KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan pembuatan Buku kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UB. Buku ini merupakan buku acuan
yang berisi rencana dan pengaturan penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi
tujuan pendidikan, isi, bahan pelajaran, cara pencapaian dan penilainan yang digunakan
sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pendidikan. Dengan adanya buku kurikulum
ini diharapkan upaya pencapaian kompetensi peserta didik dapat lebih optimal.
Kompetensi utama dan tambahan yang ada di dalam buku kurikulum mengacu pada
Standar Kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi dan sudah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Buku kurikulum ini diharapkan akan mengalami proses evaluasi dan perbaikan
secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran khususnya di bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Hal tersebut
sejalan dengan upaya peningkatan kualitas lulusan peserta didik.
Malang, 2016
Tim Kurikulum
Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUB Malang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi………………………………………………………………………………… ii
Bab I Landasan kurikulum..................................................................................... 1
Bab II Tujuan pendidikan...................................................................................... 3
Bab III Kompetensi lulusan.................................................................................... 4
Bab IV Materi dan pokok bahasan........................................................................ 6
Bab V Metode pembelajaran................................................................................. 37
Bab VI Sumberdaya.............................................................................................. 47
Bab VII Evaluasi hasil pembelajaran..................................................................... 55
Bab VIII Evaluasi program dan kurikulum............................................................. 56
BAB I
LANDASAN KURIKULUM
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
Sesuai dengan visi dan misi Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi, maka tujuan pendidikan Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUB adalah menghasilkan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan yang terkemuka dan
bertaraf internasional (2030), yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika,
dan:
1. Mempunyai ketrampilan klinik yang handal – good clinician
• Menguasai kompetensi yang dibutuhkan sehingga dapat dan berwenang
memberikan pelayanan kesehatan di bidang Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi yang berskala nasional maupun internasional
• Memiliki sikap inovatif, profesional, dan terus bertanggung jawab dalam
menjalankan profesi kedokteran pada suatu sistem pelayanan kesehatan.
• Memiliki kemampuan yang kuat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
ketrampilan serta sikap profesional dalam bidangnya
2. Mampu mendidik dengan baik – good teacher
• Memiliki kemampuan mendidik tenaga kesehatan dalam bidang Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi
3. Mampu melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan baik- good
scholar
• Memiliki kemampuan melakukan pengembangan keilmuan maupun teknologi
kedokteran melalui kegiatan penelitian
• Memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
4. Menjadi manajer yang efektif – good manager
• Memiliki kemampuan keterampilan manajerial yang baik untuk bekerja dalam tim
multidisplin dalam menjalankan fungsi good clinician, good teacher, dan good
scholar
MOTTO
Motto Program Studi Pendidikan Pulmonologi & Kedokteran Respirasi FKUB:
“PARU”
Profesional: Bekerja menggunakan kompetensi yang terbaik dan berdasarkan pada
peraturan yang ada.
Akuntabel: Tata kelola program studi dilaksanakan secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Respek: Menghargai, menghormati dan saling toleransi terhadap sesama.
Unggul: Mampu mengembangkan keunggulan setiap civitas akademika yang dicapai
dengan cara yang efektif dan efisien.
BAB III
KOMPETENSI LULUSAN
10
Pendidikan yang mengacu pada semester, penetapan SKS, yang berkaitan dengan
proses belajar mengajar termasuk buku Log.
Pada Tahun 2016, kurikulum PS PDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
diubah dimana stase Radiologi dari 8 minggu berubah menjadi 4 minggu, stase
Spirometri/ Body Pletysmograph dan USG thoraks selama 2 minggu dan stase Patologi
Klinik selama 2 minggu. Pada tahun 2017 kurikulum dirubah dan ditetapkan lama studi 7
semester. Kurikulum 2017 ini disesuaikan dengan perkembangan kurikulum dari
kolegium. Ada berbagai macam perubahan pada kurikulum 2017 yaitu tahapan dan lama
stase serta tugas-tugas ilmiah.
11
BAB IV
MATERI DAN POKOK BAHASAN
DAFTAR KOMPETENSI
Tahapan Pendidikan Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Resirasi
Tahap I Tahap 2 Tahap 3
Semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII
DOES
DOES
SWOWS HOW
SWOW HOW PROFESIENCES
SWOW HOW
PROFESIENCES
12
TINGKAT KOMPETENSI
Sub-Pokok
Pokok Bahasan MATA KULIAH Tahap I Tahap II Tahap III
Bahasan
semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII
Profesionalisme,
etika,
komunikasi
efektif
Profesionalisme 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Komunikasi Efektif 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Etika 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Humaniora 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Kesejawatan 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Keselamatan Pasien 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Riset dan
Teknologi
Informasi –
Tugas Akhir
Filsafat Ilmu 3 3 3 3 3 4B 4B
Metodologi Penelitian 3 3 3 3 3 4B 4B
Statistik 3 3 3 3 3 4B 4B
EBM 3 3 3 3 3 4B 4B
Proposal Penelitian 1 2 3 3 3 4B 4B
Tesis 1 2 3 3 3 4B 4B
Penulisan Ilmiah 2 3 3 3 3 4B 4B
Presentasi Ilmiah 2 3 3 3 3 4B 4B
Ilmu dasar dan
terapan paru
Embriologi paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Anatomi Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Fisiologi paru 2 3 3 3 3 4B 4B
13
Imunologi Paru 2 3 3 3 3 4B 4B
Biologi Molekuler dan genetik 2 2 3 3 3 4B 4B
Mikrobiologi dan virologi 2 2 3 3 3 4B 4B
Parasitologi 2 3 3 3 3 4B 4B
Onkologi dasar 2 3 3 3 3 4B 4B
Farmakologi dasar 2 2 3 3 3 4B 4B
Anestesi dan analgesi 2 2 3 3 3 4B 4B
Keseimbangan asam basa 2 3 3 3 3 4B 4B
Nutrisi 2 3 3 3 3 4B 4B
Patologi Anatomik 2 2 3 3 3 4B 4B
Transfusi darah 2 2 3 3 3 4B 4B
Ilmu Pelengkap
Gastroenterologi
Gastroenterologi dan Hepatologi dan Hepatologi
Hematologi Hematologi 2 3 3 3 3 4A 4A
Metabolik dan
2 3 3 3 3 4A 4A
Metabolik dan endokrin endokrin
Nefrologi Nefrologi 2 3 3 3 3 4A 4A
Jantung dan
2 3 3 3 3 4A 4A
Jantung dan Pembuluh Darah Pembuluh Darah
Paru anak Paru anak 2 3 3 3 3 4A 4A
Anestesi dan
2 3 3 3 3 4B 4B
Anestesi dan reanimasi reanimasi
Pra dan
Pascabedah 2 3 3 3 3 4B 4B
Pra dan Pascabedah toraks toraks
Rehabilitasi Paru Rehabilitasi Paru 2 3 3 3 3 4B 4B
Penyakit Saluran
Napas (Airway
Diseases)
Obstruksi saluran napas 2 2 3 3 3 4B 4B
14
Bronkiektasis 2 2 3 3 3 4B 4B
Small airway disease 2 2 3 3 3 4B 4B
SOPT 2 2 3 3 3 4B 4B
sleep-related breathing disorder 1 2 3 3 3 3 3
Trakeitis 2 2 3 3 3 4B 4B
Bronkitis 2 2 3 3 3 4B 4B
Bronkiolitis 2 2 3 3 3 4B 4B
Asma
Asma 2 2 3 3 3 4B 4B
Asma eksaserbasi 2 2 3 3 3 4B 4B
PPOK
PPOK 2 2 3 3 3 4B 4B
PPOK eksaserbasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Tumor rongga
toraks
Nodul paru soliter 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor paru 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor mediastinum 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
15
Pencegahan dan
Pencegahan dan pengendalian pengendalian 2 2 3 3 3 4B 4B
infeksi infeksi
CAP Pneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
HAP 2 2 3 3 3 4B 4B
HCAP 2 2 3 3 3 4B 4B
VAP 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia atipik 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia imunokompromais 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia viral 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia viral berat 2 2 3 3 3 4B 4B
abses paru Abses Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
mikosis paru Mikosis Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit Parasit
2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit parasit di paru Paru
MOTT MOTT 2 2 3 3 3 4B 4B
HIV dan infeksi
2 2 3 3 3 4B 4B
HIV dan infeksi oportunistik oportunistik
bronkiolitis bronkiolitis 2 2 3 3 3 4B 4B
mediastinitis mediastinitis 2 2 3 3 3 4B 4B
New Emerging
2 2 3 3 3 4B 4B
avian influenza disease
empiema Empiema 2 2 3 3 3 4B 4B
parapneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
efusi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
Tuberkulosis
Sindrom obstruksi pasca TB 2 2 3 3 3 4B 4B
TB ekstra paru 2 2 3 3 3 4B 4B
TB poliresisten 2 2 3 3 3 4B 4B
MDR/XDR TB 2 2 3 3 3 4B 4B
16
Hematotoraks 2 2 3 3 3 4A 4A
Penyakit Paru
Interstisial
Penyakit paru interstisial 2 2 3 3 3 4A 4A
Idiopathic pulmonary fibrosis 2 2 3 3 3 4A 4A
Non specific interstitial pneumonia 2 2 3 3 3 4A 4A
Acute interstitial pneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit paru granulomatosis 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonia obliterans 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonia hipersensitif 2 2 3 3 3 4A 4A
Collagen vascular disease 2 2 3 3 3 4A 4A
Cystic fibrosis 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit paru langka (rare lung
2 2 3 3 3 4A 4A
disease)
Diffuse panbronchiolitis 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonitis akibat yang diketahui
2 2 3 3 3 4B 4B
(obat, radiasi, kemoterapi)
Penyakit paru
akibat kerja dan
lingkungan
penyakit paru akibat kerja 2 2 3 3 3 4B 4B
asma akibat kerja 2 2 3 3 3 4B 4B
17
bronkitis industri 2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit paru pada ketinggian 2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit paru akibat polusi indoor
2 2 3 3 3 4B 4B
dan outdoor
Penyakit paru pada kedalaman 2 2 3 3 3 4B 4B
kebugaran dan exercise 2 3 4B 4B 4B 4B 4B
pneumokoniosis 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit Kritis
Respirasi
(Respiratory
Critical Care)
Gagalnapas 2 2 3 3 3 4B 4B
ARDS 2 2 3 3 3 4B 4B
hemoptisis 2 2 3 3 3 4B 4B
Sindroma Vena Kava Superior 2 2 3 3 3 4B 4B
Edema paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Pneumotoraks 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumotoraks anak 2 2 3 3 3 4B 4B
Efusi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
SeranganAsma 2 2 3 3 3 4B 4B
Near drowning dan drowning 2 2 3 3 3 4B 4B
Trauma inhalasi 2 2 3 3 3 4B 4B
ContusioParu 2 2 3 3 3 4A 4A
Aspirasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Aspirasi benda asing 2 2 3 3 3 4B 4B
chylothorax 2 2 3 3 3 4A 4A
Obstruksi jalan napas 2 2 3 3 3 4B 4B
Koagulopati 2 2 3 3 3 4B 4B
DVT 2 2 3 3 3 4B 4B
Ventilasi Mekanis 2 2 3 3 3 4B 4B
18
Penyakit Paru
Kongenital
Penyakit paru kongenital 2 2 3 3 3 4A 4A
sekuester paru 2 2 3 3 3 4A 4A
atelektasis kongenital 2 2 3 3 3 4A 4A
Pulmonary congenital rare disease 2 2 3 3 3 4A 4A
sindrom kartagener 2 2 3 3 3 4A 4A
Polycystic lung disease 2 2 3 3 3 4A 4A
hernia diafragma 2 2 3 3 3 4A 4A
Pencegahan
kebugaranparu 2 2 3 3 3 4B 4B
Vaksinasi 2 2 3 3 3 4B 4B
APD 2 2 3 3 3 4B 4B
Smoking cessation 2 2 3 3 3 4B 4B
Tindakan Paru
Tindakan Intervensi paru 2 2 3 3 3 4B 4B
torasentesis 2 2 3 3 3 4B 4B
torakostomi 2 2 3 3 3 4B 4B
spoeling rongga pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
pleurodesis 2 2 3 3 3 4B 4B
biopsi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
transthoracal needle aspiration
2 2 3 3 3 4B 4B
(TTNA/TTB)
blind 2 2 3 3 3 4B 4B
fluoroscopy 2 2 3 3 3 4B 4B
CT-guided 2 2 3 3 3 4B 4B
USG-guided 2 2 3 3 3 4B 4B
Torakoskopi medik 2 2 3 3 3 4B 4B
19
Bronkoskopi 2 2 3 3 3 4B 4B
EBUS Bronkoskopi 2 2 3 3 3 4B 4B
Bronkial
2 2 3 3 3 4B 4B
toilet
uji metilen
2 2 3 3 3 4B 4B
biru
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4B 4B
perioperatif
injeksi
2 2 3 3 3 4B 4B
intrabronkus
bilasan
2 2 3 3 3 4B 4B
bronkus
skatan
2 2 3 3 3 4B 4B
bronkus
biopsi
2 2 3 3 3 4B 4B
forseps
biopsi
aspirasi 2 2 3 3 3 4B 4B
jarumm
Kurasan
bronkoalveo 2 2 3 3 3 4B 4B
lar (BAL)
TBNA 2 2 3 3 3 4B 4B
TBLB 2 2 3 3 3 4B 4B
elektrokaute
2 2 3 3 3 4A 4B
r
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4A 4B
laser
Intubasi
2 2 3 3 3 4B 4B
trakea
pemasanga
2 2 3 3 3 4A 4B
n stent
LVRS by
bronchosco 2 2 3 3 3 4A 4B
py
Mediastinos
2 2 3 3 3 4A 4B
kopi
20
Aspirasi
2 2 3 3 3 4B 4B
benda asing
pemasanga
n balon 2 2 3 3 3 2 4B
fogarty
cryotherapy 2 2 3 3 3 4A 4B
laser 2 2 3 3 3 4A 4B
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4A 4B
navigasi
bronkografi 2 2 3 3 3 2 4B
21
body
pletysmogra 2 2 3 3 3 4B 4B
phy
bronchospir
2 2 3 3 3 4B 4B
ometry
polysomnog
raphy dan 2 2 3 3 3 4B 4B
sleep study
perasat
2 2 3 3 3 4B 4B
batuk
NOX
2 2 3 3 3 4B 4B
analysis test
exhaled
breath 2 2 3 3 3 4B 4B
condensate
skintigrafi
2 2 3 3 3 4B 4B
vetilasi
skintigrafi
2 2 3 3 3 4B 4B
perfusi
Tindakan
kemoterapi
kemoterapi sistemik 2 2 3 3 3 4B 4B
kemoterapi intrapleura 2 2 3 3 3 4B 4B
targeted terapi 2 2 3 3 3 4B 4B
imunoterapi 2 2 3 3 3 4B 4B
Tindakan lain
Uji tuberkulin 2 2 3 3 3 4B 4B
Uji alergi 2 2 3 3 3 4B 4B
Uji kortikosteroid 2 2 3 3 3 4B 4B
uji resistensi kuman 2 2 3 3 3 4B 4B
BJH kelenjar getah bening 2 2 3 3 3 4B 4B
fluoroskopi 2 2 3 3 3 4B 4B
22
Asuhan respirasi
Terapi inhalasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Terapi oksigen 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit
Vaskuler paru
Edema paru 2 2 3 3 3 4A 4B
Corpulmonale 2 2 3 3 3 4B 4B
Emboli paru 2 2 3 3 3 4A 4B
Penyakittromboembolikronik 2 2 3 3 3 4A 4B
Hipertensiarteripulmoner 2 2 3 3 3 4A 4B
Penyakivenooklusifpulmoner
2 2 3 3 3 4A 4B
(Konsultan)
23
Malformasiarteriovenosapulmoner
2 2 3 3 3 4A 4B
(Konsultan)
Asuhan Paliatif
Asuhan respirasi di rumah 2 2 3 3 3 4B 4B
Pendekatan Nyeri 2 2 3 3 3 4B 4B
End-life care 2 2 3 3 3 4B 4B
Keterangan:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
24
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan
dokter spesialis paru dan pernapasan mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter spesialis paru dan pernapasan
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai tahap mandiri dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan.
Mampu menilai hasil pemeriksaan langsung BTA secara mikroskopik (MK2) ≥20
25
26
Hidropneumotoraks (RI14) ≥2
Emfisema subkutis (RI15) ≥2
Bula (RI16) ≥2
Edema paru (RI17) ≥2
Bronkitis kronik (R18) ≥2
Emfisema (R19) ≥2
Pneumokoniosis (RI20) ≥2
Sepsis (RI21) ≥2
Hepatitis imbas obat(RI22) ≥2
Sindroma vena kava superior (RI23) ≥2
Empiema (RI24) ≥2
Penyakit paru intertsisial (RI25) ≥2
Aspirasi banda asing (RI26) ≥2
Penyakit paru dengan diabetes melitus (RI27) ≥2
Penyakit paru dengan kelainan jantung (RI28) ≥2
Penyalkit paru dengan kelainan ginjal (RI29) ≥2
Penyakit paru dengan gangguan fungsi kekebalan (RI30) ≥2
Penyakit paru dengan gangguan hati (RI31) ≥2
Penyakit paru yang berhubungan dengan rhinosinusitis (RI32) ≥2
27
BAB V
METODE PEMBELAJARAN
28
pasien. Proses pendidikan juga memberikan kesempatan peserta didik bekerja sama
dalam satu tim, baik sebagai anggota atau pimpinan tim. Disamping itu proses pendidikan
juga memberikan kesempatan terlaksananya kegiatan konsultasi dan kolaborasi antar-
peserta didik baik dalam satu disiplin ilmu, maupun dengan disiplin ilmu lain dengan
melibatkan pembimbing pendidikan/ dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dalam
upaya menjamin mutu pelayanan dengan memperhatikan hak pasien, tanpa
menimbulkan kerugian pada pasien.
Secara umum kaidah-kaidah yang digunakan dalam Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi untuk menghasilkan dokter
spesialis penyakit dalam yang kompeten, profesional dan berkemampuan akademik
adalah :
1. Pendidikan berkesinambungan
2. Akademik-profesional
3. Aktif dan mandiri dengan motovasi, kreativitas dan integritas yang tinggi
4. Berbasis kompetensi
5. Memiliki target pencapaian sesuai kemampuan individu
6. Memiliki strategi pembelajaran yang sekuensial dan berjenjang untuk tiap tahapan
7. Berlaku asas prasyarat untuk mengikuti tahap berikutnya
8. Terpadu dan terintegrasi
9. Menggunakan sistem matriks dalam menyusun jenis, distribusi dan variasi
kegiatan dalam pelatihan keprofesian dan kegaiatan akademik
10. Memiliki jaringan sumber pembelajaran
29
30
31
32
BAB VI
PELAKSANAAN PENDIDIKAN
33
MINGGU
PRE
SEMESTER semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII
STASE RUANG STASE RUANG KELAS I
1 1 MKDU KULIAH
KELAS III & II
IPD KARDIOLOGI RUANGAN POLI PARU
2 JR (BHS HASIL
2 1 TBR TK 1 TK 2 1 JR 1 TK
INGGRIS) PENELITIAN (TA)
1 POLA KUMAN/ 1 TUGAS OLEH-
3 TUMOR
1 KASUS SULIT 1 TK
OLEH
4
2 1 MIKRO
2
3 ORDIK PK
4
3 1 RADIOLOGI REHAB MEDIK
2 1 JR
3 BTKV
4
4 1 MIKRO KULIAH RHCU TB MDR
2 JR PRE PROPOSAL
PROPOSAL
3 FAAL PARU
PENELITIAN
4 USG THORAKS
5 1 KULIAH ANASTESI RS JEJARING
OK PARU +
2 Pkl 07-10: Orientasi 1 JR 1 JR
KONSULTASI
IGD
34
Metode pengajaran yang digunakan pada kurikulum peserta didik Program Studi
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RSSA-FKUB adalah pembelajaran aktif mandiri
atau pembelajaran dewasa (andragogi) serta bersifat student centered, meliputi: Tahap
Orientasi, bertujuan memberikan wawasan dan pengingatan kembali (recalling) ilmu
yang telah dipelajari sebelumnya; Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam ilmu dan ketrampilan bidang
Pulmonologi; Tahap Umpan Balik, bertujuan meluruskan dan mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan klinis.
Kesempatan pembelajaran sebaiknya berdasarkan masalah atau problem klinis
yang akan dipandu oleh pemecahan masalah berbasis bukti dan pengalaman staf
pengajar melalui serangkaian refleksi, pertanyaan, tugas dan umpan balik. Peserta
program PPDS I akan melewati proses pelatihan dan keterampilan di IGD, rawat jalan,
rawat inap, RHCU, dan di ruang tindakan paru serta bagian terkait lainnya, yang
mencakup:
− Infeksi
− Onkologi
− Asma/ PPOK
− Imunologi
− Pulmonologi Intervensi
− Gawat Napas Paru
− Paru Kerja
− Ilmu Penyakit Dalam
− Kardiologi
− Anestesiologi
− Radiologi diagnostik dan terapi
− Ilmu Kesehatan Anak (Pulmonologi Anak)
− Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
− Rehabilitasi Medik
− Mikrobiologi
− Patologi Anatomi
35
− Patologi Klinik
− Faal Paru
− USG Thoraks
Semua kegiatan dicatat di dalam buku Log (Log Book).
Pelaksanaan PS PDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu Tahap Junior, Tahap Senior, dan Tahap Mandiri.
36
37
38
NB: * 1. Bacaaan majalah: ada 2 Bahasa Inggris (bisa dilakukan pada tahap 1 atau 3)
39
40
KEGIATAN ILMIAH
Kegatan imiah yang dilakukan oleh peserta didik selama menjalani pendidikan :
1. Laporan Pagi
2. Laporan Kasus/ CPC
3. Laporan Kasus Kematian
4. Tinjauan Kepustakaan
5. Telaah Journal
6. Textbook reading
7. Laporan Kasus Sulit
8. Bed side teaching
9. Skill dry lab
10. Chest Conference
11. Kuliah Khusus/ Kuliah Pakar
12. Proposal Penelitian
13. Karya Akhir/ Tugas Akhir
Kegiatan Ilmiah ditekankan pada metode pembelajaran aktif, berpusat pada peserta didik
yang memungkinkan peserta didik untuk mandiri selalu berpikir kritis, dan bertindak
profesional.
POSTER 1
TUGAS PRESENTASI ILMIAH ORAL PRESENTASI 1
PUBLIKASI JOURNAL ILMIAH 1
41
1. Laporan Pagi
Laporan pagi adalah kegiatan pelaporan dan diskusi kasus jaga yang dilaksanakan dalam bentuk panel diskusi.
Jadwal Senin-Jumat (0.00-09.00)
Moderator Dokter jaga II
Kasus pasien baru oleh Jaga 1a dan 1b, Kasus Konsultasi dari SMF lain oleh
Penyaji
dokter jaga II
Panelis Perwakilan dari tahap III yang sudah terjadwal
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru
42
4. Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan Kepustakaan adalah kegiatan penyajian makalah yang membahas topik tertentu sesuai hasil konsultasi dengan
pembimbing
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru
43
5. Telaah Jurnal
Telaah jurnal adalah kegiatan penyajian jurnal ilmiah dan telaah kritis mengenai pokok- pokok bahasan penting dan terbaru.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-10.00 atau 13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru
7. Textbook reading
Textbook reading adalah kegiatan penyajian textbook yang memaparkan pokok- pokok bahasan penting dan terbaru dalam
sebuah buku.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-10.00 atau 13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru
44
45
Merupakan proses kegiatan perkuliahan yang dilakukan oleh Staf Pendidik sesuai dengan pengampu mata kuliah
persemester yang telah terjadwalkan sesuai dengan kalender akademik. Sedangkan kuliah pakar dilakukan oleh dosen
tamu yang telah direncanakan sesuai Divisi.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-15.00)
Moderator -
Penyaji Staf Pendidik sesuai Divisi atau Dosen tamu
Panelis -
Fasilitator -
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru
46
BAB VI
KEGIATAN PENUNJANG
1. The “Firm”
The “Firm” adalah suatu struktur bimbingan antar angkatan PPDS I Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi dan antar PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dengan
koas menggunakan pola kakak asuh dan adik bimbing. Dengan pola the “Firm”
diharapkan kakak asuh memiliki kemampuan dan kapasitas sebagai pembimbing dan
pengajar. Adik bimbing diharapkan dapat berdiskusi dan menimba (sharing) ilmu dan
pengalaman dari kakak asuh.
2. Kegiatan Organisasi
Kegiatan pembelajaran organisasi baik internal PPDS maupun eksternal seperti aktif
dalam kegiatan organisasi IDI, PDPI dan lain-lainnya. Organisasi internal PPDS
dilibatkan sebagai pengurus dan anggota PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
dengan tugasnya masing- masing. Dalam kegiatan eksternal PPDS dilibatkan sebagai
penyaji poster, kasus, penelitian dan atau terlibat langsung dalam kepanitiaan baik yang
bersifat lokal, regional, nasional maupun Internasional.
3. Kegiatan Kerohanian
Kegiatan kerohanian merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh PPDS baik di
lingkungan Lab. Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi maupun Rumah Sakit.
4. Kegiatan Kesenian
Kegiatan kesenian merupakan kegiatan seni baik berupa band, vokal group, olah gerak
yang ditampilkan dalam acara-acara khusus. Kegiatan seni selain media untuk
mengekspresikan diri juga sarana untuk melatih otak kanan yang berguna dalam
kreatifitas dan sosialisasi.
5. Kegiatan Olah raga
Kegiatan olah raga yang dilakukan PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi baik
senam asma, tenis, bulu tangkis maupun futsal berguna dalam menjaga kesehatan dan
kebugaran peserta didik
6. Pengabdian Masyarakat
47
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian penting proses pendidikan yang
merupakan aplikasi secara langsung ilmu dan pencapaian kompetensi yang telah didapat
bagi masyarakat yang membutuhkan.
48
BAB VII
SUMBER DAYA
SARANA PRASARANA
Sarana dan Prasarana Pendidikan RS Pendidikan Utama : RSUD dr. Saiful Anwar
Malang RS Jejaring : RSU Ngudi Waluyo Wlingi dan RS Paru Karsa Husada Batu.
Sistem informasi dan fasilitas WAN tersedia di seluruh lingkungan Lab. Pulmonologi dan
49
Kedokteran Respirasi meliputi ruang pertemuan, ruang jaga, perpustakaan dan semua
ruang perawatan.
PERPUSTAKAAN
No. Materi Perpustakaan* Jumlah Judul
(1) (2) (3)
1 Buku teks
2 Majalah profesi internasional
3 Majalah profesi nasional terakreditasi
4 Video/interactive materials
...
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal).
50
51
p. Smokeanalyser
q. Cough Aksiss
r. Capnometry
s. Bedsite monitor
t. Terapi inhalasi
52
53
54
55
56
SUMBER DANA
Perencanaan keuangan dibuat sesuai dengan tata cara penyusunan rencana anggaran
tahunan setiap tahunnya dan diajukan ke Dekan FKUB. Anggaran Kegiatan per Semester
ditentukan berdasarkan daftar usulan kegiatan meliputi :
1. Honorarium
2. Perjalanan dinas (kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program studi seperti
rapat KPS dengan Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, mengirim staf
pendidik untuk mengikuti pelatihan pembuatan soal)
3. Langganan jasa dan rumah tangga (misalnya biaya langganan internet, telpon,
servis komputer, ATK, surat menyurat, dll)
4. Penunjang pendidikan (misalnya pembuatan modul, pembelian textbook,
penyelenggaraan kuliah tamu, biaya pelatihan peserta didik, pembiayaan acara
ilmiah nasional/ internasional, bantuan biaya penelitian dan pengabdian
masyarakat).
Pengelolaan keuangan berdasarkan daftar usulan kegiatan yang sudah dibuat akan
dilaporkan ke Dekan melalui proses SPJ.
57
BAB VII
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
58
BAB VIII
EVALUASI PROGRAM DAN KURIKULUM
59