Anda di halaman 1dari 4

Pola Gerak Mata Saat Membaca

Mata Anda merupakan instrumen yang ruwet dan kompleks. Mata


mempunyai kapasitas mengenali simbol-simbol visual secara cepat
dan mentransmisikannya dalam bentuk tanda atau isyarat ke otak.
Pada mulanya pengenalan kata itu bersifat fisik, proses yang hampir
mekanis, dan latihan serta pendidikan dapat meningkatkan efisiensi
proses ini. Sebelum memulai berlatih teknik-teknik yang spesifik,
penting untuk mengerti apa yang terjadi pada saat mata Anda
melintasi baris-baris bacaan.

Gerak dari Kiri ke Kanan

Sejak pertama kali, mata Anda sudah terlatih bergerak dari


sebelah kiri ke kanan melintasi suatu halaman. Menyaksikan anak
kecil mencoba membaca, mungkin Anda melihat bahwa gerak maju
dari kiri ke kanan tidak merupakan sebuah respon yang otomatis.
Itu merupakan perilaku yang dipelajari. Anak-anak bisa saja
membaca sekilas suatu baris bacaan dari kanan ke kiri, atau
mungkin mereka memilih kata-kata beberapa titik dalam suatu
baris. Meskipun gerakan dari kiri ke kanan itu pada titik ini dalam
kehidupan Anda telah dipelajari dengan baik, kecepatan gerak mata
Anda itu bisa bervariasi dan dapat ditingkatkan.

Fiksasi

Pada saat mata Anda berpindah melintasi suatu baris bacaan, mata
berpindah dan berhenti, berpindah dan stop. Ketika mata Anda
berpindah dari satu kata ke kata yang lain, mata tidak melihat dan
mentrasmisikan apapun ke otak Anda. Ketika mata berhenti, mata
melihat sekelompok huruf dan menggirimkan suatu tanda ke otak.
Setiap perhentian yang dibuat mata disebut fiksasi.

Mata Anda melakukan beberapa kali perhentian, atau fiksasi, pada


setiap baris bacaan. Jumlah fiksasi yang dilakukan mata Anda dapat
dihitung dan digunakan sebagai indikasi bagaimana efiesiensi Anda
membaca. Rata-rata pembaca menghabiskan kira-kira 6 persen
waktu baca pada gerak mata dan 94 persen dari waktu itu untuk
melakukan fiksasi.

Gerak mata seorang pembaca melintasi satu baris bacaan mungkin


seperti ini, antara kata dan kata diapit oleh sepasang garis miring
sebagai representasi sebuah fiksasi.

/Gedung/ Philhar/ monic/ di
Kota/ New/ York/ didesain/ oleh/ seorang/ arsitek./

Pada baris bacaan di atas, pembaca membuat sepuluh kali fiksasi.


Tampak pada contoh, fiksasi melingkupi bahan yang panjangnya
bervariasi. Sebuah fiksasi bisa mewadahi dua buah kata kecil, yang
lain hanya satu kata, atau hanya bagian kata. Jumlah waktu yang
mata Anda habiskan pada setiap fiksasi juga bervariasi. Hasil riset
menunjukkan, bagaimanapun, bahwa pembaca yang baik
menghabiskan sedikit waktu untuk melakukan fiksasi dibandingkan
pembaca yang kurang baik (poor reader).

Jangkauan Mata (Eye Span)

Mata Anda memfiksasi sekelompok huruf atau kata. Jumlah huruf


atau kata yang dilihat pada satu kali fiksasi disebut jangkauan mata
(eye span). Jangkauan mata Anda bisa terentang dari hanya melihat
beberapa huruf sampai dengan berapa kata dan hal itu dipengaruhi
oleh isi dan tingkat kesulitan bahan bacaan. Satu teknik untuk
meningkatkan kecepatan mata Anda adalah mencoba untuk
memperlebar jangkauan mata --melihat lebih banyak dalam setiap
fiksasi. Pada bagian lain dalam bab ini, saran-saran khusus
disertakan untuk melebarkan jangkauan penglihatan.
Regresi

Ketika mata Anda berpindah melintasi satu baris bacaan,


memfiksasi sekelompok huruf atau kata, proses yang normal
berlangsung dari kiri ke kanan. Adakalanya mata Anda akan, yang
semestinya berpindah pada kata berikutnya, berpindah ke belakang,
atau kembali, pada kata sebelumnya pada baris yang sama atau
pada satu kata dalam satu baris yang sudah dibaca. Pada baris
berikut, setiap fiksasi diberi nomor untuk memperlihatkan satu pola
regresi pembaca.

Perhatikan pembaca bergerak maju dari kiri ke kanan hingga fiksasi


keenam. Kemudian, semestinya proses itu terus berlanjut pada kata
berikutnya, pembaca malah kembali pada kata sebelumnya (7),
membaca ulang, dan lalu setelah itu kembali pada kata (8) dan
seterusnya. Kebiasaan ini, yang dikenal sebagai regresi, tidak
berguna dan memperlambat Anda.

Dengan melakukan regresi pada kata yang sudah dibaca, Anda


sebenarnya sedang mengacak urutan kalimat, dan ini bisa
menyebabkan kehilangan makna. Bacalah kalimat berikut, yang
ditulis dan harus dibaca dengan dua regresi. Kemudian, banndingkan
dengan susunan kalimat yang benar.

Susunan yang dibaca mahasiswa:


Burung beo tampak memiliki kemampuan tampak meniru burung beo
burung lain.

Susunan kalimat yang benar:


Burung beo tampak memiliki kemampuan meniru burung lain.

Lihat betapa sukar dan memusingkan susunan kalimat pertama.


Regresi selalu menciptakan kesulitan dan memusingkan seperti itu.
Regresi mungkin terjadi karena pembaca merasa tidak bisa
memahami makna, mereka tidak mendapatkan apapun atau tidak
membaca suatu kata. Pembaca lalu kembali pada kata terdahulu dan
mengulangi membaca kata atau frase tertentu. Regresi itu tidak
ada gunanya. Ketika Anda sedang membaca sebuah kata, makna
kiranya tidak akan lengkap hingga suatu kalimat selesai dibaca
seluruhnya. Untuk kembali di tengah-tengah kalimat, sebelum makna
benar-benar penuh diekspresikan, sering tidak ada gunanya. Pada
banyak mahasiswa regresi telah menjadi suatu kebiasaan yang
terjadi secara otomatis dan yang tidak mereka sadari.

Ayun Balik (Return Sweep)

Ketika mata Anda mencapai akhir baris, mata harus kembali ke


samping kiri halaman untuk memulai membaca baris berikutnya.
Proses kembali secara perlahan ini disebut ayun balik (return
sweep). Kecepatan mata melakukan ayun balik dapat bervariasi dan
berpengaruh terhadap efisiensi baca Anda secara keseluruhan.

 Return to Eyemove

Hosted by www.Geocities.ws

Anda mungkin juga menyukai