KELOMPOK : 5
FARMASI B
Nur Azmi Hidayati (201810410311077)
Maulana Aldi Ashari (201810410311081)
Indah Paulina Dewi (201810410311086)
Fitria Kusuma Putri (201810410311091)
Elva Dwi Kurnia (201810410311098)
Altrisna Sukma Indriyani (201810410311107)
DOSEN PEMBIMBING :
Apt. DIAN ERMAWATI, M.Farm.
Dra. Apt. USWATUN CHASANAH, M.Kes.
Apt. RADITYA WEKA NUGRAHENI, M.Farm.
Apt. DYAH RAHMASARI, M. Farm.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tetes mata merupakan sediaan steril yang dapat berupa larutan ataupun
suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan pada obat pada selaput
lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Penggunaan untuk obat tetes
mata ini memerlukan perhatian yang khusus agar dapat digunakan dengan tepat
dan mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Penggunaan yang benar disini meliputi penggunaan yang bersih dan steril, serta
penggunaan yang sesuai dengan indikasi dan target penggunaan (Laila et al.,
2020).
1.3 Tujuan
2.1.1 Indikasi
2.1.2 Kontraindikasi
(A to Z Drug Facts)
2.1.4 Farmakologi
2.1.5 Farmakodinamika
2.1.6 Farmakokinetika
Dewasa : Teteskan satu tetes secara topikal ke setiap mata. Jika perlu, dosis ini
dapat diulang hanya sekali, setidaknya satu jam setelah tetes pertama.
Anak-anak dan lansia : Teteskan satu tetes larutan 2,5% secara topikal ke mata.
Biasanya tidak perlu melebihi dosis ini. Penggunaan fenilefrin 10%
dikontraindikasikan pada anak-anak dan lansia karena peningkatan risiko
toksisitas sistemik. Absorbsi sistemik dari fenilefrin dapat dikurangi dengan
menekan kantung lakrimal di kantus medial selama satu menit selama dan setelah
pemberian tetes. (Ini menghalangi jalannya tetes melalui duktus naso-lakrimal ke
area absorpsi yang luas dari mukosa hidung dan faring. Hal ini terutama
dianjurkan pada anak-anak) (Phenylephrine Product Information, 2017).
2.2 Tinjauan Sifat Fisikokimia Bahan Obat
2.2.1 Struktur Kimia
2.2.4 Stabilitas
2.2.5 Inkompaktibiltas
2. Diberi antioksidan
3. Diberi pengawet
0,12
Fenilefrine HCl : ×22 ml=0,0264 g
100
Sodium Metabisulfit : V1 × N1 = V2 × N2
22 ml × 0,1 = V2 × 1%
V2 = 2,2 ml
Benzalkonium Chlorida : V1 × N1 = V2 × N2
22 ml × 0,1 = V2 × 1%
V2 = 2,2 ml
Edetat : V1 × N1 = V2 × N2
22 ml × 0,1 = V2 × 1%
V2 = 2,2 ml
NaCl : 0,1727 g
Water for Injection : 15,2 ml
0,12
Fenilefrin HCl : ×22 ml=0,0264 g
100
0,1
Sodium Metabisulfit : ×22 ml=0,022 g
100
0,01
Benzalkonium Chloride : ×22 ml=0,0022 g
100
0,01
Edetat : ×22 ml=0,0022 g
100
0,09
NaCl : ×22 ml=0,198 g
100
Tonisitas :
1 g 0,0264 g
Fenilefrin HCl : =
0,34 x
x=0,008976
1 g 0,022 g
Sodium Metabisulfit : =
0,7 x
x=0,0154
1 g 0,0022 g
Benzalkonium Chloride : =
0,18 x
x=0,000396
1 g 0,0022 g
Edetat : =
0,24 x
x=0,000528
: 198 – 0,0253
: 0,1727 g
3.5 Cara Pembuatan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Nilai tonisitas pada cairan mata dan darah sama dengan tonisitas NaCl yaitu
0,9%. Secara ideal larutan obat mata harus isotonis dengan NaCl, tetapi mata juga
mempunyai toleransi terhadap tonisitas yang rendah, paling rendah setara dengan
tonisitas NaCl yaitu 0,9% dan paling tinggi setara dengan NaCl 2,0% tanpa
adanya gangguan yang terlihat. Pada formulasi sediaan tetes mata kali ini
ditambahkan NaCl sebagai pengisotonis sebanyak 0,1727 g, sesuai dengan
perhitungan tonisitas yang telah dilakukan.
2. Sediaan fenilefrin harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan
tidak tembus cahaya, karena bahan aktif dari sediaan tetes mata tersebut
tidak stabil apabila terkena cahaya
3. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri akibat pemakaian multiple
dose, maka sediaan teets mata fenilefrin ditambahkan dengan bahan
pengawet yaitu benzalkonium chloride
4. Pada sediaan yang memiliki pH tidak sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan, dapat ditambahkan dengan larutan buffer untuk menyesuaikan
pH yang dikehendaki
5. Pembuatan larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam
toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, serta kebutuhan bahan pengawet dan
cara sterilisasi yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, I. R. F., Hardiyati, I., & Fitri, D. R. (2021). Penyuluhan Dagusibu Cara
Penggunaan Obat Tetes yang Baik dan Benar pada Posyandu Anggrek
Pondok Aren. Jurnal Abdidas, 2(4), 1003–1007.