Anda di halaman 1dari 28

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL

KELOMPOK : G-9
ANGGOTA :
1. Bela Selvyana Dea Pitaloka          201810410311326
2. Zetty Cahya Ningtiaz                    201810410311332
3. Noor Khalida Apriliani                 201810410311337
4. Adella Oktavia Tri Ajeng             201810410311340
5. Novita Dewi Anggraeni               201810410311343

TOPIK FORMULASI : TETES MATA FENILEFRIN 0,12%


TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu , 20 Oktober 2021

PRAFORMULASI
I. A. TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT

Phenylephrine memiliki bioavailabilitas oral rendah karena penyerapan tidak teratur


dan metabolisme first-pass oleh monoamine oxidase di usus dan hati.Bila disuntikkan
secara subkutan atau intramuskular dibutuhkan 10 sampai 15menit untuk beraksi
(mencapai efek), injeksi subkutan dan intramuskular efektifsampai sekitar 1 jam dan
sampai sekitar 2 jam. Injeksi intravena efektif selama sekitar 20 menit. penyerapan
sistemik mengikuti aplikasi topikal. (Sweetman, S.C., 2009).
Fenilefrin/Phenylephrine memiliki bentuk serbuk Kristal berwarna putih atau
hamper putih, sedikit larut dalam air dan alkohol, larut dalam metil alcohol penyimpanan
phenylephrine di dalam wadah tertutup rapat dan kedap udara terlindungi dari sinar
matahari langsung (Martindale: The Complete Drug Reference, 36th edition p. 1568).
Phenylephrine merupakan obat simpatomimetik dengan efek utama pada reseptor
adrenergik. Phenylephrine memilliki aktivitas utama alfa-adrenergik dan tanpa efek
menstimulasi CNS pada dosisumumnya. Efek meningkatkan tekanan darah phenylephrine
lebih lemah dari noradrelanine namun memiliki durasi yang lebih lama (Martindale: The
Complete Drug Reference, 36th edition p. 1568).
Indikasi :
a. Pada oftalmology, yaitu cabang ilmu medis yang berfokus pada terapi dan kelainan
pada mata, phenylephrine digunakan sebagai agen mydriatic yang menyebabkan
pembesaran pupil, dengan konsentrasi 2.5 sampai 10%, namun pada konsentrasi 10%
digunakan dengan hati-hati, efek midriatik dapat bertahan selama beberapa jam,
larutan mengandung 2.5% atau lebih dapat menyebabkan iritasi dan anastesi local
harus diberikan sebelum pemberiannya (Martindale: The Complete Drug Reference,
36th edition p. 1568).
b. Larutan untuk mata mengandung phenylephrine dengan konsentrasi yang lebih
sedikit, biasanya sekitar 0.12% digunakan untuk meredakan kongesti mata. Secara
parenteral phenylephrine digunakan pada fasehipotensi yang biasa terjadi pada pasien
kegagalan peredaran darah atau anastesi tulang belakang (Martindale: The Complete
Drug Reference, 36th edition p. 1568).

Farmakologi :
Fenilefrin merupakan agen simpatomimetik yang bekerja langsung. Fenilefrin
menyebabkan mydriasis melalui stimulasi reseptor alfa-adrenergik. Hampir tidak ada efek
sikloplegik. Fenilefrin merupakan agonis alfa, dengan efek alfa-1A dan alfa -1B. Reseptor
adrenergik alfa tidak penting dalam respon saliran humor aqueous, oleh karena itu tidak ada
efek pada tekanan intraokular pada glaucoma sudut terbuka. Molekul fenilefrin berbeda dari
adrenalin hanya dengan substitusi atom hydrogen untuk gugus hidroksil pada posisi 4
daricincin benzena Mydriasis maksimal terjadi dalam 10 - 90 menit dengan pemulihan
setelah 5 - 7 jam (Phenylephrine Product Information. 2017).
Efek Samping dan Pencegahan :
Fenilefrin merupakan obat simpatomimetik yang memiliki aktivitas utama alfa-agonis
yang memiliki durasi aksi lebih lama dari noradrenaline sehingga respon vasopressor dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah jangka panjang. Phenylephrine menyebab kan
takikardi atau reflek bradikardia dan harus dihindari pada beberapa penyakit jantung iskemik.
Pasien dengan diabetes mellitus atau hyperplasia prostat harus menghindari phenylephrine
(Martindale: The Complete Drug Reference, 38th edition p. 1673).
Phenylephrine tetes mata 10% memiliki efek tetes mata yang kuat, sehingga harus
dihindari penggunaan pada bayi, pasien usia lanjut, pasien dengan penyakit jantung,
hipertensi, arteriosklerosis, kejadian fatal telah dilaporkan pada pasien dengan keturunan
penyakit jantung (Martindale: The Complete Drug Reference, 38th edition p. 1673).
Farmakokinetik:
Fenilefrin mempunyai bioavaibilitas oral yang rendah karena absorbs tidak biasa dan
metabolisme lintas pertama (first pass metabolism) oksidamonoamina di usus dan hati.
Ketika diinjeksi secara subkutan dan intramuscular membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit
untuk bereaksi, injeksi subkutan dan intramuscular efektif untuk 1 sampai 2 jam, sedangkan
injeksi intravena efektifsampai 20 menit (Martindale: The Complete Drug Reference, 36th
edition p. 1568).
B. TINJAUAN SIFAT FISIKAKIMIA BAHAN OBAT
1. Rumus Molekul : C9H13NO2

Bobot Molekul : 167.2


Rumus Bangun :

(Martindale, p.1568)
2. Data kelarutan dalam berbagai pelarut :
Bubuk kristal putih atau hampir putih. Sedikit larut dalam air dan alkohol; hemat larut
dalam metil alkohol. Ini larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali
hidroksida. Simpan dalam wadah kedap udara. Lindungi dari cahaya. (Martindale,
p.1568)

3. Data Stabilitas :
Hasil ini menunjukkan bahwa 2% fenilefrin hidroklorida larutan tetes mata stabil
secara fisik, kimiawi dan mikrobiologis selama paling sedikit 60 hari bila disimpan
dalam amber botol kaca pada suhu kamar. Dibandingkan dengan yang sudah ada
persiapan rumah sakit yang sangat rumit, itu umur simpan ditingkatkan menjadi 60
hari memungkinkan penggabungan ukuran batch 40 atau lebih tinggi, dan
memungkinkan untuk menunggu hasil uji sterilitas, dengan menghormati masa
karantina sebelum farmasi merilis dan mengeluarkan produk. (Formulation and
stability study of a pediatric 2% phenylephrine hydrochloride eye drop solution 5,
2014.)

4. Inkompatibilitas : Fenilefrin dinyatakan tidak kompatibel dengan anestesi lokal


bufacaine  (Martindele edisi 36 hal 1565)

5. Data lain :

● Kristal putih atau praktis putih hingga krem, tidak berbau, berasa pahit(FI V
hal 420)
● Putih Atau praktis putih, tidak berbau, berbentuk kristal (Martindaleedisi 36
hal 1565)
● Tidak kurang dari 17,0% dan tidak lebih dari 17,7%, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan. Lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang saksama
lebih kurang 300 mg zat, larutkan dalam 5 ml air. Tambalikan 5 ml asam
asetat glasial P dan 50 ml metanol P kemudian eosin Y LP. Titrasi dengan
perak nitrat 0,1 N LV. (Farmakope Indonesia Edisi V Jilid 1 Hal 429 )

Farmakokinetik:
Phenylephrine memiliki bioavailabilitas oral rendah karena penyerapan tidak
teratur dan metabolisme first-pass oleh monoamine oxidase diusus dan hati. Bila
disuntikkan secara subkutan atau intramuskulardibutuhkan 10 sampai 15 menit untuk
beraksi (mencapai efek), injeksisubkutan dan intramuskular efektif sampai sekitar 1 jam
dan sampaisekitar 2 jam. Injeksi intravena efektif selama sekitar 20 menit (Martindale:
The Complete Drug Reference, 36th edition p. 1568).
II. SPESIFIKASI PRODUK
A. SPESIFIKASI PRODUK

NAMA Spesifikasi No. 09/G/2021


PERUSAHAAN  
  Fenilefrin Hidroklorida Ophthalmic Solution
El Pharmaceutical Departemen Seksi Produksi. Tanggal
Company Pengawasan berlaku

Mutu 25 Oktober
2021

Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti


No. -
Noor Khalida Bela Selvyana Zetty Cahaya
Apriliani  Dea Pitaloka Ningtiaz

Tanggal : 18 Tanggal : 18 Tanggal  : 18 Oktober


Oktober 2021 Oktober 2021 2021

Bentuk Sediaan
Ophthalmic Solution (Tetes Mata)

Pemerian
Larutan steril fenilefrin hidroklorida dalam air untuk tetes mata,
mengandung fenilefrin hidroklorida tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dan 102,5% C9H13NO2.HCl

Bahan Aktif Obat


Fenilefrin Hidroklorida

Rujukan
-

Karakteristik Fisis/
Massa Molekul : 203,67 g/mol
Kimiawi

pH : 4,0-7,5

Sifat : Lipofilik
TitikLebur :140℃ - 145℃

Durasi Kerja : 20-90 menit dengan pemulihan 3-8 jam

Spesifikasi Lain
-

Spesifikasi
Lihat Spesifikasi No. ………… Dari No. …………….
Kemasan dan
Penandaan

Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya
(Wadahgelap) dan panas dengan ukuran tidak lebih dari 15ml.
Simpan dalam suhu 20℃-25℃

Masa Simpan 28 Hari

B. SPESIFIKASI BAHAN

NAMA Spesifikasi No. 09/G/2021


PERUSAHAAN  
  Fenilefrin Hidroklorida
El Pharmaceutical Departemen Seksi Produksi. Tanggal
Company Pengawasan Mutu berlaku
25 Oktober
2021

Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti


Noor Khalida Bela Selvyana Dea Zetty Cahaya No. -
Aprilia  Pitaloka Ningtiaz
Tanggal  18 Oktober Tanggal  18
18 Oktober 2021 2021 Oktober 2021

Pemerian Hablur putih atau praktis putih; tidak berbau; berasa pahit.

(FI VI hal 568)

Kelarutan Mudah larut dalam air dan etanol.

(FI VI hal 568)

Identifikasi A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam


kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti Fenilefrin Hidroklorida BPF

B. Larutan zat 10 mg per mL menunjukkan reaksi Klorida seperti


tertera pada Uji Identifikasi Umum (FI VI hal 569).

Kemurnian Sisa pemijaran : Tidak lebih dari 0,2%.

Susut pengeringan: Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan


pada suhu 105° selama 2 jam.

(FI VI hal 569)

Batas kadar Fenilefrin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C9H13NO2.HCl, dihitung terhadap zat
kering.
(FI VI hal 568)

Spesifikasi lain -

Frekuensi pengujian -
ulang

Karakteristik pH : 4.0-7,5
fisis/kimia
bau : tidak berbau

BM : 203,67

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada
suhu 25°, masih diperbolehkan pada suhu antana 15° dan 30°.
III. BENTUK SEDIAAN, DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
1) Bentuk dan volume sediaan yang dibuat :
Bentuk sediaan : Fenilefrin HCL tetes mata 0,12 %
Dosis : 1,2mg/mL
pH : 4,0 – 7,5 (United State Pharmacopeia Akorn Inc.)
(Farmakope Indonesia Edisi V Jilid I, United State Pharmacopeia Akorn Inc.)
2) Dosis pemberian tetes mata:
Usia > 1 tahun: satu tetes larutan oftalmik fenilefrin hidroklorida 2,5 % atau 10 %
diberikan dalam jangka waktu 3-5 menit. Maksimal pemberian 3 tetes per mata per
hari.
3) Anak-anak < 1 tahun: satu tetes larutan oftalmik fenilefrin hidroklorida 2,5 %
diberikan dalam jangka waktu 3-5 menit, maksimum 3 tetes per mata.
(United State Pharmacopeia Akorn Inc.)

CARA PEMBERIAN TETES MATA:

1. Cuci tangan lebih dahulu.


2. Jangan menyentuh ujung penetes.
3. Mata melihat ke atas.
4. Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
5. Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa
menyentuh mata.
6. Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8. Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu
sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
10. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung
selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau
apoteker.
A. PERMASALAHAN FORMULASI
1. Fenilefrin tidak stabil terhadap cahaya.
2. Sediaan larutan mata (ophtalmik) merupakan sediaan multiple dose sehingga
penggunaan berulang dapat menyebabkan resiko kontaminasi yang tinggi.
3. Fenilefrin tidak tahan panas.
4. pH fenilefrin stabil pada pH 4,0 – 7,5 dan tidak stabil pada pH > 9.
5. Sediaan dapat teroksidasi apabila terkena cahaya.
6. Penambahan antioksidan dapat menyebabkan pembentukan kelat/kompleks
dengan logam

B. PENGATASAN YANG DILAKUKAN


1. Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan kedap serta tidak tembus
cahaya.
2. Dalam formulasi ditambahkan bahan pengawet (preservative).
3. Menggunakan sterilisasi filtrasi.
4. Dibuat sediaan sesuai dengan rentang pH dengan penambahan dapar dan
dilakukan adjust pH.
5. Dalam formulasi ditambahkan bahan antioksidan.
6. Dalam formulasi ditambahkan bahan chelating agent.
IV. FORMULASI
I. MACAM-MACAM FORMULASI
A. Phenylephrine HCL optalmic solution, 2,5% and 10%

Bahan Konsentrasi Konsentrasi Fungsi


2,5% 10%

R-Phenylephrine HCL 2,5% 10% Bahan aktif

Sodium Phospate Monobasic 0,5% 0,5% Dapar


Anhydrous

Sodium Phospate Dibasic 0.3% 0,3% Dapar


Anhydrous

Boric Acid 1,0%   Dapar

Benzalkon 0,001% 0,01% Pengawet

ium Chloride

Sodium Hydroxide Qs qs pH
adjustment

Hydrochloric Acid Qs qs pH
adjustment
Sumber : INTERNATIONAL APPLICATION PUBLISHED UNDER THE PATENT
COOPERATION TREATY (PCT)

Lampiran :
B. Phenylephrine hydrochloride eye drops 10%

Nama Volume 100 ml Volume 200 ml

Fenilefrine HCL 10 g 50 g

Sodium metabisulfit 500 mg 2,5 g

Sodium dyhidrogen phospate 200 mg 1g

Larutan cetrimide 0,5% 4 ml 20 ml

WFI Ad 100 ml Ad 500 ml


Sumber : WHO, eye drops update, 2002

Lampiran :
C.  Phenylephrine eye-drops Strong (A.P.F)

                      Bahan     Jumlah

Fenilefrin HCL       10 g

Sodium metabisulfit     100 mg

Disodium edetat       50 mg

Benzalkonium klorida       0,02 ml

Water For Injection       100 ml

D. Phenylephrine Eye-drops Weak (A.P.F)

Bahan  Jumlah

Fenilefrin HCL 125 mg

Sodium metabisulfit 100 mg

Disodium edetat 50 mg

Sodium klorida 500 mg

Benzalkonium klorida 0,02 ml

Water For Injection 100 ml


Sumber : Martindale The Extra Pharmacopeia ed 28 , page 25
th

Lampiran :
E. Phenyleprine and Zinc Sulfate Ophthalmic Drops

Sumber :  Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Sterile Products


Volume 6.

I. FORMULASI YANG DIRENCANAKAN

Nama Bahan KEGUNAAN RENTANG JUMLAH YANG JUMLAH (20


DIGUNAKAN mL)
(%)

Phenylephrine HCl Bahan aktif - 0,12 % 0,24 gram

Sodium Antioksidan 0,01 - 1,0 % 0,2 % 0,04 gram


Metabisulfit

Dinitrat edetat Chelating agent 0,005 – 0,1 % 0,02 gram


0,1%

Benzalkonium Antimicrobial Preservatif 0,01 0,01 % 0,002 gram


klorida (Pengawet)

Natrium Klorida Agen Pengisotonis -


Water for injection Pelarut - ad 20 mL ad 20 mL
(WFI)

PERHITUNGAN VOLUME DAN BERAT


Penimbangan Bahan :
1. Fenilephrin HCl = 0,12/100 x 20 ml= 0,024 gram
2. Sodium Metabisulfit= 0,2/100 x 20 ml= 0,04 gram
3. Dinitrat Edetat= = 0,1/100 x 20 ml= 0,02 gram
4. Benzalkonium klorida = 0,01/100 x 20 ml=0,002 gram
5. Water For Injection = ad 20 ml

PERHITUNGAN TONISITAS
1. Fenilephrin HCL = 0,12/100 x 20 ml = 0,024 g
Nilai eq fenilephrine terhadap Nacl = 0,30
0,30 x 0,24 g = 0,072 g
2. Sodium Metabisulfit = 0,2/100 x 20 ml = 0,04 g
Nilai eq sodium metabisulfite terhadap Nacl = 0,65
0,65 x 0,04 g = 0,026 g
3. Dinitrate edetat = 0,1/100 x 20 ml = 0,02 g
Nilai eq dinitrate edetat terhadap Nacl = 0,20
0,20 x 0,02 g = 0,004 g
4. Benzalkonium klorida = 0,01/100 x 20 ml = 0,002
Nilai eq = 1,0
1,0 x 0,002 = 0,002 g
5. Nacl = 0.9-(0.072+0.026+0.004)=0.798 g

Tuliskan fungsi, kelarutan, pH stabilitas dan cara sterilisasi dari masing-masing komponen.

Nama Bahan Fungsi Kelarutan pH stabil Cara sterilisasi

Phenylpehrine Bahan Aktif Mudah larut dalam air 4,0 – 7,5 Disterilkan dengan
Hydrochloride dan dalam etanol (FI cara filtrasi dan
V, 428) (USP 38) disterilkan selama 1
jam (kisaran 45 hingga
60 menit) pada 1210C
dalam autoclave pada
15 psi

Dinatrii Edetat Chelating Praktis tidak larut 4,3 – 4,7


agent dalam kloroform dan (HPE 6th,
eter, sedikit larut 243)
dalam etanol 95%,
dan mudah larut
dalam air (1 dalam 11
bagian air) (HPE 6th,
243)

Natrium Agen Mudah larut dalam 6,7 – 7,3


Klorida pengisotonis  air, sedikit mudah (HPE 6th,
larut dalam etanol, air 673)
mendidih; larut dalam
gliserin; sukar larut
dalam etanol, (FI V,
903) 

Sodium Antioksidan Mudah larut dalam air 3,5 -5,0


Metabisulfit dan glicerin, sukar (HPE 6th,
larut dalam etanol 654)
95% (HPE 6th, 654)

Benzalkonium Preservative Tidak larut dalam eter, 5,0 – 8,0


chloride mudah larut dalam (HPE 6th,
aseton, etanol 95%, 56)
methanol, propanol,
dan air (HPE 6th, 57)

Water For Pelarut - 5,0 – 7,0 -


Injection
(USP)

( Dari cara sterilisasi tsb. Simpulkan cara sterilisasi sediaan yang Saudara buat)
CARA STERILISASI SEDIAAN : Sterilisasi Filtrasi. Disterilkan selama 1 jam
(kisaran 45 hingga 60 menit) pada 121 C dalam autoclave pada 15 psi.
0

PELAKSANAAN

I. PERHITUNGAN VOLUME DAN BERAT


Sediaan tetes mata fenilefrin 0,12% dalam 10 mL/ kemasan dibuat 2 sediaan
sehingga 2 X 10 mL = 20 mL.
…………...
I. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan
2. Disiapkan aqua dest bebas O2
Dilakukan sterilisasi alat yang akan digunakan
Ditimbang masing-masing bahan sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Dilakukan kalibrasi beaker glass (10 mL)
4. Dilarutkan phenylephrine dengan sebagian aqua dest
5. Ditambahkan natrium klorida….g dan diaduk kurang lebih selama 10
menit
6. Campurkan Sodium metabisulfit, Dinitrat edetat, Benzalkonium chloride,
lalu larutkan dengan sebagian aqua dest aduk ad homogen
7. Campuran (6) dan (7), aduk ad homogen
8. Tambahkan aqua dest ad 10ml, aduk ad homogen
9. Cek pH sediaan
10. Campuran larutan disaring dengan kertas saring (tetesan pertama dan
kedua dibuang)
11. Hasil saringan diambil dengan menggunakan spuit, simpan dahulu,
kemudian ganti jarum spuit dengan filter holder yang telah berisi
membrane filter 0,22μm, hasil saringan langsung dimasukkan ke dalam
botol yang akan digunakan untuk kemasan sediaan. (sebelum
menggunakan filter membrane, dicek terlebih dahulu dengan Bubble Point
Test untuk mengetahui filter membrane bocor atau tidak.
FILTRASI STERIL.
1. Sterilkan selama 1 jam (kisaran 45 hingga 60 menit) pada 121 ° C (-0, + 5 ° C) dalam
autoclave pada 15 psi.
2. Campur produk setidaknya 10 menit sebelum penyaringan. Sebelum filtrasi steril ke
100-L bejana tekan, lakukan tes titik gelembung di NLT 46 psi.
3. Setelah filtrasi produk selesai, siram mensterilkan filter dengan setidaknya 20 L air
yang dimurnikan (distilasi).
4. Isi larutan steril secara aseptik melalui sinter kaca ke dalam wadah yang disterilkan.
Lakukan uji titik gelembung pada filter gas in-line 0,22μm sebelum dan sesudah
filtrasi pada 18 psi.
II. ALAT DAN WADAH YANG DIGUNAKAN DAN CARA STERILISASINYA

No. Nama Ukuran Jumlah Cara Suhu Waktu


Wadah Sterilisasi

1 Gelas ukur 3 Pemanasan 121°C 15 menit


basah
dengan
autoklaf

2 Beaker 100 ml 2 Sterilisasi 180°C 30 menit


kering
glass
dengan
oven

3 Corong 50 ml, 1 Sterilisasi 180°C 30 menit


kering
gelas 100 ml
dengan
oven

4 Batang 75 ml 1 Pemanasan 121°C 15 menit


basah
pengaduk
dengan
autoklaf

5 Vial 20 ml 1 Sterilisasi 180°C 30 menit


kering
dengan
oven

6 Tutup karet 30 cm 1 Pemanasan 121°C 15 menit


basah
vial
dengan
autoklaf

7 Erlenmeyer 100 ml 1 Sterilisasi 180°C 30 menit


kering
dengan
oven
III. KEMASAN DAN BROSUR
Brosur

El-FINEYES  
Tetes Mata Steril

KOMPOSISI : Phenylephrine 0,12% Cara Penggunaan

INDIKASI : -Cuci tangan hingga bersih sebelum


dan sesudah menggunakan
Meredakan mata merah akibat iritasi ringan phenylpherine tetes mata.
dan melebarkan pupil mata sebelum
pemeriksaan dan operasi
-Dongakkan kepala, kemudian tarik
kelopak mata bagian bawah secara
KONTRAINDIKASI:
perlahan.
Mengonsumsi obat ini dengan obat di bawah
ini dapat meningkatkan risiko efek -Tekan kemasan untuk meneteskan
sampingnya, namun pada beberapa kasus, obat ke kelopak mata, lalu kedipkan
kombinasi dua obat ini mungkin merupakan mata secara perlahan agar obat
pengobatan terbaik. Jika kedua obat ini menyebar ke seluruh bagian mata.
diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan
mengubah dosisnya atau menentukan seberapa -Berikan pijatan ringan dengan jari ke
sering bagian mata selama 2–3 menit agar
obat terserap dengan baik.
Anda harus mengonsumsi obat-obatan
tersebut. -Segera tutup kemasan obat setelah
menggunakannya. Hindari menyentuh
· Guanethidine bagian ujung botol atau kemasan obat
tetes mata. Hal ini untuk mencegah
· Propranololmata. masuknya bakteri ke dalam botol obat
tetes mata
 EFEK SAMPING: 
 Kontraindikasi :
Efek samping yang mungkin timbul setelah
Larutan 10% dikontraindikasikan pada
menggunakan obat ini adalah kesulitan tidur, bayi dan pasien aneorisma
sakit kepala / pusing, sakit perut, kejang,
jantung berdebar, dan gelisah. Penyimpanan: Simpan di suhu ruang,
terhindar dari cahaya matahari
DOSIS : langsung

Kondisi : Mata merah Kemasan: Box, botol @ 10 mL

Dewasa dan anak-anak: Tetes mata sediaan No. Reg: DTL2131121046A1


0,12%, diberikan 1 tetes tiap mata. Jika
dibutuhkan, penggunaan obat tetes bisa No. Batch:
diulangi tiap 3–4 jam. Maksimal 3 tetes tiap
mata. Exp.Date:

Aturan Pakai : 1-2 tetes, 3-4 kali sehari, atau


Diproduksi:
sesuai dengan resep dokter
El-Pharmaceutical Company
Kemasan Sekunder

Komposisi:
EL-FINEYES EYE EYE
DROP Phenylephrine HCL DROP
0,12% EL-FINEYES

INDIKASI,KONTRA
INDIKASI, EFEK
SAMPING, DOSIS,
ATURAN PAKAI
OBAT LIHAT DI
C BROSUR

Penyimpanan:
Disimpan di suhu
ruang, hindari sinar
PHENYLEPRINE matahari langsung PHENYLEPRINE
HCL 0,12% HCL 0,12%

Meredakan mata Meredakan mata


merah akibat merah akibat
Diproduksi oleh iritasi ringan iritasi ringan
EL-Pharma
Malang-Jawa Timur Netto: 10mL Netto: 10mL

Kemasan Primer
LAMPIRAN
1.

2. Martindale 36th edition


3. Martindale 38th edition

4. Farmakope Indonesia, VI Edition


5. USP
USP 29

Anda mungkin juga menyukai