Anda di halaman 1dari 4

Sebuah catatan perjalanan ujian masuk PPDS

Kali ini saya akan berbagi pengalaman pribadi dalam mengikuti test PPDS Unair, khususnya prodi
THT-KL. Sesuai deskripsi, pengalaman pribadi berarti ini akan dilihat dari sudut pandang saya.
Tentunya akan berbeda dengan pengalaman dari orang lain.

Pertama yang dilakukan adalah niat. Dorongan terkuat berasal dari istri tercinta. Dia yang
mendorong dan membakar semangat saya untuk memulai perjuangan ini. Niat berarti semua hal
yang menyangkut PPDS sudah diniatkan. Bakal terpisah, bakal keluar uang, bakal jadi junior.
Setelah niat dikumpulkan, maka dengan mengucap basmalah, saya coba daftar PPDS THT-KL di
Unair.
Pekerjaan berikutnya adalah dana, mencari donatur untuk menggembungkan rekening
tabungan. Usahakan jauh-jauh hari sudah diisi tabungannya supaya gendut. Gendut dalam kisaran
berapa? Sewaktu ujian wawancara, saya sendiri ditanyakan sendiri akan jumlah dana dalam
rekening. Saat saya jawab jumlah yang tersisa di rekening adalah 70jt, penguji cuma tertawa.
Peserta ujian lain, yang ditanyakan hal sama waktu itu menjawab diatas 100 dok. Berapa? 200jt
jawabnya, oooh saya kira 500 lah klo diatas seratusan itu. Tapi tidak diketawakan. Trus, peserta
ujian yang dananya 200jt tadi bagaimana? Belum lulus. Saya yang dananya 70jt yang lulus. Lho
kok bisa?! Yaaa saya tidak tau, penilaian lainnya berarti. Namun apakah ini berarti dana tidak usah
dipikirkan? Menurutku tetap harus dipertimbangkan. Ingat, karna rekening koran dicetak 3 bulan
kebelakang. Kalau mau daftar, usahakan sudah gendut minimal 4 bulan sebelum daftar ya.
Masih berkaitan dengan dana, saya berencana menggunakan beasiswa daerah. Oleh karena
itu sewaktu ditanya, seandainya tidak dapat beasiswa, sanggup mandiri? Saya dengan tegas
menjawab tidak sanggup dok. Yang nanya ini kepala departemennya lo ya. Pastikan dalam
menjawab pertanyaan jangan ragu dan tidak ada interval waktu, sesingkat mungkin waktu eeeeee-
nya ya.
Tes TOEFL/ELPT. Sejak memutuskan untuk daftar PPDS bulan Maret 2018, dan sertifikat
elpt saya dari unair tahun 2015 sudah expired. Saya memutuskan untuk memperbaharui elptnya
kembali di pusat bahasa unair. Untuk sertifikat toefl ini sebenarnya tidak mesti harus dari pusat
bahasa unair. Ada beberapa lembaga lain yang diakui oleh unair sertifikatnya. Misalnya di
kalimantan selatan adalah pusat bahasa unlam di banjarmasin, cuma satu ini. Tidak ada lembaga
kursus lo ya. Daftar lembaga yang diakui dapat dilihat di situs resmi unair. Saya tetap memutuskan
untuk di unair, kenapa? Karena untuk mengikuti standar mereka juga. Pikiran saya, mereka akan
lebih mudah menerima hasil toefl/elpt dari universitas mereka sendiri. Lagian saya khawatir kalau
seandainya ditest ulang. Mending cukup sekali. Keluar modal lah buat daftar di pusat bahasa unair,
udah tau mau sekolah. Nah, untuk nilai disyaratkan memang >450 sesuai website resmi. Namun
saran saya usahakan nilainya diatas 500 ya. Dari teman sejawat saya yang lulus periode ini,
semuanya nilai toefl/elptnya diatas 500. Dan sebaliknya, rata-rata yang belum lulus nilainya <500.
Saya artikan nilai toefl/elpt ini juga penilaian. Kalau ada yang lebih tinggi berarti masuk hitungan
kan untuk diluluskan. Namun, bila toefl/elpt tinggi, misal 550 maka bersiaplah ujian wawancaramu
akan dalam bahasa inggris. Hehe. Saya… alhamdulillah yang cukup bahasa indonesia.
Berikutnya adalah menambah sertifikat. Saya waktu bulan januari cuma memiliki satu
sertifikat PKB 14 (pendidikan kedokteran berkelanjutan) THT-KL Unair tahun 2016. Kebetulan
ada kegiatan simposium di makasar oleh prodi tht-klnya. Langsung lah daftar buat nambah
sertifikat. Ada lo di formulir pendaftaran mengisi simposium/pelatihan yang berkaitan dengan tht-
kl. Saat ujian wawancara juga dicariin sama penguji. Bagi peserta yang tidak memiliki sertifikat
akan dipertanyakan minatnya. Minat masuk tht-kl tapi kok tidak punya satu pun kegiatan
simposium/pkb dsb. Namun, ada juga kok yang lulus meski memiliki sertifikat. Ada, tapi tidak
banyak. Lagian mau kah ambil resiko kalau seandainya masih bisa mengejar simposiumnya. Kalau
bisa dilengkapi kan lengkapilah. Nilainya kan nambah juga jadinya. Saya aja ditanyakan, tahun
2017 kok tidak ada ikut sertifikatnya? Saya jawab aja RS tempat saya sedang akreditasi dok. Hehe.
Memang lagi akreditasi. Namun alasan sebenarnya sih memang belum muncul niat daftar waktu
itu. Jadi sekali lagi udah dipersiapkan jawaban untuk segala bentuk pertanyaan, sesingkatnya untuk
berpikir jawaban apa.
Belajar. Ini paling penting dalam proses selanjutnya. Kita mendaftar akan bersaing dengan
teman sejawat juga. Yang notabenenya juga memiliki akses yang sama akan dana, sertifikat,
kemampuan bahasa inggris. Namun untuk isi kepala, diisi dulu dah yang baik dan benar.
Rekomendasiku adalah buku ajar tht-kl boeis, buku modul tht-kl unair (bisa didownload dari situs
resmi prodi tht-kl unair) dan buku lain selain fk-ui lo ya. Nanti bisa ditanyakan buku apa saja yang
sudah kamu baca? Dan dalam wawancara pasti ada pertanyaan teori.
Melengkapi persyaratan. Sebulan sebelum pendaftaran online dibuka, saya sudah mulai
melengkapi syarat yang diminta oleh web. Baik berupa skck, surat keterangan sehat, legalisir
copyan ijazah dan transkrip nilai, uji pendengaran dsb. Termasuk meminta rekomendasi.
Rekomendasi yang kudapatkan adalah dari kepala daerah (bupati) yang juga menjelaskan akan
kembalinya saya setelah sekolah ke daerah asal. Yang kedua dari ketua perhati-kl provinsi. Saya
tidak memiliki rekomendasi dr.Sp.THT-Kl karena memang belum ada di daerah saya. Lihat untuk
persyaratan afirmatif di web. Kalau bisa pakai akta notaris, bagus itu. Diperhitungkan sekali,
karena unair memang memprioritaskan luar daerah yang akan kembali ke daerahnya. Namun saya
bingung akan periode saya ini. Cuma saya yang dari luar pulau. Sisanya dari sekitaran surabaya
saja. Ya itulah, tidak tau cara penilaiannya. Haha
Pendaftaran online. Pendaftaran online ini memang dibuka dalam satu bulan. Namun satu
bulan ini termasuk dalam perbaikan berkas lo ya. Jadinya jangan santai dikira daftar hari terakhir
eh ternyata ada yang mesti diperbaiki. Tidak bakalan bisa daftar jadinya. Usahakan daftar di awal-
awal bulan, karena waktu diverifikasi juga bervariasi. Kan melihat berkas beberapa ratus orang
juga mereka. Nanti akan ada pemberitahuan seandainya berkas kita lengkap, lanjut untuk daftar
dan bayar biaya registrasi. Atau tidak lengkap dan mesti memperbaiki secepatnya. Saya sendiri
beberapa kali mesti perbaikan berkas diantaranya hasil scan transkrip nilai yang terpotong, scan
ijazah yang cukup ijazah saja dsb. Jangan waktu akhir-akhir daftar onlinenya ya. Makanya
persiapan jauh-jauh hari, jangan pas daftar dibuka baru ribut ngurus syaratnya. Kelabakan ntar.
Persiapan berikutnya adalah tes TPA dan Psikotest. Saya membeli buku di gramedia
khusus untuk masing-masing tes ini. Mempelajarinya dahulu supaya familiar dengan soal yang
akan dikerjakan. Selalu anggap tes sebagai proses berikutnya untuk menambah nilai dan
memperlancar pengambil keputusan dalam memilih kita sebagai peserta yang akan diluluskan.
Kemudian tibalah saat tes sesungguhnya dari prodi tht-kl unair. Tes dari prodi ini terbagi
dalam 3 (tiga) hal. Pertama adalah wawancara, kedua ujian skill/kemampuan motorik, dan ketiga
dalah ujian teori/kognitif. Dari ketiga tes ini, wawancara adalah yang paling tidak bisa ditebak nilai
sesungguhnya. Sangat subyektif. Persiapkan dengan matang, berlatih wawancara dahulu.
Persiapan wawancara. Sebelum wawancara saya telah mempersiapkan beberapa
pertanyaaan yang menurut saya akan ditanyakan dan sudah saya jawab sendiri. Diantaranya,
kenapa memilih unair? Kenapa memilih tht-kl unair? Kenapa minat tht-kl? Sumber dana? Status?
Dukungan keluarga/pasangan? Kasus yang sering dihadapi selama ini? Apa yang sudah
dipersiapkan untuk ppds? Serta pertanyaan teori sesuai penguji, bisa menjelaskan fisiologi ataupun
penyakit. Berikutnya adalah pertanyaan tentang darimana tau sumber informasi akan adanya prodi
tht-kl unair membuka pendaftaran dsb. Sebelum wawancara, saya potong kuku, merapikan kumis-
janggut, cukur rambut, memilih pakaian terbaru yang saya punya, all out lah seperti mau kencan.
Hahaha. Karena kita mau menimbulkan kesan sekaligus menjual diri (dalam artian baik). Kenapa
mereka mesti memilih kita? Bukan peserta yang lain. Disitu menjual diri dengan menyebutkan
beberapa kelebihan kita yang mungkin tidak dimiliki peserta lain.
Ujian skill/kemampuan motorik berupa menjahit. Menjahit dengan tiga jenis jahitan,
simple suture, matras vertikal dan matras horizontal suture. Menjahit menggunakan benang jahit
biasa dan jarum hecting lepasan. Susahnya kelepas-lepas sendiri, tidak seperti yang sudah biasa
kita pakai jarum-benang gabung satu. Menjahit ketiga jenis teknik ini dalam waktu kurang lebih
satu jam. Berikutnya adalah miringotomi (parasintesis), kita akan diminta melakukan parasintesis
yang diwakili oleh sebuah tabung (bekas benang jahit, bagian plastiknya) dimana bagian ujungnya
ditempeli kertas yang sudah digambar seperti membran timpani. Kita diminta untuk menusukkan
lokasi parasintesisnya di bagian membran timpaninya tersebut. Terakhir adalah melakukan knot
dengan tangan. Teknik dalam melakukan knotting yang dinilai, jadi akan diminta perlahan
mencontohkan knottingnya ini.
Terakhir adalah ujian kognitif/teori. Disini soal yang diberikan berupa pilihan ganda
sebanyak 80 soal dan ada soal esay. Untuk soal esay dapat minta ke senior, kebanyakan soal pilihan
gandanya berulang. Soal esay bisa berganti, namun yang jelas soal pertama pasti bagaimana
membaca audiogram.
Inilah sekilas gambaran dalam perjuangan saya mengikuti tes ujian masuk ppds tht-kl unair
periode 2018/2019 semester ganjil. Mohon untuk tidak menyebarkan tulisan ini tanpa seijin saya.
Dibuat khusus untuk penerima catatan langsung ini dari saya sendiri. Terima kasih. Selamat
berjuang. Ditunggu untuk jadi junior saya ya

Anda mungkin juga menyukai