Kelas : XI FARMASI B
Rankuman sem.2
1. Agar
bahan pensuspensi
penyarian
2. Saccharomyces Siccum
Keluarga : Ascomycetes
3. Secale Cornutum
Nama lain : Sekale kornutum, gandum induk, mother
dan fitosterin)
kering
4. Usneae Thallus
Nama lain : Kayu angin, lichen dasypogus
Keluarga : Usneaceae
barbatin
Penggunaan : Adstringensia
A. BALSAMUM PERUVIANUM
Nama lain:
Balsam Peru
Tanaman Asal:
Keluarga:
Papilionaceae
Penggunaan:
Sediaan:
Pemerian:
Cairan kental tidak lengket, bebas dari serat, warna coklat tua, lapisan tipis transparan berwarna coklat
kemerahan, bau khas, enak, rasa pahit dan getir, bau aromatik khas menyerupai vanilin.
Eksudat kental yang diperoleh dari batang yang telah dihanguskan dan dilukai.
Kulit yang dipukul-pukul itu akan retak atau digoreskan irisan-irisan padanya. Setelah 5 – 6 hari, kulit
yang rusak itu dibakar dan seminggu kemudian kulit itupun retaklah/dikelupas.
Dari kayunya keluar cairan ditampung dengan secarik kain yang ditutupkan pada luka, jika kain susah
penuh dengan balsem lalu dicelupkan ke dalam air mendidih, balsam yang lebih berat akan mengendap
dan dipisahkan.
Aliran balsam yang kedua timbul 7 – 10 hari kemudian, ini dikumpulkan seperti diatas.
Setelah itu luka diserut dan keluarlah aliran balsam yang ketiga. Kulit yang rusak itu akan sembuh dalam
jangka waktu 2 tahun setelah itu dapat diperlakukan seperti semula.
Tagauzonte
Balsamo de trapo
Balsamo de contaripique
Penyimpanan:
B. BALSAMUM TOLUTANUM
Nama Lain:
Balsam Tolu
Tanaman Asal:
Papilionaceae
Campuran zat – zat serupa damar, terdiri dari : asam sinamat, asam benzoat, serta ester dari kedua
asam ini.
Damar sebanyak 75 – 80%, alkahol dari ester tersebut adalah toluresinotanol, asam – asam aromatik
sebanyak 36%, asam sinamat bebas 12% dan asam benzoat bebas 8%, minyak atsiri yang amat aromatik
sebanyak 1,5 – 3% dan terdiri atas benzoat, bensil sinamat, filandren dan farnesol.
Penggnaan:
Pemerian:
Bau aromatik mirip buah vanilin, rasa aromatik, jika dihangatkan dan ditekan diantara 2 lempeng dan
diperiksa dengan kaca pembesar, tampak hablur asam sinamat.
Cara Panen:
Dibuat irisan – irisan berbentuk huruf V yang sedemikian dalam sampai mengenai kayunya. Cairan yang
keluar ditampung dalam cawan – cawan kecil. Isi cawan dikumpulkan ke dalam kantong – kantong yang
ditaruh di atas punggung keledai.
Penyimpana:
C.BENZOINUM
Nama Lain:
Kemenyan Sumatra
Tanaman Asal:
Keluarga:
Styracaceae
Penggunaan:
Pemerian:
Massa keras, rapuh, tersusun atas butiran agak putih yang terbenam dalam massa bening berwarna
coklat keabuan hingga coklat kemerahan, bau khas enak, rasa agak getir.
Cara Panen:
Kemenyan ini keluar akibat patoligis (pada tanaman sendiri tiada saluran damar).
Setelah pohon mencapai umur 6 tahun dibuat luka dekat asal cabang yang terendah.
Cairan yang pertama keluar adalah yang terbersih, merupakan kemenyan yang paling putih, dan bau
yang paling enak.
Sediaan:
Benzoes Tinctura
Penyimpanan:
D. CHRYSAROBIUM
Nama Lain:
Krisarobin
Tanaman Asal:
Keluarga:
Papilionaceae
70% krisabin yaitu hasil reduksi dari asam krisofanat (Metil dioksiantrakinon)
Penggunaan:
Pemerian:
Serbuk hablur renik ringan, warna kuning atau coklat kekuningan, tidak berbau, tidak berasa.
Campuran zat yang diperoleh dengan penyaringan araroba yang terdapat dalam rongga batang. Tepung
araroba ini disebut juga tepung goa.
Sediaan:
E.GUMMI ACACIAE
Nama Lain:
Tanaman Asal:
Keluarga:
Papilonaceae
Arabin yaitu garam kalium (K), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dari asam arabinat yang tersusun atas
arabinosa, ramnosa, gakaktosa, dan asam aldobionat, enzim tipe oksidase.
Penggunaan:
Bahan penolong pada pembuatan sediaan obat misalnya suspensi, emulsa, trokisi, basila, pil dan tablet.
Pemerian:
Tanaman Asal:
Keluarga:
Papilonaceae.
Pemerian:
Pembuatan:
Bagian gom arab dicampur dengan 1,5 bagian air, campuran dipanaskan dalam aliran uap air selama 1
jam atau dalam air bersuhu 1070 selama 30 menit. Campuran diratakan sebagai lapisan – lapisan tipis
pada lempeng kaca, kemudian dikeringkan.
G.MYRRHA
Nama Lain:
Mira
Tanaman asal:
Commiphora molmol
Keluarga:
Burseraceae
40 – 70% (galokto – siloaraban), 25 – 45% damar yang fenol – fenol (Heraboresam, herabominol,
mirolol) Asam – asam damar 3 – 1%, minyak atsiri (mirol dan minerol) berisi pinen, limonen, herabolen,
eugenol, kresol, sinamilaldehid dan kuminaldehid, mineral, zat pahit, asam semut, asam cuka dan asam
mirol.
Penggunaan:
Pemerian:
Cara Panen:
Batang –batang dilukai kulitnya, kulit ini berisi kelenjar schisogen yang mengandung damar (harsa)
warna putih kekuningan.
Pada pengeringan warna berubah menjadi coklat kekuningan sampai coklat kemerahan. Ada pula yang
keluar sendiri dari retakan – retakan kulit batang.
Jenis – jenis
Sediaan:
Penyimpanan:
H.OPIUM
Nama Lain:
Tanaman Asal:
Papaver somniferum (L.)
Keluarga:
Papaveraceae.
Alkaoida – alkaloida ini terikat pada asam sulfat, asam laktat, dan asam mekonat.
Zat putih telur, gula, malam, lemak, lendir, garam sulfat dan fosfat dari logam Kalsium (Ca) dan
Magnesium (Mg).
Persyaratan Kadar:
Kadar morfina tidak kurang dari 10.0% (dihitung sebagai morfina anhidrat).
Pemerian:
Masa padat, coklat, bau khas kuat rasa khas sangat pahit.
Getah kering yang diperoleh dengan penorehan buah tua tetapi belum masak.
Cara Panen
Beberapa hari setelah daun mahkota gugur, dan buah menjadi tua, pada buah diberikan garis – garis
mendatar, tegak lurus atau berpilin kumparara.
Getah yang keluar dibiarkan mengering selama 2 jam, kemudian dikupas dengan pisau tumpul.
Umumnya sebagian epidermis buah ikut terkupas dan merupakan 6 – 10% opium
Jika udara panas dan kering, getahnya yang terkumpul sedikit dan kental.
Jika udara lembab, hasilnya banyak tetapi kadar ainya juag tinggi.
Jenis – jenisnya
Opium Turki.
Opium Masedonia.
Opium Iran.
Opium India
Opium Tiongkok
Opium Mesir
Cara Panen:
Beberapa hari setelah daun mahkota gugur, dan buah menjadi tua, pada buah diberikan garis – garis
mendatar, tegak lurus atau berpilin kumparara.
Getah yang keluar dibiarkan mengering selama 2 jam, kemudian dikupas dengan pisau tumpul.
Umumnya sebagian epidermis buah ikut terkupas dan merupakan 6 – 10% opium
Jika udara panas dan kering, getahnya yang terkumpul sedikit dan kental.
Jika udara lembab, hasilnya banyak tetapi kadar ainya juag tinggi.
Jenis – jenisnya:
Opium Turki.
Opium Masedonia.
Opium Iran.
Opium India
Opium Tiongkok
Opium Mesir
Sediaan:
Opii pulvis compositus (F.I.) untuk dibuat Acidi Acetyl Salicylici Camphorae Opii compressi (F.N.), Acidi
Acetyl Salicy Opii Pulveres I, II, III (F.N.).
Opii compositi.
Opialum
Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya, dalam lemari yang terkunci karena obat narkotik.
Keterangan:
Tidak meninggalkan bekas yang sama rata gelap setelah digoreskan pada kertas.
I.PAPAINUM
Nama Lain:
Papaina.
Tanaman Asal:
Keluarga:
Caricaceae.
Enzima proteolitik.
Penggunaan:
Membantu pencernaan zat putih telur, dan diberikan dalam bentuk serbuk, pil, tablet, eliksir.
Pemerian:
Putih atau putih kelabu, bau khas, rasa lemah mirip pepsin, sangat mudah terurai.
Cara Pemanen:
Dibuat pengendapan getah segar dengan etanol 95%, kemudian dilarutkan dalam air dan diendapkan
kembali dengan penambahan alkohol 95% dan dikeringkan.
J. TRAGACANTHA
Nama Lain:
Tragakan.
Tanaman Asal:
Astragalus gummifer.
Keluarga:
Papilonaceae.
Zat lendir yang pada hidrolisis menghasilkan arabinosa, metil pentosa, gakaktosa, dan asam galturonat.
Amilum 3% dan abu yang mengandung kalium (K), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Asam fosfat yang
tidak larut dalam air disebut basorin.
Penggunaan:
Untuk membuat emulsa, gudir, perekat pil, dan trokhisi, juga untuk pelicin alat – alat kedokteran
tertentu.
Sediaan:
Penyimpanan:
A. Aloe
Keluarga : Liliaceae
Penggunaan : Pencahar
Pemerian : Semua jenis jadam berasa sangat pahit dan menimbulkan rasa mual
Bagian yang digunakan: Cairan yang keluar dari potongan daun segar
B. Champora
Keluarga : Lauraceae
Penggunaan : Karminativa, obat kejang, obat gatal, obat encok, anti iritansia
Pemerian : Hablur butir atau masa hablur tidak berwarna atau putih bau khas tajam, rasa
pedas dan aromatik
C. Carbo Adsorbens
Nama lain : Karbo Adsorben, Arang penyerap
Ketentuan : Arang yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan tertentu. Telah diaktifkan untuk
mempertinggi daya resap
Penggunaan : Antidotum
D. Cathecu
Zat berkhasiat : 25-50% asam katekunat, 2-8% isokatekin, kuersetin, merah kateku
Pemerian : Tidak berbau, rasa mula-mula pahit dan rasa kelat sepat kemudian agak manis
Bagian yang digunakan : Sari air kering yang diperoleh dari daun dan ranting muda
E. Colophonium
Keluarga : Pinaceae
Zat berkhasiat : Isomir dan modifikasi dari anhidrat asam abietat, termasuk golongan ini adalah
asam primarat, asam sapinat
Penggunaan : Bahan salep dan plester, berkhasiat mencegah oksidasi dari lemak, maka
berguna sebagai pengawet salep
Pemerian : Masa jernih seperti kaca, warna kuning pucat atau kuning kecoklatan,
bersudut-sudut, rapuh mudah lengket satu dengan lainnya, bau dan rasa lemah mirip ter
Bagian yang digunakan: Sisa yang diperoleh melalui penyulingan minyak atsiri dari damar minyak
Sediaan : Solutio Masticis Compositus (FOI)
F. Gallae
Keluarga : Fagaceae
Zat berkhasiat : Asam penyamak 50-70%, asam galat 2-4%, damar, pati dan kalsium oksalat
G. Glycyrrhizae succus
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat : Gliserizin sampai 15%, gula, lendir, zat putih telur, air, zat yang dapat disari 49%
dan yang tidak dapat larut dalam air 5%
Pemerian : Batang berbentuk silinder/bongkah besar, licin agak mengkilap, warna hitam,
coklat tua, atau serbuk berwarna coklat, bau khas lemah, rasa manis khas
Bagian yang digunakan : Akar yang masih segar di sari dengan air mendidih, sari di uapkan dan
dikeringkan hingga bebas air
H. Ichthammolum
Asal : Garam ammonium, asam sulfonat yang diperoleh dari batuan bitumen bercampur
dengan ammonium sulfat dan air
Nama tanaman asal : Nacrocytis Pyrifera(Turn),Laminaria Sacharia Sacharina(L), Laminaria Digitata (L),
Nereocystis Luetkeana(Mers)
Keluarga : Lessoniaceae
Penggunaan : Emulgator
Pemerian : Serbuk halus atau kasar, warna putih kekuningan, hampir tidak berbau, hampir
tidak berasa
J. Pix Liquida
Nama lain : Ter Kayu
Keluarga : Pinaceae
Pemerian : Masa kental, lebih berat dari air, warna coklat tua hampir hitam bau khas dan
empireumatik
Bagian yang digunakan: Massa kental yang diperoleh dari penyulingan kering kayu
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.
Jenis pengujian:
Uji Fitofarmaka adalah uji toksisitas, uni farmakologik, experimental dan uji klinis fitofarmaka.
Uji Farmakologik expermental adalah pengujian pada hewan untuk memastikan khasiat fitofarmaka.
Uji Klinis adalah pengujian khasiat obat baru yang dilakukan pada manusia.
Uji ini untuk mengetahui atau memastikan adanya efek farmakologik, torelabilitas, keamanan dan
manfaat khasiat klinis untuk pencegahan penyakit, pengobatan penyakit atau gejala penyakit, sebelum
digunakan secara luas.
Bahan baku
Bahan baku fitofarmaka harus memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope Indonesia, Ektra
farmakope Indonesia, Materia Medika Indonesian, dan ketentuan atau persyaratan lain yang berlaku.
Komposisi
Ramuan (komposisi) Fitofarmaka terdiri dari satu simplisia atau sediaan galenik.
Ramuan dapat terdiri dari beberapa simplisia/sediaan galenik dengan syarat tidak boleh lebih dari 5
simplisia/sediaan galenik.
Simplisia tersebut sekurang-kurangnya telah diketahui khasiat dan keamanannya berdasarkan
pengalaman.
Penggunaan zat kimia berkhasiat (tunggal murni) tidak diperbolehkan/dilarang dalam fitofarmaka.
Persyaratan
•JAMU dengan syarat sudah dilakukan uji toksisitas dan uji farmakologik eksperimental pada hewan
coba.
•FITOFARMAKA dengan syarat sudah dilakukan uji toksisitas, uji farmakologik eksperimental dan uji
klinis.
• telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk.
Bentuk-bentuk sediaan
•Sediaan oral terdiri dari serbuk, ranjangan, kapsul, pil, sirup dan sediaan terdispersi.
•Mencantumkan tulisan FITOFARMAKA dengan warna hitam di atas dasar warna putih atau warna lain
yang menyolok kontras.
•Logo jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang terletak dalam lingkaran) ditempatkan pada
bagian atas sebelah kiri wadah/pembungkus/brosur dicetak dengan warna hijau di atas dasar putih atau
warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo.
Perbedaan obat Tradisional dan Fitofarmaka:
Obat tradisional
- Tujuan penggunaan: untuk promotif (peningkatan kesehatan), untuk preventif (pencegahan penyakit).
Fitofarmaka
-Khasiat berdasarkan penelitian ilmiah (uji farmakologi, uji toksisitas, uji klinis).
-Tujuan penggunaan: untuk kuratif (pengobatan penyakit) anti hipertensi, anti diabetes.
Jenis-jenis Fitofarmaka
Antelmitik
Anti ansietas
Anti asma
Anti diabetes
Anti diare
Anti hiperdipidemia
Anti hipertensi