Ayo Membaca !
Sumber:https://edukasi.kompas.com/read/2020/05
/07/115623071/kado-prestasi-di-tengah-pandemi-
dari-kompetensi-akuntasi-asia-tenggara
Setelah kamu membaca berita di atas, tidakkah menurutmu mahir akuntansi itu menarik ? Nah, pada bab ini
kamu akan mengenal apa itu akuntansi, bagaimana sejarah munculnya akuntansi, dan hal menarik lainnya !
Pernahkah kamu mendengar kata akuntansi ? Apakah akuntansi itu ? Sebagai langkah awal, mari kita pelajari sejarah
awal munculnya akuntansi !
Akuntansi sudah diterapkan sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan telah dikenalnya metode pembukuan berpasangan
atau akuntansi oleh para pedagang Italia di sekitar abad ke-14 M. Bahkan menurut Raymond de Rover, antara tahun 1250 dan
1400 para pedagang Italia telah mengalami pencapaian terbesar yakni berhasil mengabungkan elemen-elemen yang beragam
menjadi suatu sistem klasiiikasi yang terintegrasi di mana lacinya disebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan prinsip
berpasangan. Para pedagang Italia tersebut telah mulai mengembangkan dasar-dasar akuntansi biaya, mengenalkan pembalikan
dan penyesuaian pada akun-akun akrual dan deferral, serta memberi perhatian pada audit neraca.
Perlu kamu ketahui, buku pertama yang membahas
pembukuan berpasangan ditulis oleh Masari di tahun 1340. Kemudian
pada tahun 1494, Luca Pacioli menerbitkan bukunya yang benjudul
Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportinalita yang di
dalamnya mencakup dua bab yang berjudul de Computis es Scripturis
yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Di Indonesia sendiri
akuntansi mulai dikenal sejak penjajahan Belanda sehingga pada
awalnya akuntansi yang berkembang di Indonesia menggunakan sistem
kontinental atau lebih di kenal dengan istilah tata buku.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan kepentingan
Indonesia dalam dunia usaha yang mulai berkiblat ke Amerika, maka
sejak tahun 1970-an mulai berkembang sistem Anglo Saxon atau
akuntansi Amerika (American Accounting) yang lebih dikenal dengan Gambar 1.1 Luca Pacioli, matematikawan asal ltalia
sebutan akuntansi. yang berperan panting dalam perkembangan
akuntansi. Beliau dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Lantas, apakah akuntansi itu? Apa pula maksud akuntansi sebagai sistem informasi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjabaran
berikut!
Pernahkah kamu pergi berbelanja ke supermarket ? tentunya setiap transaksi yang terjadi seperti pembelian dan
penjualan tersebut akan dianalisis dan secara berkala akan dilaporkan dalam sebuah laporan bernama laporan keuangan
yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada pihak-pihak terkait.
Akuntansi adalah Segala kegiatan yang berhubungan dengan proses pencatatan, pengidentifikasian, penggolongan,
penganalisaan, pengikhtisaran sampai penyampaian informasi guna pengambilan keputusan ekonomi dan sebagai
pertanggung jawaban organisasi perusahaan kepada berbagai pihak. Adapun menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA), akuntansi adalah seni mencatat, meringkas dan menggolongkan transaksi serta kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, dan menafsirkan hasil-hasilnya.
Akuntansi sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang bersifat angka, terutama
tentang finansial, dari suatu unit pelaku ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat berguna sebelum pengambilan keputusan
ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang kuat serta sebagai bentuk pertanggung jawaban
perusahaan kepada pihak-pihak pemakai informasi akuntansi yang membutuhkan.
1) Pencatatan
2) Pengklasifikasian
Mencatat data dari
berbagai kegiatan di 3)Pelaporan
Menyimpan,
perusahaan menyiapkan dan
berdasarkan Membuat laporan
menggolongkan keuangan yang
transaksi keuangan dalam kategori yang
yang terjadi berguna bagi pihak
berhubungan pemakai yang
membutuhkan
Siapakah yang memakai informasi akuntansi ? Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), pemakai informasi
akuntansi berupa laporan keuangan terdiri dari dua kelompok yakni (1) Pihak Internal dan (2) Pihak Eksternal.
Penjabarannya sebagai berikut:
1) Pemilik perusahaan (Internal)
Pemilik perusahaan perlu untuk mengetahui informasi akuntansi perusahaannya untuk melihat kelangsungan perusahaan
serta sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
2) Managemen (Internal)
Manager perusahaan juga penting untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan sebagai dasar acuan dalam
keputusan menentukan strategi , membuat perencanaan, dan pengendalian perusahaan.
3) Investor (Eksternal)
Investor atau penanam modal mempunyai risiko terhadap modal yang telah atau yang baru akan ditanamkan di suatu
perusahaan tertentu. Dengan demikian, investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (laba/ keuntungan). Jadi, siapapun dan apa pun
profesinya, selagi ia merupakan investor, ia akan membutuhkan laporan/informasi akuntansi.
4) Karyawan perusahaan (Eksternal)
Karyawan perusahaan seperti serikat buruh, serikat karyawan lainnya tertarik pada informasi akuntansi (laporan
keuangan) mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan
mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa berupa gaji/ upah, manfaat pensiun, dan
kesempatan kerja.
5) Kreditur/ Pemberi pinjaman (Eksternal)
Pemberi pinjaman/ kreditur membutuhkan informasi akuntansi (laporan keuangan) guna sebagai acuan kemampuan
perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh kreditur/ pemberi pinjaman. Bisa juga dikatakan sebagai
pedoman apakah akan memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut.
6) Pemasok (Eksternal)
Kadangkala pemasok juga membutuhkan informasi akuntansi perusahaan langganannya. Hal itu bertujuan untuk menilai
kemampuan perusahaan ldalam membayar pinjaman atas pembelian kepada pemasok.
7) Pelanggan (Eksternal)
Sebagai pedoman untuk melihat kelangsungan hidup perusahaan apabila pelanggan terlibat dalam perjanjian dengan
perusahaan.
Bab I - Akuntansi Sebagai Sistem Informasi | 3
8) Pemerintah (Eksternal)
Pemerintah juga membutuhkan informasi akuntansi (laporan keuangan) sebagai dasar penentuan pajak perusahaan dan
menyusun statistik pendapatan nasional negara.
9) Masyarakat (Eksternal)
Perusahaan dapat mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya yakni jika perusahaan dapat
memberikan bantuan sosial kepada masyarakat di sekitarnya. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan perkembangan kemakmuran perusahaan. Selain itu dari informasi akuntansi, masyarakat dapat mengetahui
informasi mengenai penyediaan lapangan kerja.
Syarat yang harus dipenuhi agar agarinformasi akuntansi berupa laporan keuangan benar-benar berkualitas , maka
informasi akuntansi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Relevan
Informasi keuangan yang diberikan harus sesuai dengan kondisi sebenarnya perusahaan pada saat itu sehingga dapat
membantu para pemakai informasi akuntansi dalam mengambil keputusan ekonomi terhadap perusahaan, baik yang
bersifat menilai (evaluate) dan meramalkan (predictive).
2) Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh penggunanya dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan
batas pengertian para penggunanya. Dalam hal ini, pengguna informasi akuntansi juga harus memiliki kemampuan
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi.
3) Material
Informasi akuntansi yang salah akan dianggap material apabila kelalaian tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi
penggunanya.
4) Netral
Informasi akuntansi harus mengarah pada kebutuhan umum pengguna dan tidak cenderung pada kebutuhan pihak
tertentu saja.
5) Dapat dibandingkan
Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya pada perusahaan yang
sama untuk melihat kinerja dan posisi perusahaan.
6) Keandalan
Penyajian laporan keuangan harus dapat dipertanggung jawabkan, bebas dari kesalahan dan pengertian yang
menyesatkan
7) Penyajian jujur
Agar dapat diandalkan, penyajian laporan keuangan harus menggambarkan jujur transaksi serta peristiwa, dan tanggal
pelaporan.
8) Kelengkapan
Informasi akuntansi harus lengkap. Penyajian laporan keuangan harus memenuhi syarat-syarat di atas agar memenuhi
kriteria kualitas informasi akuntansi.
Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif agar bermanfaat bagi para pemakai informasi
akuntansi tersebut. Oleh karena itu dalam mengerjakan akuntansi keuangan perlu didasarkan suatu pedoman yang telah
teruji dapat diterima umum. Pedoman ini dikenal dengan nama Prinsip Akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi dirumuskan oleh
suatu badan yang kompeten, yakni Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan yang berwenang untuk membuat
peratutan-peraturan di bidang akuntansi. Oleh IAI prinsip tersebut dituangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan,
khususnya yang ditujukan kepada pihak di luar perusahaan. Dengan adanya prinsip akuntansi ini dapat diketahui bagaimana
cara mencatat dan menyajikan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam laporan keuangan. Prinsip-prinsip
akuntansi tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Prinsip biaya historis (Historical Cost Principle)
Yaitu aset dan jasa yang diperoleh harus dicatat menurut harga aktualnya atau harga yang benar-benar dibayarkan pada
saat terjadinya transaksi.
Bab I - Akuntansi Sebagai Sistem Informasi | 4
2. Prinsip Objektivitas (Objectivity Principle)
Yaitu laporan akuntansi harus didasarkan atas sata tersedia yang paling dapat diandalkan sehingga catatan dan laporan
tersebut akan menjadi akurat dan berguna.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini dapat digunakan
untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Pada dasarnya digunakan agar laporan keuangan dapat dibandingkan setiap periodenya.
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Yaitu menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Konsep ini mewajibkan agar laporan keuangan
disajikan sebagai kumpulan dari kejadian ekonomi dan berisi cukup informasi sehingga membuat pemakai informasi
tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut.
Pertemuan 2
E. Bidang-bidang Akuntansi
Perkembangan akuntansi semakin pesat, masalah ekonomi yang dihadapi semakin kompeks. Pihak yang satu berbeda
kepentingan dengan pihak yang lain, maka diperlukan kekhusussan di bidang akuntansi yang lain:
a. Akuntansi Keuangan (financial accounting)
Yaitu bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak di luar
perusahaan.
b. Akuntansi Manajemen
Yaitu bidang akuntansi yang memberikan informasi keuangan kepada pimpinan perusahaan. Kegunaan akuntansi
manajemen adalah untuk membuat perencanaan dan pengendalian perusahaan, mengawasi jalannya arus kas, menilai
alternatif dalam pengambilan keputusan.
c. Akuntansi Pemeriksa/ Auditing
Yaitu bidang akuntansi yang aktivitasnya berhubungan dengan permeriksaan catatan-catatan hasil kegiatan keuangan.
Bidang ini merupakan independen kantor akuntan dengan tugas pokok untuk memastikan kebenaran laporan keuangan.
d. Akuntansi Biaya
Yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penerapan dan pengendalian biaya produksi, pengendalian
biaya dan laporan biaya produksi.
e. Akuntansi Anggaran
Yaitu bidang akuntansi yang menyajikan cara-cara menyusun anggaran atau rencana keuangan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu.
f. Akuntansi Perpajakan
Yaitu bidang akuntansi yang menyajikan cara perhitungan pajak dan penyusunan surat pemberitahuan pajak maupun
pengembalian pajak. Akuntansi ini harus memahami semua aturan perpajakan yang berlaku.
g. Sistem Akuntansi
Yaitu bidang akuntansi yang membahas rancang bangun prosedur akuntansi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan
h. Akuntansi Pendidikan
Bidang akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat yang bertugas sebagai
pengembangan ilmu akuntansi.
Akuntansi memiliki sebuah profesi yang sangat menarik, yakni akuntan. Akuntan adalah seseorang yang melakukan
pelayanan di bidang akuntansi, antara lain menyiapkan laporan ekuangan, pembayaran pajak, memeriksa catatan keuangan,
dan mengembangkan rencana keuangan. Profesi akuntan dapat digolongkan menjadi empat sebagai berikut.
a. Akuntan Publik
Ialah akuntan yang berprofesi sebagai auditor (Pemeriksa) laporan keuangan perusahaan-perusahaan atau organisasi.
Tujuan diadakannya audit atas laporan keuangan oleh auditor adalah untuk mendapatkan pendapat tentang kewajaran
dalam hal posisi keuangan perusahaan.
b. Akuntan Manajemen
Jika akuntan publik bekerja secara bebas (Inependen) di luar perusahaan, maka akuntan manajemen ialah akuntan
internal perusahaan dan menjadi pegawai di perusahaan tersebut. Mereka bertanggung jawab atas fungsi akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen.
c. Akuntan pemerintah
Ialah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah. Bertanggung jawab mengawasi keuangan dan kekayaan
negara sampai mengelola kekayaan dan keuangan negara.
d. Akuntan pendidik
Ialah akuntan yang terdiri atas akuntan yang menjadi tenaga pengajar di berbagai lembaga pendidikan.
Etika profesi akuntan adalah perilaku yang mencerminkan keyakinan para akuntan sehubungan dengan tindakan yang
baik dan benar yang diterima secara umum sebagai tanggung jawab profesinya. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai
organisasi akuntan Indonesia mengatur kode etik bagi para akuntan sebagai pedoman dalam perwujudan tanggung jawab
profesional. Kode etik akuntan mencakup prinsip-prinsip, norma, dan aturan bagi seorang akuntan profesional. Secara garis
besar etika profesi akuntan meliputi sebagai berikut;
a. Prinsip integritas objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota Kantor Akuntan Publik harus mempertahankan intergritas dan obyektivtas, harus
bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan Faktor salah saji material yang diketahuinya atau
mengalihkan pertimbangan kepada pihak lain
b. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
Seorang anggota Kantor Akuntan Publik (KAP) harus memiliki kompetensi akuntan, cermat, penuh ketelitian dan kehati-
hatian
c. Prinsip kerahasiaan
Anggota Kantor Akuntan Publik (KAP) harus dapat merahasiakan kepentingan klien dan profesional
d. Prinsip perilaku kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi, dan ketekunan.
e. Independen
Dalam menjalankan tugasnya, anggota Kantor Akuntan Publik (KAP) harus selalu mempertahankan sikap mental
independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana dalam standar profesional akuntan publik yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Akuntansi Indonesia (IAI)
Lembaga profesi akuntan di Indonesia ada dua, yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI).
1. Berdasarkan bacaan di atas, Setujukah kamu dengan apa yang dilakukan oleh AP dan KAP tersebut ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
Alasan; ............................................................................................................................................................................................
2. Berdasarkan bacaan di atas, apa yang akan kamu lakukan jika kamu berprofesi menjadi Akuntan Publik (AP) ?
a. Saya akan menjadi pekerja yang jujur, berintegritas serta memelihara citra profesi sebagai akuntan publik
b. Menurut saya sah-sah saja manusia tidak luput dari kesalahan
c. Tidak apa-apa melakukan kesalahan sesekali, asal tidak ketahuan oleh penyidik
d. Saya akan menjadi pekerja yang jujur, beriktegritas dan memelihara citra profesi, namun jika saya ditawari bonus yang
tinggi saya akan mempertimbangkannya
e. Saya tidak akan berpartisipasi pada job yang saya anggap terlalu berisiko
3. Berdasarkan bacaan di atas, simpulan yang tepat pada bacaan di atas adalah ...
a. Profesi akuntan publik memiliki banyak resiko kerja
b. Seorang Akuntan Publik (AP) haruslah memiliki etika independensi, integritas tinggi, objektivitas, kepatuhan terhadap
standar, bertanggung jawab pada klien, dan bertanggung jawab kepada rekan seprofesi
c. Jangan bercita-cita menjadi Akuntan Publik (AP)
d. Gaji yang menggiurkan memiliki resiko kerja yang tinggi
e. Profesi menjadi seorang Akuntan Publik (AP) tidaklah main-main. Dibutuhkan mental baja untuk menduduki profesi
Akuntan Publik (AP)
4. Menurutmu, bagaimanakah seharusnya akuntan bersikap, apakah mendahulukan uang atau lebih mempertahankan
independensinya ?
..........................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
5. Berdasarkan bacaan di atas, sebutkan apasaja yang mungkin terjadi jika akuntan berani melanggar etika profesi yang
telah ditetapkan ?
..........................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
Bab I - Akuntansi Sebagai Sistem Informasi | 7
6. Pemerintah pun mendapat keuntungan jika perusahaan-perusahaan menggunakan sistem akuntansi yang baik. Adanya
laporan keuangan yang transparan, di sisi lain akan meningkatkan pendapatan negara yang berasal dari pajak. Selama ini
pemungutan pajak tidak optimal karena beberapa hal. Walaupun unsur manusia sangat penting, adanya alat bantu
seperti sistem akuntansi yang memungkinkan untuk transparansi dapat mengurangi kecurangan pajak.
7. Definisi akuntansi menurut American Institute of Certified Public Accountans adalah ...
a. Proses pengidentifikasian, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
pertimbangan dan keputusan yang tepat dari pemakai informasi tersebut
b. Seni mencatat, meringkas, dan menggolongkan transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan
dalam bentuk satuan uang dan menafsirkan hasil-hasilnya
c. Akuntansi meliputi berbagai kegiatan yang mencakup pencatatan, pengidentifikasian, penganalisaan data, dan
pengkomunikasian informasi ekonomi
d. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat perencanaan, pengawan, dan pengambilan keputusan oleh manajemen
dan sebagai pertanggung jawaban organisasi perusahaan kepada berbagai pihak seperti investor, kreditur, pemerintah,
dan mereka yang memerlukan
e. Akuntansi merupakan proses pencatatan data keuangan perusahaan sampai pada menyusun laporan keuangan dan
menginformasikannya kepada mereka yang memerlukan informasi ekonomi
8. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha, sebab akuntansi ...
a. Media informasi dan komunikasi
b. Media informasi
c. Media komunikasi
d. Media pengambilan keputusan
e. Hanya dipakai dalam aktivitas dunia usaha
9. Proses akuntansi merupakan rangkaian kegiatan sampai menyediakan informasi. Kegiatan tersebut dimulai dari ...
a. Pencatatan
b. Penggolongan
c. Pelaporan
d. Pengidentifikasian
e. Pengikhtisaran
10. Pemakai informasi akuntansi yang ingin mengetahui keadaan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan dalam
rangka pemberian pinjaman adalah ...
a. Pihak debitur
b. Konsultan pajak
c. Pemilik
d. Pihak kreditur
e. Pihak eksternal
13. Informasi akuntansi yang disajikan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material. Berdasarkan
pernyataan tersebut, berarti informasi akuntansi harus memiliki kriteria ...
a. Netral d. Dapat dibandingkan
b. Dapat dipahami e. Relevan
c. Dapat diandalkan
15. GAAP (Generally Accepted Accounting Principle) mewajibkan sebagian besar aset dan liabilitas diperlakukan dan dilaporkan
berdasarkan harga akuisisi. Pernyataan tersebut sering disebut prinsip ...
a. Mempertemukan d. Biaya historis
b. Pengungkapan penuh e. Objektivitas
c. Konsistensi
16. Dilihat dari segi kegunaannya, informasi akuntansi dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait keuangan suatu
perusahaan yang dapat digunakan untuk membantu berbagai pihak dalam mengambil keputusan. Bagi investor, informasi
akuntansi berguna untuk ...
a. Penemuan penyimpangan
b. Penetapan pimpinan perusahaan
c. Penetapan jumlah pegawai perusahaan
d. Penyusunan statistik ekonomi
e. Melihat daya perusahaan dalam memutuskan akan penanaman modal
17. Akuntan merupakan profesi bagi orang-orang yang telah meemnuhi syarat tertentu dalam bidang akuntansi. Berikut disajikan
beebrapa pernyataan mengenai tugas menjadi seorang Akuntan. Tentukan dengan memberikan tanda Checklist (√) pada
kolom benar atau salah terkait tugas seorang Akuntan Publik.
Pernyataan Benar Salah
Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
Menyediakan jasa atestesi
Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu akuntansi sesuai perkembangan
Mengajar akuntansi untuk semua jenjang pendidikan
Menyediakan jasa audit umum atas laporan keuangan
19. Prinsip yang mengharuskan akuntan bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias,
serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain dalam kode etik akuntan disebut ...
a. Tanggung jawab profesi d. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
b. Kepentingan publik e. Standar teknis
c. Objektivitas
20. Santo baru saja lulus dari kuliah S1 Akuntansi di perguruan tinggi kota Malang. Santo berkeinginan untuk segera mencari
pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang ia miliki. Pada akhirnya Santo memutuskan untuk mengirimkan
lamaran pekerjaan di salah satu Kantor Akuntan Publik Bonafit di Kota Malang. Selang satu bulan kemudian, Santo menerima
kabar bahwa ia diterima bekerja di KAP tersebut, di sana job desk Santo adalah sebagai akuntan pemeriksa (Auditor) laporan
keuangan perusahaan atau organisasi. Profesi Santo adalah ...
a. Akuntan internal
b. Akuntan Publik
c. Akuntan perpajakan
d. Akuntan Manajemen
e. Akuntan Pendidik
Kompetensi Dasar:
3.2 Menganalisis konsep persamaan dasar akuntansi
4.2 Menerapkan konsep persamaan dasar akuntansi
Pertemuan 1
Dari persamaan di atas, mengapa Liabilitas ditulis terlebih dahulu daripada Ekuitas ? Karena kreditur mempunyai hak
utama atas kekayaan perusahaan sehingga utang/ liabilitas ditulis lebih dahulu dari pada modal/ ekuitas.
2) Perlu dipahami bahwa persamaan akuntansi di atas merupakan dasar/ pokok yang perlu dipahami dalam akuntansi. Akan
tetapi, kadangkala juga muncul persamaan akuntansi lain yang maknanya sama dengan persamaan akuntansi di atas.
3) Persamaan dasar akuntansi mempunyai dua sisi atau ruas, yaitu ruas kiri dan ruas kanan. Ruas kiri digunakan untuk
mencatat aset dan ruas kanan untuk mencatat liabilitas dan ekuitas. Perlu dipahami bahwa maksud dari ruas kiri (Aset)
sama dengan ruas kanan (Liabilitas dan Ekuitas) adalah bahwa aset yang dimiliki perusahaan tiada lain bersumber dari
Liabilitas (Pinjaman dari kreditur) dan dari Ekuitas (Modal pemilik).
Bab II - Persamaan Dasar Akuntansi | 11
4) Suatu perusahaan saat beroperasi akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan
biaya/ beban. Sebagai ilustrasi, Bengkel Pak Ahmad membeli peralatan, perlengkapan
bengkel seperti Oli, mesin bengkel, alat tulis kantor, membayar karyawan, kegiatan
pengorbanan inilah yang disebut beban/ biaya. Sebagai gantinya, bengkel pak Ahmad
akan memperoleh pendapatan dari pelanggan yang melakukan servis kendaraan.
Maka dari itu, akan muncul persamaan akuntansi sebagai berikut.
Biaya gaji karyawan termasuk beban
Aset = Liabilitas + Ekuitas + Pendapatan - Beban
Rumusan di atas terdapat tambahan berupa Pendapatan dan Beban. Mengapa dalam persamaan akuntansi Pendapatan
ditambah dan Beban dikurangi ? Karena Pendapatan akan menambah modal usaha pemilik sedangkan beban akan
mengurangi modal usaha pemilik.
5) Ketika perusahaan menjalankan operasinya, sumber-sumber kekayaan perusahaan akan mengalami perubahan jumlah.
Berapapun banyaknya kejadian keuangan yang memengaruhi kekayaan perusahaan bila dicatat di dalam persamaan
dasar akuntansi akan selalu menghasilkan jumlah yang sama, yaitu jumlah aset sama dengan jumlah liabilitas ditambah
ekuitas.
Jumlah pada sisi ruas kiri dan ruas kanan harus sama/ seimbang/ balance. Sebagai contoh, Pak Ahmad menginvestasikan
hartanya untuk modal usaha bengkel yang baru dirintisnya sebesar Rp 10.000.000,-. Maka dalam persamaan akuntansi
tertulis sebagai berikut
6) Proses akuntansi dimulai dari adanya transaksi keuangan. Transaksi keuangan adalah kejadian yang bersifat keuangan
yang berhubungan dengan organisasi bisnis yang memerlukan pencatatan. Bukti telah terjadi transaksi harus dinyatakan
secara tertulis sebagai bukti transaksi dan sumber pencatatan akuntansi.
7) Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat secara teratur dan sistematis dengan tata aturan akuntansi. Pencatatan jumlah
yang sama ke dalam dua sisi yang berlawanan, yaitu pencatatan di sisi kiri untuk aset dan sisi kanan mencatat sumber-
sumber kekayaan perusahaan (Liabilitas dan Ekuitas).
8) Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan akan mempengaruhi komponen persamaan dasar akuntansi. Artinya, setiap
transaksi akan mempengaruhi dua sisi yang berbeda tetapi tidak mengubah keseimbangan saldo (jumlah saldo harus
sama antara ruas kiri dan kanan).
9) Pengaruh transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi akan terjadi pada satu ruas yang sama dan pada ruas yang
berbeda.
a. Perubahan aset diikuti dengan perubahan aset lain dalam jumlah yang sama
b. Perubahan aset diikuti dengan perubahan liabilitas dalam jumlah yang sama
c. Perubahan aset diikuti dengan perubahan ekuitas dalam jumlah yang sama
d. Perubahan aset diikuti dengan perubahan liabilitas dan ekuitas dalam jumlah yang sama
10) Dari persamaan dasar akuntansi dapat disusun laporan keuangan. Namun sejalan dengan tingkat besarnya perusahaan.
Metode ini dianggap kurang efisien bagi perusahaan yang bertaraf besar dengan transaksi yang sangat banyak. Laporan
keuangan terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan (Statement of Financial Position), yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset,
liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Komponen laporan posisi keuangan meliputi aset, liabilitas,
dan ekuitas.
b. Laporan laba rugi (Income Statement), yaitu laporan keuangan yang menunjukkan jumlah pendapatan dan beban
perusahaan dalam satu periode tertentu. Komponen laporan laba rugi meliputi pendapatan dan beban.
c. Laporan perubahan modal (Capital Statement), yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas
perusahaan dalam satu periode tertentu. Komponen laporan perubahan ekuitas meliputi ekuitas awal, laba bersih,
dan pengambilan pribadi/ prive.
d. Laporan arus kas (Cash Flow Statement), yaitu laporan keuangan yang menyajikan aliran kas masuk (cash in flow) dan
aliran kas keluar (cash out flow) suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.
Seperti telah diketahui, ada tiga unsur yang membentuk persamaan dasar akuntansi, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Namun demikian, setelah perusahaan beroperasi terdapat unsur lain yang mempengaruhi persamaan akuntansi, yaitu
pendapatan dan beban. Lebih jelasnya, simaklah uraian poin-poin berikut!
1) Akun adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang meliputi kelompok akun Aset,kelompok
Liabilitas, kelompok Ekuitas, Pendapatan, dan Beban.
2) Terdapat dua jenis penggolongan akun, diantaranya adalah (1) Akun Riil, yakni kelompok akun nyata. Disebut akun nyata
karena akun riil di periode satu akan dibawa ke periode pencatatan selanjutnya dan dilaporkan di laporan keuangan yang
bernama Neraca. Akun riil juga sering disebut sebagai akun neraca. Akun Riil terdiri dari: Kelompok Aset, kelompok
Liabilitas, dan kelompok Ekuitas. (2) Akun Nominal, yakni kelompok akun sementara artinya hanya berlaku dalam satu
periode akuntansi saja dan diakhir periode, akun nominal akan ditutup atau saldonya di nol-kan. Akun nominal terdiri
dari: Kelompok Pendapatan dan Kelompok Beban.
3) Sekarang mari kita mengenal nama-nama akun yang paling sering muncul dalam istilah perusahaan !
Akun Riil/ Akun Neraca
Terdiri dari;
a) Aset
Adalah kekayaan perusahaan yang diperoleh sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari aset tersebut, perusahaan mengharapkan
manfaat ekonomi di masa depan. Perusahaan biasanya menggunakan
aset untuk memproduksi/ menghasilkan barang atau jasa yang
merupakan bagian dari aktivitas perusahaan. Tidak hanya berupa uang
tunai, aset/ kekayaan perusaan juga dapat berupa tanah, gedung,
piutang, kendaraan, mesin dsb. Kendaraan termasuk Aset Tetap Berwujud
Manfaat ekonomi di masa depan dari pemilikan aset dapat berupa: (1) Aset tersebut dapat digunakan, baik
sendiri atau bersama-sama dengan aset lain untuk menghasilkan barang dan jasa yang dijual perusahaan (2) Aset
tersebut dapat dipertukarkan dengan dengan aset lain (3) Aset tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban (4) Aset tersebut dapat dibagikan kepada para pemilik perusahaan.
b) Liabilitas atau yang lazim disebut utang memiliki esensi bahwa perusahaan memiliki kewajiban atau keharusan
pelunasan terhadap pihak lain. Liabilitas adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk melaksanakan sesuatu
dengan cara tertentu. Liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
a. Liabilitas jangka pendek, yaitu kewajiban jangka pendek yang diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka
waktu satu tahun dari tanggal transaksi.
Terdiri dari:
Utang jangka pendek yang tidak disertai dengan perjanjian tertulis.
Utang Usaha
Contoh: Transaksi pembelian secara kredit
Wesel Bayar Kewajiban jangka pendek disertai perjanjian tertulis
Kewajiban yang seharusnya sudah dibayarkan, akan tetapi perusahaan belum
Beban yg msh hrs
melakukan pembayaran.
dibayar
Contoh: Utang gaji karyawan (Gaji karyawan yang belum dibayarkan)
Pendapatan diterima Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, tetapi sudah diterima
dimuka pembayarannya. Contoh: Sewa diterima dimuka, bunga diterima dimuka
b. Liabilitas jangka panjang, yaitu keharusan membayar pada pihak lain dalam jangka waktu yang relatif lama
atau lebih dari satu tahun. Contoh: Pinjaman Obligasi, Utang Hipotek
c) Ekuitas adalah hak residual (hak sisa) atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Perusahaan
memiliki dua ekuitas, yaitu ekuitas kepada pihak yang meminjamkan dana atau kreditor disebut juga liabilitas dan
ekuitas kepada pemilik perusahaan.
Itulah mengapa posisi liabilitas ditulis terlebih dulu dalam persamaan akuntansi, karena ketika perusahaan
mendapatkan laba/ keuntungan maka hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembayaran kepada
kreditur, dan sisanya akan dijadikan sebagai modal/ ekuitas.
Setelah sebelumnya diuraikan bahwa penggolongan akun tiap-tiap jenis aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban
masing-masing disediakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain jumlah dan jenis akun tidak akan sama. Semakin besar perusahaan, semakin banyak akun yang diperlukan.
Untuk mempermudah pencatatan, sebaiknya akun disusun sedemikian rupa dan diberi penomoran akun atau kode.
Berdasarkan nomor akun yang dibuat maka akun dapat dikenali apakah satu akun tersebut termasuk golongan aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan atau beban.
Banyak/ sedikitnya nomor digit akun tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Dalam pemberian kode akun hal-hal
yang peru diperhatikan adalah sebagai berikut; (1) Kode akun harus mudah diingat (2) Unik artinya hanya dimiliki satu akun saja
(3) Mudah digunakan artinya tidak menggunakan simbol-simbol tertentu (4) mudah diperluas jika nantinya terdapat
penambahan akun baru tanpa mengubah akun yang sudah ada.
Berikut sistem penomoran akun, diantaranya;
a. Sistem Numerik (Angka), adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor. Cara ini sering
digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan pakem kode nomor akun 1 dimiliki oleh kelompok aset, kode 2
dimiliki oleh Kelompok liabilitas, kode nomor akun 3 oleh Ekuitas, Kode nomor akun 4 oleh kelompok Pendapatan, dan
Kode nomor akun 5 oleh kelompok Beban.
Kode kelompok
Contoh:
1 1 1
Kode Blok
Tiap kelompok akun diberi satu blok nomor sebagai berikut;
Kelompok; Kode;
Aset 100 sampai dengan 199
Liabilitas 200 sampai dengan 299
Ekuitas 300 sampai dengan 399
Pendapatan 400 sampai dengan 499
Beban 500 sampai dengan 599
c. Sistem Mnemonik, adalah cara pemberian kode menggunakan simbol kelompok dan singkatan huruw awal akun
Contoh:
Aset lancar = AL
Kas = AL. K
Piutang = AL.P
d. Sistem kombinasi huruf & angka, adalah sistem pemberian kode akun menggunakan kombinasi. Hurf menunjukkan
kelompok akun dan angka menunjukkan golongan dan jenis akun.
Contoh:
Nama Akun Kode
Aset A
Aset Lancar AL
Kas AL 01
Piutang usaha AL 02
Perlengkapan AL 03
Utang usaha KL 01
Utang gaji KL 02
, Pertemuan 4 :
-------�------�-�
D. Contoh Pencatatan Transaksi ke Dalam Persamaan Dasar Akuntansi
-----�---� --------�---�--�----------
-��---------------------------
'lnnsalsi 1
Tanggal 1 Januari Ricky menyerorkan uang mnai umuk modalusaha sebesar Rp7.500.000,00 Akibar uan�
ini akciva pcrusahaan berrambah dalam bcmuk ka.� scbcsar Rp7.500.000,00 dan ckuita� benambah sd
Rp7.500.000,00. Persamaan akumansinya scbagai berikur,
Aktiva Ekuitas
Kas Modal Ricky
1/l 7.500.000,00 7,500.000,00
1'ranJ)�Jbi 2
Pada canggal 4 Januari Ricky meminjam uang dar i BRJ unlllk memperluas usahanya scbcsa1' Rp4.500 OOC
Akibat cransaksi ini kas benambah sebesar Rp4.500,000,00 Jan utang bank benambab seb
Rp4.500,000,00. Persamaan akunransinya sebagai berikur,
Aktiva Kewajiban + Ekuit as
Kas Urang bank + Modal
awal 7,500.000,00 7.500,000,00
4/1 + 4,500.000,00 + 4.500,000,00
akhir 12,000.000,00 4.500,000,00 + 7,500.000,00
Pada tanggal 6 Januari Ricky membayar st.-wa gcdung sebesar Rp300.000,00.Akibar rransaksi ini kas berku
sebesar Rp300.000,00 dan ckuitas bcrkurang sebesar Rp300,000.00. Persamaan akumansinya sebagai beri
Aktiva Kewajiba.n + Ekuitas
Kas Urang bank + Modal
awal 12.000.000,00 4.500,000,00 + 7,500.000,00
6/1 300,000,00 300.000,00 (beban sewa)
akhir 11,700,000,00 4.500,000,00 + 7.200 000,00
·Trrmsaksi 4
Pada canggal 7 Januari dibeli perlengkapan seharga Rp2.2SO.OOO,OO. Akibac transaksi ini perlengk.
bercambah scbcsar Rp2.250,000,00 dan kas berkurang sebanyak Rp2.250.000,00. Persamaan akuntans
scbagai berikur.
Aktiva Kewajiban + Ekuitas
- Kas + Perlengkapan Urang bank + Modal
awal l 1.700.000,00 + ,. 4.500.000,00 + 7,200.000,00
7/1 - 2.250.000,00 + 2.250.000,00 :::0 +
Troru;flk.l)i 6
Pada canggal 11 }anuari diterima pendaparan jasa servis sebesar Rp3,750.000,00. Akibat rransaksi ini kas
bewunbah seba nyak Rp3 750.000,00 dan ekuitas bermmbah sebesar Rp3.750.000,00. Persamaan akuntansinya
�ebagai berikut
Aktiva Kewajiban + Ekuitas
Kas + Perlengkapan + PeJa!acan Ucang bank + Modal
awal 3.4'50 000,00 + 2.250.000,00 + 6 000.000,00 = 4.500 000,00 + 7.200.000,00
11/1 + 3.7SO.OOO,OO + + + 3.750.000,00 (pend jasa)
akhir 7.200.000,00 + 2.250.000.00 -t 6 000,000,00 = 4 500.000,00 + 10.950.000,00
TnmJ;ahsi 'l
Jl:uh wm�t 13).tnu.tn perlenglupllit str""'' y.-ng aci-.Jh IOOJY.Ibl s.cbcsn.r Rp 1 .200 OOOJOO. Akib:JL rrmsuJ"a 101
•
Pad.a Ianggal14 Januari dibayar beban upa.h karyawan. sebesar Rp 1 1 2. 500,00 . Akihai uansaksi ini kas berkmang
Rp112 500,00 dan ekuitas berkurang .sebesar Rp 1 12. 500,00. Persamaan akunransinya scbagai bet ikuc
Aktiva Kewaji ban
= + Ekuitas
Tl"JIJ.�ftlsi 9
Pada tanggal 17 Januari dibayar angsuran pinjaman bank sebcsar Rp750 000,00 dan beban bw1ga scbcsar
Rp67.500,00. Akibat transaksi ini urang bank berkurang sebesar Rp750.000,00, ekuitas bcrkurang sebe�ar
Rp67.500,00, dan kas bcrkurang sebes:u Rp817,500,00. Persamaan akumansinya sebagai berikur
Aktiva Kewajiban + Ekuil as
Kas -r Perlcngkapan + Peralaran Urang bank +Modal
1wal 7 087.500,00 + 1 .050. 000,00 + 6.000,000,00 = 4.500.000,00 + 9.637 500,00
17/1 - 817.'500,00 + + -750.000,00 - 67.500,00 (bebanbunga)
1khir 6.270.000 + 1.050.000 + 6.000.000 3.750,000 + 9.570.000,00
Transaksi di aras dapac diikhci�arkan dalam benruk GJbel dengan cara sebagai berikur.
a, A.kibar scriap rransa.ksi dapat dinyacakan scbagai pcnambahan atau pengurangan ata!> .�acu unsur pcrsan
akuiHansi atau lebih.
h Kedua sisi persamaan akunransi harus sama
8/1 -
o.OOO 000,00 + + 6 000.000,00 +
-
13/1 1 200 000,00 + 1.200.000,00 (beban perlcngl
7.200.000,00 t 1,050.000,00 + 6 000 000,00 = 4.500 000,00 + 9 750.000,00
12 945.000,00 12.945,000,00
Magdalena merupakan lulusan S1 Bidang Akuntansi di salah satu Universitas ternama di Malang. Magdalena berkeinginan
mendirikan Kantor Jasa Akuntansi di kota Malang. Untuk itu, ia bertekad mendirikan Kantor Jasa Akuntansi kecil-kecilan yang ia
beri nama Kantor Akuntansi “Magda” di bulan Desember 2019. Selama bulan Desember 2019 memiliki kegiatan sebagai berikut;
Tanggal Transaksi
Des 01 Magdalena menginvestasikan uang tunai Rp 40.000.000,- dan satu mobil senilai Rp 60.000.000,- sebagai modal
awal perusahaan
02 Dibayar tunai sewa ruangan kantor untuk tiga bulan, dengan harga sewa per bulan Rp 5.000.000,-
03 Dibeli 3 set komputer @2.500.000,- dibayar tunai Rp 5.000.000,- sisanya kemudian
04 Dibeli tunai peralatan kantor (set meja kursi dll) Rp 1.500.000,-
05 Dibeli perlengkapan kantor Rp 600.000,- kredit
06 Dibayar gaji pegawai untuk minggu pertama Rp 1.500.000,-
08 Dibayar iklan untuk 6 kali penerbitan Rp 600.000,- tayang tiap dua minggu
10 Diterima dari PT Megah Angkasa atas jasa akuntan yang telah dilaksanakan Rp 3.600.000,-
11 Diterima tunai dari PT Barokah jaya Rp 7.500.000,- atas jasa penyusunan akun
12 Diselesaikan pekerjaan penyusunan akun untuk PD Abadi yang baru berdiri senilai Rp 5.500.000,-
13 Dibayar gaji pegawai untuk minggu kedua Rp 1.500.000,-
16 Diselesaikan pemeriksaan pembukuan milik PD Makmur dan pembayaran dilakukan kemudian Rp 4.000.000,-
17 Dilunasi utang atas transaksi tanggal 05 Desember 2019
18 Dibeli perlengkapan kantor Rp 400.000,- tunai
19 Dibayar reparasi mobil Rp 350.000,- tunai
20 Dibayar gaji pegawai untuk minggu ketiga Rp 1.500.000,-
23 Magdalena mengambil dari kas kantor untuk keperluan pribadi Rp 1.500.000,-
25 Diselesaikan laporan keuangan PT Jayaputra senilai Rp 6.000.000,- diterima tunai Rp 4.000.000,- sisanya
kemudian
26 Diselesaikan jasa pembukuan untuk PT Sinar senilai Rp 4.000.000,- tunai
27 Dibayar tagihan listrik, telepon dan air Rp 750.000,-
28 Diterima pelunasan atas transaksi tanggal 16 Desember 2019 dari PD Makmur
29 Dibayar gaji pegawai minggu ke empat Rp 1.500.000,-
Berdasarkan transaksi kegiatan yang terjadi di Kantor Jasa Akuntansi “Magda”, Buatlah Persamaan dasar Akuntansinya dengan
menggunakan akun-akun sebagai berikut;
Aset : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan kantor, Sewa dibayar dimuka, Iklan dibayar dimuka, Mobil, Peralatan
kantor
Liabilitas : Utang usaha
Ekuitas : Modal Magdalena, Prive Magdalena,
Pendapatan : Pendapatan jasa (Kolom mengikuti Ekuitas dengan perlakuan menambah Ekuitas)
Beban : Beban gaji, Beban reparasi, Beban listrik, air dan telepon (Kolom mengikuti Ekuitas dengan perlakuan
mengurangi ekuitas)
Ambarwati memulai usaha di bidang kecantikan rambut dan kulit dengan nama “Salon Ambar”. Transaksi yang terjadi selama
bulan Januari 2020 sebagai awal merintis usahanya sebagai berikut.
Tanggal Transaksi
Jan 1 Untuk modal usaha, Ambarwati menyerahkan uang tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 17.500.000,- dan
peralatan seharga Rp 6.250.000,-
3 Perusahaan membeli peralatan secara kredit dari CV Bandung seharga Rp 1.825.000,-
5 Perusahaan menerima pekerjaan dari pelanggan dan jasanya tunai sebesar Rp 1.950.000,-
7 Membeli perlengkapan secara kredit dari Toko Bandung seharga Rp 1.750.000,-
9 Membayar rekening listrik dan telepon sebesar Rp 265.000,-
12 Dibayar gaji karyawan minggu kedua sebesar Rp 2.250.000,-
14 Ambarwati mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 500.000,-
17 Dibeli perlengkapan secara kredit dari Toko Bandung seharga Rp 1.000.000,-
19 Membayar sebagian utang kepada CV Bandung sebesar Rp 1.500.000,-
21 Diselesaikan pekerjaan jasa dan pembayaran akan diterima kemudian sebesar Rp 3.650.000,-
23 Dibayar biaya lain-lain sebesar Rp 175.000,-
26 Menerima tunai pendapatan jasa sebesar Rp 2.500.000,-
28 Dibayar gaji karyawan minggu terakhir sebesar Rp 1.750.000,-
30 Perlengkapan yang terpakai selama bulan Januari senilai Rp 1.800.000,-
31 Peralatan nilainya disusutkan sebesar Rp 150.000,-
Diminta: Catatlah transaksi di atas ke dalam persamaan dasar akuntansi pada akun-akun berikut !
a. Aset, meliputi : Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan, Peralatan, dan Akumulasi penyusutan peralatan
b. Liabilitas, meliputi : Utang usaha
c. Ekuitas, meliputi : Modal Ambar
Perusahaan jasa persewaan mobil “Tangkas” milik Budi Utomo pada akhir bulan Februari 2020 menujukkan saldo akun sebagai
berikut.
Kas Rp 18.675.000,-
Piutang Usaha Rp 9.700.000,-
Perlengkapan Rp 15.000.000,-
Kendaraan Rp 450.000.000,-
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 45.000.000,-
Utang usaha Rp 7.450.000,-
Utang Bank Rp 75.000.000,-
Modal Budi Utomo Rp 365.925.000,-
Diminta: Catatlah transaksi di atas ke dalam persamaan dasar akuntansi pada akun-akun berikut !
a. Aset, meliputi : Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan, Peralatan, dan Akumulasi penyusutan peralatan
b. Liabilitas, meliputi : Utang usaha
c. Ekuitas, meliputi : Modal Ambar
3. Kelompok akun yang termasuk dalam golongan aset tetap adalah ...
a. Perlengkapan, peralatan, kendaraan, gedung, dan tanah
b. Kendaraan, peralatan, mesin-mesin, bangunan, dan tanah
c. Sewa dibayar dimuka, peralatan, kendaraan, gedung, dan tanah
d. Hak paten, hak merk, tanah, kendaraan, dan perlengkapan
e. Kas, bank, piutang usaha, sewa dibayar dimuka, dan wesel tagih
5. Kelompok akun yang termasuk dalam golongan liabilitas lancar adalah ...
a. Utang usaha, utang wesel, iklan dibayar dimuka, dan bunga
b. Utang usaha, utang wesel, dan iklan yang masih harus dibayar
c. Utang bunga, utang gaji, wesel bayar, dan sewa dibayar dimuka
d. Utang usaha, utang obligasi, utang hipotek, dan utang wesel
e. Sewa yang masih harus dibayar, gaji dibayar dimuka, dan wesel bayar
6. Dibeli perlengkapan seharga Rp 1.500.000 dibayar tunai Rp 1.250.000 dan sisanya kredit.
Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah ...
a. Kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha bertambah
b. Kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha bertambah
c. Kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha berkurang
d. Kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha berkurang
e. Kas, perlengkapan, dan utang usaha berkurang
8. Diselesaikan perbaikan komputer pelanggan, pembayaran atas pekerjaan tersebut sebesar Rp 1.500.000 diterima tunai
sebesar Rp 800.000 dan sisanya diterima kemudian hari.
Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah ...
a. Kas bertambah Rp 1.500.000 dan modal bertambah Rp 1.500.000
b. Kas bertambah Rp 800.000, piutang usaha bertambah Rp 700.000, dan modal bertambah Rp 1.500.000
c. Piutang usaha bertambah Rp 700.000 dan modal bertambah Rp 700.000
Bab II – Persamaan Dasar Akuntansi | 23
d. Kas bertambah Rp 800.000 dan piutang usaha bertambah Rp 800.000
e. Kas bertambah Rp 1.500.000 dan pendaatan bertambah Rp 1.500.000
9. Perusahaan membayar utang kepada Toko Baru. Analisa transaksi yang tepat adalah ...
a. Kas berkurang (+) dan utang usaha berkurang (-)
b. Kas bertambah (+) dan utang usaha berkurang (-)
c. Kas berkurang (-) dan modal berkurang (-)
d. Kas berkurang (-) dan utang usaha berkurang (-)
e. Kas bertambah (+) dan utang usaha bertambah (+)
10. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 6.000.000 dari jumlah tersebut baru diterima secara tunai sebesar Rp 2.500.000,
sisanya dibayar kemudian. Analisa transaksi yang tepat dari transaksi di atas adalah ...
a. Kas (+) Rp 2.500.000 dan pendapatan jasa (+) sebesar Rp 2.500.000
b. Kas (+) Rp 2.500.000, piutang usaha (+) Rp 3.500.000 dan pendapatan jasa (+) Rp 6.000.000
c. Kas (+) Rp 2.500.000, piutang usaha (+) Rp 3.500.000, dan modal (+) Rp 6.000.000
d. Kas (+) Rp 2.500.000, piutang usaha (+) Rp 3.500.000, dan modal (+) Rp 6.000.000
e. Kas (+) Rp 3.500.000 dan modal (+) Rp 6.000.000
11. Kemalawati membuka usaha salon kecantikan “Mala Salon” dengan menginvestasikan uang tunai sebesar Rp 30.000.000 dan
peralatan salon senilai Rp 15.000.000. Transaksi tersebut pengaruhnya terhadap persamaan dasar akuntansi adalah ...
a. Kas (+) Rp 30.000.000, peralatan salon (+) Rp 15.000.000 dan modal (+) Rp 30.000.000
b. Kas (+) Rp 30.000.000, peralatan salon (+) Rp 15.000.000 dan modal bertambah Rp 45.000.000
c. Kas (-) Rp 30.000.000, peralatan salon (+) Rp 15.000.000 dan modal (-) Rp 30.000.000
d. Kas (+) Rp 30.000.000 dan modal (+) Rp 30.000.000
e. Kas (+) Rp 30.000.000, peralatan salon (-) Rp 15.000.000 dan modal (+) Rp 45.000.000
12. Dalam persamaan akuntansi, pembayaran beban usaha maka akan mempengaruhi ...
a. Kas d. Modal dan utang
b. Modal e. Modal dan kas
c. Kas dan piutang
13. Dibayar beban gaji karyawan bengkel Rp 400.000. Dalam persamaan akuntansi, akun yang dipengaruhi adalah ...
a. Beban gaji (+) Rp 400.000 dan modal (-) Rp 400.000
b. Kas (-) Rp 400.000 dan modal (-) Rp 400.000
c. Kas (-) Rp 400.000 dan modal (+) Rp 400.000
d. Beban gaji (-) Rp 400.000 dan Kas (+) Rp 400.000
e. Kas (-) Rp 400.000 dan beban gaji (+) Rp 400.000
15. Bengkel Bambang meminjam uang di bank sebesar Rp 5.750.000. Transaksi ini mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas
yaitu ...
a. Kas (+) Rp 5.750.000 dan modal (+) Rp 5.750.000
b. Kas (+) Rp 5.750.000 dan modal (-) Rp 5.750.000
c. Kas (+) Rp 5.750.000 dan utang (+) Rp 5.750.000
d. Kas (+) Rp 5.750.000 dan utang (-) Rp 5.750.000
e. Kas (-) Rp 5.750.000k dan utang (+) Rp 5.750.000
16. Perusahaan Handoko memiliki total aset senilai Rp 40.000.000 dan total liabilitas senilai Rp 10.000.000. Besarnya modal
usaha perusahaan Handoko adalah ...
a. Rp 10.000.000
b. Rp 20.000.000
c. Rp 30.000.000
d. Rp 40.000.000
e. Rp 50.000.000
18. Dalam kegiatan operasional perusahaan, tentunya sumber-sumber kekayaan perusahaan akan mengalami perubahan jumlah.
Perubahan jumlah kekayaan perusahaan sebagai akibat dari kejadian/ transaksi keuangan apabila dicatat ke dalam
persamaan dasar akuntansi akan menghasilkan jumlah yang sama antara posisi aset dengan posisi liabilitas dan ekuitas.
Berikut disajikan sebagian transaksi keuangan yang terjadi pada “Jenny” Salon.
Jan 01 Jenny sebagai pemilik menyetorkan uang tunai Rp 10.000.000,- dan peralatan salon Rp 5.000.000,- untuk
modal awal salon yang ia dirikan
03 Dibayar sewa tempat Rp 2.000.000,- untuk 1 tahun
05 Dibeli perlengkapan salon Rp 750.000,- pembayaran dilakukan bulan depan
Berikut di bawah ini disajikan tabel persamaan dasar akuntansi “Jenny” Salon.
Anda dapat memilih lebih dari satu jawaban.
o 01 Jan, Kas (+) Rp 10.000.000,- ; Peralatan Salon (+) Rp 5.000.000 ; Modal Pemilik (+) Rp 15.000.000
20. Disetor modal SALON “ADINDA” Rp150.000.000,- dan perlengkapan Salon Rp 5.000.000,- maka transaksi tersebut akan
dicatat dalam persamaan akuntansi …
ABJAD HARTA UTANG + MODAL KET.
PER PER
KAS UTANG MODAL
LENGKAPAN ALATAN
A. 155.000.000 5.000.000 160.000.000 M.awal
B. 150.000.000 150.000.000 M.awal
C. 150.000.000 5.000.000 155.000.000 M. awal
D. 150.000.000 5.000.000 155.000.000 M.awal
E. (150.000.000) (5.000.000) (155.000.000) M.awal
Kompetensi Dasar:
3.3 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3 Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa
Pertemuan 1
Sumber: https://zahiraccounting.com/id/blog/peranan-
akuntansi-perusahaan-dalam-dunia-bisnis/
Saat kamu merasa rambutmu mulai panjang dan harus dipotong, tentunya kamu akan mendatangi jasa potong rambut
(salon kecantikan). Jasa potong rambut/ salon kecantikan merupakan salah satu contoh perusahaan jasa. Dari ilustrasi
tersebut, apakah kamu memiliki gambaran seperti apa perusahaan jasa ?
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual layanan (tidak berwujud) , namun dapat dirasakan manfaatnya oleh
konsumen. Contoh perusahaan jasa antara lain: Jasa penginapan, jasa pengiriman, jasa salon kecantikan, jasa perbankan, jasa
transportasi umum, dsb.
Karakteristik perusahaan jsa berbeda dengan perusahaan dagang. Perusahaan jasa memiliki karakter sebagai beriku:
1) Kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan jasa
2) Produk yang dijual tidak berwujud, tidak memiliki fisik
3) Produk tidak dapat disimpan. Artinya jasa langsung digunakan saat ada konsumen membeli
4) Produk tidak dapat dipisahkan, saat konsumen menikmati suatu jasa, saat itu juga produksi jasa berlangsung
5) Tidak terdapat standar kualitas jasa yang diberikan karena tergantung selera, tempat, waktu, dan karakter konsumen.
Seperti yang kamu ketahui, tujuan adanya akuntansi suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan suatu informasi
akuntansi berupa Laporan Keuangan. Untuk membuat laporan keuangan maka dibutuhkan suatu proses/ tahapan/ siklus
akuntansi sehingga akan dihasilkan Laporan Keuangan yang baik dan benar.
Pada bab sebelumnya, kamu telah mempelajari persamaan dasar akuntansi dan nama-nama akun. Dan pada
pembahasan materi di atas, telah dibahas macam-macam bukti transaksi sebagai dasar pencatatan ke jurnal umum.
Selanjutnya, sebelum kita belajar untuk membuat jurnal umum, mari kita belajar tentang bagaimana mekanisme ketentuan
debet dan kredit.
Mekanisme Debit Kredit
Mekanisme debit kredit merupakan hal penting yang perlu diketahui. Mekanisme debit kredit adalah suatu ketentuan
apakah suatu akun tertentu berada di sisi debit atau kredit dalam pencatatan keuangan. Mendebit berarti melakukan
pencatatan transaksi di sebelah kiri (debit) akun yang bersangkutan. Sedangkan mengkredit berarti melakukan pencatatan
transaksi di sebelah kanan (kredit) akun yang bersangkutan.
Saldo normal kelompok aset umumnya berada di sisi debit (kiri), artinya nilai saldo akun aset ada di sisi debit. Saldo
normal kelompok akun liabilitas berada di sisi kredit (kanan), artinya saldo akhir setiap akun liabilitas ada di sisi kredit. Saldo
normal kelompok akun ekuitas berada di sisi kredit (kanan), artinya saldo akhir setiap akun ekuitas ada di sisi kredit. Saldo
normal kelompok akun pendapatan berada di sisi kredit (kanan). Sedangkan saldo normal kelompok akun beban berada di
sisi debit (kiri).
Apabila dirumuskan dalam tabel, maka akan berbunyi sebagai berikut:
Kelompok Akun Saldo Normal Bertambah (+) Berkurang (-)
Aset Debit (D) D K
Liabilitas Kredit (K) K D
Ekuitas Kredit (K) K D
Pendapatan Kredit (K) K D
Beban Debit (D) D K
Penjelasan:
a. Kelompok akun riil (akun neraca) terdiri dari kelompok akun aset, liabilitas, dan ekuitas.
Akun aset apabila bertambah dicatat disisi debit, jika berkurang dicatat di sisi kredit
Akun liabilitas apabila bertambah dicatat di sisi kredit, jika berkurang dicatat di sisi debit
Akun ekuitas apabila bertambah dicatat di sisi kredit, apabila berkurang dicatat di sisi debit
b. Kelompok akun nominal (akun labarugi) terdiri dari kelompok akun pendapatan dan beban.
Akun pendapatan apabila bertambah dicatat di sisi kredit, apabila berkurang di catat di sisi debit
Akun beban apabila bertambah di catat di sisi debit, apabila berkurang dicatat di sisi kredit
Contoh:
Tuan Adi membuka usaha bengkel dengan mengetorkan uang tunai ke kas perusahaan bengkelnya sebesar Rp
5.000.000,- sebagai moda awalnya.
Transaksi di atas apabila dianalisa sesuai dengan mekanisme debit kredit menjadi;
Kas (+) D Rp 5.000.000,- ( Kas “Kelompok aset” bertambah di debit sebesar Rp 5.000.000,-)
Modal (+) K Rp 5.000.000,- ( Modal “Kelompok ekuitas” bertambah di kredit sebesar Rp 5.000.000,-)
Dibayar utang atas perlengkapan bengkel yang dibeli secara kredit Rp 500.000,-
Transaksi di atas apabila dicatat sesuai dengan mekanisme debit kredit menjadi;
Utang usaha (-) D Rp 500.000,- (Utang usaha “Kelompok liabilitas” berkurang di sisi debit Rp 500.000,-)
Kas (-) K Rp 500.000,- (Kas “Kelompok aset” berkurang di sisi kredit Rp 500.000,-)
Pertemuan 3
Kegiatan operasional maupun non-operasional yang dilakukan, perusahaan akan menerima bukti transaksi. Sebagai
contoh, ketika perusahaan melakukan pembelian peralatan kantor, tentunya perusahaan akan menerima sebuah bukti
transaksi atas pembelian peralatan kantor dari toko yang bersangkutan.
Kadangkala perusahaan mencatata bukti transaksi secara langsung ke dalam jurnal. Namun, pada perusahaan yang
relatif besar dan tertib administrasi, bukti transaksi tidak langsung dicatat ke dalam jurnal. Setelah dibuatkan bukti
pencatatan barulah dilanjutkan pencatatan ke dalam jurnal. Dengan demikian, bukti transaksi merupakan bukti untuk
menjurnal.
a. Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti kas masuk (BKM) adalah bukti pencatatan yang dibuat oleh pihak internal perusahaan bahwa telah terjadi
transaksi kas masuk (penambahan kas).
c. Kuitansi
Kuitansi adalah tanda bukti terjadinya pembayaran yang ditandatangani oleh pihak penerima uang. Kuitansi harus
dibubuhi materai pada jumlah tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lembar asli diserahkan kepada pihak
pembayar, sedangkan tembusan atau bagian sus/ potongan kuitansi disimpan oleh pihak penerima uang.
d. Faktur
Faktur adalah tanda bukti terjadinya transaksi jual beli secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual. Faktur asli
diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian kredit, sedangkan tembusan/ copy-nya disimpan penjual sebagai
bukti penjualan kredit.
f. Nota Debit
Nota debit adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang yang tidak
sesuai dengan kualitas pelayanan atau dalam perusahaan dagang sering disebut retur (pengembalian barang dagangan
yang rusak atau tidak sesuai pesanan). Arti nota debit adalah mendebit (mengurangi) utang usaha pembeli.
Lembar asli dikirim oleh pembeli kepada penjual bersamaan dengan pengiriman kembali barang yang dibeli,
sedangkan tembusan/ copy-nya disimpan oleh konsumen sebagai arsip atau bukti pencatatan.
g. Nota Kredit
Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha (Biasanya sering terjadi di perusahaan
dagang) karena adanya pengembalian barang atau penurunan harga akibat kerusakan atau ketidaksesuaian kualitas
barang yang dikirim dengan yang dipesan. Nota kredit dibuat dan ditandatangani oleh penjual.
Arti nota kredi adalah penjual mengkredit (mengurangi) piutang usaha yang akan ditagih ke pembeli. Lembar asli
diberikan kepada pembeli, sedangkan tembusan/ copy-nya disimpan penjual.
Sedangkan bilyet giro adalah alat pembayaran kepada pihak lain dengan cara memindahkan saldo rekening bank
pihak pembayar kepada rekening pihak yang menerimanya.
a. Pengertian jurnal
Jurnal berasal dari kata jour (bahasa perancis) yang artinya hari. Pengertian jurnal adalah formulir khusus yang
dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut tanggal terjadinya transaksi, nama akun, dan
jumlah yang harus didebit dan dikredit. Dalam praktik akuntansi, jurnal adalah tempat pertama dimana transaksi dicatat.
Jurnal disebut buku catatan asli (the book of original entry). Kegiatan penjurnalan ini merupakan penggolongan
semua transaksi ke akun masing-masing. Misalnya, Tuan Riki menyetorkan sejumlah uang untuk modal pada PT Banyu
Biru Abadi. Kegiatan ini akan mempengaruhi dua akun, yaitu kas “aset” dan Modal Tn Riki “Ekuitas”, masing-masing
didebit dan kredit. Jadi, setiap menjurna transaksi, minimal ada dua akun yang terpengaruh dengan jumlah debit dan
kredit harus sama / seimbang/ balance.
b. Fungsi jurnal
Dari pengertian di atas, fungsi jurnal sebagai berikut;
Fungsi mencatat (recording), artinya jurnal merupakan tempat untuk mencatat transaksi-transaksi perusahaaan yang
terjadi dalam satu periode tertentu
Fungsi historis (history), artinya jurnal mencatat transaksi secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya transaksi
Fungsi informasi (Informative), artinya jurnal memberikan informasi tentang peristiwa ekonomi yang terjadi dalam
perusahaan.
Fungsi analisis (analisys), artinya jurnal berfungsi sebagai sarana untuk menganalisa transaksi mana yang dicatat
disebelah debit dan sebelah kredit
Fungsi instruksi (instruction), artinya jurnal menginstruksikan agar ayat-ayat jurnal dipindahbukukan ke dalam akun
yang bersesuaian.
c. Bentuk jurnal
Nama Perusahaan ...
Jurnal Umum
Periode ...
Keterangan:
1. Kolom untuk mencatat tanggal, bulan dan tahun terjadinya transaksi. Tahun dicacat paling atas diikuti bulan, dan
tanggal di kolom kcil sebelahnya
2. Kolom keterangan akun untuk mencatat akun-akun yang akan di debit dan dikredit serta keterangan ringkas
transaksi tersebut (tidak wajib). Akun yang di debit dicatat terlebih dulu di atas, sedangkan akun yang dikredit ditulis
di bawahnya dan menjorok ke dalam
3. Kolom ref/ referensi untuk mencatat nomor kode akun yang sudah diposting/ dipindahkan ke buku besar.
4. Kolom debit untuk mencatat jumlah nominal uang akun yang di debit
5. Kolom kredit untuk mencatat jumlah nominal uang akun yang dikredit
Sebelum membuat jurnal umumnya, terlebih dahulu kita analisis untuk memudahkan kita saat penjurnalan
nati. Sehingga tidak akan menimbulkan pertanyaan “dicatat dimana ? di debit atau di kredit”. Maka dari itu penting
untuk paham dan hafal tentang mekanisme debit dan kredit.
Masih ingatkah kamu dengan Kantor Jasa Akuntansi “Magda” yang telah kamu buat Analisa
transaksinya pada pertemuan sebelumnya ?
Nah setelah kamu pelajari bagaimana cara membuat jurnal umum, selanjutnya pada pertemuan ini
Buatlah Jurnal Umum untuk Kantor Jasa Akuntansi “Magda” ..... (Kerjakan di buku Folio Akuntansi)
Hal. 01
5
2 3 6
4
4
Masih ingatkah kamu dengan Kantor Jasa Akuntansi “Magda” yang telah kamu buat Jurnal
Umumnya pada pertemuan sebelumnya ?
Nah setelah kamu pelajari bagaimana cara membuat buku besar, selanjutnya pada pertemuan ini
Buatlah akun buku besar untuk Kantor Jasa Akuntansi “Magda” ya ..... (Kerjakan di buku Folio)
Jangan lupa untuk membubuhkan Nomor kode akun di jurnal umum tiap kali kamu selesai posting
akun buku besar yang bersangkutan !
Akun yang dibuat;
110 Kas 310 Modal Magdalena
120 Piutang usaha 320 Prive Magdalena
130 Perlengkapan kantor 410 Pendapatan jasa
140 Sewa dibayar dimuka 510 Beban gaji
150 Iklan dibayar dimuka 520 Beban reparasi
160 Kendaraan 530 Beban listrik, air, telepon
170 Peralatan kantor
210 Utang usaha
Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah tahap pengikhtisaran. Beberapa hal yang penting dalam
tahap pengkhtisaran ini adalah neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian.
Masih ingatkah kamu dengan Kantor Jasa Akuntansi “Magda” yang telah kamu buat Buku Besarnya
pada pertemuan sebelumnya ?
Nah setelah kamu pelajari bagaimana cara membuat Neraca Saldo, selanjutnya pada pertemuan ini
Buatlah akun Neraca Saldo untuk Kantor Jasa Akuntansi “Magda” ya ..... (Kerjakan di buku besar)
Pertemuan 6
1. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan perlu disesuaikan karena pada awal periode ketika perlengkapan dibeli, lalu dipakai untuk kegiatan
operasional perusahaan, tentunya jumlah perlengkapan akan berkurang/ habis. Maka dari itu akun perlengkapan perlu
adanya penyesuaian agar menunjukkan kondisi sebenarnya.
Berikut di bawah ini adalah neraca saldo “Licin Tailor” pada tanggal 31 Desember 2019.
Data penyesuaian per 31 Desember 2019 miliki “Licin Tailor” sebagai berikut:
a. Perlengkapan jahit yang tersisa sebesar Rp 20.000,-
b. Peralatan jahit disusutkan sebesar 10% dari harga beli
c. Sewa dibayar 1 Oktober 2019 untuk 10 bulan
d. Gaji karyawan yang belum dibayarkan Rp 150.000,-
e. Iklan yang sudah tayang di koran sebanyak 3 kali
Berdasarkan data neraca saldo dan data penyesuaian di atas, bagaimana membuat jurnal penyesuaiannya ?
Jawab:
Penjelasan:
a) Perlengkapan yang terpakai sejumlah Rp 80.000,- (Rp 100.000 – Rp 20.000)
b) Peralatan yang menyusut sebesar Rp 10% x Rp 500.000,- = Rp 50.000,-
c) Menggunakan pendekatan neraca, nominal yang dicatat sejumlah yang sudah terjadi adalah 3 bulan (1 Oktober –
31 Desember 2019) maka dihitung 3/12 x Rp 2.000.000,- = Rp 600.000,-
Bab III – Akuntansi Perusahaan Jasa | 45
d) Nominal yang ditulis sejumlah beban yang belum dibayarkan Rp 150.000,-
e) Menggunakan pendekatan neraca, nominal dicatat sejumlah yang sudah terjadi adalah 3 kali penerbitan, maka
perhitugannya 3/12 x Rp 240.000,- = Rp 60.000,-
Dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian di atas, terdapat beberapa akun baru yaitu sebagai berikut;
No. Akun Nama Akun
152 Akumulasi penyusutan peralatan
205 Utang gaji
502 Beban sewa
503 Beban iklan
515 Beban perlengkapan
516 Beban penyusutan peralatan
Berdasarkan data penyesuaian dengan didukung data neraca saldo yang telah kamu
buat pada pertemuan sebelumnya, susunlah jurnal penyesuaian untuk Kantor Jasa
Akuntansi “Magda” !
Tahap penting dalam pengikhtisaran adalah adalah penyusunan neraca saldo diikuti dengan ayat jurnal penyesuaian
untuk akun-akun yang ada di neraca saldo yang perlu disesuaikan. Setelah akun-akun neraca saldo disesuaikan, maka
jumlah tiap-tiap akun benar-benar menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan jumlah tersebut merupakan dasar untuk
membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan tujuan akhir dari adanya siklus akuntansi perusahaan jasa. Laporan keuangan yang
dibuat digunakan sebagai laporan pertanggungjawaban pimpinan perusahaan kepada berbagai pihak yang membutuhkan.
Untuk mempermudah membuat laporan keuangan dengan benar diperlukan suatu alat bantu, yaitu kertas kerja
(Worksheet).
a. Pengertian kertas kerja (worksheet)
Kertas kerja (Worksheet) disebut juga neraca lajur. Kertas kerja adalah suatu daftar yang terdiri dari kolom neraca sisa,
ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laba rugi, dan neraca.
b. Fungsi kertas kerja
Kertas kerja mempermudah pembuatan laporan keuangan, sifatnya tidak harus ada seandainya perusahaan sudah
mampu membuat laporan keuangan
Kertas kerja dapat menghindarkan kesalahan dalam membuat laporan keuangan
c. Format kertas kerja
Kerta skerja dapat dibuat dengan format bermacam-macam. Pada umumnya, kertas kerja berbentuk 10 kolom, ada juga
8 kolom atau 12 kolom tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan.
Pertemuan 8
Tahap pelaporan merupakan tahapan terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Tahap pelaporan meliputi
penyusunan laporan keuangan, membuat jurnal penutup, memposting jurnal penutup, membuat neraca saldo setelah
penutupan, dan membuat jurnal pembalik. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, dan neraca.
Penjelasan:
Data untuk neraca diambil darikertas kerja kolom neraca dengan perubahan sebagai berikut;
Apabila terdapat akun akumulasi penyusutan aset tetap, maka sifatnya mengurangi akun aset yang bersangkutan.
Contoh: Akumulasi penyusutan peralatan mengurangi akun Peralatan.
Akun prive tidak dicantumkan dalam neraca karena sudah diperhitungkan ke akun ekuitas
Akun ekuitas pada neraca tidak menggunakan jumlah yang ada di kolom kertas kerja, tetapi dari hasil laporan
perubahan ekuitas.
Pertemuan 9
Sebagaimana jurnal umum di-posting ke akun buku besar, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup juga di-posting
ke akun buku besar yang bersangkutan. Kegiatan tahap pengikhtisaran setelah posting ayat jurnal penyesuaian adalah menutup
akun buku besar melalui ayat jurnal penutup.
Berikut adalah buku besar “Licin Tailor” periode 31 Desember 2019, setelah di-posting jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup akan tampak sebagai berikut;
Pertemuan 11
Setelah ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup dipindahbukukan ke akun buku besar, akun-akun nominal
(kelompok pendapatan, beban, dan prive) akan memiliki saldo “nol”. Untuk memastikan keseimbangan akun-akun buku besar
kelompok akun riil (Kelompok aset, liabilitas, dan ekuitas) disusunlah neraca saldo setelah penutupan.
Neraca saldo setelah penutupan adalah tugas yang harus dilaksanakan pada tahap akhir periode akuntansi yang merupakan
neraca akhir periode akuntansi dan sebagai neraca awal periode akuntansi berikutnya.
Sekarang perhatikan neraca saldo setelah penutupan yang dibuat oleh “Licin Tailor” akan tampak sebagai berikut;
Pertemuan 12
Berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah kamu buat pada pertemuan sebelumnya, terdapat
beberapa ayat jurnal penyesuaian yang memerlukan untuk dibuatkan jurnal pembalik (reversing
entries).
Misi terakhimu saat ini adalah membuat jurnal pembalik untuk Kantor Jasa Akuntansi “Magda” !
2. Analisa transaksi serta bukti-bukti transaksi, penjurnalan, dan pemindahbukuan (posting) jurnal ke buku besar dalam siklus
akuntansi perusahaan jasa termasuk dalam tahap ...
a. Pengikhtisaran d. Penggolongan
b. Pencatatan e. Pemeriksaan
c. Pelaporan
3. Pembuatan jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi merupakan bagian dalam tahap ...
a. Pencatatan d. Pelaporan
b. Penggolongan e. Penutupan
c. Pengikhtisaran
4. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya transaksi merupakan salah satu
fungsi jurnal yaitu ...
a. Fungsi historis d. Fungsi instruktif
b. Fungsi analisis e. Fungsi informatif
c. Fungsi mencatat
5. Apabila sumber pencatatan jurnal umum adalah dari bukti-bukti transaksi yang diperoleh baik dari pihak internal maupun
eksternal (luar) perusahaan, maka sumber pencatatan dari buku besar yang akan dibuat adalah ...
a. Dokumen transaksi
b. Jurnal umum
c. Neraca saldo
d. Laporan keuangan
e. Jurnal penyesuaian
6. Berikut disajikan beberapa transaksi dan analisa mekanisme debit kredit akuntansi perusahaan jasa. Tentukan dengan
memberikan tanda Checklist (√) pada jawaban tepat.
Anda dapat memilih beberapa jawaban benar.
Pemilik mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi mengakibatkan Kas berkurang (D) dan modal
-
berkurang (K) dengan jumlah yang sama
Membayar pinjaman di bank menyebabkan Kas berkurang (K) dan Utang usaha bertambah (D) dengan jumlah yang
-
sama
Membeli peralatan secara kredit menyebabkan Peralatan bertambah (D) dan Utang usaha bertambah di (K) dengan
-
jumlah yang sama
Menerima pendapatan jasa bengkel sebagian secara tunai dan sisanya akan diterima bulan depan menyebabkan Kas
-
dan Piutang usaha bertambah (D) dan pendapatan jasa bertambah (K)
Membayar beban iklan secara tunai mengakibatkan Beban iklan bertambah (D) dan kas berkurang (K) dengan jumlah
-
yang sama
8. Servis jam tangan “Kurnia Abadi” telah menyelesaikan jasa servis miliki Pak Adi dengan biaya servis Rp 560.000,- dari jumlah
tersebut baru diterima pembayarannya sebesar Rp 200.000,- dan sisanya akan dibayar bulan depan.
Transaksi di atas apabila dicatat dalam jurnal umum oleh Servis jam tangan “Kurnia Abadi” adalah ...
a. Kas Rp 200.000,-
Utang Usaha Rp 360.000,-
Pendapatan jasa Rp 560.000,-
b. Kas Rp 200.000,-
Pendapatan jasa Rp 360.000,-
Utang Usaha Rp 560.000,-
c. Pendapatan jasa Rp 560.000,-
Kas Rp 200.000,-
Utang usaha Rp 360.000,-
d. Kas Rp 200.000,-
Piutang usaha Rp 360.000,-
Pendapatan jasa Rp 560.000,-
Yuni Irawati
Tentukanlah dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom benar atau salah terkait pencatatan transaksi ke dalam
jurnal umum “Boy Taylor” !
Pernyataan Benar Salah
a. Perlengkapan (D) Rp 700.000, Kas (K) Rp 700.000
b. Perlengkapan (D) Rp 700.000, Utang Usaha (K) Rp 700.000
c. Peralatan (D) Rp 700.000, Piutang Usaha (K) Rp 700.000
d. Peralatan (D) Rp 700.000, Utang Usaha (K) Rp 700.000
e. Peralatan (D) Rp 700.000, Kas (-) Rp 700.000
13. Setelah dilakukan pemindahbukuan jurnal ke dalam buku besar (posting), selanjutnya masing-masing saldo akhir dari setiap
akun dikelompokkan ke dalam suatu daftar sistematis yang memuat saldo-saldo buku besar. Tahapan dan formulir yang
dimaksud adalah ...
a. Tahap Pencatatan, yakni menyusun neraca saldo
b. Tahap Pengikhtisaran, yakni menyusun neraca saldo
c. Tahap Pengikhtisaran, yakni membuat jurnal penyesuaian
d. Tahap pelaporan, yakni menyusun laporan keuangan
e. Tahap Pencatatan, yakni membuat kertas kerja
14. Akun-akun nominal yang telah disesuaikan selanjutnya dipindahkan ke kolom ...
a. Debit neraca d. Perubahan ekuitas
b. Labarugi e. Penyesuaian
c. Kertas kerja
16. Pada tanggal 1 Maret 2020 Biro Travel “Intan” membayar sewa kantor sebesar Rp 18.000.000,- dan diakui sebagai beban
untuk satu tahun terhitung tanggal 1 Maret 2020. Pada tanggal 31 Desember 2020, besarnya sewa dibayar dimuka adalah ...
a. Rp 15.000.000,- d. Rp 12.000.000,-
b. Rp 18.000.000,- e. Rp 6.000.000,-
c. Rp 3.000.000,-
17. Berikut disajikan data neraca saldo sebagian milik “Rapi Taylor” per 31 Desember 2019.
- Kas Rp 1.500.000,-
- Perlengkapan Rp 1.800.000,-
- Iklan dibayar dimuka Rp 2.400.000,-
- Peralatan Rp 10.000.000,-
Data penyesuaian per 31 Desember 2019;
1) Perlengkapan yang tersisa Rp 800.000,-
2) Iklan dibayar pada tanggal 1 Mei 2019 untuk 1 tahun (Pendekatan neraca)
Berdasarkan neraca saldo dan data penyesuaian Laundry “Wangi”, jurnal penyesuaian yang tepat untuk “Rapi Taylor”
adalah...
Anda dapat memilih beberapa jawaban benar.
Keterangan Ref Debit (D) Kredit (K)
Beban Perlengkapan Rp 1.000.000,-
Perlengkapan Rp 1.000.000,-
18. Tuan Agus mendapatkan order untuk menjahit 6.000 stel pakaian seragam dengan jasa per stel Rp 25.000,-. Tuan Agus
menerima penuh jasanya dan bagian akuntansi mencatat pada akun pendaparan jasa. Sampai akhir periode akuntansi Tuan
Agus baru menyelesaikan 4.000 stel , maka jurnal penyesuaian yang benar adalah ...
a. Kas (D) Rp 150.000.000,- dan Pendapatan Jasa (K) Rp 150.000.000,-
b. Kas (D) Rp 150.000.000,- dan Pendapatan jasa diterima dimuka (K) Rp 150.000.000,-
c. Pendapatan jasa (D) Rp 100.000.000,- dan Pendapatan jasa diterima dimuka (K) Rp 100.000.000,-
d. Pendapatan jasa diterima dimuka (D) Rp 100.000.000,- dan Pendapatan jasa (K) Rp 100.000.000,-
e. Pendapatan jasa (D) Rp 50.000.000,- dan Pendapatan jasa diterima dimuka (K) Rp 50.000.000,-
21. Berikut data neraca saldo Laundy Lina per 31 Desember 2019
No. Akun Nama Akun Debit (D) Kredit (K)
111 Kas Rp 45.000.000 -
112 Perlengkapan Rp 18.000.000 -
311 Modal Usaha - Rp 50.000.000
513 Beban sewa Rp 5.000.000 -
Adapun data penyesuaian per 31 Desember 2019 sebagai berikut;
(1) Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 1.500.000
(2) Sewa untuk 5 bulan dibayar tanggal 2 Oktober 2019
Dari data tersebut disusun dalam kertas kerja sebagai berikut (dalam jutaan rupiah);
No. Nama Akun Neraca Saldo AJP NSD Laba Rugi Neraca
111 Kas 45 - - - 45 - 45 - 45 -
112 Perlengkapan 18 - - 1,5 16,5 - - - 16,5 -
113 Modal Usaha - 50 - - - 50 - - - 50
311 Beban sewa 5 - - 2 3 - 3 - - -
513 Beban perlengkapan - - 1,5 - 1,5 - 1,5 , 1,5 -
514 Sewa dibayar dimuka - - 2 - 2 - 2 - - -
Penyusunan kertas kerja yang tepat terdapat pada nomor ...
a. (111), (112), dan (113)
b. (112), (113), dan (311)
c. (112), (311), dan (513)
d. (112), (513), dan (514)
e. (113), (513), dan (514)
22. Kertas kerja sebuah perusahaan jasa per 31 Desember 2020 menunjukkan jumlah kolom labarugi sisi Debit sebesar Rp
27.400.000,- dan di sisi kredit sebesar Rp 75.000.000,-. Data tersebut menginformasikan bahwa ...
a. Jumlah rugi sebesar Rp 27.400.000 dan jumlah laba sebesar Rp 75.000.000,-
b. Saldo laba sebesar Rp 47.600.000,- dicatat di kertas kerja kolom laba rugi kredit dan neraca kredit
c. Saldo laba sebesar Rp 47.600.000,- dicatat di kertas kerja kolom laba rugi debit dan neraca kredit
d. Saldo laba sebesar Rp 47.600.000,- dicatat di kertas kerja kolom laba rugi debit dan neraca kredit
e. Saldo laba sebesar Rp 47.600.000,- dicatat di kertas kerja kolom laba rugi kredit dan neraca debit
24. Berikut sebagian data perusahaan jasa “Thomas” yang bergerak dibidang bengkel otomotif.
- Pendapatan jasa Rp 1.500.000,-
- Pendapatan lain-lain Rp 400.000,-
- Beban gaji Rp 600.000,-
- Beban listrik Rp 50.000,-
- Beban lain-lain Rp 50.000,-
- Modal Rp 1.100.000,-
Berdasarkan data keuangan perusahaan jasa “Thomas”, besarnya laba yang diperoleh perusahaan adalah ...
a. Rp 800.000,- d. Rp 850.000,-
b. Rp 900.000,- e. Rp 1.100.000,-
c. Rp 1.200.000,-
26. Laporan keuangan yang memberikan informasi tentang perubahan ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu (periode)
tertentu adalah ...
a. Neraca (Laporan posisi keuangan)
b. Laporan laba/rugi
c. Kertas kerja/ Work Sheet
d. Laporan perubahan ekuitas
e. Laporan arus kas
27. Akun-akun yang perlu dibuat jurnal penutup pada akhir tahun adalah ...
a. Akun aset, liabilitas, dan laba/rugi
b. Akun nominal, aset, dan pendapatan
c. Akun riil, pendapatan, dan beban
d. Akun nominal, prive, dan laba/rugi
e. Akun rill, prive, dan laba/rugi
29. Daftar sisa/ Neraca saldo setelah penutupan berfungsi untuk ...
a. Memeriksa kebenaran debit dan kredit pada jurnal penyesuaian
b. Menentukan besarnya laba/rugi perusahaan
c. Menentukan besarnya utang dan modal usaha pada akhir periode
d. Mengoreksi pelaksanaan jurnal penutup
e. Memeriksa keseimbangan jumlah saldo debit dan kredit akun buku besar setelah penutupan
31. Tuan Jali mengambil kas perusahaan sebesar Rp 2.000.000,- maka jurnal penutup yang tepat untuk mencatat transaksi
berikut adalah ...
a. Modal (D) Rp 2.000.000 dan Prive (K) Rp 2.000.000,-
b. Prive (D) Rp 2.000.000 dan Ikhtisar L/R (K) Rp 2.000.000,-
c. Ikhtisar L/R (D) Rp 2.000.000 dan Modal (K) Rp 2.000.000,-
d. Modal (D) Rp 2.000.000 dan Ikhtisar L/R (K) Rp 2.000.000,-
e. Prive (D) Rp 2.000.000 dan modal (K) Rp 2.000.000,-
33. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama pada akun yang berhubungan
dengan jurnal penyesuaian adalah fungsi dari ...
a. Jurnal penutup d. Jurnal pembalik
b. Jurnal umum e. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penerimaan kas
34. Pada tanggal 01 Agustus 2020 dibayar beban sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 1.800.000,-. Jika pada tanggal tersebut dicatat
sebagai beban, maka jurnal pembalik awal periode berikutnya adalah ...
a. Sewa dibayar dimuka Rp 1.800.000,-
Kas Rp 1.800.000,-
b. Beban sewa Rp 1.800.000,-
Kas Rp 1.800.000,-
c. Sewa dibayar dimuka Rp 1.050.000,-
Beban sewa Rp 1.050.000,-
d. Beban sewa Rp 1.050.000,-
Sewa dibayar dimuka Rp 1.050.000,-
e. Sewa dibayar dimuka Rp 750.000,-
Beban sewa Rp 750.000,-
35. Pada akhir periode, perusahaan belum bisa membayar gaji karyawan Rp 600.000,-.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka jurnal pembalik yang tepat adalah ...
a. Utang Gaji (D) Rp 600.000,- dan Kas (K) Rp 600.000,-
b. Utang gaji (D) Rp 600.000 ,- dan Beban gaji (K) Rp 600.000,-
c. Beban gaji (D) Rp 600.000,- dan Utang gaji (K) Rp 600.000,-
d. Beban gaji (D) Rp 600.000,- dan Kas (K) Rp 600.000,-
e. Piutang gaji (D) Rp 600.000,- dan Beban gaji (K) Rp 600.000,-
Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis penyusunan siklus akuntansi pada perusahaan dagang
4.4 Mempraktikkan siklus akuntansi pada perusahaan dagang
Ayo Membaca !
Setelah kamu membaca berita di atas, tidakkah menurutmu mahir akuntansi itu menarik ? Nah,
pada bab ini kamu akan mengenal bagaimana mempraktikkan siklus akuntansi pada perusahaan dagang !
Ditinjau dri segi usahanya, perusahaan dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan
perusahaan manufaktur (industri). Akuntansi perusahaan jasa telah kalian pelajari di kelas XI pada semester ganjil
yang prosesnya dimulai dari tahap pencatatan, pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Pencatatan transaksi perusahaan
dagang pada prinsipnya sama dengan pencatatan transaksi pada perusahaan jasa, namun ada beberapa transaksi yang
berbeda disebabkan oleh adanya karakteristik perusahaan dagang yang tidak terdapat pada perusahaan jasa.
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dagangan dengan tujuan
untuk dijual kembali tanpa melakukan perubahan bentuk (tanpa memprosesnya terlebih dulu). Dengan demikian,
karakteristik perusahaan dagang yang tidak dimiliki oleh perusahaan jasa adalah yang berkaitan dengan kegiatan
pembelian dan penjualan barang dagangan itu sendiri sehingga semua akun yang terdapat pada perusahaan jasa akan
terpakai dalam perusahaan dagang ditambah dengan akun-akun baru yang berhubungan dengan pembelian,
penjualan, dan persediaan barang dagangan.
Berikut perusahaan yang dapat digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain: Distributor, Agen, Toko
kelontong, Swalayan, toko serba ada, dan lain sebagainya. Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut:
a. Kegiatan utamanya melakukan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk (tanpa
mengolah)
b. Pendapatan pokok diperoleh dari penjualan barang dagang
c. Harga pokok barang yang dijual dihitung dari nilai persediaan awal barang ditambah dengan pembelian bersih,
dikurangi persediaan akhir barang dagangan
d. Laba kotor diperoleh dari penjualan bersih dikurangi harga pokok barang yang dijual
Persediaan barang dagang merupakan ciri khas perusahaan dagang yang membedakannya dari perusahaan
jasa. Ada dua sistem untuk mencatat persediaan barang dagang.
1. Sistem Periodik
Dalam sistem periodik (physical system), pencatatan persediaan barang dagang dilakukan pada akhir periode.
Pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat dalam akun pembelian dan akun penjualan. Pengambilan barang
untuk keperluan pribadi dicatat prive (D) dan penjualan (K) sebesar harga pokok barang dagangan.
2. Sistem permanen (Perpetual system)
Pencatatan persediaan barang dagang dilakukan secara kontinyu terus menerus, yaitu setiap transaksi
mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat ke dalam akun Persediaan barang dagang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa transaksi yang terjadi di perusahaan jasa juga terjadi di
perusahaan dagang dan ditambah dengan transaksi khusus yang hanya terdapat di perusahaan dagang. Akun-akun
khusus yang hanya ada pada perusahaan dagang sebagai berikut.
Berikut ini adalah pencatatan transaksi khusus yang hanya ada pada perusahaan dagang.
1. Pembelian barang dagang
Transaksi pembelian yang paling sering terjadi dan spesifik adalah pembelian barang dagang. Khusus Transaksi
pembelian barang dagang maka akan dicatat pada akun Pembelian. Selain itu, pada perusahaan dagnag tentunya juga
terjadi transaksi pembelian peralatan, perlengkapan yang digunakan untuk operasional perusahaan (tidak dijual),
maka untuk transaksi pembelian perlatan, perlengkapan dan jasa lainnya akan dicatat pada akun Peralatan atau
Perlengkapan. Transaksi pembelian barang dagang, peralatan maupun perlengkapan juga bisa dilakukan secara tunai
maupun kredit.
Contoh:
- Tgl 02 Januari 2019 dibeli tunai dari PT Adi Jaya barang dagangan senilai Rp 900.000,-
Apabila transaksi di atas dicatat dalam jurnal:
Jan 02 Pembelian Rp 900.000,-
Kas Rp 900.000,-
- Tgl 05 Januari 2019 dibeli secara kredit dari PT Adi Jaya barang dagangan senilai Rp 1.500.000,- (Faktur No. 021)
dengan syarat 3/10 n/30
Apabila transaksi di atas dicatat dalam jurnal:
Jan 05 Pembelian Rp 1.500.000,-
Utang dagang Rp 1.500.000,-
2. Retur Pembelian
Kadangkala barang dagangan yang dibeli mengalami kerusakan atau tidak sesuai pesanan. Barang tersebut
biasanya dikembalikan kepada penjual yang disebut sebagai retur pembelian (pengembalian atas pembelian).
Contoh:
- Tgl 07 Januari 2019 dikirim kembali kepada PT Adi Jaya, barang yang dibeli tanggal 05 Januari 2019 senilai Rp
100.000,- karena mengalami kerusakan.
Apabila transaksi di atas dicatat dalam jurnal:
Jan 07 Utang dagang Rp 100.000,-
Retur pembelian dan PH Rp 100.000,-
3. Potongan pembelian
Pada saat transaksi pembelian barang dagangan, kadangkala antara penjual dan pembeli akan terikat dengan
syarat jual-beli tertentu. Misalnya, apabila pembeli membeli barang dagangan dalam jumlah yang besar maka akan
mendapatkan potongan harga, atau seandainya pembelian barang dagang dilakukan secara kredit lalu si pembeli
mempercepat pelunasannya maka akan mendapatkan potongan harga. Potongan jenis ini akan dicatat pada akun
Potongan pembelian.
Contoh:
- Cermati contoh transaksi pada poin 1 Pembelian terdapat kata-kata syarat 3/10 n/30. Syarat tersebut merupakan
perjanjian antara pembeli dan penjual yang berarti apabila pembeli melakukan pelunasan dalam jangka waktu 10
hari setelah tanggal transaksi (s.d tanggal 15 Januari 2019), maka pembeli akan mendapatkan potongan pembelian
sebesar 3%, sedangkan jatuh tempo pelunasan adalah sampai dengan 30 hari setelah tanggal transaksi (05 Februari
2019)
- Tgl 12 Januari 2019 Dibayar kepada PT Adi Jaya sebagai pelunasan faktur no. 021 tanggal 05 Januari 2019
Apabila transaksi di atas dicatat dalam jurnal:
Jan 12 Utang dagang Rp 1.400.000,-
Kas Rp 1.358.000,-
Potongan pembelian Rp 42.000,-
5. Penjualan
Pada saat perusahaan dagang menjual barang dagangannya kepada pembeli, maka perusahaan dagang akan
memperoleh pendapatan yang akan dicatat dalam akun Penjualan. Akun penjualan digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan barang dagang baik tunai maupun kredit.
Contoh:
- Tgl 08 Januari 2019 Dijual tunai kepada Toko Makmur barang dagangan seharga Rp 500.000,-
Apabila transaksi dicatat dalam jurnal:
Jan 08 Kas Rp 500.000,-
Penjualan Rp 500.000,-
- Tgl 08 Januari 2019 Dijual kepada Toko Laris Manis barang dagangan seharga Rp 1.000.000,- faktur No. 101 Syarat
2/10 n/30.
Apabila transaksi dicatat dalam jurnal:
Jan 08 Piutang Dagang Rp 1.000.000,-
Penjualan Rp 1.000.000,-
6. Retur Penjualan
Kadangkala penjual menerima kembali barang dagangan yang telah dijualnya. Hal tersebut terjadi apabila
barang yang telah dijual ternyata tidak sesuai dengan permintaan pihak pembeli atau barang mengalami cacat/
kerusakan. Kejadian inilah yang dinamakan Retur penjualan/ Pengembalian atas barang yang dijual. Apabila begitu
maka jumlah barang yang diterima kembali akan mengurangi tagihan si pembeli (diberi pengurangan harga).
Contoh:
- Tgl 09 Januari 2019 Diterima kembali barang dagangan dari Toko Laris Manis seharga Rp 100.000,- atas transaksi
tanggal 08 Januari 2019 (Nota Kredit No. 01)
Apabila transaksi dicatat dalam jurnal:
Jan 09 Retur Penjualan dan PH Rp 100.000,-
Piutang dagang Rp 100.000,-
Seperti yang sudah dijelaskan pada modul poin A di atas, Persediaan barang dagangan merupakan ciri khas
dari perusahaan dagang. Terdapat dua metode dalam pencatatan persediaan barang dagang, yakni 1) Sistem Periodik
dan 2) Sistem Permanen/ Perpetual. Secara rinci pembahasan mengenai sistematika pencatatan persediaan barang
dagang akan dijelaskan berikut ini.
1) Sistem Periodik
Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian,
sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan. Cobalah kamu perhatikan
pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.
No Transaksi Jurnal Umum
Pembelian Rp. xxx
1. Pembelian barang dagangan secara tunai
Kas Rp. xxx
Pembelian Rp. xxx
2. Pembelian barang dagangan secara kredit
Utang dagang Rp. xxx
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli Kas Rp. xxx
3.
(retur pembelian) secara tunai Retur pembelian dan PH Rp. xxx
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli Utang dagang Rp. xxx
4.
(retur pembelian) secara kredit Retur pembelian dan PH Rp. xxx
Kas Rp. xxx
5. Penjualan barang dagangan secara tunai
Penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
6. Penjualan barang dagangan secara kredit
Penjualan Rp. xxx
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur Retur penjualan dan PH Rp. xxx
7.
penjualan) secara tunai Kas Rp. xxx
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur Retur penjualan dan PH Rp. xxx
8.
penjualan) secara kredit Piutang dagang Rp. xxx
Beban angkut pembelian Rp. xxx
9. Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli
Kas Rp. xxx
Beban angkut penjualan Rp. xxx
10. Pembayaran beban angkut barang yang dijual
Kas Rp. xxx
Utang dagang Rp. xxx
11. Pembayaran utang dagang tanpa adanya potongan
Kas Rp. xxx
Utang dagang Rp. xxx
12. Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan Kas Rp. xxx
Potongan pembelian Rp. xxx
Kas Rp. xxx
13. Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan
Piutang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
14. Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
1. Syarat Pembayaran
Transaksi jual beli tidak terlepas dengan kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu pihak penjual dan
pembeli. Salah satu kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli yakni berkaitan dengan kapan harus dibayar,
bagaimana cara pembayarannya, dan berapa persen potongan yang diberikan jika pembeli membayar tunai atau
melunasi utangnya dalam waktu tertentu.
Tujuan penjual memberikan potongan harga kepada pembeli atau pelanggannya adalah;
a. Memotivasi pembeli agar mempercepat melakukan pelunasan
b. Meminimalkan resiko tidak terbayarnya tagihan
c. Meningkatkan daya tarik pembeli sehingga akan meningkatkan penjualan
Syarat pembayaran barang dagangan yang umum dipakai adalah;
a. Tunai/ Cash
Artinya, pembayaran dilakukan pada saat terjadi transaksi, baik secara langsung menggunakan uang tunai maupun
pembayaran dengan cek/ bilyet giro.
b. n/ 30 atau n/ 60
Artinya, pembeli harus melunasi harga barang dagangan paling lambat 30 atau 60 hari setelah tanggal transaksi
tanpa mendapatkan potongan harga.
c. 2/10, n/30
Artinya, pembeli akan memperoleh potongan sebesar 2% apabila pembeli melunasi harga barang dagang pada
rentang waktu 10 hari setelah tanggal transaksi, sedangkan jatuh tempo pelunasan kredit adalah 30 hari setelah
tanggal transaksi.
d. EOM (End of Month)
Artinya, harga barang dagangan harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan di bulan transaksi terjadi dan tanpa
mendapatkan potongan harga.
e. n/10, EOM
Artinya, Harga barang dagangan harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa mendapatkan
potongan harga.
2. Syarat Penyerahan
Selain syarat pembayaran barang dagang, transaksi jual beli juga tidak terlepas dari syarat penyerahan barang
yang meliputi kapan dan dimana barang diserahkan, kapan harus dibayar, siapa yang menanggung biaya dan
pengiriman barang.
Syarat penyerahan barang yang umum dipakai adalah;
a. Free On Board (FOB) Shipping Point / Franko Gudang Penjual
Artinya, barang yang dijual oleh penjual diserahkan kepada pembeli di gudang penjual. Hal ini berarti bahwa semua
tanggungan biaya dan resiko pengiriman barang dari gudang penjual hingga sampai di gudang pembeli menjadi
tanggungan pembeli.
b. Free On Board (FOB) Destination Point/ Franko Gudang Pembeli
Artinya, barang yang dijual oleh penjual diserahkan kepada pembeli di gudang pembeli. Hal ini berarti bahwa semua
tanggungan biaya dan resiko pengiriman barang dari gudang penjual hingga sampai di gudang pembeli menjadi
tanggungan penjual.
Haryono memiliki jiwa wirausaha yang tinggi. Sejak remaja ia bercita-cita ingin memiliki usaha dagang. Cita-cita
Haryono terwujud, dengan bekal warisan dari neneknya Haryono membuka usaha dagang yang ia beri nama UD.
Rajawali pada bulan Agustus 2019. Selama bulan Agustus transaksi yang terjadi di UD. Rajawali sebagai berikut:
Agst. 02 Haryono menginvestasikan uang tunai sebagai modal awal usaha sebesar Rp 250.000.000,-
03 Dibayar sewa gedung Rp 30.000.000,- untuk 5 tahun
04 Dibeli perlengkapan toko Rp 2.500.000,- dan peralatan toko Rp 10.000.000,-
04 Dibayar iklan di Harian Suara Merdeka Rp 600.000,- untuk 6 kali penerbitan
05 Dibeli barang dagangan dari PT. Unilever Rp 12.500.000,- secara tunai
06 Dibeli barang dagangan dari PT. Helios Rp 13.000.000,- secara tunai
07 Dibeli barang dagangan dari PT. Indofood Rp 20.000.000,- dengan syarat 2/5, n/30
08 Dijual barang dagangan kepada Toko Laris Rp 7.950.000,- dengan syarat 2/5, n/30
09 Dikembalikan barang dagang kepada PT. Indofood Rp 2.000.000,- atas pembelian tanggal 07 Agustus
2019 karena rusak
10 Dijual barang dagangan kepada toko Maju Rp 12.500.000,- dengan syarat 2/5, n/ 30
11 Dibeli barang dagangan dari PT. Mayora Rp 25.000.000,- dengan syarat 3/10, n/30
12 Dibayar utang kepada PT Indofood atas pembelian tanggal 07 Agustus 2019
13 Diterima pelunasan dari Toko Laris atas penjualan tanggal 08 Agustus 2019
14 Dijual barang dagang kepada Toko Lancar Rp 11.300.000,- dengan syarat 2/6, n/30
15 Diterima pengembalian barang dari Toko Maju Rp 2.200.000,- atas penjualan tanggal 10 Agustus 2019
karena tidak sesuai pesanan
16 Dijual barang dagang secara tunai Rp 4.950.000,-
17 Diterima pelunasan dari toko Maju atas penjualan tanggal 10 Agustus 2019
18 Dibeli barang dagang dari PT Indofood Rp 20.000.000,- dengan syarat 2/5 /30
19 Dibeli barang dagang dari PT Unilever Rp 17.500.000,- dengan syarat 2/5, n/30
20 Diterima pelunasan piutang dari Toko Lancar atas penjualan tanggal 14 Agustus 2019
21 Dijual barang dagang kepada Toko Maju Rp 7.200.000,- dengan syarat 2/5, n/30
22 Dijual barang dagang kepada Toko Lancar Rp 6.900.000,- dengan syarat 2/5, n/30
23 Dibayar utang kepada PT Unilever atas pembelian tanggal 19 Agustus 2019
23 Dijual barang dagang secara tunai Rp 3.300.000,-
24 Dibeli barang dagang dari PT Unilever Rp 16.000.000,- dengan syarat 2/3, n/30
25 Diterima pelunasan piutang dari Toko Maju atas penjualan tanggal 21 Agustus 2019
26 Dijual barang dagang kepada Toko Laris Rp 9.500.000,- dengan syarat 2/5, n/30
28 Dijual barang dagang kepada toko Maju Rp 7.500.000,- dengan syarat 2/5, n/30
29 Dibayar gaji pegawai Rp 10.600.000,-
PD Dipa Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang. Transaksi-transaksi selama bulan
Desember 2019 sebagai berikut.
Des 01 Disetor uang tunai Rp 100.000.000 untuk tambahan modal usaha dagang (BKM 01)
03 Membeli peralatan toko Rp 5.250.000,- dan perlengkapan toko Rp 1.800.000 tunai (BKK 01)
04 Menjual Barang Dagang kepada Toko Medika sebesar Rp 10.000.000 syarat 2/10, n/30 (Faktur 01)
05 Membayar iklan “Harian Merdeka” Rp 600.000 untuk 12 kali penerbitan (BKK 02)
09 Menjual barang dagang secara tunai Rp 2.000.000 (BKM 02)
10 Membayar perpanjangan sewa toko Rp 10.000.000 untuk 2 tahun (BKK 03)
11 Membeli barang dagang kepada PT Anggara seharga Rp 15.000.000 syarat 3/10 n/30 (Faktur 501)
11 Membayar biaya pengiriman barang Rp 150.000,- yang dibeli dari PT Anggara tanggal 11 Desember
(BKK 04)
14 Menerima pembayaran piutang dari Toko Medika untuk transaksi tanggal 4 Desember (BKM 03)
15 Membayar biaya listrik dan telepon Rp 750.000 (BKK 05)
16 Membeli barang dagang dari PD Sunda Rp 5.000.000 secara tunai (BKK 06)
17 Menjual barang dagang secara tunai Rp 9.500.000 (BKM 04)
18 Menjual barang dagang kepada Toko Agni Rp 10.000.000 syarat 2/10 n/30 (Faktur 02)
19 Membayar utang kepada PT Anggara atas pembelian tanggal 11 Desember (BKK 07)
21 Menjual barang dagang kepada Toko Agni Rp 5.000.000 syarat 2/10 n/30 (Faktur 03)
22 Membeli barang dagang dari PT Anggara seharga Rp 12.000.000 syarat 3/10 n/30 (Faktur 530)
23 Membeli barang dagang dari PD Utama Rp 6.000.000 syarat 3/10 n/30 (Faktur 45)
24 Menjual barang dagang secara tunai Rp 3.500.000 (BKM 05)
25 Mengembalikan barang dagang kepada PT Anggara Rp 1.300.000 untuk barang yang dibeli tanggal 22
Desember karena rusak (Nota Debit 01)
26 Menjual barang dagang kepada Toko Merapi Rp 9.000.000 syarat 2/10 n/30 (Faktur 04)
27 Menjual barang dagang kepada Toko Agni Rp 7.000.000 syarat 2/10 n/30 (Faktur 05)
28 Menerima kembali barang dagang dari Toko Agni Rp 1.000.000 untuk penjualan tanggal 21 karena
rusak (Nota Kredit 01)
29 Diterima pembayaran piutang dari Toko Agni untuk penjualan tanggal 21 Desember (BKM 06)
29 Mengambil sejumlah kas untuk kepentingan pribadi Rp 500.000 (BKK 08)
30 Membayar gaji karyawan untuk bulan desember Rp 17.000.000 (BKK 09)
30 Menjual barang dagang secara tunai Rp 5.500.000 (BKM 07)
Seperti halnya pada akuntansi perusahaan jasa, penerapan akuntansi pada perusahaan dagang juga terdapat
siklus/ tahapan diantaranya sebagai berikut.
Siklus/ Tahapan akuntansi perusahaan merupakan sebuah proses. Proses akuntansi perusahaan dagang dikelompokkan
ke dalam tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Pada masing-masing siklus akuntansi perusahaan dagang,
terdapat urutan proses di dalamnya antara lain;
Tahap Pencatatan
1) Mengidentifikasi dan menganalisis transaksi yang bersumber dari bukti transaksi
2) Mengklasifikasikan dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus (Jurnal umum, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas)
3) Memindahbukukan jurnal khusus ke dalam buku besar utama, buku besar pembantu utang dan piutang
Tahap Pengikhtisaran
4) Menyusun neraca saldo, daftar saldo utang dan piutang berdasarkan saldo akhir dari buku besar
5) Menyusun jurnal penyesuaian
6) Membuat kertas kerja/ worksheet/ neraca lajur
Tahap Pelaporan
7) Menyusun laporan keuangan
8) Membuat jurnal penutup
9) Menyusun neraca saldo setelah penutupan
10) Menyusun jurnal pembalik
Setiap transaksi yang terjadi baik pada perusahaan jasa maupun dagang harus ada bukti transaksi. Dalam
melakukan transaksi operasional maupun non-operasional perusahaan, tentunya perusahaan akan membuat atau
menerima bukti transaksi. Berikut ini beberapa bukti transaksi yang terdapat pada perusahaan dagang.
a. Faktur
Faktur adalah tanda bukti terjadinya transaksi jual beli secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual. Bagi
penjual, faktur akan menjadi bukti penjualan yang disebut sebagai faktur penjualan. Sedangkan dari sisi pembeli
akan disebut sebagai faktur pembelian. Jumlah tagihan adalah sebesar jumlah akhir pada faktur
b. Kuitansi
Semua pengeluaran perusahaan harus dibuat bukti transaksi yakni kuitansi yang ditandatangani oleh pihak
penerima uang. Bagi perusahaan, kuitansi akan menjadi bukti pengeluaran uang. Sedangkan bagi penerima uang,
kuitansi akan menjadi bukti penerima uang.
d. Nota Debit
Nota Debit merupakan bukti transaksi yang dibuat oleh pihak pembeli dikarenakan adanya barang yang tidak
sesuai pesanan atau mengalami kerusakan sehingga barang yang telah dibeli, harus dikembalikan kepada pihak
penjual.
Untuk bukti-bukti transaksi lain seperti Memo, Bukti Kas Masuk (BKM), Bukti Kas Keluar (BKK), dan Cek/ Bilyet
Giro sama dengan bukti transaksi yang ada pada perusahaan jasa (Modul 1).
Bentuk Stafel
Jurnal pembelian bentuk stafel dapat digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan
maupun peralatan, perlengkapan, gedung dan kendaraan secara kredit sekaligus. Bentuk jurnal pembelian
stafel ini lebih kompleks dibandingkan dengan bentuk skontro yang hanya dapat mencatat pembelian barang
dagangan secara kredit saja.
Keterangan:
(1) Kolom tanggal, untuk mencatat bulan dan tanggal terjadinya transaksi
(2) Kolom No. Faktur, untuk mencatat nomor bukti transaksi
(3) Kolom Keterangan, untuk mencatat keterangan singkat berisi nama Kreditur
(4) Kolom Syarat pembayaran, untuk mencatat syarat pembayaran yang diberi kreditur (apabila ada)
(5) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika jumlah tiap
transaksi telah dipindahkan ke dalam buku besar
(6) Kolom Pembelian, untuk mencatat nominal sejumlah transaksi pembelian barang dagang yang terjadi
secara kredit
(7) Kolom Serba-serbi, untuk mencatat nama akun transaksi pembelian perlengkapan, peralatan, gedung
ataupun kendaraan secara kredit
(8) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika nominal transaksi
telah dipindahkan ke buku besar
(9) Kolom jumlah, untuk mencatat Jumlah nominal tiap transaksi dari pembelian perlengkapan, peralatan,
gedung ataupun kendaraan secara kredit
(10) Kolom Utang dagang, untuk mencatat nominal sejumlah transaksi pembelian barang dagang maupun
perlengkapan, peralatan, gedung ataupun kendaraan yang terjadi secara kredit
Keterangan:
(1) Kolom tanggal, untuk mencatat bulan dan tanggal terjadinya transaksi
(2) Kolom No. Faktur, untuk mencatat nomor bukti transaksi
(3) Kolom Keterangan, untuk mencatat keterangan singkat berisi nama Kreditur
(4) Kolom Syarat pembayaran, untuk mencatat syarat pembayaran (apabila ada)
(5) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika jumlah tiap
transaksi telah dipindahkan ke dalam buku besar
(6) Kolom akun, untuk mencatat besaran nominal sesuai dengan transaksi yang terjadi
Bentuk Stafel
Jurnal penjualan bentuk stafel dapat digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan maupun
peralatan, perlengkapan, gedung dan kendaraan secara kredit sekaligus. Bentuk jurnal penjualan stafel ini
lebih kompleks dibandingkan dengan bentuk skontro yang hanya dapat mencatat penjualan barang dagangan
secara kredit saja.
Keterangan:
(1) Kolom tanggal, untuk mencatat bulan dan tanggal terjadinya transaksi
(2) Kolom No. Faktur, untuk mencatat nomor bukti transaksi
(3) Kolom Keterangan, untuk mencatat keterangan singkat berisi nama Debitur
(4) Kolom Syarat pembayaran, untuk mencatat syarat pembayaran (apabila ada)
(5) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika jumlah tiap
transaksi telah dipindahkan ke dalam buku besar
(6) Kolom Piutang Dagang, untuk mencatat nominal sejumlah transaksi penjualan barang dagang yang terjadi
secara kredit
(7) Kolom Serba-serbi, untuk mencatat nama akun transaksi penjualan perlengkapan, peralatan, gedung
ataupun kendaraan secara kredit
(8) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika nominal transaksi
telah dipindahkan ke buku besar
Keterangan:
(1) Kolom tanggal, untuk mencatat bulan dan tanggal terjadinya transaksi
(2) Kolom No. Bukti, untuk mencatat nomor bukti transaksi
(3) Kolom Keterangan, untuk mencatat keterangan singkat berisi nama Pelanggan
(4) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika jumlah tiap transaksi
telah dipindahkan ke dalam buku besar
(5) Kolom Kas, untuk mencatat nominal sejumlah transaksi penerimaan kas secara tunai
(6) Kolom Potongan penjualan, untuk mencatat besaran potongan penjualan yang diberikan kepada debitur
(7) Kolom Penjualan, untuk mencatat nominal sejumlah transaksi penjualan barang dagang secara tunai
(8) Kolom Piutang dagang, untuk mencatat nominal transaksi pengurangan piutang atas pelunasan dari pelanggan
(9) Kolom Serba-serbi, untuk mencatat nama akun transaksi seperti penerimaan pelunasan dari pelanggan dan
penerimaan pendapatan lain-lain secara tunai
(10) Kolom Referensi, untuk mencatat No. Akun buku besar atau memberi tanda checklist jika nominal transaksi
telah dipindahkan ke buku besar
(11) Kolom jumlah, untuk mencatat Jumlah nominal tiap transaksi seperti penerimaan pelunasan dari pelanggan
dan penerimaan pendapatan lain-lain secara tunai
Keterangan:
(1) Kolom tanggal, untuk mencatat bulan dan tanggal terjadinya transaksi
(2) Kolom No. Bukti, untuk mencatat nomor bukti transaksi
(3) Kolom Keterangan, untuk mencatat keterangan singkat berisi nama Pelanggan
Berikut di atas adalah contoh transaksi yang terjadi pada UD. Rajawali selama bulan Agustus 2019. Transaksi di atas
apabila dicatat ke dalam jurnal khusus sebagai berikut;
1) Jurnal Pembelian
5) Jurnal Umum
3) Memindahbukukan Jurnal Khusus ke Buku Besar Pembantu dan Buku Besar Utama
Tahapan setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus adalah memindahbukukan jurnal khusus ke dalam
buku besar (Posting). Pemindahbukuan (posting) dari jurnal khusus ke akun buku besar dilakukan secara kumulatif dan
berkala (pada umumnya dilakukan setiap akhir bulan).
Berikut ini contoh pencatatan buku pembantu utang dan piutang untuk “UD. Rajawali” periode Agustus 2019.
PT. Mayora
Tanggal Keterangan Debit (D) Kredit (K) Saldo
Agust. 11 Pembelian, Syarat 3/10 n/30 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
PT. Unilever
Tanggal Keterangan Debit (D) Kredit (K) Saldo
Agust. 19 Pembelian, Syarat 2/5 n/30 Rp 17.500.000 Rp 17.500.000
23 Pelunasan Rp 17.500.000 -
24 Pembelian, Syarat 2/3 n/30 Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
Toko Laris
Tanggal Keterangan Debit (D) Kredit (K) Saldo
Agust. 8 Penjualan, Syarat 2/5 n/30 Rp 7.950.000 Rp 7.950.000
13 Pelunasan Rp 7.950.000 -
26 Penjualan, Syarat 2/5 n/30 Rp 9.500.000 Rp 9.500.000
Toko Maju
Tanggal Keterangan Debit (D) Kredit (K) Saldo
Agust. 10 Penjualan, Syarat 2/5 n/30 Rp 12.500.000 Rp 12.500.000
15 Retur Penjualan Rp 2.200.000 Rp 10.300.000
17 Pelunasan Rp 10.300.000 -
21 Penjualan, Syarat 2/5 n/30 Rp 7.200.000 Rp 7.200.000
25 Pelunasan Rp 7.200.000 -
28 Penjualan, Syarat 2/5 n/30 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
Setelah dibuat Buku besar Pembantu Utang dan Piutang selanjutnya disusunlah Daftar Saldo Utang dan Piutang.
Dari buku besar pembantu utang dan piutang yang telah dibuat milik UD. Rajawali, maka dapat dibuat daftar saldo
utang dan piutang milik UD. Rajawali sebagai berikut;
a) Daftar Saldo Utang
31 Agustus 2019
No. Nama Kreditur Saldo
201.1 PT. Indofood Rp 20.000.000
201.2 PT. Mayora Rp 25.000.000
201.3 PT. Unilever Rp 16.000.000
Perhatikan contoh cara posting jurnal khusus ke buku besar utama UD. Rajawali di bawah ini !
103
101
3
1 3
4
1
2 2
Sama halnya dengan siklus akuntansi perusahaan jasa, tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan
dagang adalah Tahap Pengikhtisaran. Beberapa hal yang penting dalam tahap pengikhtisaran adalah 1) Menyusun
neraca saldo dan 2) Membuat Jurnal Penyesuaian dan 3) Menyusun kertas kerja.