Anda di halaman 1dari 29

BAB

2 FARMAKOGNOSI
SMK MIFTAHUL JANNAH
KELAS 12

Guru : Joko Rinanto, S.Farm


Eksudat Tanaman :
BAB 2 GETAH, DAMAR & MALAM
1. Balsamum peruvianum 2. Balsamum tolutanum

3. Benzoinum 4. Gommi acaciae


Eksudat Tanaman :
BAB 2 GETAH, DAMAR & MALAM
5. Myrrha 6. Opium

7. Papainum 8. Tragacantha
1. BALSAMUM PERUVIANUM
• Nama lain : Balsam Peru
• Tanaman asal : Myroxylon pereirae ( Royle )
• Keluarga : Papilionaceae
• Zat Berkhasiat 50 % - 60 % sinamein (campuran
dan benzil bensoat dan
persyaratan bensilsinamat), 20 – 30 %
kadar : damar. Asam benzoat, asam
sinamat, vanillin dan peruvinol (=
nerolidol).
• Penggunaan : Obat gudik, obat luka, obat wasir dan obat
batuk.
• Sediaan : Peruviani unguentum (F.N)
Balsamum papillare (FOI)
• Pemerian : Cairan kental tidak lengket, bebas dari serat
warna coklat tua, lapisan tipis transparan
berwarna ciklat kemerahan, bau khas, enak,
rasa pahit dan getir, bau aromatik khas
menyerupai vanilin.
• Bagian yang
digunakan : Eksudat kental yang diperoleh dari batang
yang telah dihanguskan dan dilukai.
• Waktu & cara Mulai umur 5 tahun sampai 30 tahun
panen : atau lebih dapat diambil balsemnya. Pada
permulaan bulan November / Desember
batang dipukul - pukul(tanpa menge-lupaskan
kulitnya pada sekeliling-nya dengan
meninggalkan sisa yang utuh.
Kulit yang dipukul-pukul itu akan retak atau
digoreskan irisan – irisan padanya. Setelah 5
– 6 hari, kulit yang rusak itu dibakar dan
seminggu kemudian kulit itupun
lepaslah/dikelupas.
Dari kayunya keluar cairan ditampung dengan
secarik kain yang ditutupkan pda luka jika kain
sudah penuh dengan balsem lalu dicelupkan
ke dalam air mendidih, balsam yang lebih
berat akan mengendap dan dipisahkan.
• Cara panen : Aliran balsam yang kedua timbul 7 – 10 hari
kemudian, ini dikumpulkan seperti di atas.
Setelah itu luka diserut dan keluarlah aliran
balsam yang ketiga. Kulit yang rusak itu akan
sembuh dalam jangka waktu 2 tahun setelah
itu dapat diperlakukan seperti semula.
Ketiga macam balsam yang keluar itu
berturut-turut disebut :
- Tagauzonte.
- Balsamo de trapo
- Balsamo de contaripique

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


1. BALSAMUM TOLUTANUM
• Nama lain : Balsam Tolu
• Tanaman asal : Myroxylun balsamum ( L )
• Keluarga : Papilionaceae
• Zat Berkhasiat Campuran zat-zat serupa damar, terdiri
utama dan dari asam sinamat, asam benzoat serta
ester dari kedua asam ini; damar
persyaratan sebanyak 75 – 80%; alkohol dari ester
kadar : tersebut adalah toluresinotanol; asam-
asam aromatik sebanyak 36%; asam
sinamat bebas 12% dan asam benzoat
bebas 8%; minyak atsiri yang amat
aromatik sebanyak 1,5 – 3% dan terdiri
atas bensil benzoat,
bensilsinamat, filandren dan farnesol.
• Penggunaan : Obat batuk dan fiksatif.
• Pemerian Bau aromatik mirip buah vanilin rasa
aromatik, jika dihangatkan dan ditekan
diantara 2 lempeng kaca dan diperiksa
dengan kaca pembesar, tampak hablur asam
sinamat.

• Bagian yang
digunakan : Balsam yang diperoleh dengan penorehan
batang.
• Cara panen : Dibuat irisan-irisan berbentuk huruf V yang
sedemikian dalam sampai mengenai
kayunya. Cairan yang keluar ditampung
dalam cawan-cawan kecil. Isi cawan
dikumpulkan kedalam kantong – kantong
yang ditaruh di atas punggung keledai.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. BENZOINUM / BENZOE
• Nama lain : Kemenyan Sumatra
• Tanaman asal : Styrax benzoin (Dryand),
Styrax paralleloneurus (Perkins)
• Keluarga : Styracaceae
• Zat Berkhasiat Lubanolbenzoat
utama dan (=koniferilbenzoat),
persyaratan 1 – bensoresinol (=sumare Sinol),
vanilin, stirol, benzaldehida, bensil
kadar :
-sinamat, fenil-propil Sinamat.
• Penggunaan : Bahan pengawet (mencegah tengik) obat
batuk, tinctur untuk antiseptikum.
• Pemerian : Massa keras, rapuh, tersusun atas butiran
agak putik yang terbenam dalam massa
bening berwarna coklat beabuan
hingga coklat kemerahan, bau khas enak,
rasa agak getir.
• Bagian yang
digunakan : Damar balsamik yang diperoleh dengan
penorehan batang.
• Cara panen : Kemenyan ini keluar akibat patologis (pada
tanaman sendiri tiada saluran
damar). Setelah pohon mencapai umur 6
tahun dibuat luka dekat asal cabang yang
terendah.
Cairan yang pertama keluar adalah
yang terbersih, menghasilkan
kemenyan yang paling putih, dan bau
yang paling enak. Pembuatan luka
dapat diulangi tiap tahun.

• Sediaan :Benzoes Tinctura


• Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
4. GUMMI ACACIAE
• Nama lain : Gom Arab, Acacia, Gummi Mimosae
• Tanaman asal : Species Acacia antara
lain Acacia Senegal (Wild)

• Keluarga : Papilionaceae
• Zat berkhasiat Arabin, yaitu garam kalium,
utama/ isi : kalsium dan magnesium dari
asam arabinat yang tersusun
atas arabinosa, ramnosa,
galaktosa dan asam
aldobionat; enzim dari tipe
oksidase.
• Penggunaan : Bahan penolong pada pembuatan
sediaan obat misalnya suspensi,
emulsa, trokisi, basila, pil dan
tablet.
• Pemerian : Hampir tidak berbau, rasa
tawar seperti lendir.
• Bagian yang Eksudat gom kering yang
digunakan : diperoleh dari batang dan
dahan.
• Cara panen : Gom Arab keluar sendiri dari retakan-
retakan kulit batang dan mengeras di udara.
Tanaman yang telah berumur 6 tahun mulai
dapat diambil gomnya. Untuk memper-
banyak produksi kadang-kadang kulit
batang diiris-iris (dibuat luka).
• Jenis - jenis : 1. Gom Arab atau gom kordofan : mutu -nya
terbaik. Dikumpulkan di kordofon Propinsi
Sudan. Ada dua kwalitas yaitu :
a. Bleached gum berupa butir-butir bulat
telur atau potongan bersudut-sudut, putih
atau agak kuning luarnya retak-retak.
b. Natural gum yang lebih tembus cahaya
dan retak-retaknya tidak sedemikian banyak,
warna lebih kuning atau berwarna merah
jambu.
2. Gom senegal (Gom Afrika Barat), berasal
dari Senegal, daya rekatnya bagus, maka
banyak dipakai dalam industri. Umumnya
berupa butir-butir jorong atau bulat dan
utuh, atau berupa potongan-potongan
bentuk bumbung yang lurus atau terpilin,
jenis yang terbaik berwarna agak putih
(tidak berwarna), tetapi umumnya tampak
kekuningan, kemerahan atau merah coklat.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Keterangan : Lima abad sebelum masehi,
oleh Herodotus sudah ditulis
tentang pemakaian gom Arab
oleh orang Mesir purba untuk
dipakai sebagai
perekat. Hipporates pada tulis
an - tulisannya antara 450 -
350 sebelum Masehi
menyebabkan penggunaan gom
arab sebagai bahan obat.
5. M Y R R H A
• Nama lain : Mira
• Tanaman asal : Species Commiphora antara
lain Commiphora molmol.
• Keluarga : Burseraceae.
• Zat berkhasiat
utama/ isi : 40 – 70 % gom ( galokto – siloaraban ), 25
– 45 % damar yang berisi fenol-
fenol (Heraboresam, herabomirol,
mirolol). Asam-asam damar 3 – 10 %,
minyak atsiri (mirol dan mirenol) berisi
pinen, limonen, herabolen, egenol, kresol,
sinamilaldehid dan kuminaldehid;
mineral, zat pahit, asam semut, asam
cuka dan asam mirol.
• Penggunaan : Untuk pembuatan dupa dan
parfum. Tinctura mira untuk
obat kumur.
• Pemerian : Bau aromatik enak, rasa pahit
dan getir. Jika digerus dengan
air, terbentuk emulsa berwarna
kuning.
• Bagian yang
digunakan : Damar gom minyak yang
diperoleh dari batang.
• Cara panen : Batang-batang dilukai kulitnya, kulit
ini berisi kelenjar schisogen yang
mengandung damar (harsa) warna
putih kekuningan.
Pada pengeringan warna berubah
menjadi coklat kekuningan sampai
coklat kemerahan. Ada pula yang
keluar sendiri dari retakan-retakan
kulit batang.
• Jenis - jenis : Mira Somali (Mulmul) diperoleh
dari C.Molmol.
Mira Arab diperoleh C. abyssinica.
Mira arab tidak searomatik Mira
Somali.
• Sediaan : Tinctur myrrhae (FI) untuk Colutorium
adstringens (Form.nas)
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. O P I U M
• Nama lain : Opium mentah, candu,
Thebaicum, Meconium
• Tanaman asal : Papaver Somniferum (L).
• Keluarga : Papaveraceae
• Zat berkhasiat
utama/ isi : Alkaloida-alkaloida morfina, narkotina,
kodeina,tebain .papaverina dan
narseina. Alkaloida-alkaloida ini terikat
apada asam sulfat, asam laktat dan
asam mekonat. Zat putih telur, gula,
malam, lemak, lendir, garam sulfat dan
fosfat dari logam kalsium dan
magnesium.
• Penggunaan : Pengobatan terhadap gejala -
gejala mencret dan sebagai
sudorifika, narkotikum.

• Pemerian : Masa padat, coklat, bau khas kuat


rasa khas sangat pahit.

• Bagian yang
digunakan : Getah kering yang diperoleh
dengan penorehan buah tua tetapi
belum masak.
Cara panen : Beberapa hari setelah daun mahkota gugur,
dan buah menjadi tua, pada buah
ditorehkan garis-garis mendatar, tegak lurus
atau berpilin seperti kumparan. Getah yang
keluar dibiarkan mengering 24 jam
kemudian dikupas dengan pisau tumpul.
Umumnya sebagian epidermis buah ikut
terkupas dan merupakan 6–10 % opium.
Buah candu hanya menghasilkan getah 1
kali. Ditempat yang amat panas iklimnya
penorehan dapat diulangi 2-3 kali. Jika
udara panas dan kering, getahnya yang
terkumpul sedikit dan kental. Jika udara
lembab, hasilnya lebih banyak tetapi kadar
airnya juga lebih tinggi.
Jenis – jenis : 1. Opium Turki disebut juga Opium Smira,
Opium Asia kecil, Opium Konstatinopel.
Luarnya keras, sebelah dalam lunak, plastik
coklat kemerahan. Untuk mencegah
melengketnya satu sama lain, sebelah luar
ditempeli sisa-sisa daun candu dari tanaman
Rumex. Bau sangat khas dan pahit.
2. Opium Masedonia (Opium Saloniki) berasal
dari Papapaver Somniferum var album dan
jenis yang abu-abu-ungu. Kadar morfina tinggi
(13-17%) kodeina 0,464%, narseina 0,025%.
3. Opium Iran (Opium Persia), getah opium
yang terkumpul dicampur dengan gom sampai
sama rata, dipotong bentuk batu
bata, dijemur, dibungkus
kertas merah (jarang kertas
putih) dan diikat dengan tali merah atau
kuning. Kadar air lebih kecil dari opium Turki,
bau apek rasa sangat pahit.
Jenis – jenis : 4. Opium India, kadar morfina rendah,
kadar narseina lebih tinggi dari kadar
morfina, warna coklat tua atau
kehitaman jika masih menyerupai
pasta.
5. Opium Tiongkok, berupa bulat
pipih,dibungkus kertas putih.
6. Opium Mesir, mutu rendah yang
terbaik hanya berisi 6-7% morfina,
sering dipalsukan dengan pasir, abu,
biji-biji tanaman, sari buah candu, gom
arab, tragakan, jadam, potongan-
potongan besi.
Sediaan : 1. Opii extractum (F.I)
2. Opii pulvis (F.I), untuk dibuat :
- Bismuthi opii pulveres (F.N)
- Opii pulvis compositus (F.I),
untuk dibuat Acidi acetyl salicylici
Camphorae opii Compressi (F.N), Acidi
Acetyl salicy opii Pulveres I, II, III (F.N)
3. Opii compositi compressi.
4. Opii Tinctura (F.I), dibuat untuk
Benzoici Opii Tinctura (F.N)
5. Opii Tinctura Aromatica (F.I)
6. Opialum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya ; dalam lemari yang terkunci karena
obat narkotik.
Keterangan : Opium dianggap bermutu rendah jika :
- Warna kehitam-hitaman.
- Rasa manis, kurang pahit dan agak
memualkan
- Konsistensi lunak seperti lemak.
- Jika dipotong, halus atau berisi benda
asing.
- Tidak memberi warna coklat tua pada
ludah.
- Tidak membentuk cairan kental dengan
air.
- Tidak meninggalkan bekas yang sama
rata gelap setelah digoreskan pada kertas.
8.

Anda mungkin juga menyukai