Anda di halaman 1dari 4

Penggunaan Povidone-Iodine dalam Pencegahan Transmisi COVID-19

pada Petugas Kesehatan dan Pasien

Povidone-iodine (PVP-I) merupakan agen antimikroba yang sangat baik dengan


tingkat alergi yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan agen lainnya. PVP-I biasa
digunakan dalam konsentrasi 10% untuk penggunaan bagian kulit. Untuk penggunaan lain
dapat disesuaikan dengan pengenceran dari 1:2 sampai 1:100 (0.1%) dengan penurunan
efektivitas antimikroba yang berbanding lurus yaitu 1:2 sampai 1:100. 12

PVP-I juga memiliki efek virusidal yang paling baik bila dibandingkan dengan
Chlorhexidine dan Benzalkonium chloride. Pada pandemik SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) tahun 2002-2003 dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) pada tahun
2012-2013, PVP-I terbukti dapat membunuh coronavirus. 3

Pada pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh SARS-
CoV-2 dengan karateristik yang mirip dengan SARS-CoV seperti pada SARS dan MERS. Pada
penelitian yang dilakukan Egger, ditemukan pada konsentrasi PVP-I 1% yang digunakan
dalam 30 detik menunjukkan efektivitas virusidal sebanyak 99% dan tidak efektif pada
konsentrasi PVP-I 0.1%. Pada penelitian lainnya, PVP-I konsentrasi rendah 0.23% selama 2
menit terbukti dapat membunuh virus hingga pada level yang tidak bisa dideteksi. 4

Keamanan penggunaan PVP-I


Penggunaan PVP-I kumur lebih bisa ditoleransi oleh tubuh dibanding dengan
antiseptic kumur lainnya. Pada studi yang dilakukan Ader, penggunaaan PVP-I setiap hari
selama 6 bulan menunjukkan tidak ada perubahan pada kadar hormone tiroid (serum T3/T4
dan free T4) dan sedikit kenaikan pada TSH tetapi masih dalam batas normal. 3
WHO menyarankan penggunaan iodine untuk dewasa 0-15mg / hari PVP-10%
mengandung 11mg/ml iodine. Pada konsentrasi PVP-I 0.5% dengan penggunaan per 4jam
sehari mengandung iodine 4 mg / hari.1
Alergi pada PVP-I termasuk jarang dengan prevalensi 0.4%. hal itu juga terjadi
dengan penggunaan PVP-I dengan konsentrasi 10%. Pada ibu hamil tidak menunjukkan
peningkatan kadar hormon tiroid. Pada ibu menyusui tidak ditemukan efek yang signifikan
pada hormone tiroid bayi dan iodine tidak ditemukan pada ASI. Pada kasus yang
terdokumentasi, terjadi peningkatan hormone tiroid pada neonatus akibat penggunaan
PVP-I dengan konsentrasi 10%.5

Persiapan konsentrasi PVP-I yang digunakan :


Persiapan PVP-I dengan konsentrasi 1%
1. Sediaan PVP-I 10% diencerkan dengan cara 10 ml PVP-I 10% dilarutkan dalam WFI
atau NaCl 0.9% sebanyak 100 m
2. Konsentrasi ini bisa digunakan untuk penggunaan kumur pada mulut
Persiapan PVP-I dengan konsentrasi 0.2%
1. Sediaan PVP-I 10% diencerkan dengan cara 1 ml PVP-I 10% dilarutkan dalam WFI
atau NaCl 0.9% sebanyak 50 ml
2. Konsentrasi ini bisa digunakan untuk penggunaan cuci hidung atau nasal spray
Persiapan PVP-I dengan konsentrasi 0.5%
1. Sediaan PVP-I 10% diencerkan dengan cara 1 ml PVP-I 10% dilarutkan dalam WFI
atau NaCl 0.9% sebanyak 20 ml
2. Konsentrasi ini bisa digunakan untuk penggunaan cuci hidung atau nasal spray1

Indikasi pemakaian PVP-I


 Profesi yang bergerak dalam bidang medis yang memiliki potensi mengalami kontak
dengan pasien suspek atau confirmed COVID-19
 Profesi medis yang menggunakan ini sebagai salah satu tahap protokol pemakaian
dan pelepasan APD
 Pasien yang akan menjalani prosedur medis yang berhubungan dengan tindakan
yang berpotensi mengakibatkan aerosol.

Kontra indikasi pemakaian PVP-I


 Pasien atau profesi medis yang memiliki riwayat alergi dengan pemakaian PVP-I
Pengaplikasian PVP-I untuk petugas medis
 PVP-I dengan konsentrasi 10% dapat digunakan untuk cuci tangan (dalam bentuk
foam) dan untuk prosedur aseptik
 PVP-I dengan konsentrasi 1% dapat digunakan untuk cuci mulut atau kumur dengan
cara mendistribusikan larutan tersebut pada seluruh rongga mulut selama 30 detik
dan dilakukan kumur selama 30 detik. Prosedur ini dilakukan setiap 4 jam.
 PVP-I dengan konsentrasi 0.5% atau 0.2% dapat digunakan untuk cuci hidung.
Sediaan nasal spray bisa digunakan dengan 0.28 - 0.3 ml atau 2 kali semprotan pada
tiap lubang hidung. Sediaan nasal drop bisa diberikan sebanyak 4 – 5 tetes pada tiap
lubang hidung. Prosedur ini dilakukan setiap 4 jam.13

Pengaplikasian PVP-I untuk pasien


 PVP-I dengan konsentrasi 1% dapat digunakan untuk cuci mulut atau kumur dengan
cara mendistribusikan larutan tersebut pada seluruh rongga mulut selama 30 detik
dan dilakukan kumur selama 30 detik. Prosedur ini dilakukan 10 menit sebelum
tindakan medis dilakukan
 PVP-I dengan konsentrasi 0.5% atau 0.2% dapat digunakan untuk cuci hidung.
Sediaan nasal spray bisa digunakan dengan 0.28 - 0.3 ml atau 2 kali semprotan pada
tiap lubang hidung. Sediaan nasal drop bisa diberikan sebanyak 4 – 5 tetes pada tiap
lubang hidung. Prosedur ini dilakukan 10 menit sebelum tindakan atau 3 kali sehari
untuk pasien rawat inap
 Pada pasien yang tidak sadar, bisa menggunakan stik spons oral yang sebelumnya
direndam dengan larutan PVP-I dengan konsentrasi 0.5% sebanyak 2 ml.13

Referensi

1. Muhamed M, Ramkrishna S, Paranjape M. Repurposing 0.5% povidone iodine


solution in otorhinolaryngology practice T in Covid 19 pandemic. 2020;(January).
2. Berkelman RL, Holland BW, Anderson RL. Increased bactericidal activity of dilute
preparations of povidone-iodine solutions. J Clin Microbiol. 1982;15(4):635–9.
3. Kirk-Bayley J, Challacombe S, Sunkaraneni V, Combes J. The Use of Povidone Iodine
Nasal Spray and Mouthwash During the Current COVID-19 Pandemic May Protect
Healthcare Workers and Reduce Cross Infection. SSRN Electron J. 2020;
4. Eggers M, Koburger-Janssen T, Eickmann M, Zorn J. In Vitro Bactericidal and Virucidal
Efficacy of Povidone-Iodine Gargle/Mouthwash Against Respiratory and Oral Tract
Pathogens. Infect Dis Ther [Internet]. 2018;7(2):249–59. Available from:
https://doi.org/10.1007/s40121-018-0200-7
5. Citation NLM, Database L, Library N, Url B. Drug Lactation Database - Povidone iodine.
2018;(Md):4–6. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501588/pdf/Bookshelf_NBK501588.pdf

Anda mungkin juga menyukai