Anda di halaman 1dari 48

BUKU KURIKULUM

BUKU KURIKULUM
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak

PS PDS I ILMU KESEHATAN ANAK FKUB

PS PDS ILMU KESEHATAN ANAK KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERISTAS BRAWIJAYA
MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
2021 JURUSAN SPESIALIS
Bab I
Spesifikasi dan Program Studi

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK

UNIVERSITAS
Nama : Universitas Brawijaya
Visi : Menjadi Perguruan Tinggi Pelopor dan Pembaharu dengan Reputasi
Internasional dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Terutama yang Menunjang Industri
Berbasis Budaya untuk Kesejahteraan Masyarakat
Misi : 1.Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional yang
menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta memiliki moral dan budi pekerti yang luhur,
mandiri, serta profesional, dan berjiwa entrepreneur;
2. Menyelenggarakan peran perguruan tinggi sebagai agen
pembaruan, pelopor dan penyebar ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan humaniora serta sebagai agen pembangunan ekonomi bangsa
dengan berdasar pada nilai kearifan lokal dan luhur; dan
3.Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang unggul,
berkeadilan, dan berkelanjutan

Gelar yang diberikan : Sp.A

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 1


FAKULTAS PENYELENGGARA
Nama : Fakultas Kedokteran
Visi :
Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan pelopor dan pembaharu dengan
reputasi internasional berbasis budaya dan nasionalisme berdasar Pancasila untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang kedokteran dan kesehatan terintegrasi berstandar internasional yang
menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta memiliki moral dan budi pekerti yang luhur, mandiri, profesional, dan inovatif;
2. Menyelenggarakan institusi sebagai agen pengembang dan penyebar ilmu dan
teknologi kedokteran dan kesehatan dengan berdasar nilai kearifan lokal yang luhur
untuk perbaikan kualitas hidup.
3. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang unggul, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

JURUSAN PENYELENGGARA
Nama : Pendidikan Dokter Spesialis dan subspesialis
Visi :
Menjadikan pusat studi dokter spesialis yang memiliki pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang terkemuka pada tingkat nasional dan
internasional dengan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
bertanggungjawab
Misi :
1. Mengembangkan pendidikan spesialis dengan memberikan materi pendidikan dan
fasilitas yang terkini serta pengembangan keilmuan sesuai program studi masing-
masing.
2. Mengembangkan penelitian dan minat penelitian dalam lingkup kedokteran dan
menghasilkan produk-produk penelitian yangbermanfaat dalam lingkup nasional dan
internasional.
3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan sesuai
dengan profesinya yang memiliki bidang yang memiliki bidang unggulan yang
menjadikan pusat rujukan wilayah atau nasional.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 2


4. Membina kerjasama dengan lingkup nasional dan internsional dalam upaya
peningkatan kemampuan ilmiah, teknologi dan keterampilan klinik peserta didik
dan staf pengajar dalam lingkungan program studi.

PROGRAM STUDI
Visi Keilmuan :
Menjadi institusi pendidikan ilmu kesehatan anak, yang berfungsi sebagai pelopor dan
pembaharu bereputasi internasional dan berbasis nasionalisme, dengan keunggulan pada
bidang emergensi, penyakit kronis dan infeksi, untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang
anak, melalui inovasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian berbasis klinis, biomolekuler,
dan komunitas.
Visi :
Menjadi institusi pendidikan ilmu kesehatan anak, yang berfungsi sebagai pelopor dan
bereputasi internasional dan berbasis nasionalisme, terutama pada bidang emergensi,
penyakit kongenital, penyakit kronis, dan infeksi, untuk meningkatkan kualitas tumbuh
kembang anak.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan klinis, penelitian klinis dan biomolekular, serta
pengabdian masyarakat berstandar internasional di bidang kesehatan anak, untuk
meningkatkan kualitas tumbuh-kembang anak Indonesia; serta menghasilkan lulusan
dokter spesialis anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki moral dan budi pekerti luhur, mandiri, profesional, inovatif, berjiwa nasionalis,
dengan kompetensi yang diakui secara nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan institusi yang berfungsi sebagai agen pengembang dan penyebar
ilmu dan teknologi kedokteran di bidang emergensi, penyakit kronis dan infeksi anak
untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak dengan berdasar nilai kearifan
lokal yang luhur.
3. Menyelenggarakan tata kelola program studi ilmu kesehatan anak yang unggul,
berkeadilan, dan berkelanjutan berbasis teknologi informasi untuk penyediaan dan
pemutakhiran data.

Tujuan :
1. Menghasilkan lulusan dokter spesialis anak yang religius, berbudi pekerti luhur,
berkemampuan akademik, mandiri, profesional, beretos kerja, disiplin, berwawasan
teknologi mutakhir, berjiwa pelopor dan pembaharu, sehingga mampu bersaing dan
unggul di tingkat nasional dan internasional;

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 3


2. Menghasilkan publikasi dan karya inovasi kedokteran klinis dan biomolekular dibidang
kesehatan anak yang mampu berperan dalam pembangunan kesehatan anak
Indonesia berdasarkan nilai luhur budaya;
3. Mewujudkan budaya akademik kedokteran inter-profesional yang terintegrasi, berdaya
saing unggul, berteknologi tinggi sehingga mampu mengembangkan potensi setiap
insan sivitas akademika di program studi IKA.
4. Mewujudkan tata kelola program studi yang akuntabel, tepat guna, efisien, mutakhir,
bersinergi, dan berkelanjutan sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan
internasional.

Filosofi pendidikan (Prodi dan Jurusan)


Filosofi pendidikan Program Studi Profesi Dokter FK Universitas Brawijaya mengacu
kepada filosofi pendidikan dokter Indonesia, yaitu professional, value dan quality. Filosofi
pendidikan dokter Indonesia diatur dalam UU Pendidikan Dokter dan Kode Etik Kedokteran,
serta dijabarkan dalam area kompetensi dokter pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI). Filosofi pendidikan dokter Indonesia menjadi landasan dalam penyusunan tujuan
pendidikan, penyusunan kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan
metode student-centered learning. Filosofi prodi mengacu pada SNPT san KIKAI serta KKI.

Etika akdemik (Prodi dan Jurusan)


Etika akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademik dalam
berpikir, berperilaku, bersikap, bertindak, baik sebagai seorang intelektual guna mengemban
tugas-tugas maupun sebagai pribadi unggul di tengah masyarakat, berdasarkan sistem nilai
yang berlaku di bidang agama, adat istiadat, sopan santun, kesusilaan serta tolok ukur moral
dan akhlak.
Etika akademik digunakan sebagai pedoman kehidupan masyarakat kampus yang dilandasi
keilmuan, kecendekiaan, dan kearifan. Etika akademik yang harus diterapkan civitas
academica mencakup hak, kewajiban, dan etika pimpinan tim pendidikan, dosen, tenaga
kependidikan, dan PPDS.

Jenjang
Pendidikan spesialis anak di FKUB memiliki 3 jenjang yaitu yunior, madya, dan senior. Tiap
jenjang yunior dan madya masing-masing terdiri dari 13 divisi / stase, antara lain ERIA;
neonatologi; penyakit tropik dan infeksi; pediatrik sosial dan tumbuh kembang; nutrisi dan
penyakit metabolik; neurologi; nefrologi; endokrinologi; hemato-onkologi; alergi-imunologi,

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 4


gastrohepatologi, kardiologi, respirologi. Sedangkan pada tahap senior terdiri dari 5 stase,
antara lain PICU; NICU; IGD; Poli umum; Ruangan / HCU.

Akreditasi
Fakultas Kedokteran Brawijaya merupakan PTN yang terakreditasi A dengan nomor
0055/LAM-PTKes/Akr/Sar/II/2019 dan Program Studi Ilmu Kesehatan Anak FKUB
terakreditasi A dengan nomor 0621/LAM-PTKes/Akr/Spe/X/2017.

Bahasa Pengantar
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan nasional.
Hal tersebut telah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 29, tepatnya pada ayat 1. Bunyi
ayat 1 dari pasal tersebut, yaitu “Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan nasional. Program studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Selain
bahasa indonesia, Bahasa inggris merupakan bahasa kedua yang digunakan pada proses
pembelajaran di program studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. Bahasa yang luas dan penting digunakan di dunia adalah bahasa Inggris. Bahasa
Inggris digunakan dalam segala hal, mulai dari konferensi akademik internasional hingga
laporan berita serta dalam bidang penelitian. Pada program studi IKA FKUB, bahasa inggris
digunakan pada saat laporan pagi ( morning report ), saat sidang ilmiah seperti case report (
laporan kasus ), baik secara aktif maupun pasif, dan evaluasi lokal.

Skema Pembelajaran :
Kolom berisi rotasi junior hingga senior, hingga maju proposal (hanya untuk reguler)
(Yunior bisa kemungkinan geser 2 atau 3 bulan) Bisa menggunakan kolom yang lama

Persyaratan Masuk
Calon peserta didik yang mendaftar dan diterima melalui jalur reguler harus memenuhi
persyaratan umum berikut:
a. Peserta membuat Surat Pemohonan ke Dekan untuk mengikuti Program Pendidikan
Dokter Spesialis.
b. Peserta harus mempunyai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2.75 untuk
Fakultas Kedokteran dengan akreditasi A dan minimal 3.00 untuk Fakultas
Kedokteran dengan akreditasi B.
c. Akreditasi Fakultas Kedokteran sebagai mana disebutkan pada point (b)
berdasarkan Akreditasi Badan Akreritasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) atau

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 5


Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) saat
peserta lulus pendidikan dokter, keterangan Akreditasi Harus tercantum didalam
Ijazah Dokter, Jika tidak tercantum harus menyerahkan Fotocopy Sertifikat
Akreditasi;
d. Umur maksimal 35,00 tahun pada saat pendidikan dimulai per tanggal 1 Juli untuk
periode Juli dan tanggal 1 Januari untuk periode Januari;
e. Surat Ijin Belajar/Tugas Belajar dari Kepala Daerah (Bupati, Gubernur) / Badan
Kepegawaian / Sekretaris Daerah Bagi yang PNS / PTT. Khusus TNI / POLRI harus
ada ijin dari Mabes dan surat perintah tugas belajar dari Ditjen Kuathan. Surat ijin
dari Instansi / Lembaga bagi yang terikat dengan Instansi;
f. Surat Keterangan Pertanggungjawaban Sumber Pembiayaan Studi diatas materai;
g. Surat Pernyataan persetujuan Suami/istri bagi yang sudah menikah atau Orang Tua
bagi yang belum menikah.
h. Surat rekomendasi dari IDI setempat yang menyatakan tidak pernah melakukan
Malpraktek atau pelanggaran kode etik kedokteran;
i. Surat Tanda Registrasi Dokter (STR)
j. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
k. Sertifikat Nilai UKDI; dan
l. Untuk PPDS Beasiswa LPDP Kemenkeu harus sudah melaksanakan pembekalan
saat penerimaan peserta didik baru.

Persyaratan khusus penerimaan jalur reguler disesuaikan dengan program studi


yang dituju. Persyaratan khusus tersebut adalah sebagai berikut :

a. Rekomendasi dari 2 Dosen Spesialis Anak di tempat Pendidikan Dokter


Umum
b. Rekomendasi IDAI komisariat tempat kandidat akan bekerja setelah lulus.
c. Mengikuti kegiatan Ilmiah Ilmu Kesehatan Anak (IKA) minimal 2 kali,
dibuktikan dengan sertifikat
d. Surat Keterangan pengalaman bekerja di Instansi Kesehatan, minimal 1
tahun di luar Internship
e. Nilai mata kuliah IKA saat profesi dokter minimal B
f. Menghasilkan minimal 1 karya ilmiah di bidang IKA, dibuktikan dengan
naskah karya ilmiah

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 6


g. Bagi calon peserta didik wanita, menyertakan surat pernyataan tidak hamil
dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang dan sanggup untuk tidak hamil
pada tahun pertama pendidikan.
h. Dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit kronis yang berpotensi
mengganggu proses pendidikan, ditunjukkan oleh surat keterangan sehat
oleh Dokter di Rumah sakit pemerintah. Surat keterangan kesehatan
meliputi:
1. Surat keterangan tidak buta warna
2. Surat keterangan tidak ada kelainan jantung dan paru, setelah
melakukan prosedur diagnostik standar
3. Surat keterangan sehat mental (tidak ada gangguan klinis psikiatrik)
setelah melakukan tes psikologi
i. Nilai tambah:
1. Jaminan kerja setelah lulus, ditunjukkan oleh surat keterangan
bermaterai dari instansi/rumah sakit pemerintah
2. Jaminan pembiayaan dari instansi/rumah sakit pemerintah atau dari
pemerintah daerah, ditunjukkan oleh surat keterangan bermaterai dari
instansi/rumah sakit pemerintah atau pemerintah daerah.
3. Kesediaan mengikuti Program Pendayagunaan Dokter Spesialis
(PGDS), ditunjukkan oleh surat pernyataan bermaterai.
4. Penghargaan di bidang kesehatan.
5. Pengalaman berorganisasi atau menduduki jabatan tertentu di bidang
kesehatan, dibuktikan oleh surat keterangan pimpinan.
6. Rencana atau proposal penelitian tugas akhir, dibuktikan dengan
naskah proposal.
7. Kemampuan di bidang komputer atau teknologi informasi, dibuktikan
oleh sertifikat kursus atau bukti karya.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 7


Lama belajar dan beban Belajar
Proses pendidikan dokter spesialis anak di FKUB berlangsung selama 7 semester dan
maksimal 13 semester. Dengan beban belajar sebanyak 132 SKS.

Kekhasan program studi


Untuk mencapai visi dan misi program studi, prodi IKA FKUB memiliki kekhasan dalam bidang
emergensi, penyakit infeksi dan kronik, serta tumbuh kembang anak dimana untuk menjadi
unggul dalam bidang tersebut prodi harus mempunyai dan menyiapkan segala hal mulai dari
kompetensi lulusan yang terbaik, sarana dan prasana untuk menunjang jalannya pendidikan
secara optimal.

Peluang Bagi Lulusan dan Prospek Karir (prodi) dibantu jurusan


Lulusan Prodi IKA FKUB diharapkan dapat bekerja dimanapun yang sesuai dengan
capaian pembelajaran selama pendidikan. Spesialis anak lulusan prodi IKA FKUB dapat
bekerja atau praktik di Rumah Sakit, puskesmas, klinik kesehatan, atau membuka praktik
pribadi. Selain praktik dapat juga bekerja dalam struktural instansi pemerintah maupun
swasta. Bahkan seorang lulusan spesialis anak FKUB dapat menjadi tenaga medis di TNI dan
Polri. Dalam dunia akademis, bagi yang minat di bidang akademis dapat menjadi dosen
maupun peneliti yang fokus pada pengobatan suatu penyakit tertentu. Enterpreneur dan
Internasional.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 8


BAB II
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum

A. Landasan Perancagangan dan Pengembangan Kurikulum


a. Landasan Filosofis

Secara filosofis, kurikulum merupakan instrumen untuk mencapai tujuan


pendidikan. Pengembangan kurikulum harus merujuk pada tiga elemen dasar,
yakni perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan (scientific growth),
kebutuhan masyarakat (market needs), dan nilai-nilai yang dianut oleh perguruan
tinggi (university values). Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Kesehatan Anak (PSPDS IKA) sebagai institusi pendidikan dokter spesialis yang
menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pelayanan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Bertujuan untuk berperan aktif membantu tercapainya cita-cita
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat,
khususnya dalam bidang ilmu kesehatan anak, melalui penyelenggaraan
pendidikan dokter spesialis anak untuk menghasilkan dokter anak yang berakhlak
mulia, kompeten, professional dan berkemampuan akademik. Dalam
melaksanakan fungsinya PSPDS IKA FKUB berdasarkan pada Pancasila sebagai
Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara. PSPDS IKA FKUB dalam tujuannya
menghasilkan lulusan yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam pelayanan
kesehatan anak yang lebih baik, menghasilkan penelitian-penelitian yang dapat
diaplikasikan demi tercapainya kesehatan anak yang optimal, serta berperan aktif
dalam bidang internasional

b. Landasan Sosiologis

Dengan landasan sosiologis ini, kurikulum memiliki kekuatan berlaku secara


empiris, sehingga dapat menjadi salah satu piranti dalam proses pendidikan di
perguruan tinggi. Landasan sosiologis yang dimaksud dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Era globalisasi ditandai dengan ciri kekhasan (special character) dan tanpa
batas (borderless) dalam pendidikan. Saat ini, pendidikan telah mengalami
perubahan sedemikian rupa yang tiap-tiap perguruan tinggi diharuskan memiliki
ciri khas dalam pendidikannya, terutama dalam kurikulumya. Kurikulum yang

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 9


memiliki ciri khas akan menjadi pembeda antara perguruan tinggi yang sejenis.
Selain itu, kurikulum yang memiliki ciri khas tersebut juga menjadi unggulan bagi
perguruan tinggi yang bersangkutan dibandingkan dengan perguruan tinggi lain.
Melalui kurikulum yang berciri khas itu, IKA FKUB berpotensi dapat memenangkan
persaingan di era yang tanpa batas. IKA FKUB mempunyai beberapa keunggulan
dalam bidang emergensi, penyakit kronis, penyakit infeksi, dan tumbuh kembang
anak. internasional

2. Kerjasama dengan semua pihak dalam penyusunan kurikulum. Penyusunan


kurikulum IKA FKUB memperhatikan harapan dan kebutuhan berbagai pihak,
terutama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Melalui kerjasama dengan
masyarakat profesi, kurikulum diharapkan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidangnya. Adapun melalui kerjasama
dengan pengguna lulusan, kurikulum diharapkan akan sesuai dengan kubutuhan
pasar (marketable). Dengan demikian, lulusan IKA FKUB akan berkompeten di
bidangnya dan kompetitif di dunia kerja

c. Landasan Psikologis

Pengembangan kurikulum juga harus memperhatikan kebutuhan pendidikan


yang dapat memberi kesempatan dan pengalaman kepada peserta didik
mengembangkan segenap potensi diri yang dimiiknya agan menjadi capaian
orestasi yang unggul. Proses pendidikan harus memperhatikan tingkat
perkembangan berpikir, minat, motivasi, dan segenap karakteristik yang dimiliki
peserta didik. Pendidikan harus mampu memfasilitasi bertumbuhkembangnya
kecerdasan spiritual, sosial, emosional, dan intelektual secara berimbang. Proses
pendidikan harus memperhatikan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Dengan demikian, pendidikan diharapkan akan
mampu menghasilkan kecemerlangan akademik dan non-akademik peserta didik.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 10


d. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


2. Undang-Undang No. 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
5. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
6. Permendikbud No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia bidang Pendidikan Tinggi
7. Permendikbud No. 81 tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat kompetensi, Sertifikat
Profesi Pendidikan Tinggi
8. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
9. Permenristekdikti No. 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
10. Permenristekdikti No. 43 tahun 2017 tentang Kuota Nasional dan Seleksi
Penerimaan

Peraturan yang terkait dengan Pelayanan Kesehatan :

1. Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-UndangNo.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Presiden No.72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Peraturan Pemerintah No.93 tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan

e. Landasan historis
Landasan historis pengembangan kurikulum mengacu pada berbagai pengalaman
sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang dikembangkan. Pengkajian
tentang landasan historis akan memberikan pemahaman yang lebih jelas dan utuh
tentang kurikulum, baik pada dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dengan landasan historis tersebut pengembang kurikulum akan dapat
menghindari kesalahan yang pernah terjadi pada masa lampau dan dapat
memberi pemahaman tentang hal-hal futuristik yang harus diakomodasi dalam
pengembangan kurikulum.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 11


B. Latar Belakang dan Perkembangan Kurikulum Program Studi
Perkembangan dan kemajuan zaman membuat arah pendidikan kedokteran berubah.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
mempersiapkan dan mendukung laju perkembangan pendidikan di Indonesia,
terutama jenjang pendidikan tinggi yakni diantaranya melalui kemampuan pengelola
Institusi untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
Teknologi (IPTEK), pembaharuan undang–undang, peraturan pemerintah, dan kondisi
sosial masyarakat.
Menyikapi keadaan pengembangan dan pembaharuan peraturan, undang-undang
dan kurikulum yang sedang bergulir akhir-akhir ini, terutama pada jenjang pendidikan
tinggi, dimana ada pemberitahuan yang mengatakan bahwa setiap Program Studi
pada Perguruan Tinggi di Indonesia diwajibkan untuk menyusun rencana kurikulum,
melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dengan mengacu kepada
Kerangka Kualitas Nasional Indonesia (KKNI) bidang pendidikan tinggi.

C. Kajian Visi Keilmuan


Sesuai dengan visi, prodi IKA FKUB memiliki keunggulan dalam bidang
emergensi anak dengan menggunakan prinsip-prinsip transformative learning yang
aktif, efektif, inovatif dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. Bidang penyakit
kronis dan infeksi juga menjadi bidang yang unggul sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup anak.

D. Pelacakan Lulusan ( Ada narasi bagaiaman prodi mengelola, ada alur yang bisa
di propose oleh prodi dalam mengawal kelengkapan kontinuitas data dari tracer.
Pelacakan lulusan (Tracer Study) adalah suatu kegiatan oleh institusi pendidikan
untuk memperoleh informasi terkait dengan keberadan lulusannya. Tracer Study juga
dapat diartikan sebagai suatu analisa atau penelitian mengenai berbagai informasi
penting terkait lulusan institusi pendidikan yang dapat digunakan untuk mengetahui
kualitas kemampuan lulusan, mengetahui relevansi pendidikan tinggi terhadap
kebutuhan dunia kerja, dan dapat digunakan sebagai evaluasi proses pendidikan
secara umum di institusi pendidikan tersebut.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 12


Tracer Study berguna sebagai bahan pertimbangan akreditasi institusi perguruan
tinggi maupun program studi, data traser studi sangat diperlukan untuk memperoleh
umpan balik dari alumni dalam rangka pengembangan kurikulum sehingga alumni
yang dihasilkan lebih kompetitif di dunia kerja. Adapun manfaat Tracer Study secara
umum adalah :

1. Membantu institusi secara umum untuk membuat kurikulum yang efektif


(membuat lulusan bisa optimal berkarya di dunia kerja)
2. Membantu mengurangi waktu tunggu lulusan
3. Meningkatkan kompetensi lulusan
4. Melacak keberadaan dan karir pekerjaan yang dilakukan oleh alumni
5. Mendapatkan gambaran bidang pekerjaan alumni
6. Mendapatkan masukan tentang relevansi kurikulum dengan tuntutan keahlian
lulusan dalam bidang pekerjaan dan masyarakat
7. Mendapatkan gambaran hubungan alumni dan almamater
8. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi lulusan di dunia kerja
9. Mengetahui kompetensi yang dibutuhkan dalam didunia kerja

Saat ini prodi IKA FKUB dalam pelacakan lulusan (tracer study) melalui universitas
Brawijaya mengetahui lulusan berdasarkan laporan dari website UB yang dapat
diunduh langsung. Kedepannya diharapkan prodi IKA FKUB mempunyai sistem
tersendiri dalam pelacakan lulusannya serta survey kepuasan serta survey kepuasan
(Item mengacu kriteria akreditasi) serta HASIL tracer secara umum.

E. Analisis Swot
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT merupakan suatu
teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu institusi pendidikan.
Program studi Ilmu Kesehatan Anak FKUB merupakan pusat pendidikan dokter
spesialis anak untuk mendidik dokter spesialis anak yang mempunyai kompetensi
tinggi, profesional dan beretika sesuai standar kompetensi dokter spesialis anak yang
dibuat oleh Konsil Kedokteran Indonesia dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 13


Indonesia. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kelemahan kita untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan kita maka perlu
diadakan analisis SWOT. Dibuat berdasarkan bukti harus ADA, dan dari AIM. Jumlah staf cukup atau tidak dicek lagi. Dibuat ada
Axis dan ordinat
Strentghs Weaknesses Opprtunities Threats Strategi
1. Program Studi 1. Hanya sedikit 1. Keberadaan 1. Banyak dokter 1. Melakukan
Ilmu Kesehatan staf yang punya alumni yang spesialis anak promosi tentang
Anak FKUB akses dengan tersebar di seluruh dari senter lain Program Studi
telah memiliki lembaga indonesia telah mulai
dengan
pengalaman pendidikan luar menyebabkan menempati
memberikan
dalam proses negeri program studi Rumah Sakit di
gambaran
pendidikan 2. Belum ada guru selalu mendapat Indonesia Timur.
tentang proses
dokter spesialis besar input untuk 2. Adanya
pendidikan,
anak. 3. Belum semua mengembangkan kesepakatan
staf mempunyai kurikulum sesuai antara negara jumlah dan
2. Prodi gelar konsultan kebutuhan daerah ASEAN kualifikasi staf
mempunyai staf 4. Jumlah 2. Jaringan Program menyebabkan serta kompetensi
yang cukup penelitian yang studi dengan RS dokter asing yang bisa dicapai
banyak. melibatkan pendidikan dan RS akan semakin untuk semua
3. Prodi peserta didik Jejaring yang luas mudah dan dokter yang
mempunyai 13 masih kurang. 3. Banyak peminat banyak yang
bekerja di daerah
divisi dan 5. Publikasi yang mendaftar bekerja di
terutama
masing masing nasional untuk menjadi Indonesia.
Indonesia timur.
divisii maupun peserta didik

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 14


mempunyai staf internasional 4. Masih tingginya 3. Dinamika 2. Meningkatkann
yang cukup. masih kurang kebutuhan akan perubahan di jumlah
4. Dilaksanakan 6. Masih ada dokter spesialis masyarakat penerimaan
Rapat Rutin sebagian kecil anak bisa terlalu cepat
peserta didik
Bagian setiap civitas yang meningkatkan untuk
terutama yang
minggu belum kualitas input dan diakomodasi
utusan daerah
5. Dilaksanakan memahami output oleh kurikulum
dan penerima
Rapat Kerja tentang visi, 5. Kerjasama dengan PS PDS Anak
beasiswa
Tahunan untuk misi, tujuan dan institusi lain baik 4. Dinamika
mengevaluasi sasaran nasional dan perubahan 3. Mendorong staf
pendidikan dan program studi internasional untuk masyarakat anak untuk
pelayanan IKA 7. Pemanfaatan mencapai Visi Misi menyebabkan berperan aktif
FKUB sumber daya Prodi perubahan pada pertemuan
6. Prodi IKA FKUB yang tersedia 6. Banyak beasiswa kebutuhan ilmiah nasional
sudah dalam yang disiapkan kompetensi maupun
berakreditasi A pencapaian visi, pemerintah untuk lulusan internasional
misi, tujuan dan pendidikan dokter
4. Mendorong staf
sasaran kurang spesialis dan
untuk mengambil
optimal program S3
program S3 dan
meningkatkann
ilmu di senter
pendidikan lain

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 15


baik di dalam
negeri maupun
luar negeri.
5. Mendorong staf
untuk
memanfaatkan
dana penelitian
yang disiapkan
oleh Universitas /
pemerintah untuk
meningkatkan
jumlah penelitian
yang bermutu.
6. Meningkatkan
penelitian staf
yang melibatkan
peserta didik
sehingga mutu
pendidikan
peserta didik
meningkat

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 16


7. Mendorong staf
untuk
Meningkatkann
mempublikasikan
semua hasil
penelitian baik di
tingkat nasional
maupun
internasional.
8. Memotivasi staf
untuk
meningkatkan
aktifitas
akademik untuk
meningkatkann
jenjang akademik
9. Memotivasi staf
yang sudah S3
untuk mencapai
jenjang guru
besar.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 17


10. Bekerja sama
dengan senter
pendidikan diluar
negeri untuk
memberikan
kesempatan staf
melanjutkan
pendidikan di
luar negeri

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 18


F. Analisis Kebutuhan (Market Signal): (ANALISIS KUANTITAS DAN KUALITAS)
terkait dengan bagaimana kebutuhan anak beberapa tahun kedepan bagaiamana.
Misal yang timur menjadi prioritas kita. Kebutuhan sesuai sebaran. Apa ada kebijakan
khusus di kita mulai skrining dan mengawal.
Melihat sebaran alumni, dan daerah trsebut rasio berapa. Berapa Sp.A yang dibtuhkan
daerah tersebut, latar belakang kita menghasilkan lulusan.
Kompetensi Sp.A (Penelitis, Manajerial ?) yang dibutuhkan stakeholder
Analisis sebaran terutama Jawa ,Nusa tenggara, Papua, Maluku
Meminta provinsi untuk mengirim ke institusi

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 19


BAB III
Rumusan Capaian Pembelajaran
Program Studi

A. Proses Penetapan Capaian Pembelajaran Program Studi


Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SN DIKTI) tahun 2014, setiap program studi wajib dilengkapi dengan target capaian
pembelajaran sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program terhadap para
pemangku kepentingan.
Dasar hukum CP dinyatakan di dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yaitu kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
CP lulusan program studi selain merupakan rumusan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai dan harus dimilki oleh semua lulusannya, juga merupakan pernyataan
mutu lulusan. Oleh karena itu, program studi berkewajiban untuk memiliki rumusan CP
yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi, kelengkapan deskripsi sesuai dengan
ketentuan dalam SN DIKTI, serta kesetaraan level kualifikasinya dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Karena merupakan rumusan tujuan pendidikan
dan pernyataan mutu lulusan, perumusan CP merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengembangan kurikulum program studi. Manfaat CP selain untuk
mengarahkan pengelola program studi agar mencapai target mutu lulusan, juga
memberikan informasi kepada masyarakat tentang pernyataan mutu lulusan program
studi di perguruan tinggi.

B. Tujuan Pendidikan Program Studi sama dengan bab 1


Dikombinasi dengan tujuan di standar kolegium dan yang BAB 1
Tujuan utama pendidikan Program Studi Pendidikan Dokter Ilmu Kesehatan Anak
adalah untuk menghasilkan lulusan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat
yang memerlukan pelayanan kesehatan anak yang bermutu tinggi. Selain itu, lulusan
harus mampu berperan aktif dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
dan penelitian ilmu kesehatan anak dan ilmu penyakit anak. Dalam bidang penelitian,
lulusan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar, klinis, dan
lapangan yang berkaitan dengan bidang subspesialistik ilmu kesehatan anak. Dalam

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 20


bidang pendidikan, lulusan memiliki kemampuan untuk berperan pada pendidikan
jenjang S-1, keprofesian, dan spesialis

C. Profil Lulusan (KIKAI) ada 9

1. Praktisi/Klinisi: Dokter spesialis anak yang mampu memberikan pelayanan kesehatan


yang holistik dan komprehensif berdasarkan bukti terbaik secara profesional, disertai
keimanan dan ketakwaan pada Tuhan YME, pribadi berkarakter, akhlak mulia, beretika,
berbudi pekerti, dan menjunjung tinggi moralitas, sebagai pembelajar sepanjang hayat,
bertanggungjawab sosial, cinta tanah air, dan berkomitmen untuk menyehatkan
kehidupan masyarakat.

2. Pendidik/Peneliti: Dokter spesialis anak yang berpikir kritis dan kreatif dan memiliki
kemampuan literasi di bidang sains, finansial, sosial dan budaya, serta teknologi
informasi dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang kompleks dan dapat bersaing
di era global dan mampu terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.

3. Agen Perubahan dan Pembangunan Sosial: Dokter spesialis anak yang mampu
sebagai agen perubah dan penggerak masyarakat berdasarkan etika kedokteran dengan
berperan sebagai profesional, komunikator, kolaborator, advokator, manajer, pemimpin,
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna berpusat pada individu, keluarga,
komunitas dan masyarakat.

D. Capaian Pembelajaran Program Studi Berdasar KKNI dan SNPT


Sesuai dengan KKNI jenjang 8:
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permsalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multididipliner.
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarata dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 21


E. Acuan Akreditasi Internasional dan Kriteria Capaian Pembelajaran Program
Studi yang Dipersyaratkan
(Ket: Belum uda acuan) Dibicarakan dengan kolegium, apakah akreditasi internasional
mau dicapai skr, apa saja konten, atau prosesnya.
1. Recognisi internasional melalui publikasi
2. Melakukan kerjasama (MoU) internasional

F. Capaian Pembelajaran Program Studi


1. Mampu menerapkan prinsip-prinsip dan metode berpikir ilmiah dalam memecahkan
masalah kesehatan anak.
2. Mampu mengenal, menyusun prioritas, dan merumuskan pendekatan penyelesaian
masalah kesehatan anak dengan cara penalaran ilmiah melalui perencanaan,
implementasi, serta evaluasi terhadap upaya preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitative.
3. Menguasai pengetahuan serta turut mengembangkan ilmu dan teknologi dalam
memberikan pelayanan kesehatan anak.
4. Mempunyai keterampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup memahami dan
memecahkan masalah kesehatan anak secara ilmiah dan dapat mengamalkannya
kepada masyarakat secara optimal.
5. Mampu menangani kasus pediatrik spesialistik, terutama pada bidang emergensi,
infeksi, dan penyakit kronis, dengan kemampuan profesionalisme yang tinggi melalui
pendekatan kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine/EBM).
6. Mampu melakukan pelayanan kesehatan anak melalui komunikasi interpersonal
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang optimal secara fisik, mental, dan
sosial dengan upaya pencegahan, pengobatan, peningkatan kesehatan, serta
rehabilitasi.
7. Mampu melakukan penelitian (dasar, klinis, atau kesehatan masyarakat), yang
bermanfaat dalam skala nasional atau internasional, serta mempunyai motivasi
mengembangkan pengalaman belajarnya sehingga dapat mencapai tingkat
akademik lebih tinggi
8. Mampu mengorganisasi pelayanan kesehatan anak sehingga menjadi pemuka
dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme tinggi
9. Mampu berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan umumnya dan ilmu kesehatan
anak khususnya

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 22


10. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi,
ataupun masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan ilmu
kesehatan anak
11. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam melakukan profesi kedokteran dalam suatu
sistem pelayanan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional dan berpegang teguh
pada Etik Kedokteran Indonesia

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 23


G. Analisis S.M.A.R.T Capaian Pembelajaran Program Studi
Specific Capaian pembelajaran harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik menggambarkan kemampuan
pengetahuan, nilai, sikap, dan kinerja yang diinginkan. Gunakan kata-kata tindakan atau kata kerja nyata
Measurable Capaian pembelajaran harus mempunyai target dan hasil yang dapat diukur atau diamati, sehingga kita
dapat menentukan kapan hal tersebut dapat dicapai mahasiswa. Menilai dengan assessment
Achievable Pastikan bahwa kemampuan yang diinginkan adalah sesuatu yang mahasiswa dapat mencapainya dalam
aktivitas belajar. Dalam pemberian kuliah memberikan berdasarakan tahap. Untuk mencapai kompetensi
Realistic Pastikan bahwa kemampuan mahasiswa yang diinginkan adalah realistis dan relevan untuk dicapai
mahasiswa. Bahan kajian berdasrkan penyakit terbanyak, dari alumni
Time-Bound Pastikan bahwa waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk mencapai kemampuan yang diinginkan
cukup dan wajar. Capiana kemamuan dalam tahun tertentu

Capaian Pembelajaran Prodi S M A R T

1 Mampu menerapkan prinsip-prinsip dan metode berpikir ilmiah dalam memecahkan v v v v v


masalah kesehatan anak

2 Mampu mengenal, menyusun prioritas, dan merumuskan pendekatan penyelesaian v v v v v


masalah kesehatan anak dengan cara penalaran ilmiah melalui perencanaan,
implementasi, serta evaluasi terhadap upaya preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif
3 Menguasai pengetahuan serta turut mengembangkan ilmu dan teknologi dalam v v v v v
memberikan pelayanan kesehatan anak

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 24


4 Mempunyai keterampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup memahami dan v v v v v
memecahkan masalah kesehatan anak secara ilmiah dan dapat mengamalkannya
kepada masyarakat secara optimal
5 Mampu menangani kasus pediatrik spesialistik, terutama pada bidang emergensi, v v v v v
infeksi, dan penyakit kronis, dengan kemampuan profesionalisme yang tinggi melalui
pendekatan kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine/EBM)
6 Mampu melakukan pelayanan kesehatan anak melalui komunikasi interpersonal v v v v v
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang optimal secara fisik, mental, dan sosial
dengan upaya pencegahan, pengobatan, peningkatan kesehatan, serta rehabilitasi
7 Mampu melakukan penelitian (dasar, klinis, atau kesehatan masyarakat), yang v v v v v
bermanfaat dalam skala nasional atau internasional, serta mempunyai motivasi
mengembangkan pengalaman belajarnya sehingga dapat mencapai tingkat akademik
lebih tinggi
8 Mampu mengorganisasi pelayanan kesehatan anak sehingga menjadi pemuka dalam v v v v v
pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme tinggi
9 Mampu berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan umumnya dan ilmu kesehatan anak v v v v v
khususnya
10 Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi, v v v v v
ataupun masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan ilmu
kesehatan anak
11 Mempunyai rasa tanggung jawab dalam melakukan profesi kedokteran dalam suatu v v v v V
sistem pelayanan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional dan berpegang teguh
pada Etik Kedokteran Indonesia

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 25


BAB IV
Penetapan Bahan Kajian

A. Proses Penetapan Bahan Kajian (MHEU vs kolegium ) tergantung benchmark


dan kondisi kekhasan di indonesia
Bahan kajian dapat diidentifikasi dengan menjawab pertanyaan : “untuk dapat
menguasai semua unsur dalam CPL, bahan kajian apa saja (keluasan) yang perlu
dipelajari dan seberapa dalam tingkat penguasaannya ?” Bahan kajian dapat berupa
satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan
yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh
forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Bahan kajian selanjutnya
diuraikan menjadi lebih rinci menjadi materi pembelajaran.
Kedalaman tingkat penguasaan bahan kajian perlu merujuk kepada level KKNI
dari program studi. Taksonomi Bloom dapat digunakan untuk memperkirakan
kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk unsur CPL tertentu. Misalkan,
bahan kajian X dipelajari sedalam mahasiswa dapat mengaplikasikan
pengetahuannya untuk menyelesaiakan masalah tertentu. Penguasaa bahan kajian
sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan application pada aspek Kognitif
taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai alat bantu) know = 1, understand
= 2, dan application = 3, dan seterusnya.
Menambah kekhsana penyakit terbanyak atau dasar dari KIKAI membuat bahan
kajian tersebut
Menambah aslaan bahan kajian ke empat unggulan kekhasan di malang atau rssa.
Histori perubahan penyakit
B. Kondisi Keterkinian Keilmuan dan Proyeksi Kebutuhan Mendatang
analisis yang tecapai berapa persen. Relatif terhadap target benchmark. Mau dicapai
dalam bentuk apa. Sampai saat ini misal kelilmuan emergensi, infeksi, tukem sejauh
mana.
Di indonesia dan dunia sampai sejauh mana, di kita bagaiamana. Apa yang akan
dilakukan untuk mencapai kesana? Misal tranplantasi organ.
Sebelum di kita dan sekarang di kita bagaiaman, akan terlihat perubahannya
C. Body Of Knowledge
IKA secara umum
D. Ketetapan Keluasan Bahan Kajian
Batas bahan kajian sejauh mana
E. Pemetaan Bahan Kajian

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 26


BAB V
Penetapan Mata Kuliah

A. Proses Rekonstruksi Mata Kuliah


Menjadi dokter jantung yang memahami infeksi pada jantung dan degeneratif.
Mata kuliah kontennya mengacu pada kajian tadi.
B. Rekonstruksi Mata Kuliah
C. Penetapan Satuan Kredit Semester Mata Kuliah
Penjabaran di prodi bahwa SKS di masing2 mata kuliah bagaimana?

D. Distribusi Mata Kuliah

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 27


Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 28
BAB VI
Matrik Distribusi Mata Kuliah

A. Struktur Kurikulum
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Kegiatan ilmiah, penelitian dan ketrampilan keprofesian yang diberikan
dalam bentuk
- Materi penerapan akademik (MPA)
- Materi penerapan keprofesian (MPK)

Tabel 1. Beban studi masing-masing kelompok materi pendidikan


MATERI PROFESI JUMLAH
SKS % SKS
MPA (KJ, LK, KPL,TK)* 40 - 45 (100) 40 – 45
MPK 12 - 15 12 – 15
Jumlah 52-60 (100) 107 - 132
*KJ: Kajian Jurnal; LK: Laporan Kasus; KPL: Kasus Panjang/Longitudinal; TK: Tinjauan Kepustakaan

1. Materi Penerapan Akademik (MPA)


Materi Penerapan Akademik ialah kegiatan penerapan ilmu yang telah didapat
sebelumnya, yang langsung berhubungan dengan keilmuan yang ditekuni. Berbagai jenis
kegiatan ini bertujuan untuk membina pengetahuan, sikap dan tingkah laku ilmuwan,
menguasai metode riset ilmiah, mampu membuat tulisan ilmiah dan menulis tesis ilmiah
dalam mendukung ketrampilan keprofesian sebagai dokter spesialis anak.

a. Presentasi Jurnal.
Peserta wajib melakukan kajian terhadap hasil penelitian mutakhir dan menerapkan
dalam keprofesian sebanyak 13 kali sebagai presentan (pada tahap yunior). Presentasi
yang dilaksanakan di ruang sidang sebanyak 2 kali dan11 kali di divisi

b. Presentasi kasus (Case Report).


Peserta wajib menyampaikan laporan kasus disertai landasan teori dan analisis
berbasis bukti mutakhir sebanyak 2 kali (tahap madya).Penulisan, presentasi dan
diskusi laporan kasus dalam bahasa Inggris.Presentasi dilaksanakan di ruang sidang.
c. Presentasi kasus longitudinal.
Peserta wajib menyampaikan laporan kasus panjang dari satu penderita yang diikuti
minimal selama 6bulan dan dilakukan tinjauan dari sisi pediatri sosial sebanyak 1

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 29


kalipada semester VII.Penulisan, presentasi dan diskusi laporan kasus dengan bahasa
Indonesia. Berdasarkan EBM. Presentasi dilaksanakan di ruang sidang.
d. Presentasi Tinjauan Kepustakaan (TK).
Peserta wajib menyampaikan tinjauan kepustakaan disertai landasan teori dan analisis
berbasis bukti mutakhir sebanyak 2 kali selama pendidikan. TK 1 diajukan pada tahap
junior dengan topik diundi oleh PSPDS-1 IKA, TK 2 diajukan pada tahap madya dengan
topik diundi oleh PSPDS-1 IKA sesuai penelitian yang akan dilakukan. Penulisan dan
presentasi tinjauan kepustakaan dengan bahasa Indonesia.Presentasi dilaksanakan di
ruang sidang.
e. Presentasi kasus sulit / bermasalah (Problem Case).
Peserta wajib menyampaikan laporan kasus sulit/bermasalah disertai landasan teori
dan analisis berbasis bukti mutakhir sebanyak minimal 1 kali selama pendidikan(tahap
madya).Presentasi dilaksanakan di ruang sidang dengan dihadiri divisi-divisi terkait,
minimal dua divisi. Presentasi Kasus Sulit dilaksanakan pada semester IV-VII.
f. Presentasi kasus kematian.
Peserta wajib menyampaikan audit kasus kematian disertai landasan teori dan analisis
berbasis bukti mutakhir sebanyak minimal 1 kali selama pendidikan (tahap
madya).Presentasi dilaksanakan di ruang sidang dengan dihadiri divisi-divisi terkait,
minimal dua divisi.Presentasi Kasus Kematian dilaksanakan (semester IV-VII)
g. Laporan jaga (morning report).
Peserta sebagai tim jaga wajib melaporkan kasus-kasus baru dan/atau menarik selama
jam jaga sesuai jadwal.Laporan disampaikan dalam bahasa Indonesia pada hari Senin
dan Kamis, dan dalam bahasa Inggris pada hari Selasa dan Jumat di ruang sidang.
h. Presentasi ilmiah di luar institusi. Peserta wajib melakukan presentasi ilmiah di luar
institusi baik tingkat regional, nasional dan internasional sebanyak 1 kali selama periode
pendidikan, baik presentasi oral maupun poster.

2. Materi Penerapan Keprofesian (MPK)


Materi Penerapan Keprofesian ialah pelatihan keprofesian dengan menerapkan ilmu
yang didapat sebelumnya secara nyata melalui berbagai kegiatan keprofesian klinik ilmu
kesehatan anak. Proses pelatihan keprofesian dilaksanakan baik di Rumah Sakit
Pendidikan Utama maupun di berbagai Rumah Sakit Mitra agar mendapatkan materi
latihan berupa kasus – kasus dengan jumlah dan variasi yang sesuai dengan tingkat
kompetensi dan kemahiran yang ingin dicapai.
Pelatihan keprofesian bertujuan untuk mencapai keterampilan (kompetensi)
profesional yang didukung oleh pengetahuan akademik. Pelatihan profesi dilakukan

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 30


dengan kerja praktek di bangsal untuk pasien rawat inap dan di poliklinik untuk pasien
rawat jalan, serta kegiatan di masyarakat untuk berlatih penerapan pendekatan pediatri
sosial. Pelatihan keprofesian secara komprehensif dilaksanakan pada tahap yunior, madya
dan senior. Secara umum aktifitas dalam pelatihan keprofesian tersebut meliputi :
a. Tatalaksana pasien gawat darurat (emergency paediatrics)
b. Tatalaksana pasien rawat inap (inpatient paediatrics)
c. Tatalaksana pasien rawat jalan (ambulatory paediatrics)
d. Tatalaksana kasus jangka panjang (longitudinal cases)
e. Prosedur pediatrik spesialistik (paediatric specialistic procedures)
f. Prosedur pediatrik subspesialistik (paediatric subspecialistic procedures)
g. Penilaian tumbuh kembang (growth and development ascessment)
h. Pendekatan pediatri sosial (social paediatrics approach)
Pelatihan keprofesian dibagi menjadi tiga tahapan disesuaikan dengan tingkat
keterampilan yang dibutuhkan masing-masing tahap.

B. Pemetaan / Penyelarasan Capaian Pembelajaran Program Studi Dengan Capaian


Pembelajaran Mata Kuliah

C. Deskripsi Mata Kuliah dan Bahan Kajian

No. MK Bahan Kajian


1.

2 1.

3 1.
4
1.
5 1.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 31


D. Deskripsi Bahan Kajian Mata Kuliah
Dinarasikan dan sebutkan ada dilampiran
Kode mata kuliah Nama mata kuliah s

Deskripsi Mata Kuliah :


......................................................................................................................................
Bahan Kajian

...................................................................................................................................

Sub Capaian Pembelajar Mata Kuliah :


...............................................................................................................................

E. Strategi Pembelajaran

Tahap Pra Yunior


Pada tahap pra yunior diberikan mata kuliah wajib program studi yang
diselenggarakan pada semester 1 selama 3 bulan. Materi disampaikan dalam format
perkuliahan dan tugas-tugas mandiri. Pada akhir masa perkuliahan diselenggarakan
evaluasi dengan ujian tulis. Perkuliahan sebagian besar bertempat di Pasca Sarjana
Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Jl.Veteran, Malang.
Tujuan pendidikan pada tahap pra yunior ini adalah untuk menambah wawasan
peserta program tentang kemajuan penelitian dan kemampuan penelitian yang telah
dicapai di laboratorium-laboratorium di lingkungan Fakultas Kedokteran. Pada
akhirnya diharapkan peserta PPDS telah memiliki dasar pemahaman pengetahuan
yang kuat untuk mendalami materi-materi yang lebih spesifik pada tahapan
selanjutnya dan saat menjalani rotasi di bangsal. Materi perkuliahan dan pengampu
seperti telah tercantum di tabel atas.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 32


Pelatihan Keprofesian
Pelatihan keprofesian bagi peserta PPDS I dilaksanakan di RS Pendidikan RSU Dr.
Saiful Anwar Malang, dan terintegrasi dengan pendidikan kedokteran umum (S1).
Peserta didik yunior dan madya bekerja bersama mahasiwa S1 Kedokteran (dokter
muda) mendapatkan kesempatan menerapkan keterampilan tatalaksana penderita
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan keprofesian yang telah mereka dapatkan
dalam melakukan anamnesis, menegakkan diagnosis awal, melakukan tindakan
terapeutik awal, dan merancang prosedur atau tindakan lebih lanjut untuk
menegakkan diagnosis yang lebih pasti, melakukan beberapa prosedur khusus,
melakukan beberapa tindakan terapeutik, merancang dan melaksanakan konsultasi,
melakukan kontrol harian (follow-up) dan menetapkan apakah penderita sudah dapat
dipulangkan atau dipindah-rawatkan dan sebagainya. Semua kegiatan di atas
dibawah bimbingan staf/supervisor divisi, dan tercermin dalam catatan medik. Untuk
itu pelatihan keprofesian ini dibagi dalam 3 tahap : tahap yunior atau tahap
pembekalan, tahap madya atau disebut sebagai magang dan tahap senior atau tahap
mandiri

Tahap Yunior
Pada semester 1 dan 2 peserta PPDS I mulai masuk dalam rotasi pendidikan
ketrampilan keprofesian sebagai PPDS Yunior di bangsal/divisi selama 12 bulan.
Masing-masing divisi akan dijalani selama 1 bulan, kecuali Divisi Alergi-Imunologi dan
Endokrinologi, yang dijalani selama 2 minggu (tabel 3). Setiap peserta PPDS akan
mendapatkan kesempatan belajar dan bekerja di IRNA (Instalasi Rawat Inap) Anak
dan poli khusus (Instalasi Rawat Jalan/ Poli Spesialis) serta mengikuti kegiatan Divisi.
Pada periode ini substansi akademik yang dikerjakan berupa : (1)Materi Keahlian
Khusus (MKK) yang akan diberikan oleh masing-masing Divisi dalam bentuk
pengayaan, (2) Materi Penerapan Akademik (MPA), berupa Pengajuan Judul Tesis
yang mulai didiskusikan dengan pembimbing yang ditunjuk, dan(3)Materi Penerapan
Keprofesian (MPK) berupa Laporan Jaga dan Presentasi Jurnal.
Tujuan kegiatan pendidikan pada tahap yunior adalah agar para peserta PPDS yunior
mengetahui dan mampu merencanakan kegiatan pengelolaan penderita di bangsal
baik secara administratif maupun secara medis, terkait rencana diagnosis dan terapi.
Tujuan lain adalah untuk memperdalam penguasaan materi-materi substansial dasar
(materi keahlian khusus) dari masing-masing divisi. Diharapkan dengan tercapainya
dua tujuan utama tersebut para peserta PPDS Yunior sudah dapat mengelola
penderita secara mandiri di tahapan selanjutnya, yaitu pada tahap Madya.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 33


Pada akhir masa kerja sebagai yunior, dilakukan ujian OSCE dan yudisium untuk
menentukan kelulusan peserta PPDS I sebagai prasyarat meneruskan pendidikan ke-
tingkat madya.

Tabel 3. Stase Divisi dan lama rotasi


MASA KERJA (DALAM BULAN)
NO. DIVISI / INSTALASI
JUNIOR MADYA SENIOR
1 Alergi – Imunologi (AI) 0,5 1
2 Endokrinologi (EN) 0,5 1
3 Gastroentero(GE) - Hepatologi (HP) 1 2
4 Nutrisi & Penyakit Metabolik (NPM) 1 2
5 Hematologi – Onkologi (HO) 1 2
6 Kardiologi (KD) 1 2
7 Nefrologi (NF) 1 2
8 Neurologi (NR) 1 2
9 Respirologi 1 2
10 Infeksi &Tropical Medicine 1 2
11 Tumbuh Kembang (TK) & Pedsos 1 2
12 Perinatologi 1 1 1 (NICU)
13 PGD (HCU) 1 (HCU) 1(HCU) 1 (PICU)
14 Poli Umum 1
15 Instalasi Gawat Darurat 1
16 RS Mitra/Jejaring 1
17 Stase Pre- Evaluasi Nasional 1
TOTAL 12 24 6

Tahap Madya
Pada semester III, IV, V dan VI peserta PPDS I memasuki tahap madya. Tahap madya
akan dijalani selama 24 bulan. Pada tahap Madya peserta PPDS akan mendapatkan
kesempatan mendalami ketrampilan keprofesian di masing-masing divisi, oleh
karenanya tahap ini disebut juga tahap magang. Peserta PPDS Madya diberi
tanggung jawab untuk mengelola penderita di divisinya masing-masing (baik di
bangsal rawat inap atau di poli spesialis rawat jalan) di bawah pengawasan supervisor.
Masing-masing stase divisi pada umumnya akan dijalani selama 2 bulan, kecuali Divisi
Alergi-Imunologi, Perinatologi, PGD (HCU) dan Endokrinologi, yang dijalani selama 1
bulan.
Substansi Akademik pada tahap madya ini meliputi: pengajuan Proposal Penelitian
pada semester 4-5 dan pelaksanaan penelitian setelah mengajukan Proposal dan
Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 34
etical clearence dari pada semester 5. Pada semester 6 diharapkan peserta PPDS
sudah mengajukan Tesis. MPK pada tahap ini berupa laporan jaga, presentasi TK-2
dan case report-1 pada semester 4, laporan jaga, dan presentasi case report-2 pada
semester 5, laporan jaga, presentasi kasus sulit, kasus kematian, kasus longitudinal
dan presentasi luar pada semester 6 dan 7.
Tujuan kegiatan pendidikan pada tahap madya adalah agar para peserta PPDS
madya mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan penderita di bangsal baik secara
administratif maupun secara medis, terkait upaya diagnosis dan terapi. Dalam hal ini
peserta PPDS Madya diarahkan/dibentuk agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap
pengelolaan penderita secara paripurna di bidangnya terkait kompetensi yang dituntut
dari masing-masing divisi. Tujuan lain pada tahap madya ini adalah untuk
memperkuat pendalaman dan penguasaan materi atau kasus yang subspesialistik
melalui pengajuan-pengajuan kasus sulit, kasus kematian, kasus longitudinal, dll

F. Tahap Senior
Peserta PPDS I yang lulus tahap madya akan memperdalam kemampuan akademik
serta keterampilan profesi sebagai peserta PPDS Senior dengan masa kerja 6 bulan.
Peserta PPDS Senior memperdalam ketrampilan profesi di poliklinik umum 1 bulan,
PGD (PICU) 1 bulan, Perinatologi (NICU) 1 bulan, IGD 1 bulan dan bekerja mandiri di
RS Jejaring/Mitra selama 1 bulan serta stase pre-evaluasi nasional selama 1 bulan.
Tujuan kegiatan pendidikan pada tahap senior adalah agar para peserta PPDS Senior
mampu bertindak sebagai manager atau pengarah dalam : (1) pengelolaan penderita
dengan penyakit kritis dan kompleks (di PICU, NICU dan IGD), (2) pengelolaan sistem
pelayanan kesehatan yang terstruktur (di rumah sakit jejaring), secara paripurna dan
mandiri.
Pada akhir tahap senior peserta PPDS I yang lulus dalam Tesis dan lulus pada
Evaluasi Lokal dan Nasional dinyatakan selesai masa pendidikannya dan berhak
menyandang gelar Spesialis Anak (Sp.A)

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 35


Tabel 6. Pelaksanaan Kegiatan Akademik dan Pelatihan Keprofesian Harian
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
Visite ruangan oleh PPDS
07.00 – 08.00 Morning Report
08.00 – 09.00 Visite
09.30 – 12.00 Visite Visite, poli / Visite, poli / Visite, poli / Visite, poli /
BERSAMA puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas
SPV, poli / dan konsul dan konsul, dan konsul dan konsul
11.00 – 12.00 puskesmas Rapat Bagian/ death case/ ISHOMA Sholat Jum’at
dan konsul, Pendidikan kasus sulit
death case/
12.00 – 14.00 Ilmiah Ilmiah Ilmiah Ilmiah
14.00 – 15.00 Ilmiah Divisi Ilmiah Divisi Ilmiah Divisi Ilmiah Divisi Ilmiah Divisi,
15.00 - serah terima jaga

Latihan Keprofesian di Unit Rawat Jalan dan Rumah Sakit Jejaring


Peserta PPDS I yang bertugas di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) adalah peserta
pada tahap senior (IRJ spesialis dan subspesialis bila diperlukan). Tugas peserta
PPDS I di IRJ meliputi penatalaksanaan pasien di IRJ Anak secara menyeluruh dan
menjawab rujukan dan konsultasi antar Laboratorium/SMF dalam lingkup RSU Dr.
Saiful Anwar maupun dari RS lain dengan bimbingan dari supervisor IRJ dan divisi
terkait. Pembimbing dan supervisi kegiatan peserta PPDS I di IRJ spesialis
dikoordinasi dan dikelola oleh supervisor IRJ bersama Ketua Program Studi.
Pembimbing dan supervisi kegiatan peserta PPDS I di IRJ subspesialis adalah staf
divisi yang bersangkutan. Peserta PPDS I yang bertugas di RS Jejaring adalah peserta
pada tahap senior.

Jadwal Poliklinik Spesialistik Rawat Jalan


Hari Buka Poliklinik
Senin sampai Jum’at Poli Umum dan Poli Bayi
Senin Tumbuh Kembang, Nutrisi dan Penyakit Metabolik,
Endokrinologi, Neurologi
Selasa Kardiologi, Respirologi, Alergi – Imunologi
Rabu Nefrologi, Gastroenterohepatologi,
Penyakit Tropik dan Infeksi, Nutrisi dan Penyakit Metabolik,
Neurologi,Tumbuh Kembang Pedsos,Poli Terpadu

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 36


Kamis Kardiologi, Respirologi, Alergi Imunologi
Hematologi-Onkologi
Jum’at Endokrinologi

Tugas dan tata cara peserta PPDS I Senior di RS Jejaring pada dasarnya sama
dengan tugas dan tata cara peserta PPDS I di Insitusi Pendidikan Dokter Spesialis
Anak. Peserta PPDS I senior bekerja secara mandiri dan langsung bertanggung jawab
dan bekerja sama dengan Kepala Staf Medik Fungsional (SMF) RS Jejaring dan staf
pengajar setempat. Pelatihan keprofesian secara komprehensif di RS Jejaring
merupakan kesempatan terakhir bagi peserta PPDS I untuk berperan sebagai dokter
spesialis anak muda sebelum mengikuti Evaluasi Nasional.
Pelatihan Keprofesian PPDS Senior di Instalasi Rawat Jalan dan di RS Mitra
bertujuan untuk melatih sekaligus memberi kesempatan kepada PPDS Senior untuk
menerapkan segala kemampuannya dan berperilaku sebagai layaknya seorang dokter
spesialis anak dimana dalam hal ini dituntut suatu kerja mandiri. Di samping sebagai
penanggung jawab harian tatalaksana penderita, peserta didik mandiri beserta staf
pembimbing mendiskusikan dan menjawab konsultasi mengenai pokok bahasan
subdisiplin sesuai kasus yang ditemui baik antar Laboratorium maupun dari Instansi
lain. Peserta didik mandiri dapat juga berperan sebagai penghubung antara RS Mitra
dengan RS Pendidikan Utama mengenai berbagai hal seperti: diskusi tentang
Prosedur tetap, SOP, kebijakan, dan sebagainya dari kedua RS tsb.

G. Pemetaan / Penyelarasan Mata Kuliah VS Strategi Pembelajaran


Ada di RPS
Tabel 2. Struktur dan Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan PPDS-1 IKA FKUB-RSSA
Malang
H. Sumber Belajar
I. Pemetaan / Penyelarasan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah vs Strategi
Pembelajaran
J. Assesment
Ringkasan tentang assesment, selebihnya di buku assessment
K. Prosedur Assesmen Mata Kuliah
Ringkasan tentang assesment, selebihnya di buku assessment

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 37


BAB 7
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

A. Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester


Rencana pembelajaran semester adalah rencana proses pembelajaran yang
disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian
pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah. Rencana pembelajaran
semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri
atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam program studi.
RPS disusun dari hasil rancangan pembelajaran, dituliskan lengkap untuk
semua mata kuliah pada Program Studi, disertai perangkat pembelajaran lainnya di
antaranya: rencana tugas, instrumen penilaian dalam bentuk rubrik dan/atau
portofolio, bahan ajar, dan lain-lain.
Sebelum RPS disusun perlu dibuat analisis pembelajaran. Analisis
pembelajaran merupakan susunan Sub-CPMK yang sistematis dan logis. Analisis
pembelajaran menggambarkan tahapan-tahapan pencapaian kemampuan akhir
mahasiswa yang berkontribusi terhadap pencapaian CPL yang dibebankan pada mata
kuliah.
Prinsip penyusunan RPS:
a) RPS atau istilah lain adalah dokumen program pembelajaran yang dirancang untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai CPL yang telah ditetapkan,
sehingga harus dapat dijalankan oleh mahasiswa pada setiap tahapan belajar pada
mata kuliah terkait.
b) RPS atau istilah lain dititik beratkan pada bagaimana memandu mahasiswa untuk
belajar agar memiliki kemampuan sesuai dengan CPL lulusan yang dibebankan pada
mata kuliah, bukan pada kepentingan kegiatan dosen mengajar.
c) Pembelajaran yang dirancang dalam RPS adalah pembelajaran yang berpusat
pada mahasiswa (Student Centered Learning disingkat SCL)
d) RPS atau istilah lain, wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 38


Unsur-unsur RPS:

RPS atau istilah lain menurut SN-Dikti Pasal 12, paling sedikit memuat:

a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks,
nama dosen pengampu;
b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e) metode pembelajaran;
f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i) daftar referensi yang digunakan.

B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Sub-CPMK merupakan rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada


tiap tahap pembelajaran yang bersifat spesifik dan dapat diukur, serta
didemonstrasikan pada akhir proses pembelajaran. Sub-CPMK dirumuskan dari
rumusan CPMK yang diharapkan secara akumulatif berkontribusi terhadap
pencapaian CPL.

Rumusan Sub-CPMK yang baik memiliki sifat:


• Specific – rumusan harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik
menggambarkan kemampuan: sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diinginkan, menggunakan kata kerja tindakan nyata (concrete verbs);

• Measurable – rumusan harus mempunyai target hasil belajar mahasiswa yang


dapat diukur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh
mahasiswa;

• Achievable – rumusan menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh


mahasiswa;

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 39


• Realistic – rumusan menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai
oleh mahasiswa;

• Time-bound – rumusan menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh


mahasiswa dalam waktu cukup dan wajar sesuai bobot sks nya.

Sub-CPMK yang telah dirumuskan, selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan indikator, kriteria, dan membuat instrumen penilaian, memilih bentuk
dan metode pembelajaran, serta mengembangkan materi pembelajaran. Item-item
tersebut selanjutnya disusun dalam sebuah rencana pembelajaran semester (RPS)
untuk mata kuliah terkait.

Sebelum RPS disusun perlu dibuat analisis pembelajaran. Analisis pembelajaran


merupakan susunan Sub-CPMK yang sistematis dan logis. Analisis pembelajaran
menggambarkan tahapan-tahapan pen- capaian kemampuan akhir mahasiswa yang
berkontribusi terhadap pencapaian CPL yang dibebankan pada mata kuliah.

C. Indikator Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

D. Kriteria dan Bentuk Penilaian

Penilaian (grading) adalah proses penyematan atribut atau dimensi atau


kuantitas (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen dengan cara
membandingkannya terhadap suatu instrumen standar tertentu. Hasil dari penilaian
berupa atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi
Kriteria Penilaian (assessment criteria) adalah patokan yang digunakan
sebagai ukuran atau acuan ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan
indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kriteria penilaian merupakan pedoman bagi
penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kriteria penilaian dapat berupa
kuantitatif ataupun kualitatif.
Indikator Penilaian adalah pernyataan spesifik dan terukur yang
mengidentifikasi pencapaian hasil belajar atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang
disertai bukti-bukti.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 40


Prinsip Penilaian

Prinsip penilaian sesuai dengan SN-Dikti secara garis besar dapat dilihat pada Tabel
berikut.

No Prinsip Penilaian Pengertian


Edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa
agar mampu: a. memperbaiki perencanaan dan cara
belajar; dan
b. meraih capaian pembelajaran lulusan.

Otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses


belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang
mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada stándar
yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang
dinilai.
Akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati
pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

Transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil


penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.

E. Bentuk, Metode, dan Pengalaman Pembelajaran


Bentuk pembelajaran diatur di dalam SN-Dikti pada pasal 14 dan konversinya
dalam sks diatur pada pasal 19. Pemilihan bentuk pembelajaran dalam aktivitas
belajar mahasiswa pada mata kuliah dapat digunakan untuk mengestimasi waktu
belajar, yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung bobot sks mata kuliah.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 41


Tabel berikut merupakan bentuk pembelajaran satu sks, proses pem- belajaran, dan
estimasi waktunya.
Bentuk dan metode pembelajaran dipilih sesuai dengan karakteristik mata
kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam
rangkaian pemenuhan CPL.

F. Rancangan Suasana Akademik Implementasi RPS


Narasikan apa yang ada di RPS berkaitan dengan pembelajran PPDS, pemaparan
strategi pembelajaran.

G. Portfolio Mata Kuliah


Masing - masing divisi ada laporan kegiatan selama 1 semester.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 42


BAB VIII
Manajemen dan Mekanisme Implementasi Kurikulum

A. Dosen
Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen
wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan.
Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan
magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi. Selain itu, dapat
juga menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan program dan
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI. Dosen program
magister wajib berkualifikasi akademik lulusan doctor yang relevan dengan program
studi, dapat juga menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan program dan
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 9 (Sembilan) KKNI.

Staf Pengajar / Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Kesehatan
Anak
1. Dr. Krisni Subandiyah, dr., Sp.A(K)
2. Dr. Renny Suwarniaty, dr., Sp.A(K)
3. Anik Puryatni, dr., Sp.A(K)
4. Dr. Haryudi Aji Cahyono, dr., Sp.A(K)
5. Susanto Nugroho, dr., Sp.A(K)
6. Eko Sulistijono, dr., Sp.A(K)
7. Dr. Wisnu Barlianto, dr., Sp.A(K)
8. Dr. Satrio Wibowo, dr., Sp.A(K), M.Si,Med
9. Dr. Irene Ratridewi, dr., Sp.A,(K) M.Kes
10. Ariani, dr., Sp.A(K), M.Kes
11. Dr. Ery Olivianto, dr., Sp.A(K)
12. Dyahris Koentartiwi, dr., Sp.A(K)
13. Saptadi Yuliarto, dr., Sp.A(K), M.Kes
14. Brigitta Ida R.V.C., dr., Sp.A(K), M.Kes
15. Prasetya Ismail, dr., Sp.A, M.Biomed
16. Kurniawan Taufik Kadafi, dr.,Sp.A(K), M.Biomed
17. M. Fachrul Udin, dr., Sp.A, M.Kes

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 43


18. Setya Mithra Hastiastuti, dr., Sp.A, M.Si,Med.
19. Sony Wicaksono, dr., Sp.A, M.Kes
20. Astrid Kristina Kardani, dr., Sp.A(K), M.Biomed
21. Savitri Laksmi Wina Putri, dr., Sp.A(K)
22. Nugroho Danu T.S., dr., Sp.A(K)
23. Desy Wulandari, Sp.A, M.Biomed
24. Hajeng Wulandari, dr., Sp. A, M.Biomed
25. Irfan Agus Salim, dr., Sp. A, M.Biomed
26. Muhammad Irawan, dr., Sp.A, M.Biomed
27. Fadilah Mutaqin, dr., Sp.A, M.Biomed

B. Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain,
pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.
Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan
program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi
tugas pokok dan fungsinya, dikecualikan bagi tenaga akademik yaitu dengan tingkat
pendidikan paling rendah SMA atau sederajat. Untuk tenaga kependidikan yang
memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tugas
dan keahliannya. Tenaga kependidikan wajib meningkatkan kompetensinya dengan
mengikuti pelatihan dan atau meningkatkan jenjang pendidikan .

C. Sarana dan Prasarana Pembelajaran


1. Sarana dan prasarana pengajaran dan pembelajaran direncanakan secara
sistematis dan terintegrasi agar efisien, selaras dan sejalan dengan rencana
pengembangan kegiatan akademik dan atau kurikulum.
2. Infrastuktur fakultas memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan serta
standar keamanan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan FK UB dan
departemen.
3. Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran secara umum. Ruang kuliah minimal
harus dilengkapi dengan papan tulis, OHP, LCD Projector, komputer dan pengeras
suara.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 44


4. Program studi menyediakan akses internet.
5. Setiap program studi memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar
pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.
6. Setiap program studi menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan
tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.
7. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium skil sejalan dengan tuntutan dan
perkembangan IPTEK.
8. Manual penggunaan peralatan di laboratorium skil disediakan untuk memandu dan
menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah serta
menjamin keselamatan pengguna.
9. Perpustakaan fakultas dikembangkan menggunakan sarana prasarana terkini dan
dikelola oleh tenaga profesional guna mendukung dan melengkapi fungsi
perpustakaan program studi serta sebagai koordinator pengembangan
perpustakaan secara keseluruhan dan terintegrasi.
10. Perpustakaan fakultas bisa diakses dari seluruh perpustakaan program studi baik
internal maupun eksternal dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen
Fakultas Kedokteran.
11. Perpustakaan program studi menyediakan minimal buku referensi yang menunjang
ilmu dasar keahlian dan selalu diperbarui sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan IPTEK, dalam bentuk jurnal-jurnal.
12. Perpustakaan program studi dilengkapi dengan fasilitas untuk memudahkan
penelusuran judul dan pengarang buku serta kemudahan untuk peminjaman.
13. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa disediakan sesuai dengan
perkembangan kegiatan mahasiswa.
14. Semua fasilitas fisik dan peralatan dipelihara secara teratur.
15. Prasarana FK dan RS masuk semua ruang rawat inap dan sebagainya termasuk OK
jika digunakan tindakan, radiologi mikro, dsb.

D. Sistem Penjaminan Mutu Akademik


Sistem penjaminan mutu kurikulum meliputi, yakni : Penetapan kurikulum,
Pelaksanaan Kurikulum, Evaluasi Kurikulum, Pengendalian Kurikulum , dan
Peningkatan kurikulum.
Penetapan kurikulum dilakukan setiap minimal 4 – 5 tahun sekali oleh pimpinan
perguruan tinggi, dengan menetapkan Kualifikasi Profil/tujuan Pendidikan prodi, CPL,
mata kuliah beserta bobotnya, dan struktur kurikulum yang terintegrasi. Pelaksanaan
kurikulum dilakukan melalui proses pembelajaran, dengan memperhatikan

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 45


ketercapaian CPL, baik pada lulusan (CPL), CP dalam level MK (CPMK) ataupun CP
pada setiap tahapan pembelajaran dalam kuliah (Sub-CPMK). Pelaksanaan kurikulum
mengacu pada RPS yang disusun oleh Dosen atau tim dosen, dengan memperhatikan
ketercapaian CPL pada level MK. Sub-CPMK dan CPMK pada level mata kuliah harus
mendukung ketercapaian CPL yang dibebankan pada setiap mata kuliah.

E. Standar Mutu Implementasi Kurikulum


Kebijakan sistem kurikulum dilandasi oleh Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Standar Proses Pembelajaran.
Program kurikulum yang saat ini dinamakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
bertujuan untuk mendorong mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dengan
berbagai kompetensi tambahan di luar program studi dan/atau di luar kampus-nya.
Pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana
terapan dapat dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam
program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar; dan 2) mengikuti
proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan
beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.
Sedangkan bagi perguruan tinggi wajib memfasilitasi pelaksanaan MBKM. Fakultas
kedokteran tidak wajib , namun masih memungkinakan diterapkan

F. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum (internal monev dan eksternal


monev—AIM
Evaluasi kurikulum bertujuan perbaikan keberlanjutan dalam pelaksanaan kurikulum.
Evaluasi dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap formatif dan tahap sumatif. Evaluasi
formatif dengan memperhatikan ketercapaian CPL. Ketercapaian CPL dilakukan
melalui ketercapaian CPMK dan Sub-CPMK, yang ditetapkan pada awal semester
oleh dosen/tim dosen dan Program Studi. Evaluasi juga dilakukan terhadap bentuk
pembelajaran, metode pembelajaran, metode penilaian, RPS dan perangkat
pembelajaran pendukungnya.
Evaluasi sumatif dilakukan secara berkala tiap 4 – 5 tahun, dengan melibatkan
pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar bidang ilmu
program studi, industri, asosiasi, serta sesuai perkembangan IPTEKS dan kebutuhan
pengguna. Pengendalian pelaksanaan kurikulum dilakukan setiap semester dengan
indikator hasil pengukuran ketercapaian CPL. Pengendalian kurikulum dilakukan oleh
Program Studi dan dimonitor dan dibantu oleh unit/lembaga penjaminan mutu
Perguruan Tinggi.

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 46


Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum ini merupakan sebuah usaha penjaminan
mutu terhadap penggunaan kurikulum di tingkat program studi. Aspek yang di monitor dan di
evaluasi dalam kurikulum ini adalah:
1. Kurikulum mencerminkan visi dan misi dari universitas, fakultas, dan prodi
2. Kurikulum tersebut mempromosikan pembelajaran seumur hidup
3. Semua mata kuliah dalam kurikulum saling terintegrasi
4. Kurikulum menunjukkan keluasan dan kedalaman mata kuliah
5. Isi kurikulum diperbaharui sesuai peraturan, sesuai dengan kesepakatan asosiasi
keilmuan/profesi dan kebutuhan stakeholder
6. Kurikulum dikembangkan oleh semua dosen
7. Pengembangan kurikulum melibatkan mahasiswa dan alumni
8. Kurikulum dievaluasi secara berkala sesuai kebutuhan
9. Evaluasi mahasiswa sesuai dengan tujuan mata kuliah dan kurikulum
10. Isi kurikulum menunjukkan keseimbangan yang baik antara keterampilan umum,
khusus, dan pengetahuan
11. Capaian pembelajaran yang diharapkan dirumuskan secara jelas dan diterjemahkan
ke dalam kurikulum
12. Kurikulum menunjukkan mata kuliah dasar, program khusus dan tugas akhir, dan tesis
13. Capaian pembelajaran yang diharapkan mencakup keterampilan umum, kemampuan
khusus serta pengetahuan.

G. Referensi yang dirujuk untuk Penyusunan Dokumen Kurikulum


Undang-undang - Peraturan dekan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang


Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2007 Tentang Sertifikasi Dosen.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia


Nomor
6. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Buku Panduan PPDS-1 IKA FKUB/RSSA 47

Anda mungkin juga menyukai