan jumlah sampel yang akan
X1.8 0,83 0,689
diteliti diambil dengan menggunakan rumus
X1.9 1,00 0,722
Slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar
X1.10 1,00 0,710
5% maka jumlah sampel yang dibutuhkan pada
X1.11 0,67 0,616
penelitian ini adalah 400 orang.
Gaya
Teknik Pengumpulan Data Busana
Teknik yang digunakan untuk Pengikut
pengumpulan data yaitu angket atau kuesioner (Y)
secara online dengan menggunan bantuan Google Y1.1 0,83 0,784
Form. Instrumen angket dalam penelitian ini Y1.2 1,00 0,815
menggunakan skala likert, karena untuk Y1.3 0,83 0,780
mengubah variabel menjadi indikator yang Y1.4 0,83 0,822 Valid
terukur. Indikator-indikator ini berfungsi sebagai Y1.5 0,83 0,809 0,81 dan
titik awal atau acuan untuk membuat item Y1.6 0,83 0,793 Reliabel
instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan Y1.7 1,00 0,712
yang perlu dijawab oleh responden nantinya. Y1.8 1,00 0,754
Pernyataan dinyatakan dengan menunjukkan Y1.9 1,00 0,704
pilihan jawaban yang terdiri dari, sangat setuju
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat Teknik Analisis Data
tidak setuju (STS). Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini ialah analisis deskriptif, uji
prasyarat analisis (uji normalitas dan uji linearitas)
dan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan fashion influencer dapat disajikan pada tabel
program SPSS 25.0. Pada analisis deskriptif berikut:
dengan mencari mean, median, modus dan kelas Tabel 3. Kategorisasi Variabel Fashion
interval. Uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji Influencer
normalitas dengan menggunakan rumus Interval Freku- Presen- Kategori
Skewness-Kurtosis dan uji linearitas dengan ensi tase (%)
menggunakan grafik Scatter Plot. Sedangkan X > 40,5 44 10,9% Tinggi
pada uji hipotesis dengan menggunakan rumus 32,3 < X < 40,5 280 69,5% Sedang
analisis regresi sederhana, karena untuk X < 32,3 79 19,6% Rendah
mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel Total 403 100%
fashion influencer terhadap variabel gaya busana
pengikut fashion influencer serta variabel bebas Deskripsi kategori variabel gaya busana
dan terikat yang digunakan sama-sama hanya pengikut (Y) diperoleh nilai minimum sebesar 11
memiliki satu variabel dan nilai maksimum sebesar 36. Sedangkan hasil
dari statistik deskriptif dapat diketahui jika nilai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN rata-rata (mean) sebesar 27,52; modus sebesar 27;
Hasil Penelitian median sebesar 27; dan standar deviasi sebesar
Deskripsi karakteristik responden dalam 4,5. Kategorisasi untuk variabel gaya busana
penelitian ini adalah usia dan jenis kelamin pengikut yang dapat disajikan pada tabel berikut:
dengan jumlah responden sebanyak 403 orang. Tabel 4. Kategorisasi Variabel Gaya
Berikut adalah hasil karakteristik responden Busana Pengikut
penelitian ini: Interval Freku- Presen- Kategori
Tabel 2. Karakteristik Responden ensi tase (%)
Kriteria Jumlah Presentase X > 31,5 51 12,7% Tinggi
Usia 17 tahun 6 1,49% 22,5 < X < 31,5 278 69% Sedang
18 tahun 44 10,92% X < 22,5 74 18,3% Rendah
19 tahun 116 28,78% Total 403 100%
20 tahun 115 28,54%
21 tahun 34 8,44% Sebelum pelaksanaan analisis data,
22 tahun 31 7,69% terlebih dahulu dilaksanaan uji prasyarat analisis.
23 tahun 27 6,70% Pengujian prasyarat analisis pada penelitian ini
24 tahun 17 4,22% meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Pada uji
25 tahun 7 1,74% normalitas penelitian ini dengan menggunakan
26 tahun 2 0,50% rumus Skewness-Kurtosis Dikarenakan sampel
27 tahun 2 0,50% yang digunakan pada penelitian ini besar, maka
28 tahun 2 0,50% pada uji normalitas menggunakan rumus
Jenis Laki-laki 8 1,99% Skewness-Kurtosis dan untuk melihat hasilnya
kelamin Perempuan 395 98,01% hanya perlu melihat nilai dari Skewness dan
Total 403 100% Kurtosis tanpa perlu membagi nilai Skewness-
Kurtosis dengan standar errornya (Field, 2009).
Deskripsi kategori variabel fashion Data bisa dinyatakan normal jika nilai Skewness
influencer (X) diperoleh nilai minimum sebesar dan Kurtosis berada di antara -2 sampai dengan 2.
26 dan nilai maksimum sebesar 44. Sedangkan Berikut adalah hasil uji normalitas pada
hasil dari statistik deskriptif dapat diketahui jika penelitian ini:
nilai rata-rata (mean) sebesar 36,38; modus
sebesar 33; median sebesar 35; dan standar
deviasi sebesar 4,1. Kategorisasi untuk variabel
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas konstanta (K) sebesar -0,021 yang artinya jika
Skewness Kurtosis nilai fashion influencer (X) ialah 0, maka nilai
Statistic Std. Error Statistic Std. Error gaya busana pengikut fashion influencer (Y) ialah
-.950 .122 .802 .243 -0,021. Pada koefisien regresi fashion influencer
(a) terdapat nilai sebesar 0,757 yang artinya jika
Uji linearitas penelitian ini dengan setiap kenaikan 1 konstanta pada variabel fashion
menggunakan grafik Scatter Plot. Dikarenakan influencer, maka akan meningkatkan gaya busana
variabel independen nya hanya 1 dan jumlah pengikut fashion influencer. Koefisien regresi
sampel besar, maka uji linearitas menggunakan bernilai positif menunjukkan bahwa semakin
grafik Scatter Plot (Casson & Farmer, 2014). Jika besar pengaruh fashion influencer, maka semakin
grafik yang dihasilkan menunjukkan jika garis meningkat pengikut yang mengikuti gaya busana
lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas maka fashion influencer di instagram.
dinyatakan memiliki hubungan linear. Akan Nilai tℎitung sebesar 19,241 sedangkan
tetapi, jika grafik yang dihasilkan menunjukkan nilai ttabel sebesar 1,960 yang artinya nilai tℎitung
garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas lebih besar daripada nilai ttabel . Nilai signifikasi
maka dinyatakan tidak memiliki hubungan yang sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang
linear. Berikut adalah hasil uji linearitas pada berarti jika variabel fashion influencer (X)
penelitian ini: berpengaruh terhadap variabel gaya busana
pengikut fashion influencer (Y). Sehingga dapat
diketahui jika Inas Rana berpengaruh positif dan
signifikan terhadap gaya busana pengikutnya di
instagram sebesar 48%.

Pembahasan
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan
Inas Rana dapat mempengaruhi para pengikutnya
di instagram yaitu karena faktor kepercayaan
Gambar 1. Hasil Uji Linearitas (26,6%), faktor keahlian (24,2%), faktor daya
tarik (24,2%) dan faktor kedekatan (25%). Dari
Setelah dilakukakannya pengujian beberapa faktor tersebut, dapat diketahui jika
prasyarat analisis, maka tahap selanjutnya adalah faktor utama yang paling tinggi dalam
pengujian hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian mempengaruhi para pengikutnya adalah karena
ini menggunakan rumus regresi analisis faktor kepercayaan. Hal ini didukung dengan
sederhana. Berdasarkan hasil analisis, dapat penelitian yang dilakukan oleh Xiao et al (2019)
diketahui jika nilai koefisien korelasi sebesar yang menunjukkan jika kepercayaan memiliki
0,693 yang berarti hubungan variabel fashion pengaruh yang lebih besar pada kredibiltas
influencer (X) terhadap gaya busana pengikut sumber daripada kredibilitas sumber lainnya.
fashion influencer di instagram (Y) sangat kuat. Sedangkan pada penelitian Luke et al (2010)
Nilai R koefisien determinasi (�2 ) sebesar 0,480 membahas jika kepercayaan itu seperti kontruksi
yang berarti variabel fashion influencer (X) amorphous karena seringkali sulit untuk diukur
terhadap variabel gaya busana pengikut fashion dan diperasionalkan.
influencer di instagram sebesar 48%. Dari sudut pandang psikologis,
Dapat diketahui juga jika nilai constant kepercayaan dapat dipertimbangkan dari di mana
(K) sebesar -0,021 sedangkan nilai fashion seseorang percaya bahwa mitra hubungan akan
influencer (a/koefisien refresi) sebesar 0,757, membantu mencapai tujuan tertentu (Simpson,
sehingga persamaan regresi yang dihasilkan yaitu 2007). Hasil dari penelitian Luke et al (2010) juga
Y =− 0,021 + 0,757X yang berarti jika nilai menunjukkan jika kepercayaan didasari oleh
penilaian awal yang dirasakan dan diperbarui Dapat diketahui jika dari hasil penelitian
secara dinamis berdasarkan pengalaman melalui ini menghasilkan dua kontribusi penelitian, yaitu
pengulangan interaksi. Rasa percaya yang kontribusi praktis dan kontribusi managerial.
dimiliki para pengikut terhadap fashion influencer Kontribusi praktis bagi fashion influencer dari
menyebabkan para pengikut menjadikan fashion penelitian ini yaitu mengetahui apa saja faktor
influencer tersebut sebagai role mode atau yang menyebabkan seorang fashion influencer
panutan dalam gaya berbusana mereka. Para dapat mempengaruhi para pengikutnya. Dari
pengikut merasa percaya kepada fashion beberapa faktor tersebut, dapat diketahui faktor
influencer jika fashion influencer tersebut apa saja yang berhasil dilakukan fashion
menyampaikan informasi yang jujur, akurat dan influencer dan faktor apa saja yang perlu
dapat dipercaya di setiap postingannya ditingkatkan lagi oleh fashion influencer. Faktor
Sedangkan pada hasil jawaban variabel yang berhasil dilakukan fashion influencer
gaya busana pengikut dapat disimpulkan bahwa tersebut, antara lain faktor kepercayaan dan daya
dari semua pengikut 87,8% merasa mendapatkan tarik. Sedangkan faktor yang perlu ditingkatkan
referensi gaya berbusana dalam sehari-hari, akan lagi yaitu faktor keahlian dan kedekatan, sehingga
tetapi yang tertarik untuk mengikutinya hanya fashion influencer harus mampu menunjukkan
77,9% sedangkan 22,1% tidak tertarik. Dan dari bahwa ia benar-benar seorang yang ahli dalam
semua pengikut 92,3% merasa mendapatkan mempengaruhi orang lain, memiliki banyak
referensi dalam mengkonsumsi fashion item, pengalaman, berpengetahuan luas serta selalu
akan tetapi yang tertarik untuk mengikutinya mengikuti trend fashion terbaru. Selain itu,
hanya 83,6% sedangkan 16,4% tidak tertarik. seorang fashion influencer juga harus lebih
Sehingga dapat disimpulkan jika semua pengikut menunjukkan lagi jika ia ramah dan mau
yang merasa mendapatkan referensi, belum tentu berinteraksi dengan para pengikutnya, sehingga
bersedia untuk mengikuti fashion influencer. fashion influencer dapat lebih banyak
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui memberikan pengaruh kepada para pengikutnya.
jika Inas Rana bepengaruh positif dan signifikan Kontribusi managerial bagi para pengikut
terhadap gaya busana pengikutnya di instagram fashion influencer dari penelitian ini yaitu
sebesar 48%. Dapat diketahui jika para pengikut mengetahui gaya busana para pengikut fashion
yang terpengaruh dengan gaya busana fashion influencer. Dari beberapa hasil data yang
influencer Inas Rana berjenis kelamin perempuan didapatkan jika orang jaman sekarang lebih
(96,9%) dan berjenis kelamin laki-laki (3,1%). menyukai untuk berbusana mengikuti fashion
Sedangkan untuk usia para pengikut yang influencer yang ada di media sosial. Akan tetapi,
terpengaruh dengan gaya busana fashion tidak semua pengikut fashion influencer tertarik
influencer Inas Rana berada pada usia 17 tahun untuk mengikuti mengikuti gaya berbusana
(1,2%), 18 tahun (10,7%), 19 tahun (23%), 20 fashion influencer dikarenakan ketidaksesuaian
tahun (44,4%), 21 tahun (7,7%), 22 tahun ( 5,7%), fashion style yang digunakan fashion influencer
23 tahun (5%), 24 tahun (4,6%), 25 tahun (1,5%), dengan karakter para pengikut, sehingga para
26 tahun (0,4%), 27 tahun (0,4%) dan 28 tahun pengikut tidak akan tertarik untuk mengikuti gaya
(0,4%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa busana fashion influencer tersebut. Maka,
mayoritas para pengikut fashion influencer Inas seharusnya para pengikut lebih memilih untuk
Rana yang terpengaruh dengan gaya busananya mengikuti akun instagram fashion influencer
ialah perempuan pada rentang usia 18-24tahun. yang memiliki fashion style sesuai dengan
Dari hasil data tersebut, menunjukkan jika gaya karakter mereka, agar mereka lebih mendapatkan
busana yang dibagikan fashion influencer Inas referensi lebih banyak dalam gaya berbusananya.
Rana di instagram cocok digunakan pada para Kontribusi managerial lain bagi
remaja putri yang sesuai dengan target yang pengusaha bidang fashion dari penelitian ini yaitu
dituju. mengetahui seberapa besar pengaruh fashion
influencer dalam mempengaruhi gaya busana pesan kepada beberapa puluh akun saja
para pengikutnya. Sehingga pengusaha bidang perharinya oleh aplikasi instagram dan tidak
fashion dapat mempercayakan fashion influencer semua pengikut bersedia untuk mengisi kuesioner
dalam mempromosikan produk fashion mereka. yang telah dibagikan.
Akan tetapi, perlu adanya penelitian untuk Selain itu, penelitian ini hanya dibatasi
memilih fashion influencer yang sesuai dengan oleh satu fashion influencer saja, yaitu Inas Rana
target pasar mereka yaitu dengan memilih fashion yang telah dijadikan sebagai subjek penelitian.
influencer yang memiliki persamaan dalam ciri Sehingga jika penelitian dilakukan pada fashion
khas gaya berbusana dengan ciri khas dari produk influencer yang berbeda, maka hasil data yang
fashion yang akan dipromosikan sehingga produk diperoleh juga akan berbeda.
yang dipromosikan berhasil laku keras dan brand
Saran
fashion tersebut menjadi semakin dikenal oleh
Berdasarkan hasil penelitian dan
banyak orang.
pembahasan, maka saran yang dapat diberikan
peneliti kepada semua orang yang ingin menjadi
SIMPULAN DAN SARAN
seorang influencer, maka harus memiliki
Simpulan kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud yaitu
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis harus bersikap jujur, akurat dan dapat dipercaya
data yang dilakukan penulis, maka dapat dalam penyampaian informasi kepada orang lain.
diketahui jika terdapat beberapa faktor yang dapat Hal ini didasari dari hasil penelitian yang
mempengaruhi pengikut Inas Rana di instagram dilakukan peneliti yang menunjukkan bahwa
yaitu dikarenakan faktor kepercayaan (26,6%), faktor utama seorang influencer dapat
faktor keahlian (24,2%), faktor daya tarik (24,2%) mempengaruhi orang banyak dikarenakan faktor
dan faktor kedekatan (25%). kepercayaan.
Selain itu, gaya busana pengikut Inas
Rana di instagram yaitu yang sebanyak 77,9%
DAFTAR PUSTAKA
tersebut mengikuti gaya busana yang dibagikan
Inas Rana di instagram yaitu casual chic style. Angelina Monica & Triputra Pinckey. (2015).
Dan pada penelitian ini menunjukkan jika “Analisis Semiotik Fashion Ines Ariani
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Sebagai Bentuk Presentasi Diri”. Jakarta :
antara Inas Rana dengan gaya busana Universitas Indonesia
pengikutnya di instagram. Hasil penelitian Arikunto.(2006). “Prosedur Penelitian Suatu
menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel dengan Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI”.
nilai 19,241 > 1,960 dan sig 0,000 < 0,05 Jakarta : PT. Rineka Cipta
sedangkan persamaan garis regresi yang
Baker, Susan D & Gerlowski, Daniel A. (2007).
dihasilkan yaitu Y =− 0,021 + 0,757X yang
“Team Effectiveness and Leader-
berarti semakin besar pengaruh fashion influencer, Follower”.
maka semakin meningkat pengikut yang
mengikuti gaya busana fashion influencer di Bakker, Diederich. (2018). “Conceptualising
Influencer Marketing”. Journal of
instagram. Koefisien korelasi sebesar 0,693 dan
Emerging Trends in Marketing and
nilai koefisien determinasi ( r2 ) sebesar 0,480
Management 1(1):79-87
yang artinya Inas Rana memberikan pengaruh
terhadap gaya busana pengikutnya di instagram Belanche, D., Casalo, L. V., Flavian, M., &
sebesar 48%. Ibanez-Sanchez, S. (2021). “Building
influencers' credibility on Instagram:
Keterbatasan Penelitian Effects on followers’ attitudes and
behavioral responses toward the
Keterbatasan penelitian ini adalah adanya influencer”. Journal of Retailing and
keterbatasan dalam pengambilan data di Consumer Services. 61:1-41
instagram yaitu dalam menyebarkan kuesioner Calcada, Manual C. (2019). “How Millenials
online peneliti hanya dibatasi boleh mengirim Perceive Influencers and Its Impact on
Purchase Intentions”. Universidade Malcom Barnard. (2011). “Fashion Sebagai
Católica Portuguesa Komunikasi : Cara Mengkomunikasikan
Casson, R,J., & Farmer, L.D. (2014). Identitas Sosial, Seksual, Kelas Dan
“Understanding and Checking The Gender.” Yogyakarta : Jalasutra
Assumptions of Linear Regression: A Mardapi, Djemari. (2018). “Teknik Penyusunan
Primer for Medical Researchers”. Clinical Instrumen Tes Dan Non Tes”. Yogyakarta:
and Experimental Opthalmology Parama Publishing
42(5):590-596 Marwick, A. E. (2013). “Status update: Celebrity,
Christodoulaki, A. (2018). “The effects of micro publicity, & branding in the social media
vs macro influencers on brand awareness, age.” New Haven, CT: Yale University
brand attitude, and purchase intention, and Press.
the moderating role of advertising NapoleonCat. (2021). “Instagram Users in
appeals” Indonesia”.
Dhanesh, Ganga S. & Duthler, Gaelle. https://napoleoncat.com/stats/instagram-
(2019).”Relationship management through users-in-indonesia/2021/06 (diakses 22
social media influencers: Effects of Juli 2021)
followers’ awareness of paid Nurhandayani, Arum., Syarief, Rizal & Najib,
endorsement.” Public Relation Review No. Mukhamad.(2019). “The Impact of Social
45, 1-13 Media Influencer and Brand Images to
Field, Andy. “Discovering Statistic Using SPSS”. Purchase Intention”. Journal of Applied
London: SAGE Publication Inc. Management 17(4):650-661
Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Ohanian, Robina. (1990). “Construction and
Multivariate Dengan Program IBM. SPSS Validation of a Scale to Measure Celebrity
19”. Semarang: Universitas Diponegoro. Endorsers' Perceived Expertise,
Goffee, Robert & Jones, Garet. (2001). Trustworthiness, and Attractiveness”.
“ Followership and the Federal Worker”. Journal of Advertising 19(3):39-52

Han, Ki Yang.(2019). “An Analysis of Park, H. S., Lee, Y., & Sawng, Y. H. (2014). “A
Consumers’ Opinion on Fashion study on the social network influencer for
Influencer using Big Data”. Journal of long-tail marketing: Focusing on the
Digital Contents Society 20(11):2283- Korean film industry” Korea Society of
2290 Management Information Systems, Spring
Conference, Korea, 774−787.
Kim, W.B. & Choo, H.J. (2018). “The Effects of
SNS Fashion Influencer Authenticity on Park, J. K. (2018). “The effect of influencer's
Follower Behavior Intention : Focused on quality on consumer behavioral intention:
the Mediation Effect of Fanship” Journal Focused on theory of planned behavior
of the Korean Society of Clothing and (TPB).” Unpublished master’s thesis,
Textiles 43(1): 17-32 Korea University, Seoul

Lee, Young Ae & Ha, Gyu Soo.(2020). “A Study Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan
on The Influence of Social Media Pengembangan Bahasa.(1989). “Kamus
Experience and Influencers on Social Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta : Balai
Media Satisfaction and Purchase Intention Pustaka
of Consumers”. Asia-Pacific Journal of Purwanto, Albin Syyid Agnar Caesar., dan
Business Venturing and Entrepreneurship Purwanto Teguh. 2019. “Pengaruh Social
15(02):171-181 Media Influencer Terhadap Purchase
Luke, J.C., Bradley B. D., Mascha V. M., Intention Yang Dimediasi Oleh
Michael J. F. & Alan G. S. (2010). Trustworthiness.” Majalah Ekonomi
“Seeing is Believing: Trustworthiness as 14(2): 219-231
A Dynamic Belief”. Cognitive Psychology. Riyanto, Arifah A. (2003). “Teori Busana”.
1-19 Bandung: Yapemdo
Rizky, Devi. (2020). “Nama Fashion Style Yang Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur
Wajib Kamu Ketahui!”. Psikologis. Yogyakarta: Andi Offset.
https://www.femalers.com/nama-fashion- Sutrisno, Hadi.(2004). “Analisis Regresi”.
style-yang-wajib-kamu-ketahui/ (diakses Yogyakarta: Andi Offset
24 Juli 2021)
Wang,L. & Lee, J. H. (2019). “The Effect of K-
Shin, E. J., Lee, J. Y., Lee. S. Y., Kim,S. Y. & beauty SNS Influencer on Chinese
Koh, A. R. (2019). “Influence of Korean Consumers Acceptance Intention of New
Instagram Users' Products: Focused on Elaboration
Individualism/Collectivism Propensity, Likelihood Model (ELM)”. Fashion &
Social Capital and Instagram Usage Text. Res. J. 21(5):574-585
Propensity on their Fashion Influencer's
Attributes Evaluation”. Journal of the Xiao, Min., Wang, Rang. & Olmsted, Sylvia
Korean Society of Clothing and Textiles Chan. (2019). “Factors Affecting
43(5):615-619 YouTube Influencer Marketing Credibility:
A Heuristic-Systematic Model”. Journal of
Simpson, J. A. (2007). “Psychological Media Business Studies, 1-25
foundations of trust. Current Directions in
Psychological Science”. 16(5): 264–268 Yu, Ines Hyunju & Kim, Hun.(2019). “The
Effect of Influencer Factors in Personal
Sudijono, Anas. (2012). Pengantar Statistik Media Contents on Purchase Intention”.
Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Journal of the Korean Contents
Persada. Association 20(1):45-59
Sugiyono. (2003). “Metode Penelitian Bisnis”. Yuan, Shupei & Lou, Chen. (2020). “How Social
Bandung: Alfabeta Media Influencers Foster Relationships
Sugiyono. (2007). “Metode Penelitian with Followers: The Roles of Source
Pendidikan”. Bandung: Alfabeta Credibility and Fairness in Parasocial
Sugiyono. (2012). “Statistika Untuk Penelitian”. Relationship and Product Interest”.
Bandung: Alfabeta. Journal of Interactive Advertising. 1-14

Sugiyono. (2019). “Statistika Untuk Penelitian”.


Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian
Pendidikan (Kompetensi Dan Praktiknya).
Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai