1. ALOE
Tanaman asal:
Keluarga: Liliaceae
Zat berkhasiat utama / Isi: Damar, aloin, air dan abu. Sifat Purgatif disebabkan oleh 3
pentosida yaitu barbaloin (aloin), isobarbaloin dan
betabarbaloin. Hidrolisa dari barbaloin antara lain menghasilkan
aloe emodin dan d-arabinosa.
Penggunaan: Pencahar
Pemerian: Semua jenis jadam berasa sangat pahit dan menimbulkan rasa mual.
Bagian yang digunakan: Cairan yang keluar dari potongan daun segar.
a. Jadam Curacoa diperoleh dari Aloebarbadensis, Aloe vera, Aloe vulgaris. Batang sangat
pendek dan mengayu, bunga kuning terang. Pada permulaan musim semi, daun - daun
dipotong pada pangkalnya, diletakkan miring dalam lubang bentuk V. Cairan yang keluar
ditampung dalam tong, dibiarkan menguap di udara atau direbus dalam panci tembaga
sampai kental, dimasukkan cetakan dan dibiarkan menjadi keras.
b. Jadam Cape diperoleh dari Aloe ferox; Aloe africana , Aloe Spicata (=aloe eru varcernuta).
Batang tinggi seperti pohon sampai 5 meter, daun - daun sebanyak 30-50 helai, bunga
putih. Daun yang telah dipotong ditampung cairannya dalam kanvas atau kulit kambing.
Cairan ini kemudian dikumpulkan dalam drum atau kaleng, direbus selama 4 - 5 jam dengan
dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan menjadi keras.
c. Jadam Sekotrin, Massa yang licin, mengkilap warna hitam kemerahan sampai hitam
kecoklatan kadang - kadang lunak. Mudah dipatahkan, patahan berbentuk kerang dengan
tepi yang tajam, jadam yang segar disimpan lama, bau mirip campuran putik krokus dan
mira.
Keluarga: Lauraceae
Penggunaan: Karminativa, obat kejang, obat gatal, obat encok, anti iritansia.
Pemerian: Hablur butir atau massa hablur tidak berwarna atau putih, bau khas tajam, rasa
pedas dan aromatik.
Cara panen:
Potongan akar, batang dan cabang dialiri uap air, uap yang berisi
minyak ditampung dalam kamar pendingin yang air pendinginnya mengalir
dari atas kebawah melewati dinding kamar, kamfer menempel disebelah
atas dan sebelah bawah terdapat minyak dan air. Minyak disaring untuk
memisahkan kamfer yang ada disitu. Kamfer yang diperoleh masih kotor
berwarna agak jambon dan lunak. Untuk pemurniannya dicampur kapur
sebanyak 1/5 bobotnya dipanaskan dalam periuk besi untuk membuang air
dan minyak atsiri (suhu 100o) setelah itu suhu dinaikkan sampai 175o –
200o untuk mensublimasikan kamfernya.
Sediaan:
Ketentuan: Arang yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan tertentu, telah diaktifkan untuk
mempertinggi daya serap.
Penggunaan: Antidota
Pemerian: Serbuk sangat halus, bebas dari butiran, warna hitam, tidak berbau, tidak berasa.
4. CATECHU
Keluarga: Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / Isi: 25–50% asam katekutanat, 2-8% isokatekin dan akakatekin,
kuersetin, merah kateku.
Pemerian: Tidak berbau, rasa mula-mula pahit dan rasa kelat-sepat, kemudian agak manis.
Bagian yang digunakan: Sari air kering yang diperoleh dari daun dan ranting muda.
Keluarga: Pinaceae
Zat berkhasiat utama / Isi: Isomir dan modifikasi dari anhidrat asam abietat, termasuk
golongan ini adalah asam primarat, asam sapinat.
Penggunaan: Bahan salep dan pleister, berkhasiat mencegah oksidasi dari lemak, maka
berguna sebagai bahan pengawet salep.
Pemerian: Masa jernih seperti kaca, warna kuning pucat atau kuning kecoklatan, bersudut
sudut, rapuh mudah lengket satu dengan lainnya, bau dan rasa lemah.
Bagian yang digunakan: Sisa yang diperoleh pada penyulingan minyak atsiri dari damar
minyak.
Jenis - jenis:
a. Gondorukem gom, sisa dari minyak terpentin yang disuling minyak atsiri,
bubuknya berwarna putih, tidak lunak 50 – 70o
Penyimpanan:
Simplisia dari Hewan
Pada bab ini , kita akan membahas simplisia yang berasal dar hewan (simplisia hewani).
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat yang berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
1. ADEPS LANAE
Keluarga : Bovidae
Pemerian : Massa seperti lemak, liat, lekat, warna kuning pucat, agak
tembus cahaya, dan bau lemah khas
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang
masak
KETERANGAN TAMBAHAN
a. Pembuatan
Bulu domba mengandung 10-50% lemak yang merupakan selaput luar bulu tersebut.
Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Air sabun bekas pencuci
bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Lemak bulu
domba diperoleh dengan menambahkan asam sulfat pada air cucian bulu domba.
Magma berlemak yang terpisah kemudian diambil dan diperas panas-panas untuk
memisahkan kotoran-kotoran. Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi jika masih berisi
asam lemak bebas. Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung dengan cara
disari dengan pelarut organik
b. Sediaan
Keluarga : Suidae
Pemerian : Lemak lunak, lekat, warna putih, bau lemah, tetapi tidak
tengik. Jika dilebur, massa berubah menjadi cairan jernih
yang bila dibiarkan, tidak ada air yang terpisah
KETERANGAN TAMBAHAN
3. CERA ALBA
Keluarga : Apidae
Bagian yang digunakan : Malam dari sarang lebah yang telah dibersihkan dan telah
diputihkan
a. Cara memperoleh
Malam putih berasal dari malam kuning yang diputihkan. Dulu, malam ini diputihkan
dengan cara dijemur dan berbentuk pita-pita tipis. Saat ini, malam putih diperoleh
dengan mengoksidasi malam kuning dengan hidrogen peroksida, kalium permanganat,
atau benzoilperoksida
b. Sediaan
4. CERA FLAVA
Keluarga : Apidae
Pemerian : Massa padat, agak rapuh jika dingin dan menjadi elastis jika
hangat, bekas patahan buram dan berbutir, warna cokelat
kekuningan, dan bau enak seperti madu
Bagian yang digunakan : Malam yang telah dibersihkan dari sarang Apis
KETERANGAN TAMBAHAN
Keluarga : Physeteridae
Pemerian : Massa hablur, bening, licin, warna putih mutiara, bau dan
rasa lemah
Bagian yang digunakan : Malam padat murni yang diperoleh dari minyak lemak yang
terdapat pada kepala, lemak, dan badan ikan
KETERANGAN TAMBAHAN
Cara memperoleh : Hewan menyusui ini memiliki kepala yang besar. Bagian
atas kepala berisi cairan yang setelah hewan mati, menjadi
padat putih seperti bunga karang. Massa tersebut
merupakan campuran setaseum dan minyak lemak.
Setaseum murni diperoleh melalui pemerasan, pencucian
dengan soda, dan lain-lain
6. GELATINUM
Keluarga :-
KETERANGAN TAMBAHAN
a. Jenis
Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan kolagen. Ada dua macam tipe gelatina,
yaitu :
Kualitas dan sifat gelatina ditetapkan berdasarkan perbandingan antara glutina dan kondrina
yang terkandung dalam gelatina.
b. Gelatina makanan
Gelatina makanan dapat dibuat dari tiga sumber utama, yaitu tulang-tulang yang sudah
bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan kulit sapi muda.
· Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan garam kalsium yang larut dalam
osein.
· Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen kotor yang
setelah dimurnikan pada pH 5-6, menghasilkan gelatin Tipe B.
· Kulit babi yang diolah dengan asam klorida dan disari pada pH 3,5-5 menghasilkan
lemak dan gelatin Tipe A.
7. LUMBRICUS RUBELLUS
Keluarga : Lumbricidae
Zat berkhasiat utama / isi : Protein sampai 76%, vitamin B12, dan vitamin E
KETERANGAN TAMBAHAN
8. MEL DEPURATUM
Keluarga : Apidae
dicerna, reduktor dalam sediaan ferro, dan memperbaiki rasa (corigen saporis)
warna kuning muda sampai cokelat kekuningan, rasa manis khas, dan bau enak khas. Jika
dipanaskan di atas penangas air, bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah
KETERANGAN TAMBAHAN
Apis dimurnikan dengan pemanasan dibawah suhu 80ºC, lalu didiamkan. Kotoran yang
mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga bobot per
memenuhi persyaratan
Simplisia dari Minyak Mineral
Pada bab ini , kita akan membahas simplisia yang berasal dari minyak mineral (simplisia
mineral). Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum
diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa simplisia yang berasal dari pengolahan minyak mineral.
1. PARAFFINUM LIQUIDUM
yang terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat benzen
berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, dan hampir tidak berasa
2. PARAFFINUM SOLIDUM
yang terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat benzen
tambahan
susunan yang hablur, warna putih, tidak berasa, dan agak licin. Jika terbakar, menyala
terang, sedangkan jika dilebur, menghasilkan cairan yang tidak berfluoresensi
Bagian minyak yang cair dipakai sebagai minyak pelumas. Bagian yang padat dicairkan,
dibekukan, dan diperas lagi pada suhu yang tidak lebih tinggi dari tadi; hasil proses ini dikenal
sebagai refined wax.
Zat ini dicuci, diperas, dicairkan, dialirkan lewat arang tulang (atau bahan-bahan lain sejenis),
dan dibekukan sehingga terbentuk massa yang keras, tembus cahaya, dan tidak berwarna.
3. VASELIN ALBUM
berbau, hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga jika dicairkan
diputihkan
KETERANGAN TAMBAHAN
berbau, hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga jika dicairkan
KETERANGAN TAMBAHAN